Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomy Wahyu Utomo
"Film Kebab Connection dan Soul Kitchen yang menjadi fokus utama dalam tulisan ini adalah karya Fatih Akin, seorang sutradara Jerman keturunan Turki. Kedua film menceritakan kehidupan imigran Jerman dengan banyak konflik budaya yang terjadi antara budaya asal dengan budaya sekarang yaitu budaya Jerman. Kedua film komedi ini juga sama-sama menjadikan elemen restoran sebagai latar utama di dalamnya. Tulisan ini mengkaji keterkaitan antara diaspora bangsa Turki dan Yunani di Jerman dengan elemen kuliner yang juga merupakan bagian dari kebudyaan yang dibawa para imigran.Fokus utama dalam penelitian ini ialah konstruksi makna ldquo;Heimat rdquo; dalam kedua film tersebut dengan penerapan analisis film sebagai teks. Maka dari itu saya menggunakan penerapan teori representasi dan identitas yang ada pada model circuit of culture oleh Stuart Hall. Tiap bagian scene dalam filim ini akan dipilih sesuai kebutuhan dan dianalisis menggunakan konstruksi Heimat melalui konsep representasi dan identitas."
2017
S69511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Regina Widhiasti
"Analisis terhadap film Auf der anderen Seite karya Fatih Akin dilakukan dengan melihat representasi yang ditampilkan melalui adegan dan berbagai penanda dalam film. Representasi yang terlihat dalam film kemudian diperiksa untuk melihat ideologi dominan yang melatarbelakangi penggambaran tersebut. Berdasarkan analisis terhadap representasi yang ditampilkan dalam film, terlihat adanya konflik budaya yang dialami oleh tokoh-tokoh Turki yang tinggal di Jerman. Selain itu, ideologi dominan yang juga terlihat dari film ini adalah supremasi Jerman terhadap imigran Turki di negara tersebut.

By analizing the scenes in the film Auf der anderen Seite by Fatih Akin using relevant theories, this research aims to see the dominant ideology of the film. the analysis is conducted by observing the structure of the story, characterization and the dialog in the film. The findings of this research show that this film represents the German supremacy over the Turkish immigrants as well as describing the cultural conflicts experienced by the Turkish immigrants in Germany."
2010
T29796
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Ari Prabowo
"Multikulturalisme telah menjadi suatu realitas yang terjadi sejak dulu, sebagai suatu wacana telah berkembang sejak sepuluh tahun terakhir. Di dalam masyarakat wacana ini mengalami hambatan, karena dengan adanya realitas ini maka tentunya dibutuhkan suatu sudut pandang yang baru bagi masing-masing individu untuk menyikapinya. Masalah utama yang dihadapi oleh multikulturalisme adalah pen-stereotip-an dari identitas seseorang. Pen-stereotip-an semacam ini dapat menciptakan terjadinya konflik, bahkan terciptanya perang. Masalah-masalah semacam inilah yang kemudian dijadikan tema utama dalam film-film pada saat ini sebagai suatu representasi dari realitas yang ada. Salah satu contohnya adalah film Kebab Connection. Film ini bercerita mengenai kehidupan seorang pemuda Turki yang tinggal di Jerman dan bercita-cita untuk membuat film kungfu pertama di Jerman. Ia kemudian membantu pamannya membuat iklan pendek untuk mempromosikan restoran kebab milik pamannya. Sementara itu pacarnya hamil, dan berita ini menjadi masalah besar bagi hubungannya dengan keluarganya dan ia pun diusir oleh ayahnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafiah Sifa
"Tesis ini berusaha membongkar terjadinya dominasi Amerika dalam film Spanglish. Film yang bercerita tentang imigran Meksiko yang bekerja menjadi pembantu rumah tangga di rumah keluarga Amerika ini dianalisis secara semiotika Barthes yang menekankan kepada terjadinya ketimpangan identitas budaya orang Amerika dan Imigran dalam film produksi Amerika.Teori-teori yang digunakan adalah Hegemoni Gramsci dan Semiotika Barthes.Dalam penelitian tergambarkan bahwa ada hegemoni pada film produksi Columbia pitures ini.Secara kasat mata, dalam film tidak terlihat terjadinya hegemoni, namun setelah di analisis secara semiotika ditemukan adanya ideologi terselubung yaitu Rasisme dan Amerikanisme.Representasi identitas budaya yang dibangun oleh media ini bisa membantu kelompok dominan untuk melanggengkan ideologinya. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan para sineas film bisa lebih berhati-hati dalam membangun makna melalui film mereka, karena film yang ditonton akan memberikan kontribusi kepada penonton atau merendahkan kelas subordinat.

This Thesis is trying to break down the american dominance in film Spanglish. The Film tells the story of immigrants Mexico who worksin American family as a housekeeper. This film is analyzed by a semiotics Barthes to see inequality inside cultural identity of Americans and immigrants. The research used hegemony theory Gramsci and semiotic technique of Roland Barthes's model. In research reflected that there are hegemony on this Columbia pictures Film. In this film, hegemony is not seen, but after it is analyzed by semiotic covert ideology have been found which are Racism and Americanism. The representation of cultural identity that built by media can help to perpetuate its ideology of dominant group. Therefore, the researcher suggestthe filmmakers to be more careful in constructing meaning through their films, since film has contribution to the audience in degrading the subordinate classes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30874
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Marianna
"ABSTRAK
Heimat merupakan konstruksi sosial yang esensial bagi diaspora. Konstruksi tersebut mengikat diaspora dengan lingkungan yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap proses identifikasi diri. Konstruksi Heimat terhadap diaspora dapat kita lihat melalui film dokumenter Yes, I Am, yang mengangkat kisah tentang konflik budaya yang dialami tiga pemusik Afro Jerman selama tinggal di Jerman serta bagaimana Reunifikasi Jerman mempertemukan mereka untuk bersatu melawan diskriminasi warna kulit dan ras yang masih terjadi di Jerman. Film ini sangat menarik karena terdapat lagu karya ketiga pemusik tersebut yang memvisualisasikan kisah hidup mereka. Konstruksi makna Heimat dalam film akan dianalisis berdasarkan beberapa adegan dan satu lagu dalam film dengan menggunakan teori circuit of culture Stuart Hall mengenai representasi dan identitas.
hr>
ABSTRACT
Heimat is an essential social construction for the diaspora. This construction binds the diaspora to the environment which can have a major influence on the process of self-identification. We can see the Heimat construction on the diaspora through the documentary Yes, I Am, which raises the story of the cultural conflicts experienced by three German Afro musicians while living in Germany and how German Reunification brought them together to unite against the discrimination of skin color and race that still occurs in Germany . This film is very interesting because there are songs by the three musicians who visualize their life stories. The construction of Heimat's meaning in the film will be analyzed based on several scenes and one song in the film using Stuart Hall's circuit of culture theory of representation and identity."
2017
S69116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Marianna
"ABSTRAK
Heimat merupakan konstruksi sosial yang esensial bagi diaspora. Konstruksi tersebut mengikat diaspora dengan lingkungannya yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap proses identifikasi diri. Konstruksi Heimat terhadap diaspora dapat kita lihat melalui film dokumenter Yes, I Am, yang mengangkat kisah tentang konflik budaya yang dialami oleh tiga pemusik Afro-Jerman selama tinggal dan tumbuh di Jerman serta bagaimana Reunifikasi Jerman, yang membawa serta pergerakan radikal Neo-Nazi, mempertemukan mereka untuk bersatu melawan diskriminasi warna kulit dan ras yang masih terjadi di Jerman. Film ini sangat menarik karena terdapat lagu-lagu karya ketiga pemusik tersebut yang ditampilkan untuk memvisualisasikan kisah hidup mereka. Konstruksi makna Heimat dalam film akan dianalisis berdasarkan beberapa adegan dan lagu dalam film dengan menggunakan teori circuit of culture Stuart Hall mengenai representasi dan identitas.

ABSTRACT
Heimat is an essential social construction for diaspora. The social construction ties diaspora and its environtment which affecting the process of self identification. The Heimat construction of the diaspora can be seen through documentary fim Yes, I Am, which shows us story about cultural conflicts experienced by three Afro German musicians during their life in Germany and how the German Reunification drew them up together to make anti discrimination movement. Yes, I Am presents story not just from the actors, but also from the songs that visualized their life. Meaning construction of Heimat will be analysed based on some scens and one song from the film using Stuart Halls rsquo circuit of culture about representation and identity. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lie Liliana Dea Jovita
"Pada tahun 2015, isu mengenai pengungsi kembali menjadi perbincangan hangat di Jerman. Peningkatan jumlah pengungsi yang masuk ke Jerman dalam beberapa tahun terakhir membuat topik ini diangkat ke dalam beberapa film, contohnya film Hotel California. Film ini merupakan sebuah film pendek yang diproduksi oleh ABC Bildungs- und Tagungszentrum e.V., yang menceritakan tentang kehidupan pengungsi di Jerman. Melalui film ini, penulis menganalisis identitas pengungsi yang terbentuk serta ideologi apa yang terdapat dalam film. Film dianalisis sebagai sebuah teks. Adegan yang dianggap penting akan dipilah dan dianalisis dengan menggunakan teori representasi dan identitas kultural Stuart Hall.

In 2015, the issue of refugees become a hot topic in Germany. The increasing number of refugees who have entered Germany in recent years has made this topic raised in several films, for example Hotel California. Hotel California is a short film produced by ABC Bildungs und Tagungszentrum e.V., which tells of the life of refugees in Germany. Through this film, the author analyzes the identity construction of refugee and reveal what ideology contained in the film. The film will be analyzed as a text. The important scenes will be sorted and analyzed using the theory of representation and cultural identity of Stuart Hall.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuniawati
"Kripsi ini menggunakan teori representasi sebagai alat analisis. Skripsi ini berusaha untuk menjawab pertanyaan: bagaimana identitas budaya dan diaspora imigran Turki dipresentasikan dalam masyarakat Jerman. Dalam novel Yildiz Heisst Stern digambarkan bahwa representasi identitas budaya imigran Turki sangat terkait dengan Stereotip-stereotip mereka yang dipandang sebagai 'kebenaran' oleh masyarakat Jerman (kelompok mayoritas). Pada akhrirnya, stereotip-stereotip ini menjadi 'pemisah' antara imigran Turki sebagai kelompok minoritas dan masyarakat Jerman. Imigran Turki kemudain membentuk komunitas sendiri, yang disebut 'komunitas diaspora'. Mereka menggunakan komunitas ini sebagai simbol dari eksistensi budaya mereka, yaitu budaya Turki. Dalam skripsi ini, mereka disebut ;generasi kdua' yang terdiri dari anak atau cucu dari imigran Turki pertaman yang datang ke Jerman sebagai 'pekerja tentu'. Beberapa 'kejadian' yang menimpa mereka di dalam lingkungan Jerman, seperti diskriminasi, telah membangkitkan 'mitos bersama' dan identitas budaya mereka sebagai orang Turki sehingga akhirnya, mereka menjadi 'komunitas diaspora'.

Abstract
using the representation theory as the tool to analyze, this thesis try to answer this question: how the cultural identity and diaspora of the Turkish immigrant in German siciety are represented. the novel "Yildiz Heisst Stern" by Isolde Heyne describes, the representation of the Turkish immigrants's cultural identity related to their stereotypes. These stereotypes are seen as 'the truth' by the German society (major society). In the end, these stereotypes will cause the Turkish immigrant (minor society) and the Germn society to seperate. As the result, the Turkish immigrants use this community, called 'community of diaspora'. The Turkish immigrants use this cummunity as the symbol of their cultural existence. In this community, every Turkish immigrant retains their cultural root, which is Turkish culture. Here, they are called 'the second generation'. They are the children or grand children of the first Turkish immigrants, who came to Germany as guestworkrs. They belong to the community of diaspora because certain events that happened to them, for example discrimination, have awaked their 'joint myth' and cultural identity as the Turkish immigrant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Azura
"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana banlieue sebagai lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kontruksi identitas dan menjadi penyebab terkonstrukisnya identitas Dounia sebagai tokoh utama dalam Film Divines (2016) karya Houda Benyamina. Film ini menceritakan kehidupan remaja perempuan keturunan Afrika sebagai imigran di Prancis yang bertempat tinggal di sebuah banlieue. Dounia yang merupakan seorang remaja perempuan keturunan imgiran memiliki ambisi untuk meninggalkan banlieue dan memiliki kehidupan di luar banlieue yang ia impikan. Banlieue yang menjadi latar tempat di film Divines ini memperlihatkan penggambaran sebuah tempat tinggal yang jauh dari pusat kota dengan kondisi kehidupan yang kurang memadai. Banlieue adalah salah satu bentuk segregrasi sosial yang diciptakan oleh pemerintah Prancis yang menyimpan berbagai permasalahan sosial di dalamnya bagi masyarakat yang menetap. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Untuk meneliti aspek naratif dan sinematografis dalam film digunakan teori kajian film dari Boggs & Petrie. Kemudian, digunakan konsep tentang identitas oleh Stuart Hall dalam tulisan ini untuk mengungkap permasalahan identitas tokoh. Hasil analisis memperlihatkan terkonstruksinya identitas Dounia dengan perubahan-perubahan antara lain, tidak mengikuti sistem pendidikan, meninggalkan nilai-nilai budaya dan ketuhanan yang melekat pada dirinya, serta melakukan tindakan kriminal. Adapun penyebab dari terkonstruksinya identitas Dounia adalah disebabkan oleh berbagai faktor seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan banyaknya tindakan kriminal yang terjadi di banlieue. Banlieue dalam film ini hadir sebagai tempat yang sulit untuk dihuni sehingga menjadi penyebab tokoh utama berkeinginan untuk melarikan diri dan terjadinya konstruksi identitas. Dounia berfantasi akan kebebasan dan kemewahan yang dapat ia temukan di luar banlieue. Identitas Dounia terkonstruksikan dari upayanya untuk mewujudkan impian utamanya yaitu untuk memulai kehidupan baru di luar banlieue.

This article is intended to reveal how living quarters can influence identity construction and become the identity of Dounia as the main character in Film Divines (2016) by Houda Benyamina. The film tells the life of teenage girls of African descent as immigrants in France who live in banlieue. Dounia who represents teenage girls has the right to get banlieue andhave a life outside the banlieue she dreamed of. The Banlieue which is the setting for the Divines movie returns the depiction of a residence far from the city center with inadequate life situations. Banlieue is one of the forms of social segregation created by the French government that stores various kinds of social services that are available to sedentary communities. The methodology used in this research is qualitative research. To study the narrative and cinematographic aspects of the film, film scoring theory is used from Boggs & Petrie. Then, the concept of identity was used by Stuart Hall in this paper to uncover the question of character identity. The results of the analysis choose the construction of a Dounia identity with changes, among others, not following the education system, taking inherent cultural and divine values to oneself, and committing criminal acts. As a cause of the construction of world identity caused by various factors such as poverty, injustice, and many crimes that occurred in banlieue. But in this film it is present as a difficult place to inhabit so that the main character wishes to break away and change identity construction. Dounia fantasizes about freedom and luxury that can be found outside the banlieue. Dounias identity is constructed from her efforts to realize dreams that are intended to start a new life outside of the banlieue."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Astari
"ABSTRAK
Film Das Leben der Anderen merupakan film tentang Jerman Timur pada tahun 80-an yang di mana pada masa tersebut Stasi merupakan polisi keamanan negara yang sedang berkembang pesat serta ditakuti masyarakat DDR. Melalui film ini, peneliti akan menganalisis konstruksi citra Stasi dan nilai-nilai humanisme melalui adegan, narasi dan perubahan karakteristik pada tokoh utama film yaitu Wiesler. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis tekstual. Teks yang dianalisis adalah adegan dan narasi dalam film. Teori dari Peter Seligman digunakan untuk menganalisis nilai humanisme. Dari hasil penelitian terdapat nilai-nilai humanisme seperti rasa simpati, kepedulian dan solidaritas. Lalu citra Stasi dalam film ini dikonstruksikan secara berbeda dari film-film Jerman dengan tema yang serupa. Film ini menawarkan citra lain Stasi dan mendeskripsikan kehidupan di Jerman Timur secara umum

ABSTRACT
Das Leben der Anderen is a movie about East Germany in the 80s which at that time Stasiwas a fast-growing state security police and also feared by DDR citizen. On this film, researcher analyse the image of Stasithat is constructed and the value of humanism through scenes, narration and the development of characteristic of the main character of the film, which is Wiesler. A textual analysis method is used. The analysed text includes scenes and narration of the film. A theory on value of humanity of Peter Seligman is used on this research. Theory by Stuart Hall, and Syariati are used as a supporting theory for the study. The result shows that there are representations of humanity value such as sympathy, caring and solidarity. The results also showing that the image of Stasi in this film is constructed differently from any similar themed German film. This film offers the audience differen image of Stasiand describes East Germany life in general"
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>