Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhia Rahmi Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat apakah arah pikiran kontrafaktual yang berbeda memberikan pengaruh berbeda pada kepuasan jurusan dan afek mahasiswa yang tidak berkuliah di jurusan pilihan utamanya. Penelitian ini dilakukan pada 81 mahasiswa semester 2 Universitas Indonesia. Peneliti menstimulasi pikiran kontrafaktual dengan stimulus dari Kray et al. 2010 yang diadaptasi dengan instruksi spesifik arah kontrafaktual ke atas dan ke bawah. Afek diukur dengan PANAS yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia Takwin, Singgih, Panggabean, 2012 dan diadaptasi lebih lanjut beberapa itemnya. Kepuasan jurusan diukur dengan Academic Major Satisfaction Scale AMSS oleh Nauta 2007 dan subskala School Satisfaction dari Huebner 2001 yang diadaptasi ke konteks jurusan. Perhitungan ANOVA menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan dalam masing-masing afek dan kepuasan jurusan pada ketiga kelompok kontrafaktual atas, kontrafaktual bawah, dan kelompok kontrol . Perhitungan MANOVA untuk mengetahui perbedaan afek dan kepuasan jurusan serta efek interaksi pada ketiga kelompok juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan F 2, 78 = 1,335, p > 0,05; Pillai rsquo;s Trace = 0,230, partial ?2 = 0,066 . Hasil ini mengindikasikan tidak ada perbedaan afek dan kepuasan jurusan pada mahasiswa yang berpikir kontrafaktual ke atas, berpikir kontrafaktual ke bawah, dan tidak berpikir kontrafaktual.

ABSTRAK
This research aims to see the effects of counterfactual thinking direction to major satisfaction and affect of college students attending majors different from their first choice. The research was done to 81 Universitas Indonesia freshmen. Counterfactual thought was prompted with instructions from Kray et al. 2010 , added and adapted with specific upward and downward counterfactual instruction. Affect was measured with Indonesian adaptation of PANAS Takwin, Singgih, Panggabean, 2012 , with further adaptation of some items. Academicajor satisfaction was measured with Academic Major Satisfaction Scale AMSS from Nauta 2007 and School Satisfaction subscale of Multidimensional Students rsquo Life Satisfaction Scale MSLSS from Huebner 2001 that had been adapted to college major context. ANOVA shows insignificant difference in major satisfaction and affect in the three experimental groups upward counterfactual, downward counterfactual, and control group . MANOVA done to see mean difference in major satisfaction and affect across the three groups and interaction effect between variables also showed insignificant result F 2, 78 1,335, p 0,05 Pillai rsquo s Trace 0,230, partial 2 0,066 . This result indicates no difference in major satisfaction and affect of students engaged in upward counterfactual thinking, downward counterfactual thinking, and students not engaged in counterfactual thinking."
2017
S68031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endro Sulistyo Eklas
"Penelitian ini berrnula dari pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam menghasilkan lulusan berkualitas tinggi. Adanya jurang harapan masyarakat terhadap mutu pendidikan tinggi dan realita penyelenggaraan pendidikan tinggi dimana pemberi informasi (dosen) berperan dominan, menyebabkan muncul banyak kritik terhadap mutu lulusannya. Mutu lulusan perguruan tinggi sering dianggap tidak kreatif dalam dunia kerja.
Pada akhir-akhir ini muncul pemikiran untuk menginteraksikan aspek kreativitas yang dianggap dapat mengurangi dominasi dosen dalam proses belajar-mengajar di perguruan tinggi. Menurut Renzulli dan Hartman (1981) kreativitas berkaitan dengan inteligensi dan keterikatan terhadap tugas (task commitment) dan kaitan tersebut menentukan prestasi seseorang. Demikian pula dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi, kaitan antara kreativitas, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dapat menentukan prestasi akademik mahasiswa.
Melalui kajian teori tentang kreativitas khususnya kemampuan berpikir kreatif kemudian inteligensi, keterikatan terhadap tugas dan prestasi akademik, ingin dibuktikan hipotesa penelitian pada dua ratus dua puluh lima mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yaitu:
1. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan inteligensi. Hipotesa 1 diterima atau terbukti.
2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan prestasi akademik. Hipotesa 2 ditolak atau tidak terbukti.
3. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 3 ditolak atau tidak terbukti.
4. Ada hubungan signifikan antara inteligensi dengan prestasi akademik.
Hipotesa 4 diterima atau terbukti.
5. Ada hubungan signifikan antara inteligensi dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 5 ditolak atau tidak terbukti.
6. Ada hubungan signifikan antara prestasi belajar dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 6 diterima atau terbukti.
7. a. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dengan prestasi akademik. Hipotesa 7 a diterima atau terbukti.
7. b. Ada perbedaan hubungan kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dengan prestasi akademik pada mahasiswa Ekonomi dengan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Elektro. Hipotesa 7.b diterima atau terbukti.
Penulis menyarankan pengambilan sampel yang lebih heterogen dan representatif, mengadakan penelitian pembanding terhadap mahasiswa yang telah menampilkan ciriciri kemampuan berpikir kreatif dan mengadakan perbaikan terhadap skala keterikatan terhadap tugas yang meliputi perbaikan sistem dengan validitas dan reliabilitas kecil serta mencari validitas eksternal dengan mengadakan perbandingan dengan skala pengukuran yang lain."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
T1617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
vivianti Novita
"ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di jurusan Administrasi Niaga program studi
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh baik secara sendiri-sendiri maupun
secara simultan variabel independen yaitu budaya, kelas dan status sosial,
pribadi, keluarga, situasi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi,
pengetahuan konsumen, sikap dan kepribadian, nilai dan gaya hidup terhadap
variabel dependen keputusan mahasiswa dalam memilih program studi.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei yang bersifat deskriptif
analitis. Teknik analisis data menggunakan korelasi dan regresi. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh melalui kuesioner berskala Likert 1-5, sedangkan data sekunder
diperoleh dari hasil laporan Politeknik Negeri Medan.
Hasit penelitian secara regresi ditemukan bahwa seoara simultan budaya,
kelas dan status sosial, pribadi, keluarga, situasi, sumber daya konsumen,
keterlibatan dan motivasi, pengetahuan konsumen, sikap, dan kepribadian, nitai
dan gaya hidup memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih
program studi. Analisis secara sendiri-sendiri menunjukkan bahwa yang memiliki
pengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi adalah
kelas dan status sosial, pribadi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan
motivasi, pengetahuan konsumen dan sikap. Budaya, keluarga, situasi, dan
kepribadian, nilai dan gaya hidup tidak berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih program studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan."
2007
T22891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luisa Larasati
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran psychological well being pada mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia dan Singapura. Untuk pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 99 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia dan Singapura, yang berusia 17-25 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff's Scale of Psychological Well Being yang telah diadaptasi oleh payung Psychological Well Being 2010 dan 2011. Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada skor mean psychological well being pelajar Indonesia yang kuliah di Australia dan Singapura.

This research was conducted to see the description of psychological well being of Indonesian college students currently studying in Australia and Singapore. To collect the data, this research used quantitative approach using questionnaire and qualitative approach using interview. The data then processed using descriptive statistic technique. The participants are 99 Indonesian college students studying in Australia and Singapore aged 17-25 years old. This research was using Ryff's Psychological Well Being Scale adopted from previous research by psychological well being group of researcher 2010 and 2011. The result shows significant differences of mean score psychological well being of Indonesian college students studying in Australia and Singapore."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Minneapolis: University of Minnesota Press, 1978
378.1 ENC (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hervi Utami Kusuma Dewi
"[ABSTRAKBR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan bersyukur pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi Universitas Indonesia. Penelitian ini dibuat dengan metode kuantitatif untuk mengukur dua variabel yakni optimisme dan bersyukur. Alat ukur optimisme menggunakan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dibuat oleh Scheier, Carver, & Bridges (1994) dan alat ukur bersyukur menggunakan Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) yang dikembangkan oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2001) dan diadopsi dari Amanda (2014). Partisipan penelitian ini berjumlah 257 orang mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi angkatan 2011, 2012, 2013, dan 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara optimisme dan bersyukur pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi.
;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship.
;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship.
;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship.
;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship.
;The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship.
, The aim of this study was to investigate was there any correlation between optimism and gratitude among students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia. This study was conducted by quantitative study to measure both variables which was optimism and gratitude. Optimism measurement used Life Orientation Test-Revised (LOT-R) was created by Scheier, Carver, and Bridges, (1994) and gratitude measurement used Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) which has been developed by McCullough, Emmons, and Tsang (2001) andadopted by Amanda (2010). Participants of this study were 257 students of Bidikmisi Schoolarship at University Indonesia branch of 2011, 2012, 2013, and 2014. The result of the study shows that there was a significant positive correlation between optimism and gratitude among student of Bidikmisi Schoolarship.
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeehan Risqy Chairunnisa
"Loyalitas mahasiswa menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan dan keberlanjutan institusi perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran komitmen mahasiswa terhadap perguruan tinggi sebagai mediator dalam hubungan antara kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah  Students' Commitment to the Educational Institutes dari Alvi dan Sharma (2021), alat ukur Student Loyalty yang dikembangkan oleh Li (2013) dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018), serta alat ukur Student Satisfaction yang dikembangkan oleh Tuan (2012) dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013). Data diambil dari 120 mahasiswa strata satu yang sedang menempuh perkuliahan minimal semester enam di perguruan tinggi di Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan SPSS Versi 29.0.2.0 dan PROCESS versi 4.3. Hasil analisis PROCESS (Model 4) menunjukkan bahwa komitmen mahasiswa terhadap perguruan tinggi memediasi hubungan antara kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa (𝛽 = .11, BootSE= .036, CI 95% [.04, .18]). Penelitian ini menunjukkan apabila kepuasan mahasiswa meningkat, maka komitmen mahasiswa terhadap perguruan tingginya akan meningkat, diikuti peningkatan loyalitas mahasiswa pada perguruan tingginya.

Student loyalty is a crucial factor for the sustainability and continuity of higher education institutions. This study aims to examine the role of student commitment to higher education institutions as a mediator in the relationship between student satisfaction and student loyalty. The measurement tools used in this study are the Students' Commitment to the Educational Institutes from Alvi and Sharma (2021), the Student Loyalty Scale developed by Li (2013) and adapted into Indonesian by Hadi (2018), and the Student Satisfaction Scale developed by Tuan (2012) and adapted into Indonesian by Abdallah (2013). Data were collected from 120 undergraduate students who were in at least their sixth semester at various higher education institutions. The analysis was conducted using SPSS Version 29.0.2.0 and PROCESS version 4.3. The results of the PROCESS analysis (Model 4) indicate that student commitment to their educational institution mediates the relationship between student satisfaction and student loyalty (𝛽 = .11, BootSE= .036, CI 95% [.04, .18]). This study demonstrates that when student satisfaction increases, their commitment to the institution also increases, leading to an enhancement in student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Herawati
"Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang makin diperlukannya sumbangan dari ilmuwan-ilmuwan yang kreatif guna menghadapi tantangan-tantangan di masa depan yang kadang-kadang sukar diramalkan sebelumnya. Pribadi-pribadi yang mampu memberikan sumbangan yang kreatif dan konstruktif diduga adalah pribadi-pribadi yang bermental sehat atau pribadi-pribadi yang mempunyai penyesuaian diri positif. Sementara itu, penelitian tentang stabilitas emosional ataupun penyesuaian diri dari ilmuwan-ilmuwan kreatif dari beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, walaupun melalui kajian teoritis sukar untuk dibuktikan bahwa pribadi yang kreatif mempunyai penyesuaian diri ataupun kesehatan mental yang kurang baik apabila dibandingkan dengan populasi pada umumnya.
Kenyataan tersebut akan diperjelas dengan mengadakan penelitian tentang bagaimana hubungan antara kreativitas dengan penyesuaian diri, di mana inteligensi juga diperhatikan sebagai salah satu variabel yang menurut Scheneiders (1964) ikut mempengaruhi penyesuaian diri seseorang. Dalam penelitian ini mahasiswa dipilih sebagai subjek penelitian mengingat bahwa mahasiswa sebagai calon ilmuwan suatu saat diharapkan dapat memberikan sumbangan yang kreatif bagi masa depan bangsa dan negara.
Melalui kajian teoritis tentang kreativitas, inteligensi dan penyesuaian diri, maka dalam penelitian ini diajukan sepuluh buah hipotesis yang diuji kebenarannya pada 220 orang sampel mahasiswa dari Universitas Surabaya, yang terdiri dari 110 mahasiswa pria dan 110 mahasiswa wanita.
Dari sepuluh buah hipotesis tersebut, ada lima buah hipotesis yang dinyatakan diterima atau terbukti dan lima buah hipotesis lainnya dinyatakan ditolak atau tidak terbukti. Hipotesis-hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 : "Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan ciri-ciri kepribadian kreatif secara bersama-sama terhadap penyesuaian diri".
Hipotesis 5:?Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan intelegensi?
Hipotesis 6: ?Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan ciri-ciri kepribadian kreatif?
Hipotesis 7: ?Ada perbedaan yanng signifikan pada kemampuan berpikir kreatif antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita?
Hipotesis 9: ?Ada perbedaan yang signifikan pada ciri-ciri kepribadian kreatif antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita?
Hipotesis-hipotesis yang ditolak atau tidak terbukti adalah sebagai berikut:
Hipotesis 2 : "Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan penyesuaian diri, setelah dikontrol variabel inteligensi dan ciri-ciri kepribadian kreatif". Hipotesis 3 : "Ada hubungan yang signifikan antara inteligensi, dengan penyesuaian diri, setelah dikontrol variabel kemampuan berpikir kreatif dan ciri-ciri kepribadian kreatif".
Hipotesis 4 : "Ada hubungan yang signifikan antara ciri-ciri kepribadian kreatif dengan penyesuaian diri, setelah dikontrol variabel kemampuan berpikir kreatif dan inteligensi".
Hipotesis 8 "Ada perbedaan yang signifikan pada inteligensi antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita".
Hipotesis 10 "Ada perbedaan yang signifikan pada penyesuaian diri antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita".
Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini di waktu yang akan datang, penulis menyarankan perlunya perluasan sampel sehingga hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan dalam lingkup yang lebih luas, adanya penelitian sejenis dengan menggunakan alat ukur lain untuk mengungkap suatu variabel, serta perlunya penelitian untuk menguji validitas eksternal agar reliabilitas dengan metoda dan teknik lain dari Skala Kepribadian Kreatif dan Skala Penyesuaian Diri yang disusun untuk keperluan penelitian ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
T2232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcela Prahastuti Krisnanda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh family functioning terhadap college adjustment pada mahasiswa tahun pertama. Partisipan penelitian ini adalah 314 mahasiswa tahun pertama di Jakarta dan Jogjakarta. Family functioning diukur menggunakan alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale FACES II dan Family Communication Scale FCS, sedangkan college adjustment diukur dengan menggunakan alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire SACQ.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh family functioning terhadap college adjusment [R2 312 =0.131, p 0,05. Fungsi keluarga mampu menjelaskan varian 13.1 dari perguruan tinggi. Berdasarkan penelitian ini, fungsi keluarga perlu disosialisasikan oleh lembaga pendidikan tinggi sehingga mahasiswa baru dapat dibantu dalam menyesuaikan diri dengan baik.

This research was conducted to examine the influence of family functioning towards college adjustment among first year college student. Participants in this research were 314 first year student in Jakarta and Jogjakarta, Indonesia. Family functioning was measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale FACES and Family Communication Scale FCS , meanwhile college adjustment was measured by Student Adaptation to College Questionnaire SACQ.
The results showed that family functioning affecting college adjusment R2 312 0.131, p 0.05. Family functioning was able to explain 13.1 variance of college. Based on this research, family functioning needs to be socialized by higher education institutions so that freshmen can be assisted in adjusting well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Latifaningrum
"Emotional Maltreatment diprediksi sebagai bentuk maltreatment yang paling sering terjadi, namun kasusnya sering kali diacuhkan terutama pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan emotional maltreatment pada dewasa muda selama masa perkuliahan, serta hubungannya dengan resiliensi akademik. Partisipan merupakan 177 mahasiswa di Indonesia (83.61% wanita, Mumur = 20.93, SD = 1.36; Msemester = 6.27, SD = 1.36) yang memiliki interaksi emosional dengan salah satu atau kedua orang tua kandung. Emotional maltreatment diukur menggunakan Childhood Trauma Questionare-Short Form (CTQ-SF), resiliensi akademik diukur menggunakan Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). Melalui analisa korelasi Pearson’s, ditemukan bahwa emotional maltreatment memiliki hubungan secara signifikan (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) terhadap resiliensi akademik dan emotional neglect mempengaruhi resiliensi akademik lebih kuat dibandingkan emotional abuse. Bukti empiris ini membuktikan bahwa dewasa muda masih mengalami emotional maltreatment dari orang tua kandung dan mempengaruhi kualitas resiliensi akademik.

Emotional maltreatment has been predicted as the most common maltreatment to occur, however the cases seldom neglected, especially in college students. This study aimed to detect the existence of emotional maltreatment among young adults during college, also it’s relationship with academic resilience. Participants are 177 college students in Indonesia (83.61% women, Mage = 20.93, SD = 1.36; Mterm = 6.27, SD = 1.36 ) that have emotional interaction experiences with birth parents. Emotional maltreatment was measured with Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF), academic resilience was measured with Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). With Pearson’s correlation analysis, it is found that emotional maltreatment have a significant relationship (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) with academic resilience; furthermore, emotional neglect effected academic resilience stronger than emotional abuse. This empirical finding prove that young adults still experience emotional maltreatment from birth parents and it’s effecting their quality of academic resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>