Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanik Setiyawati
"Human immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired immune deficiency syndrome
(AIDS) merupakan salah satu sorotan dalam pencapaian target
Millenium Development Goals (MDGs). Ibu hamil dengan HIV akan berisiko
menularkan kepada bayinya. Tes HIV merupakan gerbang pembuka status
HIV yang sangat penting dilakukan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil yaitu tingkat
pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi kerentanan diri tertular HIV,
sikap, Provider-Initiated Testing and Counselling (PITC) dan ketersediaan
sumber informasi (keluarga dan kader kesehatan). Jenis penelitian adalah
potong lintang dengan metode survei. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Mantrijeron dan Puskesmas Sleman yang telah memiliki
sarana pemeriksaan tes HIV dan telah menjalankan program Pencegahan
Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA). Subjek penelitian adalah ibu hamil yang
berkunjung ke puskesmas tersebut pada bulan Agustus sampai dengan
Oktober 2014 yang berjumlah 54 orang. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Analisis yang digunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil
penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan tentang HIV dan AIDS, persepsi kerentanan diri dan sikap ibu.
Ada hubungan antara PITC, ketersediaan sumber informasi tentang HIV
dan AIDS dari keluarga dan kader kesehatan dengan perilaku tes HIV pada
ibu hamil. PITC merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
perilaku tes HIV pada ibu hamil.
Human immunodeficiency virus (HIV) and Acquired immune deficiency syndrome
(AIDS) is one of highlighted issues in accomplishing Millenium
Development Goals (MDGs) target. Pregnant women with HIV will transmit
the virus to their babies. HIV testing is such an opening gate of HIV status
that is very important to be conducted on pregnant women. This study
Determinan Perilaku Tes HIV pada Ibu Hamil
Determinant of HIV Testing Behavior among Pregnant Women
Nanik Setiyawati, Niken Meilani
aimed to determine the determinant of HIV testing behaviour among pregnant
women including education level, knowledge level, perception of selfvulnerability
to be HIV-infected, attitudes, Provider-Initiated Testing and
Counseling (PITC) and availability of information (family and health workers).
This study was cross sectional using a survey method. This study was
conducted in Mantrijeron and Sleman Primary Health Care that had HIV
testing facilities and executed prevention of mother to child transmission
program. The subjects of this study were pregnant women visiting such primary
health care on August up to October 2014, as much as 54 people.
Data collecting used questionnaire. Analysed used were univariate, biviariate,
and multivariate. The results showed no relation between educational
level, knowledge level about HIV and AIDS, perception of self-vulnerability
and attitudes of women.There was a relation between PITC, information
source availability about HIV and AIDS from the family and health workers
with HIV testing behaviour among pregnant women. PITC is the most influencing
variable toward HIV testing behaviour among pregnant women."
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan YogyakartaJurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
"Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko kekurangan gizi karena
tabu terhadap makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan
etnis budaya yang masih kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
makanan tabu dan alasannya pada ibu hamil suku Tengger di Ngadas,
Malang. Desain studi yang adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan
metode diskusi kelompok terarah pada ibu hamil dan wawancara men-
dalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ditabukan meliputi kelompok
buah-buahan, lauk, sayuran, makanan yang dianggap panas, dan makanan
yang dianggap tidak lazim, seperti makanan dempet atau kembar. Alasan
tabu makanan di Tengger Ngadas karena adanya pendekatan secara sim-
bolik, fungsional, dan nilai atau keagamaan. Diperlukan penyuluhan oleh
bidan desa terkait gizi kehamilan pada ibu hamil, kader posyandu, tetua
masyarakat, dan keluarga. Ibu hamil perlu didorong untuk mengonsumsi
makanan yang bergizi dan tidak memantang makanan yang dapat
mengeksklusikan zat gizi tertentu dari dietnya.
Pregnant woman is a risk group of malnutrition because of food. Food taboo
is still exist in the community with strong culture. This study aimed to know
the food taboo among pregnant woman in Tengger in Ngadas, Malang and
its reason. Study design used is descriptive qualitative by focus group diss-
cussion method with pregnant woman and indepth interview with elders,
family, and health worker. The result shows that food taboo including fruits,
side dish, vegetables, ?hot foods? group, and unusual foods such as food
that stuck together. The reasons for avoiding food are symbolic approach,
functional approach, and value or religion. It?s recommended for midwife in
village to give information about maternal nutrition to pregnant women, el-
ders, posyandu kader, and family. Pregnant women needs to be encour-
aged to consume nutritional food and avoid food taboo that can excluse
some nutrients from the diet."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu kebijakan pembangunan bidang kesehatan yang dipergunakan untuk mengatasi kesehatan ibu hamil adalah pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan pemberdayaan dapat diketahui melalui berbagai cara, salah satunya partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sosial, budaya, dan ekonomi yang mempengaruhi partisipasi ibu hamil ke posyandu. Penelitian ini menggunakan rancangan etnografi. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara mendalam, focus group discussion, observasi dan nominal group process. Data yang diperoleh dari pendekatan kualitatif akan diolah dengan content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi sosial, budaya dan ekonomi yang mempengaruhi partisipasi ibu hamil ke posyandu di Desa Rapa Laok, bermula pada faktor kemiskinan. Kondisi sosial dan budaya yang berpengaruh pada partisipasi ibu hamil, yaitu kepercayaan pada mitos dan pantangan makanan bertentangan dengan aturan medis. Kondisi ekonomi yang berpengaruh pada partisipasi ibu hamil, yaitu beban fisik dan psikis ibu hamil terhadap kesejahteraan keluarga berlebihan. Ibu hamil datang untuk memeriksakan diri ke posyandu bukan karena kesadaran untuk menjaga kesehatan tetapi untuk mendapat imbalan satu dus mi instan. Model partisipasi ibu hamil ke posyandu yang tepat adalah dengan pendekatan nondirektif (partisipatif) yang produktif.

One of the development policies in health sector that is currently used to overcome maternal health issues is the community empowerment. The success of the community empowerment can be measured through the people participation. The objectives is to identify the social, cultural, and economic conditions which might influence the pregnant women participation in integrated service post. This study used a qualitative approach with an ethnographic design. Data were collected through in-depth interviews, focus group discussion, observation, and nominal group process. The data collected were analyzed using content analysis. The social, cultural, and economic conditions that strongly affected the pregnant women participation in integrated service post, because of the poverty. The social and cultural condition that affected belief in myths and food taboos which are highly contradictory to the medical rules. The economic conditions that affected is women have heavy domestic and productive workloads. Their physical and psychological burdens were excessively high that could endanger the health. The participation of pregnant women was not based on true awareness for maintaining their health but such participation was more based on their desires of getting one box of instant noodles. The participation model for the pregnant women was designed using participatory (nondirective) approach which was productive."
Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"An adequate calcium calcium is an important aspect in maternal and fetal psyciology during pregency. ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fitri Yani
"Indonesia bersama seluruh negara berkembang berupaya mencapai ke-
sepakatan Millenium Development Goals (MDGs) dengan salah satu
sasaran menurunkan angka kematian neonatal dari 20 per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan menge-
tahui hubungan pelayanan kesehatan ibu dengan kematian neonatal di
Kabupaten Lampung Timur tahun 2011. Penelitian dengan desain studi
kasus kontrol ini mengamati kasus ibu yang mengalami kematian neonatal
dan kontrol ibu yang tidak mengalami kematian neonatal. Analisis multi-
variat menemukan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan
berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal, setelah me-
ngendalikan variabel umur ibu dan riwayat kehamilan (OR = 16,32; nilai p
= 0,000); dan (OR = 18,36; nilai p = 0,31). Bayi yang dilahirkan dari Ibu de-
ngan pelayanan antenatal tidak lengkap berisiko mengalami kematian
neonatal 16,32 dan 18,36 kali lebih besar daripada bayi yang dilahirkan. Ibu
dengan pelayanan antenatal lengkap dan penolong persalinan profesional.
Tidak ada hubungan penolong persalinan dengan kematian neonatal, sete-
lah mengontrol variabel pelayanan antenatal, umur ibu, riwayat kehamilan,
riwayat penyakit, dan riwayat persalinan. Disarankan meningkatkan kuali-
tas pelayanan antenatal dengan memerhatikan faktor umur ibu dan riwayat
persalinan, mengembangkan kegiatan audit maternal perinatal serta
meningkatkan keterampilan petugas penolong persalinan.
All developing countries including Indonesia seek to reach agreement the
Millennium Development Goals (MDG?s). It is objectives include reducing
neonatal mortality by 25 percent from 20 per 1,000 live birth to 15 per 1,000
live births. This study aimed to determine the relationship of maternal health
services with neonatal mortality in East Lampung District in 2011. This study
used case control design to compare between the groups of mother whom
have neonatal deaths (cases) and neonatal life (control) in East Lampung
District in 2011. The result on antenatal care variables found that antenatal
care and birth attendant had significant correlation with neonatal death,
after controlling age and pregnancy history variable (p value = 0.000, OR =
16.32; p value = 0.31, OR = 18.36). The babies from mothers who did not
get completed prenatal care risk of 16.32 times have neonatal death than
babies born from mothers who received completed maternal care. There
was no association between neonatal mortality and birth attendant, after
controling variables of antenatal care, maternal age, pregnancy history,
medical history and chilbirth history. Based on this study, it is suggested to
increase activity of maternal perinatal audit, improve the quality of antenatal
care, maternal delivery, and develop other support activities to prevent
neonatal mortality in East Lampung District."
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khaula Karima
"Berat badan lahir 2.500 gram yang hingga kini merupakan standar ukuran
risiko morbiditas dan mortalitas bayi merupakan faktor risiko penting yang
berdampak hingga usia dewasa. Saat ini, bayi dengan berat badan lahir di
bawah 3.000 gram dihubungkan dengan risiko penyakit degeneratif pada
usia dewasa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan berat badan
lahir dengan status gizi ibu meliputi berat badan prahamil, pertambahan be-
rat badan selama kehamilan, dan kadar hemoglobin ibu pada trimester keti-
ga kehamilan. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional ini meng-
gunakan sumber data sekunder rekam medis Rumah Sakit Ibu dan Anak
Budi Kemuliaan Jakarta. Analisis dilakukan secara bivariat dan multivariat
menggunakan metode uji chi square dan korelasi regresi. Hasil studi me-
nunjukkan hubungan yang bermakna antara berat badan prahamil dan per-
tambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan lahir.
Setelah dikontrol berbagai variabel lain, analisis regresi logistik ganda me-
nemukan berat badan ibu prahamil, pertambahan berat badan selama ke-
hamilan, usia ibu, dan urutan kelahiran merupakan faktor yang me-
mengaruhi berat badan lahir. Berat badan prahamil ibu merupakan faktor
yang paling berpengaruh terhadap berat badan lahir (odds ratio, OR =
6,64). Oleh sebab itu, ibu dengan status gizi prahamil kurang yang sedang
merencanakan kehamilan perlu lebih diperhatikan.
The weight of 2.500 gram is still being used as the cut off point to predict
the risk of baby?s morbidity and mortality. Recently birth weight of less than
3.000 gram is being rigorously assess as a risk factor for noncommunica-
ble disease in adulthood. Therefore it is important to assess factors that are
affecting the fetal growth and development. The objectives of this study is
to determine the relationship between infant?s birth weight and mother?s nut-
ritional status, i.e. pre-pregnancy weight, weight gain during pregnancy, and
maternal haemoglobin level in the 3rd trimester as well as several other fac-
tors. The study design is cross sectional using secondary data from medi-
cal record of Budi Kemuliaan Hospital Jakarta. The result of chi square and
correlation regression test shows there is significant relationship between
pre-pregnancy weight and weight gain during pregnancy and birth weight.
The multiple logistic regression test reveals that pre-pregnancy weight,
weight gain during pregnancy, maternal age, and birth order are factors that
are effecting birth weight significantly, with pre-pregnancy weight as the
dominant factor (odds ratio, OR = 6,643). Therefore, it is imperative to give
more attention to undernourished women who are planning their pregnan-
cy."
Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elviera Gamelia
"Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mewujudkan pe-
ningkatan status derajat kesehatan. Indikator derajat kesehatan masyara-
kat terkait erat dengan Angka Kematian Ibu (AKI). Kabupaten Banyumas
memiliki AKI di bawah standar pelayanan minimal (SPM), salah satunya
adalah wilayah kerja Puskesmas I Ajibarang. Peningkatan status kesehatan
ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu langkah yang dapat di-
lakukan untuk menurunkan kasus kematian ibu. Status kesehatan ibu hamil
dipengaruhi oleh perawatan kehamilan yang baik oleh ibu hamil untuk men-
cegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, di samping itu
juga untuk pertumbuhan dan kesehatan janin. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang dominan mempengaruhi peri-
laku perawatan kehamilan. Penelitian ini adalah potong lintang. Populasi
adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas I Ajibarang. Metode sampel yang di-
gunakan adalah metode proportional random sampling dengan jumlah sam-
pel 81 ibu hamil. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat
dengan statistik deskriptif, analisis bivariat dengan kai kuadrat, serta anali-
sis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan pen-
didikan, jenis pekerjaan, pendapatan, paritas, pengetahuan, sikap, dan
peran bidan tidak berpengaruh terhadap perilaku perawatan kehamilan.
Sedangkan, usia kehamilan, waktu tempuh pelayanan kesehatan, dan
peran suami berpengaruh terhadap perilaku perawatan kehamilan. Peran
suami merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi ibu hamil
dalam melakukan perawatan kehamilan.
National health strategy is to realize the increasing level of health status.
Public health status indicators closely related to Maternal Mortality Rate
(MMR). Banyumas have MMR that is still below the minimum service
standards. One that contributes to that number is Puskesmas I Ajibarang.
Improving the health status of the mother during pregnancy is one of steps
Determinan Perilaku Perawatan Kehamilan
Determinant of Mother?s Prenatal Care Behaviour
Elviera Gamelia, Colti Sistiarani, Siti Masfiah
taken to reduce maternal deaths. Health status of pregnant women are
affected by good prenatal care, preventing the occurrence of complications,
death when delivery, the growth and health of the fetus. This study aims to
determine the dominant factors influence to behavior of prenatal care in
Ajibarang I Primary Health Center, Banyumas District. It was a cross
sectional survey. Data was taken by interviews, involved 81 pregnant
women in Ajibarang I primary health care. Data analysis used univariate
analysis with descriptive statistic, bivariate with chi square and multivariate
with logistic regression. The results showed that age, education, family in-
come, occupation, knowledge, attitude, parity, and role of midwives did not
influence to prenatal care behaviour. Otherwise, age of pregnancy, time of
access to heatlh care, and role of husbands influenced pregnant women in
prenatal care behaviour. Study also found that role of husband was the most
dominant factor influenced to mother?s prenatal care behaviour."
Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Jurusan Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Nurul Habibah
"Proporsi ibu hamil yang datang ke pelayanan dan mendapat tes HIV tahun 2021 di Kabupaten Sumedang masih dibawah target, yaitu sebesar 79%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil di Kabupaten Sumedang tahun 2022. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pada 220 ibu hamil yang berkunjung ke 8 Puskesmas yang terpilih secara acak di Kabupaten Sumedang. Data dikumpulkan dengan cara responden mengisi secara mandiri kuesioner yang sudah diujicoba validitas dan reliabilitasnya dan selanjutnya dianalisis dengan uji logistik regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu hamil yang tidak melakukan tes HIV di Kabupaten Sumedang sebesar 30,9%. Pengetahuan tentang HIV/AIDS, persepsi manfaat dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV berhubungan dengan perilaku tes HIV dan faktor yang paling dominan adalah persepsi manfaat pemeriksaan HIV. Ibu hamil yang mempersepsikan pemeriksaan HIV tidak bermanfaat berpeluang hampir 3,4 kali untuk tidak melakukan tes HIV dibanding yang mempersepsikan bermanfaat setelah dikontrol oleh pengetahuan tentang HIV/AIDS dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV di Kabupaten Sumedang (p value = 0,003, POR = 3,427, 95% CI: 1,542-7,615). Untuk itu, perlu mengoptimalkan pemberian KIE dan konseling tentang manfaat melakukan tes HIV/AIDS, meningkatkan upaya promosi kesehatan melalui media massa serta mengoptimalkan pelayanan mobile VCT.

The proportion of pregnant women who come to the service and receive an HIV test in 2021 in Sumedang is still below the target, which is 79%. This study aims to determine the determinants of HIV testing behavior in pregnant women in Sumedang in 2022. The study used a cross sectional design, on 220 pregnant women who visited 8 health centers randomly selected in Sumedang. Data were collected by means of respondents filling out a questionnaire that had been tested for validity and reliability and then analyzed by using multiple regression logistic test. The results showed that the proportion of pregnant women who did not do an HIV test in Sumedang was 30.9%. Knowledge of HIV/AIDS, perceived benefits and perceived barriers to HIV testing are related to HIV testing behavior and the most dominant factor is perceived benefits of HIV testing. Pregnant women who perceive that HIV testing is not beneficial are almost 3.4 times more likely not to take an HIV test than those who perceive it is beneficial after being controlled by knowledge about HIV/AIDS and perceived barriers to HIV testing in Sumedang (p value = 0.003, POR = 3.427, 95% CI: 1.542-7.615). For this reason, it is necessary to optimize the provision of KIE and counseling about the benefits of testing for HIV/AIDS, increase efforts to promote health through mass media and optimize mobile VCT services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devinita Ayu Nurcahyani
"Berat badan lahir dianggap faktor penentu yang paling penting dari ke-
sehatan dan kelangsungan hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mem-
pelajari besar risiko kehamilan tidak diinginkan terhadap berat bayi
berdasarkan persepsi ibu di Indonesia tahun 2010 beserta faktor-faktor pe-
rancunya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan meng-
gunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Namun,
studi ini memiliki variabel dari hasil kehamilan sehingga memungkinkan
menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Berdasarkan hasil
analisis multivariat ditemukan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) yang didasarkan pada persepsi ibu sekitar 1,27 kali lebih besar dari-
pada ibu yang mengalami kehamilan diinginkan setelah dikontrol oleh usia
ibu, usia kehamilan, frekuensi periksa kehamilan di pelayanan antenatal
dan jumlah pil zat besi. Pada model probabilitas, risiko ibu dalam
melahirkan BBLR pada kelompok kehamilan tidak diinginkan (4,42%),
kelompok kehamilan diinginkan (3,52%) dengan kondisi usia ibu yang tidak
berisiko (20 _ 34 tahun), usia kehamilan cukup bulan, frekuensi pelayanan
antenatal adekuat minimal 4 kali dan pil zat besi minimal 90 hari.
Birth weight is considered to be one of the most important determinants of
health and child survival. Therefore, this study aimed to study to explore the
risk of unintended pregnancy on infant weight based on the perception of
the mother in Indonesia in 2010 along with the risk of the counfonders. This
study is analytical research and used data from Indonesia Basic Health
Survey. This study had a variable pregnancy outcomes, therefore a retro-
spective cohort study design was performed in this study. Based on the
multivariable analysis was found the risk ratio gave low birth weight on
mothers who experiences unintended pregnancy 1,27 times compared
mothers who have experienced desired pregnancy after adjustment by age
of mother, age of pregnancy, antenatal care and the amount of iron tablets.
The probability derived giving birth to LBW babies in mothers during her in-
tended pregnancy is 4.42% compared 3.52% among mothers with desired
pregnancy with certain conditions, such as age group (20 _ 34 years), ade-
quate of pregnancy age, four times antenatal care frequency, and adequate
of the amount of zinc tablets minimum in 90 days."
Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Latifah Novianti
"ABSTRAK
Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalah
sebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) dari
total 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke
anak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkan
jumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunan
jumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahan
HIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil.
Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, Puskesmas
Cicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedia
layanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor
yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design cross
sectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalam
penelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi
(P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011;
OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV pada
ibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi.
Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upaya
promosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkan
akses informasi oleh masyarakat.

ABSTRACT
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2
million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 years
old) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIVinfected.
From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infected
by HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards in
prevention programs is HIV examination for pregnant women. West Java
Province included in three largest provinces of HIV cases, primary health care
center in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims of
this study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectional
design with questionnaire measurement was used in this study. The result of
regretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),
information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =
0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factor
resulting as most influencing factors in this study. Recommended to the
department of health and public health center is to improve the promotion of HIV
using electronic media to help the community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T51231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>