Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulia Sari
"Berat lahir bayi kurang dari 3.000 gram berisiko untuk terjadinya penyakit jantung dan stroke serta kematian yang tiga belas persen lebih tinggi daripada berat lahir lebih dari 3000 gram. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan model prediksi berat lahir dan mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap berat lahir bayi. Desain penelitian menggunakan cohort retrospektif. Sampel melibatkan 233 ibu hamil beserta bayi yang melakukan pemeriksaan antenatal care dan melahirkan di Rumah Sakit Citra Medika dan bidan bersalin Hj. Sumartini dari bulan Januari 2010 sampai Desember 2011 di Rantauprapat. Data dikumpulkan dari data rekam medis dan kelahiran pasien. Analisis korelasi dan regresi linier ganda digunakan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen dengan berat lahir. Hasil penelitian menemukan rata-rata berat lahir 3.337,8 ± 353,7 gram (95% CI= 3.292 ? 3.383). Berat badan (BB) sebelum hamil, pertambahan berat badan ibu trimester pertama, kedua, dan ketiga mempunyai kekuatan hubungan yang sedang dan berpola positif. Model prediksi menunjukkan bahwa berat lahir = 1.764,133 + 0,023 (BB pra hamil) + 0,131 (pertambahan berat badan trimester 1) + 0,037 (pertambahan berat badan trimester 2) + 0,037 (pertambahan berat badan trimester 3). Variabel yang paling berpengaruh adalah pertambahan berat badan trimester pertama.

Birth weight less 3,000 gram have more risk to cause heart and stroke disease, 13% higher than birth weight < 3,000 gram. This study described about the correlation between pre-pregnancy weight, first trimester weight gain, second trimester weight gain, third trimester weight gain with birth weight. This study aimed to predict birth weight and find out the factors that most influence on birth weight. This study used a retrospective cohort design. Samples were 233 pregnant women and infants who perform antenatal care and deliver in Citra Medika Hospital and midwife maternity from January 2010 to December 2011. The data were collected through patient medical record and birth data. Correlation analysis and multiple linear regression were used to determine the strength and the relationship direction between independent variables and birth weight. The results revealed the averages of birth weight in the hospital and maternity midwife are 3,337.8 ± 353.72 grams (95% CI: 3,292 ? 3,383). Prepregnancy weight, maternal weight gain in first, second, and third semester have a moderate power relationship and positive pattern. The prediction model of birth weight = 1,764.133 + 0.023 (pre-pregnancy weight) + 0.131 (first semester weight gain) + 0.037 (second semester weight gain) + 0.037 (third semester weight gain). The most variable effect is a first semester weight gain."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khaula Karima
"Berat badan lahir 2.500 gram yang hingga kini merupakan standar ukuran
risiko morbiditas dan mortalitas bayi merupakan faktor risiko penting yang
berdampak hingga usia dewasa. Saat ini, bayi dengan berat badan lahir di
bawah 3.000 gram dihubungkan dengan risiko penyakit degeneratif pada
usia dewasa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan berat badan
lahir dengan status gizi ibu meliputi berat badan prahamil, pertambahan be-
rat badan selama kehamilan, dan kadar hemoglobin ibu pada trimester keti-
ga kehamilan. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional ini meng-
gunakan sumber data sekunder rekam medis Rumah Sakit Ibu dan Anak
Budi Kemuliaan Jakarta. Analisis dilakukan secara bivariat dan multivariat
menggunakan metode uji chi square dan korelasi regresi. Hasil studi me-
nunjukkan hubungan yang bermakna antara berat badan prahamil dan per-
tambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan lahir.
Setelah dikontrol berbagai variabel lain, analisis regresi logistik ganda me-
nemukan berat badan ibu prahamil, pertambahan berat badan selama ke-
hamilan, usia ibu, dan urutan kelahiran merupakan faktor yang me-
mengaruhi berat badan lahir. Berat badan prahamil ibu merupakan faktor
yang paling berpengaruh terhadap berat badan lahir (odds ratio, OR =
6,64). Oleh sebab itu, ibu dengan status gizi prahamil kurang yang sedang
merencanakan kehamilan perlu lebih diperhatikan.
The weight of 2.500 gram is still being used as the cut off point to predict
the risk of baby?s morbidity and mortality. Recently birth weight of less than
3.000 gram is being rigorously assess as a risk factor for noncommunica-
ble disease in adulthood. Therefore it is important to assess factors that are
affecting the fetal growth and development. The objectives of this study is
to determine the relationship between infant?s birth weight and mother?s nut-
ritional status, i.e. pre-pregnancy weight, weight gain during pregnancy, and
maternal haemoglobin level in the 3rd trimester as well as several other fac-
tors. The study design is cross sectional using secondary data from medi-
cal record of Budi Kemuliaan Hospital Jakarta. The result of chi square and
correlation regression test shows there is significant relationship between
pre-pregnancy weight and weight gain during pregnancy and birth weight.
The multiple logistic regression test reveals that pre-pregnancy weight,
weight gain during pregnancy, maternal age, and birth order are factors that
are effecting birth weight significantly, with pre-pregnancy weight as the
dominant factor (odds ratio, OR = 6,643). Therefore, it is imperative to give
more attention to undernourished women who are planning their pregnan-
cy."
Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Devinita Ayu Nurcahyani
"Berat badan lahir dianggap faktor penentu yang paling penting dari ke-
sehatan dan kelangsungan hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mem-
pelajari besar risiko kehamilan tidak diinginkan terhadap berat bayi
berdasarkan persepsi ibu di Indonesia tahun 2010 beserta faktor-faktor pe-
rancunya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan meng-
gunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Namun,
studi ini memiliki variabel dari hasil kehamilan sehingga memungkinkan
menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Berdasarkan hasil
analisis multivariat ditemukan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) yang didasarkan pada persepsi ibu sekitar 1,27 kali lebih besar dari-
pada ibu yang mengalami kehamilan diinginkan setelah dikontrol oleh usia
ibu, usia kehamilan, frekuensi periksa kehamilan di pelayanan antenatal
dan jumlah pil zat besi. Pada model probabilitas, risiko ibu dalam
melahirkan BBLR pada kelompok kehamilan tidak diinginkan (4,42%),
kelompok kehamilan diinginkan (3,52%) dengan kondisi usia ibu yang tidak
berisiko (20 _ 34 tahun), usia kehamilan cukup bulan, frekuensi pelayanan
antenatal adekuat minimal 4 kali dan pil zat besi minimal 90 hari.
Birth weight is considered to be one of the most important determinants of
health and child survival. Therefore, this study aimed to study to explore the
risk of unintended pregnancy on infant weight based on the perception of
the mother in Indonesia in 2010 along with the risk of the counfonders. This
study is analytical research and used data from Indonesia Basic Health
Survey. This study had a variable pregnancy outcomes, therefore a retro-
spective cohort study design was performed in this study. Based on the
multivariable analysis was found the risk ratio gave low birth weight on
mothers who experiences unintended pregnancy 1,27 times compared
mothers who have experienced desired pregnancy after adjustment by age
of mother, age of pregnancy, antenatal care and the amount of iron tablets.
The probability derived giving birth to LBW babies in mothers during her in-
tended pregnancy is 4.42% compared 3.52% among mothers with desired
pregnancy with certain conditions, such as age group (20 _ 34 years), ade-
quate of pregnancy age, four times antenatal care frequency, and adequate
of the amount of zinc tablets minimum in 90 days."
Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Widiastuti
"Bayi lahir cukup bulan memiliki naluri menyusu 20 - 30 menit setelah dilahirkan. Namun, fakta menunjukkan produksi dan ejeksi air susu ibu (ASI) yang sedikit di hari-hari pertama menyebabkan banyak ibu yang mengalami ketidakefektifan proses menyusui. Tidak terproduksinya ASI diakibatkan karena kurangnya rangsangan hormon prolaktin. Teknik marmet merupakan perpaduan memerah dan memijat payudara pada ibu nifas yang dapat merangsang hormon pada proses menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik marmet dengan masase payudara pada ibu nifas tiga hari postpartum terhadap kelancaran ASI dan kenaikan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental bentuk perbandingan kelompok statistik yang dilakukan di Puskesmas Grabag Kabupaten Magelang. Sampel yang digunakan adalah 40 responden postpartum pada September - November 2014. Uji statistik menggunakan uji Mann Whitney U. Teknik marmet dan masase payudara dalam memengaruhi kelancaran ASI secara statistik terdapat perbedaan (nilai p = 0,047). Sedangkan perbedaan dalam memengaruhi berat badan bayi diperoleh nilai p = 0,038 sehingga secara statistik tidak terdapat perbedaan. Pemberian perlakuan teknik marmet menyebabkan pengeluaran ASI lebih lancar, tetapi tidak terdapat perbedaan teknik marmet dengan masase payudara dalam memengaruhi kenaikan berat badan bayi.

Vigorous babies have suckling instinct for 20 - 30 minutes after born. However, the fact shows that low production and ejection of breastfeed in first days cause many mothers have ineffective breastfeeding problem. The lack of prolactin hormone stimulus affects breastfeed cannot be produced. Marmet technique is a combination of breast dairy and massage in puerperium mothers that can stimulate hormone during breastfeeding. This study aimed to compare effects of both marmet technique and breast massage in three-day postpartum mothers on the smoothness of breastfeeding and baby weight gain. This study used pre-experimental design with statistical group comparison conducted in Grabag Primary Health Care, Magelang District. The samples used were 40 postpartum mother respondents on September - November 2014. The statistical test used Mann Whitney U-Test. Marmet technique and breast massage affecting the smoothness of breastfeeding were statistically different (p value = 0.047). Meanwhile, the difference in affecting baby weight gain reached p value = 0.038, so statistically no difference found. The treatment of marmet technique affects breastfeeding smoother, yet no difference found between marmet technique and breast massage in affecting the baby weight gain."
2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
"Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko kekurangan gizi karena
tabu terhadap makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan
etnis budaya yang masih kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
makanan tabu dan alasannya pada ibu hamil suku Tengger di Ngadas,
Malang. Desain studi yang adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan
metode diskusi kelompok terarah pada ibu hamil dan wawancara men-
dalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ditabukan meliputi kelompok
buah-buahan, lauk, sayuran, makanan yang dianggap panas, dan makanan
yang dianggap tidak lazim, seperti makanan dempet atau kembar. Alasan
tabu makanan di Tengger Ngadas karena adanya pendekatan secara sim-
bolik, fungsional, dan nilai atau keagamaan. Diperlukan penyuluhan oleh
bidan desa terkait gizi kehamilan pada ibu hamil, kader posyandu, tetua
masyarakat, dan keluarga. Ibu hamil perlu didorong untuk mengonsumsi
makanan yang bergizi dan tidak memantang makanan yang dapat
mengeksklusikan zat gizi tertentu dari dietnya.
Pregnant woman is a risk group of malnutrition because of food. Food taboo
is still exist in the community with strong culture. This study aimed to know
the food taboo among pregnant woman in Tengger in Ngadas, Malang and
its reason. Study design used is descriptive qualitative by focus group diss-
cussion method with pregnant woman and indepth interview with elders,
family, and health worker. The result shows that food taboo including fruits,
side dish, vegetables, ?hot foods? group, and unusual foods such as food
that stuck together. The reasons for avoiding food are symbolic approach,
functional approach, and value or religion. It?s recommended for midwife in
village to give information about maternal nutrition to pregnant women, el-
ders, posyandu kader, and family. Pregnant women needs to be encour-
aged to consume nutritional food and avoid food taboo that can excluse
some nutrients from the diet."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu kebijakan pembangunan bidang kesehatan yang dipergunakan untuk mengatasi kesehatan ibu hamil adalah pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan pemberdayaan dapat diketahui melalui berbagai cara, salah satunya partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sosial, budaya, dan ekonomi yang mempengaruhi partisipasi ibu hamil ke posyandu. Penelitian ini menggunakan rancangan etnografi. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara mendalam, focus group discussion, observasi dan nominal group process. Data yang diperoleh dari pendekatan kualitatif akan diolah dengan content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi sosial, budaya dan ekonomi yang mempengaruhi partisipasi ibu hamil ke posyandu di Desa Rapa Laok, bermula pada faktor kemiskinan. Kondisi sosial dan budaya yang berpengaruh pada partisipasi ibu hamil, yaitu kepercayaan pada mitos dan pantangan makanan bertentangan dengan aturan medis. Kondisi ekonomi yang berpengaruh pada partisipasi ibu hamil, yaitu beban fisik dan psikis ibu hamil terhadap kesejahteraan keluarga berlebihan. Ibu hamil datang untuk memeriksakan diri ke posyandu bukan karena kesadaran untuk menjaga kesehatan tetapi untuk mendapat imbalan satu dus mi instan. Model partisipasi ibu hamil ke posyandu yang tepat adalah dengan pendekatan nondirektif (partisipatif) yang produktif.

One of the development policies in health sector that is currently used to overcome maternal health issues is the community empowerment. The success of the community empowerment can be measured through the people participation. The objectives is to identify the social, cultural, and economic conditions which might influence the pregnant women participation in integrated service post. This study used a qualitative approach with an ethnographic design. Data were collected through in-depth interviews, focus group discussion, observation, and nominal group process. The data collected were analyzed using content analysis. The social, cultural, and economic conditions that strongly affected the pregnant women participation in integrated service post, because of the poverty. The social and cultural condition that affected belief in myths and food taboos which are highly contradictory to the medical rules. The economic conditions that affected is women have heavy domestic and productive workloads. Their physical and psychological burdens were excessively high that could endanger the health. The participation of pregnant women was not based on true awareness for maintaining their health but such participation was more based on their desires of getting one box of instant noodles. The participation model for the pregnant women was designed using participatory (nondirective) approach which was productive."
Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"An adequate calcium calcium is an important aspect in maternal and fetal psyciology during pregency. ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Setiyawati
"Human immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired immune deficiency syndrome
(AIDS) merupakan salah satu sorotan dalam pencapaian target
Millenium Development Goals (MDGs). Ibu hamil dengan HIV akan berisiko
menularkan kepada bayinya. Tes HIV merupakan gerbang pembuka status
HIV yang sangat penting dilakukan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil yaitu tingkat
pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi kerentanan diri tertular HIV,
sikap, Provider-Initiated Testing and Counselling (PITC) dan ketersediaan
sumber informasi (keluarga dan kader kesehatan). Jenis penelitian adalah
potong lintang dengan metode survei. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Mantrijeron dan Puskesmas Sleman yang telah memiliki
sarana pemeriksaan tes HIV dan telah menjalankan program Pencegahan
Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA). Subjek penelitian adalah ibu hamil yang
berkunjung ke puskesmas tersebut pada bulan Agustus sampai dengan
Oktober 2014 yang berjumlah 54 orang. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Analisis yang digunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil
penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan tentang HIV dan AIDS, persepsi kerentanan diri dan sikap ibu.
Ada hubungan antara PITC, ketersediaan sumber informasi tentang HIV
dan AIDS dari keluarga dan kader kesehatan dengan perilaku tes HIV pada
ibu hamil. PITC merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
perilaku tes HIV pada ibu hamil.
Human immunodeficiency virus (HIV) and Acquired immune deficiency syndrome
(AIDS) is one of highlighted issues in accomplishing Millenium
Development Goals (MDGs) target. Pregnant women with HIV will transmit
the virus to their babies. HIV testing is such an opening gate of HIV status
that is very important to be conducted on pregnant women. This study
Determinan Perilaku Tes HIV pada Ibu Hamil
Determinant of HIV Testing Behavior among Pregnant Women
Nanik Setiyawati, Niken Meilani
aimed to determine the determinant of HIV testing behaviour among pregnant
women including education level, knowledge level, perception of selfvulnerability
to be HIV-infected, attitudes, Provider-Initiated Testing and
Counseling (PITC) and availability of information (family and health workers).
This study was cross sectional using a survey method. This study was
conducted in Mantrijeron and Sleman Primary Health Care that had HIV
testing facilities and executed prevention of mother to child transmission
program. The subjects of this study were pregnant women visiting such primary
health care on August up to October 2014, as much as 54 people.
Data collecting used questionnaire. Analysed used were univariate, biviariate,
and multivariate. The results showed no relation between educational
level, knowledge level about HIV and AIDS, perception of self-vulnerability
and attitudes of women.There was a relation between PITC, information
source availability about HIV and AIDS from the family and health workers
with HIV testing behaviour among pregnant women. PITC is the most influencing
variable toward HIV testing behaviour among pregnant women."
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan YogyakartaJurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Nurhayati
"Skripsi ini membahas gambaran, hubungan dan model prediksi berat lahir bayi berdasarkan pertambahan berat badan ibu selama hamil, umur, pendidikan, pekerjaan, Ante Natal Care ( ANC ), jarak kelahiran dan berat badan sebelum kehamilan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kohort retrospektif menggunakan data sekunder 2010-2011 dengan 180 sampel. Analisa data meliputi analisa univariat,bivariat, dilanjutkan analisa multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan pertambahan berat badan ibu selama hamil mempunyai pengaruh paling besar terhadap berat lahir bayi dikontrol variabel umur ibu, pendidikan, pekerjaan, ANC, jarak kehamilan dan berat badan sebelum hamil. Berdasarkan hasil analisis disarankan memantau pertambahan berat badan selama hamil sehingga dapat meningkatkan berat lahir bayi.

The focus of this study discusses the image, influence and make infants birth weight prediction models based on maternal weight gain during pregnancy with birth weight infants. In addition to birth weight also affected by age, education, occupation, Ante Natal Care(ANC),a distance of pregnancy,and weight before pregnancy. The research design was a retrospective cohort study using secondary data from 2010-2011 with 180 samples in Puskesmas Wonosari, Klaten, Central Java. Data analysis comprised univariate, bivariate and most recsently by multivariate analysis.
The results showed maternal weight gain during pregnancy has the greatest impact on birth weight after controlling by maternal age, education, occupation, frequency of ANC, spacing pregnancies and weight before pregnancy. Based on the results was advised to Puskesmas Wonosari II to health professionals especially midwife to gain capability of monitoring the weight gain during pregnancy, there by increasing infant birth weight."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992
612.664 AIR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>