Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80915 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisnadi Pribadi
"ABSTRAK
Iklim dunia usaha yang semakin kompetitif menyebabkan
selalu dicari inovasi baru, dengan konsep memotong mata rantai
distribusi dan biaya iklan yang luar biasa besar beserta
keterbatasannya maka pemasaran melalui sistem Multi-level
Marketing menjadi jawabannya, juga untuk mereka yang ingin
berwiraswasta, menjadi pelaku bisnis bagi diri sendiri atau
yang ingin memperoleh penghasjlan dan waktu luangnya namun
terbentur dengan dana, kemampuan, waktu dan referensi.
Sistem Cosway ini menjadi salah satu alternatif yang
penting bagi individu yang ingin mendapat peluang memperoleh
penghasilan, karena dalam sistem ini tidak memerlukan
modal, melakukan usaha diwaktu luang dengan ketekunan menurut
kemampuan masing?masing dan membangun kelompoknya sendirj
dan yang tidak akan dipotong daripadanya serta merupakari
jaminan untuk masa depannya.
Keberadaan perusahaan Multi?level Marketing ini penlu
mendapat bantuan dan dukungan pemenintah karena menciptakan
lapangan pekerjaan, namun sistem yang merugikan masyarakat
sepertj sistem Piramjda harus senantiasa diwaspadai.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mully Mulyati
"ABSTRAK
Iklim globalisasi dunia usaha yang semakin kompetitif senantiasa
memacu adanya inovasi-inovasi baru. Dalam marketing channel inovasi ini
berupa pemotongan mata rantai distribusi sekaligus pemanasaran biaya iklan,
melalui konsep pemasaran yang dikenal dengan nama Multi-Level Marketing.
Sistem MLM ini diperuntukkan bagi mereka yang menginginkan untuk dapat
berusaha sendiri dengan keterbatasan dana, keterampilan dan waktu.
Karenanya sistem ini dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin dengan
cepat meningkatkan penghasilannya.
Dewasa ini perkembangan jumlah perusahaan yang menerapkan MLM
sistem semakin banyak. Dengan penerapan sistem MLM ini, perusahaan
mengharapkan dapat meningkatkan tingkat penjualannya karena sistem ini
memiliki kelebihan dalam hal marketing channelnya (memotong sebagian
mata-rantai distribusinya) yang memungkinkan perusahaan secara langsung
mendatangi konsumennya (melalui para distributornya).
Banyaknya jumlah perusahaan yang menerapkan sistem MLM, dan
banyaknya distributor yang telah tergabung didalanmya dapat dianggap
sebagai salah satu indikator kesuksesan sistem ini. Untuk penulisan ini,
dilakukan observasi terhadap beberapa perusahaan yang menerapkan sistem
MLM dalam strategi pemasarannya. Terhadap hasil observasi, dilakukan
analisis ke-empat faktor bauran pemasarannya yang mana akan dapat di
identifíkasi salah satu faktor tersebut yang dominan berpengaruh terhadap
keberhasilan strategi pemasaran MLM yang diterapkan oleb perusahaan. Dari
hasil analisis tersebut akan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang
mendukung kesuksesan sistem MLM ini di Jndonesia ( dengan mengambil
sampel observasi dari beberapa perusahaan MLM).
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dewi Prameswari
"Meningkatnya aktivitas dalam jaringan sepanjang lima tahun terakhir serta mudahnya akses teknologi mengubah gaya masyarakat global dalam memproduksi maupun mengonsumsi konten, termasuk dalam bidang hiburan seperti bermain gim. Genshin Impact menjadi salah satu role-playing game (RPG) yang meledak di pasaran termasuk di Indonesia. Dengan menggunakan konsep transmedia branding dari Tenderich, peneliti ingin menggali bagaimana implementasi elemen tersebut dalam kampanye yang dilakukan Genshin Impact. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil penggalian menunjukan bahwa penerapan transmedia branding oleh Genshin Impact didominasi oleh aspek partisipasi, dimana mereka memanfaatkan budaya populer, artis yang terlibat, serta penggemar untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam mempromosikan gim tersebut; sedangkan aspek lainnya yaitu naratif dan brand lebih tidak dominan meski tetap digunakan.

The growth of online activities in the last five years and the accessibility of technology have changed the way the global community produces and consumes content, including gaming. Genshin Impact became one of the role-playing-games (RPG) that exploded in the market, including Indonesia. By using the concept of transmedia branding from Tenderich, this paper would like to explore how the implementation of these elements in the campaign carried out by Genshin Impact. This research uses a qualitative approach with a content analysis method. The results show that the implementation of transmedia branding by Genshin Impact is dominated by the participation element, where they utilize popular culture, involving actresses and fans to increase their engagement in promoting the game; while the other aspects, namely narrative and brand, are less dominant even though they are still used."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Oetama
"ABSTRAK
Pariwisata memegang peranan yang cukup penting sebagai sumber penghasil
devisa bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Besarnya devisa yang dihasilkan dì
sektor panwisata, mendorong usaha perjalanan wisata di Indonesia tumbuh dengan
pesat. Hal itu mengundang banyak peminat memasuki usaha pariwisata. Pada
bulan September 1996, jumlah perusahaan perjalanan wisata telah mencapai 2.192
buah dengan rincian 1.434 biro perjalanan wisata (BPW), 444 cabang biro
peijalanan wisata (CBPW), dan 314 agen peijalanan wisata (APW).
PT Smailing Tur sebagai salah satu perusahaan biro perjalanan wisata di
Indonesia, harus terus?menerus menghadapi persaingan dengan makin banyaknya
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam usaha pariwisata pada umumnya, dan
usaha perjalanan wisata pada khususnya. Untuk itu, tujuan dari penulisan karya
akhir ini adalah untuk mempelajari kehandalan strategi pemasaran PT Smailing Tur
dengan menggunakan analisis bauran pemasaran; mempelajari peluang, ancaman,
kekuatan, dan kelemahan Iingkungan yang mempengaruhi perkembangan dan
kelangsungan hidup perusahaan; dan memberikan alternatif strategi yang dapat
digunakan perusahaan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam
menentukan strategi pemasaran di masa mendatang yang dapat menunjang
kemajuan perusahaan.
Konsep bauran pemasaran yang dilalwkan PT Smailing Tur terdiri dari
produk, harga, lokasi, dan promosi, dimana keempat vanabel tersebut saling
berpengaruh satu sama lain. Adapun produk yang ditawarkan oleh perusahaan
adalab jasa-jasa yang berhubungan dengan kegiatan peijalanan dan wisata, baik di
dalain maupun di mar negeri, seperti ticketing, paket wisata, peinesanan hotel,
corporate travel services, pengui-usan dokumen-dokumen perjalanari,, transportasi,
pertemuan dan konferensi.
Dalam usaha perjalanan wisata ini, ada suatu keunikan pada penetapan harga,
terutama untuk produk berupa paket-paket wisata Adapun keunikan tersebut adalah
harga paket wisata tidak dapat dibandingkan secara langsung antar perusahaan
karena adanya unsur-unsur yang membedakan di dalam paket wisata itu sendiri.
Aksn tetapi, PT Smailing Tur sebagal salah satu biro perjalanan terkemuka di
Indonesia yang memiliki bargaining position yang balk di mata para pemasoknya,
akan memberikan banyak keuntungan kepada para konsumennya karena selain
menawarkan kemudahan dalam melakukan perjalanan wisata, konsumen juga
mengeluarkan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan bila melakukan
perjalanan secara individu.
Pada pertengahan tahun 1997, PT Smailing Tur telah mempunyai tiga belas
kantor cabang di Jakarta, yang berlokasi di pusat-pusat bisnis, kompleks pertokoan,
dan pusat perbelanjaan. Pembukaan kantor cabang atau outlet baru di lokasi-lokasi
strategis di Jakarta akan terus dilanjutkan, dimana perusahaan telah menetapkan
target untuk mempunyai 50 kantor cabang atau outlet di Jakarta pada tahun 2000.
Adapun tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada pelanggan
sehingga diharapkan pelayanan yang diberilcan juga akan lebih baik.
Berbagai promosi telah dilakukan oleh PT Smailing Tur di dalam menunjang
kegiatan Pemasarannya, antara lain adalah dengan memasang ikian melalui media
massa, buku wisata selebaran, majalah belVedere, pesta wisata, dan pameran wisata
internasional.
PeIuang bagí perusahaan diperoleh dari adanya pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 7 persen per tahun; perubahan gaya
hidup; peningkatan investasi peranan pemenintah yang mendukung kegiatan
pariwisata di Indonesia dan ekoturisme. Sedangkan ancaman yang harus dihadapi
perusahaan adalah adanya perkembangan teknologi yang sangat cepat, terutama di
bidang komunikasi perusakan lingkungan; tingkat persaingan yang tinggi di dalam
usaha perjalanan wisata dan kurang tersedianya sumber daya manusia yang sesuai
dengan kualifikasi pekerjaan.
Adapun kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah brand image dan reputasi
yang telah dikenal dan diakui oleh masyarakat, adanya inovasi produk; service team;
modal yang kuat, serta budaya dan filosofi perusahaan. Sedangkan kelemahan yang
dimiliki perusahaan adalah bentuk ikian terutama pada media massa yang monoton;
dan paket wisata yang mudah ditiru.
Dengan meuggunakan analisis S.W.O.T, perusahaan dapat
memperlimbangkan beberapa alternatif strategi dengan memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman yang ada, seperti
memperbanyak service team, membuat paket wisata untuk memenuhi perubahan
gaya hidup, menonjolkan reputasi dan brand image dalain promosi untuk penetrasi
pasar, selalu meningkatkan mutu pelayanan, dan lain-lain. Selain itu, perusahaan
juga dapat meminimumkan kelemahan yang dimilikinya dengan memanfaatkan
peluang, atau dengan menghindari ancaman yang ada, seperti melakukan promosi
dalam bentuk iklan yang berbeda dan pada kesempatan yang berbeda beda, serta
memasang ikian pada Internet."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Anidya Priyadi
"ABSTRAK
PT Broadband Multimedia Tbk Merupakan perusahaan yang bergerak
dalam usaha penyelenggara program TV Kabel, dengan merk dagang Kabelvision
Perusahaan yang bernaung di bawah grup usaha Lippo mulai beroperasi sejak awal
tahun 1999 dengan cakupan jaringan kabel serat optik meliputi daerah-daerah Jakarta
dan sekitarnya serta kota Surabaya dan Bali. Di dalam menentukan daerah yang akan
dilewati oleh jaringan kabel serat optiknya, perusahaan memilih wilayah yang
memiliki buying power yang tinggi. Riset pemasaran yang telah dilakukan oleh
perusahaan pada tahun 1998, menunjukan saluran-saÌuran Internasional dan nasional
yang ada pada Kabelvision dinilai cukup menarik, serta dianggap sesuai dengan
target market yang dipilih oleh perusahan. Walaupun memiliki produk jasa yang
menarik serta biaya langganan yang sesuai serta ditambah adanya fasilitas
pendaftaran yang memudahkan calon pelanggan untuk mendafiar, temyata jumlah
pelanggan perumahan KabelVision masih dibawah target yang telah ditentukan. Oleh
karena itu permasalahan yang ada pada perusabaan adalah dalam haI komunikasi
pemasarannya.
Penulis dalam hal ¡ni melakukan suatu riset kualitatif, dengan cara in-
depth interview untuk mengetahui sampai dimana potential market berada pada
response hierarchy models serta mengetahui lebih dalam mengenai pengetahuan dan
pendapat mereka mengenai program TV Kabel Kabelvision. Dari in-depth interview
dilakukan oleh penulis tersebut disimpulkan bahwa sebagian besar potential market
berada di tahap kognitif (cognitive stage) pada response hierarchy models. Di
samping potential marker icurang memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengenai
manfaat-manfaat yang dimiliki Kabelvision, hal ini dapat dilihat dengan salah satunya
adalah mereka mengatakan bahwa manfaat berlangganan Kabelvision adalah bisa
menonton tayangan film lebih banyak. Selain kurang mengetahui mengenai manfaat
manfaat yang didapat bila beriangganan Kabelvision, mereka juga mempunyai
keraguan serta kekuatiran bila berlangganan Kabelvision. Keraguan ¡kekuatiran
tersebut seperti anak-anak mereka yang masih berusia sekolah dapat menonton
tayangan dewasa serta meningkatnya jumlah waktu untuk menonton. Selanjutnya
penulis menganalisa hasil in-depth interview tersebut untuk kemudian memberikan
suatu perencanaan komunikasi pemasaran terpadu yang tepat, yang pada intinya
adalah agar potential market dapat didorong ke affective stage serta behaviour stage
yang pada akhirnya mereka mau berlangganan program televisi kabel Kabelvision.
"
2001
T5929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kawatu, Meirvon B.P.
"Perbankan Indonesia memegang peranan yang cukup penting dalam pembangunan terutama dalam melakukan mobilisasi dana dan masyarakat. Besarnya potensi dana yang dapat dimobilisasi bank nasional, mengakibatkan pengeluarkan berbagai peraturan untuk menunjang kelangsungan hidup perbankan, terutama dengan dikeluarkannya Pakto 1988. Hal ini mengundang banyak pemodal untuk memasuki usaha perbankan. Akibatnya, sampai bulan Agustus 1997 jum(ah bank umum yang beroperasi di Indonesia berjumlah 237 bank umum dengan 6.140 kantor bank umum, dan jumlah Bank Perkredítan Rakyat (BPR) yaitu 9.281 BPR dan 15.184 kantor BPR.
Bank Aspac sebagai salah satu bank umum swasta nasional, harus menghadapi persaingan yang ketat untuk dapat menarik dana dari masyarakat dengan semakin banyaknya jumlah bank-bank umum yang berdiri terutama di DKI Jakarta, baik bank-bank umum milik pemenintah maupun khususnya bank-bank umum swasta nasional lainnya. Untuk itu, tujuan dan penulisan karya akhir ini adalah untuk menganalisa sejauhmana strategi manajemen Bank Aspac dalam persaingan antar bank untuk menarik nasabah dalam mempercayakan dana-dana yang dimilikinya; dan menganalisa bagaimana strategi yang diterapkan oleh Bank Aspac itu dapat menaikkan jumlah dana yang disimpan pada Bank Aspac serta dapat menaikkan peringkat bank menjadi Iebih baik.
Peluang bagi Bank Aspac diperoleh dari adanya jumlah penduduk yang banyak, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, adanya peran pemenntah untuk mendorong mobilisasi dana masyarakat melalui perbankan, perkembangan teknologi dan adanya kepercayaan masyarakat pada bank. Sedangkan ancaman yang harus dihadapi oleh Bank Aspac adalah jumah bank yang banyak, adanya krisis moneter pada akhir-akhir ini, peraturan pemerintah yang mulai membatasi bank, adanya bank-bank bermasalah, diberinya kesempatan kepada bank-bank asing beroperasi di Indonesia, masih banyak masyarakat yang takut menyimpan uang di bank dan adanya produk-produk pengganti.
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Bank Aspac adalah tingkat bunga simpanan yang tinggi, permintaan kredit yang cukup besar, adanya dukungan kuat dari pemilik modal, layanan kepada nasabah yang diakui baik, adanya klub bola basket terkenal di Indonesia (Klub Aspac) dan adanya penilaian tentang kesehatan Bank Aspac yang tergolong sehat. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh Bank Aspac adalah promosi kurang, kantor cabang sedikit, kurang dikenal masyarakat, penerapan teknologi yang terlambat dan produk yang kurang inovatif.
Melihat peluang, ancaman yang dihadapi dan kekuatan sarta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Aspac, maka dapat dibentuk strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh Bank Aspac. Untuk menghadapi persaingan yang ketat dalam bisnis bank maka perlu pula dianalisa dan dibentuk strategi bersaing bagi Bank Aspac, yang kemudian dapat dipilih beberapa alternatif strategi yang sesuai dengan strategi bersaing bank dari alternatif strategi yang ada. Dan alternatif strategi yang diusulkan tersebut, maka dapat dirumuskan formulasi strategi pemasaran yang efektif bagi Bank Aspac.
Adapun formulasi alternatif strategi pemasaran bank yang diusulkan bagi Bank Aspac adalah melakukan promosi dalam bentuk iklan yang berbeda dan pada kesempatan yang berbeda pula dengan menggunakan media yang sesuai; memperbanyak kantor cabang; mengembangkan produk yang memanfaatkan teknologi modern; selalu berusaha meningkatkan mutu layanan nasabah yang baik; mempertahankan tingkat bunga simpanan yang tinggi dibandingkan dengan bank lain; menonjolkan tingkat kesehatan bank yang sehat dan tidak bermasalah; melakukan go public; dan melakukan merger dan akuisisi dengan bank lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shitaratih Cindy Hastuti
"Tulisan ini merupakan suatu studi yang berupa laporan tentang kegiatan pemasaran suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha industri yaitu PT (Persero) Indofarma. Pemilihan topik mengenai kegiatan pemasaran perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis secara global atas potensi produk perusahaan dan posisi yang cukup baik sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan ini memiliki peluang untuk mengembangkan jaringan dan memperkenalkan produknya namun peluang tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Studi semacam ini layak dibuat mengingat investasi negara untuk perusahaan ini cukup besar dan perusahaan memiliki potensi untuk terus berkembang bahkan memposisikan dirinya sebagai suatu duta negara. Hal tersebut juga didukung oleh inovasi-inovasi yang terus dilakukan namun sayangnya tidak dibarengi dengan metode penyebaran produk yang sesuai pada pengguna produknya sekalipun peluang yang ada cukup besar. Ironisnya masalah biaya selalu menjadi kambing hitam sekalipun keuntungan selalu meningkat.
Ruang Iingkup studi ini terbatas pada Iingkungan manajemen PT (Persero) indofarma melalui metode pengumpulan data dan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang. Hasl pengumpulan data dan wawancara dimaksud dìanalogikan ke dalam teori-teori yang telah dipilih. Permasalahan yang nampak jelas bagi penulis adalah belum terwujudnya perusahaan menjadi Marketing Organization seperti diinginkan oleh orang nomor Satu di perusahaan ini. Ini terjadi nampaknya karena faktor konsentrasi perusahaan yang Iebìh besar pada inovasi produk dan adanya kemungkinan muncul kekhawatiran dari perusahaan untuk mengalokasi dana pemasaran yang Iebih besar. Ada juga masalah belum Optimalnya manajemen dalam memilih bentuk pemasaran baik dalam beriklan, memilih saluran distribusi maupun menentukan sasaran pasarnya.
Dari temuan yang ada penulis mencoba untuk memberikan masukan agar perusahaan lebih cermat dalam menentukan cara pemasaran yang meliputi 4 hal mendasar seperti pendapat Kotler (product, place, price and promotion), perusahaan hendaknya membuat produk agar lebih variatif sehingga dapat memberikan variasi harga sehingga dapat mendukung penempatan lokasi pemasaran dan proses promosi lebih terarah. Namun demikian studi ini tidak lepas dari kelemahan-kelemahan khususnya pada penelitian lapangan yang tidak ditakukan penulis karena keterbatasan waktu dan luasnya objek pemasaran. Penelitian lapangan dilakukan hanya secara umum melalui media atau tempat produk perusahaan ini dijual."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budi Raharjo
"Pada muianya PT. ORIX Indonesia Finance yang meftlpakafl perusahaan patungan antara Indonesia dan Jepang bergerak dalam usaha sewa guna usaha akan tetapi setelah adanya Pakdes 1988 tentang usaha pembiayaan maka perusahaan telah berubah menjadi multi finance. Dengan adanya deregulasi tersebut menyebabkan persaingan ketat. Keadaan tersebut betum dapat diatasi oleh PT. CRIX Indonesia Finance. Sebagai akibatnya pangsa pasar perusahaan mengalami penurunan. Hal ini terlihat dalarn Laporan keuangan yang menunjukkan kerugian pada dua tahun terakhir. Untuk mengatasi penurunan pen dapatan tersebut PT. ORIX Indonesia Finance perlu merubah strategi pemasaran yaitu konsep menarik konsumen menjadi menjakri hubungan dengan supplier/pemasok dan lessee. Konsep tersebut menekankan pada service untuk penciptaan hubungan dalam jangka panjang1 dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hadiyani
"Paket 27 Oktober 1988 memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk membuka bank?bank baru, sedangkan Paket 20 Desember 1988 membuka kesempatan luar negeri untuk berpartjspas menyempurnakan struktur- kelembagaan dalam sistem keuangan di Indonesia dengan memperluas peranan lembaga?lembaga keuangan dengan usaha modal ventura, perdagangan surat berharga, dan pembiayaan konsumen.
Dengan dikeluarkannya Pakto dan Pakdes tahun 1988, maka membuka peluang bagj dunia perbankan untuk meningkatkan operasionalnya karena banyak kemudahan diberikan. Kemudahan? kemudahan tersebut mengakibatkan semakin banyak jumlah bank dan kantor bank baru yang dibuka, dengan demikian bank-bank mulai bersaing ketat dengan meningkatkan berbagai bentuk produk dan pelayanan.
Setiap pemain dalam industri perbankan berusaha mengantisipasi perkembangan dan persaingan dengan berbagai cara. Demikian pula PT. Bank Tabungan Negara (persero) berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimilikìnya agar tetap mampu bertahan didalam industri perbankan. Dengan demikian, PT. Bank Tabungan Negara perlu bekerja keras dalam meningkatkan kinerja agar mampu bersaing dengan rekan perbankan lainnya.
Fungsi pemasaran diharapkan dapat mendefinisikan target konsumen dan model?model yang kompetitif, sehingga mampu memuaskan kebutuhan serta keinginan dari konsumen. Untuk mengembangkan fungsi pemasaran yang sukses, bank harus mempunyai rencana dan strategi yang tepat untuk memuaskan setiap kelompok nasabah.
Dalam bisnis perbankan, konsep mendapatkan dana masyarakat seoptimal mungkin dan menyalurkan kredit sebaik mungkin adalah tantangan yang utama bagi fungsi pemasaran. Mendapatkan calan nasabah, baik individu maupun lembaga yang mempunyal dana lebih dan bersedia menanamkan dananya ke Bank Tabungan Neqara bukanlah pekerjaan yang mudah. Begitu pula dalam hal menyalurkan dana yang tersedia ke dalam kredit pemilikan rumah serta kredit konsumsi dengan jaminan tanah dan bangunan, bank?bank pesaing memasarkan produk sejenisnya melalui model?model pemasaran yang spesifik.
Persaingan yang ketat ini perlu diantisipasi oleh Bank Tabungan Negara dengan memperkuat fungsi pemasaran melalui berbagai teknik dan model pemasaran yang terencana, serta didukung oleh berbagai usaha untuk memangkas persyaratan yang menghambat penyaluran kredit secara optimal.
Dalam tulisan ini, pembahasan meliputi strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam usaha menghimpun dana pihak ketiga, terutama dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam rangka pemberian kredit pemilikan rumah, kredit konsumsi dengan jaminan rumah dan tanah, serta kredit konstruksi Pembangunan perumahan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjutju Fatimah
"The research aims to get the valid empirical data (Sahih, valid and trust worthy) about how to describe:
1. Entrepreneurship characteristics of distributor in Direct selling Multi Level Marketing at PT Amindoway Jaya Jakarta
2. Behavior of distributor Chain in Direct Selling Multi Level Marketing at PT Amindoway Jaya Jakarta
3. Motivation of Distributor in direct selling Multi Level Marketing ay PT Amindoway Jaya Jakarta
4. Business success of distributor in direct selling Multi Level Marketing PT Amindoway Jakarta
The population of research PT Amindoway Jaya distributors. The research use a survey method with descriptive analysis approach.The time for research on Januari 2006 to Juni 2006. The research is carried out on 30 distributors as sample for respondent and took with simple random sampling method in form of questionnaire to know the percentage, the data analysis is directed to solve problem formulation as a relative distribution frequency, which means data csllifed into a number of groups and stated and measured in percentage analisis beetwen variables and their indicators.
The research shows that:
1. Entreprenuership Characteristics variable and its indicators: 14.6 percent of respondents says Strongly Agree, 6.2 percent Agree, 0.1 percent Doubtful, 4.4 percent Less Agree, and 4.7 percent Strongly Disagree.
2. Distributor Behavior variable and its indicators: 13.4 percent of respondents says Strongly Agree, 14.1 percent Agree, 0.6 percent Doubtful, 1.7 percent Less Agree, and 0.2 percent Strongly Disagree.
3. Distributor Motivation variable and its indicators: 18.4 percent of respondents says Strongly Agree, 9.4 percent Agree, 1.3 percent Doubtful, 0.6 percent Less Agree, and 0.3 percent Strongly Disagree.
4. Business Success variable and its indicators: 13.2 percent of respondents says Strongly Agree, 14.0 percent Agree, 0.1 percent Doubtful, 2.3 percent Less Agree, and 0.4 percent Strongly Disagree."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T17391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>