Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179069 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ina Erdawita
"The majority of previous studies found that breastfeeding has an important effect on children rsquo s cognitive score. However, recent studies indicate that the effect of breastfeeding depends on the influence of confounding factors including mother rsquo s socioeconomic status. This study aims to examine the effect of mother rsquo s socioeconomic status in enhancing the effect of breastfeeding to children rsquo s cognitive score. This study uses Indonesia Family Life Survey IFLS 2014 and examines the breastfeeding history of children aged 7 to 14 years old using probit regression model. The results confirm the latest studies where the duration of breastfeeding is significant in affecting children rsquo s cognitive score after it is controlled by mother rsquo s socioeconomic status. The analysis also shows that any exposure to breastfeeding has a positive effect on children rsquo s cognitive score.

Banyak studi sebelumnya yang menemukan bahwa ASI memiliki dampak penting ke kognitif anak. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa efek menyusui bergantung pada pengaruh faktor perancu termasuk status sosial ekonomi ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi ibu dalam meningkatkan efek pemberian ASI terhadap nilai kognitif anak. Studi ini menggunakan data Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga SAKERTI 2014 dan meneliti riwayat ASI dari anak umur 7-14 tahun dengan menggunakan model regresi probit. Hasil studi mendukung studi terbaru dimana durasi ASI signifikan mempengaruhi nilai kognitif anak setelah dikontrol dengan status sosial ekonomi ibu. Hasil analisa juga menunjukkan bahwa setiap paparan ASI memiliki dampak positif pada nilai kognitif anak."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ayu Agustin
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI, stimulasi psikososial, karakteristik anak, karakteristik keluarga, berat lahir dan status gizi (TB/U) dengan kemampuan kognitif anak prasekolah di Depok tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan subjek anak usia 5 - 6 tahun pada TK terpilih yang telah mengadakan tes kognitif Weschler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI). Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2013. Rata-rata nilai IQ sampel sebesar 104,1 poin.
Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara durasi pemberian ASI dengan kemampuan kognitif (p = 0,030), dengan rata-rata nilai IQ 104,84 poin pada subjek dengan durasi ASI ≥ 12 bulan dan 102,26 poin pada subjek dengan durasi ASI < 12 bulan. Stimulasi psikososial juga berhubungan secara bermakna dengan kemampuan kognitif (p = 0,002). Rata-rata nilai IQ subjek dengan stimulasi psikososial yang baik sebesar 105,59 poin dan pada subjek dengan stimulasi psikososial yang kurang sebesar 102,30 poin. Hubungan yang bermakna juga terdapat pada urutan kelahiran dan kemampuan kognitif (p = 0,046).
Anak pertama dan kedua memiliki rata-rata nilai IQ sebesar 104,71 poin, sedangkan anak ketiga atau lebih sebesar 102,00 poin. Tidak terdapat hubungan yang bermakna pada pemberian ASI eksklusif, jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, berat lahir dan status gizi (TB/U). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama pemberian ASI dan semakin baik stimulasi psikososial yang diterima anak, semakin baik kemampuan kognitif pada anak tersebut.

The purpose of this study to determine the relationship of breastfeeding, psychosocial stimulation, child characteristics, family characteristics, birth weight and nutritional status (HAZ) with the cognitive abilities of preschool children in Depok, 2013. The study design is cross-sectional with the subject children aged 5- 6 years in some selected kindergarten which have held cognitive tests Weschler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI). The research was conducted in April-May 2013. The average IQ score of 104.1 points on the sample.
Statistical test results showed a significant association between duration of breastfeeding with cognitive ability (p = 0,030), with an average IQ score 104.84 points in subjects with breastfeeding duration ≥ 12 months and 102.26 points in subjects with breastfeeding duration <12 months. Psychosocial stimulation also significantly associated with cognitive ability (p = 0,002). The average IQ scores of subjects with good psychosocial stimulation of 105,59 points and in subjects with less psychosocial stimulation of 102,30 points. Significant association was also found in the birth order and cognitive abilities (p = 0,046).
The first and second children had an average IQ score of 104.71 points, while the third child or more by 102.00 points. There was no significant association on exclusive breastfeeding, sex, maternal education, maternal occupation, family income, birth weight and nutritional status (HAZ). Results of this study showed that the longer breastfeeding and the better received psychosocial stimulation of children, the better the child's cognitive abilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olga Stephiana
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh partisipasi kerja ibu terhadap perkembangan kognitif anak menggunakan data IFLS anak berusia antara 7-10 tahun. Hasil penelitian mengindikasi adanya pengaruh negatif partisipasi kerja ibu saat anak berusia antara 0-3. Namun, partisipasi kerja ibu pada anak berusia antara 7-10 tahun berasosiasi positif terhadap kognitif anak. Akumulasi penambahan jam kerja ibu setelah anak berusia antara 0-3 tahun juga berpengaruh terhadap kognitif anak. Selain partisipasi kerja ibu, perkembangan anak juga dipengaruhi oleh input-input lain, seperti input anak, input ibu, dan input keluarga.

This research discussed effect of maternal employment on child cognitive development using IFLS rsquo s data of children aged between 7 10 years old. The results indicated negative effect of maternal employment when child was 0 3 years old. Yet, maternal employment on children age 7 10 years old is positively associated with children rsquo s cognition. Accumulated additional hours of working mothers after child aged 0 3 years old also affect children rsquo s cognition positively. Furthermore, development is also affected by other inputs, such as children inputs, mother inputs, and family inputs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amin Rizky
"Kemampuan kognitif anak sebagai indikator kualitas pendidikan merupakan variabel penting dalam pembangunan Indonesia. Beberapa studi telah menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi kognitif anak. Namun belum banyak studi yang membahas bargaining power ibu sebagai determinan kemampuan kognitif anak di Indonesia. Dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5 serta analisis Ordinary Least Square (OLS), studi ini membahas pengaruh karakteristik ibu khususnya bargaining power berupa pengambilan keputusan dalam pendidikan yang berpengaruh terhadap alokasi sumber daya pengeluaran dan waktu di rumah tangga dan kemampuan kognitif anak di Indonesia. Hasil studi menunjukan bahwa bargaining power ibu pada anak berumur 0-7 tahun dan 7-14 tahun tidak signifikan mempengaruhi kemampuan kognitif anak berumur 7-14 tahun. Namun setelah dilakukan interaksi antara bargaining power ibu dan pendidikan ibu, hasil menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan positif terhadap kemampuan kognitif anak.

Children's cognitive ability as an indicator of education quality is essential in Indonesia's development. Several studies have analyzed what factors affect children's cognitive. However, not many studies discuss the bargaining power of mothers as a determinant of children's cognitive abilities in Indonesia. This study uses IFLS 4 and 5 data and Ordinary Least Square (OLS) analysis. Discusses the influence of maternal characteristics, especially bargaining power in the form of decision-making in children's education which affects the allocation of spending and time resources in the household and children's cognitive abilities in Indonesia. The study's results showed that the bargaining power of mothers in children aged 0-7 years and 7-14 years did not significantly affect the cognitive abilities of children aged 7-14 years. However, after the interaction between the mother's bargaining power and education, the results showed a significant positive effect on children's cognitive abilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Thahira
"Preferensi ibu terhadap salah satu gender anak menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan anggota rumah tangga. Model teoretis memprediksi bahwa ketika seorang anak lahir dari jenis kelamin yang disukai ibunya, orang tua akan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk anak tersebut, sehingga menciptakan modal manusia yang lebih baik. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki sejauh mana preferensi anak laki-laki mempengaruhi disparitas perkembangan kognitif antara anak laki-laki dan perempuan di Indonesia dengan menggunakan metode OLS. Kami menemukan bahwa perbedaan skor kognitif antara anak perempuan adalah sebesar 0,259 lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki disebabkan oleh adanya son preference. Analisis heterogenitas juga menunjukkan bahwa anak-anak perempuan dari latar belakang yang kurang berkecukupan, seperti mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan lahir dari ibu yang berpendidikan rendah, juga dipengaruhi oleh preferensi anak laki-laki.

The wellbeing of family members is impacted by a mother's preference for children of a particular gender. A simple theoretical model predicts that when a child is born of their mother's preferred sex, parents will devote more resources to that child, resulting in good human capital. In this study, we investigate the extent to which son preference influences cognitive development disparities between sons and daughters in Indonesia by using OLS method. We find that the differences in cognitive scores between daughters is 0.259 standard deviation higher compared to the differences between sons due to son preference. Our heterogeneity analysis also reveals that daughters from disadvantaged backgrounds, such as those living in rural areas and born to less educated mothers, are disproportionately affected by son preference."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilah Fitria Naufal Shabrina
"Indonesia memiliki proporsi pekerja perempuan di sektor informal yang lebih tinggi. Selain itu, Indonesia juga mengalami kondisi beban ganda malnutrisi. Padahal beberapa penelitian menyatakan bahwa anak dengan ibu yang bekerja di sektor informal lebih memiliki kelebihan dalam fleksibilitas waktu dan jarak yang bisa menjadi kelebihan untuk mengurus anak. Hal ini disebabkan jenis pekerjaan pada sektor informal bersifat heterogen dalam tingkat efisiensi. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh status pekerjaan dan jam kerja ibu bekerja terhadap status gizi anak di Indonesia melalui peluang kejadian malnutrisi anak dengan kategori standar z-score IMT (indeks masa tubuh) WHO (World Health Organization). Penelitian ini menggunakan variabel bebas utama status pekerjaan dan jam ibu bekerja pada tahun 2007 dan 2014 dengan variabel terikat peluang kejadian malnutrisi anak pada tahun 2014. Data yang digunakan berasal dari IFLS 4 dan 5 dengan model ekonometrika multinomial logistic regression. Secara umum, anak dengan ibu yang bekerja di sektor formal pada tahun 2014 menaikkan peluang kejadian malnutrisi anak dibandingkan anak dengan ibu yang bekerja di sektor informal. Selain itu, kenaikan jam kerja ibu yang bekerja di sektor formal menurunkan peluang kejadian malnutrisi anak dibandingkan anak dengan ibu yang bekerja di sektor informal.

Indonesia has a higher proportion of female workers in the informal sector. Indonesia is also experiencing double burden of malnutrition. Although several studies state that children with mothers who work in the informal sector have more advantages in flexibility of time and distance which can be an advantage in caring for children. This is because the type of work in the informal sector is heterogeneous in terms of efficiency. The aim of this study is to determine the effect of employment status and working hours of working mothers on the nutritional status of children in Indonesia through the probability of child malnutrition occurring in the WHO (World Health Organization) standard category of BMI z-score (body mass index). This study uses working mothers’ maternal employment’s status and working hours in 2007 and 2014 as interest variables and probability of child malnutrition in 2014 as the dependent variable. The data is from IFLS 4 and 5 and the method that is being used is multinomial logistic regression. In general, children with mothers working in the formal sector in 2014 increases the chance of child malnutrition compared to children with mothers working in the informal sector. In addition, the increase in working hours of mothers who work in the formal sector reduces the chance of child malnutrition compared to children of mothers who work in the informal sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Anindyajati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran status kesehatan anak di Indonesia serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan anak di Indonesia. Penelitian menggunakan data Susenas 2013 kor. Sampel yang digunakan mencakup rumah tangga yang memiliki anak usia 0-12 tahun. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik multinomial. Metode tersebut dinggap cocok karena dalam penelitian ini variabel terikat (status kesehatan anak) mempunyai tiga kategori yaitu: (1) tidak ada keluhan/sehat (2) mempunyai keluhan sakit akut dan (3) mempunyai keluhan sakit kronis. Serta untuk membandingkan antara sakit akut terhadap sehat, dan sakit kronis terhadap sehat. Faktor sosial dan ekonomi yang diperimbangkan adalah umur anak, jenis kelamin anak, daerah tempat tinggal, status perkawinan, tingkat pendidikan, status kerja, pendapatan, dan jenis pekerjaan kepala rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi tempat tinggal, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, serta status bekerja kepala keluarga signifikan memengaruhi kesehatan anak.
ABSTRACT
This study analyzed the impact of socioeconomic status of household head to child health and examines the factors that affect the health of children in Indonesia. Data used in this research is Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) of 2013 with household heads who have children aged 0-12 years as a samples. Multinomial Logistic Regression has been used to identify significant factors which affect the children health. This particular type of regression analysis was used because the dependent variables has three categories: (1) Healthy/No Complaints (2) Having acute pain complaints and (3) have chronic pain complaints. The factors considered were child’s age, child gender, location of residence, marital status, education level of the household head, employment status, income, and field of work. The result showed that the location of residence, and the head of household’s educational level, income, and work status significantly affects child health."
2014
S59922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Fatia Dewi
"and Maternal Stress in Low Socioeconomic Status Family.Research from 2008 to 2013 in United States showed contradictory results regarding the relationship between maternal negative emotion and children emotion regulation. The objective of this study was to investigate the relationship between young children emotion regulation and maternal stress in low SES family. The measurement of maternal stress was using stress subscale of Depression, Anxiety, and Stress Scale 21-items (DASS-21) and young children emotion regulaton was measured by mother perception using Emotion Regulation Checklist (ERC). The respondents (n=122) were low SES mothers with children aged 3-6 years old living in Jadetabek. They asked to fill in 4 points likert scale questionnaire. The result showed that there is a significant relationship between young children emotion regulation and maternal stress in low SES family. Negative correlation (-) means that the higher maternal stress, the lower young children emotion regulation. The study also found that more educated mother support better regulation emotion development in young children, and maternal employment status is also associated with the level of stress they experienced.

pada Keluarga dengan Status Sosial Ekonomi (SSE) Rendah.Penelitian dari tahun 2008 hingga 2013 di Amerika Serikat menunjukkan hasil yang kontradiktif mengenai hubungan antara emosionaibu dan perkembangan regulasi emosi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi anak usia dini dan stres ibu pada keluarga dengan SSE rendah. Pengukuran stres pada ibu menggunakan subskala stres dari Depression, Anxiety, and Stress Scale 21-items (DASS-21) dan regulasi emosi anak usia dini diukur melalui persepsi ibu dengan menggunakan Emotion Regulation Checklist (ERC). Seluruh partisipan (n=122) merupakan ibu dengan SSE rendah yang memiliki anak usia 3-6 tahun di wilayah Jadetabek yang diminta untuk mengisi kuesioner dengan rentang 4 pilihan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi anak usia dini dan stres ibu pada keluarga dengan SSE rendah. Nilai korelasi ditemukan memiliki arah negatif (-) yang menandakan bahwa semakin tinggi stres yang dialami ibu, maka semakin buruk regulasi emosi anak. Ditemukan pula hasil lanjutan yang membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu menunjang perkembangan regulasi emosi anak yang baik, serta status pekerjaan ibu juga berhubungan dengan tingkat stres yang dialaminya."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S60301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Astria Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status bekerja ibu dan faktorfaktor
lain terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah Jabodetabek (Provinsi DKI
Jakarta, Kab/Kota Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi).
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Susenas Tahun 2016 untuk
wilayah Jabodetabek, dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pendidikan, status bekerja, dan paritas (jumlah anak) secara
signifikan mempengaruhi kecenderungan ibu untuk memberikan ASI eksklusif,
sementara umur, IMD, pendapatan, dan wilayah tempat tinggal tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah Jabodetabek.
Rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian ini adalah dengan memberikan
dukungan bagi ibu berupa cuti selama 6 bulan, menyediakan ruang laktasi di tempat
kerja dan sarana publik, serta meningkatkan advokasi bagi ibu berpendidikan rendah
dan ibu yang baru pertama melahirkan.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of mother's working status and other factors on
exclusive breastfeeding in Jabodetabek (DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi,
Tangerang, South Tangerang and Bekasi). The data used in this research is based on
Susenas Year 2016 for Jabodetabek area, by using logistic regression. The results of this
study indicate that education, working status, and parity significantly affect the mother's
tendency to exclusively breastfeed, while age, IMD, income, and region of living have
no significant effect on exclusive breastfeeding in Jabodetabek. The policy
recommendations based on the results of this study are to provide support for mothers in
the form of a six-month hiatus, providing lactation room at work and public facilities, as
well as increasing advocacy for poorly educated mothers and first-time mothers."
2018
T49423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Wicitra
"ASI merupakan makanan terpenting bagi bayi. Persentase ibu yang menyusui mengalami penurunan meskipun sudah diketahui bahwa ASI banyak manfaatnya. Penelitian sebelumnya telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian ASI pada ibu bekerja, namun hasil penelitian tersebut dirasa belum konklusif. Ibu bekerja sebagai salah satu golongan ibu yang memberikan ASI mempunyai masalah tersendiri yang mempengaruhi lama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi ibu bekerja sebagai pegawai swasta yang berhubungan dengan lama pemberian ASI serta faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan wawancara melalui pengisian kuesioner. Subyek yang diteliliti adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri swasta di beberapa perusahaan swasta di Jakarta dalam jangka waktu Mei 2009 hingga Juni 2009. Penelitian ini melibatkan delapan puluh delapan subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Lalu dilakukan uji statistik Chi-Square yang menunjukan adanya hubungan antara variabel lama pemberian ASI dengan variabel dukungan suami (p=0,001). Serta dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov yang menunjukan adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI (p=0,005).
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor dukungan suami dan faktor pengetahuan ibu mengenai ASI dengan lama pemberian ASI pada ibu pegawai swasta di beberapa perusahaan di Jakarta.

Breastmilk is the best food for babies. Although the advatages of breastmilk are well known, the percentage of breastfeeding mother keep on declining. Prior research had assess factors that could affect breastfeeding period in working mother, but that research was not adequate. The purpose of this research is to know the association between husband support and mother's knowledge about breastfeeding with the length of breastfeeding periode.
The method used in this research is cross-sectional with interview through questionnaire. The samples taken was private employee working mother in some companies in Jakarta from May to June 2009. This research involving 88 subjects that meet the criteria. Researcher test those samples using chi square statistical test to asses the association between breastfeeding periode with husband supports (p=0,001). Researcher using Kolmogorov-Smirnov test that show there is an association between breastfeeding period with mothers knowledge (p=0,005).
Researcher concludes that there is an association between husband support and mother's knowledge about breastfeeding with the length of breastfeeding periode in civil servant mothers in some companies in jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>