Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofiyana Rosti Zuhroh
"Nutrisi mempunyai peran penting untuk remaja sebagai penunjang pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu cara untuk mendapatkan nutrisi adalah dengan menerapkan pola makan yang baik. Apabila pola makan yang diterapkan kurang baik, maka hal tersebut dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gastritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara pola makan dengan tanda dan gejala gastritis. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan stratified random sampling dan diperoleh responden sejumlah 105 dengan ketentuan belum pernah terdiagnosis ulkus peptikum. Hasil penelitian menyatakan ada hubungan antara pola makan dengan tanda dan gejala gastritis pada remaja p=0,044, 0,1; OR=0,408. Peneliti menyarankan kepada remaja untuk mempertahankan pola makan yang sudah baik dan memodifikasi pola makan yang kurang baik.

Nutrition had an important role for adolescents to support growth and development. To get a sufficient nutrition, we could apllied by a good diet. If the diet is poorly applied, it can cause digestive problems such as gastritis. The purpose of this research was to identify the relationship between food pattern with signs and symptoms of gastritis. This design used descriptive correlation research with cross sectional approached. Sample was chosen by stratified random sampling and sum of respondent needed were 105 respondents who didn't have peptic ulcer. The result indicated there was a relationship between food pattern with signs and symptoms of gastritis in adolescents p 0,044 0,1 OR 0,408 . Researchers suggested to maintain a good diet and modify the bad diet of adolescent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani Harsrinuksmo
"ABSTRAK
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang terjadi di saluran pencernaan. Beberapa penelitian mengidentifikasikan pola makan merupakan salah satu penyebab gastritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pola makan baik atau buruk yang akan menimbulkan risiko gastritis. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (survey cross-sectional). Sampel sebanyak 98 responden diambil menggunakan tehnik purposive sampling dengan ketentuan lolos tahap skrinning dan belum pernah terdiagnosa gastritis. Hasil menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan risiko gastritis pada mahasiswa (p=0,026; =0,05; OR=0,327). Peneliti menyarankan pemberian edukasi terkait pola makan yang tepat sebagai motivasi gaya hidup lebih sehat bagi mahasiswa agar terhindar dari penyakit gastritis

ABSTRACT
Gastritis is a disease that occurs in the gastrointestinal tract. Some studies suggest that one of the cause of gastritis is food pattern. Purpose this study will examine the relationship between student’s food pattern and risk of gastritis. Research design is descriptive correlation with cross sectional survey. Sample of 98 respondents that have not been diagnosed with gastritis based on screening test. It was taken by using puposive sampling technique. Result of test stating there is a significant relationship between food pattern and the risk of gastritis in student (p=0,026; =0,05; OR=0,327). Researcher suggesting the education program for students related to food pattern is needed to motivate and maintance student’s health out of gastritis"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Intan Wahyuni
"Dampak negatif dari tingginya penggunaan telepon genggam dalam hal ini smartphone dikalangan remaja adalah munculnya kebergantungan akan alat ini. Saat ini berbagai studi menemukan penggunaan berlebih telepon genggam dihubungkan dengan kesehatan mental salah satunya yaitu kesepian. Tujuan penelitian ini yaitu melihat hubungan antara kesepian dengan kebergantungan telepon genggam.
Desain yang digunakan adalah analitis korelasional cross-sectional dengan sampel penelitian yang diambil adalah remaja di kota Depok. Data dianalisis dengan analisis bivariat yakni chi-square dan mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kesepian dan kebergantungan telepon genggam pada remaja (p = 0,008 ; α = 0,05).
Rekomendasi yang diberikan peneliti yaitu menggunakan telepon genggam secara lebih bijaksana, selain itu pertimbangan beberapa keluhan fisik dan mental seperti kesepian berhubungan dengan kebergantungan telepon genggam penting dalam pengkajian keperawatan dan pendidikan kesehatan pada kelompok berisiko.

The negative effect as the use of smartphone has increased steadly among adolescents is emerging addiction in this device. Some studies revealed that people who addict to smartphone more likely to experience mental health problem, one of them is loneliness. The aimed in this study is determine relationship between loneliness and smartphone addiction.
Method was used by analitic corelasional crosssectional design which participants were adolescents at Depok City. Data were analyzed by bivariat chi square. The result revealed that there was significant relationship in statictic between loneliness and smartphone addiction among adolescent (p = 0,008; α = 0,05).
Recommendation, using smartphone more wisely, the other hand consideration some physical and mental problem in adolescent such as loneliness related to addictive behavior of smarthphone is important of nursing assessment and health education in aggregate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan pola siklus menstruasi pada remaja di SMA Negeri 1 Batam. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh remaja perempuan di kelas XI yang berjumlah 170 siswa. Data yang di kumpulkan berupa riwayat siklus menstruasi, tingkat stres, usia, usia menarche, status gizi, pola makan, aktivitas fisik, dan paparan asap rokok. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, dan pengukuran antropometri untuk berat badan dan tinggi badan oleh petugas penelitian. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji Chi Square dan Cox Regression. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 87 responden 51,2 mengalami menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan pola siklus menstruasi dimana p =0,001 p value.

This study aimed to identify the association between stress and pattern of menstrual cycle on adolescent of SMA Negeri 1 Batam. This study used the cross sectional design. The observed sample in this study was all female student at the11th grader consisting 170 students. The collected data were menstrual history, stress level, age, menarche aged, nutritional status, dietary habit, physical activity, and exposure of cigarette smoke. These data were collected by using self administrated questionnaire and antropometric measurement for weight adn height by research members. This study used chi square test analysis and cox regression test analysis. This result of this study showed that there are 87 respondents 51,2 had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between stress with menstrual cycle, with p 0,001 p value 0,05, after mutrivarite testobatined p 0,018 with Exp B 1,67, which has meaning that adolescent with moderate stress are have 1,67 times greater chance of experiencing irregular menstrual cycle patterns than adolescents with mild stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana Kabang
"ABSTRAK
Depresi yang sering tidak terdeteksi apabila berlangsung secara menetap dan lama dapat menimbulkan masalah yang serius bagi remaja salah satunya upaya bunuh diri. Stres sebagai awal terjadinya depresi biasanya berkaitan dengan hubungan interpersonal remaja dengan orang terdekatnya. Di sisi lain, dukungan sosial yang diperoleh dari remaja dari orang terdekatnya merupakan faktor protektif terhadap terjadinya depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada remaja di Kecamatan Putussibau Utara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan total responden 724 orang. Instrumen yang digunakan adalah CASSS dan PHQ-9. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada remaja dengan arah korelasi negatif. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima remaja, maka tingkat depresi semakin rendah. Peningkatan dukungan sosial serta pengadaan pelatihan manajemen stres direkomendasikan untuk mencegah depresi pada remaja.

ABSTRACT
Depression that goes undetected for a long period of time may cause serious problems for adolescents such as suicide. Stress that leads to such depression is commonly associated with their interpersonal relation with their closest ones. Moreover, social support provided from their closest people is protective factor which mitigates depression in adolescents. This study aimed to identify relationship between social support and depression level among high school students in North Putussibau District. 724 respondens were select by total sampling method. CASSS and PHQ 9 were employed as instrument. Data were analyzed by Spearman Correlation. The analysis suggested that there was significant correlation between social support and level of depression among adolescents with negative direction of relationship. The higher social support which adolescents perceived, the lower their depression level would be. It is recommended to improve social support and conduct a training of stress management in order to prevent stress in adolescents."
2017
S67257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Zuraida
"Dalam disertasi ini penulis meneliti tentang tawuran antar pelajar SLTA di Jakarta yang dari tahun ke tahun terus menerus terjadi. Sudah banyak upaya penanggulangannya, namun mengapa masih banyak tawuran antar pelajar? Penulis tidak ingin meneliti ?mengapa terjadi tawuran?, karena sudah banyak penelitian tentang masalah itu. Di Jakarta Selatan, terdapat beberapa pelajar SLTA tertentu yang hampir setiap tahun terlibat dalam tawuran antar pelajar, namun ada pula suatu sekolah yang tadinya sering terlibat tawuran, dalam kurun waktu tertentu menjadi tidak tawuran lagi. Akan tetapi di sisi lain, ada sekolah yang awalnya tidak pernah tawuran, menjadi terlibat tawuran antar pelajar pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut ditengarai adanya permusuhan kolektif yang berbentuk laten berubah menjadi permusuhan yang sifatnya aktual, sehingga timbul tawuran antar pelajar.
Salah satu sekolah yang tingkat keterlibatan siswanya dalam tawuran adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri T (SMK N T) Jakarta Selatan, namun keadaan menjadi berubah pada tahun 2006, disebabkan banyaknya kegiatan sekolah yang membanggakan berakibat waktu luang berkurang dan melupakan tawuran. Sebaliknya pada Sekolah Menengah Atas Negeri C (SMA N C) Jakarta Selatan yang siswanya semula tidak tawuran, sejak tahun 2007 terlibat tawuran. Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas disebabkan menurunnya aktifitas patroli oleh para guru, sehingga waktu luang bertambah dan timbul tawuran.
Analisis dan Pengujian yang telah dilakukan pada aspek Pengalaman Tawuran, kelompok pelajar SMK Negeri T mempunyai musuh yang jumlahnya lebih kecil dibanding kelompok pelajar SMA Negeri C. Dari hasil analisis pada aspek Tindakan Sekolah, kelompok SMK Negeri T membiasakan konsisten dalam penerapan tata tertib dan sanksi, sehingga para guru mempercayai siswanya untuk menghindar dari tawuran. Sedangkan pihak Sekolah kelompok SMA Negeri C mengetahui siswanya yang melakukan tawuran, maka dalam mengatasinya diperbanyak kegiatan sekolah seperti kesenian dan olahraga. Dari penjelasan tersebut, ada hubungan antara kegiatan sekolah dan guru sebagai bentuk pengendalian sosial siswa dengan keterlibatan siswa dalam tawuran antar pelajar.

In this dissertation the author examines the brawl between high school students in Jakarta that continually occur. There have been many efforts to overcome, but why is still a lot of fighting between students? The author does not want to investigate "why does brawl happen? because it has a lot of research on the matter. In South Jakarta, there are some specific high school students almost every year are involved in the brawl between students, but there is also a school which was often involved brawl, within a certain time becomes no longer brawl. But on the other hand, there are schools that initially was never brawl, became involved fighting between students in recent years. It is considered the collective hostility in the form of latent hostility turned into an actual character, so that the resulting brawl between students.
One of the schools that the level of involvement of students in the brawl is T Vocational High School (SMK NT) South Jakarta, but the situation changed in 2006, because of too many school activities that boast result in reduced free time and forgets the brawl. On the other hand C Senior High School (SMA NC) South Jakarta that students initially did not brawl, since 2007 involved in brawl. According to Deputy Head of the School of Public Relations patrols due to decreased activity by the teachers, so that their leisure times increases and the resulting brawl.
Analysis and Testing that has been done on this aspect Fighting Experience, a group of students SMK T has an enemy whose numbers are smaller than the group of high school students of State C. From the result of analysis on aspects of school actions, group SMK T familiarize consistent in the application of rules and sanctions, so that the teachers believe their students to avoid the clash. Meanwhile, the SMA Group C schools know their students who do brawl, then the reproduced overcome school activities such as arts and sports. From these explanations, there is a link between the activities of schools and teachers as a form of social control students with student involvement in the brawl between students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D2515
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashma Nur Afifah
"Penggunaan peralatan komunikasi elektronik seperti telepon seluler dan internet cenderung membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah membantu remaja dalam berhubungan dengan teman, dan salah satu dampak negatif adalah cyberbullying. Salah satu penyebab terjadinya cyberbullying adalah empati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan empati dan komponen di dalamnya yaitu empati afektif dan empati kognitif dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja yang menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas. Partisipan penelitian ini terdiri dari 169 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang terlibat dalam perilaku cyberbullying.
Empati diukur dengan menggunakan Basic Empathy Scale dari Joliffe dan Farrington (2006) dan perilaku cyberbullying diukur dengan Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) dari Topcu dan Erdur-Baker (2010) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara empati dengan perilaku cyberbullying yang diterima maupun dilakukan tidak signifikan. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh dan perlu diteliti lebih lanjut.

The increasing use of electronic gadgets such as handphone or internet has positive and negative effect. On the positive side it does help adolescence to communicate with their friends but one of negative effect is cyberbullying. One factor that correlates to cyberbullying behavior is empathy. The purpose of this study is to identify the correlation between empathy and its component, the affective empathy and cognitive empathy and cyberbullying behavior among adolescence in senior high school. The participants are 169 students in senior high school in Jakarta who do cyberbullying behavior.
Empathy is measured with Basic Empathy Scale by Joliffe and Farrington (2006) and cyberbullying behavior is measured with Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) by Topcu and Erdur-Baker (2010) which has been adapted and modified in this study. The result indicates that the correlation is not significant because there are other factors that more contributes to cyberbullying behavior than empathy that need to be studied further.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amanda Davianti Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan, dan stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 68 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode random klaster. Sampel yang diteliti adalah kelas X dan XI dengan total sampel berjumlah 104 siswa. Data yang dikumpulkan berupa lama siklus menstruasi, IMT/U, persen lemak tubuh, frekuensi makan utama dalam sehari, asupan energi dan makronutrien, dan tingkat stres. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara recall 3x24 jam, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 43 responden (41,3%) mengalami siklus menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dan stres dengan siklus menstruasi (nilai p<0,05).

This study aimed to identify the association between nutritional status,food pattern, and stress with menstrual cycle on female student of SMA Negeri 68 Jakarta. This study used the cross sectional design by using cluster random sampling method. The observed sample in this study was the 10th and 11th grader consisting 104 students. The collected data were menstrual cycle length, BAZ, percent of body fat mass, frequency of main eating per day, energy and macronutrient intake, and stress level. These data were collected by using self administered questionnaire, 3x24 hours recall interview, antropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA. This study used chi-square test analysis. The result of this study showed that there are 43 respondents (41,3%) had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between percent of body fat mass and stress with menstrual cycle. (p value < 0,05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Dimayanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S6718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>