Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leiwakabessy, Jessie Alvin
"ABSTRAK
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Bagaimanakah menurut ketentuan perundang-undangan mengenai wewenang pelaksanaan Rapat Anggota Luar Biasa Koperasi dan Bagaimanakah keselarasan putusan hakim mengenai sah tidaknya Rapat Anggota Luar Biasa dalam perkara No 74/Pdt.G/2014/PN.JKT. PST dengan dasar Ketentuam Undang-Undang sudah tepat. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Peraturan Perundang-undangan mengatur mengenai wewenang pelaksanaan Rapat Anggota Luar Biasa Koperasi, yang diatur dalam Pasal 23 dan Pasal 27 UU Koperasi, dimana Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan sesuai dengan permintaan para anggota koperasi aktif dan juga sesuai dengan keputusan pengurus aktif koperasi tersebut. Putusan hakim dalam perkara pelaksanaan Rapat Anggota Luar Biasa Koperasi KPRI-RSCM periode 2013-2016 adalah tidak tepat. Rapat anggota luar biasa tersebut sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan subjek yang melaksanakan rapat tersebut adalah subjek yang sah, yakni Pengurus Aktif Koperasi KPRI-RSCM, bukan Pengurus yang sudah pensiun dan tidak lagiu pada masanya menjabat.

ABSTRACT
Cooperative is a legal entity established by individuals or legal entities cooperatives, with the separation of the wealth of its members as capital to run a business that meets the aspirations and needs of economic, social and cultural rights in accordance with the values and principles of cooperatives. How according to the statutory provisions regarding the authority of the implementation of the Extraordinary Meeting of Members Cooperative and harmony How the judge 39 s decision regarding the legitimacy of the Extraordinary Meeting of Members in case No 74 Pdt.G 2014 PN.JKT. PST with basic Ketentuam Act is appropriate. In the preparation of this paper, the authors use the method of normative juridical research. Legislation governing the implementation of the authority Extraordinary Meeting of Members Cooperative, which is regulated in Article 23 and Article 27 of the Law of Cooperatives, which the Extraordinary Meeting of Members may be implemented in accordance with the request of the cooperative members active and also in accordance with the Board 39 s decision actively cooperative. The judges 39 verdict in the case of the implementation of the Extraordinary Meeting of Members Cooperative KPRI RSCM 2013 2016 period is not appropriate. Extraordinary meeting of members has been conducted in accordance with applicable regulations and executing the subject of the meeting was a legitimate subject, namely the Board of Cooperative Active KPRI RSCM, not the Board who have retired and no lagiu in his time served."
2017
S69745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rifki Maulana
"Sejarahnya Koperasi berdiri dikarenakan adanya kepentingan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang sama dari para golongan yang memiliki latar belakang ekonomi yang sama. Usaha yang dijalankan Koperasi pun akan mengikuti keinginan atau keahlian dari para pendiri yang notabene adalah anggota-anggota Koperasi. Hal ini terjadi karena Koperasi memiliki prinsip-prinsip tersendiri yang mempengaruhi Koperasi dalam menjalankan kegiatannya. Prinsip itu diatur secara berbeda pada regulasi yang dibentuk disetiap era pembentukannya masing-masing. Seiring berkembangnya zaman, Koperasi didirikan dengan anggota yang memiliki ragam latar belakang ekonomi. Hal ini beresiko mempengaruhi prinsip-prinsip Koperasi, Unit Usaha, dan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi tersebut. Menjadi penting untuk diteliti karena timbul suatu pertanyaan sejauh apa dampak yang ditimbulkan, khususnya terhadap Unit Usaha dan Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi. Penelitian ini bersifat yuridis normatif, melalui wawancara kepada narasumber dan studi dokumen untuk dapat memberikan gambaran terhadap permasalahan yang diteliti.
Cooperatives historically were established due to the interest of fulfilling the same economical needs from groups of the same economical background. The business carried out by the Cooperative would also follow the necessity or skill of the founders who notably are Cooperative members. This happened because Cooperatives have their own principles which influenced the Cooperative in conducting their activities. Those principles are regulated differently in every law legislated formed in each of their respective eras. Along with the development of time, Cooperatives are established with members of diverse economical background. This constituent risks influencing the principles of Cooperatives, Business Unit and Surplus of said Cooperative. It becomes important to research because of the question which arises on how far the impact is causing towards the Cooperative, especially towards the business unit and distribution of the Cooperative rsquo s surplus. This research is juridical normative, through interview from a source and document study to give depiction towards the problem researched."
2017
S66393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Riefkasari Putri
"Untuk melakukan kegiatan usaha, Perseroan Terbatas harus mempunyai dana yang cukup, dalam bentuk modal perseroan. Pengeluaran saham dalam simpanan perseroan adalah salah satu cara yang dapat digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan modal Perseroan Terbatas. Tesis ini membahas mengenai prosedur, cara dan persyaratan pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan Terbatas untuk meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor serta prosedur dan mekanisme pengembalian modal yang telah ditempatkan dan disetor yang telah dibatalkan oleh pengadilan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif. Pengeluaran saham dalam simpanan harus dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penawaran kepada semua pemegang saham dan juga dengan mengikuti pengaturan RUPS mengenai pemanggilan hingga kuorum kehadiran dan pengambilan keputusan. Pembatalan pengeluaran saham dalam simpanan yang telah disetor oleh para pemegang saham dapat dilakukan dengan proses pengurangan modal sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas. Kata Kunci: Perseroan Terbatas, Saham dalam Simpanan, Pengeluaran Saham dalam Simpanan, Pengembalian Modal yang Telah Ditempatkan dan Modal Disetor.

To conduct business activities, Limited Liability Company must have sufficient funds in the form of company capital. Stock expenditure in a company 39 s stock is one of the ways that it can be used with the aim of increasing the capital of a Limited Liability Company. This thesis discusses the procedures, methods and requirements of share expenditures in the Limited Liability Company to increase the issued and paid up capital and the paid and paid up returns and procedures that have been canceled by the court. The research method used is juridical normative. Stock expenditures in deposits should be made by first making an offer to all shareholders and also by following the Generan Meeting regulation of summoning up to the quorum of attendance and decision making. The cancellation of stock expenses in deposits deposited by shareholders may be made by a capital reduction process as defined in the Limited Liability Company Law. Key words Limited Liability Company, Stock and Deposit, Stock Expenditures in Deposits, Return of Issued Capital and Paid up Capital."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bowo Waluyo Bunyamin
"Ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision) alat kesehatan hanya ditunjukkan dari kegiatan kalibrasi yang benar, dan dibuktikan melalui hasil pengukuran dapat ditelusuri kembali ke standar internasional. Tak terkecuali alat kesehatan baru, tetap harus dikalibrasi dahulu sebelum dioperasikan. Suatu sikap yang sebaiknya diambil sebagai pegangan untuk setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik. Dengan melaksanakan kegiatan kegiatan tersebut diatas akan didapat tersedianya Alat Kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat.
Suatu penelitian cross-sectional telah dilaksanakan di RSCM dan ditunjang oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi BATAN dan Penyalur Alat Kesehatan sebagai pelaksana kalibrasi. Data penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam terhadap 16 responden, dengan keabsahannya melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan kebijakan kalibrasi alat kesehatan di RSCM didasarkan pada mata anggaran No.350, dengan pelaksanaannya dipercayakan kepada Penyalur Alat Kesehatan untuk alat canggih yang ada di ICU dan Radiologi, Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi BATAN untuk alat yang mengandung bahan radiasi dan pesawat radioterapi dan alat kesehatan yang sederhana dilakukan sendiri oleh Instalasi Pemelihara Sarana RSCM. Sedangkan kemampuan sumberdaya di RSCM Tenaga yang ada masih kurang, dengan latar belakang pendidikan bidang S1 elektro, D3 elektro medik dan penata ronsen, biaya pemeliharaan alat kesehatan 30% dari biaya pemeliharaan keseluruhan.
Guna meningkatkan mutu alat kesehatan, prinsip kecermatan dan ketelitian perlu ada pada setiap alat kesehatan, dengan melaksanakan kalibrasi untuk selang waktu tertentu dan disarankan alat kesehatan yang dioperasionalkan di RSCM selalu laik pakai.

The accuracy and precision of medical devices only comes from the right calibration which is proven through its measurement results which in turn can be traced back to the international standard. Even though the medical devices are still new, they should remain calibrated before operated. One disposition should be kept as a principle that each instruments should be considered not good until it is proven that the instrument is really good through calibration and testing.
A cross-sectional research has been done in the Cipto Mangunkusumo Hospital and supported by the Bureau 1 Laboratory for Safety of Health Facilities, the Center of Standardization and Research of Radiation Safety of BATAN (National Atomic Agency) and Distributor of medical devices performance of the calibration. The data is obtained from in-depth interview of 16 respondents, with the verification through the resource triangulasi.
The proceeds of the research indicate that the calibration policy of the medical devices in the Cipto Mangunkusumo Hospital based on the budget item N.350, the realization of which is authorized to the Distributor of the medical devices for sophisticated instruments which is available in the ICU and Radiology, Standardization Center and Research for Radiation Safety of BATAN(National Atomic Agency) for instruments which contain the radiation material and radiotherapy equipment and other simple ones. While the ability of the human resources in the RSCM is still limited: lack of the personnel with educational background of graduate study of electronics, Diploma program of electronics and x-ray operator, the maintenance cost of the medical devices is 30% of the total maintenance cost.
In order to increase the quality of the medical devices, the accuracy and precision principle should be exist for each medical devices by performing the calibration for certain time interval and the medical devices should be proposed to be calibrated."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T1072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawrence James Giovanni Limesa
"ABSTRAK
Tenggelam merupakan penyebab ketiga tersering dari seluruh kejadian kematian menurut WHO. Walau demikian, penegakkan diagnosis tenggelam merupakan suatu hal yang sulit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mencari hubungan temuan-temuan pemeriksaan dengan penegakkan diagnosis tenggelam.Metode: Sampel penelitian diambil dari rekam medis jenazah dengan dugaan tenggelam oleh polisi yang diotopsi di Departemen Forensik dan Medikolegal RSCM pada tahun 2009-2016. Peneliti kemudian mencari tahu mengenai temuan pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang dengan penegakkan diagnosis tenggelam oleh ahli forensik dari rekam medis.Hasil: Didapatkan 95 sampel pada penelitian ini yang di antaranya didapatkan 88 92.6 sampel tenggelam dan 7 7.4 sampel tidak tenggelam. Dari 88 sampel tenggelam didapatkan bahwa 61 69.3 memiliki kulit keriput, 66 75 bertubuh basah, 47 53.4 ditemukkan benda asing di dalam saluran cerna, 45 51.1 ditemukan benda asing di dalam saluran napas, dan 53 60.2 ditemukan diatom pada pemeriksaan getah paru.Pembahasan: Temuan pemeriksaan luar memiliki sensititas yang cukup tinggi untuk menjaring kejadian tenggelam namun tidak cukup spesifik untuk menegakkan diagnosis. Temuan pada pemeriksaan dalam cukup spesifik untuk lebih lanjut memperkuat dugaan diagnosis tenggelam disertai dengan pemeriksaan penunjang.Kesimpulan: Penegakkan diagnosis tenggelam tidak dapat dilakukan semata-mata hanya dengan mengandalkan pemeriksaan luar saja namun memerlukan hasil dari pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang untuk memeriksa lebih lanjut seperti pemeriksaan diatom pada getah paru.

ABSTRACT
Background Drowning is the third leading cause of death around the world according to WHO. Despite the fact, diagnosing a body is truly drowned to death is a challenge by itself. This research is to find any correlation among the findings with the diagnosis of drowning.Methods Medical records of body with the suspicion of drowning by police which are examined in the Forensic and Medicolegal Department of Cipto Mangunkusumo Hospital within 2009 2016. Researcher then note down the findings of external, internal and laboratory examination and the diagnosis of Forensic Specialist.Results From 95 samples in this research, 88 92.6 of which were diagnosed with drowning and 7 7.4 were not death caused by drowning. Among the 88 drowned bodies, 61 69.3 shows wrinkles, 66 75 were wet, 47 53.4 got foreign body in their digestive tract, 45 51.1 got foreign body in their respiratory tract and 53 60.2 got diatom recovered from their lung samples.Discussion The external findings of suspected drown bodies are sensitive enough to filter in drowning cases but not specific enough to diagnose the drowning itself. Further examination of autopsy of the body will provide further hints as to suggest the cause of death to be drowning with the aid of laboratory examinationConclusion The diagnosis of drowning can not rely on external examination but also require further examination including the autopsy of the body and the laboratory examination to further diagnose drowning.Keywords Diatom Drowning foreign body in digestive tract foreign body in respiratory tract wet body wrinkled skin "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Andalusia
"ABSTRAK
Pendahuluan: Gejala dan gangguan depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya hendaya dan kecacatan pada remaja, terutama remaja yang menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk itu, diperlukan alat ukur uji tapis yang digunakan pada populasi remaja yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Metode: Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner CESD-R versi bahasa Indonesia. Instrumen ini sudah terbukti sahih dan andal untuk digunakan pada populasi remaja di komunitas. Sebanyak 100 pasien remaja yang menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berpartisipasi dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner secara mandiri. Selain itu, mereka juga diwawancara dengan MINI Kid untuk menentukan diagnosis gangguan depresi. Uji validitas kriteria dan uji reliabilitas dengan menilai konsistensi internal dan test-retest dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20.00. Uji reliabilitas test-retest dilakukan dengan melibatkan 20 remaja setelah 2-4 minggu setelah pengisian kuesioner pertama.
Hasil: Subjek penelitian memiliki nilai tengah usia 13,50 tahun dengan usia tertinggi 18 tahun. Mereka memiliki latar belakang pendidikan, SD (30%), SMP (39%), dan SMA/SMK (31%). Sebanyak 68% memiliki kondisi medis umum dengan komorbiditas tertinggi adalah systemic lupus erithematosus (12%). CESD-R dalam studi ini memiliki nilai tengah 13,5 tahun. Nilai Cut-off optimal yang diperoleh adalah ≥9 dengan nilai Youden's index 0,671. Berdasarkan kurva AUC 0,92 (95%CI: 0.86-0.97), instrumen ini memberikan sensitivitas 93,9%, spesifisitas 73,1%, positive likelihood ratio 3,5, dan negative likelihood ratio 0,08. CESD-R memiliki Cronbach's Alpha 0,88 (95%CI: 0,84-0,91) dan hasil test-retest adalah 0,91.
Kesimpulan: CESD-R versi bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik untuk populasi remaja yang dirawat di RSCM dalam mendeteksi depresi. CESD-R pada populasi remaja di rumah sakit memiliki nilai cut-off yang lebih rendah daripada populasi umum.

ABSTRACT
Background: Symptoms and diagnosis depression is one of the causes of many impairment and disability among adolescents. Adolescents in inpatient care may be consulted for psychiatric problems, including depression. A screening instrument should be used upon a specific population to detect expected disorders. Currently, there is no screening instruments to early detect depression among adolescence that could be used by other departments in a hospital.
Method: Validity and reliability test were done to CESD-R, Indonesian version. This instrument has been tested upon the general population, resulting in good validity and reliability. A hundred adolescent patients in RSUPNCM were recruited in the study to self-rate the questionnaire. Interview using MINI Kid was done to test criterion validity. Internal consistency and test-retest reliability were assessed to determine the instrument's reliability with using SPSS 20.00 version. Twenty people were re-tested in the next 2-4 weeks to assess reliability.
Result: The median age of this study's subject was 13.5 years old, the oldest age was 18 years old. The sample had a varied education, elementary school (30%), junior high school (39%), and senior high school (31%). 68% of the sample had general medical comorbidity, with systemic lupus erythematosus as the most prevalent comorbidity. CESD-R in this study had a median score of 11.71. The optimal cut-off was ≥9 with the Youden's indexes of 0.671. With the AUC curve of 0.92 (95%CI: 0.86-0.97), this instrument had a sensitivity of 93.9%, specificity 73.1%, positive likelihood ratio 3.5, and negative likelihood ratio 0.08. CESD-R had a Cronbach's Alpha of 0.88 (95%CI: 0,84-0,91) and test-retest result of 0.91.
Conclusion: The Indonesian version of CESD-R showed satisfactory validity and reliability to detect depression among adolescence that was treated in RSCM. CESD-R in adolescence had a lower cut-off than a general population."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T55544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalia Firdaus
"Pesatnya perkembangan kegiatan usaha mengakibatkan banyaknya transaksi bisnis berupa kontrak kerjasama maupun Rapat Umum Pemegang Saham yang membutuhkan peran dari Notaris, dalam hubungan profesional pemakaian jasa Notaris tersebut masih banyak terdapat pelanggaran, terutama penghadap yang tidak memberikan keterangan dengan benar ataupun dokumen yang tidak lengkap. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menulis tesis dengan permasalahan yaitu tanggung jawab Direksi Perseroan Terbatas terhadap keterangan palsu yang diberikan dalam pembuatan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dan tanggung jawab Notaris terhadap pembuatan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham yang berdasarkan keterangan palsu serta kedudukan akta tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Tipologi penelitian ini adalah deskriptif-analitis dimana menggunakan data sekunder dengan alat pengumpulan data berupa studi literatur. Hasil penelitian ini ialah selain hukuman pidana yang diberikan kepada Direktur selayaknya juga dapat dituntut oleh pihak yang dirugikan secara perdata yaitu memberikan ganti rugi dan terhadap pembuatan akta autentik yang didasarkan pada keterangan palsu membuat Notaris bertanggung jawab secara perdata dan secara administratif yang dikarenakan dalam membuat akta Notaris melakukan pelanggaran formal, kedudukan akta autentik sebagai alat bukti yang sempurna dalam proses peradilan dengan adanya keterangan palsu yang diberikan menjadikan akta autentik dibawah tangan dan tidak sah yang dikarenakan tidak dipenuhinya syarat yang diatur pada peraturan perundangan-undangan yang mengenai syarat Rapat Umum Pemegang Saham. Saran sebagai Notaris haruslah memeriksa segala hal yang dibutuhkan untuk membuat akta seperti segala sesuatu kelengkapan dokumen-dokumen dari para penghadap. 

The rapid growth of business activities has resulted in a large number of business transactions in the form of cooperation contracts and General Meeting of Shareholders are requiring the role of a Notary. There are still many violations in the professional relationship with the use of Notary services, especially those who fail to provide correct information or incomplete documents. Therefore, the author is interested in writing a thesis with the problem of is Director's responsibility of a Limited Liability Company Towards fake information provided in making the deed of minutes of the general meeting of shareholders and Notary's responsibility towards making of notarial report of extraordinary general meeting of shareholders based on fake information, The position of an authentic deed. The research method used in this study is Normative Juridical. The typology of this research is descriptive-analytical which uses secondary data with data collection tools in the form of literature studies. The conclusion of this research is that in addition to the criminal punishment given to the Director, it can also be sued by a party that has suffered a civil loss that is compensation and the making of an authentic deed based on false information makes the Notary publicly and administratively responsible because in making a notarial deed formally violates the position of the authentic deed as a perfect evidence in the judicial process in the presence of a fake statement given makes the authentic deed under and illegitimate due to the non-fulfillment of the conditions stipulated in the legislation regarding the requirements of the General Meeting of Shareholders. which is because in making the two notarial deeds a formal violation. The advice as a Notary must examine everything needed to make the deed, as well as all the documents of the parties facing the documents."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estinna Darmawan Hermanto
"Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. EMR digugat ke pengadilan oleh pemegang saham minoritas yang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi karena tidak dilibatkan dalam rapat tersebut. Pemegang saham mayoritas yang juga merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris merasa layak untuk menyelenggarakan rapat. Dalam kasus ini, Notaris juga digugat atas akta yang dibuatnya terkait penyelenggaraan rapat. Permasalahan dalam penelitian ini mengenai keabsahan tindakan pemegang saham mayoritas dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa secara sepihak dan tanggung jawab Notaris atas pembuatan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut yang diputuskan tidak sah oleh Pengadilan. Bentuk penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan menghasilkan data dalam bentuk analisis hukum secara ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pemegang saham mayoritas secara sepihak dalam penyelenggaraan rapat diputuskan tidak sah. Tindakannya dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum karena melanggar Anggaran Dasar PT. EMR dan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Akibat penyelenggaraan rapat yang tidak sah, Notaris NF harus bertanggungjawab secara perdata dan administratif atas pembuatan akta rapat tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini pemegang saham mayoritas dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham harus sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Bagi Notaris, dalam menjalankan jabatannya harus lebih teliti memeriksa persyaratan terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan lebih saksama memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku. Notaris juga harus memberikan arahan yang benar sesuai dengan hukum yang berlaku kepada pihak yang menunjuk sebelum menerima permintaan pihak yang berkepentingan untuk membuat akta terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

The Result of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of EMR LLC was sued on court by a minority shareholder who serves as a Director’s member because he was not involved in the meeting. A majority shareholder who also serves as a member of Board of Commissioners felt that it was appropriate to hold the meeting. In this case, the Notary was also sued for the deed he made regarding the holding of the meeting. The problem in this research is concerning the legitimacy of the unilateral actions of the majority shareholder in holding the Extraordinary General Meeting of Shareholders and the liability of the Notary for making the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was decided invalid by the Court. The method of this research uses a normative juridical method and produces data in the form of scientific legal analysis. The results of this study indicate that the majority shareholder's unilateral action in holding a meeting is decided invalid. The action is categorized as an act against the law because it violates the Articles of Association and the Limited Liability Company Law. The consequence of holding an unauthorized meeting, Notary NF must be responsible civilly and administratively for the deed of meeting he made. Based on the results of this study, the majority shareholders should hold an Extraordinary General Meeting of Shareholders according to the provisions in the Articles of Association of a Limited Liability Company and the law of Limited Liability Companies. For the Notary, in carrying out his position, he must inspect the requirements related to the holding of the General Meeting of Shareholders more carefully and understand more thoroughly the applicable laws and regulations. The notary must also provide valid directions in accordance with the applicable law to the appointing party before accepting the request of the interested party to make a deed related to the holding of the General Meeting of Shareholders."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fauzi Suskhan
"Latar belakang: Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya kantung ketuban sebelum persalinan. KPD dapat menyebabkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa baik bagi ibu maupun bayi. Penelitian ini akan memberikan gambaran yang faktual, sistematis, dan terbaru mengenai fakta terkait kejadian ketuban pecah dini di RSCM dengan karakteristik demografi yang diselidiki. Metode: Penelitian observasional deskriptif ini mengggunakan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah Ibu hamil yang bersalin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta selama periode Agustus hingga Desember 2021 dengan besar sampel sebanyak 80 subjek yang dalam rekam medis terdiagnosis mengalami ketuban pecah dini, diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan umur pasien diantara 16—46 tahun dengan rata-rata 29.4541 6.559. Lama pendidikan formal yang ditempuh mayoritas pasien maupun pasangannya, yakni 7 – 12 tahun baik pasien (60%) maupun pasangannya (72.5%). Jenis pekerjaan pasien didominasi oleh yang tidak bekerja (62.5%) sedangkan untuk pasangan didominasi oleh karyawan swasta (52.5%). Alamat asal tempat tinggal pasien yang memiliki persentase terbesar berasal dari Jakarta Timur (33.8%). Sebagian besar pasien multigravida (63.7%), tetapi hampir setengahnya nullipara (46.3%), dan hampir seluruh pasien tidak memiliki riwayat KPD sebelumnya (96.3%). Kesimpulan: Mayoritas pasien KPD pada penelitian ini memiliki ciri-ciri: lulusan SMA/sederajat (48.8%), tidak bekerja (62.5%), bertempat tinggal di Kota Jakarta Timur (27%), multigravida (63.7%), nullipara (46.3%), dan tidak memiliki riwayat KPD (96.3%).

Introduction: Premature rupture of membrane (PROM) is defined as the rupture of the amniotic sac before the onset of labor. PROM may cause complications that threaten the mother's and her baby's lives. This research will give factual, systematic, and newest information on the case of premature rupture of membrane at RSCM. Methods: This cross-sectional study used a descriptive observational approach. The population are pregnant women that gave birth at RSCM from August to December 2021. Total of 80 samples was obtained using purposive sampling from secondary data in the medical records that were diagnosed with premature rupture of membrane. Result: In this study, the patient's age was between 16 and 46 years with an average of 29.4541 ± 6.559. The length of formal education taken by the majority of patients and their partners is 7-12 years, both patients (60%) and their partners (72.5%). The type of jobs of patients is dominated by those who do not work (62.5%) while for couples it is dominated by private employees (52.5%). The patient's residence address which has the largest percentage comes from East Jakarta (33.8%). Most of the patients were multigravida (63.7%), but almost half were nulliparous (46.3%), and almost all patients had no previous history of PROM (96.3%). Conclusion: The majority of PROM patients in this study had the following characteristics: high school graduates/equivalent (48.8%), not working (62.5%), residing in East Jakarta City (27%), multigravida (63.7%), nullipara (46.3%), and had no history of PROM (96.3%)"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Dona Wijayanti
"Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pegawai di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo, untuk mendapatkan calon pegawai yang memenuhi syarat dan juga dalam rangka memenuhi jumlah rencana kebutuhan tenaga kerja. Dalam proses mendapatkan calon pegawai yang baik tidaklah mudah, calon pegawai harus melewati proses seleksi yang diantaranya adalah : seleksi administrasi, tes tertulis, tes wawancara, tes psikologi dan juga tes kesehatan. Barulah setelah semua tahapan seleksi tersebut dilakukan maka akan didapatkan keputusan seleksi yang dibuat oleh tim rekrutmen dan seleksi pegawai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pegawai sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa pelaksanaannya yang belum optimal. Kendala seperti ruangan untuk rekrutmen dan seleksi pegawai, biaya dalam tes kesehatan, terdapat pelamar yang tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam rangka memenuhi kebutuhan rencana tenaga kerja, Bagian Sumber Daya Manusia belum dapat memenuhi semua kebutuhan dikarenakan jumlah kebutuhan yang banyak. Akan tetapi sampai saat ini Bagian Sumber Daya Manusia masih secara bertahap melakukan rekrutmen dan seleksi pegawai.

This study discusses the implementation of the recruitment and selection of employees in a General Hospital National Center Dr.Cipto Mangunkusumo, to get the qualified candidates and the number of plans in order to meet workforce needs. In the process of getting good candidates is not easy, the prospective employees must go throught a selection process which are: selection test administration, written test, interview, psychological tests and medical tests. Only after all of the selection process is done it will get the selection decisions is made by a team of recruitment and selection of employees. This study used qualitative research methods with in-depth interviews, observations and review of secondary data.
Research shows that the implementation of the recruitment and selection of employees has been running pretty well, but there are still some implementation that has not been optimal. Constraints such as room for recruitment and selection of employees, the cost of medical tests, there are applicants who suddenly resigned. In order to meet the needs of the labour`s plan, the Human Resources Department can not meet all the requirements due to the amount of need that much. However, until now Human Resources Department is gradually employee recruitment and selection of employees."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>