Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hans Pratama Putra Wiyono
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari persepsi ethical leadership terhadap perilaku organisasi para bawahannya. Perilaku organisasi yang hendak diukur adalah work engagement dan perilaku kerja inovatif dari karyawan. Penelitian ini menggunakan model mediasi sederhana. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap untuk mengatasi common method bias. Tahap satu terdiri dari 27 aitem untuk gabungan aitem IV dan mediator. Tahap dua sebanyak sembilan aitem untuk DV. Responden dalam penelitian ini berjumlah 91 orang yang bekerja sebagai sales/marketing dari berbagai perusahaan. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, ditemukan persepsi ethical leadership berpengaruh positif signifikan terhadap work engagement dan work engagement berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kerja inovatif. Melalui analisa mediasi Hayes dan Sobel rsquo;s test ditemukan bahwa work engagement memiliki peran dalam memediasi hubungan antara persepsi ethical leadership dengan perilaku kerja inovatif karyawan.

ABSTRACT
This research aimed to find out the effect of perceived ethical leadership on the employee rsquo s organizational behavior. Employee rsquo s organizational behaviors which were measured in this research were work engagement and work innovative behavior. This research used simple mediation model. The questionnaires used in this research were split into two stages. The first stage contained 27 items for predictor and mediator variable. The second stage contained nine items for the outcome variable. There were 91 sales marketing peoples from different organizations included in this research as respondents. The result showed that perceived ethical leadership is indeed having a positive significant effect on work engagement and work engagement also has a positive significant effect on innovative work behavior. Through Hayes mediation analysis and Sobel rsquo s test, researcher found that there rsquo s a positive significant effect from perceived ethical leadership on innovative work behavior through the mediation of work engagement."
2017
T47559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffrey Ivan Vincent
"Kinerja individu atau organisasi sangat tergantung pada semua kegiatan organisasi, kebijakan, praktik, dan keterlibatan karyawan. Upaya melalui pemberdayaan teknologi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara efisien dan efektif dimana salah satunya yang dialami pada sektor perbankan yakni melalui perubahan lingkungan kerja. Evaluasi karyawan terhadap manajer akan memberikan penilaian terhadap gaya kepemimpinan yang etis, karena karyawan bekerja sama dengan atasannya sehingga mengetahui perilaku dan kinerja pemimpin. Tingkat keterlibatan kerja yang dimiliki individu dalam suatu pekerjaan merupakan aspek penting yang mempengaruhi kualitas kinerja di lingkungan kerjanya. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan etis dan kebermaknaan kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh Work Engagement yang diperoleh melalui kuesioner dengan responden sebesar 310 karyawan perbankan yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian yang diperoleh kepemimpinan etis, kebermaknaan kerja dan keterlibatan berpengaruh cukup signifikan terhadap kinerja karyawan secara individu termasuk adanya faktor keterlibatan kerja yang berperan sebagai mediator kepemimpinan etis dan kebermaknaan kerja terhadap hasil pekerjaan yang dicapai

Individual or organizational performance is highly dependent on all organizational activities, policies, practices, and employee involvement. Efforts through technology empowerment are carried out to meet customer needs efficiently and effectively, one of which is experienced in the banking sector, namely through changes in the work environment. Employee evaluation of managers will provide an assessment of ethical leadership styles, because employees work closely with their superiors so that they know the behavior and performance of leaders. The level of work involvement that individuals have in a job is an important aspect that affects the quality of performance in their work environment. This quantitative study aims to examine the effect of ethical leadership and meaningfulness of work on employee performance mediated by Work Engagement which was obtained through a questionnaire with 310 banking employees having a minimum of 1 year of service as respondents. The results of this study will be analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The research results obtained that ethical leadership, meaningfulness of work and involvement have a significant effect on individual employee performance, including work involvement factors that act as mediators of ethical leadership and meaningfulness of work on the work achieved.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh psychological capital dan perceived organizational support terhadap innovative work behavior yang dimediasi oleh work engagement pada PT LAMIGAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 114 orang yang bekerja pada PT LAMIGAS. Pengukuran psychological capital pada penelitian ini menggunakan alat ukur PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Pengukuran Perceived organizational support pada penelitian ini menggunakan alat ukur Perceived organizational support (1997). Pengukuran Work engagement pada penelitian ini menggunakan alat ukur UWES 9. Pengukuran Innovative work behavior pada penelitian ini menggunakan alat ukur Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). Penelitian ini dilakukan pada 114 responden karyawan PT LAMIGAS. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya hubungan positif dan signifikan antara variabel psychological capital dan innovative work behavior, perceived organizational support dan innovative work behavior, serta variabel psychological capital dan work engagement.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of psychological capital and perceived organizational support to innovative work behavior mediated by work engagement at PT LAMIGAS. This research uses a quantitative approach with survey methods conducted online. Respondents involved in this research are 114 people who work at PT LAMIGAS. Measurement of psychological capital in this study using PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Measurement of Perceived organizational support in this study using Perceived organizational support (1997). Measurement of Work engagement in this research using UWES measuring instrument 9. Measurement of Innovative work behavior in this research using Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). This research was conducted on 114 respondents employees of PT LAMIGAS. The result of this research is the finding of positive and significant relation between psychological capital and innovative work behavior variable, and psychological capital variable and work engagement."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidan Raleto Seno
"Inovasi merupakan salah satu target yang diharapkan dari management trainee yang merupakan calon pemimpin masa depan dari perusahaan. Namun, belum banyak penelitian yang membahas mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku kerja inovatif pada management trainee. Penelitian kuantitatif cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui peran empowering leadership sebagai moderator dalam efek stres terhadap perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 174 peserta aktif program management trainee dari berbagai perusahaan menggunakan skala IWB-9, PSS-10, dan LEB-12 yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,7–0,9. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa persepsi stres tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja inovatif pada management trainee (β=0,04, t=0,56, p=0,58). Empowering leadership juga tidak berperan sebagai moderator dalam efek tersebut (β=-0,03, t=0,07, p=0,68), tetapi memiliki pengaruh secara langsung terhadap perilaku kerja inovatif (β=0,55, t=7,92, p<0,001). Penelitian menyimpulkan bahwa kondisi negatif tidak memiliki efek langsung terhadap perilaku kerja inovatif yang dilakukan oleh management trainee. Penelitian selanjutnya perlu untuk mengeksplorasi karakteristik individual positif yang dapat membantu management trainee mempertahankan perilaku kerja inovatif di tengah kondisi kerja yang menuntutnya untuk menampilkan performa yang lebih dibandingkan karyawan yang lain.

Innovation is one of the targets expected of management trainees, who are expected to become future leaders of the company. However, not many studies have discussed the factors that can influence innovative work behavior in management trainees. This cross-sectional quantitative study aims to determine the role of empowering leadership as a moderator in the effect of stress on innovative work behavior. The data were obtained from 174 active participants of management trainee programs from different companies using the IWB-9, PSS-10, and LEB-12 scales, which had been adapted into Indonesian with a reliability coefficient of 0.7-0.9. The results of the multiple linear regression test indicated that perceived stress did not significantly influence innovative work behavior in management trainees (β=0.04, t=0.56, p=0.58). Empowering leadership was also found to have no moderating effect on this relationship (β = -0.03, t = 0.07, p = 0.68), but did exert a direct influence on innovative work behavior (β = 0.55, t = 7.92, p < 0.001). The study concluded that negative conditions do not have a direct effect on the innovative work behavior of management trainees. Future research should investigate the role of positive individual characteristics in enabling management trainees to maintain innovative work behavior in the midst of work conditions that require them to perform more than other employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallya Sharina Dachyar
"Era disrupsi adalah suatu fenomena dimana inovasi memiliki potensi untuk mengacaukan atau bahkan mematikan suatu bisnis. Perusahaan harus berani melakukan self-disruption yang mana memiliki potensi untuk bertahan mengahadapi kompetitor. Perusahaan kedepannya harus mempersiapkan seluruh karyawan dengan menumbuhkan perilaku kerja inovatif, untuk mengantisipasi tantangan di era disruptif dengan menghasilkan inovasi yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Karyawan yang inovatif merupakan sumber daya manusia yang penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tingkat perilaku kerja inovatif yang dimiliki karyawan dapat dipengaruhi dan ditingkatkan oleh leader-member exchange LMX, pemberdayaan psikologis, dan keterikatan karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Data penelitian ini diperoleh dari 226 karyawan ConsuCo yang telah bekerja minimal selama satu tahun di perusahaan secara offline.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki pengaruh langsung yang bersifat positif terhadap perilaku kerja inovatif, sedangkan pemberdayaan psikologis ditemukan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku kerja inovatif. Selain itu, keterikatan karyawan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku kerja inovatif. Lebih lanjut, LMX dan pemberdayaan psikologis ditemukan memiliki pengaruh terhadap perilaku kerja inovatif melalui keterikatan karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterikatan karyawan memiliki peran sebagai mediator antara LMX mediasi parsial dan pemberdayaan psikologis mediasi penuh terhadap perilaku kerja inovatif.

Disruption era is a phenomenon where innovation has the potential to disrupt or even kill a business. Companies must dare to do self disruption which has the potential to survive facing competitors. In the future, companies must prepare all employees by fostering innovative work behaviors, to anticipate challenges in the disruptive era by generating innovations that can provide a competitive advantage for the company. Innovative employees are an important human resource in maintaining the viability of the company. The level of employee 39s innovative work behavior can be influenced and enhanced by leader member exchange LMX, psychological empowerment, and employee engagement.
This research used Structural Equation Modeling SEM method. This research data is obtained from 226 ConsuCo employees who have been working for at least a year in the company through offline.
The results of this study indicate that LMX has a positive direct effect on innovative work behavior, whereas psychological empowerment is found to have no direct effect on innovative work behavior. In addition, employee engagement has a positive effect on innovative work behavior. Furthermore, LMX and psychological empowerment are found to have an effect on innovative work behavior through employee engagement. It shows that employee engagement has a role as mediator between LMX partial mediation and psychological empowerment full mediation on innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Hany
"Era disrupsi adalah suatu fenomena dimana inovasi memiliki potensi untuk mengacaukan atau bahkan mematikan suatu bisnis. Perusahaan kedepannya harus mempersiapkan seluruh karyawan dengan menumbuhkan perilaku inovatif, untuk mengantisipasi tantangan di era disruptif dengan menghasilkan inovasi yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Inovasi yang dapat dilakukan dalam manufaktur seperti inovasi produk, pemasaran, proses dan perusahaan itu sendiri. Dalam sektor manufaktur implementasi inovasi yang dapat dilakukan seperti hal teknis, desain, proses manufaktur, manajemen, pemasaran, peningkatan produk dengan proses atau dengan alat yang baru. Melalui perilaku inovatif, dapat melihat kontribusi karyawan dalam pekerjaan sehari- hari untuk berkontribusi secara konstruktif untuk inovasi. Perilaku inovatif dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional, suara karyawan, dan sistem kerja berkinerja tinggi. Dengan dukungan karyawan yang inovatif, melalui suara karyawan mereka dapat mengeluarkan pendapat, ide, saran atau solusi yang untuk perusahaan. Selain itu peran sistem sumber daya manusia atau sistem kerja berkinerja tinggi dapat mendorong perilaku inovatif melalui pemberian timbal balik yang baik untuk karyawan. Dan juga tingkat perilaku inovatif yang dimiliki karyawan dapat dipengaruhi dan peran kepemimpinan transformasional yang menyampaikan visi misi dengan jelas. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Data penelitian ini diperoleh dari 249 karyawan MidCo yang telah bekerja minimal selama satu tahun di perusahaan secara offline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh langsung dan bersifat negatif terhadap perilaku inovatif, sedangkan sistem kerja berkinerja tinggi ditemukan memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku inovatif. Selain itu, suara karyawan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku inovatif. Lebih lanjut, kepemimpinan transformasional dan sistem kerja berkinerja tinggi ditemukan memiliki pengaruh terhadap perilaku inovatif melalui suara karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa suara karyawan memiliki peran sebagai mediator antara kepemimpinan transformasional (mediasi penuh) dan sistem kerja berkinerja tinggi (mediasi parsial) terhadap perilaku inovatif.

The disruption era is a phenomenon where innovation has the potential to disrupt or even kill a business. The company in the future must prepare all employees by fostering innovative behavior, to anticipate challenges in the disruptive era by generating innovations that can provide a competitive advantage for the company. Innovations that can be done in manufacturing such as product innovation, marketing, processes and the company itself. In the manufacturing sector the implementation of innovations can be done such as technical matters, design, manufacturing processes, management, marketing, product improvement with processes or with new tools. Through innovative behavior, can see the contribution of employees in their daily work to contribute constructively to innovation. Innovative behavior can be influenced by transformational leadership, employee voice, and high-performance work systems. With the support of innovative employees, through the voice of their employees can issue opinions, ideas, suggestions or solutions for the company. In addition, the role of human resource systems or high-performance work systems can encourage innovative behavior through providing good reciprocity to employees. And also the level of innovative behavior possessed by employees can be influenced and the role of transformational leadership that conveys the vision and mission clearly. This study uses the Structural Equation Modeling (SEM) method. The research data was obtained from 249 MidCo employees who have worked for at least one year in the company offline. The results of this study indicate that transformational leadership has no direct and negative influence on innovative behavior, while high-performance work systems are found to have a direct influence on innovative behavior. In addition, the voice of employees has a positive influence on innovative behavior. Furthermore, transformational leadership and high-performance work systems were found to have an influence on innovative behavior through employee voices. This shows that the voice of employees has a role as a mediator between transformational leadership (full mediation) and high-performance work systems (partial mediation) against innovative behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primahesti Dyah Widowati
"Tingkat work engagement(keterikatan kerja) karyawan dapat mempengaruhi ketahanan suatu organisasi di tengah persaingan bisnis. Namun karyawan perbankan kerap kali dihadapkan pada tingkat partisipasi konsumen, jam kerja yang kaku, dan cakupan target konsumen yang dapat mempengaruhi tingkat keterikatan kerja dari karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari emotional intelligence, perceived organizational support, dan ethical leadership, terhadap keterikatan kerja karyawan perbankan melalui mediasi dari psychological capital. Sampel yang dilibatkan dalam penelitian adalah 297 karyawan bank umum konvensional di Indonesia. Hasil analisis structural equation modeling (SEM) memperlihatkan bahwa emotional intelligence, perceived organizational support, ethical leadership, dan psychological capital dapat mempengaruhi work engagement. Psychological capital menunjukkan peran mediasi secara parsial terhadap pengaruh dari emotional intelligence, perceived organizational support dan ethical leadership terhadap work engagement. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap emotional intelligence, perceived organizational support, ethical leadership, dan psychological capital sebagai upaya untuk meningkatkan work engagement dapat membantu sektor perbankan untuk mempertahankan karyawan, meningkatkan kinerja karyawan serta organisasi, dan mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi di tengah ketatnya persaingan antar perbankan di Indonesia.

The level of employee work engagement can affect an organization's resilience amid business competition. However, banking employees are often faced with the level of consumer participation, rigid working hours, and the range of target consumers that can affect the level of work engagement of employees. This study aims to determine the role of emotional intelligence, perceived organizational support, and ethical leadership on banking employee engagement through mediation from psychological capital. The samples involved in the study were 297 employees of conventional commercial banks in Indonesia. The structural equation modeling (SEM) analysis shows that emotional intelligence, perceived organizational support, ethical leadership, and psychological capital can affect work engagement. Psychological capital shows a mediating role partially in the effect of emotional intelligence, perceived organizational support and ethical leadership on work engagement. A deeper understanding of emotional intelligence, ethical leadership, and psychological capital to increase work engagement can help the banking sector retain employees, improve employee and organizational performance, and maintain an organizational competitive advantage amid intense competition between banks in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niode, Siti Hajar Maharani
"Perilaku inovatif pada karyawan dapat didorong dengan menerapkan sebuah proses pembelajaran yang telah tersistem dengan baik di dalam perusahaan, hal ini dapat dinamakan dengan organisasi pembelajaran. Selain perilaku inovatif, organisasi pembelajaran juga dapat dipercayai meningkatkan keterlibatan kerja dari karyawan,yang selanjutnya dapat meningkatkan perilaku inovatif yang dimiliki dari parakaryawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari organisasi pembelajaran terhadap perilaku inovatif karyawan dengan keterlibatan kerja sebagai mediasi, penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM .Data penelitian diperoleh dari 244 karyawan 2 dua perusahaan dealer mobil di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi pembelajaran memiliki pengaruh positif terhadap keterlibatan kerja, dimana keterlibatan kerja memiliki pengaruh yang juga positif terhadap perilaku inovatif karyawan. Sedang kanorganisasi pembelajaran juga memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap perilaku inovatif karyawan. Sehingga menunjukkan peran mediasi keterlibatan kerja yaitu partial mediation.

Iovation has been regarded as one of the most important aspect in a succesful company. Innovation is not something that could take place in a second, a company has to nurture and develop the innovative behaviors of their employees. Innovative behaviors can be nurtured and developed by continuous learning and developing a learning a culture, or becoming a learning organization. Besides inonovative behavior, a learning organization can also develop a sense of well being, that is work engagement, which in turn can also develop innovative behavior of the employees.
This study aims to analyze the effect of learning organization towards employees rsquo innovative behavior and mediated by work engagement using Structural Equation Modelling SEM method. Research data were collected from 244 employees of 2 two automobile dealers company in Indonesia using questionnaires.
The study result showed that learning organization has a positve effect towards work engagement, in which work engagement has a positive effect toward employees rsquo innovative behavior. Also, learning organization has a positive effect towards employees rsquo innovative behavior, which means work engagement has a role of partial mediation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Permata Widiastuti
"

Terkait dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas di perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN), diperlukan penelitian tentang variabel mana saja yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak dari variabel dukungan sosial, kepemimpinan transformasional, dan komitmen organisasional terhadap kinerja kerja karyawan BUMN. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji apakah perilaku kerja inovatif berperan sebagai mediator dalam hubungan antara variabel-variabel tersebut. Data diperoleh dari 300 karyawan BUMN Klaster Industri Jasa Keuangan dianalisis menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modeling - SEM) untuk menguji hipotesis. Hasilnya menunjukkan bahwa dukungan sosial, kepemimpinan transformasional, dan komitmen organisasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kerja. Lebih lanjut, perilaku kerja inovatif teridentifikasi sebagai mediator penuh antara dukungan sosial dan kepemimpinan transformasional dengan kinerja kerja, serta sebagai mediator parsial antara komitmen organisasional dan kinerja kerja. Temuan ini menekankan pentingnya dukungan sosial, kepemimpinan transformasional, dan komitmen organisasional dalam meningkatkan kinerja kerja karyawan BUMN Klaster Industri Jasa Keuangan. Studi ini juga menyoroti tantangan bagi BUMN ke depan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku kerja inovatif. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur yang ada dengan menunjukkan bahwa perilaku kerja inovatif dapat berfungsi sebagai mediator dalam hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.


Regarding efforts to enhance productivity in state-owned enterprises (SOEs), research is needed to identify variables that impact the improvement of employee performance. The aim of this study is to evaluate the impact of social support, transformational leadership, and organizational commitment variables on the job performance of SOE employees. Furthermore, this research also examines whether innovative work behavior acts as a mediator in the relationship between these variables. Data obtained from 300 employees of SOEs in the Financial Services Industry Cluster were analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) to test the hypotheses. The results indicate that social support, transformational leadership, and organizational commitment have a positive and significant impact on job performance. Additionally, innovative work behavior is identified as a full mediator between social support and transformational leadership with job performance, and as a partial mediator between organizational commitment and job performance. These findings emphasize the importance of social support, transformational leadership, and organizational commitment in enhancing the job performance of employees in the Financial Services Industry Cluster of SOEs. This study also highlights the future challenge for SOEs to create an environment that supports innovative work behavior. This research contributes to the existing literature by demonstrating that innovative work behavior can function as a mediator in the relationship between the investigated variables.

 

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Perdana Hidayat
"Penelitian ini membahas peran pemimpin dalam mengendalikan laju organisasi menuju masa depan dengan tujuan agar dapat memahami kesadaran akan kebutuhan lingkungan dan menyiapkan strategi perubahan yang tepat dan mengarahkan tujuan organisasi. Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional dapat memperkuat pemahaman dan keadilan pada bawahannya, serta meningkatkan kualitas kehidupan kerja dalam organisasi. Kualitas kehidupan kerja mencakup setiap elemen dalam budaya organisasi terhadap pimpinan yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, kepercayaan pada pemimpin dan perilaku kerja inovatif di dalam organisasi. Pemimpin harus mematuhi gaya kepemimpinan sesuai dengan jenis perubahan dan karakteristik karyawan yang terlibat dan terpengaruh oleh perubahan tersebut. Studi kuantitatif ini menggunakan data primer dari 150 karyawan yang bekerja di perusahaan melalui kuesioner online mengenai pengaruh kepemimpinan berorientasi pada transformasi perusahaan terhadap kinerja karyawan, perilaku kerja inovatif dan kepercayaan pada pemimpin dengan keterikatan kerja sebagai variabel mediasi yang sesuai dalam proses transformasi dan manajemen perubahan di perusahaan untuk mencapai visi strategis perusahaan. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software menggunakan PLS.

This study discusses the role of leaders in controlling the pace of the organization towards the future with the aim of understanding awareness of environmental needs and preparing organizational change strategies. Leaders who have a transformational leadership style can strengthen understanding and fairness in their subordinates, as well as improve the quality of work life in the organization. Quality of work life includes every element in the organizational culture towards the leadership that can improve employee performance, trust in leaders and innovative work behavior within the organization. Leaders must adhere to a leadership style according to the type of change and the characteristics of the employees involved and affected by the change. This quantitative study uses primary data from 150 employees working in the company through an online questionnaire regarding the effect of transformation-oriented leadership on employee performance, innovative work behavior and trust in leaders with work engagement as appropriate mediating variables in the transformation process and change management in the company. to achieve the company's strategic vision. Data is analysed using Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM PLS)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>