Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajarina Herawati
"Keluarga berencana merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan jumlah penduduk, menyelamatkan ibu dan bayi akibat melahirkan pada usia muda, multigravida, jarak kelahiran terlalu dekat, serta melahirkan pada usia terlalu tua. Program keluarga berencana ini dapat terlaksana dengan adanya edukasi tentang alat kontrasepsi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus pada klien 38 tahun dengan kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan terkait alat kontrasepsi dari prenatal hingga postnatal. Masalah keperawatan utama pada klien tersebut yaitu kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan terkait alat kontrasepsi. Data yang mendukung yaitu klien berusia 38 tahun, dengan riwayat obstetri G3P2A0, dengan riwayat penggunaan alat kontrasepsi suntik dan IUD tetapi mengalami kegagalan, dan belum bisa memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi selanjutnya. Implementasi yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi tentang alat kontrasepsi dengan cara diskusi dan menggunakan media lembar balik. Evaluasi yang dapat dinilai yaitu klien dapat memutuskan alat kontrasepsi jangka panjang yaitu dengan IUD.

Family planning is one of the government rsquo s efforts to reduce the number oh inhabitiants, saving mothers and babies due to childbearing at a young age, multigravida, birth spacing too close, and childbirth at too old age. This family planning program can be donne with education about contraceptives. The method used is case study on the client 38 yeras old with the readiness to enhanced health management related contraceptive devices from prenatal to post natal. The main nursing problem on the client is the readiness to enhanced health management related contraceptive. The supporting data are client with 38 years old, the history of obstetrics G3P2A0, with a history of injection contraceptive and IUD but have failed, and have not yet decided to use further contraceptives. Implementation is done by providing education about contraception by way of discussion and use media flipchart. Evaluation can be assessed is the client can decide the longterm contraceptive tool that is with the IUD.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nany Leksokumoro
"Tujuan: Mengetahui status asam folat dan perilaku tentang asupan asam folat pada akseptor KB, sehingga dapat dipertimbangkan perlu tidaknya suplementasi asam folat pada akseptor KB, khususnya akseptor pil.
Tempat: RW 014 Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Bahan dan Cara: Penelitian crows-sectional dan subjek penelilian adalah semua akseptor KB yang memenuhi kriteria penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi data sosio demografi, pola makan, asupan giri (makro matrial dan asam folat), status kadar asam folat serum dan sel darah merah (SDM).
Hasil: Tidak didapatkan kadar asam folat serum < 3 ag/ml. Status asam folat serum subjek tidak berhubungan dengan pemakaian pil, karakteristik demografi, asupan gizi dan status gizi. Persentase kadar asam folat SDM < 160 mg/ml. adalah 3,5%. Kadar asam folat SDM subjek pil tidak berbeda dengan subjek bukan pil, namun ada kecenderungan kadar asam folat SDM subjek pil lebih rendah dari subjek bukan pil. Secara bermakna kadar asam folat SDM subjck bcrhubungan dengan kebiasaan mengkonsumsi sayur hijau dan kelompok umur. Perbedaan dalam mengolah sayur menyebabkan perbedaan bermakna pada jumlah subjek yang mempunyai kadar asam folat SDM < 160 mg/ml. Rata-rata asupan zat-zat gizi subjck penelitian di bawah AKG yang dianjurkan. Subjek pil mempunyai rata-rasa asupan asam folat lebih rendah bermakna dari subjek bukan pil, namun tidak didapatkan korelasi antara asupan asam folat dengan kadar asam folat serum dan SDM subjek penelitian.
Kcsimpulan: Status asam folat serum dan SDM subjek penelitian tidak berhubungan dengan pemakaian pil dan bukan pil, sehingga belum diperlukan suplementasi pada subjek penelitian khususnya subjek pil.

Objective: To determine the folic acid slates and the behavior of folic acid intake in contraceptive users. This is in order to decide whether folic acid supplemeration is necessary, especially for pill users.
Location: RW 014 Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Methods: cross-sectional study and subjects were all contraceptive users who fulfill study criteria. Data ' collected were socio-demographic, eating paucrn, nutritional intake (macro nutrient and folic acid), nutritional status, serum and RISC folic acid level.
Results: Serum folic acid level of < 3 mg/ml, was not found, Scrum folic acid level was not associated with using pill or non pill, socio-demographic, eating pattern, nutritional intake and nutritional status. The percentage of RISC folic acid level of N 160 mg/ml, was 3.5%. RISC folic acid level was not associated with using pill or non-pill, but there was a tendency Chef ItBC folic acid level in pill users was lower than non-pill users, There was a significant correlation between R13C folic acid level wish the frequency of green vegetables consumption and age group, 'Ihe difference in the manner of cooking significantly associated with the number of subject with RBC folic acid level of 160 mg/ml. Nutritional intake was under RDl level in almost subjects. Pill users had in average significant lower folic acid intake compare to non-pill users, but there was no correlation between folic acid intake with scrum and RBC folic acid level.
Conclusions: Serum and RHC folic acid stains is not associated with using pill or non-pill. From this study it is still not necessary for folic acid supplementation, especially for pill users.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T4024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Dhita Roslianti
"Intra Uterine Device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang. Penggunaan IUD di Indonesia masih tergolong sedikit dan hanya 8.35%. Berdasarkan dari rencana strategis BKKBN, target penggunaan MKJP sebesar 28.39% pada tahun 2024. Salah satu fokus strategi dengan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) serta konseling KB. Tenaga kesehatan berperan dalam pelayanan program KB dengan meningkatkan sikap dan perilaku terhadap perencanaan keluarga yang lebih baik, serta menjadi role model. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan yang mempengaruhi penggunaan IUD di kalangan tenaga kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 110 responden tenaga kesehatan wanita berusia 20-49 tahun yang bekerja di Jakarta, dan merupakan pengguna KB aktif IUD. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% responden tenaga kesehatan merupakan pengguna baru IUD. Hasil menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara usia (p < 0.001), paritas (p = 0.002), sikap (p = 0.031), efek samping penggunaan IUD (p = 0.041), dan dukungan pasangan (p = 0.045) dengan penggunaan IUD. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara jenis IUD (p = 0.326) dan biaya KB (p = 0.364) dengan penggunaan IUD pada tenaga kesehatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor usia, paritas, sikap, dukungan pasangan, dan efek samping berpengaruh terhadap penggunaan IUD di kalangan tenaga kesehatan.

Intra Uterine Device (IUD) is a long-term contraceptive method. The usage of IUD in Indonesia remains low at only 8.35%. According to the strategic plan of the National Population and Family Planning Board (BKKBN), the target for the use of Long-Acting Contraceptive Methods (MKJP) is 28.39% by 2024. One of the strategic focuses is on information, education, communication (IEC), and family planning counseling. Health workers play a crucial role in providing family planning services by improving attitudes and behaviors towards better family planning, as well as serving as role models. This study aims to identify the determinants affecting IUD usage among health workers. This research is a quantitative study with a cross-sectional design, involving 110 female health worker respondents aged 20-49 years who work in Jakarta and are active IUD users. Data analysis was conducted using univariate and bivariate analyses with chi-square tests. The results show that 75% of health worker respondents are new IUD users. The findings reveal significant relationships between age (p < 0.001), parity (p = 0.002), attitude (p = 0.031), side effects of IUD use (p = 0.041), and partner support (p = 0.045) with the use of IUD. However, no significant relationship was found between the type of IUD (p = 0.326) and contraceptive cost (p = 0.364) with the use of IUD among health workers. This study concludes that age, parity, attitude, partner support, and side effects significantly influence IUD usage among health workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
"Kesibukan pada ibu bekerja dapat mengganggu praktik pemberian ASI eksklusif di perkotaan. Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien ibu hamil bekerja Ny. N, 25 tahun. Masalah keperawatan yang ditemukan pada klien, yaitu ansietas dan kesiapan meningkatkan kehamilan-persalinan saat periode antenatal, serta nyeri akut dan kesiapan meningkatkan menyusui saat periode postnatal. Kesiapan meningkatkan menyusui menjadi masalah keperawatan utama, berkaitan dengan persiapan ibu melanjutkan pemberian ASI eksklusif saat kembali bekerja. Implementasi yang dilakukan yaitu melakukan pemberian edukasi laktasi. Evaluasinya ialah klien mampu memerah ASI dengan benar serta memahami cara menyimpan dan menyajikan ASI perah.Kata kunci: ibu hamil bekerja, keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan, kesiapan meningkatkan menyusui.

Working mother rsquo s job activities can disturb exclusive breastfeeding practice in urban areas. This report aimed to analyze nursing care to client working mothers Mrs. N, 25 years. Nursing problems found were anxiety and the readiness for enhanced childbearing process during antenatal period, acute pain and readiness for enhanced breastfeeding during postnatal period. The readiness for enhanced breastfeeding was the major nursing diagnosis due to mother rsquo s preparedness to continue exclusive breastfeeding when mother return to work. The implementation was performing lactation education. The evaluation showed that client was capable to express breast milk appropriately and understand how to store and handle breast milk.Keywords readiness for enhanced breastfeeding, urban community health nursing, working mother."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yulianti
"Meningkatnya perkembangan pasar tenaga kerja Indonesia berdampak terhadap peningkatan jumlah pekerjaan dan partisipasi angkatan kerja, termasuk dalam hal ini adalah peningkatan angkatan kerja wanita. Ny. N merupakan ibu hamil bekerja yang tinggal di wilayah perkotaan. Beberapa masalah Ny. N yang dihubungkan dengan akibat tinggal diperkotaan adalah adanya riwayat interupsi ASI. Sehingga pada kehamilannya saat ini klien memiliki niat untuk memberikan ASI eksklusif walaupun dalam keadaan masih bekerja. Berdasarkan hal tersebut, penulis menegakan diagnosa keperawatan potensial selama periode perinatal yaitu kesiapan meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Intervensi keperawatan yang dibahas pada karya tulis ini adalah pemberian pendidikan kesehatan melalui metode diskusi dan demonstrasi untuk meningkatkan kesiapan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja selama periode perinatal. Kata kunci: perkotaan, ibu bekerja, kesiapan menyusui.

The development of the Indonesian labor market impacts on the increase of employment and the labor force participation, including female workers. Mrs. N was a pregnant worker who lives in an urban area. One of Mrs. N problems related to the urban living was interrupted breastfeeding. So that, in this pregnancy Mrs. N planned to give exclusive breastfeeding although she is working. According to the assessment, writer declair potensial nursing diagnosis during perinatal period, namely the readiness to enhance breastfeeding. Nursing intervention given to Mrs N was health education, through discussion and demonstration method in order to enhance the readiness to breastfeed exclusively in working woman during perinatal period. Key words urban, working woman, breastfeeding readiness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Intan Wahyuni
"Kota memiliki daya tarik tersendiri untuk ditempati, mulai dari kemajuan teknologi, kesempatan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap. Namun di lain pihak, akibat daya tarik tersebut kota menjadi suatu daerah yang padat dan timbul berbagai masalah kesehatan termasuk pada ibu hamil. Ny N merupakan ibu hamil yang tinggal di wilayah kota. Beberapa masalah pada ibu yang dihubungkan dengan akibat tinggal diperkotaan yakni riwayat aborsi, pada masa intranatal berdasarkan hasil pengkajian terdapat tiga masalah yakni kesiapan meningkatkan proses melahirkan, nyeri persalinan dan risiko jatuh. Pada postpartum, Ny N mengeluh nyeri payudara akibat breast engorgement, nyeri pinggang dan kesiapan menjadi orang tua. Intervensi keperawatan yang dibahas pada karya tulis ini adalah pemberian kompres hangat dan dingin untuk mengurangi breast engorgement yang berdasarkan hasil evaluasi, intervensi nonfarmakologi tersebut efektif untuk mengurangi nyeri akibat breast engorgement.

City has its magnetism as a better place to stay. Remarkable technologies, more employment opportunities and better health facilities are the attractiveness in urban area. However, because of those, a city has become crowded and brings up some health risk problems especially in pregnant women. Mrs N was a pregnant woman who lives in an urban area. Some health problems are related to living in urban areas, including abortion. Besides that, in the intranatal period, according to the assessment, there were three problems, including the readiness to enhance childbearing process, labor pain and risk for fall. Moreover, in postpartum period, Mrs N was complaining pain because of breast engorgement, waist pain and readiness for enhanced parenting. The nursing intervention discussed in this case study was warm and cold compress to reduce breast engorgement which was nonpharmacologically effective to reduce pain in breast engorgement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Agrianti
"Latar belakang: Meningkatnya angka pemakaian kontrasepsi tidak diikuti tingginya angka kelangsungannya. Angka putus pakai, kegagalan, dan penggantian alat/cara kontrasepsi di Indonesia meningkat. SDKI 2012 melaporkan putus pakai lebih tinggi pada pil (41%) dan suntik (25%) dibandingkan IUD (6%) dan susuk (8%). Kegagalan dan penggantian alat/cara kontrasepsi juga lebih tinggi pada pil (masing-masing 20% dan 11%). Di Indonesia, putus pakai, kegagalan, dan penggantian alat/cara kontrasepsi bervariasi antar wilayah karena adanya perbedaan aksesibilitas, ketersediaan, dan penerimaan berbagai metode kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola dan perbedaan perilaku putus pakai, kegagalan, dan penggantian alat/cara kontrasepsi menurut wilayah di Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode: Penelitian ini menggunakan data SDKI 2012 dengan jenis penelitian semi deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Informasi tentang putus pakai, kegagalan, dan penggantian alat/cara kontrasepsi diperoleh dari data kalender SDKI 2012.
Hasil: Putus pakai kontrasepsi ditemukan lebih tinggi di wilayah Bali & Nusa Tenggara, Maluku & Papua dibandingkan Sulawesi. Kegagalan kontrasepsi ditemukan lebih tinggi di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa dibandingkan Kalimantan. Sedangkan penggantian alat/cara kontrasepsi lebih tinggi Sulawesi, Jawa, dan Kalimantan dibandingkan Bali & Nusa Tenggara.
Simpulan: Adanya pola dan perbedaan putus pakai, kegagalan, dan penggantian alat/cara kontrasepsi antar wilayah di Indonesia, maka perlu upaya meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reprodukstif dalam hal konseling KB, meningkatkan kemampuan petugas KB, memperluas akses dan memastikan ketersedian berbagai metode kontrasepsi khususnya IUD dan susuk KB.

Background: Increasing contraceptive prevalence rate are not followed by a high rate of survival. The contraceptive drop out, failure, and swtiching in Indonesia increased. IDHS 2012 reported drop out rate for the method of pil (41%) and injection (25%) are more higher than IUD (6%) and implant (8%). The contraceptive failure and switching was also higher for the method of pil (20% and 11%, respectively). In Indonesia, contraceptive drop out, failure, and switching show the patterns and differences across regions due to differences in the accessibility, availibilty, and accpetance of contraceptive methods. The presents study examines the patterns and differences contraceptive drop out, failure, and switching by region in Indonesia and the factors that affect it.
Methods: Data used from Indonesia Demographic Health Survey 2012. This study uses a semi descriptive analitic with cross sectional approach. Information about contraceptive drop out, failure, and switching obtained from calender data IDHS 2012.
Results: The contraceptive drop out are higher for married women living in Bali & Nusa Tenggara, Maluku & Papua than in Sulawesi. Contraceptive failure are higher for married women living in Sulawesi, Sumatera, and Java than in Kalimantan. Contraceptive switching are higher for married women living in Sulawesi, Java, and Kalimantan than in Bali & Nusa Tenggara.
Conclusion: Findings point that the presence of patterns and differences contraceptive drop out, failure, and switching by regions in Indonesia. Therefore, it necessary to improving quality of family planning and reproductive health care services across regions, improving skill providers, expanding access and ensure availibility of contraceptive methods espcesially for IUD and implant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallery Violila
"Indonesia menghadapi tantangan kependudukan yaitu bonus demografi dan total fertility rate (TFR) yang lebih tinggi dari target RPJMN. Program KB, khususnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kemudian menjadi upaya pemerintah dalam mengendalikan penduduk khususnya pada kelompok berisiko. Namun, penggunaan mix-method MKJP di Indonesia relatif masih rendah yaitu 24.6% dibandingkan negara ASEAN lainnya. Selain itu, WUS di Indonesia juga terkait dengan masalah akses kesehatan seperti masih tingginya unmet need dan belum semua wanita mendapat paparan informasi dari penyuluh lapangan KB, informed choice KB, ataupun memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan dan mengetahui hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Penelitian ini menggunakan data SKAP KKBPK 2019 dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan. Analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Ditemukan 75.3% (95% CI= 9.127-10.473) wanita masih mengalami minimal 1 masalah terkait akses layanan kesehatan. Proporsi penggunaan MKJP oleh Wanita yang Telah Menikah di Indonesia adalah 29.2% (95% CI=3.383-3.993). Ada hubungan yang signifikan antara akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP (AOR=1,19; 95% CI=1,091-1,312). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan MKJP di Indonesia relatif masih rendah sehingga perlu upaya pemerintah untuk mengurangi masalah terkait akses layanan kesehatan. 

Indonesia faces population challenges, namely the demographic dividend and the total fertility rate which higher than the national target. Family Planning Programme, especially the use of Long Acting and Permanent Contraceptive Method (LAPCM) is then become the government’s effort to control the population growth, especially for high-risk groups. However, the use of LAPCM in Indonesia is still relatively low, namely 24.6% compare to other ASEAN countries. In addition, married women in Indonesia is also related to health access problems such as high percentage of unmet need and not all women have received information from family planning field counselors, informed choice of family planning, or have national health insurance (JKN). Therefore, this study aims to identify indicators of access to health services and determine the relationship between access to health services and the use of LAPCM. This study uses data from the  SKAP KKBPK 2019 with a cross-sectional research design. Univariate analysis uses to identify indicators of access to health services. Bivariate and multivariate analyzes were used to see the relationship between access to health services and the use of LAPCM. It was found that 75.3% of women still experienced at least 1 problem related to access to health services. The proportion of the LAPCM user among married women in reproductive age in Indonesia is 29.2%. There is a significant relationship between access to health services and the use of MKJP (AOR=1.19; 95% CI=1.091-1.312). It can be concluded that the use of LAPCM in Indonesia is relatively low, so that government efforts are needed to reduce problems related to access to health services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arafat Patria
"Penggunaan kontrasepsi Suntik dan Pil terus meningkat dibandingkan penggunaImplan dan IUD. Masalah alat kontrasepsi adalah kejadian putus pakai dan ganticara salah satunya disebabkan oleh efek samping penggunaan alat kontrasepsi yangberdampak pada stagnan angka Total Fertility Rate, mortalitas morbiditas maternalneonatal serta kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian bertujuan untukmengetahui pengaruh pengalaman efek samping alat kontrasepsi sebelumnyaterhadap kejadian putus pakai alat kontrasepsi terakhir. Desain penelitian ini adalahdesain penelitian cohort retrospectif, dengan menggunakan analisis survival danjumlah sampel 12.467 responden. Hasil penelitian, pada pengguna IUD memilikirisiko kecepatan lebih rendah untuk putus pakai pada lebih 36 bulan dan penggunaPil memiliki risiko kecepatan lebih rendah pada sosial ekonomi miskin padapengguna dengan pengalaman efek samping alat kontrasepsi sebelumnya. Padapengguna Suntik memiliki risiko kecepatan putus pakai lebih tinggi pada tahun kedua. Pada pengguna Implan risiko lebih rendah pada tahun pertama, ketiga dankeempat namun secara statistik tidak bermakna. Perlu pencatatan kohor penggunaImplan setelah satu tahun, pengguna IUD setelah tiga tahun, pengguna Suntiksetelah satu tahun dan pengguna Pil pada tingkat Sosial Ekonomi Miskin agarpengguna alat kontrasepsi tersebut tidak mengalami putus pakai.

The use of Injectable contraceptives and Pills continues to increase compared to users of Implans and IUDs. The problem of contraception is the incidence of discontinuation and change the way one of them is caused by the side effects of contraceptive use that affect the stagnant number of Total Fertility rate, mortality of neonatal maternal morbidity and unwanted pregnancy. The study aims to determine the effect of previous contraceptive side effects experiences on the last use of contraceptive use. The design of this study was a cohort retrospectif study design,using survival analysis and sample number of 12.467 respondents. The results of the study, on IUD users had lower risk risk for breaking out at over 36 months and users of Pills had lower risk risk in poor socioeconomic in users with previous experience of contraceptive side effects. Injecting users have the risk of breaking speed is higher in the second year. In users of Implan risk is lower in the first year,third and fourth but statistically not meaningful. Recording of user cohorts Implans after one year, IUD users after three years, injection users after one year and users of Pill at the level of Poor Social Economics, so that users of contraceptive continuation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Herawati
"Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi in partu . Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak. Manuaba. (2006). Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan Pada Ny. D dengan G3 P2 A0 Pre dan Post SC dengan indikasi ketuban pecah dini. Masalah pre operasi dan post operasi ansietas, risiko infeksi, nyeri akut dan ketidakefektifan pemberian ASI. Intervensi keperawatan yang diberikan meliputi mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, melakukan, pemantauan kehamilan selama proses persalinan dengan ketuban pecah dini, mengajarkan manajemen laktasi. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi pelayanan kesehatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik dan komprehensif.

Premature rupture of membranes is rupture of membranes before there are signs of labor and eagerly begin one hour before the in partu. Most of premature rupture of membranes at term pregnancy occurs in more than 37 weeks, whereas less than 36 weeks is not too much. Manuaba. (2006). Writing scientific papers end aims to provide an overview of nursing care In Ny. D with G3 P2 A0 Pre and Post SC with Indication premature rupture of membranes. Problems preoperative and postoperative anxiety, risk of infection, acute pain and ineffectiveness of breastfeeding. Nursing interventions provided include teaches deep breathing relaxation techniques, conduct, monitoring pregnancies with premature rupture of membranes during childbirth, lactation management teaching. The results of this paper suggest a health care institution to provide nursing care in a holistic and comprehensive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>