Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jayanti Indah Layla
"Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah konfusi kronik melalui orientasi realita dan terapi seni di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi orientasi realita diadakan tiga puluh menit setiap hari selama empat minggu, sedangkan terapi seni dilakukan dua kali per minggu dengan durasi enam puluh menit pada setiap sesinya selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan skor total Mini Mental State Examination 4,3 poin setelah intervensi. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi orientasi realita dan terapi seni sebagai upaya dalam mengatasi penurunan fungsi kognitif pada lansia.

The process of aging and urban health problems cause the decline of the cognitive function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with chronic confusion through reality orientation and art therapy at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. The reality orientation intervention was held for thirty minutes once per day during the four weeks, while art therapy was conducted during the five weeks in twice weekly one hour sessions. The results of this paper show that the average increase in total score of Mini Mental State Examination 4,3 points after intervention. Service providers in nursing home can apply reality orientation and art therapy as a program to overcome the decline of the cognitive function in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Aisyah
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan zat gizi mikro, aktivitas fisik, latihan kecerdasan, dan karakteristik responden dengan kejadian demensia pada lansia di Kelurahan Depok Jaya. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional selama bulan April - Mei 2009 pada 103 lansia kelompok umur di atas 60 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan lansia dengan asupan zat gizi mikro yang cukup disertai aktivitas fisik dan latihan kecerdasan berhubungan dengan rendahnya risiko demensia pada lansia. Kepada pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Depok atau Puskesmas di wilayah kerja Depok agar mengembangkan KIE untuk penyuluhan mengenai sumber makanan vitamin A, vitamin E, vitamin C, FE dan Zn serta aktivitas fisik dan latihan kecerdasan untuk menurunkan risiko kejadian demensia.

This research's aim to know the relation of micronutrients intake, physical activity, intellegence practices, and characteristic of subjects to occurence of dementia in older adults at Depok Jaya Village. This research use cross sectional design, during April until May 2009 in 103 older adults above 60 years old.
The result show that older adults with sufficient micronutrients intake together physical activity and intellegence practices related to lower risk of dementia. To the related institutions such as health official of Depok and public health services in work region of Depok may develop KIE (communication, information and education) for the counselling about food sources of vitamin A, vitamin E, vitamin C, Fe and Zn and also physical activity, and intellegence practices to degrade occurance dementia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S5765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Zulfa Ad`Hania
"Proses penuaan dan masalah kesehatan di perkotaan dapat menyebabkan masalah penurunan fungsi kognitif pada lansia. Karya ilmiah akhir ini bertujan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah konfusi kronik melalui terapi musik Senosa pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. Intervensi terapi musik Senosa dilakukan selama lima puluh menit dilakukan tiga kali setiap minggu selama lima minggu berturut-turut. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terapi musik Senosa dapat meningkatkan fungsi kognitif, menurunkan gejala apatis dan meningkatkan kemampuan komunikasi lansia dengan konfusi kronik.

The process of ageing and urban health problems cause the decline of the cognitive function of elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with chronic confusion through music therapy senosa at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. This music therapy intervention was held for fifty minutes three times each week during the five weeks. The result of this paper shows that music therapy Senosa can increase cognitive function, decrease apathy symptom of dementia, and incrase communication ability in elderly with chronic confusion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sekarastri
"Agitasi merupakan salah satu gejala yang paling sering dialami lansia dengan neuropsikiatri demensia. Perilaku yang dapat diamati dari gejala agitasi adalah vokalisasi menyimpang, agitasi motorik, agresivitas dan perilaku menolak perawatan. Faktor yang umum menjadi penyebab penurunan fungsi kognitif pada lansia proses menua, pengaruh internal seperti pendidikan, kehidupan sosial, dan sikap; kesehatan fisik dan mental; efek medikasi; serta faktor lingkungan dan merokok. Penanganan agitasi selama ini mengutamakan pemberian agen antipsikotik yang banyak memberikan efek samping bagi lansia. Karya ilmiah ini menjelaskan asuhan keperawatan untuk penanganan agitasi nonfarmakoterapi dengan terapi multisensori Snoezelen. Asuhan keperawatan diberikan selama 5 minggu dengan 14 kali sesi terapi. Hasilnya terdapat efek yang signifikan terhadap penurunan gejala agitasi. Efek jangka panjang kurang signifikan pada klien dengan kerusakan kognitif dan mental berat.

Agitation is one of the most frequently experienced by elderly with neuropsychiatric dementia. Avoidable behaviors from symptoms of agitation are aberrant vocalization, motor agitation, aggressiveness and behavior to refuse treatment. Common factors cause a decrease in cognitive function in aging processes, internal influences such as education, social life, and attitudes, physical and mental health, medicinal effect, and Environmental factors and smoking. Agitation management has prioritized giving antipsychotic agents that provide side effects for the elderly. This scientific work explains nursing care for the handling of nonfarmacotherapy agitation with Snoezelen multisensory therapy. Nursing care is given for 5 weeks with 14 therapy sessions. A significant effect on decreasing the effect of agitation. Long-term effects are less significant for clients with severe cognitive and mental damage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rachmawati
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan menyebabkan tingkat ketergantungan lansia terhadap populasi produktif meningkat khususnya pada munculnya masalah nyeri kronik. Terapi nonfarmakologi merupakan intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri, salah satunya adalah terapi pijat tangan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan pijat tangan. Intervensi ini dilakukan tiga kali dalam seminggu selama lima minggu. Setiap kali intervensi, pemijatan dilakukan selama 16 menit. Nyeri kronik dikaji dengan menggunakan McGill Pain Questionnaire. Hasilnya adalah skor McGill Pain Questionnaire mengalami rerata penurunan satu tingkat yaitu dari nyeri berat skor=3 menjadi nyeri sedang skor=2 atau nyeri sedang menjadi nyeri ringan skor=1 atau bahkan tidak nyeri skor=0 . Selain itu, tanda-tanda vital-vital klien juga menurun dari sebelum pemijatan ke setelah pemijatan dan 30 menit setelah pemijatan. Oleh karena itu, pijat tangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang dapat digunakan perawat untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing the elderly population in urban areas leads to the degree of dependence of the elderly on the productive population increased especially in the emergence of chronic pain problems. Nonpharmacology therapy is a nursing intervention to treat pain, one of which is hand massage therapy. This final scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with chronic pain problems using superior interventions of hand massage. This intervention is done three times a week for five weeks. Each time the intervention, massage done for 16 minutes. Chronic pain is assessed using McGill Pain Questionnaire. The result is a score of McGill Pain Questionnaire experiencing a mean decrease of one level ie from severe pain score 3 to moderate pain score 2 or moderate pain to mild pain score 1 or even pain score 0. In addition, the client 39 s vital signs also decreased from before the massage to after the massage and 30 minutes after the massage. Therefore, this hand massage is expected to be an alternative intervention that nurses can use to overcome the problem of chronic pain in the elderly in the orphanage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didan Tarmansyah
"Lansia dengan demensia jumlahnya akan terus meningkat. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas memiliki 48 lansia dengan demensia ringan khususnya di wisma Cendrawasih. Karya ilmiah ini dibuat untuk menjelaskan dan menggambarkan tindakan keperawatan yang dilakukan pada lansia S 68 tahun dengan keluhan lupa waktu kelahiran, waktu sekarang, tempat dan orang dengan nilai MMSE 18 kerusakan kognisi ringan dan CDR 1 demensia ringan . Terapi stimulasi kognisi dilakukan melalui orientasi realita dan mengingat kenangan pada kasus tersebut. Setelah dilakukan orientasi realita dan mengingat kenangan selama 7minggu 20x pertemuan dengan waktu 30-45menit/pertemuan diketahui terdapatnya peningkatan kemampuan kognisi MMSE 18 menjadi 21 dan CDR 1 menjadi 0,5 . Hasil ini menunjukan bahwa sangat diperlukan program orientasi realita dan mengingat kenangan pada lansia demensia. Perawat secara mandiri dapat melakukan stimulasi kognisi melalui orientasi realita dan mengingat kenangan pada lansia dengan demensia di fasilitas pelayanan kesehatan lansia.

Ageing population with dementia steadily increases in number. There are 48 elderly affected by mild dementia in nursing home of Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas, especially in Cenderawasih dormitory. This paper aimed to identify and describe nursing interventions which were implemented on Mr. S 68 years old who was not able to recall his own birthday, current day, place, and people with MMSE score of 18 mild cognitive impairment and CDR1 mild dementia . Cognitive stimulation therapy was applied by orientation of reality and recalling memories. Following the implementation of reality orientation 20 sessions with 30-45 minutes/session and memory recall for 7 weeks long, client demonstrated improvement of cognitive function from MMSE score of 18 into 21 and CDR1 into 0.5 . The result indicated that it is necessary to implement reality orientation and memory recall on elderly who was affected by dementia. Nurse may provide cognitive stimulation independently through reality orientation and memory recall on elderly affected by dementia in health facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi tidur pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendapatkan analisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui terapi relaksasi: warm footbath dan massase terapeutik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. Intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik dilakukan selama 30-45 menit setiap hari selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Insomnia Rating Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Index menurun setelah dilakukan intervensi pada tiga klien selama 18 kali pada klien kelolaan, 16 kali pada klien resume pertama, dan 9 kali pada klien resume kedua. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia yang dilakukan setiap hari secara rutin pada malam hari saat lansia akan tidur.

ABSTRACT
The process of aging and urban health problems cause the decline of the sleep function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with insomnia through relaxation therapy warm footbath and therapeutic massage at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. The intervention was held for 30 45 minutes once per day during the five weeks. The results of this study showed that score of the Insomnia Rating Scale and Pittsburgh Sleep Quality Index decreased after 18 times interventions for main patients, 16 times interventions for main resume patients, and 9 times interventions for second resume patients. Service providers in nursing home can apply relaxation therapy everyday with warm footbath and therapeutic message when elderly will go to bad as a program to overcome the problem of the insomnia in elderly."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beningtyas Kharisma Bestari
"Nyeri kronik pada sendi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan lansia, seperti menggangu aktivitas keseharian dan mobilitas. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis hasil praktik klinik pada nenek W (82 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi physical exercises program (PEP). Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tujuh minggu dengan melakukan intervensi PEP kepada tiga lansia dengan nyeri kronik. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, observasi, dan instrumen numeric rating scale (NRS). PEP yang dilakukan terdiri dari latihan kekuatan otot, stretching, pergerakan sendi, dan keseimbangan. Setelah melakukan latihan, dilakukan refleksi, tanya jawab, dan revision. Hasil intervensi keperawatan selama empat minggu dengan jumlah latihan delapan kali yaitu tingkat nyeri berkurang, dari skala enam ke skala empat, intensitas pelaporan nyeri berkurang, dan keinginan nenek W melakukan aktivitas meningkat, meskipun memerlukan bantuan. Pemberi asuhan diharapkan melakukan PEP kepada lansia dengan nyeri kronik dua kali dalam seminggu untuk menurukan tingkat nyeri lansia di panti.

Chronic pain in joints can cause a negative impact for elderly, such as disrupted daily activities and impaired mobility.This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek W (82 years old) with chronic pain using physical exercises program (PEP) as interventions. Clinical practice carried out in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for seven weeks with PEP as interventions in three elderly with chronic pain. Pain assessment using PQRST approach, observation, and numeric rating scale instrument. PEP in this scientific work consist of strenght training, stretching, joint mobility, and balance. After doing the exercises, do reflection, discussing, and revision. The results of nursing interventions for four weeks, with eight time of exercises, made the level of pain decreased. For scale of six to four. Nenek W was reporting reduced pain intensity, and desire nenek W to do some activity increased although still need help. Caregiver is expected to do PEP to the elderly with chronic pain, twice a week, to lower elderly pain level in PSTW."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yarra Fadenia Benning
"Insomnia merupakan masalah tidur yang sering terjadi pada lansia. Sebanyak 67% lansia di Indonesia mengalami insomnia. Faktor risiko terjadinya insomnia antara lain faktor penyakit, lingkungan, penggunaan obat, dan gejala mental. Insomnia yang tidak ditangani dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia. Terdapat beberapa penatalaksanaan non farmakologi dalam mengatasi insomnia, salah satunya dengan terapi musik. Terapi musik merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas terapi musik dalam mengatasi masalah insomnia pada pasien lansia. Intervensi dilakukan selama 2 kali dengan durasi 30 menit. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukkan peningkatan jumlah jam tidur dari 5 jam menjadi 7 jam, kualitas tidur semula skor PSQI 15 menjadi 9, tidak kesulitan memulai tidur, dan segar saat bangun. Berdasarkan hasil tersebut, terapi musik dapat menjadi pilihan dalam mengatasi insomnia pada pasien lansia. Saran penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah jadwal latihan dan melibatkan keluarga saat melakukan intervensi.

Insomnia is a sleep problem that often occurs in the elderly. As much as 67% of elderly people in Indonesia experience insomnia. Risk factors for insomnia include disease, environment, drug use, and mental symptoms. Untreated insomnia can have an impact on decreasing the quality of life of the elderly. There are several non-pharmacological treatments for insomnia, one of which is music therapy. Music therapy is a nursing intervention that can be done to treat insomnia. The purpose of this intervention is to determine the effectiveness of music therapy in overcoming insomnia in elderly patients. The intervention was carried out for 2 times with a duration of 30 minutes. The results of the intervention show an increase in the number of hours of sleep from 5 hours to 7 hours, the quality of sleep from the original PSQI score 15 to 9, had no difficulty starting sleep, and was refreshed when waking up. Based on these results, music therapy can be an option in dealing with insomnia in elderly patients. Further research are expected to increase the number of exercise schedules and involve the family when intervening."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>