Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fidya Citra Pramesti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana situs Tass.ru dan Novayagazeta.ru memproduksi berita mengenai jatuhnya Boeing 777 penerbangan MH-17 milik Malaysia Airlines. Dengan menggunakan kerangka teori Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough, yang melihat ke aspek analisis teks, praktik wacana, serta praktik sosiokultural, hasil yang terlihat adalah terdapat keberpihakan berita yang dipublikasikan tass.ru terhadap pemerintah Rusia dan kenetralan dalam berita yang dipublikasikan novayagazeta.ru.

The aim of this study is to reveal how Tass.ru and Novayagazeta.ru produced news of the fall of Boeing 777 of Malaysia Airlines MH 17 flight. Using the theoretical framework of Critical Discourse Analysis model of Norman Fairclough, by focusing into text analysis, discourse practice, and sociocultural practice. Then, the results seen that there are partiality toward Russian government from the news published by tass.ru and neutrality in news published by novayagazeta.ru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhtar, Khairiah Salwa
Kuala Lumpur: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2008
338.959 5 MOK p (1);338.959 5 MOK p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Restasari Agustina
"Penelitian ini menganalisis konstruksi wacana mengenai Presidensi G20 Indonesia oleh agensi berita internasional asal Amerika Serikat Associated Press. G20 Indonesia merupakan salah satu mega-events yang mendapatkan amplifikasi media secara global. Namun, format media saat ini tidaklah netral dan agensi berita internasional, termasuk Associated Press berperan dalam penetapan agenda internasional yang dilakukan dengan mengkonstruksi suatu wacana. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis berbasis korpus dan pendekatan wacana historis untuk memperjelas presensi Indonesia dalam wacana Presidensi G20 Indonesia dan eksklusi serta inklusi wacana oleh Associated Press sebagai cerminan pemapanan kekuasaan oleh agensi berita internasional selama Presidensi G20 Indonesia. Selanjutnya, ekologi media dimana Associated Press bekerja juga dijelaskan dengan konsep multiaksialitas dan hiperrealitas. Analisis wacana kritis berbasis korpus menemukan bahwa wacana yang dikonstruksi oleh Associated Press mengenai G20 Indonesia adalah wacana konflik Ukraina dan Rusia, presensi China pada G20 Indonesia, dan Indonesia sebagai tuan rumah G20 periode 2021-2022. Peran Indonesia sebagai tuan rumah G20 dieksklusikan dalam wacana terkait konflik Ukraina dan Rusia, dan Indonesia diinklusikan dengan wacana kedekatan China dan Indonesia selama presidensi G20 Indonesia yang dipermasalahkan oleh Associated Press. Selain itu, Associated Press juga menggunakan strategi makro-diskursif konstruktif, transformasi, dan destruksi untuk membentuk wacana identitas nasional. Praktik diskursif yang dilakukan oleh Associated Press tersebut merupakan upaya pemapanan kekuasaan yang dilatarbelakangi oleh transisi rezim media yang menimbulkan proliferasi sumber informasi baru di satu sisi, namun masih didominasi oleh sejumlah agensi berita internasional yang saling bersaing dalam menentukan wacana internasional dan masih membawa warisan Perang Dingin di sisi lain.

This study analyzes the discourse construction on Indonesia's G20 Presidency by an international news agency from the United States Associated Press. G20 Indonesia is one of the mega-events that has received media amplification globally. However, the current media format is not neutral and international news agencies, including the Associated Press play a role in setting the international agenda which is done by constructing a discourse. Thus, this study uses corpus-based critical discourse analysis and historical discourse approaches to clarify Indonesia's presence in the discourse of the Indonesian G20 Presidency and the exclusion and inclusion of discourse by the Associated Press as a reflection of the power establishment by international news agencies during Indonesia's G20 Presidency. Furthermore, the media ecology in which the Associated Press works is also explained by the concepts of multiaxiality and hyperreality. Corpus-based critical discourse analysis found that the discourse constructed by the Associated Press regarding Indonesia's G20 was the discourse on the Ukraine and Russia conflict, China's presence at the Indonesian G20, and Indonesia as the host of the 2021-2022 G20. Indonesia's role as host of the G20 was excluded in the discourse regarding the Ukraine and Russia conflict, and Indonesia was included in the discourse on the closeness of China and Indonesia during Indonesia's G20 presidency which was disputed by the Associated Press. In addition, the Associated Press also uses constructive, transformational, and destructive macro-discursive strategies to shape national identity discourses. The discursive practice carried out by the Associated Press is an effort to establish power against the backdrop of the transition of media regimes which has led to the proliferation of new sources of information on the one hand, but is still dominated by some international news agencies which compete each other in determining international discourse and still carry the legacy of the Cold War in the other side."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Hendry Roris P.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan daring dan proses gatekeeping media daring dalam memproduksi berita rilis. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi rilis menjadi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media Reese dan Shoemaker, 1996 . Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik yang mengikuti organisasi profesi maupun tidak, empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu lagi dari Dewan Pers.
Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap berita rilis telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut kordinator lapangan Korlap. Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim rilis agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Praktik suap menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terpola dan masif di kalangan wartawan media daring.
Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan media daring disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kebijakan target berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita rilis, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap giver dan penerima suap receiver . Selain itu, penelitian ini mendukung pernyataan penelitian sebelumnya bahwa wartawan yang berada di lapangan, memiliki kesempatan untuk menyembunyikan atau menonjolkan fakta Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese: 1996.

The purpose of this study is to find out the practice of bribery of online journalists and the process of gatekeeping online media in producing news releases. There are five levels that affect news production, three of them are journalists, news sources and media organizations Reese and Shoemaker, 1996. The case study method was conducted with in depth interviews on fourteen informants from five categories six informants from online journalists who be members or non members of professional organizations, four informants came from news sources, two informants from online media companies, one from professional organizations and one more from the Press Council.
Research data shows that the practice of bribery news releases have occurred in a massive and well patterned that is using an intermediary called Koordinator Lapangan Korlap. There are also news sources who directly send their release to be published by online journalists with the money deal. Bribery becomes customary and is done in a patterned and massive manner among online media journalists.
This study shows that in addition to wage and supervisory factors, the emergence of a bribery among online journalists is due because of many factors, such as a ngepos and kuota berita policy system. This study has been able to show empirical evidence, the occurrence of bribery in the news production of news releases, which begins with an agreement between the giver and the receiver of the bribe. In addition, this study supports the previous research statement that journalists who are in the field, have the opportunity to hide or accentuate the facts Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese 1996 .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sari Rachmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mmenganalisis faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna konten peraturan perundang-undangan website Biro Hukum dan Organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model). Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) Penerimaan pengguna konten peraturan perundang-undangan website Biro Hukum dan Organisasi dengan menggunakan faktor penerimaan, yaitu persepsi kegunaan konten website, persepsi kemudahaan konten website, sikap penggunaan konten website dan minat perilaku penggunaan konten website secara simultan adalah diterima dengan positif, (2) Faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna konten peraturan perundang-undangan website Biro Hukum dan Organisasi adalah persepsi kegunaan konten website, (3) Faktor yang tidak memberi pengaruh terhadap penerimaan pengguna konten peraturan perundang-undangan website Biro Hukum dan Organisasi adalah persepsi kemudahaan konten website, sikap penggunaan konten website, dan minat perilaku penggunaan konten website, (4) Faktor Persepsi kegunaan konten website dapat digunakan dalam pengembangan peningkatan pengguna potensial, dengan dimungkinkannya membangun kembali konten peraturan perundang-undangan website Biro Hukum dan Organisasi dengan pertimbangan kebutuhan pengguna, pengalaman pengguna dan skema peraturan perundang-undangan bidang kesehatan berdasarkan muatan yang diatur.

This study aims to analyze the factors that influence user acceptance of the content of the Regulations of the Laws and Organizations Bureaus websites. The research is quantitative study using TAM (Technology Acceptance Model). The results of this study indicate, (1) Acceptance of content users in the website of the Laws and Organizations Bureaus using acceptance factors, namely perceived of usefulness of website content, perceived ease of use of website content, the attitude of using website content and interest in the behavior of using website content simultaneously are accepted positively, (2) Factors that influence user acceptance of content of regulations on Laws and Organizations Bureaus websites are perceived usefulness of the website content, (3) Factors that do not influence user acceptance of the content of regulations on Laws and Organizations Bureau websites are the perceived ease of use of website content, the attitude of using website content, and the behavior interest in using website content, (4) Perceptions of usefulness factors website content can be used in the development of an increase in potential users, with the possibility of rebuilding the content of the regulations on the website of the Laws and Organization Bureau with consideration of user needs, user experience, and health legislation schemes based on regulated content. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Puspitasari
"Skripsi ini membahas representasi Islam pada suatu media, dalam hal ini, pada dua artikel berita pada Situs Jurnal Perempuan dengan analisis wacana kritis (AWK). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode AWK Norman Fairclough yang menitikberatkan analisis pada teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggambaran yang negatif dan tidak benar (misrepresentasi) terhadap Islam, yakni terdapat distorsi dalam pemberitaan tentang Islam oleh media tersebut. Dengan demikian, disarankan bahwa dalam memberi pemberitaan, media seharusnya jujur, seimbang, netral, serta memihak kepada kebenaran.

This thesis discusses representation of Islam in a media, specifically in some news articles on website of Jurnal Perempuan with critical discourse analysis (CDA). This research uses qualitative research method with descriptive design and method of CDA by Norman Fairclough. There is misrepresentation of Islam in the result of the research. There is distortion in that news articles. So, there is advice: news on each media, need the honesty, the balance, the neutral, also the right."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Satrio Wicaksono
"Accessible design atau Accessibility merupakan proses pembuatan produk yang dapat memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas dengan melakukan adaptasi tertentut erhadap desain alat ataupun teknologi. Laman web yang menerapkan aksesibilitas jugat erbukti bermanfaat saat digunakan oleh orang yang bukan penyandang disabilitas. adat ahun 2023 Indonesia ada sebanyak 215.62 juta (7.19%) penduduk yang menggunakanI nternet dan terdapat 22.97 juta (8.5%) masyarakat indonesia penyandang disabilitas. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008, pemerintah wajib menyediakan keterbukaani nformasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Melalui e-government pula, peningkatan pelayanan publik dapat terwujud. Penulis juga menemukan banyak laman web milik pemerintah yang menyediakan layanan publik untuk berbagai macamkeperluan seperti pembayaran pajak, pengadaan barang, ataupun pengurusan dokumen seperti KTP. Inisiatif penerapan aksesibilitas dalam laman web juga dilakukan oleh Amerika dengan menetapkan regulasi Section 508 dan Americans with Disabilities Act (ADA) di kawasan Uni Eropa dengan dikembangkannya standarisasi EN 301 549 V3.2.1, dan secara global PBB mendorong penerapannya dengan membuat E-Government Development Index (EDGI). Untuk itu World Wide Web Consortium (W3C) membuat sebuah standarisasi aksesibilitas konten web untuk semua jenis perangkat yang bernama Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) dengan versi terbarunya yakni WCAG 2.2. Pengujian kepatuhan aksesibilitas tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual karena akan memakan waktu yang sangat panjang dan akurasi yang dibutuhkan sangat tinggi. Oleh karena itu dikembangkan berbagai macam alat bantu pengujian antara lain adalah WAVE, Lighthouse, Axe, SortSite, dan Accessibility Insights for Web. Dalam penelitian ini digunakan standarisasi WCAG 2.2 dan alat bantu WAVE untuk melakukan pengujian. Diambil sebanyak 34 sampel laman web Kementerian di Indonesia. Terdapat satu laman yang tidak dapat diakses selama rentang pengujian sehingga pengujian dilakukan terhadap 33 laman web Kementerian, secara umum ditemukan bahwa terdapat 16 kementerian memiliki tidak lebih dari 100 elemen yang harus diperbaiki, 12 kementerian memiliki tidak lebih dari 200 elemen yang harus diperbaiki, dan lima laman kementerian oleh alat bantu WAVE paling tinggi yakni sebanyak 66 elemen dibanding 46 untuk kedua peneitian terkait. Sehingga penulis menyimpulkan laman web Kementerian Indonesia masih harus diperbaiki untuk menjamin kenyamanan pengguna yang merupakan penyandang disabilitas. Namun perlu diperhatikan bahwa jumlah diatas tidak mengindikasikan laman web kementerian Indonesia lebih sulit digunakan oleh penyandang disabilitas karena sifat dan alur penggunaan dari laman web yang tidak sama antara yang diteliti pada penelitian ini dengan penelitian pembanding. memiliki lebih dari 201 hingga 588 elemen yang harus diperbaiki. Melihat lebih dalam, penulis menemukan terdapat 1,235 (26.2%) elemen yang termasuk kategori error dan harus segera diperbaiki dari total 4,705 elemen yang terbagi dalam enam kategori. Penyebab utama suatu elemen dikategorikan error adalah gambar tertaut tidak memiliki teks alternatif (40.94%), Link/tautan tidak ada/kosong/terduplikasi (20.51%), Teks alternatif tidak ada/kosong/terduplikasi (18.82%). Dengan memperbaiki ketiga penyebab error diatas, jumlah elemen dengan kategori error akan berkurang sebanyak 80.27%. Setelah melakukan perbandingan dengan dua penelitian terkait, ditemukan bahwa secara umum laman web kementerian memiliki rata-rata elemen yang dideteksi oleh alat bantu WAVE paling tinggi yakni sebanyak 66 elemen dibanding 46 untuk kedua peneitian terkait. Sehingga penulis menyimpulkan laman web Kementerian Indonesia masih harus diperbaiki untuk menjamin kenyamanan pengguna yang merupakan penyandang disabilitas. Namun perlu diperhatikan bahwa jumlah diatas tidak mengindikasikan laman web kementerian Indonesia lebih sulit digunakan oleh penyandang disabilitas karena sifat dan alur penggunaan dari laman web yang tidak sama antara yang diteliti pada penelitian ini dengan penelitian pembanding.

Accessible design is the process of making products that can meet the needs of people with disabilities by making certain adaptations to the design of tools or technology. Web pages that implement accessibility also proven useful when used by people without disabilities. In 2023 there are 215.62 million (78.19%) people who use the Internet and 22.97 million (8.5%) people with disabilities in Indonesia. Based on UU No. 14 of 2008 (Indonesia National Law), the government is obliged to provide open information to all Indonesian citizen. Through e-Government, improvements in public services can be achieved. Author also found many government websites that provide public services for various purposes such as paying taxes, procuring goods, or processing documents such as KTPs (Indonesian Identity Card). Initiative toimplement accessibility in web pages happened in US by establishing Section 508 and the Americans with Disabilities Act (ADA) regulations, in the European Union with the development of the EN 301 549 V3.2.1 standardization, and globally the UN encouraged its implementation by creating the E-Government Development Index (EDGI). For this reason, the World Wide Web Consortium (W3C) created a standardization of accessibility for all types of devices called Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) with the latest version, namely WCAG 2.2. Accessibility testing is not possible to do manually because it will take a very long time and the required accuracy is very high. Therefore, various kinds of testing tools were developed, namely WAVE, Lighthouse, Axe, SortSite, and Accessibility Insights for Web. WCAG 2.2 standardization and WAVE tools were used to carry out the testing procedure. A total of 34 samples of Ministry web pages in Indonesia were taken. One Ministry web page that could not be accessed during the measurement period, in general author found that there were 16 ministry page that had no more than 100 elements that needed to be improved, 12 ministry pages that had no more than 200, and five ministry pages has 201 to 588 elements. Author found that there were 1,235 (26.2%) elements that fell into the error category and needed to be fixed immediately out of a total of 4,705 elements discussed in six categories. The main cause of an element being listed as an error is that the linked image does not have alternative text (40.94%), the link is missing / empty / duplicated (20.51%), the alternative text is missing / empty / duplicated (18.82%). By correcting the causes of the three errors above, the number of elements in the error category will be reduced by 80.27%. After making a comparison with two related studies, author found that in general Indonesian ministry web pages had the highest average of elements detected by the WAVE tool, 66 elements compared to 46 for the two related studies. Author concludes that the Indonesian Ministry's website still needs to be improved to ensure the comfort of users with disabilities. However, it should be noted that the numbers above do not indicate that the Indonesian ministry's web pages are more difficult to navigate for people with disabilities because the nature and flow of use of the web pages are not the same between sites studied in this research and comparative research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinto Luhur Karsanda
"Tingginya konsumsi internet oleh masyarakat mendorong media tradisional untuk mengalihkan produknya ke ranah digital. Hal ini membuat persaingan di antara media digital menjadi semakin ketat, dan salah satu pihak yang terlibat di dalam persaingan ini adalah KMK Online dengan produknya liputan6.com. Salah satu strategi yang digunakan KMK Online untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari kompetitornya adalah meningkatkan user engagement pengguna terhadap liputan6.com lewat fitur komentar. Namun, saat ini adalah engagement pengunjung terhadap fitur tersebut masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi pengguna dalam menggunakan fitur komentar di situs berita daring, khususnya liputan6.com dengan menggunakan structural equation modeling SEM. Hasil penelitian ini membuktikan variabel agreeableness, entertainment, impact, narcissism, dan public opinion berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi pengguna fitur komentar di situs berita daring.

High consumption of internet access in Indonesia caused the conventional media companies to digitalize their product. This phenomenon increases the competitiveness among media companies. One of them is KMK Online with its product liputan6.com. KMK Online's strategy to increase its competitive advantages among competitors is to enhance user engagement with comment feature. Unfortunately, right now its user engagement is not enough to satisfy the company.
The purpose of this research is to find out which factors that can influence user motivation in using comments feature on online news, especially liputan6.com using structural equation modeling SEM. The result of this research shows that agreeableness, entertainment, impact, narcissism, and public opinion influence user's motivation to use comment feature significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Margono
"Indonesia adalah negara dengan banyak etnis atau multietnis dan multikultur. Etnis Tionghoa yang hanya merupakan salah satu etnis dari banyak multietnis di Indonesia, sering memperoleh penyosokan negatif. Sehingga terbentuk suatu presepsi dalam masyarakat Indonesia. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Arief Budiman tentang presepsi masyarakat terhadap etnis Tionghoa di jawa tengah menunjukan bahwa sentimen terhadap etnis Tionghoa di masyarakat hanya berada di tataran prasangka. Presepsi yang dimiliki masyarakat berbeda dengan realitas yang dihadapinya. KOMPAS menjadi bahan penelitian ini karena jaringan dan kerjasamanya yang luas dengan media di daerah bisa menjadi salah satu kekuatan yang sangat panting untuk membuat masyarakat berpikir mengenai kenasionalisannya dan juga membentuk imagined community. Imlek adalah perayaan tahun baru Cina berdasarkan perhitungan peredaran bulan dan matahari. Suatu tradisi, budaya, adat istiadat yang dilakukan turun temurun sebagian etnis Tionghoa.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran diatas maka masalah penelitian dirumuskan adalah bagaimana keadaan politik sosial dan budaya mempengaruhi tema pemberitaan KOMPAS mengenai imlek (dan Tionghoa) dari waktu ke waktu. Dan tujuan Mengetahui representasi serta tema pemberitaan KOMPAS mengenai imlek (dan etnis Tionghoa). Harapannya agar tesis ini dapat menjadi menjadi bahan refleksi pemberitaan Tionghoa di surat kabar dan mampu memberikan rekomendasi kepada KOMPAS, sehubungan dengan merepresentasi Tionghoa.
Penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan Metodologi Penelitian Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis), dengan pendekatan analisis multilevel. Level pertarria adalah pendekatan sosial, budaya dan ekonomi. Level kedua adalah analisis wacana organisasi media seperti keadaan mental, interaksi atau keadaan sosial sehubungan dengan etnis Tionghoa di Indonesia.. Pada level teks asumsinya adalah penciptaan makna dapat melibatkan safah satu atau keseluruhan mulai dari struktur kalimat, preposisi, implikasi, presuposisi, bagaimana seseorang digambarkan dan lain-lain. Untuk mengaitkan teks dengan dua level lainnya digunakan analisis antar teks ( intertextualy analysis).
Tesis ini membuktikan pandangan bahwa rasialisme hadir dalam berbagai bentuk, ada dalam bentuk keseharian dalam masyarakat, ada juga dalam bentuk hirarki masyarakat. Racist Discourse (Wacana rasial) menurut Teun A. van Dijk adalah suatu bentuk praktek diskriminasi sosial yang berada (manifest) dalam teks, pembicaraan dan komunikasi. Bersamaan dengan praktek diskriminasi nonverbal, wacana mendukung atau memperkuat praktek anti rascal di dalam suatu masyarakat. Hal ini dilakukan dengan mengekspresikan, konfirmasi atau legitimasi opini, prilaku dan ideologi golongan etnis yang dominan.
Hasil Penelitian ini menunjukan teks pemberitaan KOMPAS mengenal imlek dan Tionghoa sangat dipengaruhi konteks soslal, politik dan ekonomi dalam masyarakat indonesia. Kebijakan pemerintah yang semakin terbuka kepada etnis Tionghoa, termasuk terbuka untuk merayakan Imlek secara bebas juga memepengaruhi tulisan-tulisan KOMPAS yang semakin terbuka mengungkap adanya diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Tahun 1965 - 1966 tidak ada berita, liputan suasana perayaan imlek di Indonesia ataupun cerita mengenai Imlek. Pada masa orde barukarakter minoriti dipresentasikan dengan suatu stereotip tertentu. Sampai masuk ke era reformasi (pasca orde baru) karakter minoriti dipresentasikan sebagai orang baik, terhormat atau orang jahat. Sejak bergulirnya reformasi pemberitaan KOMPAS sehubungan dengan imlek dan Tionghoa menjadi semakin bersifat anti rasial KOMPAS selain mengintrepretasikan dan mengoreksi juga mengkritik dan meminta sejumlah pembenahan di bidang hukum, kewarganegaran.
Hubungan antara etnis Tionghoa dan etnis pribumi dari masa ke masa selalu berada dalam lingkungan persaingan, dendam, curiga. Hal ini akan selalu menimbulkan prasangka-prasangka dan kehidupan bemegara yang tidak sehat, dan rentan terhadap prilaku diskriminasi. Secara sederhana bisa diasumsikan bahwa apabila kita bisa mengubah stereotipe dan prasangka yang ada, maka kita pun bisa menghapuskan, atau paling tidak, mengubah dampak dari katagori-katagori pembeda yang dibuat atas dasar stereotip dan prasangka tersebut. Untuk itu etnis Tionghoa dalam membaca atau memaknai tulisan di media massa perlu berpikir positif. Membubuhkan profiling (penyosokan) yang relevan membutuhkan pemikiran dan standard baku dalam penulisannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachruddin Syarif
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji wacana berita putusan persidangan Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama tanggal 9 Mei 2017 dalam surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung dan S ddeutsche Zeitung dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis AWK Fairclough. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbentuk studi pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analisis kontrastif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung dan S ddeutsche Zeitung cenderung berpihak pada Basuki Tjahaja Purnama Ahok dan membahas konflik agama, tetapi menggunakan strategi wacana yang berbeda. Surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung lebih berani mengungkapkan putusan persidangan yang dimenangkan oleh pihak Islamis, sedangkan surat kabar S ddeutsche Zeitung mendeskripsikan perlahan-lahan imaji radikal dan proses persidangan Basuki Tjahaja Purnama.

ABSTRACT
This research examines the news discourse of Basuki Tjahaja Purnama rsquo s court verdict for alleged blasphemy on May 9th, 2017 in the Frankfurter Allgemeine Zeitung and S ddeutsche Zeitung newspapers using the Critical Discourse Analysis approach CDA Fairclough. This research is a qualitative research that is based on literature review. The method that used in this research is descriptive contrastive analysis. The result indicates that the Frankfurter Allgemeine Zeitung and S ddeutsche Zeitung newspapers tend to side with Basuki Tjahaja Purnama Ahok and discuss religious conflict, but using different discourse strategies. The Frankfurter Allgemeine Zeitung newspaper bolder revealing court verdict won by an Islamist side, while the S ddeutsche Zeitung newspaper describes slowly the radical images and Basuki Tjahaja Purnama rsquo s court process."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>