Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy Prayitno
"ABSTRAK
Dalam dunia penerbangan sipil, keselainatan penerbangan
adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu
perawatan pesawat terbang pada suatu airline adalah
kegiatan yang tidak dapat dihindarkan.
Kegiatan perawatan pesawat terbang adalah gabungan
kegiatan yang padat modal, padat teknologi dan padat karya
secara sekaligus. Dengan demikian kegiatan ini cukup unik
dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena itu
kemampuan untuk meramalkan biaya yang dibutuhkan akan
sangat menolong perencanaan baik dibidang produksi maupun
dibidang keuangan.
Biaya perawatan dapat dibagi dalam dua golongan besar
yaitu biaya langsurìg dan biaya tidak langsung (Direct dan
Indirect Cost). Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga
kerja dan biaya material.
Untuk perusahaan penerbangan di-Indonesïa seperti Garuda
Indonesia dimana sebagian besar dari suku cadang yang
diperlukan masih harus didatangkan dari luar negeri maka
untuk menjaga kesinambungan operasi harus mempunyai
persediaan yang cukup, dengan kata lain pengelolaan
inventory suku cadang harus baik. Besarnya inventory akan
mempunyai dampak langsung texhadap net income perusahaan.
Karena itu harus diambil kebijaksanaan yang tepat dalam
menentukan tingkat persediaan.
Untuk meramalkan kebutuhan jumlah material secara global
dapat dilakukan dengan membuat model yang dapat
menerangkan hubungan antara spesifikasi pesawat terbang
dan beberapa data operasional lainnya dengan jumlah
kebutuhan material. Terdapat beberapa metoda yang
dikembangkan oleh pabrik pesawat terbang, NASA dan badan
penerbangan lainnya, model yang dibuat berdasarkan metoda
ini adalah merupakan base line dan kemudian dibandingkan
dengan data aktual dan airline bersangkutan untuk mencari.
airline factor, sehingga model tersebut dapat digunakan
sebagai model airline tertentu. Berdasarkan informasi yang
diperoleh dan perhitungan tersebut diharapkan dapat
diambil berbagai keputusan mengenai kebijaksanaan tingkat
persediaan dalam sistem inventory untuk mendukung operasi.
perawatan pesawat terbang pada suatu airline.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusman
"Ukuran kinerju dalam perawalcm pesawat lerbang hams berhubungan dengan srraregi organisaxi peruxahaan sehingga dapa! menyediakan irgbrmasi yang berguna untuk membual kepulusan yang efelciff YUM): penelihan ini adalah zmluk mendapalkan lndikaror Kinerja Kunci (IKIQ munryemen perawaian pesawa! lerbung perusuhaan penerbungan nasiunal. .lumlah IKK yang dire/comendasikan berjumlalz dw puluh ng'uh. [KK yang berhubungan dengan keandalan. perencanaan dan peryhdwulan perawatan pesawa! lerbang merupakan kelompok indikaror yang penling. Perusuhaan penerbangan navional mengontrak/can 30~90% perawalan pesawar rerbang F alczor yang merykzdi pertimbangan mengapa kontrak perawaran dilakukun adalah kelersediaan peralatan dan sumber daya manusia.

Performance measures in aircraft maintenance should be linked to the organization 's strategy in order to provide usqiil informationfor making ejective decisions. This paper identifies the need of Key Performance Indicators (KPIs) for managing aircrap maintenance in airlines industries. Respondents recommended rwenly-sewn indicators. Reliability planning and sdzeduling KPIs is are important group indicators. Indonesian airlines companies outsourced about 30 to 90% of their total maintenance activities to third-party aircraft maintenance providers. Most respondents indicate that the need of special equipment, tooling and special labor skills were major reasons for outsourcing aircraj? maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni Diana Wati
"lndikator Kinerja Kunci dalam perawatan pesawat terbang harus sesuai dengan strategi, visi, misi dari organisasi perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Indikator kinerja kunci dirancang agar dapat memberikan acuan dan feed back terhadap proses penilaian kinerja manajemen perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) manajemen perawatan pesawat terbang pada perusahaan penerbangan nasional.
Jumlah IKK yang direkomendasikan berjumlah tiga puluh sembilan. IKK yang berhubungan dengan keandalan, perencanaan dan penjadwalan perawatan pesawat terbang, biaya, tenaga kerja, material, sistem informasi, sistem organisasi, dan peraturan perawatan pesawat terbang merupakan indikator yang penting.
Perusahaan penerbangan nasional mengontrakkan 30%-100% perawatan pesawat terbang pada Approved Maintenance Organization (AMO). Faktor yang menjadi pertirnbangan mengapa kontrak perawatan dilakukan adalah peralatan atau alat khusus yang dibutuhkan dan tenaga kerja dengan keahlian khusus.

Key Performance Indicator in avaition maintenance management should be appropiate and match with the strategy, vision, mission of the company organization So the company can reach they goal. Key Performance Indicator is designed so it can give feed back in the measurement process of performances maintenance management. This paper identifies the need of Key Perfonnance Indicator (KPI) for managing aircraft maintenance in airlines industry.
Respondents recommended thirty nine. Reliability, planning and schedulling aircraft maintenance, cost, labor, material, infomation system, organization system and maintenance rules are important group of indicators.
Indonesian airlines companies outsourced the aircraft maintenance about 30%-100% to Approved Maintenance Organization (AMO). The major factors for outsourcing the aircraft maintenance are the need of special equipment, tooling and special labor skills.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upik Trisda Leawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Hartanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mistiyani
"Penggunaan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) untuk keperluan militer di Indonesia sampai saat ini hanya difokuskan pada pemantauan, pengintaian dan pemetaan di wilayah kompartemen perbatasan. Dalam pengembangannya ke depan, PTTA perlu disesuaikan dengan kebutuhan operasi dan misi yang lebih luas. Untuk itu, dalam tulisan ini akan dibahas kebutuhan-kebutuhan operasional yang perlu diperhatikan dalam pengembangan PTTA untuk keperluan pertahanan."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2022
355 JIPHAN 8:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Racmi Maryda Ramyakim
"Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana penetapan harga jasa perawatan pesawat di sebuah perusahaan penerbangan nasional, hal-hal apa saja yang mempengaruhinya, dan bagaimana sistem transfer pricing yang diterapkan pada perusahaan tersebut, sehubungan dengan jasa perawatan pesawat yang dihasilkannya. Selanjutnya mengevaluasi dan menganalisis penetapan harga dan transfer pricing tersebut berdasarkan landasan teori yang ada. Penulisan skripsi ini menggunakan metode deduktif, dengan memberikan gambaran mengenai penetapan harga yang diterapkan dalam perusahaan tersebut, lalu menganalisanya dengan berlandaskan pada landasan teori yang terdapat dalam bab dua. Skripsi ini mengunakan metode pengumpulan data melalui: telaah kepustakaan dan penelitian lapangan. Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang berasal dari buku panduan, artikel, majalah, maupun literatur lain yang berhubungan dengan topik skripsi. Selain itu, penulis juga mengadakan wawancara dengan para staf akuntansi di bagian jasa perawatan pesawat terbang untuk memperoleh data dan informasi lain yang dibutuhkan untuk pembahasan skripsi. Berdasarkan hasil penelaahan dan analisis, jasa perawatan pesawat yang dihasilkan oleh GMF terutama ditujukan bagi pihak GARUDA dan MERPATI sedangkan kapasitas selebihnya digunakan untuk jasa perawatan pesawat bagi pihak ketiga, baik bagi perusaaan penerbangan dalam maupun luar negeri. Jasa perawatan pesawat ini dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor, yaitu: type of inspection, man-hour rate, jam kerja tenaga kerja langsung, biaya material, dan turn arround time. Dalam penetapan harga jasa perawatan pesawat bagi pihak ketiga, bagian pemasaran GMF menggunakan market pricing. Padahal bagian pengendalian biaya GMF telah memiliki perhitungan penetapan harga tersebut dengan menggunakan full cost pricing. Market pricing yang digunakan pada kenyataannya lebih rendah daripada biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga GMF mengalami kerugian. Transfer pricing yang diterapkan GMF bagi jasa yang dihasilkannya untuk pihak GARUDA dan MFRPATI berdasarkan pada cost base transfer price dengan full product cost. Penulis menyarankan agar GMF mengggunakan strategi penetapan harga marginal pricing untuk pihak ketiga. Dimana harga yang dibebankan kepada pihak ketiga merupakan biaya-biaya variabel ditambah mark-up laba yang diinginkan. Hal ini karena GMF menggunakan kapasitas berlebih untuk jasa perawatan pesawat bagi pihak ketiga. Dengan demikian harga yang ditawarkan GMF akan dapat bersaing di pasar jasa perawatan pesawat. Selain itu, GMF perlu pula memperbaiki metode alokasi biaya yang digunakan untuk mendapatkan tarif man-hournya. Dan memperbaiki pula standar jam kerja tenaga kerja langsung yang digunakan sebagai dasar penetapan harga jasa perawatan pesawat yang dihasilkannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan industri pesawat terbang di dunia semakin pesat, di mana sudah tampak adanya persaingan antara negara-negara indusri bidang ini. Mengingat kompleksnya kebutuhan pengguna jasa/penumpang, maka dewasa ini peran ergonomi mutlak diperlukan dalam perencanaan interior pesawat sesuai dengan jenis pesawat dan misi penerbangaannya."
MLHA 44-45 (1988)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Khanif Rahmawati
"Abstrak
Ilmu pengetahuan sejatinya adalah milik setiap orang untuk dapat memperolehnya. Batasan usia ataupun generasi tidak menjadi penghalang seseorang untuk berbagi ataupun memperoleh ilmu pengetahuan. Semakin dini seseorang mampu memperoleh sebuah pengetahuan maka akan semakin menambah wawasan dan tingkat kemampuan dari orang tersebut. Hal ini pun akan menjadi nilai lebih jika diterapkan pada siswa SMA yang mana mereka memerlukan sumbangan banyak ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dalam setiap keputusan yang akan mereka ambil untuk menempuh tahapan pendidikan selanjutnya. Berbagi ilmu pengetahuan yang pada dasarnya diluar kurikulum yang dipelajari di bangku SMA akan sangat menambah wawasan baru bagi siswa. Pengetahuan tentang dunia penerbangan pada umumnya, dan peranan program perawatan pada khususnya merupakan pengetahuan yang tentunya belum diajarkan di bangku SMA. Tujuan dari pengabdian masyarakat yang dilakukan di SMA IT Baitussalam adalah untuk berbagi informasi dan pengetahuan mengenai dunia penerbangan pada umumya dan peranan perawatan pesawat terbang pada khususnya. Diharapakan melalui pelaksanaan kegiatan ini, dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa serta dapat dijadikan salah satu bekal atau referensi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya"
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>