Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95656 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Pratama
"RINGKASAN EKSEKUTIF
PT Natour mempunyai beberapa hotel yang tersebar di beberapa
kota di Indonesia, seperti Medan, Parapat, Padang, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Tretes dan Bali.
Disamping itu PT Natour mempunyai beberapa unit usaha
pendukung yaitu 1 unit usaha restoran di bandar udara
Adisucipto, Yogyakarta dan 1 unit usaha catering di
bandar udara Juanda, Surabaya.
Karena PT Natour mulai mengelola hotel?hotel sejak perolehan
beberapa hotel yang sudah beroperasi dan kemudian diberikan
tanggung jawab atas beberapa hotel lagi maka kelas hotelnya
lebib heterogen. Kelas hotel-hotel yang dimiliki PT Natour
mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 4.
Dengan kelas hotel yang heterogen ini terdapat masalah
penyediaan hotel untuk tamu yang ingin melakukan perjalanan
ke beberapa tempat di Indonesia, karena tamu yang menginap
pada beberapa hotel dengan perbedaan kelas yang menyolok dan
menepuh jarak yang jauh seperti dari Sumatera ke Bali
melalui pulau Jawa, akan merasa tidak nyaman perjalanannya.
Jasa perhotelan merupakan salah satu pendukung industri
pariwjsata yang menyediakan fasilitas tempat penginapan,
makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum yang
tinggal untuk sementara waktu.
Sebagaimana hotel merupakan badan usaha yang memasarkan
Jasa, maka yang penting bagi pelanggan adalah mutu pelayanan
yang diberikan langsung oleh karyawan hotel berupa
kecepatan, kecakatan, kesopanan dan keramahan.
Agar dapat memberikan tempat dan pelayanan yang memuaskan
bagi para pelanggan dengan fasilitas yang bervariasi maka PT
Natour perlu mengadakan standardisasi pelayanan melalui
program pelatihan yang terpadu dan standardisasi fisik
bangunan hotel yaitu bentuk ,dekorasi atau tata letak hotel
dengan suatu ciri tertentu mjsalnya tradisional atau modern.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnadi Gunawan
"Situasi politik dan perekonomian di Indonesia yang tidak menentu sejak pertengahan tahun 1998 memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada industri pariwisata dan perhotelan. Hal ini disebabkan dengan menurunnya jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia yang berpengaruh pada tngkat hunian kamar hotel berbintang. Sementara itu jumlah hotel berbintang terus mengalami peningkatan. Kondisi ini menyebabkan tingkat persaingan untuk meraih pengunjung menjadi sangat ketat diantara hotel-hotel berbintang.
Hotel Ambhara tidak luput dari kondisi persaingan yang ketat. Tingkat hunian hotel sempat mengalami penurunan sejak tahun 1998. Kondisi persaingan yang ketat di antara hotel-hotel berbintang menyebabkan banyak hotel termasuk Hotel Ambhara melakukan perang tarif melalui pemberian diskon yang besar kepada para pelanggan.
Bertolak dari fakta terjadinya penurunan tingkat hunian, timbul sejumlah pertanyaan yang kemudian menjadi bahan penelitian ini mengenal strategi pemasaran yang digunakan Hotel Ambhara, apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan dan bagaimana forrnulasi strategi pemasaran yang kompetitif.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk memperoleh data sekunder dan metode wawancara terhadap responden terpilih untuk memperoleh data primer. Sebagian besar responden adalah para pengambil keputusan di lingkungan manajemen Hotel Ambhara maupun di PT Aldina Wisata Nusakarya sebagai perusahaan induk, dan para karyawan di bidang pemasaran. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Adapun sorotan utama penelitian adalah strategi pemasaran Hotel Ambhara dalam kurun waktu antara 1998-2000.
Berdasarkan analisis data tingkat hunian turun yang ditandai dengan menurunnya pendapatan hotel pada tahun 1999. Setelah dilakukan perbaikan yang mengarah pada kualitas pelayanan, pendapatan hotel kembali meningkat pada tahun 2000. Selanjutnya ditemukan bahwa bauran pemasaran dari 4 elemen yang diterapkan Hotel Ambhara dalam strategi pemasaran tidak cukup dan perlu mendapat tambahan 3 elemen lainnya, yaitu people, process dan provision of customer. Perumusan yang tepat ke 7 elemen bauran pemasaran merupakan kunci kekuatan utama daiam kompetisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Naulita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek saat hotel mengkomunikasikan service guarantee atau jaminan layanan terhadap konsumer berkebangsaan Indonesia dan Belanda terhadap persepsi nilai dan persepsi risiko. Penelitian ini menguji hipotesis dengan metode berbasis skenario, menggunakan 2 (tipe jaminan layanan; tanpa syarat dan spesifik) x 2 (kebangsaan; Indonesia and Belanda) antara desain subjek. Sebanyak 144 kuesioner telah diisi oleh responden berkebangsaan Indonesia dan Belanda. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa saat hotel mengkomunikasikan jaminan layanan, pelanggan menganggap tipe jaminan layanan spesifik memiliki persepsi nilai lebih tinggi dibandingkan jaminanan layanan tanpa syarat. Lebih jauh lagi, dikarenakan perilaku konsumen di kedua kebangasaan ini memiliki banyak kesamaan, persepsi nilai dan persepsi risiko saat hotel mengkomunikasikan jaminan layanan tidak memiliki banyak perbedaan. Pembahasan temuan dan saran untuk peneliti masa depan diuraikan lebih lanjut di dalam penelitian ini.

The purpose of this research is to investigate the effect of hotels communicates service guarantee on Indonesian and Dutch consumers on perceived value and perceived risk. This study tested the hypotheses with a scenario based method using 2 (type of service guarantee; unconditional and specific) x 2 (nationalities; Indonesian and Dutch) between subject design. A total of 144 questionnaires were filled out by Indonesian and Dutch respondents. ANOVA results show that when a hotel communicates specific guarantee, customers perceived it as higher value than unconditional. Furthermore, these two nationalities are indifferent in perceiving both value and risk when a hotel communicates either unconditional or specific guarantee due to few similarities in consumer behavior. Further, the discussion of the findings and suggestions for future researchers are elaborated in this study."
Groningen: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Saito T.P.
"ABSTRACT
The competition in the hotel industry is very hostile. This happens because there are many players competing ¡n this industry. Hotels, with or without stars, are trying very hard to boost their market scares through attracting their customers or guests.
Meeting the continuously changing needs and expectations of the customers in the new economy places new demands Ofl the company. They demand immediate response and service with a personal touch. These challenges in the market environment make customer retention and loyalty even more critical for a company?s success.
Though hotels have applied Customer Relationship Management (CRM) strategy to cope with their problem, prompt services demanded by customers are sometimes difficult to be delivered. To overcome this difficulty, hotels need to have a CRM with Internet technology, which is known as e-CRM.
The objective of the study is to get insights on the reasons why e-CRM is important to be implemented ¡n a hotel, how e-CRM can help a hotel to achieve its mission, which involves customer acquisition, customer satisfaction and customer retention, and how a hotel can implement e-CRM.
This study is limited only to finding some nsights about e-CRM in the hotel industry. This study ¡s not intended to prove a hypothesis: ?Can e-CRM help hotel bUSjflS?? A more advanced study s required to prove this hypothesis.
When one is seeking insights into the general nature of a problem, the possible decision alternatives, and relevant variables that need to be considered, exploratory research is needed.
The research design is exploratory research, which is carried out first by collecting Secondary Data, then by doing Experience Survey through In-depth interview with experts and hotel management. All information from secondary data collection will be used as fundamental theories to approach the subject researched. Primary data from interviews will be used for understanding the real condition of the hotel Industry. Secondary data and primary data will be reviewed to find some insights and ideas for this research.
e-CRM is important in the hotel industry because of the drivers and the benefits of it. There are two drivers: internal driver and external drivers. Internal driver is the need from a hotel to understand their customers bettor. External drivers are pressures from competition, customers and suppliers.
There are six e-CRM benefits, which are Speed Up Process lnterconnectivity, Storing and Analyzing Large Scale Data, Interactivity, Global Reach and New Channel of Distribution.
There are barriers to implement e-CA M. The barriers are Financial Problem, Cultural barriers, Low Priority Low Personal Touch, Organizational barriers and Technological barriers.
There are four main steps for implementing e-CRM. They are CEO Commitment, e-CRM Grand Strategy CRM Strategy Socializing and the last Technology lmplementation.
Strategies to Overcome the financial problem are using the Application Solution Provider model or establishing a Consortium. For cultural barriers, the strategies are educating employees and practicing external marketing communication. For organizational the strategies are internal marketing communication, and improvement of low level of coordination and communication in all departments. Strategies for low personal touch are combining the e-CRM with the personalized service. Strategies for technological barrier are using the Open Architect System and Web-based model.
Hotels should implement a strategy that focuses on customers, which is known as CRM. If possible, hotels can implement e-CRM. For hotels that haven?t implemented CRM yet, they better start with the CRM implementation first. Hotels recommended to implement e-CRM are hotels, which have hundreds of customers. These kinds of hotels are usually hotels, which belong to group or chain hotels, and are usually with stars. Four-star or five-star hotels are highly recommended to implement e-CRM so that they can serve their customers better and keep up with the competition.
e-CRM is not only about implementing e-CRM software application. To succeed in the implementation and the use of e-CRM, hotels should have CRM mentality, which is to understand and to serve the customers better. This study focuses Ofl the insights of e-CRM In hotel industry. Since this Study focuses only on finding insights without any attempt to prove any hypothesis, a more advanced study should be followed in order to prove some hypothesis and to focus more on the quantitative insights of e-CRM ¡n hotel industry.
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama ini telah banyak dilakukan penelitian tentang hubungan anggaran partisipasi dengan kinerja manajerial, tetapi lebih banyak dilakukan pada industri pemanufakturan dan agak mengesampingkan industri jasa termasuk perhotelan....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hervina Waty
"ABSTRAK
Seiring dengan pertumbuhan angka penggunaan internet dan jual beli elektronik,
online review menjadi sumber informasi yang penting bagi konsumen dalam
melakukan pengambilan keputusan pembelian. Namun penelitian mengenai
pengaruh online review terhadap minat pesan kamar hotel pada situs pemesanan
hotel online masih terbatas. Penelitian ini mengambil sampel 150 orang pengguna
situs pemesanan hotel online pada 1 tahun terakhir. Hasil dari penelitian ini adalah
kredibilitas sumber tidak berpengaruh positif terhadap minat pesan kamar hotel
pada situs pemesanan hotel online. Lebih lanjut lagi, persepsi akan kuantitas
review berpengaruh positif terhadap kualitas argumen pada online review dan
minat berperilaku. Kualitas argumen juga berpengaruh positif terhadap minat
berperilaku, dalam hal ini ialah minat memesan kamar hotel pada situs pemesanan hotel online.

ABSTRACT
Along with the growth of Internet and electronic commerce, online review has
become an important source of information for consumers in purchase decision
making. However, research about online review? influence towards booking
intention of hotel room on online booking website is still limited. This research
took sample of 15 hotel online booking website users on the past 1 year. Result of
this research is that source credibility doesn?t positively influence the booking
intention of hotel room on online booking website. Moreover, perceived quantity
of review has positive influence toward argument quality on online review and
consumer?s behavioral intention. Argument quality also has positive influence
toward behavioral intention, in this case is intention to book hotel room on online
booking website"
2016
S64013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Adhyanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Budiraharjo
"Karena semakin banyaknya hotel (berbintang lima) yang ada di Bali serta perbedaan dalam kepuasan setiap konsumen, maka pihak manajemen hotel dituntut untuk bersaing lebih ketat agar dapat meningkatkan persentase tingkat penghunian kamarnya. Karena lokasi hotel yang dimiliki adalah "unik" dan tidak dimiliki oleh pesaing, maka pihak manajemen perlu melakukan langkah-langkah terbaik dalam kegiatan pemasarannya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah Strategic Marketing Planning (SMP). SMP ini dapat memberikan langkah-langkah yang harus ditempuh bagi pihak manajemen untuk melakukan kegiatan pemasaran, sehingga dapat membantu dalam menetapkan kebijaksanaan promosi yang terbaik. Hasil analisa dari skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi promosi hotel "Bali Cliff Resort" yang beroperasi sebagai hotel berbintang lima yang berada di daerah Ungasan, Bali. Dengan demikian maka pihak manajemen dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat maupun meningkatkan dalam kenaikan tingkat penghunian kamarnya. Kemudian pihak manajemen dapat melakukan tindakan antisipasi untuk mengatasi hambatan tersebut serta dapat membuat kebijaksanaan promosi yang terbaik. Kesimpulan dari hasil analisa menunjukkan bahwa Strategic Marketing Planning dapat membantu pihak manajemen pemasaran dalam menetapkan strategi serta kebijaksanaan promosi yang dilakukan. Program-program promosi dari Bali Cliff Resort masih harus ditambah lagi frekuensinya, serta anggaran biaya promosi lebih ditingkatkan lagi. Dalam usaha untuk lebih meningkatkan tingkat penghunian kamar di masa yang akan datang, maka Bali Cliff Resort harus lebih memperhatikan "Total Consumer's Satisfaction" agar dapat memenangkan persaingan dalam industri perhotelan berbintang lima di Bali."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limaratih
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti kekuatan dan kelemahan Hotel Indonesia (HI) dan mengaitkannya dengan kemampuan HI dalam bersaing. Penelitian ini menggunakan metode analisis value chain yang mampu mengidentifikasikan seluruh aktivitas yang berperan dalam perusahaan dimana dapat terciptanya nilai serta bagaimana hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya. Analisis value chain ini dilakukan berdasarkan penelitian kepustakaan dan penelitian langsung ke HI untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan wawancara terarah berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan dan manajemen HI telah menerima sate sampai dua minggu sebelum wawancara. Penelitian menemukan kekuatan HI pada lokasi, nilai historis, hubungan antar karyawan, makanan, kamar yang luas serta monitoring produk dan pelayanan pesaing secara teratur. Penelitian juga menemukan kelemahan HI pada aspek yang lebih banyak seperti kondisi bangunan, sistem informasi manajemen, kompetensi manajemen, sistem perencanaan dan pengendalian, kualitas SDM, teknologi, product positioning, pemasaran, pengadaan, kualitas produk dan pelayan. Secara dalam dan padat semua temuan diatas dianalisis dan disajikan dengan ringkas serta komprehensif dalam value chain. Kelemahan-kelemahan yang sangat mendasar mengharuskan manajemen HI mempersiapkan rencana jangka panjang dan rencana tindakan untuk meningkatkan kekuatan relatif dan menurunkan secara kualitas dan kuantitas kelemahan yang ada. Dengan demikian berangkat dari analisis value chain, manajemen HI seyogyanya dapat menciptakan dan "merawat" keunggulan daya saingnya. Penelitian menyimpulkan bahwa strategi generik HI dapat mendasar pada hasil analisis value chain yang secara langsung mengikutsertakan variabel eksternal (baik langsung maupun tidak langsung). Setiap perusahaan memiliki keunikan, sehingga berangkat dari value chain yang unik pula maka strategi generik harus mengantisipasi dinamika keunikan tersebut terutama dalam hal penciptaan dan "merawat" keunggulan daya saing. Analisis yang tidak bersifat statis (dynamic analysis) menjadi sangat relevan sehubungan dengan karakteristik keunggulan daya saing yang tidak lestari (Unsustainable) dan globalisasi persaingan. Untuk mendukung strategi generik yang akan dipilih, manajemen HI dapat melakukan efisiensi biaya operasional melalui pemangkasan biaya yang tidak penting, menurunkan pemborosan yang tidak perlu, menggunakan teknologi untuk menghasilkan produk/jasa lebih murah, menghindarkan pembelian yang tidak diperlukan dan lain-lain. Dengan melakukan penelitian yang lebih mendalam dan luas maka dapat memperbaiki masalah pengukuran yang menjadi kelemahan utama penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Hendiana
"Menjelang era globalisasi, prospek bisnis hotel di Indonesia terutama di kawasan bisnis sangat baik, karena banyak ekspatriat yang akan bekerja pada perusahaan multinasional. Mereka yang mempunyai kegiatan bisnis di Jakarta cenderung menginap di hotel dan rata-rata memilih tinggal di hotel berbintang tiga. Karena demi value of money yang dikejar, konsumen Iebih suka membayar tarif hotel tiga dengan jaringan hotel intemasional, dimana pelayanannya hampir setaraf bintang empat.
Accor Asia Pasific (AAPC) adalah perusahaan yang bergerak dalam manajemen hotel dengan merek dan semua kategon hotel (bintang dua sampai dengan bintang lima), tetapi berkonsentrasi pada segmen menengah (mid-scale segment). AAPC terkenal karena pengalaman yang banyak pada hotel yang ditanganinya, dari mulal konsep hotel, disain, sampai penempatan orang-orang yang akan menjalankan hotel, dipi!ih yang profesional dan berpengalaman.
Hotel Ibis adalah kategon hotel bintang tiga dari group Accor. Sesuai dengan hotel kelas ekonomi, AAPC Indonesia memberlakukan tarif yang terjangkau bagi konsumen sasarannya yang ditargetkan berasal dari kalangan wisatawan bisnis, namun tetap mementingkan layanan standard intemasional.
Hotel Ibis Tamarin (HIT), adalah salah satu Hotel Ibis yang berlokasi di JI. K,H Wahid Hasyim, harus menghadapi persaingan yang semakin meningkat karena makin Semaraknya bisnis perhotelan khususnya bintang tiga, yang dipandang sebagai magic area yang banyak diminati oleh pengusaha di dunia, Untuk itu, tujuan dan penulisan karya akhlr ini adalah untuk mempelajari strategi pemasaran HIT dalam menentukan posisi yang tepat (positioning) untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya, dengan analisis bauran pemasaran; dan memberikan alternatif posisi yang tepat dan bauran pemasaran yang dapat digunakan perusahaan sebagai informasi dan bahan pertimbangan daiam menentukan strategi pemasaran di masa mendatang yang dapat menunjang kemajuan perusahaan.
Dari dalam perusahaan sendiri, terdapat kekuatan-kekuatan yang dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dan peluang yang ada, ataupun untuk menghindari ancaman yang timbul. Kekuatan-kekuatan tersebut antara lain fasilitas yang dimilikì HIT, pelayanan yang diberikan, adanya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, dan sistem resinter yang dimiliki, juga lokasi yang strategis yang sesuai dengan pasar sasaran yang dituju. Sedangkan kelemahan-kelemahan yang harus diatasi oleh perusahaan adalah sistem desentralisasi yang diterapkan Accor ke HIT menyebabkan terjadinya tumpang tindih antar Hotel Ibis di Jakarta; promosi yang dìIakukan selama ini kurang menonjolkan keberadaan HIT.
HIT telah tepat dalam menentukan pasar sasaran pada para kalangan bisnis yang sangat peduli dengan anggaran hotel, tanpa meninggalkan citra eksklusifnya. Hal ini dilihat dari keberhasilan HIT dalam menarik para pelaku bisnis, dimana sejak dibukanya pada bulan Januani 1996, pada penode Januari-JuIj 1997, dan 82% kamar yang bisa disewakan, HIT berhasil menyewakan 81.6%, dimana persentase dari pelaku bisnis mencapai 65.4%.
Dalam menentukan positioning, atribut yang diperhatikan, adalah penting. Dalam hal ini HIT menempatkan citra dan lokasi, tapi positioning map yang dibuat, tidak menguntungkan HIT. Karena adanya usaha dan hotel-hotel pesaing yang juga memposisi dirinya dalam citra, dengan membuat konsep-konsep tertentu untuk meningkat citranya, hal ini mengancam HIT.
Hal yang penting bagi kalangan bisnis adalah value for money yang tinggi (great value for money). HIT mempunyai kompetensi untuk itu, karena keunggulannya dalam operasional. Atribut ini yang bisa membedakan HIT dengan pesaing Iainnya, disamping lokasi (well located). Tapi bukan berarti HIT tidak memperhatikan citranya, karena meningkatkan citra eksklusif merupakan bagian dari misi perusahaan dan brand image merupakan salah satu faktor kekuatan HIT.
Konsep bauran pemasarari yang dilakukan HIT, terdiri dari produk, harga, Iokasi, promosi, sumber daya manusia, proses, dan pelayanan pada pelanggan, dimana ketujuh vaniabel tersebut saling berpengaruh satu sama lain.
Demi value for money, HIT memberikan konsumen fasilitas-lasilitas lain tanpa biaya tambahan. Begitu pula dengan kebijakan harga, HIT menetapkan perbedaan tarif berdasarkan segmen pasamya. Hal ini dilakukan untuk mendukung positioning yang dilakukannya, mengingat great value for money akan berbeda menurut segmen yang berbeda.
Lokasi HIT yang strategis menempatkan hotel ¡ni unggul dalam mempositionírig dirinya dengan bintang tiga Iainnya. Kegiatan promosi yang dilakukan HIT, mengarah pada pasar sasaran yang ditujunya, dan diutamakan untuk meningkatkan occupancy rate sebagai anggaran hotel sehingga bisa meningkatkan fasilitas bagi konsumen sebagai pelayanan tambahan yang membedakan dari bintang sekelasnya, sehingga great value for money bisa terasa.
Dalam kebijakan sumber daya manusa (SDM), keunggulan HIT dalam operasi di bidang ¡ni adalah standarisasi SDM. Hal ini balk untuk efisiensi perusahaan, dan menciptakan pelayanan yang baik bagi para tamu.
Begitu pula dengan proses dan pelayanan pada pelanggan yang dilakukan oleh HIT, mengarah pada penciptaan great value for money. Yaitu adanya kepraktisan dan kemudahan dalam bertransaksi, ataupun adanya program-program untuk meningkatkan kepuasan pelayanan, Seperti program ?bunga Ibis?, dan program ?kepuasan dalam 15 menit?.
Setiap usaha yang dilakukan HIT harus mengarah pada penciptaan efisiensi yang tinggi, agar semakin tercipta value for money bagi konsumennya. MisaInya dengan membuat fasilitas-fasilitas yang benar-benar diperlukan bagi tamu; kebijakan harga yang tidak terlalu menyolok untuk segmen pasar yang berbeda, yang penting sesuai dengan anggaran operasionalnya promosi yang tepat sasaran, artinya untuk segmen yang penting, promosi Iebih ditingkatkan, sehìngga tidak membuang biaya promosi pada segmen yang memang kurang potensial; meskipun pelatihan pegawai penting, hendaknya anggaran diperhatikan, jangan sampai membengkak sehingga bisa merugikan konsumen; semua proses dan program yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pada tamu, hendaknya konsisten dan berkualitas.
Sebagai perusahaan jasa, HIT tidak boleh melupakan faktor penentu keberhasilan usahanya, yaitu mutu pelayanan yang harus dievaluasi dan ditingkatkan secara terus-menerus. Selain mutu pelayanan, HIT juga harus mengevaluasi positioning yang dilakukannya secara berkala karena seialu ada kecenderungan perubahan selera konsumen, sehingga HIT harus bisa memperkirakan apa yang ditawarkan pada konsumen, adalah tepat sehingga HIT bisa meningkatkan daya saingnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>