Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Tantra Wirakesuma
"Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gugatan medis di Rumah Sakit. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer melalui penelitian arsip yang dilakukan dengan penelusuran rekam medis pasien yang melakukan gugatan medis, dan melakukan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran bahan-bahan pustaka. Hasil penelitian memberikan saran strategis dan saran operasional untuk meminimalisir terjadinya gugatan medis di Rumah Sakit.dan dapat memberikan solusi yang meminimalisir kerugian RS apabila terjadi gugatan medis.

This Tesis study about factors that influence medical accusation in the hospital. This research is qualitatif research with descriptive design. Processing of data collection by primary data and secondary data. Primary data collected by medical record of patients who claim to hospital and deep interview with interrelated party. Secondary data collected by investigation of library document. This study give strategic suggestion and operational suggestion to minimalized medical accusation in hospital and give solution to minimalized hospital loss by medical accusation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Triasih
"Skripsi ini membahas tentang adanya tren penurunan jumlah kunjungan pasien rawat inap yang menunjukkan indikasi rendahnya tingkat loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita, dimana pasien mungkin beralih pada rumah sakit lain atau mungkin tidak kembali melakukan kunjungan karena merasa tidak puas karena layanan yang diberikan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan variabel dependen yaitu loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 106 responden yang merupakan pasien baru ataupun pasien lama. Untuk menguji analisis univariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien karena p value < α (α = 0,05). Didapatkan nilai p value untuk masing-masing dimensi kualitas pelayanan; yaitu tangibles (p value = 0,001), reliability (p value = 0,023), responsiveness (p value = 0,006), assurance (p value = 0,002) dan empathy (p value = 0,033). Begitu juga dengan hubungan kepuasan pasien dengan loyalitas pasien menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu p value = 0,001.

This thesis discusses the trend of decline in the number of patient visits that show indications of low levels of patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita, where the patient may be switched to another hospital or may not return to visit because it was not satisfied by the services provided.
The purpose of this study to determine the relationship of independent variables of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) with the dependent variable in patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita in 2012. This study used a cross-sectional study design, the sample size is 106 respondents were new patients or patients longer. To test for univariate analysis of frequency distribution analysis was used, while to test bivariate analysis using quadratic kai test.
The analysis showed no significant relationship between service quality and loyalty of patients as p value < α (α = 0.05). Obtained p value for each dimension of service quality, that is tangibles (p value = 0.001), reliability (p value = 0.023), responsiveness (p value = 0.006), assurance (p value = 0.002) and empathy (p value = 0.033). So is the relationship of patient satisfaction with the loyalty of the patients showed a significant relationship ie, p value = 0.001.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Yusarga
"Skripsi ini membahas mengenai peran Pekerja Sosial Medis (PSM) didalam perawatan paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pekerja sosial medis, pasien kanker stadium lanjut, keluarga pasien dan tim paliatif berdasarkan purposive sampling.
Hasil penelitian ialah dari total sepuluh kualitas hidup yang menjadi acuan untuk melayani pasien dan anggota keluarga pasien, PSM memiliki peran yang mencakup 9 kualitas hidup, satu-satunya dimensi yang tidak melibatkan PSM adalah dimensi spiritual yang hanya dilakukan rohaniawan. Peran yang dilaksanakan oleh PSM adalah peran enabler, mediator, edukator dan motivator.

The focus of the study is about medical social worker?s role in palliative care that have purpose to increasing the quality of life using research metodology of qualitative and description type of research. The informan who had been use for this study is Medical Social Worker, patient of cancer stadium IV, family of patient and team palliatve based on purposive sampling.
The result of the research is that MSW has 9 role of 10 that palliative care unit have as it guide, only in spiritual dimention that MSW doesnt have any role. MSW role are enabler, mediator, educator dan motivator. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Kurnia Azzahra
"Pelayanan Kefarmasian adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien terkait sediaan farmasi dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang pasti guna meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelaksanaan pelayanan kefarmasian dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang dapat dilakukan di Rumah Sakit. Tujuan utama pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) adalah tersedianya obat dengan mutu baik, tersebar merata, dengan jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar. Evaluasi distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah salah satu kegiatan untuk mengevaluasi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP) agar pengelolaan dapat berjalan dengan baik, yang mana menjadi tanggung jawab Apoteker untuk memaksimalkan pelayanan kefarmasian di bidang pengelolaan tersebut. Kemitraan dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF) perlu mendapat perhatian khusus karena dapat berpengaruh dalam pengadaan Sediaan Farmasi, oleh karena itu dilakukan evaluasi distributor. Metode yang digunakan pada tugas khusus ini yaitu dengan non eksperimental secara deskriptif, dimana pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Hasil yang diperoleh yaitu distributor PT. Anugerah Pharmindo Lestari, PT. Antarmitra Sembada, PT. Enseval Putera Megatrading, PT. Anugrah Argon Medica, PT. Kimia Farma Trading & Distribution, PT. Indomedika Solusindo, dan PT. Golden Globe Medica memiliki kinerja dan pelayanan yang baik terhadap ketepatan waktu pengiriman, kesesuaian jenis, serta kesesuaian jumlah barang. Dapat disimpulkan bahwa kinerja dan pelayanan yang diberikan distributor tersebut sangat baik.

Pharmaceutical care are direct and responsible services to patients related to pharmaceutical dosage form with the aim of obtaining definite results to improve the quality of life of patients. The implementation of pharmaceutical care can be carried out in health service facilities, on of which is a hospital. Management of pharmaceutical dosage form, medical devices, and medical consumables is a pharmaceutical care activity that can be carried out in hospitals. The main objective of managing pharmaceutical dosage form, medical devices, and medical consumables is the avaibility of drugs of good quality, evenly distributed with types and quantities that meet the needs of basic health services. Evaluation of distributors or pharmaceutical wholesares is one of the activities to evaluate the management of pharmaceutical dosage form, medical devices, and medical consumables so that management can run well, which is the responsibility of the pharmacist to maximize pharmaceutical services in the field of management. Partnerships with pharmaceutical wholesares need special attention because they can affect the procurement of pharmaceutical dosage form, therefore distibutors evaluations are carried out. The method used on this task in non-experimental descriptively, where data collection is carried out retrospectively. The results obtained are distributors of Anugerah Pharmindo Lestari Co Ltd, Antarmitra Sembada Co Ltd, Enseval Putera Megatrading Co Ltd, Anugrah Argon Medica Co Ltd, and Golden Globe Media Co Ltd has good performance and service on the timeliness of delivery, suitability of type, and suitability of the number of goods. It can be concluded that the performance and service provided by the distributor is very good."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto Suprapto
"Salah satu aspek pelayanan rawat nginap yang diberikan kepada pasien yaitu pelayanan administrasi keuangan yang merupakan mata rantai proses sejak pasien mendaftar sampai pasien membayar. Peneliti melihat adanya pasien yang masih menunggu lama pada saat membayar. Yang paling mengtahui beban biaya pasien yaitu Unit Nurse Station. Kesalahan dan kemacetan informasi biaya dari unit ini, akan mempengaruhi keseluruhan proses administrasi keuangan pasien yang akhirnya merugikan kepentingan pasien dan rumah sakit.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam proses administrasi keuangan pasien di unit-unit Nurse Station & mendapatkan cara/model pemecahannya. Jenis penelitian adalah diskriptif. Dan hasil observasi, lamanya proses administrasi keuangan pasien rawat nginap sejak data biaya masuk ke Unit Penata Rekening sampai dengan pasien membayar rata-rata 4 jam 42 menit.
Hasil pcnelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang menycbabk:an keterlambatan pengiriman informasi biaya dari unit Nursing Station yaitu informasi biaya dari unit yang terkait/penunjang, pengetahuan terhadap juklak kerja, kelengkapan dari pengisian form biaya di Unit Nurse Station perhitungan biaya harian pasien, monitoring atasan langsung, dan pelaksanaan evaluasi kerja petugas.
Disimpulkan juklak kerja di Unit Nurse Station belum dijalankan se[enuhnya karena kenda1a dari dalam dan luar unit. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi /menghambat proses administrasi keuangan rawat nginap adalah keterlambatan informasi biaya dari berbagai unit kerja yang merupakan mata rantai kegiatan adminitrasi keuangan.
Masalah keterlambatan dan ketidaklengkapan data biaya di Unit Nurse Station, terrutama diseebabkan oleh informasi biaya dari unit terkait/ unit penunjang yang tidak 1engkap. Cara pemecahan masalah yang dipilih yaitu dengan melaksanakan model proses administrasi keuangan pasien rawat nginap yang dikembangkan. Dalam pengembangan ini termasuk didalamnya pembentukan Unit Informasi Biaya Rawat Nginap. Sebelum diberlakukan, di sarankan untuk terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap usulan model ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rachmat
"Salah satu fokus perhatian dalam tatalaksana gagal jantung adalah manajemen perawatan mandiri (self care) yang dapat memberikan dampak bermakna dalam perbaikan gejala dan tanda gagal jantung, kapasitas fungsional, kualitas hidup, morbiditas dan prognosis. Sejalan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mengembangkan suatu inovasi pemberian edukasi pasien gagal jantung melalui aplikasi mobile yang dapat dibuka melalui smartphone. Dengan metode ini yang penulis sebut aplikasi mobile EduCard, diharapkan pasien dapat lebih sering membaca dan melihat materi edukasi sehingga akan meningkatkan kemampuan untuk melakukan perilaku self care. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh dari edukasi melalui aplikasi mobile EduCarrd terhadap kemampuan melakukan self care pasien gagal jantung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi experiment, pre and post test with control, dimana peneliti akan memberikan intervensi pada subyek penelitian, kemudian membandingkan efek sebelum dan sesudah intervensi terhadap kemampuan melakukan self care pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan nilai kemampuan melakukan self care pada kelompok intervensi setelah diberikan intervensi sebesar 3,5 poin. Namun hasil uji statistik tidak bermakna dengan nilai p > 0,05. Sedangkan bila dibandingkan kelompok kontrol maka kemampuan melakukan self care kelompok intervensi berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang bermakna dengan nilai p 0,001 pada α 0,05. Kesimpulan bahwa ada pengaruh dari pemberian edukasi melalui aplikasi mobile EduCard terhadap kemampuan melakukan selfcare pasien gagal jantung.

One of the focuse in the treatment of heart failure is self care management which can provide in improving sign and symptom of heart failure, functional capacity, quality of life, morbidity and prognosis. In line with this, the authors are interested in developing an innovation in providing education for heart failure patient through a mobile application that can be opened through smartphone. With this method that we called it EduCard, it is hoped that patients can read and view educational material more often so that it will increase the ability to perform self care behaviour. In this study the effect of education through mobile application EduCard will be seen on the ability of self care behaviour in heart failure patient. This study uses a quasi experimental quantitative research type pre and post test with control in which the researcher will provide intervention to the research subject and then compare the effects before and after intervention on the ability of self care behaviour in heart failure patients. The results of this study indicate an increasing of the ability to do self care among intervention group post test by 3,5 poin. But the statistical analysis showing not significant with p value > 0,05. When compared to the control group, the ability of self care behaviour in the intervention group by the statistical analysis show a significant difference with p value 0,0001, α 0,05. The conclusion is that there is a significant effect of providing education through mobile application EduCard on the ability of selfcare behaviour of heart failure patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktrya Lidayya
"Pemberian konseling oleh apoteker dapat memperbaiki pengetahuan dan persepsi pasien yang mendapatkan terapi warfarin sehingga target nilai INR berhasil tercapai dan pasien dapat terhindar dari kejadian ESO warfarin. Warfarin adalah obat yang digunakan secara luas di dunia untuk terapi gangguan fungsi kardiovaskular. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita merupakan rumah sakit rujukan nasional kardiovaskular. Penelitian menggunakan rancangan kuasi eksperimen pre- dan post-test design dengan membandingkan penurunan nilai INR dan kemunculan Efek Samping Obat (ESO) pada pasien di kelompok uji yang memperoleh konseling disertai leaflet dan kelompok kontrol yang memperoleh leaflet saja. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh konseling dan pemberian leaflet terhadap nilai INR dan adanya ESO pada pasien rawat jalan yang menggunakan warfarin di poliklinik umum RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita periode April-Oktober 2019. Sebesar 28 pasien kelompok kontrol dan 31 pasien kelompok uji dari hasil penelitian menunjukan pemberian leaflet dan konseling tidak berpengaruh terhadap penurunan nilai INR pasien rawat jalan yang menggunakan warfarin di RSJPDHK. Hasil analisis bivariat menggunakan uji T tidak berpasangan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pasien berpengaruh signifikan secara statistik terhadap penurunan nilai INR pasien rawat jalan yang menggunakan warfarin di RSJPDHK dengan nilai P sebesar 0,016 (p < 0,05).

Providing counseling by pharmacists can improve the knowledge andperceptions of patients who get warfarin therapy so that the target INR value is achieved and patients can avoid the warfarin adverse drug reaction (ADR). Warfarin is a drug that is widely used in the world for the treatment of cardiovascular disorders. Harapan Kita Cardiovascular Hospital is a national cardiovascular referral hospital. The research method used was pre- and post-test design by comparing the decrease in the value of INR and the appearance of patients ADR in the test group who received counseling accompanied by leaflets and control groups who received leaflets only. The study used a quasi-experimental design pre- and post-test design by comparing the decrease in the value of INR and the emergence of ADR in patients in the test group  who received counseling accompanied by leaflets and control groups who received leaflets only. The purpose of this study was to assess the effect of counseling and leaflets on the value of INR and the presence of ESO in outpatients using warfarin in the general polyclinic of Harapan Kita Cardiovascular Hospital period from April to October 2019. A total of 28 patients in the control group and 31 patients in the test group from the results of the study showed that giving leaflets and counseling had no effect statistically on the decrease in the INR value of outpatients warfarin users at RSJPDHK. The results of the bivariate analysis using the unpaired T-test showed that the level of education of patients had a  statistically significant effect on the decrease in the value of INR outpatients using warfarin in RSJPDHK with a P value of 0.016 (p < 0.05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
T55035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Kinerja perawat sangat penting untuk dikaji karena jumlah tenaga keperawatan pada umumnya merupakan jumlah tenaga terbesar di setiap rumah sakit. Menurut model teori perilaku dan kinerja oleh Gibson (1987 dalam Ilyas, 1999) bahwa ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja seseorang antara lain variabel individu diantaranya faktor demografis dan variabel organisasi. RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai rumah sakit rujukan nasional khusus kasus anak dan ibu hamil/bersalin perlu mengetahui bagaimana kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan hubungannya dengan karakteristik demografis dan karakteristik organisasi.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 156 responden. Variabel independen yang diteliti adalah karakteristik demografis perawat meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan masa kerja. Karakterisatik organisasi mencakup kepemimpinan, struktur organisasi, imbalan dan desain pekerjaan. Variabel dependen yaitu kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel dari karakteristik demografis tidak ada hubungan dengan kinerja perawat, sedangkan ada dua variabel dari karakteristik organisasi yaitu kepemimpinan kepala ruangan (p = 0,023) dan struktur organisasi (p = 0,0001) berarti ada hubungan signifikan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap berdasarkan analisis bivariat dengan uji kai-kuadrat. Pada analisis multivariat dari dua variabel tersebut menunjukkan bahwa struktur organisasi merupakan variabel yang mempunyai hubungan paling bermakna dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan nilai p = 0,0021 dan odds rasio sebesar 3,15 dengan menggunakan uji regresi logistik.
Mempertimbangkan hasil penelitian bahwa variabel struktur organisasi yang mempunyai hubungan paling signifikan dengan kinerja perawat, maka upaya peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap tidak terlepas dari sosialisasi struktur organisasi yang ada disamping pengaruh berbagai faktor lainnya baik karakteristik demografis maupun karakteristik organisasi.

An Analysis on Executing Nurse's Work and Its Correlation with Demographic Characteristic and Organizational Characteristic at Inpatient Unit of Harapan Kita Maternal Hospital RSAB JakartaTo study executing nurse's work is very important because they commonly constitute the biggest personnel in number in every hospital. According to Gibson's behavior and work theory (1987 in Ilyas, 1999), there are three variables that influence someone's work. Among of them is individual variable that consists of demography and organizational variable. Harapan Kita Maternal Hospital RSAB Jakarta as national reference maternal hospital should understand executing nurse's work at inpatient unit and its relation with demography and organizational characteristic.
This research used cross sectional design with 156 samples of respondents. The researched independent variable was demography characteristics of nurses covering age, sex, marital status, education and tenure. Organizational characteristic involved leadership, structure of organization, rewards and work design. And the dependent variable was executing nurses' work at inpatient unit of the hospital.
The findings indicated that there was no relation between the entire variables of demography characteristics with nurses' work. Meanwhile there were two variables of organizational characteristic, that were unit manager's leadership (p = 0.023) and structure of organization (p 0.0001), indicated a significant relation with executing nurses' work at inpatient unit based on bivariat analysis with chi-square test. The multivariat analysis of the two variables implied that the structure of organization was the variable that had the most significant relation with their work at inpatient unit with p = 0.0021 and odds ratio as much 3,15 with logistic regression test.
Considering the findings that structure of organization had the most significant relation with nurses' work, so the improvement of their work at inpatient unit could not be separated with socialization of organization structure and some influences of other factors either demography characteristic or organizational one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T4742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ratih Kanestren
"Pelayanan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kinerja perawat akan turut mempengaruhi kinerja Rumah Sakit. Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan karakteristik individu dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di unit Rawat Inap RS Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan memakai desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja perawat adalah variabel karakteristik individu (umur, masa kerja dan tingkat pendidikan). Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat. Terdapat pola hubungan yang positif antara umur, masa kerja, kerjasama dan desain pekerjaan dengan kinerja. Peningkatan kinerja perawat tentu akan memberikan dampak yang positif bagi kualitas pemberian layanan kepada pasien. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas dan sarana kerja dengan mempertimbangkan prioritas kepentingan dan perkembangan teknologi, peningkatan koordinasi antar unit, pengawasan, serta melakukan evaluasi mengenai struktur pemberian imbalan.

The nursing care as one of the professional service forms could not be separated from the health service in the Hospital. The performance of the nurse will influence the Hospital performance. This research is carry out to learn about relations analysis of the individual characteristics and the work environment with the performance of the nurse in Inpatient department at Pertamina Jaya Hospital. This research is the quantitative study and used the design cross sectional. Results of the research shows that the variables which has significant relations with the performance of the nurse is variable of individual characteristic (the age, the length of work and the level of education). Whereas for the variable of the work environment has not significant relations with the performance of the nurse. There are positive pattern of relations between the age, the length of work, the co-operation and the design of the work with the nurse performance. The increase in the performance of the nurse will certainly give the positive impact for the quality of the service to the patient. Therefore, the management side must carry out the improvement and the increase in facilities and work means by considering the priority in the interests and the development of technology, the increase in the co-ordination between the unit, the supervision, as well as carry out the evaluation about the reward system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>