Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92744 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hariman T. Zagloel
"ABSTRAK
PT SNP adalah salah satu dari 10 perusahaan kontraktor pameran di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1983. Perusahaan ini termasuk perintis sekaligus market leader sampai dengan tahun 1987, tetapi sejak hadirnya pesaing-pesaing baru keadaannya telah berubah. PT SNP kini menghadapi beberapa masalah diantaranya hilangnya beberapa pelanggan akibat persaingan yang semakin tajam. Harga sangat sensitif pada jenis pasar hazar, mengakibatkan sering terjadinya persaingan harga yang tidak sehat. Pada kelas menengah dan atas kualitas jasa dan produk merupakan prioritas utama bagi pelanggan. PT SNP telah melakukan strateji penurunan harga dan peningkatkan kualitas, namun demikian usaha ini nampak tidak efektif terlihat dengan terus menurunnya pangsa pasar perusahaan.
Penulis berkesimpulan bahwa PT SNP dalam melakukan stratejinya tidak di~ukung dengan bauran promosi/komunikasi pemasaran dengan tepat. Hal ini terjadi karena sasaran komunikasi pemasaran perusahaan tidak jelas. Dari pengamatan penulis PT SNP hanya menggunakan sarana promosi penjulaan melalui potongan harga sebagai andalan dalam persaingannya. Padahal promosi penjualan hanya efeketif dengan sasaran jangka pendek. Yang diperlukan PT SNP pada saat sekarang adalah usaha memperbaiki citra perusahaan terlebih dahulu dan sekaligus memperkenalkan jasa dan produknya pada pelanggan baru.
.
Penulis menyarankan agar PT SNP juga memperhatikan sarana komunikas pemasaran lainnya seperti penjualan pribadi, publisitas dan iklan. Selain itu disarankan PT SNP untuk meninggalkan pasar bazar secara pelan-pelan, karena sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan yang berorientasi dengan kualitas. Dengan demikian penjualan pribadi sangat perlu diperhatikan mengingat sasaran yang dituju adalah konsumen yang sangat kritis dengan pelayanan jasa dan produk. Unsur tenaga ahli sangat memegang peranan dalam hal ini, oleh karena itu disarankan PT SNP untuk melakukan pelatihan khusus bagi tenaga penjual yang sudah ada dan jika perlu dilakukan penambahan tenaga penjual baru yang profesional. Pada akhirnya strateji komunikasi pemasaran ini akan berhasil bila dapat dikelola dan dikoordinasi dengan baik. Manajemen PT SNP harus menempatkan kepala komunikasi pemasaran secara khusus yang bertanggungjawab kepada semua program komunikasi pemasaran perusahaan. Walaupun dalam prakteknya tidak semudah teorinya, bila program komunikasi pemasaran dilakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh sangatlah mungkin misi perusahaan dapat tercapai dengan baik.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Bassar
"Media televisi di Indonesia bukan lagi sebagai barang yang mewah, tidak seperti ketika penama kali televisi ada di Indonesia. Saat ini, televisi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Pertama kali televisi hadir di Indonesia, yaitu pada tahun 1962, bertepatan dengan peristiwa olahraga Asia keempat di Jakarta. Peresmian The 4th Asian Games tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1962.
Kemudian setelah kurang lebih 27 tahun TVRI siaran `sendiri' di Indonesia, di akhir tahun l 990 -an pemerintah memberikan deregulasi dalam bidang pertelevisian, dimana pemerintah mengijinkan televisi swasta untuk siaran. Hal ini membuat dunia televisi berkembang pesat, yaitu dengan munculnya RCTI sebagai televisi swasta pertama di Indonesia, diikuti Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), dan Indosiar Visual Mandiri (IVM).
Dengan berdirinya 5 (lima) stasiun swasta tersebut, semakin maraklah media televisi di Indonesia. Faktor daya saing, antara lain sumber daya manusia, fasilitas, teknologi, keuangan, dan strategi, harus menjadi perhatian pengelola televisi. Untuk itu, diperlukan adanya strategi yang tepat, khususnya strategi komunikasi pemasaran yang mempunyai peran dalam menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/atau mengingatkan khalayak (pemirsa dan klien) akan perusahaan dan produk (program) perusahaan, agar dapat menerima dan loyal terhadap program yang ditawarkan perusahaan.
Analisis hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran RCTI cukup baik. Hal ini dapat dilihat. antara lain dengan adanya strategi pemasaran yang dirumuskan oleh tim Marketing, kemudian dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan bagian-bagian terkait; program acara yang mendapat rating tinggi berkat adanya Programming Team yang menganalisa program RCTI secara terus-menerus; pelayanan prima kepada klien; dan membuka diri terhadap tanggapan dan saran pemirsa yang diterima oleh Public Relations Department, yang semuanya itu ditujukan guna mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T1149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zulkarnain
"P.T. "MZ" sebagai salah satu produsen Mould & Dies, yang pengelolaan produk ini dilaksanakan oleh Divisi V, telah melakukan investasi sejak tahun 1988 dan mulai melaksanakan penjualan pada tahun 1989 hingga sekarang.
Masalah pemasaran yang dihadapi adalah karena ingin me1iput segmen pasar yang luas maka timbul masalah struktur biaya yang menyebabkan harga tidak bersaing, yang berpengaruh pada pencapai sasaran volume dan nilai penjualan yang direncanakan; Untuk mengatasi masalah tersebut maka dengan menggunakan analisis data yang dikaitkan dengan telaah kepustakaan sehingga didapat suatu kesimpulan dan saran pemecahannya.
Melalui analisis perencanaan pemasaran didapat suatu tantangan dan peluang yang terkait dengan masalah struktur biaya, yaitu: teknologi yang berkembang pesat, persaingan yang ketat, kapasitas produksi yang rendah, dan adanya pettumbuhan industri hilir yang meningkat tajam sehingga meningkatkan pertumbuhan Mould & Dies.
Dengan memperhatikan sasaran pangsa pasar dan pemilihan pasar dalam mencapai sasaran 1994 yaitu Rp.4 milyar maka diterapkan strateji pertumbuhan berupa penetrasi pasar, pengembangan produk dan diversifikasi. Melalui segmentasi pasar dapat diperoleh segmen pasar yang dapat mendukung sasaran produk yang ditetapkan diatas.
Segmen industri yang dapat menjadi pasar potensial untuk produk ini yaitu industri : barang barang plastik, barang dari karet, assembling kendaraan bermotor, aki, alat rumah tangga, elektronika, perlengkapan listrik, dan kontainer dari logam. Dan dari pengolahan data yang ada didapat 239 pembeli potensial. Melalui analisis program bauran pem.asaran dibahas analisis persaingan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam persaingan, antara lain: masih sedikitnya pelanggan, kualitas produk belum memuaskan, waktu penyerahan lambat, harga tidak bersaing, tetapi mempunyai keunggulan fasilitas pabrik yang cukup tangguh, dan kemampuan investasi dan pendanaan yang baik.
Selanjutnya untuk mendukung produk ini dapat dilaksanakan pengembangan produk yang didukung oleh P.T."MZ" dan Divisi V. Untuk memperbaiki struktur biaya agar bisa bersaing maka perlu. memperhatikan dan memperbaiki faktor penyebab seperti kecilnya realisasi penjualan, besarnya pembebanan biaya tetap melalui efisiensi dan peningkatan kapasitas peralatan dah personil. Selanjutnya meningkatkan frekwensi kunjungan penjualan, pelayanan purna jual dan meraih peluang pasar dan menambah tenaga penjualan yang siap pakai untuk tercapainya target penjualan.
Akhirnya perlu dilaksanakan strateji atau program pemasaran jangka pendek yaitu memperlihatkan manfaat yang lebih baik, menawarkan harga yang lebih bersaing, mempertahankan pelayanan purna jual yang baik, promosi penjualan yang efisien dan efektif, memanfaatkan semaksimalnya Technical Advisor. Untuk strateji atau program jangka panjang yaitu memilih beberapa segmen pasar yang berbeda dengan menerapkan strateji berbeda dan tetap memperhatikan pengembangan produk, memantapkan personil dan pemanfaatan jasa konsultan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonara Yamani Danie
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam pasar global di era hiperkompetitif seperti saat ini, tantangan yang dirasakan semakin kompleks. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak perusahaan menghadapi permasalahan strategis. Perusahaan saling berusaha untuk memiliki keunggulan bersaing serta dituntut untuk meningkatkan aktivitas pemasarannya. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada formulasi strategi pemasaran yang dibuat. Dengan pertumbuhan dan persaingan yang sangat tinggi, PT. Esqarada sebagai salah satu pemain nasional yang cukup dikenal, khususnya di pulau Batam, harus melakukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan baik dengan sesama pemain lokal maupun dengan pemain internasional.
Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu analisis, pengembangan, pengimplementasian kegiatankegiatan yang meliputi strategi dalam memilih target pasar bagi jasa atau produk di dalam setiap unit bisnis, membuat atau menyusun sasaran-sasaran pemasaran dan mengembangkan, mengimplementasikan serta mengukur program-program dari strategi penetapan posisi jasa yang didisain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap pasar sasaran.
Teknik penelitian yng dilakukan adalah dengan menggunakan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh teori-teori dan pengetahuan yang berhubungan dengan jasa pengiriman barang dan jasa. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Sumber data yang berupa data primer diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi korporasi yang dilakukan oleh PT. Esqarada dengan melakukan diversifikasi usaha pada bidang yang masih memiliki hubungan bisnis intinya memberikan dampak yang baik bagi kinerja PT. Esqarada secara keseluruhan. Strategi generic low cost differentiation yang diterapkan oleh PT. Esqarada untuk unit bisnisnya yaitu jasa pengiriman merupakan strategi yang tepat karena strategi ini sesuai dengan struktur industri jasa pengiriman berbentuk oligopoly differesiasi serta keadaan perusahaan yang baik, yang mengharuskan PT. Esqarada beroperasi dengan tingkat biaya yang kompetitif untuk menghadapi pesaingnya. Strategi segmentasi yang dilakukan oleh PT. Esqarada terhadap pasar yang didasarkan pada occasion (peristiwa), baik untuk pasar domestik maupun internasional, khususnya pasar domestik tidak memadai lagi untuk mengatasi persaingan dan pertumbuhan industri. PT. Esqarada perlu menyusun suatu strategi tepat baik strategi korporasi unit bisnis dan strategi fungsional, khusunya strategi fungsional pemasaran.

For a company which moves in hypercompetitive global market like today, challenges which are available gain to be more complicated. This condition causes a lot of companies have to face strategic problems. Companies try to be better to complete also are expected to improve their marketing activities. The effectivity of marketing really depend on the marketing strategy formulation which the company made. With the highly growth and competition PT. Esqarada as one of well-known national?s corporation must capably do the right endorsement to comfort well with other national corporation as well as internationals.
Marketing strategy can be explained as an analysis, expand and implementing matters which includes strategy to decide markets target for products in every business unit, to create or manufacture markets target and expand, implement along with controlling programs from strategy to position products which design to fulfill tha need and desire in every market target.
Technique research by library study is used to get theories and documentation which connected to courier and handling service matters. Field study is used by directly involved to observed accurately the marketing strategy of the company. With the help of the statistics source contains primary data, from several interviews and observations and secondary data from library study.
The result of research indicates that corporation strategy use by PT. Esqarada by doing variety of efforts in the field connect to business link, primary to give excellent result to the work of PT. Esqarada altogether. Basic strategy of low cost differentiation sets by PT. Esqarada for its business unit is express courier and handling service it?s the right strategy because it fits the industrial structure in courier and handling service which develops by oligopoly differentiation also good cash condition, obligated PT. Esqarada to operate with corporative cost to confort its competitors. Strategy of segmentation done by PT. Esqarada to markets event based on domestic markets as well as internationals, especially domestics is no longer sensible to handle competition and industry expansion. PT. Esqarada ought to develop an exact strategy for corporation, business unit and functions, especially in market function strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listi Herlistiani
"Marketing Communication Strategy at Property Company During Crisis In 1997 a Case Study in PT Bumi Serpong DamaiA case study toward Property Company during Economic Crisis in Indonesia, which starting in 1997, in the field of Communication Science, specifically in Communication Management is very rare. More to writer's knowledge, there is no such study ever written in Communication Science Graduate Program -- University of Indonesia, in which becomes writer's interest.
The 1997 crisis gave negative impact to Indonesian economic, including in Property area. Crisis began from the economic un-stabilize marked by Government regulation to close down 16 Banks. When the 16 Bank's being liquidated, most of Property Company in Indonesia went into bankruptcy because of their foreign currency (US$) debt. It is also a fact that most Banks in Indonesia invested in Property business or even own it as its subsidiary company.
PT Bumi Serpong Damai (BSD) is one of those who does not really hit by the crisis. That because of; (1st), there is only a small portion of it's debt in foreign currency and (2nd), BSD still have spare land to build, which in the crisis time the management used a new approach in its marketing communication by invented some innovation as to keep BSD in its production and still promote through a limited mass media. Some innovation being invented by BSD later on become a role model for other Property Company as lesson learned.
Writer used a qualitative study with descriptive analysis method of this case study, by having some informant as its primary data sources and also other written sources or relevant research study which already being published. Unit Analysis is the Organization itself with `life story' as its style to write.
By taking the best advantage in communication strategy and using strategy management approach, BSD has proven to be survived in the crisis time. This success supported by having a good media strategy and also a very good coordination between marketing/promotion division and its public relation activity, on which both division are in the same department. With having some innovation, BSD, in the restructuring period, do not restructure its employee nor having a company reposition during crisis, but more to do efficiency in all department. The founder (Ciputra) is the person behind all the success that influent the management with his team leader style.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Lutfi
"PT SAM adalah perusahaan yang merencanakan akan membangun perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha. yang terintegrasi dengan pabrik pengolahannya. Untuk itu perlu adanya kajian kelayakan yang meIiputi: aspek teknis dan teknologi, aspek pemasaran, aspek finansial,
aspek lingkungan hidup, aspek ekonomis dan aspek manajemen.
Secara teknis dan teknologis pembangunan perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha dan pabrik pengolahannya dengan kapasitas 60 Ton TBS/Jam, yang akan dikembangkan oleh PT SAM layak untuk diimplementasikan. Lahan yang akan dikembangan berdasarkan analisis kesesuaian lahan memungkinkan untuk digunakan sebagai perkebunan
kelapa sawit.
Analisis pemasaran menunjukkan adanya permintaan dunia yang semakin lama semakin meningkat terhadap produk kelapa sawit. Disamping itu kebutuhan dalam negeri juga makin lama makin meningkat, sehingga dilihat dari segi pemasaran provek ini layak untuk dilaksanakan.
Analisis keuangan atas proyek ¡ni dibuat enam skenario. Skenario satu sampai tiga merupakan turunan skenario pembangunan perkebunan kelapa sawit yang terintegrasi dengan pabrik pengolahannya. Sedangkan skenario empat sampai enam merupakan turunan skenario pembangunan
perkebunan kelapa sawit saja. Keenam skenario tersebut semuanya Iayak secara finansial dengan hasil sebagai berikut:
1. skenario Pertama, dengan tingkat bunga pinjaman komersial sebesar 19% dan bunga pinjaman PBSN sebesar 12% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 74.715,8 juta dan IRR sebesar
22,09%.
2. Skenarlo Kedua, dengan tíngkat bunga pinjaman komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 10%, diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 99.067,3 juta dan IRR sebesar 24,33%.
3. Skenario Ketiga, dengan tingkat bunga pinjaman komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 20% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 70.932,4 juta dan ERR sebesar 21,53%.
4. Skenario Keempat, dengan tingkat bunga pinjaman komersial sebesar 19% dan bunga pinjaman PBSN sebesar 12%, diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 16.572,2 juta dan IRR sebesar 17,49%.
5. Skenario Kelima, dengan tingkat bunga pinjarnan komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 10% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 16.380,8 juta dan IRR sebesar 17.50%.
6. Skenario Keenam, dengan tingkat bunga pinjaman komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 20% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 10.976,7 juta dan IRR sebesar 16,59%.
Untuk analisis proyek dan sisi ekonomi terlihat bahwa dari tahun ke-0 sampai dengan tahun ke-5 output manfaat ekonomi dengan finansial sama besarnya. Hal ini dikarenakan perkebunan belum mulai menghasilkan. Namum mulai tahun ke-6 sampal dengan tahun ke-25, terlihai bahwa manfaat ekonomi proyek lebih besar dibandingkan dengan manfaat finansial dan proyek itu sendiri.
Pembangunan dan pengoperasian proyek PT SAM akan keadaan ruang lingkungan awal, biogeofisik, kimia
maupun ekonomi dan budaya. Analisis dampak lingkungan yang dilakukan menyatakan bahwa proyek perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya dapat diimplementasikan dengan treatment tertentu untuk
mereduksi dampak negatif yang ada sehingga aman bagi Iingkungan hidup.
Secara manajemen terlihat bahwa membangun pabrik pengolahan yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit secara finansial keuntungannya jauh lebih besar. Disamping itu lebih menjamin pasokan bahan baku bagi pabrik pengolahan. Sedangkan pada sisi yang lain memberikan jaminan kepastian bahwa hasil panen dan perkebunan akan terserap semuanya.
Secara keseluruhan dilihat dari aspek teknis dan teknologi, aspek pemasaran, aspek finansial, aspek lingkungan hidup, aspek ekonomis maupun aspek manajemen, rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha yang terpadu dengan pabrik pengolahannya oleh PT SAM sesuai dengan skenario pertama, layak untuk diimplementasikan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damai Median Hendarin
"Dalam menghadapi pasar bebas dan persaingan global, maka setiap perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk mampu bersaing secara bebas tanpa dapat lagi diproteksi oleh pemerintah melalui berbagai aturan yang dibuat. Pada saat tersebut perkembangan sebuah perusahaan akan sangat tergantung Pada cara-cara perusahaan tersebut menyiasati perubahan-perubahan di dalam lingkungan bisnis yang akan terjadi. Hal ini berlaku pula dalam bisnis pengiriman barang dan jasa.
Dengan pertumbuhan dan persaingan yang sangat tinggi, PT. Titipan Kilat (TIKI) sebagai salah satu pemain nasional yang punya nama harus melakukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan balk dengan sesama pemain lokal juga dengan pemain internasional. Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu analisis, pengembangan, pengimplementasian kegiatan-kegiatan yang meliputi strategi dalam memilih target pasar bagi jasa atau produk di dalam setiap unit bisnis, membuat atau menyusun sasaran-sasaran pemasaran dan mengembangkan, mengimplementasikan serta mengatur program-program dari strategi penetapan posisi jasa atau produk yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pada setiap pasar sasaran.
Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh teori-teori dan pengetahuan yang berhubungan dengan jasa pengiriman barang dan jasa. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Dengan bantuan sumber data yang berupa data primer yang diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi korporasi yang dilakukan oleh PT Titipan Kilat yaitu dengan melakukan diversifikasi usaha pada bidang yang masih memiliki hubungan bisnis intinya memberikan dampak yang baik bagi kinerja PT Titipan Kilat secara keseluruhan. Strategi generik low cost differentiation yang diterapkan oleh PT Titipan Kilat untuk unit bisnisnya yaitu jasa pengiriman ekspres merupakan strategi yang tepat karena strategi ini sesuai dengan struktur industri jasa pengiriman yang berbentuk oligopoli diferensiasi serta kondisi keuangan perusahaan yang baik, yang mengharuskan PT Titipan Kilat beroperasi dengan tingkat biaya yang competitif untuk menghadapi pesaing-pesaingnya. Strategi segmentasi yang dilakukan oleh PT Titipan Kilat terhadap pasar yang didasarkan pada occsion (peristiwa), baik untuk pasar domestik maupun international, khususnya pasar domestik tidak memadai lagi untuk dapat mengatasi persaingan dan pertumbuhan industri.
PT Titipan Kilat perlu menyusun suatu strategi tepat baik strategi korporasi, unit bisnis dan strategi fungsional, khususnya strategi fungsional pemasaran.

Every corporation in Indonesia must prepare itself to manage to compete freely without being protected by the government's sets of laws in facing the new era of free trades and global competitions. In the moment, a corporation's expansion will rely on how its strategy to transform within business environment. In general, this reason will apply in courier and handling service as well.
With the highly growth and competition, PT Titipan Kilat (TIKI) as one of well-known national's corporation must capably do the right endorsement to confront well with other national corporation as well as internationals. Marketing strategy can be explained as an analysis, expand, and implementing matters which includes: strategy to decide markets target for products in every business unit, to create or manufacture markets target and expand, implement along with controlling programs from strategy to position products which design to fulfill the need and desire in every markets target.
Technique research by library study is used to get theories and documentation which connected to courier and handling service matters. Field study is used by interviewing directly to observe accurately the marketing strategy of the company. With the help of the statistics source contains primary data, worn several interviews and observations and secondary data, from library study.
The result of research indicates that corporation strategy use by PT. Titipan Kilat by doing variety of efforts in the field connect to business' link, primary to give excellent results to the work of PT. Titipan Kilat altogether. Basic strategy low cost differentiation sets by PT Titipan Kilat for its business unit is express courier and handling service. It is the right strategy because it fits the industrial structure in courier and handling service which develops by oligopoly differentiation also good cash condition, obliged PT Tititpan Kilat to operate with a cooperative cost to confront its competitors. Strategy of segmentation done by PT Titipan Kilat to the markets event based on domestic markets as well as internationals, especially domestics is no longer sensible to handle competition and industry expansion.
PT Titipan Kilat ought to develop an exact strategy for corporation, business unit and functions, especially in market function strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baslir Djamal
"Gay bukanlah hal yang baru di Indonesia, namun bukan berarti diterima dengan bailk oleh masyarakat . Karena pengaruh peradaban Barat dan Islam modernis yang diwarnai oleh homofobia (sikap, perasaan dan tindakan antihomoseksualitas) maka sebagian anggota masyarakat Indonesia modern mengharamkan pola homoseksualitas. Tradisi manifestasi perilaku homoseksual yang dipandang biasa-biasa saja lambat laun dipandang sebagai dekadensi moral yang ikut menyebabkan kemunduran dan kekalahan dihadapan bala tentara peradaban modern (Dade Utomo , 1998) . Seringkali gay merasa takut, merasa berbeda, dan merasa sendiri ketika pertama kali menyadari bahwa orientasi seksual mereka berbeda dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.. Mereka juga takut dicampakkan oleh keluarga, teman-teman, rekan sekerja, dan lembaga keagamaan. Sebagian gay, sering kali takut kehilangan pekerjaan atau dicemooh disekolah jika orientasi seksual mereka diketahui. Akibatnya banyak yang bersikap sebagai undercovered gay, mereka berusaha memiliki sikap dan tindak tanduk yang sama dengan pria lainnya.
Studi ini mengkaji fenomena undercovered gay ini dari komunikasi pemasaran dengan fokus sebagai suatu produk yang memiliki hambatan dalam melakukan komunikasi pemasaran . Dengan menggunakan tehnik kualitatif wawancara mendalam, studi ini mencoba menafsirkan hasilnya dalam bentuk situasi pasar yang dihadapi, portfolio produk dan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan para undercovered gay tentunya sebagai produk.
Diterjemahkan sebagai produk maka , dengan jelas terlihat bahwa undercovered gay berfungsi sebagai produk untuk melakukan penetrasi pasar. Karakter undercoverd gay yang bersedia kompromi dengan nilai masyarakat, membuat produk ini berhasil menembusnya dengan baik. Walaupun untuk itu produk ini harus benar-benar menyamakan dirinya dengan produk lain ,dan tidak melakukan differensiasi produk. Selain itu produk undercovered gay harus mengontrol dengan ketat setiap pesan dan saluran komunikasinya agak tidak terjadi kebocoran."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retta Ida Lumongga
"ABSTRAK
Dewasa ini, alat bantu komunikasi wireless semacam handphone telah menjadi komoditas keseharian masyarakat. Seiring dengan meningkatnya penggunaan handphone, kebutuhan akan operator telepon sebagai komplemen dari handphone juga meningkat.
Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang menjalankan usaha pada bisnis operator selular. Telkomsel merupakan salah satu diantaranya. Semenjak mengeluarkan kartu pasca-bayar Halo pada tahun 1995, yang diikuti dengan kartu pra-bayar simPATI pada tahun 1997, Telkomsel terns menunjukkan peningkatan grafik penjtialan dan hingga kini tetap bertahan menjadi market leader.
Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk memilih Telkomsel menjadi objek dari penelitian terhadap pemasaran, yang pada penelitian ini dibatasi pada strategi komunikasi pemasarannya saja. Adapun tujuan dari melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada penyusunan strategi komunikasi pemasaran serta mengevaluasi efektifitas strategi komunikasi pemasaran yang telah dijalankan Telkomsel selama ini, hingga dapat diperoleh masukan yang bermanfaat bagi pengembangan strategi ke depan.
Adapun metodologi penelitian meliputi riset kuantitatif dan riset kualitatif. Riset kuantitatif dilakukan dengan melakukan analisis secondary data guna inendapatkan primary dan secondary data sebagai dasar pengetahuan akan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh T elkomsel untuk membantu pemahaman serta membantu kelancaran proses penelitian selanjutnya. Selain itu, pada riset kuantitatif, penulis juga melakukan sun,ey langsung ke perusahaan dengan cara interview dengan pejabat yang berwenang untuk kegiatan komunikasi pemasaran telkomsel dan survey ke lapangan untuk melihat langsung beberapa penerapan dari kegiatan komunikasi pemasaran tersebut. Sedangkan dalam riset kualitatif, penulis menyebarkan kuisioner untuk mengumpulkan informasi dari responden seputar kegiatan komunikasi pemasaran yang dijalankan T elkomsel tersebut.
Objective dari penelitian terhadap reponden adalah untuk mengevaluasi efektifitas strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Telkomsel. Pengukurannya adalah berdasarkan comimmication measures non-sales yaitu awareness, pemahaman pesan, perilaku dan kecenderungan pembelian, dengan melihat tanggapan responden terhadap bauran komunikasi yang telah dilak:ukan Telkomsel, dengan pencapaian langkah-langkah persuasif berdasarkan model hierarchy of effects .
Adapun dari basil temuan riset diperoleh pengetahuan akan profil responden pengguna handphone yang merupakan target konsumen dari Telkomsel. Berdasarkan riset, didapat profil responden, yaitu responden adalah laki-laki dan wanita yang berusia antara 18 hingga 56 tahun, berpendidikan mayoritas sarjana, memiliki profesi mahasiswa 40%, pegawai biasa 50% maupun manajerial 8%, wiraswasta 1% dan profesi lain selain yang telah disebutkan tersebut 1%, pengeluaran responden mayoritas pada kisaran Rp 700.000,- hingga Rp. 4.000.000,- dengan konsumsi pulsa per bulan mayoritas pada kisaran Rp. 100.000,- hingga Rp. 500.000,-, berdomisili di Jakarta. dan sekitarnya, namun responden yang mengaku penduduk asli Jakarta hanya sekitar 37%, Depok 4%, Tangerang 6%, Bekasi 3%, Bogar 5% dan persentase cukup besar juga ditemui untuk penduduk yang berasal dari luar Pulau Jawa 28% maupun luar Jabotabek dan Depok tetapi masih di Pulau Jawa adalah sebesar 17%. Mayoritas responden adalah belum menikah, dengan jumlah keluarga responden mayoritas 2 hingga 5 orang, dan hampir separuh dari total 109 responden mengaku masih tinggal
bersama orang tua. Responden yang mengaku tidak pernah berganti nomor sebesar 56,9% sedangkan sisanya pernah berganti nomor minimal satu kali.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa media yang paling efektif karena banyak diingat konsumen telah memberikan exposure terhadap T elkomsel adalah media Televisi sebesar 41% diikuti media cetak sebesar 27% dari total 109 responden. Berdasarkan analisis tabulasi silang, ternyata, sumber paparan terhadap T elkomsel ada hubungannya dengan profesi responden. Pegawai banyak terpapar melalui TV dan media cetak, selain melalui pameran, internet, teman/relasi, kantor, keluarga, artikel dan radio. Sedangkan mahasiswa selain juga banyak terpapar melalui TV dan media cetak, juga terpapar melalui mal, internet, flare, ternan, keluarga, artikel dan radio. Sedangkan untuk manajerial, wiraswasta dan profesi lainnya yang diwakili oleh persentase kecil responden, mengaku banyak terpapar melalui TV, ternan dan kantor.
Frekuensi paparan yang teringat oleh responden melalui berbagai media komunikasi yang digunakan adalah sebagai berikut, media komunikasi yang menarik perhatian responden untuk melihat lebih dari dua kali dalam seminggu terakhir adalah media cetak sebesar 53,2% dari total 109 responden, TV sebesar 51,4% dari total 109 responden dan radio sebesar 36,7% dari total 109 responden. Sedangkan
media komunikasi yang diakui responden dilihat satu kali dalam seminggu terakhir adalah hil/hoard sebesar 37,6% dari 109 responden dan stand di mal sebesar 37,6% dari total 109 responden. Sedangkan untuk event, sebesar 73% dari total 109 responden mengaku tidak melihat dalam seminggu terakhir. Sedangkan jika hendak diketahui persentase paparan terhadap Telkomsel dalam satu hari, temyata 37% mengaku tidak melihat sedangkan 23% mengaku melihat di TV, 24% di media cetak, 7% di radio, 5% di spanduk, 3% di mal dan 1% di internet.
Sedangkan untuk pemahaman akan pesan, dapat dikatakan sudah cukup efektif karena terbukti telah dapat dipahami oleh mayoritas responden namun belumlah sangat efektif karena helum seluruh responden paham akan perbedaan pesan kartu Halo dan Simpati. Ini terlihat dari persentase responden yang memahami perbedaan tersebut hanya 65% dan adanya responden yang memiliki ketidaksesuaian penangkapan pesan kartu Simpati dengan pesan yang sebenamya hendak disampaikan oleh perusahaan. Responden jt,Iga menganggap bahwa seluruh kegiatan komunikasi pemasaran Telkomsel yang mereka ketahui adalah masih dinilai dalam taraf biasa-biasa saja dan mengharapkan untuk kedepannya supaya dapat lebih menyajikan banyak informasi dalipada yang sekarang. Strategi komunikasi pemasaran T elkomsel yang telah diterapkan tersebut berdasarkan nilai mean masih berada pada level netral dalam menimbulkan ketertarikan responden untuk menggunakan Telkomsel dan terhadap pengaruhnya terhadap peritaku responden untuk membeli adalah pada level bisa berpengaruh bisa juga tidak berpengaruh ( soso).
Jika mengkaji dari strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Telkomsel, pada dasamya telah melakukan berbagai pilihan komunikasi seperti periklanan, promosi penjualan, unique selling, sponsorship hingga publisitas dan POP, hanya saja khusus untuk publisitas bukan ditangani oleh divisi Marketing Communication melainkan oleh divisi Corporate Secretary. Telkomsel mengangkat
corporate tag line sebagai key communication, yaitu " Begitu dekat, begitu nyata" dengan brand promise adalah wide discoverage. Pada pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran ini, Telkomsel menerapkan sistem selektif untuk mengimbangi budget yang dirasakan menjadi salah satu kendala pada pelaksanaan, selain kendala waktu, yaitu hanya sebesar 2% dari revenue. Jika ditinjau berdasarkan pencapruan prestasi di masyarakat, sebagai brand, T elkomsel telah memperoleh pengakuan sebagai best brand dengan memenangkan beberapa penghargaan, namun, prestasi ini tidak dapat dikatakan murni sebagai keberhasilan strategi komunikasi pemasaran Telkomsel semata hingga tidak dapat dipakai untuk mengukur efektifitasnya, karena ada banyak unsur bauran pemasaran lain yang dapat saja turut mempengaruhi. Meskipun demikian, pencapaian prestasi ini memperlihatkan adanya perhatian publik terhadap brand Telkomsel dan melibatkan communication option yaitu publisitas karena menjadi berita di berbagai media.
Keterbatasan pada penelitian ini terutama disebabkan karena menggunakan prosedur non-probabilistic sampling yaitu convenience sampling dimana responden dipilih berdasarkan convenience, hingga untuk beberapa hal, seperti usia dan pendidikan terakhir, didapat range yang sangat sempit dan proporsi jumlah yang kurang seimbang, hingga kurang dapat mewakili kesempumaan penggambaran responden untuk hal-hal terebut.
Kendala yang dihadapi penulis dilapangan adalah lamanya perolehan izin untuk melakukan penelitian internal pada perusahaan Telkomsel hingga cukup memakan waktu sebelum akhimya izin diperoleh. Untuk hal ini, selain perolehan data internal, penulis juga berupaya menggali data dari sumber ekstemal, yaitu dari berbagai artikel. Kendala lain adalah penyebaran kuisioner hanya dapat di lakukan di Jakarta dan sekitamya, sehingga kurang dapat mewakili pengguna T elkomsel yang sebarannya sangat luas yaitu tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Untuk menyiasati kendala ini, upaya yang dilakukan penulis adalah dengan mencantumkan pertanyaan akan daerah dornisili ( tempat tinggal ) dan daerah asal responden, dengan harapan bahwa responden yang berasal dari luar Jakarta dapat mewakili gambaran responden nusantara. Selain itu, Telkomsel adalah sangat aktif dalam melakukan kegiatan komunikasi pemasarannya, hingga banyak hal baru dari kegiatan komunikasi pemasaran T elkomsel yang tidak turut terbahas dalam analisis ini. Oleh karenanya, penulis menetapkan time frame, yaitu kegiatan komunikasi pemasaran Telkomsel hingga awal bulan September 2003 saja.
Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah disarankan untuk menggunakan prosedur sampling yang berbeda hingga dapat diperoleh sebaran yang lebih merata.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Bashori Imron
"Pada PT Alcarindo Prima Jakarta yang bergerak di bidan peleburan almunium, pimpinan perusahaan dan pekerja yang merupakan individu-individu dapat mewujudkan proses kerja melalui koordinasi dan kerjasama terhadap obek--objek kegiatannya, dan sekaligus merupakan objek komunikasinya. Objek kegiatan yang dimaksud adalah aspek-aspek dalam hubungan industrial meliputi Upah, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Organisasi Pekerja (SPSI), serta Kondisi Kerja.
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif, karena permasalahan pada pola komunikasi dalam hubungan industrial sulit dikonstruksi melalui studi dengan instrumen yang ketat Informasi diperoleh melalui "pengamatan terlibat" dari perusahaan selama 8 (delapan) bulan, serta informasi hasil wawancara dengan para informan. Analisis informasi digambarkan melalui deskripsi pola komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan maupun oleh pekerja.
Aspek-aspek Upah, K3, SPSI, dan kondisi kerja yang sebelumnya dianggap sebagai sumber perbedaan dan perselisihan berubah menjadi aspek-aspek yang menjadi tujuan bersama. Pola komunikasi yang dilakukan pimpinan perusahaan mengarah pada pola komunikasi vertikal dari bawah ke atas, sehingga persepsi dan loyalitas pekerja terhadap perusahaan cepat dipahami. Pola komunikasi seperti ini semakin efektif, karena didukung penerapan pengelolaan industri yang menggunakan pendekatan hubungan manusiawi. Faktor lain yang memperkuat efektifitas tersebut adalah penampilan pimpinan perusahaan yang penuh emphati sehingga memiliki kedekatan secara fisik dan psikis kepada pekerja. Pekerja sendiri karena diperlakukan secara manusiawi dan dilindungi oleh pimpinan perusahaan, memberikan respon sense of belonging yang semakin kuat kepada perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>