Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
P. Jimmy Wibowo
"Akhir-akhir ini mulai banyak orang yang membuat alat atau program dimana Gait Analysis menjadi subjek perhatian dimana setiap orang diukur cara berjalannya. Gait merupakan cara berjalan seseorang dan dapat diukur melalui percobaan eksperimental. Tetapi tentunya percobaan eksperimental ini mempunyai beberapa kekurangan seperti pengoperasiannya yang mahal serta prosesnya harus dilakukan di lab-lab dimana tidak semua orang mempunyai akses untuk sensor tersebut. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan pengetesan alat yang mudah dijangkau oleh masyarakat serta dapat digunakan di rumah tangga. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan Kinect dapat digunakan sebagai alat Gait Analysis. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Kinect cukup mampu dalam mendeteksi gait pada tiap subjek.

Lately, many people are beginning to build tools or programs where Gait Analysis is the subject of attention where everyone is measured in the way the subject walks. Gait is a way of walking and can be measured through experimental experiments. But, of course this experimental setup has some drawbacks like its expensive operation and the process should be done in labs where not everyone has access to the sensor. To overcome this problem then there will be the need of the testing tools that are easily accessible by the community and can be used in the household. By doing this research is expected Kinect can be used as Gait Analysis tool. The results of this study prove that Kinect is quite capable in detecting gait on each subject."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhelia Irawan
"Seni tari pada umumnya dilakukan oleh manusia dan diturunkan ke generasi muda sebagai bentuk pelestarian tarian tersebut. Sebagai bentuk lain dari pelestarian seni tari digunakanlah Robot Humanoid. Robot akan akan melakukan pembelajaran gerakan manusia (imitation learning) melalui kemera Microsoft Kinect, yang dapat menangkap gerakan manusia (motion capture). Gerakan tersebut juga dikompensasi untuk penyeimbangan robot dengan metode Zero Moment Point (ZMP). Sistem ini dilakukan dengan framework dari Robot Operating System (ROS) dan berhasil melakukan imitation learning dengan rate 5Hz pada pengiriman data ke joint robot serta waktu sampling sekitar 10Hz.

The art of dance is generally performed by humans and handed down to the younger generation as a way to preserve the dance. As another form of preservation is used Humanoid Robot. The Robot will be imitation learning of human movement through the Microsoft Kinect camera, which can capture human motion (motion capture). The movement is also compensated for balancing robot with Zero Moment Point (ZMP) method. This system is done with the framework of the Robot Operating System (ROS) and managed to imitation learning with rate 5Hz for sending data and the sampling time 10Hz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Prasetyo Christianto
"Berjalan merupakan salah satu pergerakan dasar pada tubuh manusia sehingga apabila terjadi cedera atau penyakit yang menyebabkan cara berjalan seseorang dapat memberikan dampak yang buruk. Ada berbagai metode dalam melakukan pengobatan dan rehabilitasi untuk mengembalikan cara berjalan yang cacat, salah satunya adalah gait analysis. Hingga saat ini, terdapat berbagai sistem yang telah digunakan dalam gait analysis. Tetapi pada beberapa sistem gait analysis menunjukkan adanya kekurangannya untuk penggunaan klinis, seperti dapat menimbulkan gangguan saat melakukan pergerakan normal dan harga peralatan gait analysis yang relatif tinggi. Sebuah sensor motion capture, yaitu Kinect telah menarik perhatian banyak peneliti untuk menguji keakuratan sensor tersebut sebagai perangkat gait analysis. Pada penelitian ini dilakukan sebuah pengujian keakuratan sensor Kinect dalam gait analysis dengan dua skenario posisi perekaman gait yang berbeda, yaitu 45º dan 90º terhadap jalur berjalan. Penelitian ini dilakukan terhadap 26 subjek dengan kondisi berjalan yang normal dan abnormal dengan menggunakan satu kamera Kinect. Dua klasifikasi data, yaitu klasifikasi stance dan swing dan klasifikasi cara berjalan diperoleh dengan menggunakan aplikasi classification learner pada Matlab. Posisi penempatan kamera Kinect memberikan nilai akurasi pendeteksian yang berbeda dimana skenario perekaman 45º menghasilkan akurasi pendeteksian stance dan swing sebesar 93,7% dan skenario perekaman 90º menghasilkan akurasi pendeteksian sebesar 93,1%. Pada pengklasifikasian data cara berjalan diperoleh akurasi pendeteksian Kinect sebesar 96,2% pada kedua skenario. Nilai error pada hasil pengklasifikasian dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ukuran ekstremitas bawah yang ramping, pemakaian celana yang longgar, pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pancaran inframerah kamera Kinect dan ketidakseimbangan jumlah kelas data pada dataset. Berdasarkan hasil tersebut, kamera Kinect dapat menjadi sebuah alat alternatif gait analysis untuk aplikasi rehabilitas medis.

Walking is one of the basic movements in the human body so that if there is an injury or disease that causes a person's way of walking, it can have a bad impact. There are various methods of doing treatment and rehabilitation to restore the disabled gait, one of which is gait analysis. Until now, there are various systems that have been used in gait analysis. However, some gait analysis systems have shown drawbacks for clinical use, such as causing disturbances during normal movements and the relatively high cost of gait analysis equipment. A motion capture sensor, namely Kinect has attracted the attention of many researchers to test the accuracy of the sensor as a gait analysis device. In this study, a test of the accuracy of the Kinect sensor in gait analysis was carried out with two scenarios of different gait recording positions, namely 45º and 90 with respect to the walking path. This study was conducted on 26 subjects with normal and abnormal walking conditions using one Kinect camera. Two data classifications, namely stance and swing classification and gait classification were obtained using the classification learner application in Matlab. The position of the Kinect camera provides different detection accuracy values where the 45º recording scenario produces a stance and swing detection accuracy of 93.7% and the 90º recording scenario produces a detection accuracy of 93.1%. In the classification of walking data, the Kinect detection accuracy is obtained by 96.2% in both scenarios. The error value in the classification results can be caused by several factors, such as the size of the slender lower extremities, the use of loose pants, the influence of the intensity of sunlight on the infrared emission of the Kinect camera and the imbalance in the number of data classes in the dataset. Based on these results, the Kinect camera can be an alternative tool for gait analysis for medical rehabilitation applications"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dymiargani Nandaputra M.
"Analisis gerakan kinematik telah memberikan kontribusi wawasan berharga ke dalam ilmu fisiologi koordinasi gerakan. Analisis gerakan kinematik ini juga digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi motorik yang spesifik secara rinci dan membantu untuk diagnosis klinis yang lebih baik. Sebagai teknik kuantitatif obyektif, beberapa aplikasi telah mengklaim untuk melacak perubahan dalam fungsi motorik dari waktu ke waktu lebih akurat daripada perangkat klinis. Gait Analysis manusia telah terbukti menjadi indikator penting kesehatan, yang berlaku dalam berbagai aplikasi, seperti diabetes, penyakit neurologis, dan prediksi jatuh. Gait
Analysis pada penelitian ini diharapkan untuk menjadi sitem yang akurat, tidak mengganggu voluntir, dan low cost. Gait Analysis dalam kiprah klinis memiliki banyak aplikasi dalam diagnosis, pemantauan, pengobatan dan rehabilitasi. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk merancang sebuah parameter pengukuran untuk rehabilitasi medik dengan menggunakan gait analysis. Pada penelitian ini, hasil classification learner untuk mendeteksi siklus stance dan swing memiliki akurasi sebesar 90 dan hasilclassification learner untuk mendeteksi apakah pola jalan voluntir normal atau tidak memiliki akurasi sebesar 94.4.

The analysis of kinematic movements has contributed valuable insights into the physiology of movement coordination. It is also used to describe specific damage to motor function in detail and thereby increase the clinical diagnosis. As an objective quantitative technique, some applications have claimed to track changes in motor function over time more accurately than clinical ratings. Human gait analysis have proven to be an important indicator for a few application such as diabetic, neuro impairment and fall prediction.
In this research, the parameter of gait analysis was made to be an accurate, easy to use and low cost system. There are lots of clinical applications on gait analysis such as in diagnosis, treatment, and rehabilitation. The purpose of this research is to design a parameter for medical rehabilitation using gait analysis. The result on classification that are used to detect the stance and swing cycle have an accuracy percentage of 90 and for the classification of walking abnormalities are 94.4
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melgar, Enrique Ramos
"The authors of Arduino and kinect projects will show you how to create 10 amazing, creative projects, from simple to complex. You'll also find out how to incorporate Processing in your project design, a language very similar to the Arduino language. The ten projects are carefully designed to build on your skills at every step. Starting with the Arduino and kinect equivalent of "Hello, World," the authors will take you through a diverse range of projects that showcase the huge range of possibilities that open up when Kinect and arduino are combined.
"
New York: Springer, 2012
e20425437
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Adyuta Sutawika
"ABU Robocon adalah kompetisi robotik tahunan yang bertujuan untuk menginspirasi dan menguji insinyur muda dalam perancangan mekanik dan elektrik serta pemrograman sistem tertanam. Setiap tahun sebuah aturan lomba baru diumumkan untuk menantang peserta untuk membuat robot yang tercepat dan terefisien dalam menyelesaikan suatu tugas spesifik. Tema ABU Robocon 2015 adalah robot dimana peserta harus mengembangkan sistem robotik yang otonomus ataupun bukan untuk melakukan servis dan/atau melakukan rally. Tujuan penulisan ini adalah untuk merancang algoritma trajectory planning untuk robot agar dapat mendatangi posisi shuttlecock. Trajectory planning tersebut didapat dari penghitungan posisi shuttlecock terhadap titik pukul yang didapatkan dari pembacaan oleh sensor Kinect.

The ABU Robocon is an annual robotics competition aimed to inspire and test your engineers in mechanical and electrical design as well as embedded programming. Every year a new rule is introduced to challenge the participants in designing what is often the fastest and most efficient robot required to complete a specific task. The theme for the ABU Robocon 2015 is robot where participants must develop a robot either autonomous or not that can serve and/or perform a rally. The goal is to design a trajectory planning algorithm for the robot to intercept the shuttlecock. This trajectory planning is obtained from the calculation of shuttlecock position which is taken from Kinect sensor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikwan Yuda Pratama
"Alasan penghapus pidana merupakan alasan-alasan yang memungkinkan seseorang tidak dijatuhi hukuman terhadap orang yang melakukan perbuatan pidana. Adanya alasan penghapus pidana dalam KUHP merupakan cara untuk mengubah persepsi pandangan tersebut jika benar memenuhi syarat-syaratnya. Alasan Noetoestand dapat digunakan untuk membantu pasal 48 KUHP sebagai bentuk untuk menjalankan hukum yang tidak kaku agar suatu putusan dapat benar-benar terasa adil. Pada kasus Fidelis seorang yang menggunkan Ganja untuk alsan medis yang merupakan Narkotika Golongan-I untuk mengobati istrinya yang telah didiagnosa mengidap penyakit Syringomyelia. Fidelis dikenakan pasal 116 ayat (1) UU Narkotika divonis hukuman 8 bulan penjara serta dedenda Rp. 1.000.000.000 subsider 1 bulan penjara tanpa menghiraukan adanya noodtoestand (keadaan darurat) yang dialami oleh Fidelis. Kemudian pada kasus serupa yang dialami oleh Rossy dipidana penjara selama 10 bulan karena dianggap melanggar pasal 127 ayat (1) huruf a UU Narkotika karena mengkonsumsi racikan tanaman ganja untuk mengobati penyakit syaraf terjepit yang dialaminya. Rehabilitasi baik secara medis dan sosial diharapkan dapat dijadikan terobosan hukum yang dapat diterapkan bagi pelaku ganja medis sebagai bentuk hukuman yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada pelaku. Dalam memahami kebijakan penanggulangan kejahatan melihat tujuan pemidanaan dengan berbagai teori yang ada seharusnya dapat membuka pemikiran baru bagi para penegak hukum dalam hal menanggulangi kejahatan. Kemudian tujuan pemidanan pada KUHP Baru juga kedepannya perlu diperhatikan pada pelaksaannanya, karena jika hakim tidak mendalami dalam menggali suatu permasalahan maka pertauran yang ada pada KUHP Baru hanya merupakan tulisan kaku.

The criminal elimination ground is the reason that allows a person not to be convicted of the perpetrator of a crime. The existence of a criminal abolition rationale in the Code of Criminal Procedure is a way of changing the perception of such views if correctly fulfilling the conditions. Noetoestand's argument can be used to help enforce article 48 of the Covenant as a form of enforcing a law that is not rigid so that a judgment can really feel fair. In the case of Fidelis, a man who uses Ganja for medical purposes that are Group I Narcotics to treat his wife who has been diagnosed with Syringomyelia. Fidelis was sentenced to 8 months in prison and a fine of Rp. 1,000,000,000 subsider of 1 month in jail, regardless of the emergency situation experienced by Fidelis. Later in a similar case, Rossy was sentenced to 10 months in prison for allegedly violating article 127, paragraph 1, letter a of the Narcotic Drugs Act for consuming cannabis plants to treat the severe nervous disease he suffered. Rehabilitation, both medically and socially, is expected to be a legal breakthrough that can be applied to medical marijuana perpetrators as a form of punishment (sanctions/acts) aimed at benefiting the perpetrator. In understanding the crime policy, looking at the purposes of mediation with the various existing theories should open up new thoughts for law enforcement in terms of combating crime. Then the purposes of the investigation on the New Covenant should also be taken into account in the prosecution, because if the judge is not thorough in digging a problem then the statements in the New covenant are only rigid writing."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarti
"Stroke merupakan penyakit yang mulai menyerang usia produktif. Dampak yang ditimbulkan adalah kecacatan, sehingga mengakibatkan ketergantungan klien kepada keluarganya. Upaya yang dilakukan adalah memberikan pelaayanan rehabilitasi fisik melalui pemberdayaan klien dan keluarga dengan harapan ketergantungan klien kepada orang lain menjadi minimal dan klien mampu mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan klien dan keluarga dalam melakukan rehabilitasi fisik di rumah terhadap kemandirian aktivitas sehari-hari klien pasta stroke. Desain penclitian adalah kuasi eksperimen pre tes - pas tes dengan kelompok kontrol. Besar sampel adalah 54 responden, dengan rincian 27 responden kelompok kontrol dan 27 responden kelompok intervensi. Cara pemilihan sampel adalah non probability sampling jenis consecutive sampling.
Uji statistik yang digunakan adalah uji beda dua mean dependent samples test paired t test dan uji beda dua mean independent sample t test. Uji regresi Iinier ganda digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik klien dan keluarga terhadap kemandirian aktivitas klien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok intervensi yang dilakukan pendampingan 8 kali, peningkatan kemandirian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang dilakukan pendampingan 4 kali (p=0,000). Peningkatan kemandirian klien pasca stroke dipengaruhi oleh pendidikan klien dan pendidikan keluarga yang merawat klien (p),000).
Saran untuk perawat komunitas adalah pemberdayaan klien dan keluarga perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga potensi yang dimiliki oleh klien dan keluarga dapat digali dan ditingkatkan. Perawatan berkelanjutan perlu dibentuk oleh perawat komunitas dengan meningkatkan kemitraan antar pclayanan keperawatan dan antar profesi kesehatan yaitu antara perawat di rumah sakit dengan perawat yang berada di Puskesmas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Citraresmi
"Masalah kecacatan cenderung meningkat terus sebagai dampak keberhasilan pembangunan di segala bidang. Peningkatan kecacatan bisa terjadi seiring transisi demografi ke arah struktur umur menua karena bertambahnya usia harapan hidup. Meningkatnya lanjut usia dapat berarti meningkatnya kelompok rentan terhadap kecacatan. Tingginya mobilitas manusia dan kemudahan transportasi meningkatkan angka kecelakaan dengan bermacam kecacatan. Pola penyakit yang mengarah kepada penyakit degeneratif, kanker, AIDS dan penyakit kronis lainnya, juga menjadi ancaman pada peningkatan kecacatan.
Rehabilitasi Medik adalah salah satu upaya kesehatan guna memulihkan fungsi-fungsi tubuh kembali seperti semula sehingga seseorang dapat hidup produktif atau lebih produktif. Dengan semakin meningkatnya keinginan untuk memperoleh mutu hidup yang lebih baik, upaya rehabilitasi menjadi lebih panting. Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Islam Jakarta saat ini mulai menjadi unit yang berperan penting dalam pelayanan dan memiliki pasar yang semakin bertambah. Dengan dijadikannya Unit Stroke Center sebagai layanan unggulan di Rumah Sakit Islam Jakarta, maka peran dari Unit Rehabilitasi Medik menjadi semakin penting dalam mendukung layanan unggulan tersebut.
Namun Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Islam Jakarta memiliki banyak pesaing yang perlu dicermati. Banyak rumah sakit yang kini sudah melengkapi diri dengan fasilitas Rehabilitasi Medik, bahkan kini mulai bermunculan Klinik Rehabilitasi Medik yang tidak tergabung dalam Rumah Sakit. Tidak adanya strategi pemasaran bagi Unit Rehabilitasi Medik dapat membuat Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Islam Jakarta sulit untuk bersaing dengan fasilitas Rehabilitasi Medik lain. Untuk itu, dilakukan penelitian analitik deskriptif yang mengidentifikasi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan bagi Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Islam Jakarta dengan menggunakan analisis SWOT, dan merumuskan strategi pemasaran bagi Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Islam Jakarta.
Dari hasil analisis SWOT, maka strategi yang sebaiknya dijalankan oleh Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Islam Jakarta dalam memasarkan produk layanannya untuk periode 2001 -- 2002 adalah Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini merupakan upaya untuk merebut market share secara agresif dengan mempromosikan produk secara intensif. Promosi produk ini harus dilakukan pada dua komponen, yaitu pasien sebagai end user dan pada dokter yang merujuk, baik dokter yang berpraktek di RSIJ maupun yang tidak berpraktek di RSIJ.

Marketing Strategy for Rehabilitation Medicine Unit at Jakarta Islamic HospitalDisability and impairment problems tend to increase as an impact of development in every sector. The increasing of disability and impairment can be happened as a result of several factors. One of those factors is demographic transition yielding older people in population because of increasing of life expectancy. Arising in the number of older people means the increasing of susceptibility to disability and impairment. Other factors are high mobility and quick access to transportation that can increase the accident rate with various disabilities. The morbidity pattern that is shifting to degenerative diseases, cancer, AIDS, and other chronic diseases, also is factor that can increase the disability and impairment.
Rehabilitation medicine is one of efforts that can be done to recover body functions that can make one can live productively or more productive. Rehabilitation medicine is becoming more important as increasing of willingness to have better quality of life. Rehabilitation medicine unit at Jakarta Islamic Hospital (RSIJ) currently becomes a unit that plays important role in services and has good potential market.
On the other hand, rehabilitation medicine unit RSIJ has several competitors to be aware. Rehabilitation medicine unit RSIJ will be difficult to compete because there is no marketing strategy. For that reason, a descriptive analytical study has been done using SWOT analysis to identify the opportunities, threats, strengths, and weaknesses of rehabilitation medicine unit of RSIJ.
From the result of SWOT analysis, rehabilitation medicine unit of RSIJ should take market penetration strategy as marketing strategy. The strategy is an effort to take or steal market snare aggressively by promoting the product intensively. The promotion should be done to 2 components: the patients as end user, and doctors, either works in RSIJ or not.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumampouw, Nathanael Elnadus Johanes
"Faktor psikologis dan kondisi kesehatan seseorang saling terkait (Di Matteo & Martin, 2002; Sarafino, 2002). Hal ini menjadi sesuatu yang penting pada penderita stroke. Defisit yang dialami pasta stroke dapat menjadi sesuatu yang permanen jika tidak melakukan usaha atau mendapatkan bantuan apapun untuk pulih. Pemulihan pada penderita stroke merupakan proses yang panjang dan membutuhkan usaha dan energi (Sarafino, 2002).
Penderita stroke membutuhkan keseimbangan antara harapan dengan kenyataan yang dialami terkait dengan kondisinya pasca stroke (Sarafino, 2002). Pada penderita stroke, harapan merupakan prediktor yang bermakna pada depresi dan hendaya psikososial (Farran, Herth & Popovich, 1995). Menurut Snyder (1994), terdapat 2 dimensi dalam definisi psikologis harapan, yaitu: waypower dan willpower. Willpower merupakan suatu kekuatan pendorong yang mengarahkan seseorang ke arah pencapaian tujuan sedangkan waypower merefleksikan rencana mental atau alur yang mengarahkan seseorang ke pencapaian tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat harapan seseorang pasca stroke di fase rehabilitasi. Untuk menjawab permasalahan penelitian, penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif pada 40 subyek yang berada di fase rehabilitasi pasca stroke.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara harapan subyek secara umum dan harapan subyek mengenai pemulihan kondisi pasca stroke. Berdasarkan dimensi yang ada, yaitu: willpower dan waypower, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam dimensi willpower secara umum dan willpower mengenai pemulihan kondisi pasca stroke. Willpower subyek tampak lebih bazar dalam hal pemulihan kondisi pasca stroke daripada dalam hal kehidupan subyek secara umum. Dalam hal waypower, tidak ada perbedaan yang bermakna antara waypower secara umum dengan waypower mengenai pemulihan kondisi pasca stroke. Jika dilakukan perbandingan antara waypower dan willpower dalam harapan secara umum maupun harapan mengenai pemulihan kondisi pasca stroke, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara dimensi waypower dan willpower pada harapan secara umum. Mayoritas subyek memiliki harapan secara umum maupun mengenai pemulihan kondisi pasca stroke. Harapan secara umum yang memadai pada subyek tampak dipengaruhi oleh kemampuan subyek dalam mengembangkan tujuan konkret pada kurun waktu 1 - 3 tahun ke depan.
Secara khusus, harapan subyek yang cukup memadai mengenai pemulihan kondisi pasta stroke dipengaruhi oleh tujuan yang dimiliki subyek akan kemajuan kondisi fisik yang diharapkannya. Mayoritas subyek diperoleh peneliti dari klinik, tempat rehabilitasi medik dan klub stroke. Hal ini merupakan indikasi adanya tujuan yang dimiliki oleh subyek untuk mencapai kemajuan/pemulihan serta mempertahankan kemajuan yang telah dicapai. Terkait dengan efek psikologis yang dialami, subyek cenderung mampu beradaptasi dengan efek stroke yang dialaminya. Mayoritas subyek merasa mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri meskipun mengalami keterbatasan fisik sebagai efek dari stroke yang dialami."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>