Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fany Adrianie Bachtiar
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis risiko penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan di Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Prov. DKI Jakart dengan menerapkan ilmu mengenai manajemen risiko dan mengaplikasikan penilaian risiko yang digunakan pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan merupakan penelitian deskriptif, dengan desain penelitian kualitatif kuantitatif yang terpisah. Wawancara, pengamatan, studi kepustakaan dan survei digunakan untuk mengumpulkan data, dan menggunakan fishbone analisis sebagai metode analisis. Hasil penelitian adalah identifikasi risiko, penilaian risiko dan usulan tindakan mitigasi risiko pelayanan perizinan dan non perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Prov. DKI Jakarta.

ABSTRACT
This thesis analyzes the risk of licensing and non licensing services in DKI Jakarta Province organized by the Agency of Investment and One Stop Integrated Service DKI Jakarta Province by applying knowledge on risk management and applying risk assessments used at the Financial and Development Supervisory Board. This research is case study research and is a descriptive research, with separate quantitative qualitative research design. Interviews, observations, literature and survey studies are used to collect data, and use fishbone analysis as a method of analysis. The results of the research are risk identification, risk assessment and risk mitigation action proposal of licensing service and non licensing at Dinas Penanaman Modal and PTSP Prov. DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmalia Hidayati
"ABSTRAK
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan perubahan untuk dapat
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya. Melalui
pembentukan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) diharapkan menjadi
solusi perizinan warga Jakarta. Salah satu perizinan yang dilanyani oleh BPTSP
adalah IMB. Izin Mendirikan Bangunan merupakan salah satu perizinan yang
terpenting. Akan tetapi lamanya waktu proses penerbitan IMB di BPTSP belum
seperti yang diharapkan. Melalui identifikasi permasalahan dalam pengelolaan
komunikasi pada penerbitan IMB didapatkan faktor-faktor dominan yang
mempengaruhi kinerja waktu. Salah satu faktor yang paling dominan adalah tidak
adanya SOP yang baku. Melalui analisa risiko sebagai solusi permasalahan
diusulkan untuk pembuatan SOP yang ditetapkan dalam peraturan gubernur

ABSTRACT
Jakarta Provincial Government continue to make changes in order to provide the
best service to the community. Through the establishment of Badan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu ( BPTSP ) expected to be a solution permitting the citizens of
Jakarta . One licensing services by BPTSP is IMB . Building permit is one of the
most important licensing. But the length of time the process of IMB in BPTSP
were not as expected. Through the identification of problems in the management
of communication at IMB obtained dominant factors that affect the performance
time. One of the most dominant factor is the lack of standard SOP . Through risk
analysis as proposed solutions to problems for the manufacture of SOP stipulated
in the regulations of the governor"
2016
T46096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Rastra Vidyatama
"Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang memiliki tujuan mempermudah masyarakat dalam melakukan pengajuan izin atau non-izin masih dinyatakan belum efektif. Untuk memperbaiki permasalahan ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta menciptakan situs Jakarta Evolution (JakEVO) yang menawarkan kemudahan perizinan secara elektronik. Implementasi JakEVO nyatanya masih mengalami berbagai permasalahan, seperti masalah integrasi dengan Online Single Submission (OSS) yang berimplikasi pada waktu penyelesaian perizinan, kesulitan masyarakat dalam penggunaan situs, masalah kebocoran data, dan lainnya. Barunya sistem perizinan online ini menarik minat peneliti untuk menganalisis lebih lanjut mengenai kualitas pelayanan pada situs JakEVO. Penelitian dilakukan menggunakan teori Electronic Service Quality atau e-SQ yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml & Malthora (2005). Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data kuantitatif dengan melakukan survei dan teknik pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber, responden, dan observasi. Setelah penelitian dilakukan dengan 95 sampel, hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan pada situs JakEVO adalah baik dari pengukuran terhadap 7 dimensi dan 33 indikator didalamnya. Namun, eksistensi situs JakEVO dikalangan masyarakat DKI Jakarta masih terdapat kekurangan. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya aplikasi ini untuk melakukan pengajuan perizinan ataupun non-perizinan karena tidak memiliki kepentingan didalamnya. Berdasarkan penjabaran dan penelitian yang telah dilakukan, rekomendasi yang dapat diberikan peneliti, yaitu DPMPTSP sebagai dinas yang menciptakan sistem JakEVO perlu melakukan sosialisasi secara masif tentang JakEVO, penyediaan fitur informasi untuk memudahkan masyarakat menyiapkan keperluan izin, penyediaan fitur ‘chat’ dalam membantu masyarakat yang mengalami kendala secara real time, serta memperpanjang dan membuka pelayanan perizinan selain di hari kerja.

One Stop Integrated Service (PTSP), which aims to make it easier for the public to apply for permits or non-permits is still declared ineffective. To fix this problem, DKI Jakarta Office of Investment and One Stop Integrated Services (DPMPTSP) created the Jakarta Evolution (JakEVO) website that offers easy electronic licensing. The implementation of JakEVO is in fact still experiencing various problems, such as integration problems with the Online Single Submission (OSS) which has implications for licensing completion times, community difficulties in using the site, data leakage problems, and others. The new online licensing system has attracted the interest of researchers to further analyze the quality of service on the JakEVO website. The study was conducted using the theory of Electronic Service Quality or e-SQ proposed by Parasuraman, Zeithaml & Malthora (2005). In his research, the researcher uses quantitative methods with quantitative data collection by conducting surveys and qualitative data collection techniques by conducting in-depth interviews with sources, respondents, and observations. After the research was conducted with 95 samples, the results showed that the quality of service on the JakEVO site was good from measurements of the 7 dimensions and 33 indicators on it. However, the existence of the JakEVO site among the people of DKI Jakarta is still lacking. Many people are not aware of this application to apply for permits or non-licensing because they have no interest on it. Based on the elaboration and research that has been carried out, the recommendations that can be given by researchers are that DPMPTSP as the agency that created the JakEVO system needs to socialize massively about JakEVO, provide information features to make it easier for people to prepare for permits, provide a 'chat' feature to help people who are experiencing problems. Constraints in real time, as well as extending and opening licensing services other than on working days."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Doris M.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya saing DKI Jakarta melalui identifikasi dan evaluasi kompetensi inti, infrastruktur strategis, dan risiko ekonomi yang mempengaruhi kinerja ekonomi DKI Jakarta. Untuk itu penelitian ini menggunakan Multi Sector Analysis (MSA) dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para responden ahli. Penelitian ini menemukan bahwa orientasi perdagangan, kewirausahaan, dan jaringan usaha merupakan kompetensi inti Jakarta; jaringan telekomunikasi, listrik, dan pergudangan merupakan infrastruktur strategis Jakarta; dan risiko yang perlu diantisipasi Jakarta adalah bencana akibat ulah manusia dan bencana banjir.

The study aims to analize competitiveness of DKI Jakarta's through identification and evaluation the core competence, strategic infrastructure, and economic risk contributing to Jakarta's economic performance. This research uses Multi Sector Analysis (MSA) of primary data obtained through in-depth interviews to examine contributing factors to a Jakarta's competitiveness. Research reveals that trade orientation, entrepreneurship, and networking are the core competences; telecommunications, electricity, and storage are Jakarta's strategic infrastructures and thus the risk that should be anticipated by Jakarta are man made disaster and flood disaster."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Ramdhani
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen risiko pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Analisis dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap faktor kapabilitas dan faktor hasil implementasi manajemen risiko berdasarkan pendekatan Risk Management Assessment Framework yang diterbitkan oleh HM Treasury.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPPN di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pemenuhan unsur-unsur pembentuk faktor kapabilitas dan faktor hasil secara memadai. Namun demikian, hasil penelitian juga menunjukkan perlunya pengembangan terhadap peran strategis seksi teknis terhadap implementasi manajemen risiko, pengembangan terhadap strategi komunikasi risiko bersama stakeholders, serta pengembangan kapasitas SDM untuk mendukung keseluruhan proses manajemen risiko.

This research is a case study that aims to analyze the implementation of risk management in State Treasury Office at Region of DKI Jakarta Province. The analysis is conducted by evaluating the capability and result factors which criterias is adopted from Risk Management Assessment Framework model issued by HM Treasury.
The result shows that implementation of risk management in State Treasury Office at Region of DKI Jakarta Province has fulfill the factors of capability and result. However, the research also find several factors that must be improved in risk management implementation which are improvement in strategic role of technical division, the strategy of risk management communication and partnership, and also human resources competency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rachman
"Laboratorium merupakan salah satu bagian penting dalam dunia kesehatan. Dalam kegiatan di laboratorium tentunya tidak lepas dari banyaknya risiko mulai dari pra-anaitik hingga pasca-analitik. Selama beberapa dekade terakhir,fase praanalitik telah menjadi perhatian utama dalam mengidentifikasi penyebab utama tingginya tingkat kesalahan dalam diagnosis. Sebagian besar kesalahan disebabkan oleh faktor-faktor praanalitik yaitu sebesar 46–68,2%. Salah satu tujuan utama dari program patient safety adalah mencegah kejadian yang tidak diinginkan terulang kembali. Dengan menjalankan program patient safety yang efektif, rumah sakit dan fasilitas kesehatan dapat memastikan bahwa pasien mereka menerima perawatan yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan standar. Untuk itu diperlukan manajemen risiko agar dapat menurunkan kesalahan yang terjadi di laboratorium. Salah satu tools yang dapat digunakan untuk manajemen risiko tersebut adalah HFMEA (Healthcare Failure Mode Effect and Analysis). Penelitian ini membahas proses pembuatan desain Healthcare Failure Mode Effect and Analysis (HFMEA) pada proses pelayanan UKP di Labkesda DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah diperoleh desain HFMEA sebagai upaya perbaikan atau pencegahan dalam manajemen risiko proses pelayanan laboratorium di Labkesda DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan operational research. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawnacara mendalam, observasi, telaah dokumen, dan telaah data sekunder. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya beberapa risiko yang mungkin terjadi di laboratorium berdasarkan faktor lab, faktor pasien, dan faktor alat. Desain HFMEA dibuat berdasarkan hasil penelitian yang kemudian dilakukan skoring untuk masing-masing risiko dengan pihak terkait untuk mengetahui probabiltas dan keparahannya. Kemudian didapatkan rekomendasi perbaikan atau perbaikan yang daat dilakukan oleh Labkesda DKI Jakarta.

Laboratory is one of the important parts in the world of health. In laboratory activities, of course, it cannot be separated from the many risks starting from pre-analytics to post- analytics. Over the past few decades, the preanalytic phase has become a major concern in identifying the main cause of the high rate of errors in diagnosis. Most errors are caused by preanalytic factors, which amount to 46-68.2%. One of the main goals of a patient safety program is to prevent unwanted events from recurring. By implementing an effective patient safety program, hospitals and healthcare facilities can ensure that their patients receive safe, quality, and standardized care. For this reason, risk management is needed in order to reduce errors that occur in the laboratory. One of the tools that can be used for risk management is HFMEA (Healthcare Failure Mode Effect and Analysis). This study discusses the process of making a Healthcare Failure Mode Effect and Analysis (HFMEA) design in the UKP service process at the DKI Jakarta Labkesda. The purpose of this study is to obtain an HFMEA design as an effort to improve or prevent the risk management of the laboratory service process at the DKI Jakarta Labkesda. This research is a qualitative study using an operational research approach. The methods used in this research are in-depth interviews, observation, document review, and secondary data review. The results of this study were the discovery of several risks that might occur in the laboratory based on lab factors, patient factors, and equipment factors. HFMEA design is made based on the results of the study which is then scored for each risk with related parties to determine the probability and severity. Then obtained recommendations for improvements or improvements that can be made by the Labkesda DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Dwi Pambudi
"Digitalisasi telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pemerintahan di bidang pengawasan pengelolaan keuangan negara. SIMWAS adalah sistem informasi di Instansi XYZ yang digunakan untuk mengelola kegiatan pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan. SIMWAS merupakan aset penting yang memuat seluruh proses bisnis pengendalian internal, namun pada praktiknya, risiko keamanan informasi SIMWAS belum dikelola dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan manajemen risiko keamanan informasi pada SIMWAS. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis manajemen risiko keamanan informasi SIMWAS menggunakan kerangka kerja berdasarkan integrasi standar ISO/IEC 27005:2018, ISO/IEC 27002:2013, dan NIST SP 800-30 Rev 1. Kerangka kerja ISO/IEC 27005:2018 digunakan sebagai kerangka kerja utama manajemen risiko, NIST SP 800-30 Rev. 1 sebagai panduan proses penilaian risiko, dan ISO/IEC 27002:2013 sebagai referensi rekomendasi penanganan risiko. Penilaian risiko keamanan informasi SIMWAS dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan informasi SIMWAS memiliki 8 risiko level rendah, 9 risiko level sedang, dan 5 risiko level tinggi. Penelitian ini menghasilkan 14 rekomendasi penanganan risiko untuk 5 risiko level tinggi dan 9 risiko level sedang, sedangkan 8 risiko level rendah dapat diterima sesuai dengan selera risiko organisasi. Instansi XYZ perlu melakukan analisis risiko residu dan analisis biaya-manfaat dari penerapan kontrol di setiap skenario risiko.

Digitalization has penetrated various aspects of life, including the government sector in the field of supervising state financial management. SIMWAS is an information system in the XYZ Agency that is used to manage surveillance activities and follow up on the results of supervision. SIMWAS is an important asset that includes all internal control business processes, but in practice, SIMWAS information security risks have not been managed properly. To overcome these problems, information security risk management is required at SIMWAS. This study aims to design and analyze SIMWAS information security risk management using a framework based on the integration of ISO/IEC 27005:2018, ISO/IEC 27002:2013, and NIST SP 800-30 Rev 1 standards. The ISO/IEC 27005:2018 framework is used as the main framework in risk management, NIST SP 800-30 Rev. 1 as a guideline for risk assessment process, and ISO/IEC 27002:2013 as a reference for risk treatment recommendations. SIMWAS information security risk assessment is carried out by analyzing data obtained from the results of interviews, observations, and document reviews. The results of this study indicate that SIMWAS information security has 8 low-level risks, 9 medium-level risks, and 5 high-level risks. This study result 14 risk treatment recommendation for 5 high-level risks and 9 medium-level risks, while 8 low-level risks are acceptable according to the organization's risk appetite The XYZ Agency needs to carry out a residual risk analysis and a cost-benefit analysis of implementing controls in each risk scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Carolina
"Perwujudan peran APIP yang efektif yaitu untuk memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi Pemerintah sesuai mandat pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dalam mewujudkan peran tersebut, APIP mendorong peningkatan level maturitas SPIP dan level penilaian kapabilitas APIP melalui penetapan kebijakan manajemen risiko dan aktivitas audit internal. Namun implementasi manajemen risiko belum berdampak optimal dalam mengantisipasi permasalahan organisasi dalam mencapai tujuannya dengan masih terdapat temuan kelemahan atas SPIP dan peran APIP yang belum memberikan nilai tambah pada perbaikan pengendalian organisasi. Evaluasi dilakukan untuk memberikan perbaikan atas peran APIP dalam manajemen risiko sesuai dengan prinsip COSO Internal Control Framework (ICF) dan Institute of Internal Auditors (IIA) Standard. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dan analisa perbandingan dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menemukan kelemahan bahwa praktik manajemen risiko baru dalam tahap penerapan dan belum menjadi budaya dalam organisasi, kurangnya kompetensi SDM terkait manajemen risiko, proses manajemen risiko sudah didokumentasikan namun belum terintegrasi dengan proses bisnis dan belum dilakukan tepat waktu. Aktivitas audit internal belum optimal dalam menjamin kualitas manajemen risiko. Diharapkan hasil penelitian memberikan perbaikan peran APIP dalam proses manajemen risiko melalui pedoman, aktivitas audit internal, dan prosedur audit yang tepat.

The embodiment of an effective APIP role is to provide early warning and increase the effectiveness of risk management in carrying out the duties and functions of government agencies according to the mandate in Government Regulation Number 60 of 2008 concerning the Government Internal Control System (SPIP). In realizing this role, APIP encourages an increase in the level of SPIP maturity and the level of APIP capability assessment through the establishment of risk management policies and internal audit activities. However, the implementation of risk management has not had an optimal impact in anticipating organizational problems in achieving its goals with findings of weaknesses in SPIP and the role of APIP which have not added value to improving organizational control. The evaluation is carried out to provide improvements to APIP's role in risk management in accordance with the principles of the COSO Internal Control Framework (ICF) and the Institute of Internal Auditors (IIA) Standard. The research method was carried out in a qualitative descriptive and comparative analysis using a case study approach. The results of the study found weaknesses that risk management practices were only in the implementation stage and had not yet become a culture within the organization, lack of HR competency related to risk management, risk management processes had been documented but had not been integrated with business processes and had not been carried out on time. Internal audit activity is not yet optimal in guaranteeing the quality of risk management. It is hoped that the research results will improve APIP's role in the risk management process through guidelines, internal audit activities and appropriate audit procedures."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
May Adi Putra
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang didapat pada kegiatan teknik radiografi di Laboratorium Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan praktikum. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah kegiatan praktikum di laboratorium meliputi level : very high, substantial, dan priority 3
This study discusses about risk assesment acquisition practice activity technic radiografy at Laboratory Majors Technic Radiodiagnostic and Radioteraphy Polytechnic Healthy Departement Healthy Jakarta II in 2012. Risk Assesment is done by analyzing theprobability value, exposure and consequences of each phase of work which is then compared to a standard level of risk semi-quantitative WT Fine J to determine the level of risk that exist at each stage of practice activity. This study is a descriptive analytical study using semi quantitative method AS / NZS 4360:2004. The study states that the level of risk that you have on each step practice activity in laboratory includes very high level, substantial level, and priority 3 level."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Anindya Savitri
"Menggunakan data triwulanan kuartal satu 2005 sampai kuartal ketiga 2011 peneliti ingin melihat pengaruh kegiatan non interest income yang dibagi menjadi dua yaitu commission and provision ratio dan trading ratio terhadap risiko Bank Umum Konvensional di Indonesia.Risiko bank yang diteliti adalah risiko akuntansi dan risiko pasar.
Dengan membagi sampel bank menjadi 3 bagian menurut besarnya asset yaitu besar, menengah dan kecil. Net non interest income menunjukkan banyaknya terjadi pengaruh signifikan pada bank dengan ukuran menengah. Terutama untuk trading income yang banyak memiliki signifikansi terhadap risiko bank.

Using quarterly data first quarter 2005 to the third quarter of 2011 researchers wanted to see the effect of non-interest income activities are divided into two commission and provision ratio and trading ratio of Conventional Commercial Banks in Indonesia. Bank risks are divided into accounting risk and market risk.
By dividing the sample into three sections according to the bank the amount of assets are large, medium and small. Net non-interest income showed a significant effect on the number occurs with a medium size bank. Especially for trading income that much significance to the risk of the bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>