Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Pratiwi
"ABSTRAK
Remaja merupakan masa peralihan yang memiliki proses perkembangan yang berbeda dengan usia anak-anak dan dewasa. Remaja yang tinggal di Lapas harus menghadapi perubahan peran selama di Lapas yang akan menimbulkan berbagai macam respon psikologis dan upaya-upaya untuk beradaptasi bagi mereka. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi pengalaman dan mekanisme adaptasi remaja Lapas dalam menghadapi perubahan peran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari sepuluh orang remaja Lapas. pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizzi. Temuan hasil penelitian ini antara lain: perubahan penampilan peran, keadaan harga diri, respon psikologis, upaya dalam beradaptasi dan harapan untuk masa depan. Rekomendasikan hasil penelitian ini ditujukan pada perawat jiwa atau petugas Lapas yang mungkin akan berhubungan langsung dengan remaja Lapas dalam membantu mereka untuk menggunakan strategi yang adaptif dalam menghadapi kondisi di Lapas.

ABSTRACT
Adolescence is a transitional period that has different developmental processes with the age of children and adults. Teens living in prisons must face role change during prisons that will lead to a variety of psychological responses and efforts to adapt to them. The purpose of this study would be to explore the experiences and mechanisms of adolescent adaptation Prisons in the face of role change. This research uses qualitative method with descriptive phenomenology approach. The study participants consisted of ten prison juveniles. Data retrieval is done by in depth interview based on research objectives. Data analysis of interview result using analysis phase according to Colaizzi. The findings of this study include changes in role performance, state of self esteem, psychological response, adaptation and hope for the future. Recommend the results of this study aimed at mental nurses or prison officers who may be in direct contact with prison juveniles in helping them to use adaptive strategies in the face of prison conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Daud Harva
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah connectedness dapat berperan sebagai moderator hubungan antara pengucilan sosial dan perilaku agresi pada remaja yang bersekolah di sekolah-sekolah dengan budaya senioritas. Penelitian dilakukan pada 135 pelajar kelas 12 berusia 17-19 tahun yang bersekolah di sekolah-sekolah dengan budaya senioritas. Pada penelitian ini, pengalaman pengucilan diukur menggunakan The Ostracism Experience Scale for Adolescence OES-A Gilman, DeWall, Carter-Sowell, Adams, Carboni, 2013 , perilaku agresi diukur dengan Buss-Perry Aggression Questionaire BPAQ Buss Perry, 1992 , dan connectedness menggunakan Charles F. Kettering School Climate Scale CFK-School Climate Scale Johnson, Johnson, Kranch, Kurt, 1999 . Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa 1 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengucilan sosial dan perilaku agresi r = 0,104, n = 135, p = 0,23 , 2 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara connectedness dan perilaku agresi r = 0,028, n = 135, p = 0,75 , dan 3 tidak terdapat efek interaksi connectedness dalam memengaruhi hubungan pengucilan sosial dan perilaku agresi b = -0,006, p = 0,557 , F 3,131 = 0,787, p = 0.503, R2 = 0,018. Hasil tersebut menunjukkan bahwa connectedness tidak secara signifikan mempengaruhi hubungan antara pengucilan sosial dan perilaku agresi, khususnya pada pelajar remaja yang bersekolah di sekolah-sekolah dengan budaya senioritas.

ABSTRACT<>br>
The purpose of this research is to study the role of connectedness in moderating the relationship between exclusion and aggression among adolescent who attend schools that have a seniority culture. This study involved 135 12th graders ages 17 19 who study in schools that have a seniority culture. In this research, exclusion experience measured with The Ostracism Experience Scale for Adolescence OES A Gilman, DeWall, Carter Sowell, Adams, Carboni, 2013 , aggression measured with Buss Perry Aggression Questionaire BPAQ Buss Perry, 1992 and connectedness measured with Charles F. Kettering School Climate Scale CFK School Climate Scale Johnson, Johnson, Kranch, Kurt, 1999 . Results of the statistical analysis shows that 1 there rsquo s no significant relationship between social exclusion and aggression r 0,104, n 135, p 0,23 , 2 there rsquo s no significant relationship between connectedness and aggression r 0,028, n 135, p 0,75 , 3 there rsquo s no interaction effect of connectedness in the relationship between social exclusion and aggression b 0,006, p 0,557 , F 3,131 0,787, p 0.503, R2 0,018. These results show that connectedness not significantly effect the relationship between exclusion and aggression, especially among adolescent students who study at schools that have a seniority culture."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya. Pembahan pola tidur dapat menlberikan dampak pada fisik maupun psikologis, hal ini dapat terjadi pada klien yang dirawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh atau dampak hospitalisasi terhadap pola tidur klien dewasa yang panama kali dirawat. Metode penelitian yang digunakan adalah metoda korelasi, responden penelitian adalah klien dewasa yang pertama kali dirawat diruang perawatan penyakit dalam pria dan wanita RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jumlah responden yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dengan beberapa kriteria. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuesioner yang disusun oleh penelilai dan respnnden menjawab pertanyaaan yang diajukan dengan memberikan tanda (V) pada jawaban yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh hospitalisasi terhadap pexubahan pola tidur klien yang pertama kali dirawat.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dampak hospitalisasi terhadap perubahan pola tidur pada klien dengan penyakit tertentu, dengan responden yang Iebih hauyak, dengan kriteria yang Iebih ketat serta dengan menggunakan instrumen dan uji statistik yang lebih lengkap."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5063
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Regina Riva
"Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia mencanangkan Program Pendidikan Inklusi yang memungkinkan anak penyandang cacat untuk belajar bersama anak non penyandang cacat di sekolah umum/inklusi. Dengan adanya stigma dan labeling negatif terhadap kelompok penyandang cacat selama ini, banyak kalangan yang mengkhawatirkan bahwa akan sulit bagi anak penyandang cacat untuk beradaptasi dan diterima di sekolah inklusi.
Namun berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata banyak juga anak penyandang cacat yang tidak mengalami hambatan berarti ketika mereka belajar bersama dengan anak non penyandang cacat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana proses adaptasi antarbudaya anak penyandang cacat yang bersekolah di sekolah inklusi dan menemukan hal-hal apa yang melatarbelakangi kelancaran proses adaptasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, strategi fenomenologi, serta sifat penelitian deskriptif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 3 informan yang dipilih secara purposeful dengan teknik snowball. Unit analisis adalah siswa penyandang cacat yang bersekolah di sekolah inklusi. Untuk memperkaya data, siswa penyandang cacat terdiri dari yang cacat sejak lahir dan yang cacat saat dewasa.
Peneliti menggunakan model Proses Adaptasi Antarbudaya Daniel J. Kealey dan konsep diri untuk menganalisa dan menginterpretasi data yang terkumpul. Dari hasil penelitian terungkap bahwa secara umum proses adaptasi antarbudaya yang dialami oleh anak penyandang cacat di sekolah inklusi memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang ada dipengaruhi oleh tiga aspek berikut: (1) latar belakang kecacatan, (2) hubungan keluarga, dan (3) konsep diri masing-masing anak penyandang cacat.
Di samping itu, hasil penelitian juga mengungkap bahwa keberhasilan proses adaptasi antarbudaya dipengaruhi oleh aspek-aspek berikut: (1) dukungan dan didikan keluarga inti dan lingkungan sosial terdekat anak penyandang cacat, (2) role model yang mampu memotivasi anak penyandang cacat untuk berkembang, dan (3) konsep diri yang positif.

In 2003, the Government of Indonesia initiatied to implement inclusive education program that enables the handicapped children learn in the regular/inclusive school with the non handicapped children. However, negative stigma and labeling on the handicapped have made many people concern that the handicapped can not adapt well and are accepted in the inclusive school.
But based on my general observation, there are many of these children did not find such difficulties. The aim of this research is to study the process of intercultural adaptation of the handicapped in the inclusive school and to find the backgrounds that can smoothen the adaptation process.
This research used a constructivist paradigm, qualitative approach, fenomenology strategy and descriptive dispotition. In collecting data, three informans were selected purposefully through a snowball technique. The analysis units were the handicapped children enrolled in the inclusive schools.
To enrich the research, informans were differentiated by children who born handicapped and children who became handicapped when they were grown up. To analyse and interpret the data, this research used the process of intercultural adaptation theory created by Daniel J. Kealey and self concept.
The research concluded that in general the process of intercultural adaptation of the handicapped in the inclusive school were varied one another. This differences were influenced by three aspects: (1) the background of their disability, (2) relationship within family, and (3) their self concept.
This research also found out that a succesful intercultural adaptation of the handicapped in inlcusive schools were influenced by the following aspects: (1) the support of direct family and the closest social environment, (2) role model as a motivator for the handicapped, (3) a positive self concept."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ayu Pratiwi
"ABSTRAK
Remaja merupakan masa peralihan yang memiliki proses perkembangan yang berbeda dengan usia anak-anak dan dewasa. Remaja yang tinggal di Lapas harus menghadapi perubahan peran selama di Lapas yang akan menimbulkan berbagai macam respon psikologis dan upaya-upaya untuk beradaptasi bagi mereka. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi pengalaman dan mekanisme adaptasi remaja Lapas dalam menghadapi perubahan peran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari delapan orang remaja Lapas. pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizzi. Temuan hasil penelitian menunjukkan 5 tema dengan beberapa katagori antara lain: 1) Perubahan penampilan peran yaitu perubahan peran dalam keluarga,perubahan penampilan peran terhadap hubungan sosial dengan teman sebaya, dan perubahan aktivitas sekolah, 2) Keadaan harga diri remaja yang di Lapas adalah malu kepada keluarga dan aib keluarga, 3) Respon psikologis yang terjadi pada remaja Lapas adalah respon psikologis awal masuk Lapas dan respon psikologis saat ini,4) Upaya dalam beradaptasi adalah upaya dari diri sendiri dan upaya dari orang lain dan 5) Harapan untuk masa depan adalah harapan untuk diri sendiri dan harapan untuk orang lain. Rekomendasikan hasil penelitian ini ditujukan pada perawat jiwa atau petugas Lapas yang mungkin akan berhubungan langsung dengan remaja Lapas dalam membantu mereka untuk menggunakan strategi yang adaptif dalam menghadapi kondisi di Lapas

ABSTRACT
Adolescents are a transitional period that has different developmental processes with the age of children and adults. Adolescents living in prisons must face role change while in prisons that will lead to various psychological responses and attempts to adapt to them. The purpose of this study would be to explore the experiences and mechanisms of adolescent adaptation Prisons in the face of role change. This research uses qualitative method with descriptive phenomenology approach. The study participants consisted of eight prison juveniles. Data retrieval is done by in-depth interviews based on research objectives. Data analysis of interview result using analysis phase according to Colaizzi. The research findings show 5 themes with several categories, among others: 1) Change of role appearance that is change of role in family, change of role appearance to social relation with peer, and change of school activity, 2) The pride of pride of adolescent in prison is shame to Family and family disgrace 3) Psychological responses occurring in adolescence Prisons are the initial psychological response to prison and the current psychological response, 4) The adaptation effort is the effort of oneself and the efforts of others and 5) Hope for the future is hope For yourself and hope for others. Recommend the results of this study aimed at mental nurses or prison officers who may be in direct contact with prison juveniles in helping them to use adaptive strategies in the face of prison cond"
2017
T51880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa yang kritis, dimana texjadi perubahan pesat baik dari segi fisik
maupun psikologis. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan masalah bagi remaja, tetapi
masalah tersebut harus dihadapi dengan menggunakan mekanisme koping yang efektif guna
mencapai pertumbuhan dan perkembangan remaja yang optimal. Keluarga mempunyai peran
yang penting bagi rernaja dalam melalui masa-masa kritisnya. Keluarga merupakan sumber bagi
remaja untuk dapat menggunakan mekanisme koping yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi hubungan peran keluarga dengan mekanisme koping remaja dalam
menghadapi stres. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMPN 174. Desain penelitian ini
menggunakan desain deskriptif korelasi dengan jumlah responden 68 orang. Cara pengambilan
sampel adalah dengan cara convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
yang berisi pernyataan-pernyataan yang dikembangkan peneliti berdasarkan studi kepustakaan.
Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi untuk hubungan antar variabel numerik. Hasil
penelitian ini menyirnpulkan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara peran keluarga
dengan kecenderungan remaja menggunakan rnekanisme koping jenis problem focus coping dan
emotional focus coping dimana semakin fungsional peran keluarga maka semakin besar
kecenderungan remaja menggunakan mekanisme koping jenis problem focus coping dan
emotional focus coping. Selain itu terdapat hubungan yang lemah antara peran keluarga dengan
kecenderungan remaja menggunakan mekanisme koping jenis disfuntional focus coping,
dimana semakin fungsional peran keluarga maka semakin kecil kecenderungan remaja
menggunakan koping jenis disfunctional focus coping."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5893
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mekanisme pertahanan merupakan usaha individu uutuk melindungi diri dari ancaman atau stresor. Keluarga yang anggota keluarganya menderita cedera kepala, akan memiliki mekanisme pertahanan terhadap masalah tersebut baik adaptif maupun maladaplif. Penelitian ini menggunakan desain deskripsi sederhana dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pertahanan atau mekanisme koping yang terjadi pada keluarga pasien cedera kepala. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2003 di ruangan neurologi IRNA B Iantai I kiri RSUPN Cipto Mangunkusumo .Jumlah responden 28 orang, dan para pengambilan sampelnya menggunakan metode convenience samples. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme koping responden seluruhnya berada pada rentang nilai 76 - 120, hal ini dapat disimpulkan bahwa keluarga pasien cedera kepala yang dirawat di ruangan IRNA B lantai I kiri RSUPN Cipto Mangunkusumo memiliki mekanisme koping yang adaptif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5354
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Helmi
"Pengelolaan sumberdaya pesisir di Indonesia dari sudut pandang pembangunan berkelanjutan dihadapkan pada kondisi
yang bersifat mendua. Kondisi pertama, ada banyak kawasan yang belum tersentuh sama sekali oleh aktivitas
pembangunan, namun pada kondisi lainnya terdapat beberapa kawasan pesisir yang telah dimanfaatkan dengan massif.
Akibatnya, terlihat indikasi telah terlampauinya daya dukung atau kapasitas berkelanjutan dari ekosistem pesisir dan
lautan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh perubahan ekologis terhadap kehidupan nelayan dan strategi
adaptasi yang dilakukan nelayan dalam menghadapi perubahan ekologis di kawasan pesisir Desa Pulau Panjang,
Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perubahan ekologis di kawasan ini diakibatkan oleh berbagai bentuk pemanfaatan sumberdaya pesisir yang cenderung
eksploitatif. Bentuk perubahan ekologis dilihat dari kerusakan mangrove dan terumbu karang. Strategi adaptasi yang
diterapkan oleh rumah tangga nelayan berbeda-beda dan tidak hanya terbatas pada satu jenis adaptasi saja. Rumah
tangga nelayan mengkombinasikan berbagai macam pilihan adaptasi sesuai sumberdaya yang dimilikinya. Berdasarkan
hasil observasi di lokasi penelitian, pilihan-pilihan adaptasi yang dilakukan oleh nelayan antara lain: menganekaragamkan
sumber pendapatan, memanfaatkan hubungan sosial, memobilisasi anggota rumah tangga, melakukan
penganekaragaman alat tangkap, dan melakukan perubahan daerah penangkapan serta melakukan strategi lainnya, yakni
berupa penebangan hutan mangrove sacara ilegal dan mengandalkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak.
There is ambiguity on conducting sustainable development in coastal area. In fact, there are still virgin coastal areas, while
some coastal areas have been exploited intensively across their carrying capacities. Beside environmental conservation
efforts, some adaptation strategies for the fishermen to free the changes coastal areas are needed. The result of case
study in Panjang Island, South Kalimantan shows that ecological changes were caused by land degradation of mangrove’s
areas. The development of mangrove’s areas are the coal ports and shrimp ponds have changed their function as natural
resource, especially as natural resource of community’s livelihood. Pulau Panjang is only approximately 5 Ha, but there
are at least 7 coal ports arround its coastal area. Consequently, the fishermen have lost their fish stock and their
livelihood. In response to the ecological changes, adaptation may play important role. The community should be able to
respond the direct and indirect effects of the changes. In deed, the fishermen in Panjang Island have their own
adaptation strategies that devide into economic strategy, political strategy and social strategy. The fishermen try to
colaborate their sources of income, take the benefit of social connection and exploitate their other natural resource."
Institut Pertanian Bogor. Fakultas Ekologi Manusia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>