Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Binaditia
"ABSTRACT
Drying clothes by hanging them outside is commonly found in tropical countries, such as in Indonesia, Singapore, and Malaysia, because of the abundant supplies of direct sunlight. However, many neighborhoods regulate the practice of hanging clothes outside, since it is often viewed as polluting the neighborhood rsquo s visualization. In populated places, like Jakarta, drying clothes by hanging them outside is also practiced due to a limited space. This undergraduate thesis aims to research about the relation between laundry practice and architectural aesthetics, which uses a methodology of observation and interview that took place in Kampung and Rusun in Jakarta. Investigation of case studies discovers a new discussion about domestic laundry practices that is vital to architectural aesthetics.

ABSTRAK
Mengeringkan pakaian dengan menggantungnya di luar rumah biasanya ditemukan di negara tropis, seperti di Indonesia, Singapura, dan Malaysia, karena banyaknya pasokan sinar matahari langsung. Namun, beberapa perumahan di negara lain banyak yang mengatur praktik menggantungkan pakaian di luar, karena sering dipandang mencemari lingkungan sekitar. Di tempat-tempat berpenduduk padat, seperti Jakarta, mengeringkan pakaian dengan menggantungnya di luar rumah juga dilakukan karena keterbatasan ruang. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara praktik binatu dan estetika arsitektur, yang menggunakan metodologi pengamatan dan wawancara di Kampung Kerapu, Kampung Tongkol, dan Rusun Benhil. Investigasi pada studi kasus membuahkan diskusi baru mengenai praktik binatu dalam negeri yang ternyata penting bagi estetika arsitektur."
2017
S67900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nabila
"ABSTRACT
Pembahasan dalam skripsi ini adalah, bagaimana hubungan place branding yang dapat diidentifikasi dengan identitas tempat dan aspek. Hubungan antara place branding dan aspek pariwisata memengaruhi image keseluruhan dari kampung yang membawa dampak positif. Kampung ini memiliki aspek pembentuk image pariwisata dengan adanya potensi kampung yang bersinggungan dengan teori aspek pariwisata. Identitas tempat ditentukan dengan kondisi fisik dan kondisi non-fisik kampung. Studi kasus dilakukan di Kampung Krapu, Tongkol, dan Lodan yang berlokasi di Jakarta Utara. Kampung ini berdekatan dengan area wisata Kota Tua. Kampung Tongkol sudah mulai berkembang dari kampung lainnya, namun kampung ini kurang terekspos, kegiatan pariwisata yang jelas, dan kurangnya perawatan terhadap gudang bersejarah. Pembahasan ini dilakukan dengan mengelaborasikan dan menyimpulkan kajian teori, survei lapangan, dokumentasi, dan wawancara terhadap masyarakat kampung dan peserta Eco City 2018. Kesimpulan dari skripsi ini adalah, studi place branding menunjukkan bahwa pihak eksternal dan masyarakat harus bekerjasama dalam mengembangkan dan merencanakan kampung untuk meningkatkan Kampung Tongkol sebagai tujuan wisata.

ABSTRACT
This thesis aims to discuss the relation between place branding and tourism aspects. The relation between place branding and tourism, affect the whole image of kampung which has giving the positive impact. This kampung has some potentials that create tourism image of the kampung which intersect with tourism theory. Place identity determined by physical and non physical condition. A case study was taken in Kampung Krapu, Tongkol, and Lodan or it can be shortened to Kampung Tongkol in North Jakarta, Indonesia. This kampung located near the tourism area called Jakarta Old City Kota Tua which known as a historical tourism area. Kampung Tongkol is already developing compared to others but does not have much exposure, clean tourism activities, and lack of care of the historical site. Data were collected by using field surveys, documentation, and interviews with kampung rsquo s communities. This study finds out that Kampung Tongkol has the distinctive and authentic identity that make it suitable to do place branding as a tourism destination. Based on findings, this study suggests that authorities should develop appropriate kampung tourism products as a planning threshold to boost Kampung Tongkol as a tourism destination."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Natasya
"Artikel ini membahas mengenai keterlibatan komunitas sebagai salah satu cara berpartisipasi dalam perencanaan di perkotaan. Penulis berangkat dari studi-studi sebelumnya yang membahas keterlibatan komunitas dengan NGO dalam perencanaan partisipatif, namun kurang membahas proses yang terjadi padahal penting untuk diketahui. Studi-studi lain melihat berbagai motif keterlibatan komunitas, namun belum secara spesifik melihat tekanan dari pemegang kekuasaan ternyata dapat menghadirkan tokoh penggerak komunitas yang meningkatkan keterlibatan menjadi lebih aktif. Penelitian lain membahas adanya dampak bagi komunitas berupa peningkatan kapasitas komunitas, yang dalam artikel ini sejalan dengan pendapat penulis. Oleh karena itu, artikel ini ingin melengkapi penjelasan dari studi-studi sebelumnya tersebut. Artikel ini berargumen bahwa keterlibatan komunitas dalam perencanaan perkotaan dipicu oleh faktor yang berasal dari luar yaitu tekanan dari pemegang kekuasaan dan aktor penggerak yang kemudian membawa dampak peningkatan kapasitas komunitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara mendalam dengan komunitas yang tinggal di Kampung Tongkol, Jakarta Utara.

This article discusses about community engagement as one of the ways to participating in urban planning. The author set out from previous studies that discuss participatory planning of community engagement and NGOs, but have not yet seen the process of engagement of both, while the process is important. Other studies have looked at the motives of community engagement, but have not specifically looked at the pressure put by the power-holders that in fact can bring a pioneer figure that increases the engagement to become more active. Other studies discussed the impact to the community on community capacity building, which has the same line of opinions with the authors. Therefore, this article would like to complete the explanation of the previous studies. This article argues that community engagement in urban planning is triggered by extrinsic factors such as pressure from power holders and pioneer figure that bring impacts on community capacity building. The writer applies qualitative method in this research. The data is collected by observing and conducting in-depth interviews with people living in Kampung Tongkol, Jakarta Utara.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Andara Siskania Alyani
"Sense of place rsquo; merupakan sebuah konsep mendasar dalam disiplin urban design. Pada tatanan praktis/professional, sense of place lebih banyak ditekankan pada aspek fisik sebuah ldquo;tempat rdquo;, yang merupakan atribut utama mereka. Akan tetapi, kajian akademis menyatakan bahwa sense of place merupakan konsep multidimensi yang melampaui hanya atribut fisik sebuah lokasi. Di sisi lain, inisiatif tactical urbanism yang sedang berkembang populer, merupakan sebuah gerakan dan alternatif yang muncul dari komunitas sebagai respon terhadap metode formal spasial perencanaan yang kaku dan cenderung mono-dimensi ke arah sistem perencanaan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan keseharian pengguna. Dalam tactical urbanism, semua berfokus pada satu hal, yaitu: tindak an atau action. Di Indonesia, sense of place selain sebagai tujuan akhir perancangan formal, ia sebetulnya sangat erat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Ruang kota dalam skala mikro pada keseharian masyarakat Indonesia, seperti street corner/pojokan jalan, hawkers spaces maupun negosisasi pemanfaatan ruang trotoar, yang dapat dikatakan sebagai aksi tactical urbanism, berperan besar dalam menciptakan sense of place suatu tempat. Skripsi ini berfokus kepada bagaimana secara khusus sebuah kawasan publik yang didesain dengan prinsip mono-dimensi fisik dalam penggunaan atau implementasinya berinteraksi dengan tindakan lsquo;tactical urbanism rsquo; para penggunanya, sehingga dapat tercipta sense of place yang berbeda.

Sense of place is a mandatory concept and aim within urban design. In the realm of formal city planning, sense of place is likely correlated with physical feature of a city. However, academic studies shows that sense of place is multidimensional, which involves factors that is beyond mere physical attributes. In the other hand, tactical urbanism as an emerging concept which describes intervention that is implemented in a city, is conceived as public's opportunistic response to formal spatial planning. Being associated as interventions throughout the city, one of tactical urbanism's main character is its bottom up nature which responds certain issues that lie behind the movement. Moreover, tactical urbanism focuses on action. In Indonesia, negotiation of micro scale spaces such as pedestrian, street corners, and hawker spaces can be considered as tactical urbanism action, as it defines the character of an area which eventually generates certain sense of place. The focus of this study is to investigate the creation of sense of place within a public realm that undergoes tactical urbanism initiation by interrogating whether the factors of tactical urbanism contribute to enhancement of a certain area's sense of place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisia Soraya
"Kampung kota merupakan salah satu bentuk permukiman kumuh yang terdapat di kota-kota besar seperti halnya di Jakarta. Kampung kota ini timbul akibat urbanisasi yang datang dari seluruh pelosok tanah air yang sebagian besar terdiri dan masyarakat desa berpenghasilan rendah dan memiliki tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Hal ini terus menerus melanda kota-kota besar seperti Jakarta sehingga banyak warga yang tinggal di permukiman-permukiman padat penduduk. Pada permukiman kampung kota tersebut banyak sekali masalah-masalah yang timbul, dan masalah yang ada biasanya merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menempati permukiman tersebut. Padahal kesehatan merupakan sesuatu yang berharga dan harus dimiliki oteh manusia untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Kumuh sering sekali dikaitkan dengan penyakit. Penyakit yang timbul di permukiman kampung kota antara lain penyakit saluran pernapasan, penyakit kulit dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Hal-hal tersebut timbul karena utilitas seperti sarana air bersih, saluran air kotor, pengudaraan serta sinar matahari tidak terencana dengan baik. Jadi hams dipikirkan suatu sistem utilitas sehat pada suatu permukiman kampung kota agar permukiman tersebut dapat menjadi sehat dan layak dihuni.

Kampung Kota represent one of dirty form settlement which is in metropolis city such as Jakarta, this Kampung Kota appeared as result of incoming urbanization from entire remote area in Indonesia, mostly consisted of the village society which is have low salary, low education and low skilled. This matter continuously happened knock over metropolis city like Jakarta, many people live in dense settlement. At Kampung Kota settlement there are a lot of problem arised, and the problem generally represent society health problem. Besides of that, health is valuable and must possessed by human being to do their activity everyday. Slum very often related to a disease. Disease which is arising in Kampung Kota settlement for example bronchi disease, skin disease and disease which is because of mosquito, The things immerge from utility such as clean water, dirty aqueduct, air and also the sunshine which is not unplanned. So, must be thought a healthy utility system at Kampung Kota settlement and then the settlement can become health and dwelt competent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Afrianti
"Kegiatan perbaikan kampung sebagai usaha peningkatan kualitas hidup dari sebuah kampung telah banyak dilakukan di Indonesia. Sekian banyak kegiatankegiatan perbaikan telah dilaksanakan, namun pada kenyataannya ada kegiatan yang tidak mampu untuk memperbaiki kehidupan masyarakat kampung tersebut dan ada pula yang mendapat penghargaan merupakan latar belakang dalam penulisan skripsi ini.
Skripsi ini berisi uraian mengenai kampung, sejarah dan definisinya; Hubungan antara permukiman dan makna perbaikan kampung, dan pendekatan perbaikan kampung dan dampak terhadap kualitas kampung setelah masa perbaikan (pascakegiatan perbaikan)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Aprilitasari
"Relokasi masyarakat kampung dari pemukiman yang beragam dan tidak terstruktur ke rusunawa yang seragam dan terstruktur mengaruskan upaya penyesuaian penyusunan ruang domestik karena adanya perubahan konteks. Proses penyesuaian ini muncul melalui transformasi ruang yang terjadi dalam hunian berdasarkan perubahan kebutuhan domestik penghuni yang akan mempengaruhi adaptabilitas dan fleksibilitas ruang.
Skripsi ini melihat bagaimana proses transformasi ruang domestik dalam konteks rumah kampung dan unit rusunawa yang dilakukan oleh masyarakat kampung yang direlokasi ke rusunawa serta memahami konsep adaptabilitas dan fleksibilitas pada kedua konteks tersebut. Meskipun transformasi ruang pada kampung terjadi lebih bebas dibandingkan di rusunawa, ditemukan bahwa transformasi ruang dilakukan hanya untuk mencapai adaptabilitas ruang, sedangkan fleksibilitas tidak menjadi pertimbangan utama.

Resettlement of people from kampung, a diverse and unstructural settlement, to public housing, a uniform and structural settlement, demand adjustment in organizing domestic space to fit the new context. It leads to transformation of space according domestic needs that will affect adaptability and flexibity.
This undergraduate thesis observes transformation of domestic space in kampung and vertical housing that have been done by kampung people and investigate adaptability and flexibility in both contexts. Even though spatial transformation could be done freely at kampung compared to public housing, it is founded that in both context, spatial transformation has been done only to achieve adaptability, whereas the flexibility has not been considered.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anugerah
"ABSTRAK
Sungai Ciliwung merupakan salah satu dari sungai utama yang mengalir di wilayah DKI Jakarta. Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung meliputi areal 370.8 km2, dengan panjang sungai utama 124,1 km. DAS Ciliwung dibagi kedalam 3 bagian yang melingkupi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta. Sungai Ciliwung berkontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal disekitarnya, yaitu sebagai sumber penyediaan air baku, sumber air untuk irigasi, dan kepentingan lain. Penelitian ini dilakukan pada wilayah sungai Ciliwung yang membentang dari Kelurahan Batu Ampar sampai Kelurahan Kampung Bali. Berdasarkan data Bappeda Jawa Barat tahun 2013 bahwa telah terjadinya pencemaran di badan air sungai Ciliwung. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengolahan, membuat pemetaan pengolahan dan memberikan rekomendasi pengolahan air limbah domestik di setiap RW di Kelurahan Batu Ampar sampai Kelurahan Kampung Bali. Data didapat dengan 2 cara, yaitu dengan melihat literatur dan dengan survey sampel sesuai kelurahan yang dilewati sungai Ciliwung. Setelah itu, dilakukan identifikasi pengolahan air limbah domestik dan membuat pemetaan sistemnya. Hasil yang didapat adalah pencemaran air akibat pengolahan limbah domestik tidak dilakukan oleh masyarakat yang memiliki sistem pengolahan air limbah, melainkan oleh masyarakat bantaran sungai yang tidak mengolah air limbah domestik terlebih dahulu. Hal itu bisa dibuktikan dengan data pengolahan bahwa 79% kelurahan memiliki septic tank dan sisanya tidak, sebesar 74% responden memisahkan blackwater dan greywater, sebagian besar kelurahan sudah memiliki MCK dan sebanyak 67% responden tidak setuju dengan pengeluaran biaya untuk retribusi pengolahan air limbah.

ABSTRACT
Ciliwung River is one of the major rivers flowing in the Jakarta area. Ciliwung watershed covers an area of 370.8 km2, with the main stream length about 124.1 km. Ciliwung watershed is divided into 3 sections surrounding Bogor District, Bogor City, Depok and Jakarta Province. Ciliwung contribute in fulfilling the needs of people living, that is, as a source of supply of raw water, the source of water for irrigation, and other interests. The research was conducted on Ciliwung basin that stretches from the Batu Ampar to Kampung Bali district. Based on data in 2013 from Bappeda of West Java stated that Ciliwung river have experienced water pollution. The research aims to identify,mapping of processing and also to provide recommendation of domestic wastewater treatment in every RW (Rukun Warga) from Batu Ampar to Kampung Bali district. The data obtained in 2 ways, by looking at the literature and the corresponding sample survey of each district. The result from this research is water pollution comes from the riverbanks residents who do not have wastewater treatment systems. It can be proved that 79% of respondents from district had a septic tank, 74 % of respondents has been split blackwater and greywater, and 67% of respondents are not willing to pay the waste water treatment retribution."
2014
S55629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Darmayuda
"ABSTRAK
Dalam Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional,
telah ada rencana pembangunan jaringan gas kota oleh pemerintah di beberapa
wilayah yang dekat dengan sumber dan infrastruktur gas bumi yang telah ada,
salah satunya adalah untuk rumah susun di DKI Jakarta.
Rumah Susun Benhil (Bendungan Hilir) 2 di Jakarta Pusat, memiliki 614 unit
hunian, merupakan rumah susun yang belum ada jaringan distribusi gas bumi, dan
dekat dengan pipa distribusi gas bumi yang telah ada.
Tahapan yang dilakukan adalah dengan optimasi jaringan pipa untuk distribusi
gas sehingga didapat nilai investasi terkecil, kemudian menganalisa kelayakan
keekonomian proyek.
Layak secara ekonomi dibangun oleh swasta dengan konsumsi gas bumi rata-rata
tiap hunian sebesar 28 m3/bulan. Dengan analisis Benefit Cost Ratio dengan
konsumsi 19 m3/bulan menghasilkan nilai BCR >1 atau layak dibangun oleh
pemerintah.
ABSTRACT
In Master Plan of National Natural Gas Transmission and Distribution, has gas
network development plans by the government in some areas close to the source
and the existing natural gas infrastructure, one of which is for flats in DKI
Jakarta.
Benhil 2 Flats located in Central Jakarta, has 614 residential units, an apartment
where no natural gas distribution network, and close to the existing natural gas
distribution pipelines.
Steps being taken is the optimization of pipelines for gas distribution in order to
get the smallest investment value, and then analyze the economic feasibility of the
project.
Economically feasible built by the private sector natural gas consumption by an
average occupancy rate of 28 m3/month. With the Benefit Cost Ratio analysis of
19 m3/month consumption produces BCR values> 1 or feasible built by the
government."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Burhanudin
"Kompleksitas masalah perkotaan telah menyebabkan tidak terakomodasinya kepentingan dasar warga kota. Sebagai reaksi atas model partisipasi demokratis kota Jakarta yang cenderung tidak inklusif serta fenomena ketidakadilan penataan ruang, gerakan akar rumput hadir untuk memperjuangkan hak atas ruang kota yang dimilikinya. Dalam rangka melengkapi studi-studi sebelumnya, penelitian ini berargumen; Pertama, kegiatan pengorganisasian yang berasal dari kelompok miskin kota guna mempertahankan ruang permukimannya tidak sekedar hanya dilihat sebagai hasil dorongan individual (survival), melainkan lebih bersifat politis. Kedua, pengorganisasian struktur gerakan yang berupa pengembangan jaringan menjadi faktor utama yang mendorong terciptanya mobilisasi dan dampak politis bagi suatu gerakan akar rumput kota. Penelitian ini mencoba menempatkan studi gerakan sosial kota dalam konteks analisa mikro-meso, dimana perubahan struktural kota merupakan implikasi dari aktivitas pengorganisasian yang dilakukan oleh antar aktor dalam mekanisme struktur gerakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen untuk mendeskripsikan dinamika pengorganisasian struktur gerakan mempertahankan kampung kota yang terjadi di kampung Tongkol Kelurahan Ancol Kecamatan Pademangan Jakarta Utara.

The complexity of urban problems has resulted in the inaccessibility of peoples’ basic interests. In reaction to the Jakarta’s democratic participation model that doesn’t inclusive enough and the phenomenon of spatial inequality, grassroots movements are present to claims their right to the city. In order to complement the previous studies, this study argues; First, the organizing activities that come from the urban poor communities to maintain their settlement are not only seen as the outcome of individual encouragement, but rather political. Second, structures’ movement organizing in the form of network development has become the main factor that encouraged the creation of mobilization and political impact for the urban grassroots movement. This study attempts to put the study of urban social movements in the context of micro-meso analysis, where urban structural change is the implication of the organizing activities undertaken by inter-actors in the mechanism of the movement structure. This study uses qualitative research methods, data collected through in-depth interviews, observations and document analysis to describe the dynamics of movement structures’ organizing that occurred in Kampung Tongkol, Ancol, Pademangan, North Jakarta as a part of citizens’ efforts to maintain their settlements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>