Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rendi
"ABSTRAK
Opsi saham merupakan salah satu jenis sekuritas derivatif yang nilai kontraknya bergantung pada nilai saham yang tercantum pada kontrak opsi. Opsi saham Asia termasuk ke dalam jenis opsi eksotik yang nilainya dipengaruhi oleh rata-rata nilai saham sepanjang masa hidup opsi. Dalam skripsi ini rata-rata nilai aset yang digunakan adalah rata-rata geometrik. Nilai saham yang digunakan dalam skripsi ini akan mengikuti model CEV Constant Elasticity of Variance yang merupakan bentuk umum dari model Black-Scholes yang terkenal. Dalam menentukan nilai opsi secara analitik dengan model CEV sangatlah sulit maka dari itu nilai dari opsi Asia dimodelkan ke dalam persamaan diferensial parsial. Persamaan diferensial parsial untuk opsi Asia nantinya akan diselesaikan dengan metode perturbasi. Metode perturbasi yang digunakan adalah metode perturbasi regular. Pada akhirnya akan dihasilkan formula untuk menentukan harga opsi call Asia dengan model CEV dan rata-rata geometrik

ABSTRACT
Stock options are one type of derivative securities whose contract value depends on the value of the shares listed on the option contract. Asian stock options fall into the type of exotic options whose value is affected by the average share value throughout the lifetime of the option. In this thesis the average asset value used is the geometric average. The stock value used in this thesis will follow the CEV Constant Elasticity of Variance model which is a general form of the famous Black Scholes model. In determining the analytic option value with the CEV model it is very difficult, because of that the value of the Asian option is modeled into a partial differential equation. Partial differential equations for Asian options will be solved by perturbation method. The perturbation method used is a regular perturbation method. In the end a formula will be generated to determine the price of Asian call option with CEV model and geometric mean."
2017
S67392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Indah Ekawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27840
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi
"ABSTRAK
Fenomena perubahan volatilitas seiring perubahan tìngkat nilai aktiva berisiko telah
menjadi perhatian para ahli finansial. Fischer Black yang mengamati fenomena tersebut
memaparkan bahwa perubahan volatilitas aktiva berisiko yang memiliki arah yang berlawanan
dengan pergerakan nilal aktìva berisiko tersebut.
Pengamatan Efek Fischer Black akan tampak lebih jelas pada perubahan implied
volatility pada sekuritas opsi sebagai akibat dari perubahan nilai underlying assetnya- Implied
volatility ialah volatilitas yang diperlukan sebagai masukan bagi formula option valuation Black
Scholes agar nilai pasar dan opsi tersebut sama dengan nilai teoritis berdasarkan formula Black
Scholes.
Penulis menetapkan hipotesis awal bahwa efek Fischer Black tidak terlihat pada
pengamatan perubahan langsung atas pergerakan aktiva berisìko, karena perubahan implied
volatility pada suatu model contingent claim berdasarkan formula Black Scholes didasarkan atas
asumsi investor yang bersifat risk neutral, yang tidak ditemui dalam kondisi pada keadaan nyata.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam karya akhìr ini mencakup dua hal pokok,
yakni estimasi conditional volatility dan return mingguan IHSG dengan menggunakan
pendekatan ARCH (Autoregresive Conditional Heterocedasticity), serta regresi linear antara
logaritma natural conditional standard deviasi yang diperoleh dengan logaritma natural niai
IHSG dalam pendekatan model Constant Elasticity of Variance Cox & Ross guna memperoleh
nilai constant elasticity of variance serta tingkat signifikansi IHSG sebagai faktor
heterocedasticity.
Karya akhir ini berupaya untuk mengobservasi ada tidaknya Fischer Black Effect melalui
pengamatan langsung atas perubahan volatilitas dan pergerakan time series aktiva benisiko,
dalam arti tidak dilakukan melalui pengamatan perubahan implied volatility dan suatu model
contingent claim.
Penyusun menetapkan hipotesis awal bahwa efek Fischer Black tidak terlihat pada
pengamatan perubahan langsung atas pergerakan aktiva benisiko, karena perubahan implied
volatility pada suatu model contingent claim berdasarkan formula Black Scholes didasarkan atas
asumsi investor yang bersifat risk neutral, yang tidak ditemui dalam kondisi pada keadaan nyata.
Pengujian ada tidaknya efek Fischer Black pada pergerakan IHSG mingguan periode
Januari 1994 hingga September 1997 berdasarkan model constan elasticity of variance Cox-Ross
menunjukkan bahwa terdapat hubungan berbanding terbalik antara tingkat aktiva berisiko dan
volatilitas dati return aktiva berisiko tersebut. Dalam hal ini Efek Fischer Black juga teramati
pada pengamatan langsung aktiva berisiko, akan tetapi pengujian tingkat UISG sebagai faktor
heterocedastic tidak memberikan hash yang signifikan."
2001
T1322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adwiyadinul Haq
"Model Heston merupakan salah satu model yang sangat populer untuk menghitung harga opsi. Namun, keakuratan model tersebut sangat bergantung pada parameter model yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan model parameter sama pentingnya dengan model itu sendiri. Salah satu cara untuk menemukan parameter model Heston terbaik adalah dengan cara meminimumkan fungsi eror antara hara opsi model dengan harga opsi yang berlaku di pasar. Cara seperti ini disebut kalibrasi. Implementasi kalibrasi model Heston dengan algoritma differential evolution (DE) dapat dilakukan dengan enam langkah. Langkah pertama, yaitu menentukan data harga opsi yang digunakan. Langkah-langkah selanjutnya yaitu menentukan metode perhitungan model Heston, fungsi eror, variasi dan parameter kontrol DE, serta kondisi terminasinya. Langkah terakhir, DE diimplementasikan untuk mendapatkan parameter model. Hasil simulasi lima puluh kali kalibrasi pada data harga opsi artifisial menunjukan DE telah cukup baik dalam mengkalibrasi empat dari lima jenis data harga opsi yang digunakan. Lebih jauh lagi, kalibrasi menggunakan lima puluh data harga opsi saham Apple Inc juga memberikan hasil yang cukup baik.

The Heston Model is one of the most popular model for option pricing. Yet, its accuracy is highly depend on choosing model parameters. Thus, choosing model parameters is important as the model itself. One way to choose the best model parameters is minimizing eror function between the model price and the market price. Such a way is called calibration. Calibrating Heston model with differential evolution (DE) algorithm can be implemented in six steps. First, decide the option price data used for calibration. Then, choose a method for evaluating option price by Heston Model, error function for calibration, variation and control parameter for DE, Also terminating condition of the algorithm. The last, Implement DE to get pameters of the model. The result of fifty times calibration with DE was good enough in four of five artifisial data used. Moreover, calibration using fifty option price of The Apple Inc data also show a good result.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S59226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Arokhman Yusufi Cahyo
"ABSTRAK
Penentuan harga opsi sering dimodelkan menggunakan persamaan Black-Scholes dimana harga aset pada persamaan Black-Scholes dirumuskan dengan gerak Geometrik-Brownian. Namun gerak Geometrik-Brownian sering tidak konsisten terhadap harga pasar aktual karena tidak ada pengelompokan rezim dalam modelnya constant return rate . Model threshold autoregressive diadaptasi pada gerak Geometrik-Brownian sehingga parameter dari gerak Geometrik-Brownian berganti-ganti setiap terjadi regime-switching. Regime-switching ditandai dengan pergerakan force of interest dari harga aset yang mengikuti gerak Brownian. Asumsi pasar tidak lengkap menyebabkan ada tak hingga satuan ukur risk-neutral. Satuan ukur risk-neutral yang diinginkan, didapatkan menggunakan metode transformasi Esscher dan minimal entropy martingale measure MEMM . Pada akhirnya harga opsi dapat dihitung menggunakan satuan ukur risk-neutral yang telah didapatkan.

ABSTRACT
Option pricing is often modeled using the Black Scholes equation where the asset price of the Black Scholes equation is formulated by Geometric Brownian motion. But Geometric Brownian motion is often inconsistent with market prices because there is no regime grouping in the model constant return rate . The threshold autoregressive model is adapted to Geometric Brownian motion so that the parameters of Geometric Brownian motion will alternate between regimes. Regime switching are detected by the movement of force of interest from the price of the underlying assets. The market assumption is incomplete causing there are infinite existences of risk neutral measure. The desired risk neutral measure, obtained using the Esscher transformation method and a minimum entropy martingale measure MEMM . In the end, the option price can be calculated using the risk neutral measure that already obtained."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Komariyah
"Penelitian ini menganalisis risiko harga saham syariah dengan mengukur potensi kerugian maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari ke depan. Metodologi yang digunakan adalah Value at Risk Variance Covariance model dan Historical Simulation model. Obyek penelitian meliputi 10 saham syariah yang konsisten selama dua tahun tercatat dalam Jakarta Islamic Index. Dalam penelitian ini diasumsikan pasar modal efisien, dengan demikian maka risiko harga dalam penelitian ini menunjukan total risiko dari saham-saham syariah.
Dengan metodologi yang digunakan. dapat diukur potensi kerugian maksimal dari masing-masing saham dan potensi kerugian maksimal dari portofolio 10 saham tersebut pada convident Ievel 95%. Validitas model diuji dengan melakukan back testing dengan Kupiec Test yaitu membandingkan potensi kerugian maksimal hasil perhitungan dengan kerugian yang sebenarnya terjadi. Dari penelitian ini, ditemukan perbedaan hasil pengukuran antara Variance Covariance model dan Historical Simulation model, di mana potensi kerugian yang diukur dengan Variance Covariance model lebih besar dibandingkan dengan potensi kerugian maksimal yang diukur dengan Historical Simulation model. Meskipun demikian, kedua model ini dinyatakan valid untuk mengukur potensi kerugian maksimal dari saham syariah.

This thesis analyzes price risk of sharia stocks by measuring maximum potential loss for the next one, five, and 20 days. The methodologies used are Value at Risk Variance Covariance and Historical Simulation models, The object of research includes 10 stocks listed in Jakarta Islamic Index for the last two years, 2003 and 2004 consequentially. It was assumed that the capital market is efficient so that the price risk reflects total risk of the sharia stocks.
Using the methodologies as described, the maximum potential loss of each stock and its portfolio of 10 stocks can be calculated at 95% confidence level. The models were validated using back testing and Kupiec Test which compare the maximum potential losses with their actual losses. The research found that there was different result of Value at Risk calculated using Variance Covariance method and Historical Simulation methode. The potential loss calculated using Variance Covariance method is bigger than that one calculated using Historical Simulation method. However, these two methods are valid ones to measure maximum potential loss of sharia stocks.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Partogi Nauli S.
"Penentuan harga opsi (option pricing) memegang peranan penting pada perdagangan saham agar dapat membuat keputusan yang dapat memperoleh keuntungan yang optimal baik untuk pembeli maupun penjual opsi. Salah satu model pasar yang dapat digunakan pada option pricing ini adalah model Black-Scholes dengan volatilitas stokastik dari harga saham yang berdasarkan proses Ornstein-Uhlenbeck. Model ini digunakan agar dapat menggambarkan sifat dari volatilitas yang ada pada pasar saham sesungguhnya. Untuk mengaproksimasi harga opsi call Eropa berdasarkan model tersebut, digunakan metode Euler-Maruyama. Diteliti juga laju konvergensi dari aproksimasi tersebut. Kemudian, dilakukan analisis terhadap hasil simulasi harga opsi menggunakan beberapa fungsi volatilitas harga saham yang berdasarkan proses Ornstein-Uhlenbeck. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemilihan fungsi volatilitas pada model pasar perlu dipertimbangkan lebih lanjut karena berkaitan dengan konsep mean-reversion yang diharapkan dari volatilitas pasar saham di dunia nyata.

Option pricing holds a crucial role in trading to make decision that would lead to the best benefit for both the option buyer and seller. The market model that could be used for option pricing is Black-Scholes model with stochastic stock prices volatility driven by Ornstein-Uhlenbeck process. This model is used in order to reflect the properties of the volatility in the real market. In this short thesis, Euler-Maruyama method is used to approximate the price of the European call option based on that model. The rate of convergence of the approximation is also determined. The simulation of the option price approximation is performed with some Ornstein-Uhlenbeck-driven volatility functions for the stock price model. The result of the simulation shows that the choice of the volatility function for the stock price model needs to be scrutinized since it is related to the mean-reversion concept that is expected from the stock prices volatility in real market.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Darmawan Sidik
"ABSTRAK
Implementasi LTE yang menjanjikan dapat memberikan layanan dengan
kecepatan yang lebih baik dari pada teknologi sebelumnya, menuntut
penyelenggara untuk lebih memperhatikan kualitas layanan. Pelanggan
menginginkan adanya jaminan kualitas layanan agar aplikasi yang digunakan
dapat berjalan dengan baik. Disisi lain penyelenggara membutuhkan pendapatan
yang tidak sedikit agar dapat mengembangkan jaringannya dengan kualitas yang
baik. Tarif mempunyai peran yang penting untuk mengoptimalkan pendapatan
penyelenggara dan mengelola sumber daya jaringan. Penyelenggara perlu strategi
pentarifan agar memperoleh pendapatan yang mencukupi untuk biaya
penyelenggaraan, dan pelanggan mendapatkan kualitas layanan yang baik sesuai
kebutuhan. Model pentarifan dengan pendekatan kualitas layanan akan
memberikan manfaat bagi penyelenggara dan pelanggan. Model pentarifan
dibangun dengan memperhatikan biaya elemen jaringan dan biaya aktivitas
layanan retail yang dikeluarkan oleh penyelenggara, serta pembagian kategori
pelanggan berdasarkan QCI (QoS Class Identifier) yang terdapat pada sistem
LTE. Diharapkan dengan model pentarifan tersebut dapat digunakan menjadi
dasar dalam strategi pentarifan bagi penyelenggara dan sebagai masukan dalam
pengambilan keputusan bagi penyelenggara dan masyarakat.

ABSTRACT
Implementation of LTE that promises to provide services at a better speed than
the previous technology, requires operators to pay more attention to quality of
service. Users want the guarantee of quality of service in order to use
applications that can run well. On the other hand the operators require revenue in
order to develop its network with good quality. Pricing have an important role to
optimize operator?s revenue and manage network resources. The operators need
the pricing strategy in order to get enough revenue to costs, and users get good
quality of service as needed. Pricing models with approach the quality of service
will provide benefits for the operators and users. The pricing models are built
with attention to the network elements cost and retail services activity cost
incurred by the operators, as well as the distribution of categories of customers
based on QCI (QoS Class Identifier) in the LTE system. The pricing model can be
used as pricing strategy for the operators and as an input in the decision making
for operators and the public."
2015
T47148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study estimates the specification of aggregate production for Indonesia using the constant elasticity of subtitution (CES) production function. The data used in the is an annual data from 1976-2004. By linearized the CES production function, the general last square methods of regression (Wirh the Cochrane-Orcutt Interation Procedure) shows that the elasticity of subtitution between labor and capital is un-perfect which means that the elasticity of subtitution between labor and capital is un-perfect subtitution.This finding is relevant with the cobb-douglas production function as a special case of un-perfect subtitution production function"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pamelia Carissa Lukman
"Tugas akhir ini mengkaji harga opsi put Eropa dengan aset dasar zero-coupon bond dan tingkat bunga diasumsikan mengikuti model Vasicek dengan jump. Kajian dilakukan dengan mengkonstruksi kembali persamaan harga opsi put Eropa tersebut. Ukuran jump didefinisikan mengikuti distribusi mixed-exponential. Dengan memanfaatkan infinitesimal generator dan konsep martingale dapat dikonstruksi transformasi Laplace dari distribusi model Vasicek dengan jump. Kemudian, dengan menggunakan hasil transformasi Laplace dari distribusi model Vasicek dengan jump dan konsep equivalent martingale measure dapat dikonstruksi persamaan harga opsi put Eropa dengan aset dasar zero-coupon bond.

This undergraduate thesis examines the price of European put options with underlying asset zero-coupon bond and the interest rate following the Vasicek model with jump. The study was conducted by reconstructing the European put option pricing equation. The jump size is defined following a mixed-exponential distribution. By utilizing infinitesimal generators and martingale concepts, Laplace transform is constructed for the distribution of the Vasicek model with jump. Then, using the results of the Laplace transform for the distribution of the Vasicek model with jump and the concept of equivalent martingale measure, the European put option pricing equation with underlying asset zero-coupon bond is constructed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>