Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Caryna Arviany
"ABSTRAK
Elemen-elemen ruang memiliki pengaruh yang besar untuk menstimulasi aktivitas bermain anak. Bermain adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kemampuan seorang anak. Sedangkan banyak isu yang beredar bahwa rumah susun belum bisa memenuhi berbagai kebutuhan penghuninya. Sehingga bagaimana rumah susun dapat menyediakan media bermain untuk meningkatkan kemampuan anak? Dengan menggunakan metode kualitaif dalam skripsi ini, terlihat bahwa tidak ada media bermain yang didesain secara khusus. Oleh karena itu, ketika bermain anak-anaklah yang menyesuaikan jenis permainanya dengan media yang ada. Sehingga meningkatnya kemampuan anak tidak maksimal.

ABSTRACT
The elements of space have a big role in stimulating children 39 s play activities. Playing is one of crucial importances in a children 39 s abilities. Meanwhile there are issues growing about the public housing inability to meet the needs of their inhabitants. Therefore, how can the public housing provide the space for playing beneficial for children 39 s development By the qualitative method in writing this thesis, the result shows that there is no designed playground for children. But the children adapt their playing activities to the available space. It causes abilities increasing of the children of public housing is not maximal. "
2017
S67904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvya Khairunnisa
"Tulisan ini membahas tentang eksplorasi ruang permainan petak umpet yang dilakukan oleh sekelompok anak di tiga skala lingkungan, yaitu rumah tinggal, sekolah dan luar rumah. Pembahasan diawali dengan tinjauan teori yang berkaitan dengan lingkungan sebagai penyedia potensi kegiatan bermain (environmental probabilism and legibility) dan potensi ruang yang muncul sebagai wujud pengolahan informasi lingkungan (affordance,adaptation). Berdasarkan hasil studi kasus, skala lingkungan yang lebih besar, tidak selalu menyediakan potensi lingkungan yang banyak dan beragam. Hal ini menunjukan bahwa, kualitas sebuah ruang bermain tidak selalu ditentukan oleh besar atau kecilnya ruang, tetapi sejauh mana jumlah dan keberagaman potensi ruang dapat mengakomodir kebutuhan bermain.

This paper discusses about space exploration of hide and seek game conducted by a group of children in three scales : house, school and neighborhood. The explanation begins with an overview of theories about the potential availability of the environment which accommodate the needs of play (environmental probabilism and legibility) and the potential space that appears as a result of environmental information process (affordance). On the other hand, larger environment has less potential space for hiding than the smaller one. It shows that the quality of space for playing is not actually defined by the size, but the extent to how many potential space and diversity to accommodate the needs of play."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1959
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Silviamalia
"Pengembangan moral anak-anak pada usia emas sangat penting, terutama melalui aktivitas bermain karena dapat meningkatkan kecerdasan sosial dan motorik. Namun, hal ini terkadang terabaikan oleh kalangan menengah kebawah karena ketidaktahuan mereka akan pengembangan moral tersebut dan terbatasnya fasilitas yang mendukung.
Tugas akhir ini membahas pembentukan ruang berdasarkan gerakan dan persepsi anak-anak usia dini ketika bermain serta membentuk ruang belajar sebagai fasilitas pengembangan moral yang memadai. Rumah Susun Marunda Jakarta Utara merupakan hunian vertikal yang ditujukan untuk warga korban banjir Pluit dimana sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan menengah kebawah.Ketika melakukan survey disana didapati bahwa interaksi antar orang tua dan anak mengenai pengembangan moral sangat kurang serta 'ruang' bermain sebagai penunjang tidak memadai.
Dari dua kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan sebagai bentuk dasar untuk melakukan intervensi dalam pembentukan ruang yang dapat mewadahi proses pengembangan moral dan memperkaya pola bermain anak-anak rusun Marunda. Persepsi ruang oleh anakanak usia dini di Rusun Marunda dari sudut pandang affordancesdan pergerakan akan menjadi dasar pengembangan desain sehingga penciptaan ruang belajar dan bermain yang kontekstual mendukung pengembangan moral sebagai titik awal pemicu penularan kebahagiaan.

Children's moral development in golden age is quite important, particularly through playing activities because it can increase their social and motoric intellegence. However, this sometimes is ignored by middle-low society because of their unknowledgement of this moral development and the limit of supporting facilities.
This final project studies about space forming based on movement and perception of children in early age when they play while forming space of study as an adequate moral development facility. Marunda Flat in North Jakarta is a vertical dwelling aimed for the victims of Pluit flood who most of them are from middle-low society. When I did field observation there, it is found that interaction between parents and their children about moral development is lack also space for playing as supporting facilities is not adequately available.
From those two conditions, this research is done as a base form that furthermore can be input an intervention in space forming that contains the processes of moral development and enrich the playing patterns of children at Marunda Flat. The perception of space by early childhood at Marunda Flat from affordances and movement perspectives become the foundation of design development so that the creation of contextual learning and playing space will support the moral development as a starting point of the happiness contagion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Najatun
"Anak-anak merupakan kelompok individu yang memiliki perilaku senang bergerak atau bermain. Terutama untuk anak-anak usia sekolah mereka senang bermain di luar ruangan. Saat bermain di luar, ruang-ruang kota seringkali menjadi tempat yang menarik untuk mereka bagi yang tinggal di area perkotaan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sebuah ruang bermain berupa RPTRA yang ada di dalam lingkungan kota menjadi tempat yang sering mereka gunakan untuk bermain. Elemen-elemen di dalam ruang bermain RPTRA memiliki peran dalam mengakomodasi anak-anak untuk bermain didalamnya. Elemen-elemen tersebut memiliki affordances yang kemudian anak-anak akan menerima affordances itu sesuai karakter masing-masing anak. Affordances-affordances di dalam RPTRA menjadi penting agar anak-anak memiliki ruang bermain yang sesuai dengan karakteristik mereka. Peran-peran elemen ruang di dalam RPTRA dapat dilihat melalui konsep affordances dan hubungannya dengan anak-anak.

Children are a group of individuals who have different behavior from adults. They like to move actively or play. Especially for school age children, they love to play outside. When playing outside, city spaces often become interesting places for them who live in the city. It is influenced by various factors. A play space in the RPTRA of the city environment is a place that they often use to play. The elements in the RPTRA’s layspace have roles in accommodating children to play in it. These elements have affordances which then children will receive the affordances according to the character of each child. Affordances in RPTRA are important.  Children will have play spaces that are appropriate to their characteristics. The role of the space element can we see through affordances theory and the relation with children."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amara Chrisantie Meidina
"ABSTRAK
Elemen ndash; elemen ruang pada taman kanak ndash; kanak adalah salah satu aspek yang menunjang gerak motorik kasar bagi anak usia dini. Kegiatan yang melibatkan gerak motorik kasar sangat penting bagi anak usia dini. Elemen ndash; elemen ruang miliki potensi untuk menunjang kegiatan motorik kasar pada anak. Berdasarkan metode deskriptif kualitatif dalam skripsi, terlihat bahwa anak usia dini dan elemen ndash; elemen ruang memiliki karakteristik khusus. Ketika anak dan elemen ruang berinteraksi, karakteristik tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Karakteristik ruang sebagai rangsangan yang akan memicu anak untuk menentukan seperti apa responnya terhadap elemen tersebut. Respon berupa kegiatan anak yang melibatkan gerakan motoriknya.

ABSTRACT
The elements of space in kindergarten are one of the aspects that support gross motor skills for early childhood. Gross motor skills are one of the important things in early childhood growth. Based on the qualitative descriptive method in the thesis, it appears that early childhood and space elements have special characteristics. When children and space elements interact, these characteristics affect each other. Characteristics of space elements as a stimulus that will trigger the child to determine what kind of the responses. The responses are child activity that involves gross motor movement to the elements of space.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khasyyatika
"Ruang jalan memiliki potensi sebagai ruang beraktivitas anak dimana anak bisa bermain dan berinteraksi dengan pengguna jalan yang lain Anak memiliki peran dalam pembentukan ruang bermain di jalan Anak sebagai pengguna ruang dikategorikan sebagai pengguna pasif reaktif dan kreatif Ketiga kategori ini dilihat dari permainan apa yang mereka hadirkan di ruang jalan dan respon yang mereka berikan Mereka melihat adanya found space yang bisa digunakan sebagai ruang untuk bermain dan membentuk ruang tersebut constructed space menjadi ruang bermain.

Street space has the potential for children activity, where children can play and interact with other street users. Children are play a role in the creation of play space on the street. Children as space users are categorized into passive, reactive, and creative users. These categories depend on the types of game they represent in the space and the response they give. Eventually, they see the found space that could be used as a space to play and shape the space (constructed space) into a play space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tessa Gracia
"Berkembangnya penggunaan media elektronik sebagai alat bermain mengakibatkan munculnya pergeseran dalam aktivitas dan preferensi bermain anak. Pergeseran tersebut kemudian berimplikasi pada kemungkinan terjadinya perubahan dalam interaksi ibu dengan anak ketika bermain bersama. Salah satu domain dari interaksi ibu-anak yang juga terpengaruh oleh pergeseran aktivitas bermain anak adalah perilaku maternal teaching behavior. Maternal teaching behavior terjadi ketika ibu memiliki intensi dan secara aktif memodifikasi lingkungan atau perilakunya sendiri untuk memastikan bahwa anak menerima dan mempelajari arti dari sebuah pengalaman serta menghubungkannya dengan pengalaman lainnya (Klein, Adi-Japha, dan Rosenthal, 2010).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara maternal teaching behavior dalam interaksi ibu dan anak usia prasekolah ketika bermain dengan media elektronik dan non-elektronik. Subjek penelitian terdiri atas 61 pasang ibu dan anaknya yang berada pada kategori usia prasekolah. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PICCOLO (Parent Interactions with Children Checklist of Observation Linked to Outcomes) yang digunakan dalam observasi dan kuesioner untuk mendapatkan informasi mengenai pola dan pandangan subjek mengenai bermain.
Hasil yang didapatkan adalah bahwa terdapat perbedaan maternal teaching behavior yang signifikan ketika pasangan ibu-anak bermain dengan media elektronik dan non-elektronik, dengan rata-rata skor maternal teaching behavior lebih tinggi ketika bermain dengan media nonelektronik.

The developing use of electronic media as toys resulted in the alteration of children’s preference in play activity. The alteration of children’s play activity then increase the possibility that there is a changing pattern of mother-child interaction when they were playing together. One of the domains of mother-child interaction that is most likely to be influenced by the changing nature of children’s play activity is maternal teaching behavior. Maternal teaching behavior occurs when mother has the intention and actively modifying her own behavior or the environment around to ensure that children receive and learn the meaning of an experience and relating it to other experiences (Klein, Adi-Japha, and Rosenthal, 2010).
The purpose of this study is to find out whether there is a difference in the maternal teaching behavior of the interaction between mother and her pre-school aged children when playing with electronic and non-electronic media. The subject of this study consisted of 61 pairs of mother and their preschool-aged children. There are two measurement tools used in this study, which are PICCOLO (Parent Interactions with Children Checklist of Observation Linked to Outcomes) that used in the observation and questionnaires to obtain information about the the subject’s play pattern.
The result obtained from this study is that there is a significant difference between maternal teaching behavior when the mother-child pair playing with electronic and non-electronic media, with the average score of maternal teaching behavior when playing with non-electronic media is higher than when the mother-child pair playing with electronic media
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggih Wukiranuttama
"Parental Autonomy support merupakan tingkat penghargaan dan penggunaan teknik parenting orang tua yang mendorong kemandirian anak dalam mengambil keputusan, memilih, dan berpartisipasi aktif dalam menjalankan keputusan tersebut tanpa menekan, mengkontrol, atau memaksakan kehendak anak. Parental autonomy support meliputi empat elemen dari parent behavior (Deci, Eghrari, Patrick, & Leone; Grolnick, Gurland, DeCourcey, & Jacobs; Joussemet, Koestner, Lekes, & Houlfort, dalam Wooldridge & Shapka, 2012), yaitu penghargaan terhadap pikiran dan perasaan anak, penjelasan dasar rasionil, penawaran pilihan, dan penghindaran bahasa dan perilaku yang bersifat mengkontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan parental autonomy support dalam interaksi ibu-anak usia prasekolah ketika aktivitas bermain dengan media elektronik dan non-elektronik. Data diperoleh dengan melakukan observasi terhadap rekaman aktivitas bermain 61 pasang ibu-anak usia prasekolah di daerah Jakarta dan Depok. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). Skor rata-rata dari aktivitas bermain dibandingkan dan hasilnya menunjukkan skor parental autonomy support yang lebih rendah secara signifikan ketika bermain dengan elektronik dibandingkan ketika bermain dengan non-elektronik. Kesimpulan yang diperoleh dari data tersebut adalah parental autonomy support dalam interaksi ibu anak memiliki kualitas yang lebih rendah dalam aktivitas bermain dengan elektronik dibanding bermain dengan nonelektronik.

Parental Autonomy support refers to level of recognition and parenting technique that parents used to encourage child’s independence in making decisions, choosing alternative, and to participate actively in implementing the decision without pressing, control, or impose the will of the child. Parental autonomy support includes four elements of parents behavior (Deci, Eghrari, Patrick, & Leone; Grolnick, Gurland, DeCourcey, & Jacobs; Joussemet, Koestner, Lekes, & Houlfort, dalam Wooldridge & Shapka, 2012): recognition of child thoughts and feelings, rationale explanations, offering choices, and avoidance of language and behavior that is controlling child.
This study aimed to see the differences of parental autonomy support in mother and preschool-aged children’s interaction when playing with electronic and non-electronic media. Data obtained by observing recorded play activities of 61 mother and preschool aged children in Jakarta and Depok. Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO) is an instrument used in this study. The mean score of each play activity compared and the results showed scores of parental autonomy support was significantly lower when playing with electronics than when playing with a non-electronic media. Conclusions derived from the data is that parental autonomy support in the mother child interactions have a lower quality in play activities with electronics than playing with non-electronics.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Prasasti Wiria Atmadja
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Vania Tertia
"Maternal responsiveness merupakan salah satu domain dari interaksi orangtuaanak. Maternal responsiveness menjelaskan mengenai respon ibu terhadap tanda, emosi, kata, ketertarikan, dan tingkah laku yang dimunculkan oleh anak (Roggman & Innocenti, 2008). Penelitian ini ingin melihat perbedaan maternal responsiveness pada anak usia prasekolah ketika bermain menggunakan media permainan non-elektronik dan media elektronik.
Penelitian dilakukan pada 61 pasang ibu-anak. Maternal Responsivenss yang terdapat dalam interaksi bermain diukur menggunakan alat ukur PICCOLO (The Parents Interacting with Children: Checklist of Observation Linked to Outcomes) pada domain responsiveness. Peneliti juga menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran umum dari kegiatan bermain anak.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan mean yang signifikan pada maternal responsivenes. Maternal responsiveness ketika bermain menggunakan media elektronik lebih rendah dibandingkan ketika bermain menggunakan media non-elektronik. Walaupun begitu, subjek dalam penelitian ini memliki skor maternal responsiveness yang cukup tinggi.

Maternal responsiveness is a domain of parent interaction. Maternal responsiveness describes the mother's response to signs, emotions, words, interests, and behavior displayed by children (Roggman & Innocenti, 2008). This study was conducted to look at the differences in maternal responsiveness in Mother and Preschool Age Children’s Interaction When Playing with Non-electronic Toys Media and Electronic Toys Media.
The participants are 61 pairs of mother-preschool children. Maternal Responsiveness in the interaction when playing were measured using an instrument called PICCOLO (The Parents Interacting with Children: Checklist of Observation Linked to Outcomes) on responsiveness domains. Researcher also used questionnaire to collect information about children playing activity in general.
The results of this study showed a significant mean difference in maternal responsiveness. Maternal responsiveness when the children are playing electronic toys media is lower than when they are playing non-electronic toys media. However, the subjects in this study possess the quite high score maternal responsiveness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>