Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasna Fauziyah
"ABSTRAK
Peningkatan populasi lansia di perkotaan dapat berdampak pada meningkatnya beban ketergantungan karena penurunan fungsi fisiologis, salah satunya adalah gangguan istirahat dan tidur. Panti sosial tresna werdha PSTW merupakan institusi pelayanan sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan lansia. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia menggunakan intervensi unggulan sleep hygiene. Intervensi sleep hygiene merupakan bentuk edukasi dan penerapan kebiasaan, lingkungan tidur yang baik serta aktivitas fisik. Intervensi ini dilakukan enam kali dalam seminggu dengan tiga puluh menit dalam satu kali intervensi. Hasilnya adalah skor Insomnia Severity Index ISI mengalami penurunan 12 skor dari skor awal 22 menjadi 10 dan dengan menggunakan the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI hasilnya adalah terjadi penurunan skor dari 16 menjadi 8. Intervensi ini dapat meningkatkan durasi tidur dan kualitas tidur yang ditandai dengan gangguan tidur yang berkurang. Institusi pelayanan kesehatan lansia perlu melakukan sleep hygiene sebagai salah satu asuhan keperawatan lansia di wisma.

ABSTRACT
The increasing elderly population in urban areas can impact on increasing dependency burden because the decrease of physiological function, one of them is sleep disorder. Panti sosial Tresna werdha PSTW is an elderly social institution under the auspices of DKI Jakarta social service that aims to fulfill the needs and welfare for the elderly. This final thesis aims to analyze the nursing care in the elderly with insomnia using sleep hygiene intervention. Sleep hygiene interventions are a form of education and application of sleep habits, a good sleep environment and physical activity. This intervention was done at least six times a week for thirty minutes in every intervention. The result was that the score of Insomnia Severity Index decreased 12 scores with the score 22 to 10 and using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI resulted a decreased score from 16 to 8. This intervention can increase sleep duration and sleep quality marked by reduced sleep disorder. Elderly health care institutions should do sleep hygiene as one of nursing intervention."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Wijayanti
"Peningkatan jumlah penduduk lansia yang semakin bertambah, akan berdampak pada peningkatan beban ketergantungan lansia akibat penurunan fungsi fisiologis yang dialaminya seperti istirahat dan tidur. Insomnia dapat mempengaruhi penurunan kesehatan fisik, psikologis, fungsi kognitif dan sosial pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui program sleep hygiene di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Program sleep hygiene merupakan salah satu intervensi keperawatan yang mendorong tidur lebih nyenyak, sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur. Intervensi ini terdiri dari 8 sesi yang dilakukan selama 60 menit setiap sesinya. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), Insomnia Severy Index (ISI) dan Sleep Hygiene Index (SHI). Hasil karya ilmiah menunjukkan terdapat penurunan skor pada instrumen PSQI dari 16 menjadi 7, terdapat penurunan dari 21 menjadi 9 pada intrumen ISI dan pada instrumen SHI mengalami penurunan dari 43 menjadi 30. Penulis merekomendasikan adanya upaya untuk mengatasi insomnia dengan menerapkan intervensi peningkatan tidur pada lansia.

The increased number of elderly populations had an impact to the elderly independence due to the decrease in physiological functions experienced such as rest and sleep. Insomnia could decrease the physical, psychological, cognitive and social health functions in the elderly. This scientific work aimed to describe the implementation of nursing care for the elderly with insomnia using the sleep hygiene program at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Sleep hygiene program is a nursing intervention that encourages deeper sleep, to increase the quantity and quality of sleep. This intervention consisted of 8 sessions and conducted for 60 minutes on each session. The instruments used were Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI), Insomnia Severy Index (ISI) and Sleep Hygiene Index (SHI). The sleep hygiene program resulted the decreasing scores of PSQI, ISI and SHI. The PSQI instrument decreased from 16 to 7, the ISI instrument decreased from 21 to 9, and the SHI instrument decreased from 43 to 30. The author recommends effort to resolve insomnia by using sleep enhancement interventions on ederly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi tidur pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendapatkan analisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui terapi relaksasi: warm footbath dan massase terapeutik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. Intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik dilakukan selama 30-45 menit setiap hari selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Insomnia Rating Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Index menurun setelah dilakukan intervensi pada tiga klien selama 18 kali pada klien kelolaan, 16 kali pada klien resume pertama, dan 9 kali pada klien resume kedua. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia yang dilakukan setiap hari secara rutin pada malam hari saat lansia akan tidur.

ABSTRACT
The process of aging and urban health problems cause the decline of the sleep function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with insomnia through relaxation therapy warm footbath and therapeutic massage at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. The intervention was held for 30 45 minutes once per day during the five weeks. The results of this study showed that score of the Insomnia Rating Scale and Pittsburgh Sleep Quality Index decreased after 18 times interventions for main patients, 16 times interventions for main resume patients, and 9 times interventions for second resume patients. Service providers in nursing home can apply relaxation therapy everyday with warm footbath and therapeutic message when elderly will go to bad as a program to overcome the problem of the insomnia in elderly."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Danti Permatasari
"Gangguan tidur insomnia pada lansia adalah keadaan individu yang mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahat yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Lansia beresiko mengalami insomnia disebabkan karena berbagai faktor misalnya, perubahan pola sosial, kematian pasangan hidup, peningkatan penggunaan obat-obatan, penyakit yang dialami, gangguan mood, perubahan irama sirkadian, dan ansietas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui penerapan senam ergonomik dan intervensi tambahan relaksasi benson di long term care pada Opa A (85 tahun) dalam waktu 2 minggu. Hasil didapatkan peningkatan 30 menit pada durasi tidur, terbangun pada waktu yang tepat 3x, kesulitan tidur menurun 15 menit, skor ISI berubah menjadi 14 (insomnia ringan), penurunan skor kualitas tidur PSQI 10 walau masih dalam rentang kualitas tidur buruk, dan pola tidur menurun menjadi cukup terganggu, perasaan segar setelah bangun tidak ada perubahan signifikan, hal tersebut ditetapkan bahwa masalah insomnia teratasi sebagian.

Insomnia sleep disorder in the elderly is a condition in which an individual experiences a change in the quantity and quality of rest patterns that results in discomfort. The elderly are at risk of experiencing insomnia due to various factors, for example, changes in social patterns, death of spouses, increased use of drugs, illness, mood disorders, changes in circadian rhythm, and anxiety. Based on this, this study aims to determine nursing care in elderly with insomnia through the application of ergonomic exercise and additional intervention for benson relaxation in long term care for Opa A (85 years old) within 2 weeks. The results showed a 30 minute increase in sleep duration, waking at the right time 3 times, sleep difficulties decreased by 15 minutes, the ISI score changed to 14 (mild insomnia), decreased sleep quality score PSQI 10 even though it was still in the poor sleep quality range, and sleep patterns decreased. being quite disturbed, feeling refreshed after waking up there is no significant change, it is determined that the problem of insomnia is partially resolved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yarra Fadenia Benning
"Insomnia merupakan masalah tidur yang sering terjadi pada lansia. Sebanyak 67% lansia di Indonesia mengalami insomnia. Faktor risiko terjadinya insomnia antara lain faktor penyakit, lingkungan, penggunaan obat, dan gejala mental. Insomnia yang tidak ditangani dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia. Terdapat beberapa penatalaksanaan non farmakologi dalam mengatasi insomnia, salah satunya dengan terapi musik. Terapi musik merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas terapi musik dalam mengatasi masalah insomnia pada pasien lansia. Intervensi dilakukan selama 2 kali dengan durasi 30 menit. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukkan peningkatan jumlah jam tidur dari 5 jam menjadi 7 jam, kualitas tidur semula skor PSQI 15 menjadi 9, tidak kesulitan memulai tidur, dan segar saat bangun. Berdasarkan hasil tersebut, terapi musik dapat menjadi pilihan dalam mengatasi insomnia pada pasien lansia. Saran penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah jadwal latihan dan melibatkan keluarga saat melakukan intervensi.

Insomnia is a sleep problem that often occurs in the elderly. As much as 67% of elderly people in Indonesia experience insomnia. Risk factors for insomnia include disease, environment, drug use, and mental symptoms. Untreated insomnia can have an impact on decreasing the quality of life of the elderly. There are several non-pharmacological treatments for insomnia, one of which is music therapy. Music therapy is a nursing intervention that can be done to treat insomnia. The purpose of this intervention is to determine the effectiveness of music therapy in overcoming insomnia in elderly patients. The intervention was carried out for 2 times with a duration of 30 minutes. The results of the intervention show an increase in the number of hours of sleep from 5 hours to 7 hours, the quality of sleep from the original PSQI score 15 to 9, had no difficulty starting sleep, and was refreshed when waking up. Based on these results, music therapy can be an option in dealing with insomnia in elderly patients. Further research are expected to increase the number of exercise schedules and involve the family when intervening."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
"Lansia merupakan kelompok umur yang berisiko tinggi mengalami masalah tidur. Salah satu masalah tidur yaitu insomnia yang dapat mengarah pada kemunculan berbagai faktor risiko penyakit. Kasus insomnia ini lebih sering dijumpai pada penduduk di area urban dibandingkan rural. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam mengatasi insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung. Intervensi tersebut merupakan kombinasi dari aromatherapy, hand massage, dan music therapy yang dilakukan selama 30 menit, frekuensi lima kali seminggu pada waktu yang sama selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) menurun pada lansia setelah dilakukan intervensi pada tiga lansia. Panti sosial sebagai bentuk pelayanan lansia dapat mendorong perawat atau praktikan untuk menerapkan intervensi unggulan ini sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia. Rekomendasi penulis perlu diadakannya pemutaran musik pasif pada jam malam sebagai pengantar tidur lansia yang dapat dilakukan setiap hari secara rutin. Manfaatnya untuk memperpendek durasi yang dibutuhkan sebelum terlelap dan meningkatkan kualitas tidur sehingga lansia lebih segar dan produktif di siang hari.

Older person is an age group who are at high risk of experiencing sleep problems. One of them is called insomnia which can lead to the various risk factors of disease. This case of insomnia is more common for residents in urban areas than in rural areas. This writing aims to analyze the application of evidence-based practices in the form as main intervention in dealing for older persons with insomnia at Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung. The intervention is a combination of aromatherapy, hand massage, and music therapy which is carried out for 30 minutes, five times a week at the same time for five weeks. The results of this case study show that the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)s score declined in three older person women after intervention. Social institutions as a form of service for older persons can encourage nurses or nursing students to apply this main intervention as an effort to overcome the problem of insomnia in older persons. The author's recommendation needs to be held passive music playback at night as a bedtime ritual that can be done on a regular basis every day. The benefit is to shorten the duration needed before sleeping (sleep latency) and improve sleep quality so that older persons are better and productive during the day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mailani Wulandari
"Asuhan Keperawatan Kerusakan Gigi Melalui Tindakan Oral Hygiene Menggunakan Larutan Garam dan Sodium Bicarbonate Di Panti Sosial Tresna WerdhaPeningkatan jumlah penduduk di perkotaan memicu timbulnya masalah kesehatan terutama pada kelompok rentan yang salah satunya adalah populasi lansia. Masalah kesehatan yang sering terabaikan pada lansia adalah masalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menganalisis hasil praktik klinik pada lansia dengan masalah kerusakan gigi melalui intervensi oral hygiene menggunakan larutan air garam dan sodium bicarbonate. Praktik klinik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tujuh minggu terhadap tiga orang lansia dengan melakukan intervensi oral hygiene dengan menggunakan sendok teh garam dan sendok teh sodium bicarbonate yang dilarutkan dalam 250 ml air hangat dan dilakukan minimal dua kali sehari. Hasil akhir pengukuran status oral health pada lansia menggunakan Oral Health Assessment Tool OHAT menunjukkan adanya peningkatan status kesehatan mulut, seperti tidak adanya sisa makanan, plak, mukosa lembab, lidah bersih dan berwarna merah muda serta nyeri yang berkurang. Selain itu, didapatkan peningkatan nafsu makan dan status mental terutama pada komponen mengingat. Diharapkan adanya peran serta dari perawat dan care giver untuk membantu lansia melakukan oral hygiene dan mencuci mulut dengan larutan garam dan sodium bicarbonate minimal dua kali sehari guna meningkatkan status kesehatan mulut dan kualitas hidup lansia.

Nursing care of Elderly with Impaired Dentition Through The Action of Oral Hygiene Using A Solution of Salt Water and Sodium Bicarbonate at Elderly Social InstitutionDensity of population in urban areas triggered the onset of health problems especially on vulnerable groups, one of which is the elderly population. Health problems that are often neglected in the elderly is the oral health problems. The purpose of this case study is to analyze the results of the clinical practices on the elderly with the problem of impaired dentition through the intervention of oral hygiene by using a solution of salt water and sodium bicarbonate. Clinical practice was performed at Elderly Social Institution Budi Mulia 1 Cipayung for seven weeks against three elderly people intervene with oral hygiene and wash the mouth using a teaspoon salt and teaspoon of sodium bicarbonate that dissolved in 250 ml of warm water and conducted a minimum of twice a day. The final results of the measurements of oral health status in the elderly using Oral Health Assessment Tool OHAT showed an increase in oral health status. In addition, there was an increase in appetite and mental status, especially in the recall component. It is expected that the participation of nurses and care giver to help elderly perform oral hygiene and washing the mouth with salt and sodium bicarbonate solution at three times a week to improve the oral health status and quality of life of the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juwi Athia Rahmini
"ABSTRAK
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dan prevalensi nya meningkat pada pasien hemodialisis. Insomnia yang tidak ditangani lebih lanjut akan menyebabkan kematian. Back massage adalah salah satu intervensi keperawatan komplementer yang dapat memberikan peningkatan rasa nyaman dan relaksasi otot. Sementara sleep hygiene adalah kebiasaan sehari-hari yang berhubungan dengan proses tidur yang dapat di gunakan untuk mengatasi insomnia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh back massage dan sleep hygiene terhadap insomnia. Metode: Desain penelitian adalah quasi eksperimen, pre post-test with control, dengan jumlah total sampel 30 orang, dengan tehnik consecutive sampling. Responden dibagi dalam dua kelompok yaitu 15 orang yang diberikan intervensi back massage dan sleep hygiene; 15 orang lainnya yang diberikan intervensi sleep hygiene. Back massage dilakukan sebanyak 3 sesi (10 menit per sesi) di unit HD dan sebelum tidur malam di rumah selama 8 hari. Pengukuran insomnia dengan menggunakan Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh. Hasil: Back massage dan sleep hygiene menunjukkan perbedaan nilai rata-rata insomnia 1,6 lebih besar dibandingkan dengan pemberian sleep hygiene dengan nilai rata-rata 0,4 (p= 0,0001). Rekomendasi: Back massage dan sleep hygiene dapat diaplikasikan oleh perawat dan keluarga sebagai bagian dari program intervensi komplementer non farmakologis untuk menurunkan keluhan insomnia dan meningkatkan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis.

ABSTRACT
Insomnia is the most frequent sleep disorder and high prevalence occurs in hemodialysis patient. If insomnia is not treated in advance, it will enchance mortality. Back massage is one of the complementary nursing interventions can increase comfort and muscle relaxation. Other intervention; sleep hygiene can be used as intervention for sleep disorder. This study aimed to identify the effect of back massage and sleep hygiene on insomnia. Method: This study used a quasi-experimental study design, pre post-test with control, recruited 30 sample by consecutive sampling technique. The implementation was conducted in November until December 2018. Respondents were divided into two groups: 15 sample of intervention groups provided back massage and sleep hygiene and 15 sample of intervention group provided sleep hygiene. Back massage provide in 3 session (10 minute per sesi) in Hemodialysis unit and before sleep for 8 days at home. The implementation of insomnia was evaluated using the Pittsburgh Sleep Quality Index. Results: The intervention of back massage and sleep hygiene showed differences in mean value of insomnia 1.6 greater than that of sleep hygiene with a mean value of 0.4 (p value 0,0001). Recommendation: Back massage and sleep hygiene can be applied by nurses as part of a non-pharmacological complementer intervention to reduce insomnia and improve the sleep quality of patients undergoing hemodialysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vediana Aulia Rahman
"Nyeri menjadi salah satu alasan seseorang untuk berobat ke rumah sakit. Nyeri mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang salah satunya kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk membuat seseorang menjadi sulit untuk fokus, kurang energi, hingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Teknik relaksasi merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang disarankan untuk meningkatkan kualitas tidur. Pasien perempuan usia 34 tahun menderita nyeri hebat di kepala tanpa penyebab pasti. Nyeri sangat berat dirasakan hingga membuat pasien tidak dapat tidur selama beberapa hari. Pasien mengeluhkan kelelahan, nyeri, dan tidak dapat tidur. Nyeri berkurang ketika diberikan terapi farmakologi namun tidak sepenuhnya hilang. Pasien tidak diberikan terapi farmakologi untuk mengatasi kesulitan tidur, skor Pittsburgh Sleep Quality Index atau PSQI 13 (Kualitas tidur buruk) dan skor Insomnia Severity Index atau ISI 16 (insomnia berat). Penulis memberikan intervensi relaksasi Benson dan melakukan sleep hygiene untuk meningkatkan kualitas tidur pasien selama 1 minggu. Setelah intervensi terdapat perbaikan pada kualitas tidur pasien ditandai dengan skor PSQI pasien menurun menjadi 5 (kualitas tidur baik) dan skor ISI 6. Pasien juga mengatakan merasa lebih segar dan berenergi untuk melakukan aktivitas di siang hari karena kebutuhan tidur sudah tercukupi. Hal ini menunjukan bahwa teknik relaksasi benson memberikan manfaat serta perubahan signifikan pada kualitas tidur pasien.

Pain is one of the reasons for someone to go to the hospital. Pain affects various aspects of a person's life, one of which is the quality of sleep. Poor sleep quality makes it difficult for a person to focus, lack of energy, and is unable to carry out daily activities. Relaxation techniques are one of the non-pharmacological interventions that are recommended to improve sleep quality. A 34-year-old female patient suffers from severe pain in the head without a definite cause. The pain is so severe that it makes the patient unable to sleep for several days. The patient complains of fatigue, pain, and inability to sleep. Pain lessens when therapy is given but does not completely go away. Patients were not given pharmacological therapy to treat sleep difficulties, the patient’s Pittsburgh Sleep Quality Index or PSQI score 13 (poor sleep quality) and the Insomnia Severity Index or ISI score is 16 (intermediate insomnia). The author provides Benson relaxation interventions and performs sleep hygiene to improve the patient's sleep quality for 1 week. After 1 week of intervention, the patient's PSQI score decreased to 5 (good sleep quality) and an ISI score of 6. The patient also said she felt more refreshed and energized to do activities during the day because her sleep needs were fulfilled. This shows that the Benson relaxation technique provides significant benefits and changes in the patient's sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Populasi lansia di Indonesia meningkat dipengaruhi oleh kehidupan perkotaan yang mendorong masayarakat untuk urbanisasi. Urbanisasi terjadi termasuk pada lansia, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik dari segi fisik, psikososial, ekonomi maupun spiritual. Lansia yang terlantar akibat dari masalah perkotaan mendapatkan perlindungan di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas sebagai tempat untuk mempertahankan kesejahteraan hidup lansia. Prevalensi penyakit yang paling sering di derita kelompok lansia di Indonesia adalah hipertensi, artrhitis dan stroke merupakan faktor yang dapat pencetus terjadinya hambatan mobilitas fisik pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik melalui intervensi unggulan yaitu latihan sendi dengan gerakan salat. Latihan gerakan salat dilakukan selama lima minggu, enam hari sekali. Evaluasi menggunakan Berg Balance Test. BBT menunjukkan peningkatan dari nilai awal 32 menjadi 47. Intervensi ini dapat dilakukan oleh lansia sehari lima kali untuk mempertahankan mobilitas sendi dan keseimbangan. Pihak panti perlu memberikan motivasi kepada lansia untuk melakukan salat lima waktu dalam sehari.

The elderly population in Indonesia is increasingly influenced by urban life which encourages people to urbanize. Urbanization occurs including the elderly, this can lead to various health problems both in terms of physical, psychosocial, economic and spiritual. Elderly displaced as a result of urban problems get protection in PSTW Budi Mulia 1 Ciracas as a place to maintain the welfare of elderly life. The prevalence of the most common diseases in elderly people in Indonesia is hypertension, arthritis and stroke are factors that can trigger the occurrence of impaired physical mobility in the elderly. This scientific work aims to explain the nursing care of the elderly with impaired of physical mobility through the intervention of joint exercises which is the movement of prayer. Prayer exercises are performed for five weeks at six days per week. Evaluation using Berg Balance Test BBT showed an increase from an initial value of 32 to 47. This intervention can be performed by the elderly five times a day to maintain joint mobility and balance. Parties need to provide motivation to the elderly to pray five times a day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>