This study aims to explore diabetes distress and emotional well-being in women with type 2 diabetes mellitus and diabetic gangrene. Utilizing a qualitative design and a descriptive phenomenological approach, the study employed purposive sampling to select 10 participants. Each participant completed the DDS-17 questionnaire to assess diabetes distress status. Data were analyzed using Colaizzi’s strategy, revealing four themes: (1) Helplessness in fulfilling the roles of wife and mother, (2) Negative changes in self-concept, (3) Physical mobility and daily activity obstacles, and (4) Emotional support primarily sourced from close relations. The findings indicate that patients with diabetic gangrene face not only physical pain but also significant psychosocial challenges. Emotional support is vital, instilling in patients the motivation to live and adhere to their treatment regimen. It is recommended that nurses engage in meaningful communication to guide patients' long-term treatment plans."
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia yang saat ini mulai diderita oleh usia muda. Perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus merupakan salah satu faktor yang harus dihindari. Media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang mudah diakses oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus pada remaja di Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik cluster sampling sebagai cara pengambilan sampel. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA/SMK di Jakarta yang berjumlah 445 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 8 pertanyaan tentang penggunaan media sosial dan 10 pertanyaan tentang perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus. Hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dengan perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus pada remaja di Jakarta dengan nilai signifikansi 0,014 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi orang tua untuk memperhatian tontonan media sosial dan perilaku makan remaja serta menjadi informasi penunjang bagi perawat untuk memberikan edukasi kesehatan pada remaja melalui media sosial.