Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27010 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endarmadi Aji Prayitno
"ABSTRAK
Terminal apung merupakan konsep baru yang ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di pelabuhan saat ini. Kendala yang sering terjadi adalah terbatasnya penumpukan kontainer di dermaga dan keterbatasan lokasi sandar bongkar muat di pelabuhan. Terminal apung merupakan struktur bangunan apung yang berdiri diatas permukaan air yang memiliki keseimbangan yang tinggi. Studi ini mengambil kasus di Pelabuhan Tual Maluku. Kapasitas terminal disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan di masa mendatang. Dengan menggunakan data proyeksi jumlah bongkar muat maka bisa diprediksikan kapasitas terminal apung untuk kebutuhan 20 tahun ke depan dengan asumsi dari tahun 2018 ndash; 2038 rata-rata 1,5 juta ton/tahun. Rancangan konsep terminal ini menggunakan 4 pontoon, maka didapatkan kapasitas 32.428 ton/pontoon. Spesifikasi terminal apung panjang 125,5 m, Lebar 30,5 m, Sarat 6,3 m, Tinggi 8,47 m, Freeboard 2,17 m

ABSTRACT
Floating terminal is a new concept that is offered as a solution to overcome the existing problems in the port today. Constraints that often occur is the limited container pile at the dock and the limited loading and unloading location of the port. Floating terminal is a floating structure that stands on the surface of the water that has a high balance. This study takes the case in Tual Port Maluku. The terminal capacity is tailored to future development needs. Using projected data of loading and unloading quantities, it can be predicted that the floating terminal capacity for the next 20 years assuming 2018 2038 averages 1.5 million tons year. The design of this terminal concept uses 4 pontoon , Then obtained capacity 32,428 ton pontoon. Floating terminal specification LoA 125.5 m, Breadth 30.5 m,Draft 6.3 m, Height 8.47 m, Freeboard 2.17 m"
2017
T47677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Ganefanto
"Dengan pengalaman selama 28 tahun Indonesia mengoperasikan jaalan tol, serta dengan memperhatikan pertumbuhan disetiap wilayah yang tersedia jalan tot begitu cepatnya, sehingga seringkali jalan tol yang baru saja beroperasi, gerbang-gerbang tolnya sudah mengalami antrian kendaraan yang cukup panjang, maka dianggap perlu penerapan operability dari suatu jalan tol baru yang akan dibangun, sehingga bila dioperasikan nantinya dapat memberikan level of services sesuai umur rencananya.
Penerapan konsep operability dimulai dari penyusunan Feasiblity Study, Detailed Design, Pengadaan, Pelaksanaan Konstruksi dan Pengoperasian. Sehingga dengan persiapan yang balk sejak tahap awal perencanaan dengan memperhatikan masukan dari stake holder pada setiap tahapan siklus hidup proyek, maka kapasitas gerbang tol yang akan dibangun dapat melayani volume kendaraan yang lewat sesuai dengan rencana, dan layanan transaksi digerbang tol bisa lancar aman dan nyaman.
Dalam tesisi ini dilakukan pengkajian dari beberapa ruas jalan tol sebagai studi pustaka, yaitu Jalan Tol Jagorawi, Jakarta- Cikampek, Jakarta-Merak, Jakarta Outer Ring Road dan Palimanan - Kanci di Cirebon dengan mempelajari masukan yang diberikan oleh stake holder pada setiap tahapan siklus hidup proyek mulai dari tahap Feasibility Study, Detailed Design, Pengadaan, Pelaksanaan Konstruksi, hingga Pengoperasian.
Dengan penerapan operability sejak tahap perancanaan akan mengurangi perubahan rencana pada saat pembangunannya sehingga akan menjadikan suatu gerbang tol dapat beroperasi dengan optimal selama umur rencana.
Yang paling menentukan untuk penerapan operability bidang pengumpulan tol adalah Sistem Transaksi Tol dan tipe Interchange yang akan digunakan pada setiap pertemuan tidak sebidang dari jalan to! tersebut. Karena dari sistem transaksi dan tipe interchange, maka akan dapat ditentukan jumlah gardu pada setiap gerbang tol yang dapat mempengaruhi kapasitas gerbang tol untuk melayani kendaraan bertransaksi.

Having 28 years of experience, Indonesia has operate toll roads, with the vast growth of the area in toll road surrounding, oftentimes, once a toll road is operated, there are many vehicles queuing at the toll gates. In view of this condition, it is considered necessary to implement an operability of new toll road prior to its construction, so that when it will provide the level of services according to its design life.
The application of operability concept begins with Feasibility Study, followed by Detailed Design, Procurement, Construction and Operation. With a well prepared design in addition to input from stakeholders in each step of the project life cycle, toll gate capacity will then be able to serve passing vehicles according to plan and transaction services at toll gate will be smooth, safe and comfortable.
The thesis analyzes several toll roads, namely Toll Road of Jakarta- Bogor- Ciawi, Jakarta- Cikampek, Jakarta- Merak, Jakarta Outer Ring Road and Cirebon's Palimanan-Kanci, as literary study while also reviewing suggestion given by stakeholders at each stage of the project life cycle, i.e. the stages of Feasibility Study, Detailed Design, Procurement, Construction and Operation.
Since its design stage , operability implementation will minimize the changes of the design during construction stage and will hance make the toll gate operate at its best during the period of design life.
The most determining factor in implementing operability concept in toll collection is Toll Transaction System and Interchange type that will be used on toll road junction. Toll transaction system and interchange type determine the number of toll booths at each tol gate and this will influence toll gate capacity in serving vehicles making transaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fatchur Utama
"Saat ini akses menuju ke Surabaya masih banyak menggunakan transportasi darat, sehingga hampir setiap tahun jumlah kendaraan di jalan pantura meningkat drastis. Transportasi kapal dengan jenis wavepiercing katamaran menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mengembangkan tol laut sebagai pengalihan kepadatan yang terjadi. Pada skripsi ini, penulis membatasi pembahasan yaitu sistem transportasi laut menggunakan wavepiercing katamaran. Hasil analisis yang diperoleh yaitu: Analisis biaya pembuatan kapal wavepiercing katamaran, Sistem perancangan alat transportasi, sistem ticketing, dan sistem dipelabuhan. Dari beberapa analisis tersebut kapal wavepiercing katamaran layak dibuat dan digunakan di perairan Pantura (pantai utara).

Nowadays, there are many ways to Surabaya by ground transportation. Therefore almost every year the total of vehicles in Pantura street increased. Ship transportation by catamaran wave piercing become is one of the best solutions of developing sea toll to transfers vehicle density that happened. In this final project the writer define the study sea transportation system by catamaran wave piercing. The outcome of analyzing by writer obtained : the analyze of catamaran wave piercing ship making budget, the system of transportation tools plan, ticketing system, and port system. From those analyzes, catamaran wave piercing ship is the best solution in pantura (north beach) zo
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Bintang Putra Aldafi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan hasil laut melalui budidaya ikan di laut dalam. Fokus bahasannya ialah perancangan alat angkat jala keramba jaring apung laut dalam. Dimana saat ini di Indonesia Keramba Jaring Apung Laut Dalam / KJA Offshore mulai banyak digunakan, namun metode pemanenan masih bersifat konvensional. Di harapkan dengan adanya alat angkat jala keramba jaring apung laut dalam memudahkan pemanenan hasil budidaya dan mengurangi beban operasional. Besar harapan pula rancangan alat ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat.

ABSTRACT
This thesis discusses about efforts to increase marine products through deep-sea fish farming. The focus of the discussion is to design a lifting equipment mesh cages in deep sea floats. Where at this time in Indonesia the Cage of Deep Sea Floating Nets/KJA Offshore began to be widely used, but the method of harvesting was still conventional. Expected by the existence of lifting equipment mesh cages of floating net in facilitating the harvesting of cultivation products and reducing the operational burden. It is also hoped that the design of this tool can be utilized as much as possible by the community."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Baso Rahman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami analisis konflik
yang terjadi pada terminal bayangan Jatibening dan sikap, tindakan instansi terkait
dalam hal ini pihak P.T. Jasa Marga, Kepolisian setempat, Pemerintah daerah
dalam merespon konflik yang sudah umum dan telah beberapa kali terjadi dalam
bentuk besar serta penyelesaian konflik sosial terminal bayangan tersebut.
Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis
konflik Fisher (2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terminal
bayangan di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 29 telah beroperasi sejak
Tahun 1995, terbentuk secara alami, sejak beroperasinya terminal bayangan
tersebut tidak ada satu pihak yang merasa keberatan baik dari instansi yang
berwenang maupun dari P.T. Jasa Marga sendiri. Beroperasinya terminal
bayangan tersebut seakan-akan lebih diperkokoh dengan kebijakan P.T. Jasa
Marga yang pada tahun 1998 mamberi ijin sebagai imbalan karena warga telah
melindungi P.T. Jasa Marga dari imbas kerusuhan di tingkat pusat; (2) Koordinasi
yang dilakukan oleh P.T. Jasa Marga, Pemerintah Daerah dan Kepolisian dalam
rangka penertiban dan pemindahan ke lokasi terminal baru selalu mengalami
kendala karena warga seolah-olah mempunyai hak dan sudah menjadi sumber
pendapatan banyak warga; dan (3) Penyelesaian konflik yang terjadi dengan
masyarakat, adalah dengan tetap mengijinkan terminal bayangan beroperasi untuk
sementara waktu sampai selesainya hasil kajian dari Dinas Perhubungan Kota
Bekasi dan Badan Pengatur Jalan Tol; P.T. Jasa Marga (Persero) akan melakukan
penataan jalur khusus bus ke rest area (kantong parkir); dan masyarakat
Jatibening akan ikut berperan dalam menertibkan jalur khusus bus, agar tidak
semrawut dan mengganggu kelancaran lalu lintas.

ABSTRACT
The study aims to identify and understand the analysis of conflict took place at
Jatibening toll gate illegal bus terminal, and the attitude, action of related
institution in this case Jasa Marga Pte.Ltd., the local Police, and the Local
Government in responding the conflict which is common and happened several
times in big magnitude and the social conflict resolution of the illegal terminal.
The study conducted as descriptive qualitative using Fisher (2001) conflict
analysis. Result of the study shows that (1) Illegal terminal at Jakarta-Cikampek
toll roads Km. 29 has been operated since 1995 and naturally establish, since
beginning operation of the illegal terminal there is no party objections neither
from authorities nor from Jasa Marga Pte.Ltd. Besides the operation of illegal
terminal seems to be strengthened by Jasa Marga Pte.Ltd policy in 1998 which
gives permission as a reward since local residents saved Jasa Marga Pte.Ltd. from
the impact of riot at central government level; (2) Coordination between Jasa
Marga Pte.Ltd., Local Government and Police Department to discipline and
relocate to a new terminal location always face constraints since local residents
seem to bare the right and has already become many residents source of income;
and (3) Conflict resolution with local residents is still allow the illegal terminal to
operate temporarily until study result conducted by Dinas Perhubungan Bekasi
and Toll Roads Regulatory Agency has been completed; Jasa Marga (Persero)
Pte.Ltd will arrange special bus lane to rest area; and Jatibening community will
play a role to discipline special bus lane not so chaotic and disrupt traffic."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsep diri merupakan cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri. Motivasi untuk rneraih rnasa depan merupakan suatu dorongan dari dalam atau luar dirinya sendiri yang mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku dengan tujuan meraih impian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri anak jalanan usia remaja dan motivasi untuk meraih masa depan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel penelitian ini benjumlah 134 responden yang merupakan anak jalanan di Terminal Depok yang berusia 15-18 tahun dan bersekolah di Sekolah Masjid Terminal Depok yang dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner mengenai konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan. Untuk mengukur konsep diri digunakan Tennessee Self Concept Scale yang telah dimodiiikasi, sedangkan untuk rnengukur motivasi untuk meraih masa depan digunakan kuesioner yang telah dibuat sendiri oleh peneliti. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan pada anak jalanan usia remaja di Terminal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; dan OR = 9,646).

Self-concept is the individual perspective to describe their own self. Motivation to achieve the fiiture is a force either from the outside or inside of individual itself leading them to behave and its purpose is to fulfill their dreams. The purpose of this research is to know the correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Terminal Depok. The methodology that being used in this research is descriptive correlation. The total amount of the sample of this research is 134 respondents that are adolescence street children at Tenninal Depok which age around 15 through 18 years old and they go to school at Sekolah Masjid Terminal Depok, they were being chosen by random sampling. The data was collected by using a questionnaire sheet about self concept and motivation to achieve the future. To measure self concept, researchers used Tennessee Self Concept Scale that has been modified. Besides that, to measure motivation to achieve the future, researchers used the questionnaire that made by ourselves. The collected data is being analyzed by using Chi-Square test. The results of this research showed that there was a significant correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Tenninal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; and OR = 9,646)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5915
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ersyad Munawir Dermawan
"Transportasi laut memegang peran penting dalam kemajuan perekonomian Indonesia. Dalam memudahkan transportasi antar pulau ini, maka pemerintah memutuskan untuk membuat Tol Laut. Tol Laut ini dibuat dengan tujuan melancarkan distribusi barang, konektivitas antar moda, dan agar dapat mengendalikan harga barang. Akan tetapi, jika modal yang dikeluarkan untuk melakukan sekali perjalanan terbilang besar, maka keuntungan yang akan di dapat akan cenderung sedikit sehingga akan sulit untuk melakukan distribusi dalam jumlah kecil dan mengendalikan harga barang. Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkosiderasikan apa saja yang dapat dilakukan untuk menekan biaya operasional transportasi laut selama menggunakan Tol Laut. Salah satu yang dapat dipertimbangkan adalah pemilihan jalur yang paling efektif saat melakukan aktivitas melalui Tol Laut. Pemilihan jalur yang efektif dapat mempengaruhi besarnya penggunaan bahan bakar sehingga dapat diperhitungkan kedalam penggunaan bahan bakar paling minimum dan tetap mencapai tujuan akhir yang sama. Penelitian ini akan dilakukan menggunakan algoritma A*(A Star).

Sea transportation plays an important role in the progress of the Indonesian economy. In order to facilitate transportation between islands, the government decided to create a Sea Toll Road. This Sea Toll Road was created with the aim of facilitating the distribution of goods, connectivity between modes, and in order to control the price of goods. However, if the capital spent on a one-time trip is large, then the profits to be obtained will tend to be small, so it will be difficult to distribute small quantities and control the price of goods. Based on these things, this research was conducted to consider what can be done to reduce the operational costs of sea transportation while using the Sea Toll. One thing that can be considered is the selection of the most effective route when carrying out activities through the Sea Highway. Selection of an effective route can affect the amount of fuel use so that it can be calculated into the minimum fuel use and still achieve the same final goal. This research will be conducted using the A*(A Star) algorithm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ivan Reynaldo
"Rumah Sakit Apung Nusa Waluya 2 adalah rumah sakit berbentuk kapal yang dalam pelaksanaan operasionalnya membutuhkan tata kelola rumah sakit. Konsep tata kelola rumah sakit yang digunakan merujuk kepada Permenkes No. 33 tahun 2023 sebagai rujukan utama seluruh pelaku rumah sakit kapal/apung Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsep dan tata kelola RS Apung Nusa Waluya 2 dan implementasinya atas Permenkes No. 33 tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, untuk menemukan konsep tata kelola RS Apung Nusa Waluya 2. Hasil penelitian menunjukkan RS Apung Nusa Waluya 2 secara regulasi memenuhi standar perundang-undangan, di aspek lain hampir menyerupai tata kelola rumah sakit di daratan. Faktor yang menjadi pembanding antara lain regulasi, good governance, bentuk pelayanan, SDM, sarpras, pendanaan, dan patient safety. Usulan tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah terkait pendokumentasian dan penyusunan  panduan tata kelola rs apung.

The Nusa Waluya 2 Floating Hospital is a ship-shaped hospital whose operational implementation requires hospital management. The hospital governance concept used refers to Minister of Health Regulation no. 33 year 2023 as the main reference for all floating hospital executant. The objective of this research is to get the information of the concept and the governance of the Nusa Waluya 2 Floating Hospital and its implementation of Minister of Health Regulation No. 33 of 2023. This qualitative study adopts a case study approach to discover the concept of governance of the Nusa Waluya Floating Hospital 2. The research finding is that the Nusa Waluya 2 Floating Hospital already in accordance to regulatory standards, in other aspects it almost resembles land-hospital governance. Contributing factors related to regulations, good governance, forms of service, human resources, infrastructure, funding, and patient safety. The proposed follow-up actions that can be carried out are related to documentation and preparation of floating hospital management guidelines."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rutma Pujiwat
"ABSTRAK
Sistem transportasi barang dari lokasi industri menuju pelabuhan msih didominasi oleh truk. Dengan trend kenaikan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong serta lapangan penumpukan yang terbatas akan mengakibatkan kemacetan di zona pelabuhan sehingga waktu tempuh dari dan menuju pelabuhan semakin bertambah yang menyebabkan biaya logistik meningkat. Konsep Dry port sebagai perpanjangan pelabuhan, akan meningkatkan efektifitas dan konektivitas transportasi barang dari dan menuju pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatan lokasi dry port dengan biaya total minimum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah multikriteria hybrid AHP-TOPSIS untuk mendapatkan bobot kriteria pemilihan dan perangkinan lokasi serta Uncapacitated Fixed Location Problem untuk mendapatkan lokasi dry port dengan biaya total optimum. Hasil AHP menunjukkan bahwa bobot  kriteria penentu adalah kedekatan dengan rel (0,174), kedekatan dengan industri (0,163), kedekatan dengan tol (0,151), harga tanah (0,12), upah minimum (0,112), kedekatan dengan sumber energi (0,094), pertumbuhan industri (0,08), kedekatan dengan jalan arteri (0,058), topografi (0,033), PDRB (0,015). Sedangkan hasil TOPSIS menunjuukan bahwa urutan rangking lokasi dry port adalah Pasuruan, Sidoarjo, Kandangan, Malang, Mojokerto dan jember. Selanjutnya hasil analisis Uncapacitated Fixed Location Problem menunjukkan bahwa lokasi dry port dengan total biaya minimum adalah Kandangan.

ABSTRACT
The transportation system of goods from industrial locations to seaport is still dominated by trucks. With the rising trend of loading and unloading activities at Surabaya Container Terminal and Teluk Lamong Terminal and limited container yard cause congestion in the port zone so that travel time to and from the port increases as well as logistics costs. The concept of Dry port as an extension of seaport, will increase the effectiveness and connectivity of transportation to and from seaport. This study aims to obtain dry port location with a minimum total cost. The method used in this research is AHP-TOPSIS hybrid multi-criteria to weight location criteria and to rank location then Uncapacitated Fixed Charge Location Problem is used to get the location with optimum total cost. AHP show that the weighting of the criteria: proximity to rail (0.174), proximity to industry (0.163), proximity to highway (0.151), land price (0.12), minimum wage (0.112), proximity to energy sources (0.094) , industrial growth (0.08), proximity to arterial roads (0.058), topography (0.033), PDRB (0.015). While TOPSIS shows the location ranking as follows: Pasuruan, Sidoarjo, Kandangan, Malang, Mojokerto, Jember then Uncapacitated Fixed Charge Location Problem analysis shows that the optimum dry port location is Kandangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuning Pramesthi Pintoarsi
"Industri jasa penerbangan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh lahirnya konsep baru di dunia penerbangan yaitu 'Low Cost Carrier'. Dengan adanya konsep low cost carrier dan tingginya arus globalisasi, menyebabkan orang lebih memilih menggunakan jasa penerbangan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Ditambah lagi ketika melakukan proses check-in, dimana jumlah check-in counter yang ada tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penumpang. Dengan melakukan peramalan jumlah penumpang pesawat 10 tahun ke depan pada waktu puncak menggunakan metode Support Vector Regression dapat ditentukan alokasi jumlah check-in counter terminal bandara untuk 10 tahun ke depan, serta luas yang dibutuhkan untuk penambahan check-in counter. Pada akhirnya dibutuhkan penambahan check-in counter pada terminal domestik di tahun 2020.

Indonesia's aviation services industry has experienced rapid growth from year to year due to the birth of a new concept in the aviation world that is "Low Cost Carrier". With the concept of low cost carriers and the high currents of globalization, causing people prefer to use aviation services to meet these needs. This is even more aggravating the conditions of an increasingly crowded airport today and the future. When doing the check-in, where the number of check-in counters that available are not proportional to the an increasing number of passengers. By forecasting the number of passengers aboard the next 10 years at the time of peak use Support Vector Regression method to determine the allocation of the number of check-in counter airport terminal for the next 10 years, and extensive additions required to check-in counter. At the end, it takes the addition of check-in counter at domestic's terminal in 2020."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S774
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>