Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviani Dwi Nur Wathin
"Film merupakan sarana media massa untuk menyampaikan pesan, kritikan atau pemikiran yang ingin disampaikan melalui penggambaran dalam film. Banyak film yang mengangkat cerita mengenai sebuah kebudayaan lampau atau sejarah masyarakat yang sekarang mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya. Film Snow Flower and The Secret Fan adalah salah satu film yang menggambarkan kebudayaan masyarakat terutama perempuan Hunan, Cina pada masa lampau. Perempuan Hunan pada masa lampau mempunyai budaya yang istimewa yaitu menulis Nǚshū di atas kipas. Melalui pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik film, penulis akan menjelaskan dan menganalisis sejarah mengenai Nǚshū serta kaitannya dalam film tersebut.

Film is a means of mass media to convey the message, criticism or thought to be conveyed through the depiction in the film. Many films tell the story of a past culture or history of society that is now beginning to be abandoned by the people. The movie Snow Flower and The Secret Fan is one of the films depicting the culture of society especially Hunan women in China in the past. Hunan women in the past have a special culture of writing Nǚshū on a fan. Through an intrinsic and extrinsic film approach, the author will explain and analyze the history of Nǚshū and its links in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
See, Lisa
New York: Random House, Inc., 2005
813.54 SEE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Novita Sari
"Snow Flower and The Secret Fan (雪花和秘扇 Xuěhuā hé Mì Shàn) merupakan sebuah film karya sutradara Wayne Wang yang dirilis pada tahun 2011. Film Snow Flower and The Secret Fan ini berlatarkan dua periode waktu yang berbeda, yaitu di Hunan tahun 1829 dan Shanghai tahun 2011. Film ini mengisahkan tentang kehidupan perempuan Tiongkok dalam periode waktu yang berbeda. Makalah ini membahas mengenai status sosial perempuan Tiongkok pada tahun 1829 di Hunan dan tahun 2011 di Shanghai yang direpresentasikan dalam film.

Snow Flower and The Secret Fan’s film was directed by Wayne Wang in 2011. This film has two different period time, in Hunan Province 1829 and 2011 in Shanghai. This film tells us about the story of Chinese woman’s life in different period time and this paper will investigate the social status of Chinese woman’s life in Hunan Province 1829 and 2011 in Shanghai which represented in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Geovanni Bertha Rini
"Snow White and the Huntsman merupakan sebuah film Hollywood tahun 2012 yang mendekonstruksi jalan cerita dan penokohan yang terdapat dalam film Snow White karya Brothers Grimm sehingga dianggap sebagai film yang memuat nilai feminis yang kuat. Meskipun begitu, jumlah penelitian yang mengkaji nilai patriakal dan ambivalensi terhadap representasi perempuan dalam film ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kontrol konsep Idealized Beauty dalam tokoh utama perempuan, dan bagaimana perempuan direpresentasikan dalam film Snow White and the Huntsman melalui penokohan tokoh utama perempuan. Hasil penelitian membuktikan bahwa Snow White and the Huntsman memiliki ambivalensi. Dalam satu sisi perempuan ditampilkan sebagai seorang pahlawan, namun perempuan juga ditampilkan sebagai men's stuff yang dikontrol oleh konsep Idealized Beauty pada di sisi yang lain. Penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan untuk memahami ambivalensi nilai-nilai patriakal yang masih berlaku dalam masyarakat sekarang.

Snow White and the Huntsman is a 2012 Hollywood film that dramatically deconstructs a classic Grimm's fairytale story of Snow White both in its plot and character, and is regarded as a film that is made with a conscious feminist agenda. Unfortunately, this film has not been extensively discussed for the ambivalences in women's representation that perpetuate the long-held patriarchal beliefs of women. This is what this study attempts to accomplish through a critical and textual analysis of Snow White and Huntsman. It explores, in particular, how women are controlled by men's idealized beauty and how the ambivalence towards women's representation is depicted in this film. The findings show that Snow White and the Huntsman has ambivalences towards feminism: on the one hand, women are strongly depicted as heroes, but on the other hand they are depicted as men's stuff that controlled by men's idealized beauty. This study contributes to women studies on the representations of women in today's film, providing a framework for understanding how patriarchal bias is in today's society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alberth Akerina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandina Swastika Dewi
"ABSTRAK
Back to 1942 ????Y? J?u S r merupakan sebuah film karya sutradara Feng Xiaogang tahun 2012. Film Back to 1942 ini berlatarkan bencana kelaparan di provinsi Henan, Cina pada tahun 1942. Film ini mengisahkan tentang perjuangan para pengungsi dalam menghadapi bencana kelaparan di musim dingin tahun 1942. Melalui analisis intrinsik terhadap tokoh Tuan Fan dalam film Back to 1942, makalah ini membahas mengenai korban bencana kelaparan di Henan tahun 1942 ndash; 1943 yang direpresentasikan oleh tokoh Tuan Fan.

ABSTRACT
Back to 1942 is a film that directed by Feng Xiaogang in 2012. This film take the 1942 famine in Henan, China as it rsquo s background. The film tells us about the story of the refugees rsquo s struggle in facing the famine in the winter of 1942. Through intrinsic analysis of Mister Fan rsquo s character in the Back to 1942 movie, this paper will discuss the victims of Henan famine which happened in 1942 to 1943 that represented by Mr. Fan 39 s character. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prilly Priscillia Harventhy
"ABSTRAK
Dalam sebagian besar film Hollywood dengan genre action-spionase spy , protagonis utama dimainkan oleh seorang agen rahasia laki-laki, sementara karakter perempuan dimainkan sebagai ldquo;kaki tangan rdquo; dari agen rahasia tersebut. Namun, film Spy 2015 menantang stereotip dan peran jender yang dikaitkan dalam film action-spionase pada umumnya dengan memerankan wanita sebagai protagonis agen rahasia utama dan menggambarkan karater laki-laki kebalikan dari stereotip agen rahasia. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pergeseran stereotip dan peran jender sebagai agen rahasia tersebut digambarkan dalam film Spy. Analisis tekstual digunakan untuk menyelidiki pergeseran dan pengaruhnya, dan kerangka teoritis yang digunakan adalah Women Existence in Espionage Movies oleh Amalina 2015 dan The Evolution of Female Gender Roles oleh Bayard 2015 . Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perubahan yang signifikan antara karakterisasi tokoh perempuan dan laki-laki sebagai agen rahasia.

ABSTRACT
AbstractIn most of Hollywood action espionage movies, the main protagonists are male secret agents, while female characters play the role of the secret agents rsquo sidekicks. However, Spy 2015 challenges the stereotypes and the attributed gender roles in action espionage movies by having female protagonist as the lead secret agent and depicting the male characters the opposite of secret agent stereotypes. This research focuses on how the shift of stereotypes and gender role of secret agents are portrayed in Spy. Textual analysis is used to investigate the shifts and its effects, and the theoretical frameworks used are Women Existence in Espionage Movies by Amalina 2015 and The Evolution of Female Gender Roles by Bayard 2015 . The research findings reveal that there are significant changes between the female and the male characterizations as secret agents.Keywords Gender Role, Stereotype, Secret Agent"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Dongeng karya Grimm bersaudara telah banyak diadaptasi kedalam dunia film, salah satunya adalah "Snow White". Penelitian ini membahasa distorsi yang muncul dalam dua film adaptasi "Snow White", yaitu "Snow White and the Seven Dwarf" (1937) produksi Disney..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahima Fitriani
"Misalkan G= V,E adalah suatu graf dengan V adalah himpunan simpul dan E adalah himpunan busur. Pewarnaan busur sejati dari sebuah graf G merupakan pemberian warna pada busur-busur di G, satu warna untuk masing-masing busur, dan untuk setiap dua busur bertetangga diberikan warna yang berbeda. Pewarnaan busur optimal merupakan pewarnaan busur sejati dengan menggunakan warna sebanyak bilangan kromatik busur graf. Pada graf yang diwarnai busurnya dapat diperoleh lintasan pelangi atau lingkaran pelangi, yaitu lintasan atau lingkaran dengan seluruh busurnya memiliki warna yang berbeda. Skripsi ini meneliti bagaimana aturan pewarnaan busur optimal diberikan pada graf kipas dan graf roda sehingga diperoleh lingkaran pelangi dengan panjang 3 sampai dengan n.

Let G V,E be a graph with V is a set of vertices and E is a set of edges. A proper edge coloring of graph is assignment of colors to the edges of G, one color to each edge, and for two adjacent edges given different colors. An optimal edge coloring is proper edge coloring that use number of color as many as graph s edge chromatic number. On edge colored graph can be obtained rainbow path or rainbow cycle, that is path or cycle whose all edges have different colors. This undergraduate thesis provide optimal edge coloring rules that can be given to fan graph and wheel graph such that there will be rainbow cycles with length 3 up to n."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Muningrum
"ABSTRAK
Teenlit adalah salah satu genre dari sastra populer yang digemari oleh sebagian besar masyarakat. Selama beberapa tahun terakhir, penerbitan teenlit semakin banyak dilakukan di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan adanya beberapa karya yang memiliki kemiripan di dalamnya, baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Penulis menemukan dua buah novel bergenre teenlit yang memiliki banyak kemiripan dan ditulis oleh dua orang pengarang berbeda negara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kemiripan serta ketidaksamaan pada dua novel tersebut melalui kajian sastra bandingan berupa analisis unsur instrinsik tokoh dan penokohan, tema, alur, dan latar. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa Secret of Heart bukan hasil plagiat.

ABSTRACT
Teenlit is one of the popular literature genres favored by most people. Over the last few years, more teenlit publishing has been done in Indonesia. This results causes some works that have similarities in it, both in terms of intrinsic and extrinsic. The author found two novel teenlit that have many similarities and written by two authors who come from different countries. The method used is analytical descriptive method. This study intend to explain the similarities and differences in the two novels through comparative literature study in the form analysis of intrinsic elements are characters and characterizations, themes, plot, and background. The results of the analysis show that Secret of Heart is not the result of plagiarism."
2017
S67340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>