Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adila Prabasiwi
"Persepsi ketidakcukupan air susu ibu (PKA) adalah keadaan ibu merasa
ASI-nya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. PKA merupakan
salah satu penyebab utama kegagalan ASI eksklusif di dunia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor paling dominan berhubungan dengan
PKA di Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Margadana, Kota Tegal
tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian primer dengan desain studi
potong lintang. Sampel berjumlah 88 ibu dari bayi berusia 0 - 6 bulan
yang dipilih secara purposive sampling. Status gizi ibu dilihat dari kenaikan
berat badan ibu sewaktu hamil apakah sesuai dengan rekomendasi dari
Institute of Medicine. Asupan energi ibu saat laktasi diukur melalui wawancara
dengan menggunakan semi-quantitative-Food Frequency
Questionnaire (FFQ / Food Amount Questionnaire (FAQ)). Untuk variabel
pengetahuan, digunakan kuesioner terstruktur. Uji analisis yang digunakan
adalah uji kai kuadrat (bivariat) dan uji regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 51,1% ibu mengalami PKA.
Variabel pengetahuan (nilai p = 0,001), asupan energi (nilai p = 0,019) dan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) (nilai p = 0,048) berhubungan signifikan dengan
PKA setelah dikontrol variabel status gizi, paritas, rawat gabung, perlekatan
menyusui, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan.
Faktor pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan
dengan PKA.
Perception of insufficient milk supply (PIM) is the condition in which a mother
feels that her breastmilk is insufficient to meet the needs of their babies.
Such perception is one of main reasons of the exclusive breastfeeding failure
in the world. This study aimed to find out the most dominant factors related
to PIM in Tegal Selatan District and Margadana Sub-Districts at Tegal
City in 2014. This study was a primary study with a cross sectional design.
A total sample of 88 mothers of 0 - 6 months old babies selected in by purposive
sampling. Mother?s nutritional status was seen from the increasing
of mother?s weight gain during the pregnancy was it met the standards from
Institute of Medicine. The mother?s energy intake during lactation was measured
through interview using semi-quantitative Food Frequency
Questionnaire (FFQ / Food Amount Questionnaire (FAQ)) form. Knowledge
variable used structured questionnaire. Analysis used are chi square test (bivariate)
and multiple regression logistic (multivariate). The result showed
that 51.1% mothers experienced PIM. Variables knowledge (p value =
0.001), energy intake (p value = 0.019), and early initiation of breastfeeding
(p value = 0.048) were significantly related to perception after controlled
by nutritional status, parity, rooming-in, latch on, family support, and health
practitioners support variable. Knowledge is the most dominant factor related
to the PIM. "
Politeknik Harapan Bersama Tegal, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Yumei Santi
"Pada tahun 2011, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten
Bantul mempunyai jumlah tenaga bidan konselor ASI terbanyak, tetapi
cakupan ASI eksklusif masih menempati urutan terendah ketiga. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis implementasi kebijakan pemberian ASI
eksklusif melalui konseling oleh bidan konselor ASI berdasarkan faktor dis-
posisi dan struktur birokrasi di puskesmas wilayah Kabupaten Bantul.
Penelitian deskriptif kualitatif ini mengambil informan penelitian secara pur-
posive dengan informan utama adalah empat orang bidan konselor ASI.
Informan triangulasi adalah empat bidan koordinator, Kasie Gizi Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul, empat kepala puskesmas, dan 12 orang ibu
yang melakukan pemeriksaan kehamilan, nifas dan imunisasi bayi ke
puskesmas terpilih. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara men-
dalam. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi. Hasil
penelitian menemukan implementasi kebijakan pemberian ASI melalui kon-
seling ASI di puskesmas belum berjalan optimal, disposisi/ sikap bidan kon-
selor ASI adalah menyetujui tugas memberikan konseling ASI. Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul disarankan menyusun SOP pelaksanaan
konseling ASI dan puskesmas disarankan melaporkan kinerja bidan kon-
selor ASI ke dinas kesehatan.
Bantul is a district that has the highest number of midwives counselor of
breastfeeding in Yogyakarta Province with 40 persons but the exclusive
breastfeeding coverage of this district was the third lowest in 2011. The
study aimed to analyze the policy implementation of exclusive breastfeed-
ing counseling by midwives counselor of breastfeeding based on disposition
and bureaucratic structure factors at Public Health Centers in Bantul district.
Design of this study was descriptive qualitative using a purposive sampling.
The main informants were four midwives counselor of breastfeeding in
health centers and triangulation informants namely four head of health cen-
ters, four coordinator of midwives, a head of nutrition section and 12 moth-
ers i.e.pregnant women, postpartum mothers and mothers of infants that
are immunized at health center. Data were collected from in-depth interview.
Processing and analysis of data by using content analysis. The result of this
study shows that breastfeeding policy implementation through breastfeed-
ing counseling in health centers is not optimal, the midwives counselor of
breastfeeding agreed to do breastfeeding counseling. It is suggested to
Bantul Regency Health to formulate standard operating procedures of mid-
wife counselor of breastfeeding and for the health centers to reports the per-
formance of midwives counselor of breastfeeding to regency health."
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chatarina Suryaningsih
"Demonstrasi dan pendampingan menyusui merupakan pendidikan kesehatan, untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan ibu dalam pemberian ASI. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh demonstrasi dan pendampingan menyusui terhadap motivasi dan kemampuan ibu dalam pemberian ASI. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre and post test nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling yang terdiri dari 38 responden.
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh demonstrasi dan pendampingan menyusui terhadap motivasi dan kemampuan ibu dalam pemberian ASI pada kelompok intervensi (p < 0,05). Disarankan agar metode demonstrasi dan pendampingan menyusui dapat dijadikan sebagai intervensi keperawatan untuk meningkatkan program pemberian ASI pada bayi.

The demonstration and guidance in breast feeding is a health education that aims at increasing the motivation and the ability of nursing mothers to provide milk. The research aims at identifying the effects of the demonstration and the guidance as aforementioned. The design of the research is quasi-experiment which employed the preand post-test nonequivalent control group design. Consecutive sampling was used to gather data from 38 respondents.
The results indicated that there were effects of such demonstration and guidance towards the mothers' motivation and ability to nurse their children in the intervention group (p < 0,05). The study recommended that the same demonstration and guidance method be implemented as a nursing intervention to improve breast feeding programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Colti Sistiarani
"Pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) masih belum maksimal terbukti dari data cakupan buku KIA Puskesmas Ajibarang I sekitar 72,34%, yang masih dibawah target Standar Pelayanan Minimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara fungsi buku KIA yang meliputi pencatatan, edukasi, dan komunikasi dengan pengetahuan ibu terhadap KIA. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, yang di- lakukan pada peiode bulan Juni Oktober 2012, pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Ajibarang I. Populasi adalah ibu yang mempunyai anak berusia kurang dari 5 tahun. Sampel diambil sebanyak 91 orang dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Analisis data meliputi univariat dengan melakukan uji distribusi frekuensi, dan analisis bivariat dengan uji kai kuadrat (x2). Hasil fungsi pencatatan buku KIA kurang baik ditemukan sekitar 44 %, fungsi edukasi buku KIA baik sekitar 57,1%, fungsi komunikasi buku KIA baik sekitar 61,5%, dan pengetahuan ibu tentang KIA baik adalah sekitar 56%. Ada hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan KIA, tidak ada hubungan antara fungsi edukasi dan komunikasi buku KIA dengan pengetahuan KIA.

Utilization maternal child health (MCH) book is not maximized, it is evident from the data MCH book coverage in Ajibarang I Primary Health Care (PHC) was 72.34%, the coverage is still below the target of Minimum Service Standards ( MSS ). The purpose of the study was to analyze rela- tionship between the function of MCH books (recording, educational, communication) with knowledge of MCH. This study used a cross sectional approach and conducted from June to October 2012, performed to mothers at Ajibarang I PHC. The population were mothers of children aged less than 5 years. Samples were taken of 91 people conducted by proportional random sampling technique. Univariate analysis of the data for the frequency distri Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu Function of Utilization Maternal Child Health Book to Maternal Knowledge bution test, bivariate chi squared test (x2). Results MCH book recording function less well in the amount of 44%, a good educational functions MCH book of 57.1%, good communication function MCH book by 61.5%, and maternal knowledge about the MCH that is equal to 56 % better. There are relationship between the function of recording MCH books with knowledge, there is no relationship between education and communication functions with knowledge MCH."
Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam S.
"Tesis ini bertujuan mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan Program Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI ). Jenis penelitian ini dengan menggunakan penelitian evaluasi. Tehnik pengambilan sampel untuk informan dengan menggunakan tehnik purposive Sampling. Lokasi penelitian di Puskesmas Konda kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek input mengenai buku petunjuk pelaksanaan program pemberian MP-ASI Kecamatan Konda pada belum tersosialisasikan dengan baik,sarana dan prasarana belum tersedia, minimnya dana yang disediakan oleh pemerintah. Dari aspek proses penyimpanan, pengangkutan, pendistribusian, dan pemberian ke sasaran belum dilaksanakan sesuai yang ada dalam buku petunjuk.

This thesis aims to evaluate the implementation1 of program activities Complementary Feeding Mother's Milk (MP-ASI). This type of research using evaluation research. Sampling techniques to informants by using purposive sampling techniques. Research sites in the district health center Konawe Konda South Sulawesi Province.
The results showed that from the aspect of user input regarding the implementation of a program of MP-ASI Konda district in principle have not been socialized properly, infrastructure is not yet available, the lack of funding provided by the government. From the aspect of the storage, transportation, distribution, and administration to targets have not been implemented according to the user.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30723
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Widiastuti
"Bayi lahir cukup bulan memiliki naluri menyusu 20 - 30 menit setelah dilahirkan. Namun, fakta menunjukkan produksi dan ejeksi air susu ibu (ASI) yang sedikit di hari-hari pertama menyebabkan banyak ibu yang mengalami ketidakefektifan proses menyusui. Tidak terproduksinya ASI diakibatkan karena kurangnya rangsangan hormon prolaktin. Teknik marmet merupakan perpaduan memerah dan memijat payudara pada ibu nifas yang dapat merangsang hormon pada proses menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik marmet dengan masase payudara pada ibu nifas tiga hari postpartum terhadap kelancaran ASI dan kenaikan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental bentuk perbandingan kelompok statistik yang dilakukan di Puskesmas Grabag Kabupaten Magelang. Sampel yang digunakan adalah 40 responden postpartum pada September - November 2014. Uji statistik menggunakan uji Mann Whitney U. Teknik marmet dan masase payudara dalam memengaruhi kelancaran ASI secara statistik terdapat perbedaan (nilai p = 0,047). Sedangkan perbedaan dalam memengaruhi berat badan bayi diperoleh nilai p = 0,038 sehingga secara statistik tidak terdapat perbedaan. Pemberian perlakuan teknik marmet menyebabkan pengeluaran ASI lebih lancar, tetapi tidak terdapat perbedaan teknik marmet dengan masase payudara dalam memengaruhi kenaikan berat badan bayi.

Vigorous babies have suckling instinct for 20 - 30 minutes after born. However, the fact shows that low production and ejection of breastfeed in first days cause many mothers have ineffective breastfeeding problem. The lack of prolactin hormone stimulus affects breastfeed cannot be produced. Marmet technique is a combination of breast dairy and massage in puerperium mothers that can stimulate hormone during breastfeeding. This study aimed to compare effects of both marmet technique and breast massage in three-day postpartum mothers on the smoothness of breastfeeding and baby weight gain. This study used pre-experimental design with statistical group comparison conducted in Grabag Primary Health Care, Magelang District. The samples used were 40 postpartum mother respondents on September - November 2014. The statistical test used Mann Whitney U-Test. Marmet technique and breast massage affecting the smoothness of breastfeeding were statistically different (p value = 0.047). Meanwhile, the difference in affecting baby weight gain reached p value = 0.038, so statistically no difference found. The treatment of marmet technique affects breastfeeding smoother, yet no difference found between marmet technique and breast massage in affecting the baby weight gain."
2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fitri Yani
"Indonesia bersama seluruh negara berkembang berupaya mencapai ke-
sepakatan Millenium Development Goals (MDGs) dengan salah satu
sasaran menurunkan angka kematian neonatal dari 20 per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan menge-
tahui hubungan pelayanan kesehatan ibu dengan kematian neonatal di
Kabupaten Lampung Timur tahun 2011. Penelitian dengan desain studi
kasus kontrol ini mengamati kasus ibu yang mengalami kematian neonatal
dan kontrol ibu yang tidak mengalami kematian neonatal. Analisis multi-
variat menemukan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan
berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal, setelah me-
ngendalikan variabel umur ibu dan riwayat kehamilan (OR = 16,32; nilai p
= 0,000); dan (OR = 18,36; nilai p = 0,31). Bayi yang dilahirkan dari Ibu de-
ngan pelayanan antenatal tidak lengkap berisiko mengalami kematian
neonatal 16,32 dan 18,36 kali lebih besar daripada bayi yang dilahirkan. Ibu
dengan pelayanan antenatal lengkap dan penolong persalinan profesional.
Tidak ada hubungan penolong persalinan dengan kematian neonatal, sete-
lah mengontrol variabel pelayanan antenatal, umur ibu, riwayat kehamilan,
riwayat penyakit, dan riwayat persalinan. Disarankan meningkatkan kuali-
tas pelayanan antenatal dengan memerhatikan faktor umur ibu dan riwayat
persalinan, mengembangkan kegiatan audit maternal perinatal serta
meningkatkan keterampilan petugas penolong persalinan.
All developing countries including Indonesia seek to reach agreement the
Millennium Development Goals (MDG?s). It is objectives include reducing
neonatal mortality by 25 percent from 20 per 1,000 live birth to 15 per 1,000
live births. This study aimed to determine the relationship of maternal health
services with neonatal mortality in East Lampung District in 2011. This study
used case control design to compare between the groups of mother whom
have neonatal deaths (cases) and neonatal life (control) in East Lampung
District in 2011. The result on antenatal care variables found that antenatal
care and birth attendant had significant correlation with neonatal death,
after controlling age and pregnancy history variable (p value = 0.000, OR =
16.32; p value = 0.31, OR = 18.36). The babies from mothers who did not
get completed prenatal care risk of 16.32 times have neonatal death than
babies born from mothers who received completed maternal care. There
was no association between neonatal mortality and birth attendant, after
controling variables of antenatal care, maternal age, pregnancy history,
medical history and chilbirth history. Based on this study, it is suggested to
increase activity of maternal perinatal audit, improve the quality of antenatal
care, maternal delivery, and develop other support activities to prevent
neonatal mortality in East Lampung District."
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Helda
"Angka Kematian Bayi di Indonesia adalah 35/1000 kelahiran hidup berada di posisi keenam di negara Asean. Salah satu upaya yang efisien untuk menu-
runkan angka kematian tersebut adalah pemberian ASI eksklusif yang memperlihatkan tren yang menurun, pada tahun 1997, (40,2%), 2002 (39,5%) dan 2007
(32%). Artikel ini bertujuan mengkaji kebijakan pemerintah memenuhi hak anak terhadap ASI. Metode yang digunakan melakukan telaah berbagai studi ten-
tang kebijakan dan perundangan ASI di dunia dan di Indonesia,pada periode 2000-2007. Angka ASI eksklusif di dunia sangat bervariasi dan tidak berbanding
lurus dengan kemajuan suatu negara. Jepang dan Inggris adalah contoh negara maju dengan angka ASI eksklusif yang rendah. Susu formula, sosial budaya
dan wanita bekerja menjadi alasan pemakaian susu formula yang rendah. Di Indonesia, kasus balita gizi buruk pada tahun 1989, (75/10.000) dan pada tahun
2002 (70,3/ 10.000) memperlihatkan tren penurunan yang rendah. Meskipun manfaat ASI dirasakan oleh semua pihak, tetapi angka pemberian ASI masih
tergolong rendah, sementara pemasaran susu formula, sosial budaya, dan wanita bekerja tidak mendukung pemberian ASI. Di Indonesia hanya ada 2 kepu-
tusan menteri kesehatan (237/1997 dan 450/2004) yang mengatur pemberian ASI. Kebijakan yang ada belum mampu mengatasi angka pemberian ASI yang
rendah. Disarankan untuk meningkatkan status hukum kebijakan yang ada dan mengupayakan peningkatan komitmen.
Infant mortality rate in Indonesia (35/1000 life birth) is one of the poorest (ranked number six) among ASEAN countries. One known efficient measure for re-
ducing the infant mortality rate is exclusive breast feeding (EBF) which in fact showing a decreasing trend (40.2% in 1997, 39.5% in 2002 and 32.0% in 2007).
The objective of this article is to evaluate government policy regarding the fulfillment of child?s rights to get adequate breastfeeding. The method used is by
literature review of studies about breast feeding policy and regulations in the world and in Indonesia, during the period of 2000-2007. The EBF rates in the
word are varied and not related to the developmental level of the country. Japan and England are examples of developed countries with low EBF rate. Formula
milk, sosio-cultural, and working women are the most reasons of the low rate of EBF. In Indonesia, the cases of malnutrition among children under five years
in 1989 (75/10.000) and in 2002 (70, 3/ 10.000 showed a decreasing trend. Although the benefit of the breastfeeding is known by almost all people, but the
EBF rate is still low. Meanwhile, formula milk marketing, sosio-cultural aspects, and the phenomenon of increasing number of working women do not support
EBF. In Indonesia, there are only two ministry regulations (237/1997 and 450/2004) that regulated EBF. The existing policies are not strong enough to solve
the problem of low EBF rate. It is suggested to improve the legal aspects including policy and regulations as well as improvement in government commitment
to support EBF."
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Exclusive breasfeeding can enhance optimal growth the infant. ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Ramadani
"Manfaat pemberian ASI yang sangat besar ternyata belum mampu meningkatkan angka cakupan ASI eksklusif. Hal tersebut terlihat pada tingkat pemberian
ASI eksklusif di tanah air yang masih rendah berada pada kisaran 39%-40%. Tujuan penelitian ini mengetahui dukungan suami dalam pemberian ASI eks-
klusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar, Kota Padang Tahun 2009. Rancangan penelitian potong lintang digunakan pada bulan Maret-April 2009 de-
ngan responden ibu bayi usia 7-12 bulan. Hasil penelitian mendapatkan 55,4% ibu memberikan ASI eksklusif dan 57% ibu mendapat dukungan suami dalam
pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif, ibu yang suaminya mendukung pemberian ASI eksklusif
berpeluang memberikan ASI eksklusif 2 kali daripada ibu yang suaminya kurang mendukung pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh pekerjaan sua-
mi, dukungan petugas kesehatan, dan pekerjaan ibu. Oleh karena peran suami penting dalam pemberian ASI eksklusif, maka suami harus dijadikan sasaran
penyuluhan ASI dan didorong untuk lebih aktif mencari informasi serta aktif belajar mengenai ASI, sehingga lebih paham dalam memberikan dukungan kepa-
da ibu untuk menyusui secara eksklusif.
The objective of this study was to know husband?s support in exclusive breastfeeding at working areas of Puskesmas Air Tawar, Padang in 2009. Cross sec-
tional design was used in this study that was conducted from March to April 2009. The respondents were mothers with baby of 7 to 12 months. This study
found out that 55.4% of mothers did exclusive breastfeeding, and 57% mothers gained husband?s support in exclusive breastfeeding. There was a relation-
ship between husband?s support and exclusive breastfeeding whereas mothers who had husbands? support likely do exclusive breastfeeding two times than
mothers without husband?s support after adjusted by husband?s occupation, health provider?s support and mother?s occupation. As the role of husband is im-
portant in exclusive breastfeeding, therefore husbands should became the target of education on exclusive breastfeeding and encourage them to be more
active in searching information about exclusive breastfeeding, so that they would support their wives in exclusive breastfeeding."
2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>