Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Sam
"ABSTRAK
Sembahyang rebut atau Chiong Si Ku (Qiāng shì gù-枪事故) sebenarnya berawal dari perayaan sembahyang arwah leluhur atau Zhōng yuán jié (中元节). Sembahyang rebut merupakan salah satu perayaan terbesar bagi masyarakat peranakkan Tionghoa penganut Konghucu di Indonesia yang jatuh pada Chit ngiat pan (七月半-Qī yuè bàn)-tanggal 15 bulan 7 penanggalan kalender Cina. Bagi masyarakat Tionghoa, makna dari sembahyang rebut yaitu selain sebagai wujud laku bakti, juga supaya dapat menghindari kenaasan selama tahun tersebut dengan meminta perlindungan leluhur. Di Kelenteng Setya Bhakti Koba, Bangka Tengah walaupun perayaan sembahyang rebut sarat akan nilai agamis Konghucu, namun peran masyarakat masyarakat non-Tionghoa dan non-Konghucu menjadi sangat penting dalam penyelenggaraan sembahyang rebut ini. Jurnal ini akan membahas mengenai gambaran tentang sembahyang rebut, proses dan tata cara perayaan sembahyang rebut, makna sembahyang rebut bagi masyarakat peranakkan Tionghoa dan non-Tionghoa, serta peran masyarakat setempat dalam perayaan sembahyang rebut.

ABSTRACT
Sembahyang rebut or Chiong Si Ku (枪事故-Qiāng shì gù) was originated from the celebration of the ancestor spirit or Zhong yuan jie (中元节-Zhōng yuán jié). Sembayang rebut is one of the biggest celebration for chinese people whom are confucianism adherent in Indonesia. They call the celebration day as Chit ngiat pan (七月半-Qī yuè bàn) that according to Chinese
calendar happens on the fifteenth day of the seventh month. To the Chinese people, besides for honor the ancestors, sembahyang rebut is also to avoid bad luck on that year by asking for protection from the ancestor spirit. On Setya Bhakti Temple, Koba, Central Bangka even sembayang rebut has religious value, but the non-Chinese and non-confucianism adherents take a big role on the event. This journal is going to discuss about sembahyang rebut in general, the process, and procedures, the meaning of sembahyang rebut to the Chinese and non-Chinese people and the role of the local people to the event."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mecky Muchlis
"Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi ancaman masyarakat di daerah tropis dan sub tropis terutarna pada bayi, anak balita dan ibu melahirkan. Sejak krisis ekonomi 1997 daerah endemis malaria bertambah luas bahkan menimbulkan kejadian luar biasa pada daerah yang telah berhasil menanggulangi malaria. Kejadian penyakit malaria di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan Propinsi barn di Indonesia masih menunjukkan angka kesakitan malaria cukup tinggi. Dari data Departemen Kesehatan tahun 2005 untuk Iuar Jawa dan Bali, data 2001 - 2003, Propinsi Kepulauan Bangka-Belitung masih masuk dalam kategori Medium Incidence Area dengan AMI 45,85.
Total anggaran bidang kesehatan selama orde baru hanya 2,5%-3% dan setelah krisis ekonami sangat tergantung kebijakan pemerintah daerah. Kabupaten Bangka Tengah di tahun 2006, anggaran biaya obatnya 1 milyar, untuk obat malaria 45 jutaan, Adanya obat baru Artesunate Combination Therapy (ACT) yang harganya lebih mahal dengan anggaran obat malaria masih kccil maka perlu melakukan studi efektititas-biaya dengan obat yang sudah lama dipakai.
Penelitian ini merupakan evaluasi ekonomi kuantitatif bersifat deskriptif dengan melakukan studi perbandingan (comparative study) obat CO + PQ dan obat ACT + PQ secara prospektif di Puskesmas Koba. Diharapkan mendapatkan variasi biaya pengobatan malaria vivax dengan analisis efektifitas-biaya serta perhitungan biaya dilakukan dengan metode activity based costing (ABC).
Tujuan penelitian untuk memilih biaya pengobatan malaria vivax yang lebih efektif antara obat CQ + PQ dan obat ACT + PQ di Puskesmas Koba.
Dari basil penelitian di Puskesmas Koba selama bulan Pebruari sampai dengan April 2006 didapatkan aktifitas biaya investasi terbesar adalah pembacaan sediaan DDR dengan jenis investasi terbesar ruang laboratoriurn, mikroskop. Aktifitas biaya operasional langsung terbesar obat CQ + PQ adalah anarnnesis dan pemeriksaan fisik dan komponen operasional terbesar gaji dan kartu medical record. Obat ACT + PQ biaya operasional langsung terbesar adalah aktifitas menulis cara makan obat di etiket dengan komponen operasional terbesar obat dan gaji. Biaya operasional tidak langsung terbesar kedua alternatif obat adalah aktifitas anarnnesis dan pemeriksaan fisik dengan komponen gaji tak langsung. Biaya pemeliharaan terbesar adalah aktifitas anamnesis dan pemeriksaan fisik di ruang periksa. Dari biaya total yang terbesar adalah biaya operasional. Efektifitas cakupan makan obat CQ + PQ 27 orang dan ACT + PQ 26 orang, selesai makan obat CQ + PQ 25 orang dan obat ACT + PQ 24 orang, turun panas hari pertama obat CQ + PQ 16 orang dan obat ACT + PQ 10 orang dan respon klinis memadai obat CQ + PQ 24 orang dan obat ACT + PQ 22 orang.
Hasil analisis rasio obat CQ + PQ lebih kecil daripada obat ACT + PQ, simulasi analisis sensitifitas rasio obat CQ + PQ lebih kecil dari pada obat ACT + PQ dan dari analisis cost recovery rate obat CQ + PQ Iebih sedikit yang disubsidi pernerintah dibandingkan obat ACT + PQ. Obat CQ + PQ lebih cost effective daripada obat ACT + PQ untuk semua analisis dengan semua efektifitas yang didapat. Obat CQ + PQ tetap pilihan utama pengobatan malaria vivax sedangkan obat ACT + PQ untuk malaria falsiparum. Perlunya penyuluhan cara makan obat dengan dosis yang tepat untuk pengobatan malaria vivax dan perlu melakukan penelitian dengan sampel yang lebih banyak sesuai standar.

Malaria was one of disease which becoming a public risk in tropical and sub tropical area. especially for baby, child under five years and child birth's mother. Since economic crisis in 1997, endemic area of malaria increased, even became extraordinary occurrence in the area which has succeeded to overcome of malaria Occurrence of malaria in Province of Archipelago of Bangka Befitting representing new Province in Indonesia still show the malaria index enough was high. In 2005 health data to outside Java and Bali, data 2001 - 2003, Province of Archipelago Bangka-Belitung still enter in category of Medium Incidence Area by AMI 45,85.
Totally budget of health service during Orde Baru regime was only 2,5 - 3% and after economic crisis was most depend on locals government : policy. Drug budget of Bangka Tengah district was I billion rupiahs and drug. therapy of malaria was over 45 million rupiahs in 2006. The existence of new drug of Artesunate Combined Therapy (ACT) where its price was more expensive and in the other hand drug budget of malaria was not enough, so it need to cost-effectiveness study with drug which have been used before.
This research was a descriptive quantitative economic evaluation with a comparative study of CQ + PQ and ACT + PQ prospectively. Expected to be got a variation of drug therapy of malaria vivax with cost-effectiveness analysis and calculating has been done with Activity Based Costing (ABC) method.
These research was to calculated which one more effective in Koba community health center between Cloroquine + Primakuin (CQ + PQ) or Artesunate + Amodiaquine + primakuin (ACT + PQ).
The resulth of research in Koba Community Health Center from February until April 2006 was got that the biggest activity investment cost is read of available DDR, with biggest investment component is laboratory room and microscope. The biggest of direct operational cost of CQ + PQ drug were anamnesis and physical examination and the biggest component of operational cost was salary and medical record card. The biggest activity cost of direct operational ACT + PQ was write etiquette of dosage and the biggest operational component was medicine and salary. The biggest cost of indirect operational both drug alternative were anamnesis and physical examination activity and indirect salary component The biggest maintenance cost were anamnesis and physical examination activity and polyclinic. The biggest total, cost was cost of operational. Effectiveness of respondence CQ + PQ were 27 people and ACT + PQ were 26 people; complete treatment CQ + PQ were 25 people and ACT + PQ were 24 people; afebris in the first day CQ + PQ were 16 people and ACT + PQ were 10 people; and the adequate clinical and parasitological response (ACPR) of CQ + PQ were 24 people and ACT + PQ were 22 people.
Result analysis drug ratio of CQ + PQ was smaller than ACT + PQ ; analysis simulation of ratio sensitivity drug of CQ + PQ were smaller than ACT + PQ and analysis cost recovery rate drug of CQ + PQ was smaller subsidized by government compared with ACT + PQ.
Drug of CQ + PQ was more cost effective than ACT + PQ for all analyses with all of their effectiveness. CQ + PQ was still remain to drug of choice a malaria vivax while ACT + PQ was drug of choice for malaria falcifarum. The importance was counseling of correct dosages for therapy malaria vivax and its importance to research with more minimal samples.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrachma Sari
"Self Efficacy merupakan salah satu prediktor penting dalam penentuan inisiasi, durasi dan eksklusivitas dalam menyusui. Penelititan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konseling menyusui dengan pendekatan teori sosial kognitif terhadap self efficay ibu dalam menyusui di Koba Bangka Tengah pada bulan Mei-Juni tahun 2015. Desain penelitian adalah quasy experimental dengan rancangan non-randomized control group pretest posttest design, total sampel sebanyak 48 ibu menyusui yang terbagi menjadi 24 ibu menyusui pada kelompok kontrol yang mendapatkan leaflet menyusui dan 24 ibu pada kelompok intervensi yang mendapatkan konseling menyusui dengan pendekatan teori sosial kognitif. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji T independen, dan uji Wilcoxon. Sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi linier. Perbandingan nilai self efficacy sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok meningkat bermakna (p=0,001). Perbandingan selisih nilai self efficacy pada kelompok intervensi lebih tinggi bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p=0,002). Kelelahan postpartum dan tingkat pendidikan berhubungan bermakna terhadap perbedaan nilai self efficacy. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya pengaruh kelelahan postpartum, pengetahuan menyusui, pendidikan ibu, dan konseling menyusui terhadap perbedaan nilai self efficacy. Konseling menyusui merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perbedaan nilai self efficacy (p=0,003) dengan koef (B) sebesar 3,286. Konseling lebih dapat meningkatkan self efficacy ibu dalam menyusui dibandingkan pemberian leaflet menyusui.

Self efficacy has been describe as an important predictor in determining the initiation, duration and exclusivity of breastfeeding. The purpose of this study was to examine the effect of breastfeeding counseling by social cognitive theory approach to self efficacy in breast-feeding mothers in Central Bangka Koba in May-June 2015. The study design was quasy experimental with a non-randomized control group pretest posttest design, sample size of this study was 48 nursing mothers were divided into 24 nursing mothers in the control group who received breastfeeding leaflets and 24 mothers in the intervention group who received breastfeeding counseling by social cognitive theory approach. Data analysis included univariate, bivariate, and multivariate analyzes. Bivariate analysis used independent t test and Wilcoxon test. While the multivariate analysis used linear regression. Comparison of self-efficacy before and after treatment in each group increased significantly (p = 0.001). Comparison of the difference in the value of self-efficacy in the intervention group was significantly higher than the control group (p = 0.002). Postpartum fatigue and a significant level of education influenced to the difference in the value of self-efficacy. Multivariate analysis showed the influence of fatigue postpartum, breastfeeding knowledge, maternal education, and breastfeeding counseling to the difference in the value of self-efficacy. Breastfeeding counseling is the most influential factor to the difference in the value of self-efficacy (p = 0.003) with koef (B) of 3.286. Breastfeeding counseling could improve self efficacy than breastfeeding leaflets."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hajijah Septia Utami
"Berdasarkan SUSENAS tahun 2007 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan dari 28,6% turun menjadi 24,3% tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam praktek pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian menggunakan cross sectional, cara pengumpulan data kuesioner, jumlah sampel 105 responden, sampel dengan teknik acak sederhana. Ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 25,7% lebih rendah dari target nasional yang telah ditetapkan yaitu 80%.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna terdiri dari pengetahuan, tempat persalinan dan dukungan keluarga. Berdasarkan hasil studi disarankan untuk meningkatkan pelatihan tentang ASI eksklusif bagi petugas, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan oleh petugas dan kader kepada ibu hamil dan menyusui.

Based on the 2007 SUSENAS coverage of exclusive breastfeeding in the baby up to age 6 months from 28.6% decreased to 24.3% in 2008. This study aims to find out information about the factors associated with maternal behavior in exclusion breastfeeding practices. Using a cross sectional study design, data collection questionnaires, number simple 105 respondent, sample by simple random technique. Mothers who exclusively breastfed for 25.7% lower than the national target set is 80%.
Study results of found that there are significant related to knowledge, where labor and family support. Based on the results of the study is recommended to enhance training on exclusive breastfeeding for the officers. And to increase public knowledge with Extension by officers and cadres to pregnant and lactating mothers.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liliana Christiani
"ABSTRAK
Masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung dan Singkawang masih menggunakan adat
Tionghoa dalam pembagian waris. Hal tersebut menimbulkan kebingungan bagi Notaris
dalam membuat Surat Keterangan Waris yang sesuai dengan ketentuan hukum, dimana
Notaris hanya menyebutkan nama-nama yang menjadi ahli waris tanpa mencantumkan
besar bagian masing-masing ahli waris, yang pada akhirnya mengakibatkan Surat
Keterangan Waris tersebut menjadi tidak sempurna. Permasalahan yang akan dibahas
yaitu mengenai pelaksanaan pembagian harta warisan pada masyarakat Tionghoa di
Bangka Belitung dan Singkawang, penerapan Hukum Waris Perdata dalam Pembuatan
Surat Keterangan Waris bagi masyarakat golongan Tionghoa, dan kewajiban Notaris
dalam membuat Surat Keterangan Waris yang benar dan sesuai dengan ketentuan hukum.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang didukung oleh hasil
wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masyarakat Tionghoa di Bangka
Belitung, anak laki-laki mendapatkan bagian yang lebih besar dari anak perempuan, istri
dalam kedudukannya sebagai janda berhak mewarisi dan menguasai seluruh harta
peninggalan Pewaris yang tidak dibagi-bagikan sampai ia meninggal dunia, sedangkan
pada masyarakat Tionghoa di Singkawang yang berhak mewarisi harta peninggalan
pewaris hanya anak laki-laki, anak perempuan dan istri tidak mendapatkan bagian baik
dengan jalan hibah maupun wasiat. Dalam pembuatan Surat Keterangan Waris oleh
Notaris tidak dapat menerapkan Hukum Adatnya melainkan harus menerapkan hukum
positif yang berlaku bagi masyarakat golongan Tionghoa dan Notaris berkewajiban
membuat Surat Keterangan Waris atas permintaan seluruh ahli waris, dokumen-dokumen
autentik, dan Akta Pernyataan yang dibuat oleh ahli waris dihadapan Notaris. Notaris
dalam membuat Surat Keterangan Waris bagi masyarakat golongan Tionghoa harus
menentukan ahli waris yang berhak dan besar bagian masing-masing ahli waris yang
sesuai dengan ketentuan dalam KUHPerdata agar menjadi Surat Keterangan Waris yang
sempurna. Bagi masyarakat Tionghoa sebaiknya diberikan sosialisasi mengenai prinsip
pewarisan yang berlaku bagi masyarakat Tionghoa adalah Hukum Waris Perdata yang
berdasarkan KUHPerdata dan bagi Notaris dalam menjalankan jabatannya aebaiknya
terus mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Hukum Waris
terutama mengenai Hukum Adat yang berkaitan dengan Hukum Adat daerah setempat.

ABSTRACT
Chinese communities in Bangka Belitung and Singkawang still use Chinese customs in the distribution of inheritance. This caused confusion for the Notary in making a Letter of Inheritance in accordance with the provisions of the law, where the Notary only Mentioned the names of the heirs without including the portion of each heir, which in turn resulted in the Certificate of inheritance becoming imperfect. The problems that will be discussed are regarding the implementation of the distribution of inheritance to the Chinese community in Bangka Belitung and Singkawang, the application of the Waris Perdata Law in the Preparation of Inheritance Certificates for the Chinese community, and the Notarys obligation to make a true inheritance certificate and in accordance with legal provisions. This study uses a normative juridical research method supported by the results of interviews. The results showed that in the Chinese community in Bangka Belitung, boys get a greater share of daughters, wives in their position as widows have the right to inherit and control all inheritance inheritance that is not distributed until he dies, while in the community Chinese in Singkawang who have the right to inherit inheritance inheritance only boys, girls and wives do not get a share either by grant or will. In making a certificate of inheritance by a notary, he cannot apply his customary law but must apply positive law that applies to Chinese groups and notaries are obliged to make inheritance certificates at the request of all heirs, authentic documents, and deed made by heirs before Notary Public. The notary in making a certificate of inheritance for the Chinese group must determine the rightful heirs and the portion of each heir who is
in accordance with the provisions in the Civil Code to become a perfect certificate of
inheritance. For the Chinese community, socialization should be given regarding the
principle of inheritance that applies to Chinese society, namely the Law of Inheritance
based on the Civil Code and for Notaries in carrying out their positions should continue to develop knowledge, especially in the field of Inheritance Law, especially regarding Customary Law relating to local customary law.
"
Lengkap +
2019
T53781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian tata cara keagamaan dalam Islam, seperti tentang arti Iman, Islam dan Ihsan, dilanjutkan dengan urut-urutan pelaksanaan ibadah shaiat dan puasa. Di dalam naskah terdapat beberapa catatan yang menyatakan bahwa, naskah ini milik Tuan Haji Abubaka yang berasal dari Jayadiningratan, Salakarta. Naskah telah pula dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada bulan Desember 1931. Tidak dijumpai keterangan tentang nama penulis/penyalin maupun tarikh penulisan/penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.9-NR 130
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Aditya
"ABSTRAK
Pulau Bangka termasuk sebagai salah satu Tin Islands, umumnya berupa endapan timah sekunder. Bagaimanapun endapan timah sekunder terus berkurang, sehingga diperlukan eksplorasi lebih lanjut terkait endapan timah primer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model mineralisasi endapan timah primer di Pulau Bangka. Metode penelitian yang digunakan antara lain analisis petrografi, mineragrafi, XRD (X-Ray Diffraction), dan XRF (X-Ray Fluorescence).
Sampel batuan yang diuji terdiri dari granit, meta-sandstone, sandstone dengan beberapa batuan yang sudah mengalami alterasi dengan jenis alterasi seperti turmalinisasi, silisifikasi, greisen, kaolinisasi, dan oksidasi. Hasil analisis petrografi dan mineragrafi menunjukkan keberadaan mineral yang mendukung keterdapatan endapan timah primer seperti kasiterit, turmalin, topas, serisit, pirit dan sfalerit. Hasil analisis XRF menunjukkan data terkait nilai kadar unsur timah (Sn) yang dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu very high grade (> 800 ppm), dan low grade (100-200 ppm). Analisis XRD perlu dilakukan untuk mengetahui tipe dan intensitas alterasi yang terjadi di daerah penelitian. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil analisis dari tiap metode yang dilakukan memberikan informasi yang mendukung terkait proses mineralisasi timah primer di Pulau Bangka.

ABSTRACT
Bangka Island is important tin producer in Indonesia, mostly from the secondary tin deposits. However the secondary tin deposit is depleting, causing further exploration shifted to the primary tin mineral. The purpose of this study is to make a mineralisation model of primary tin deposit in Bangka Island. Methods that implemented in this study are petrography analysis, mineragraphy analysis, XRD (X-Ray Diffraction), and XRF (X-Ray Fluorescence) analysis. The studied rock samples that consisted of granite, meta-sandstone, and sandstone. Some of the rocks have experienced alterations such as tourmalinisation, silicification, greisen, kaolinisation, and oxidation. The petrography and mineragraphy analysis show the presence of minerals that indicate the primary tin deposits, such as cassiterite, tourmalin, topaz, sericite, pyrite and sphalerite. XRF analysis shows data about the value of Sn elements so that they can be classified into two classes, very high grade (> 800 ppm), and low grade (100-200 ppm). XRD analysis necessary to do to determine the type and intensity of alterations that occur in the study area. The results of each analyses will provide supporting information regarding primary tin mineralisation process in Bangka Island.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2353
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2353
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Anissa Putri
"Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat banyak aktivitas pertambangan timah setiap tahun yang menghasilkan kolam- kolam air bekas pertambangan timah atau “kolong” yang tersebar dan terus bertambah banyak. Namun, penelitian mengenai pemanfaatan air kolong pertambangan timah belum tersedia, sehingga kajian pemanfaatan air kolong perlu dilakukan. Air kolong diidentifikasi tahun 2015 dan 2023 di Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan Sentinel-1 SAR melalui GEE. Empat puluh sampel air kolong diuji kualitas air di lapangan. Penentuan prioritas pemanfaatan air kolong menggunakan AHP dan MCA berdasarkan luas air kolong, kualitas air kolong, jarak dari permukiman, jarak dari fasilitas umum, dan jarak dari pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kolong terkecil terdeteksi dua hektare. Jumlah air kolong di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2015 dan 2023 masing-masing sebanyak 114 dan 137 air kolong. Lebih dari 35 persen kolong memiliki luas lebih dari 5 hektare. Total luas kolong tahun 2015 tercatat 2005 hektare dan tahun 2023 meningkat menjadi 2215 hektare. Kedua, pH dari tiga sampel air kolong 11, 15, dan 40 memenuhi standar kualitas air bersih. Hampir seluruh sampel air kolong di Kabupaten Bangka Tengah rendah dan memiliki nilai pH sebesar 3 – 6,49. Dua sampel air kolong 14 dan 18 rendah dan memiliki nilai oksigen terlarut sebesar 3,3 dan 1,2 mg/L. Ketiga, para pakar mempertimbangkan kualitas air kolong lebih penting daripada variabel lainnya. Kawasan prioritas pemanfaatan air kolong di Kabupaten Bangka Tengah yang sangat sesuai sebesar 1209 hektare menjadi pertimbangan perencanaan pemanfaatan air kolong untuk memenuhi keperluan air bersih masyarakat.

Tin mining activities in Bangka Regency, Bangka Belitung Island Province produce ex-tin mining ponds or "Kolong". It is scattered and increases yearly. Kolong usage research is not provided, hence the research needs to be fulfilled. Kolong was identified in 2015 and 2023 in Bangka Tengah Regency based on Sentinel-1 SAR through Google Earth Engine (GEE). Forty water samples for water quality were measured in the field. Determining priorities for kolong usage uses AHP and MCA based on the kolong area, water quality in kolong, settlements distance, public facilities distance, and agriculture distance. The research results show the smallest pond detected was 2 hectares. The number of kolong in Bangka Tengah Regency in 2015 and 2023 are 114 and 137 kolong. More than 35 percent of ponds have areas of more than 5 hectares. The total area of the pond in 2015 was identified at 2005 hectares and 2215 hectares in 2023. Second, the pH of three water samples (11, 15, and 40) are clean water quality standards. Almost all water samples in Bangka Tengah Regency have pH in low (3 – 6.49). The DO of two water samples (14 and 18) is not high (3.3 and 1.2 mg/L). Third, the experts consider that water quality in Kolong is more important than other variables. The priority area for kolong usage in Bangka Tengah Regency is very suitable at 1209 hectares, which is the consideration for planning the kolong usage for the society."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>