Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivy Chininta Budianty
"ABSTRAK
Sebuah kota tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan masyarakat karena setiap individu yang tinggal di kota memiliki relasi dengan kota tersebut, hal ini disebabkan adanya pengalaman kehidupan mengenai kota yang dipahami sebagai dimensi pemaknaan ruang. Dalam dua korpus data berupa cerita pendek Netzliteratur yang berjudul Ber hrungspunkte karya Claudia Paal dan Bank karya Jasmin Bischlmeier, secara tidak langsung menggambarkan bagaimana tokoh-tokoh di dalam cerita memaknai ruang tempat dirinya berada. Untuk mengungkapkan hal tersebut, maka diperlukan teori mengenai ruang dan representasi kota, sehingga dapat diketahui pandangan tokoh mengenai ruang tempat dirinya berada yang mempengaruhi tingkah laku mereka serta bagaimana hal tersebut menggambarkan sebuah kehidupan di perkotaan.

ABSTRACT
A city and its inhabitants is an integral because every individual who lives in the city has a connection to the city, mainly because experience of living in the city is interpreted as dimentional understanding of city space. In two corps of data from short story Netzliteratur titled Ber hrungspunkte by Claudia Paal and Bank by Jasmin Bischlmeier, indirectly describes how the characters comprehend the space where they were. To convey this concept, a theory about the city space and city represetation is need to be established, so that it can be known the views of the characters about the space where they were affects their behavior and how it representating city life."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Putri Resmana
"ABSTRAK
Kehidupan sosial dalam masyarakat urban sangat bersifat heterogen. Masyarakat terbentuk karena adanya berbagai perbedaan di dalam ruang lingkup tersebut. Keheterogenitasan tersebut dapat dilihat dari perbedaan ras, bahasa, pendapat, tingkat intelegensi, pekerjaan, budaya, serta perbedaan status sosial dan ekonomi. Adanya fenomena tersebut dapat mengakibatkan munculnya suatu masyarakat yang multikultural. Peningkatan batas-batas pemisahan kelas sosial seseorang juga tidak dapat dihindari dalam fenomena tersebut. Karakteristik-karakteristik tersebut tergambarkan dalam kedua korpus data Netzliteratur yang digunakan penulis yang secara tidak langsung menggambarkan pola interaksi heterogenitas pada masyarakat urban dalam cerita. Untuk mengungkapkan karakteristik tersebut, digunakan beberapa teori tentang urban, khususnya mengacu pada keheterogenitasan masyarakat urban.

ABSTRACT
The social life in urban society is very heterogenous and can be seen from the differences of race, language, opinion, intelligence level, employment, culture, as well as the differences of social and economic status. Due to these differences in the area, a society is formed which eventually results in a multicultural society. Moreover, the increase of discrimination against someone in a social class cannot be avoided in this phenomenon. These characteristics can be represented in both corpus of data of Netzliteratur, where interaction heterogeneity is indirectly reflected in story. To explain these characteristics, the author uses a few theories about urban, especially in heterogeneity of urban society. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Johanna Wiguna
"Sastra anak memiliki persoalan dan realitas yang sama dengan sastra dewasa. Salah satu persoalan yang dapat dibahas adalah kemiskinan. Ketujuh cerpen dalam majalah Si Kuntjung tahun 1960 merupakan karya sastra yang mengandung isu kemiskinan dalam latar tahun 1960. Permasalahan dirumuskan pada dua pertanyaan penelitian, yaitu (1) bagaimana kemiskinan direpresentasikan dalam 7 cerita pendek majalah anak Si Kuntjung? dan (2) bagaimana dampak kemiskinan terhadap tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut? Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan representasi kemiskinan yang tercermin melalui tujuh cerpen dalam majalah Si Kuntjung dan dampaknya pada tokoh-tokoh dalam cerpen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra, serta konsep representasi dan kemiskinan. Penelitian ini memberikan hasil bahwa kemiskinan dalam cerpen ditunjukkan melalui dua hal, yaitu pekerjaan tokoh dan latar dalam cerpen. Selain itu, kemiskinan juga memberikan dampak berbeda pada tokoh anak dan tokoh dewasa. Hal ini sejalan pada kondisi tahun 1960 dengan jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa majalah anak Si Kuntjung merupakan gambaran kemiskinan pada tahun 1960.

Children's literature has the same issues and realities as that of adult literature. One of the issues that can be discussed is poverty. The seven short stories from Si Kuntjung magazine, which was released in 1960, are literary works containing the issue of poverty set in 1960. The problem is formulated into two research questions: (1) how is poverty represented in the 7 short stories of the children's magazine Si Kuntjung?, and (2) how does poverty affect the characters in the short story? In addition to that, this study was conducted to show the representation of poverty reflected through the seven short stories in Si Kuntjung magazine and its impact on the characters in the short story. This research uses qualitative descriptive research method with a literary sociology approach, as well as the concepts of representation and poverty. The results of this research shows that poverty in short stories is depicted through two things, which are the characters' professions and the setting in short stories. In addition, poverty also has different impacts on children and adult characters. Therefore, it is seen that the children's magazine Si Kuntjung reflects poverty in 1960."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intar Nindytha
"Remaja perkotaan yang hidup dan berkembang di kota besar memiliki ciri khas tersendiri. Ciri ini mendapat pengaruh dari kota dimana seorang remaja tinggal. Remaja perkotaan ini juga memiliki cara yang berbeda dengan manusia pada tahapan lain dalam mengatasi masalah. Semua ini terangkum dalam cerpen Netzliteratur dan terlihat menonjol pada unsur intrinsiknya. Hal ini karena cerpen Netzliteratur memang dibuat oleh orang-orang yang memang dekat dengan kehidupan perkotaan. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik yang menonjol di kedua cerpen, hal ini dapat diungkap dan dijabarkan.

Urban youth who live and thrive in a big city has its own characteristics. These characteristics are influenced by the city in which a teenager living. The urban youth also have a different way with another human being on stage in addressing the problem. All this is summarized in Netzliteratur short stories and stand out on its intrinsic elements. This is because stories Netzliteratur is made by people who are close to urban life. By using the approach of sociology of literature and analysis of the intrinsic elements are prominent in both stories, it can be disclosed and described.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Ranti Fabian
"ABSTRAK
Komunikasi merupakan sebuah hal tak dapat dipisahkan dalam kehidupan individu sebagai makhluk sosial.Bentuk komunikasi dapat ditunjukan secara langsung maupun melalui ranah sastra. Dalam berkomunikasi,seorang tokoh dalam sebuah cerita bertendensi untuk memiliki lawan bicara dengan latar belakang budaya yangberbeda. Perbedaan kebudayaan di antara tokoh dalam berkomunikasi dapat menyebabkan hambatan. Haltersebut disebabkan oleh pengetahuan yang salah dari seorang tokoh mengenai sebuah kebudayaan partikularyang berasal dari tokoh lainnya. Persoalan semacam itu dapat ditemukan dalam ketiga cerpen Netzliteratur yangdigunakan penulis sebagai korpus data. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian deskriptifkualitatif guna menganalisa pemahaman tokoh dengan menerapkan konsep cakrawala tokoh dalam siklushermeneutika menurut Gadamer. Penerapan konsep tersebut kemudian menghasilkan tiga bentuk perubahancakrawala tokoh yang berbeda pada masing-masing cerpen, sehingga dapat terlihat sejauh mana pemahamantokoh dalam komunikasi yang dikonstruksi.

ABSTRACT
Communication is an inseparable thing in the life of the individual as a social being. Forms of communicationcan be shown directly or through the realm of literature. In communicating, a character in a story has thetendency to have someone to talk to with a different cultural background. Cultural differences among thecharacters in communicating can cause obstacles. It is caused by the wrong knowledge of a character about aparticular culture that comes from other characters. Such problems can be found in the three short Netzliteraturstories used by the author as data corpus. This study was studied using qualitative descriptive research method toanalyze the character 39 s understanding by applying the concept of figures horizon in the hermeneutics cycleaccording to Gadamer. Implementation of the concept then produced three forms of change of the horizon ofdifferent figures in each short story, so it can be seen how far the understanding of the characters incommunication that is constructed."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Soraya
"Masyarakat urban tinggal di kota besar mempunyai hubungan komunikasi yang khas. Komunikasi di kota urban indentik dengan penggunaan alat komunikasi elektronik, kontak individu yang sekunder dan jarangnya komunikasi secara tatap muka. Hal ini berkaitan dengan peran-peran yang dijalankan masyarakat urban. demikian intrisik tiga cermen.

Urban communities living in big cities has a unique communication link. Communication in the urbanized identical to the use of electronic communication devices, contact the individual secondary and lack of face-to-face communication. This relates to the role - the role that urban society. Thus intrisik three cermen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Intan Rizonna
"Dengan perkembangan teknologi yang sudah semakin berkembang, sastra pun ikut terpengaruh dalam hal produksi karya sastra, yaitu memanfaatkan jaringan internet sebagai wadah para pengarang mengekspresikan sesuatu dalam sebuah karya sastra, seperti Kurzgeschichte, Gedichte atau Roman atau istilahnya adalah Netzliteratur. Netzliteratur ini hanya menyediakan karya sastra dalam bentuk digital, seperti dalam webiste atau forum khusus untuk para pengarang mengunggah karyanya. Contohnya website e-Stories yang merupakan website terbesar di Jerman yang memiliki karya Netzliteratur paling banyak dengan para pengarang yang terdaftar yang juga terhitung banyak.
Dalam penelitian ini, korpus data yang akan diambil adalah tiga buah cerpen Netzliteratur yang terdapat di dalam website www.e-stories.de yang memiliki kesamaan objek yang digunakan pada masing-masing cerpen, yaitu Spiegel. Cerpen-cerpen tersebut adalah Die Frau im Spiegel karya Stephani Herman, Der Spiegel Erz hlt- Gestern und Heute karya Hella Sch mann dan Das Spiegelbild karya Sunni Be. Penelitian ini akan berfokus pada pemaknaan objek Spiegel melalui tinjauan semiotik oleh Charles Sanders Peirce. Pemaknaan ini akan menampilkan bahwa pada masing-masing cerpen tersebut, tokoh di tiap cerpen mengekspresikan adanya sebuah masalah pada identitas diri mereka.

With the development of technology that has been growing, literature was also influenced in terms of production of literary works, namely utilizing the Internet network as a container for authors to express something in a literary work, such as Kurzgeschichte, Gedichte or Roman or the term is called ldquo Netzliteratur rdquo. This Netzliterature only provides literature in digital form, as in webiste or special forum for authors to upload their work. For example e Stories website which is the largest website in Germany that has the most Netzliteratur works with registered authors who are also counted.
In this study, the data which is going to be retrieved is three short stories Netzliteratur contained in the website www.e stories.de which has similar objects used in each short story, namely ldquo Spiegel. The short stories are Stephani Herman 39 s Die Frau im Spiegel, Der Spiegel Erz hlt Gestern und Heute by Hella Sch mann and Sunni Be 39 s Das Spiegelbild. This research will focus on the meaning of Spiegel object through semiotic review by Charles Sanders Peirce. This meaning will show that in each of these short stories, the characters in each short story express a problem on their self identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Raisa Olivia
"Kota urban identik dengan heterogenitas karena di dalamnya terhimpun individu dari kelas sosial, etnis, dan jalan hidup yang berbeda. Kota urban juga identik dengan kehidupan masyarakatnya yang individualis dan kontak antar individu yang sekunder yang umum ditemukan dalam ruang publik. Hal ini terkait dengan banyaknya peran yang dijalankan seorang individu. Semua karakteristik tersebut tergambarkan dalam unsur intrinsik lima cerpen Netzliteratur korpus data. Ini semua karena Netzliteratur sering memuat tema tentang kehidupan kota urban melalui penceritaan kejadian sehari-hari. Untuk mengungkap gambaran kehidupan kota urban, akan digunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik cerpen yang menonjol.

Urban city characterized by heterogeneity because it?s pooled individuals from any social classes, ethnicities, and different way of lifes. Urban city is also characterized by individuality of its society and the secondary contacts within them which typically found in the city?s public space. This is correlated with roles which run by urban society. All above characteristics are drawn in the intrinsic elements of five Netzliteratur short stories of research datas. It is because Netzliteratur oftenly contains themes of urban city life through stories about daily lifes. Literature sociological approach and short stories intrinsic elements analysis are used to reveal the image of urban city life in texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Novianti
"Salah satu karya sastra Cina adalah cerita pendek. Kisah-kisah dalam cerita pendek seringkali menyertakan ungkapan-ungkapan dan simbol-simbol yang memiliki makna. Selain itu, cerita-cerita pendek ini juga merefleksikan situasi jaman. Cerita pendek Mencukur Kepala” karya Zhao Xin yang ditulis pada tahun 1947 merupakan salah satu karya yang memperoleh penghargaan Cerita Pendek terpilih pada tahun 2016 Oleh sebab itu, penelitian ini bermaksud untuk melakukan penelitian deskriptif analisis karya ini dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik . Penelitian ini akan menjabarkan simbol-simbol apa saja yang ada dalam cerita pendek “Mencukur Kepala” karya Zhao Xin dan menjelaskan makna dari simbol-simbol tersebut secara instrinsik, dan terkait dengan situasi zaman di Cina tahun 1947 secara ekstrinsik.

One of the Chinese literary works is a short story. The stories in short stories often include meaningful phrases and symbols. In addition, these short stories also reflect the situation of the era. The short story “Shaving Skull” by Zhao Xin written in 1947 is one of the works that received the Short Story award in 2016. Therefore, this study intends to conduct a descriptive analysis of this work with an intrinsic and extrinsic approach. This research will describe what symbols are in the short story “Shaving Skull” by Zhao Xin and explain the meaning of these symbols intrinsically, and extrinsically related to the situation in China in 1947."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal
"ABSTRAK
Masalah Yerusalem tak pernah berhenti dibicarakan sejak dulu sampai sekarang. Apalagi sejak adanya keputusan dari pihak tertentu yang ingin memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke kota tersebut, nama Yerusalem kembali mencuat ke seluruh dunia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas Yerusalem dari sudut pandang karya sastra, yaitu tiga cerita pendek dari dari negara yang berbeda, yaitu Indonesia, Palestina, dan Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk melihat gambaran tentang Yerusalem dari sudut pandang dunia yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan perbandingan. Pada metode deskriptif, ketiga cerpen tersebut dideskripsikan berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang dan amanat yang disampaikannya. Sementara, pada metode perbandingan, unsur-unsur yang telah dideskripsikan itu, kemudian dibandingkan berdasarkan aspek afinitasnya, yaitu unsur-unsur intrinsiknya, untuk mencari persamaan dan perbedaannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berhubungan dengan unsur intrinsik. Dari analisis yang telah dilakukan ditemukan bahwa ada beberapa hal yang berbeda antara cerita pendek yang ditulis pada masa lalu berbeda dengan yang ditulis pada zaman sekarang dan ada beberapa hal yang berbeda antara cerita pendek yang asli ditulis oleh orang Arab asli dengan yang ditulis oleh orang Amerika Serikat dan Indonesia.

ABSTRACT
The question of Jerusalem has never ceased to be discussed until now. Especially since the announcement of a certain party who made a decision to move the Israeli capital from Tel Aviv to this city, the name Jerusalem again stands out to the whole world. Based on this fact, this article discusses Jerusalem from the point of view of literary works, which are three short stories from different countries: Indonesia, Palestine, and the United States of America. The aim of this study is to see the picture of Jerusalem from different world point of views. In addition, the authors of short stories whom this study refers to are also of different generations, ie from the past generations to the present. The method used in this research is descriptive and comparative analysis. In the descriptive method, the three short stories are described by their intrinsic elements, such as the theme, figure, plot, background, point of view and the message it conveys. Meanwhile, on the method of comparison, the elements that have been described are then compared based on the aspect of affinity, such as the intrinsic elements, to find the similarities and differences. Theories used in this study are related to the analysis of intrinsic elements. From the analysis it is found that there are various differences between short stories written in the past and those written today, and so are between the original short stories written by the original Arabs and those written in English and Indonesian."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>