Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Rosadi
"Penjamah makanan memiliki peran penting dalam persebaran tifoid, kemungkinan penjamah tersebut carrier yang dapat menularkan bakteri S.typhi pada saat mengolah makanan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik individu, sanitasi lingkungan dan keberadaan Salmonella typhi pada penjamah makanan di lingkungan Sekolah Dasar Kota Tangerang. Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional, besar sampel 208 penjamah makanan. Pengumpulan data menggunakan kusisioner dan pemeriksaan usap dubur penjamah makanan dengan reagen API 20E Biomeriux. Hasil uji laboratorium sampel usap dubur penjamah makanan menunjukkan bahwa seluruhnya negatif S.typhi 100. Berdasarkan hasil analisis pada variabel karakteristik penjamah makanan didapatkan responden dominan berumur 36-45 tahun 34,1, perempuan 51,9 ,berpendidikan rendah 50,5, tidak memiliki riwayat tifoid keluarga 70,7 ,berpengetahuan cukup tentang tifoid 73,6, berperilaku hidup bersih dan sehat cukup baik 91,8, memiliki kebersihan tangan kurang baik 56,3, tidak memiliki kebiasaan jajan di luar rumah 64,9, dan memiliki tempat sampah terbuka 73,6. Saran yang dapat diberikan kepada pemerintah Kota Tangerang yaitu penjamah makanan harus diperiksa kesehatan setiap 6 bulan sekali secara rutin dengan uji mikroorganisme berupa pemeriksaan sampel usap dubur atau tangan umtuk memastikan bahwa penjamah makanan tersebut bukanlah pembawa kuman patogen.

The food handlers have an important role for spreading typhoid. There is a possibility that the food handlers were typhoid carrier, who can pass the Salmonella typhi during the processing food. This research aims to know the description of the individual characteristics, environmental sanitation and the presence of Salmonella typhi at food handlers in the elementary school neighborhood of Tangerang city. The type of this research is a descriptive study with large samples as much as 208 food handlers by using cross sectional design study. Data collection was done using questionnaire and examination of food handlers rectal swab sample with reagent API 20E Biomeriux. The results of the laboratory test of rectal swab samples showed that all of them are entirely negative for S. typhi 100. Based on the analysis results of the individual characteristic variables were obtained that respondents aged 36 45 years 34.1, dominantly women 51.9, low educated 50.5, did not have a history of typhoid fever in their family 70.7, knowledgeable enough about typhoid 73.6, having a clean and healthy life behavior quite well 91.8, did not have the habit of eating outside the home 64.9, had a less good hand hygiene 56.3 and have the open trash cans 73.6. The suggestion that can be given for the Tangerang city goverment that the food handlers rsquo health should be checked once in every 6 months with microorganism test by getting examination from their rectal and hand swab to make sure that they are not the carriers of pathogens."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Wulan Kusuma Wardhani
"Makanan dapat terkontaminasi oleh hazard biologi, kimia, dan fisika. Bakteri Salmonella sebagai hazard biologi jika mengontaminasi makanan akan menyebabkan foodborne disease seperti demam tifoid. Indonesia menempati urutan ketiga insidens tertinggi kejadian demam tifoid di Asia 81,7 per 100.000/tahun. Kantin sebagai tempat pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin keamanan makanan yang dijajakan. Akan tetapi, masih ditemukan makanan yang positif mengandung Salmonella 0,18. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan serta kontaminasi Salmonella pada makanan yang disajikan di kantin-kantin Universitas Indonesia. Penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional ini menggunakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel makanan di laboratorium dengan metode Total Plate Count dan observasi terhadap higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan kantin dengan bantuan check list. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar makanan yang disajikan di kantin positif terkontaminasi Salmonella 53,0. Untuk setiap pengelola kantin fakultas hendaknya memberikan pelatihan kepada penjamah makanan terkait praktik cuci tangan yang benar, menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir, penyediaan lemari penyimpanan makanan matang yang tertutup, tempat sampah dan toilet yang memenuhi syarat.

Food can be contaminated by biological, chemical, and physical hazards. Salmonella bacteria as a biological hazard if contaminating food will cause foodborne diseases such as typhoid fever. Indonesia is the third highest incidence of typhoid fever in Asia 81.7 per 100,000 year. The canteen as a food processing place must meet the sanitary requirements and guarantee the security of the food being sold. Although there is still found the food that positively contains Salmonella 0.18. The aim of the study is to know the description of hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation and Salmonella contamination on food served in canteens of Universitas Indonesia. The study was descriptive research with cross sectional study design using primary data. Primary data is the result of food sample test in laboratory with Total Plate Count method and observation on hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation of canteen with the help of checklist. The study found most of the food served in the canteen was positively contaminated with Salmonella 53.0. For every faculty cafeteria manager should provide training on food handlers related to proper hand washing practices, provide hand washing facilities with soap and running water, provide closet covered of food storage, bins and sanitary toilets. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Aliamuliati
"Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengidentifikasi gambaran umum pelaksanaan sanitasi makanan higienis dan Analisis Bahaya Critical Control Point (HACCP) di Kantin Asrama Universitas X, tahun 2019. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara berdasarkan kuesioner dan analisis laboratorium untuk parameter Salmonella. Unit analisis dalam penelitian ini adalah penghitung makanan yang terdiri dari penjamah makanan, makanan atau minuman, dan peralatan makan sebagai sampel. Hasil penelitian tidak menemukan keberadaan Salmonella dalam sampel. Pengetahuan penjamah makanan tentang sanitasi makanan higienis cukup baik, namun perlu ditingkatkan penerapannya. Hasil pengamatan sanitasi lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 942 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Kesehatan 1096 tahun 2011, beberapa variabel cukup berkualitas dan variabel lain perlu ditingkatkan seperti pasokan air bersih karena berdasarkan hasil laboratorium, itu adalah terkontaminasi oleh Salmonella. Aplikasi HACCP belum dilakukan oleh kantin karena masih kurangnya pengetahuan dan sosialisasi kepada manajer dan penjamah makanan kantin asrama. Secara keseluruhan, perlu untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, meningkatkan penerapan kebersihan pribadi dan sanitasi makanan kebersihan, juga aplikasi HACCP di kantin asrama Universitas X

This research is a descriptive study to identify general description of the implementation of hygienic food sanitation and Critical Control Point (HACCP) Hazard Analysis at University Dormitory X, 2019. Data collection by observation, interview based on questionnaire and laboratory analysis for Salmonella parameters. The unit of analysis in this study is a food counter consisting of food handlers, food or drink, and tableware as samples. The results of the study did not find the presence of Salmonella in the sample. Food handlers knowledge about hygiene of food hygiene is quite good, but its application needs to be improved. Based on the observation of environmental sanitation based on Minister of Health Decree No. 942 of 2003 and Minister of Health Regulation 1096 of 2011, several variables of sufficient quality and other variables need to be improved such as clean water supply because based on laboratory results, it is contaminated by Salmonella. HACCP application has not been done by the canteen because there is still a lack of knowledge and socialization to the manager and the food handlers of the dormitory canteen. Overall, it is necessary to improve environmental sanitation, improve the application of personal hygiene and food hygiene sanitation, also the application of HACCP in the University X dormitory canteen."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Septiani
"Jajanan minuman dingin merupakan salah satu jenis jajanan ringan yang didinginkan ataupun ditambah dengan es, cukup digandrungi oleh anak-anak. Jenis jajanan ini dapat dijumpai dengan mudah di lingkungan sekitar termasuk instusi Pendidikan. Kota Depok sendiri, memiliki penduduk dengan rerata usia berada pada usia pertumbuhan. Namun salah satu permasalahan yang dihadapi setiap tahun di Kota Depok adalah gangguan kesehatan pencernaan, salah satunya penyakit Diare. Diare umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan umumnya menyerang individu anak usia 5-14 tahun. Anak usia pertumbuhan memiliki imun tubuh yang rentan dan masih sensitif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil tesis saudara Nurina Vidya Ayuningtyas. Menggunakan desain studi cross sectional dengan metode observasi lapangan dan wawancara di 141 Sekolah Dasar di Kota Depok pada tahun 2019. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 16,2% dari 99 sampel terkontaminasi E. coli. Adapun variabel higiene sanitasi makanan yang dibandingkan menunjukkan tidak ada hubungan antara kebersihan peralatan makan dengan kontaminasi E. coli (p=0,448), tidak ada hubungan antara personal higiene penjamah dengan kontaminasi E. coli (p=0,411), tidak ada hubungan antara distribusi dan penyajian makanan dengan kontaminasi E. coli (p=5,569).

Cold drinks is one of light snack that served cold or with ice and popular among kids. This type of drinks can be found easily among community including Schools. Depok has a population where its people with average age of growth. But one of the problems that they have to faced every year is disgestive health disorders, one of which is diarrhea. This type of illness are caused by the presence of Escherichia coli (E. coli) and attack human’s disgestive and generally attacks kids aged 5-14 years old. Due to sensitive and vulnerable bodies, growth-age children are most likely infected by this bacteria. This study uses secondary data from the results of the thesis of Nurina Vidya Ayuningtyas. Using a cross sectional study design with observation and interview methods to collect the data in 141 Elementary Schools in Depok last 2019. The result of this study indicate as many as 16,2% of 99 samples were contaminated by E. coli. The food hygiene and sanitation variables that were compared showed that there was no relationship between sanitary equipments and E. coli contamination (p=0,448), there was no relationship between personal hygiene and E. coli contamination (p=0,411), there was no relationship between distribution and food serving and E. coli contamination (p=5,569)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Andyna Hazairin
"Makanan jajanan berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan gizi anak saat berada di lingkungan sekolah. Akan tetapi, makanan jajanan juga rentan terhadap kontaminasi patogen penyakit salah satunya yaitu bakteri. Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti ingin menganalisis kontaminasi bakteri Escherichia coli E.coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar SD dengan dihubungkan dengan higiene sanitasi sebagai salahs satu faktor penyebab terjadinya kontaminasi makanan.
Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Subjek penelitian yaitu 51 penjamah makanan yang berjualan di dalam maupun di luar Sekolah Dasar SD Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan masih tingginya kejadian diare dan ditemukan kasus keracuanan makanan jajanan di salah satu Sekolah Dasar SD di Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode TPC Total Plate Count, sebesar 16 makanan jajanan 31,4 positif terkontaminasi bakteri E.coli.
Berdasarkan hasil uji Chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku higiene perseorangan OR = 4,500 [CI 95 1,20-16.81], sanitasi tempat penyajian makanan OR = 5,146 [95 CI 1,243 ndash; 21,30], dan wadah makanan matang OR = 4,167 [95 CI 1,194 - 14,54]. Dari hasil uji regresi logistik, didapatkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap kontaminasi bakteri E.coli pada makanan jajanan adalah faktor sanitasi tempat penyajian makanan OR = 4,932 bersamaan dengan faktor wadah makanan matang OR = 3,980.
Disarankan untuk dilakukan peningkatan program kantin sehat di tiap sekolah, pemberian penyuluhan dan pelatihan higiene sanitasi kepada para penjamah makanan, penyediaan fasilitas sanitasi pada tempat penyajian makanan, serta penyediaan apron serta sarung tangan pada penjamah makanan.

Food snacks has an important role to provide the nutrition for school age children. However, it is vulnerable to be contaminated by pathogens such as bacteria. Food contamination can be caused by several factors, one of them is food hygiene sanitation. Therefore, this study aimed to determine hygiene sanitation factors associated with Escherichia coli E.coli contamination in food snacks which sold at primary school located in Kecamatan Jatiasih, Bekasi.
This study is a croos sectional study that was conducted in Maret April 2018. The subject of this study are 51 food handlers that selling food snacks inside or outside the primary school area. This study uses primary datas by using questionnaire and observation method, moreover contamination of E.coli in food snacks measured by Total Plate Count TPC method.
The result of this study indicates that 16 31,4 food snacks sold around primary schools in Kecamatan Jatiasih, Bekasi are contaminated by E.coli. Furthermore, the result from Chi square test indicates that there are association between personal hygiene OR 4,500 CI 95 1,20 16.81 , sanitation of food stall OR 5,146 95 CI 1,243 ndash 21,30, and food container OR 4,167 95 CI 1,194 14,54.
The result from logistic regression indicates that sanitation of food stall OR 4,93 and food container OR 3,98 are the most dominant factors to E.coli contamination in food snacks that sold around primary school in Kecamatan Jatiasih, Bekasi.
Suggested for the stakeholders to improve the ldquo kantin sehat rdquo program in every school in Bekasi City, give a counselling and training about hygiene sanitation for food handlers, provide sanitation facility, aprons, and gloves for food handlers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andisti Sekar Pramesti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan HACCP dan higiene sanitasi makanan pada pengolahan makanan di PT. Aerofood Indonesia Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran penerapan HACCP, dan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan praktik higiene sanitasi makanan. Data penelitian didapatkan dengan melakukan observasi pengolahan makanan, telaah dokumen, wawancara mendalam, dan pengisian kuesioner. Informan penelitian ini adalah 5 orang pegawai dari departemen QHSE dan Production, sedangkan responden dari penelitian ini adalah 90 orang staff pengolahan makanan di PT. Aerofood Indonesia bagian production.
Hasil penelitian menunjukkan PT Aerofood Indonesia sudah menerapkan sistem HACCP dengan baik, namun perlu dilakukan perbaikan pada proses pengawasan, verifikasi, pemorsian, dan diagram alir. Selain itu, perlu juga ditambahkan informasi pada CCP pemasakan, di mana tidak ada ketentuan mengenai durasi pemasakan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan praktik higiene sanitasi makanan X2 hitung > X2 tabel . Namun, tingkat hubungan antara pengetahuan dan praktik higiene sanitasi makanan termasuk pada kategori rendah R=0.379.

This study aims to determine the overview of the application of HACCP and food hygiene sanitation on food processing at PT. Aerofood Indonesia Soekarno Hatta Airport Tangerang, Banten in 2017. This research uses descriptive qualitative method to discover the overview of HACCP application, and quantitative method with cross sectional study design to find out the association of knowledge and practice of food hygiene sanitation. Research data was obtained by observation of food processing, document review, in depth interview, and filling questionnaire. Informant of this research is 5 employees from QHSE department Production department, while respondents from this research is 90 food processing staffs at PT. Aerofood Indonesia in the production section.
The results showed PT. Aerofood Indonesia has implemented HACCP system well, but it still needs improvements on the monitoring process, verification, portioning, and flowchart. In addition, it is also necessary to add information on the CCP for cooking, where there is no provision of cooking duration. The results also indicate a relationship between knowledge and practice of food hygiene sanitation X2 count X2 table. However, the level of relationship between knowledge and practice of food hygiene sanitation included in the low category R 0.379.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Sovianty Silviani
"Skripsi ini membahas tentang implementasi sanitasi higiene penyelenggaran makanan di RS XYZ Tangerang pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi penyelenggaraan makanan di Rumah sakit XYZ. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan mengunakan metode kualitatif. Elemen yang dianalisis mengacu pada Kepmenkes RI no. 1204 Tahun 2004. Yang terdiri atas pengadaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, pengawasan higiene sanitasi makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan higiene sanitasi makanan di RS XYZ sebagian besar telah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 tahun 2004, namun masih ada yang perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi peraturan. Penelitian ini menyarankan bahwa instalasi gizi RS XYZ perlu meningkatkan sanitasi higiene penyelenggaraan penggelolaan makanan, perlu disediakan pakaian kerja yang terbuat dari bahan yang nyaman saat dipakai oleh penjamah makanan saat mengolah makanan. Selain itu perlu disediakan alat pelindung diri yang lengkap seperti masker, sarung tangan dan celemek yang harus dikenakan oleh penjamah makanan saat menjamah makanan, disamping itu pihak rumah sakit perlu menyediakan fasilitas higiene sanitasi penyelenggaraan pengolahan makanan yang lengkap seperti rak untuk penyimpanan alat masak dan alat makan. Sedangkan bagi penjamah makanan perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai higiene sanitasi pengolahan.

The tesis talk about sanitation hygiene implementated that use in food processing for XYZ hospital tangerang in 2011. The purpose of this study was to know the description of the implementation of the food operation at XYZ Hospital. This type of research used is descriptive by using qualitative methods. Elements that were analyzed referring to Kepmenkes RI no. 1204 of 2004. Consisting of food procurement, food storage, food processing, sanitation, hygiene supervision of food and beverages. The results showed that the implementation of food hygiene in XYZ hospitals sanitation has been largely in accordance with Kepmenkes RI No.1204 of 2004, but there is still room for improvement in order to meet the regulations. This study suggests that the installation of nutrient RS XYZ needs to improve sanitation, food hygiene organization, needs to be provided work clothing made of materials that comfortable when worn by food handlers during food processing. In addition it needs to be provided complete personal protective equipment such as masks, gloves and aprons should be worn by food handlers when handling food, besides that the hospitals need to provide hygienic sanitation facilities is a complete implementation of food processing such as storage shelves for cooking utensils and cutlery . As for food handlers need to be held trainings to increase knowledge about processing sanitation hygiene."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alifah Syafriyani
"

Makanan jajanan merupakan sumber pemenuhan gizi bagi anak-anak di sekolah. Akan tetapi, makanan jajanan khususnya yang dijual di Sekolah Dasar tidak selalu aman, dan juga rentan terkontaminasi Escherichia coli. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi makanan jajanan anak Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Medan Satria dan Jati Asih, Kota Bekasi dengan kontaminasi E.coli pada makanan jajanan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 16,4% (10 sampel) makanan jajanan positif terkontaminasi E.coli. Berdasarkan pengujian chi square terdapat hubungan yang bermakna antara variabel higiene sanitasi bahan makanan (OR=6,150), higiene sanitasi peralatan (OR=10,571), higiene sanitasi makanan jajanan (OR= 19,688) dan kondisi sarana penjaja (OR=19,688) terhadap terjadinya kontaminasi E.coli pada makanan jajanan anak SD di Kec. Medan Satria dan Jati Asih. Dari hasil uji regresi logistik, didapatkan bahwa variabel paling dominan terhadap kontaminasi E.coli adalah kondisi sarana penjaja bersama dengan higiene sanitasi peralatan. Sehingga, perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kontaminasi E.coli melalui penyuluhan, pelatihan, dan pembinaan higiene sanitasi makanan kepada penjamah makanan, penyediaan fasilitas sanitasi, dan program pemantauan kualitas makanan melalui inspeksi higiene sanitasi dan pengujian mikrobiologi makanan.


Snack is a source of nutrition for children in school. However, special snack foods sold in elementary schools are not always safe, and are also susceptible to contamination with Escherichia coli. Therefore, this study was conducted to understand the relationship of primary school children's snacks sanitation in Medan Satria and Jati Asih Subdistricts, Bekasi City with E.coli contamination in snacks. The results showed that 16.4% (10 samples) snack were contaminated with E. coli. Based on the chi square test, there was significant association between hygiene sanitation of raw materials (OR = 6,150),hygiene sanitation of equipment (OR = 10,571), snack food hygienesanitation (OR = 19,688) and vendor’s facility (OR = 19,688) withE.coli contamination on snacks for elementary school children in the district Medan Satria and Jati Asih, Bekasi. The most dominant variable obtainedE. coli contamination is a vendor's facility along with hygienesanitation of equipment. Therefore, it is necessary to prevent E. coli contamination through counseling, training, and fostering food sanitation hygiene for food handlers, provision of sanitation facilities, and food quality improvement programs through sanitation hygiene monitoring and food microbiology testing.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussa Diah
"[Salmonella sp adalah bakteri patogen yang sering menginfeksi manusia melalui makanan dan menyebabkan gastroenteritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan Salmonella sp dalam makanan jajanan dengan kejadian gastroenteritis pada anak-anak SD di Kelurahan Beji Timur Kota Depok. Merupakan studi cross sectional pada 120 anak SD, 21 orang penjamah makanan dan 46 jenis makanan. Uji chi-square menunjukkan Salmonella sp dalam makanan jajanan mempunyai hubungan yang signifikant (P=0,005) dan berisiko
menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak SD dengan OR: 7,857 (95% CI: 2,067–29,862). Variabel personel higiene penjamah makanan dan fasilitas sumber air bersih merupakan variabel yang ikut berpengaruh. Disarankan untuk dilakukan peningkatan personel higiene anak-anak, penjamah makanan dan penyediaan fasilitas santasi yang memenuhi syarat;Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P = 0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR: 7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities;Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout
food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of
Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in
the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare
test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P =
0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR:
7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and
facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel
hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities, Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout
food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of
Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in
the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare
test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P =
0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR:
7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and
facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel
hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities]"
Universitas Indonesia, 2015
T44276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>