Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Loretta Virgin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan terhadap kepemimpinan terpercaya dan komitmen organisasi, serta mengetahui peran kepemimpinan terpercaya sebagai mediator hubungan antara pemberdayaan dan komitmen organisasi. Responden dalam penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit A, B, C, dan D di Jakarta Timur sebanyak 105 responden. Desain penelitian ini adalah penelitian konklusif, dengan penelitian deskriptif single cross-sectional design . Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak Lisrel 8.8, menggunakan teknik Structural Equation Modeling SEM . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan terbukti berpengaruh signifikan secara positif terhadap kepemimpinan terpercaya dan komitmen organisasi, serta kepemimpinan terpercaya terbukti berperan sebagai mediator hubungan antara pemberdayaan dan komitmen organisasi pada perawat Rumah Sakit A, B, C, dan D di Jakarta Timur.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of empowering the trustful leadership and organizational commitment, and to know the trustful leadership role as mediator relationship between empowerment and organizational commitment. Respondents in this study were nurses Hospital A, B, C, and D in East Jakarta as many as 105 respondents. Design of this research is conclusive, with a descriptive study single cross sectional design . This research data is processed by software lisrel 8.8, using Structural Equation Modeling SEM . The results showed that the empowerment proved positive significant effect on the trustful leadership and organizational commitment, and proven trustful leadership role as mediator relationship between empowerment and organizational commitment of nurses Hospital A, B, C, and D in East Jakarta."
2017
S65876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Ali Priodarsono
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kepemimpinan autentik pada intensi keluar pekerjaan dimediasi oleh komitmen afektif pada perawat yang bekerja di rumah sakit A, B, C, dan D di Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan terhadap 105 perawat untuk melihat apakah kepemimpinan autentik memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap turnover intention dan apakah komitmen afektif memediasi pengaruh antara kepemimpinan autentik terhadap turnover intention tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain konklusif, single cross-sectional dan kausal untuk menguji hipotesisnya dengan causal steps Baron&Kenny (1986). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh negatif dan signifikan antara kepemimpinan autentik dengan turnover intention, pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan autentik dengan komitmen afektif, pengaruh negatif dan signifikan antara komitmen afektif dengan turnover intention, dan komitmen afektif secara parsial memediasi pengaruh antara kepemimpinan autentik pada turnover intention perawat yang bekerja di rumah sakit A, B, C, dan D di Jakarta Timur.

ABSTRACT
This study discusses the effect of authentic leadership on turnover intention mediated by affective commitment on nurses who work in A, B, C, and D hospitals in Jakarta Timur. This study was conducted on 105 nurses to see whether authentic leadership had a significant and negative effect on turnover intention and whether affective commitment mediating the influence of authentic leadership on turnover intention. This study is a quantitative research with conclusive, single cross-sectional design, and the causal design to test the hypotheses with causal steps by Baron&Kenny (1986). The result shows that there is a negative and significant effects between authentic leadership on turnover intention, positive and significant influence between authentic leadership on affective commitment, negative and significant impact between affective commitment on turnover intention, and affective commitment partially mediates the effects of authentic leadership on turnover intention of nurses who work at A, B, C, and D hospital in Jakarta Timur."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S63578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Santi Ikawijayanti
"ABSTRAK
Lingkungan bisnis yang berubah secara dinamis dan sulit diprediksi mengharuskan perusahaan untuk berusaha meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kreatifitas. Hal tersebut bergantung pada sumber daya manusia sebagai pembawa perubahan, pembentuk proses serta budaya yang meningkatkan kemampuan perubahan organisasi. Perubahan tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Kinerja karyawan adalah faktor yang cukup penting karena akan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan.
Visi PT Pertamina Hulu Energi untuk menjadi world class company menuntut perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tuntutan perubahan tersebut perusahaan membutuhkan karyawan yang mau berkontribusi secara positif dengan tidak hanya terbatas pada kewajiban kerja formal, melainkan lebih dari itu. Hal ini disebut dengan organizational citizenship behavior. Organizational citizenship behavior dapat dikembangkan dari sistem organisasi dalam bentuk keadilan organisasi dan kualitas kehidupan kerja karyawan serta penerapan gaya
kepemimpinan transformasional yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior melalui mediasi keadilan organisasi dan kualitas kehidupan kerja karyawan PT Pertamina Hulu
Energi. Penelitian dilakukan terhadap 173 responden dan analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh
signifikan terhadap organizational citizenship behavior secara langsung maupun tidak langsung dan bersifat positif melalui mediasi keadilan organisasi dan kualitas kehidupan kerja

ABSTRAK
The business activities is dynamically moving and unpredictable. It requires company to improve their effectfive, efficiency, and creativity. Those things
depend to human resource as an agent of change cultural forming process, and increase their ablity to change company culture. This change will give the effect to employee performance. This employee performance is one of important factor that can be effected to company performance.
World Class Company as PT Pertamina Hulu Energi’s vision requires the company to achieve sustainablity competitive advantage. Therefore, to deal with dynamic demands, company needs employees who want to positively contribute
to the company, not only formal responsibility, but more than that. This is called as Organizational Citizenship Behaviour. Organizational citizenship behavior can be developed by organizational system through organizational justice and quality of working life and good transformational leadership style.
The research has purpose to analyze the effects of transformational leadership style to organizational citizenship behaviour through organizational justice and quality of working life of PT Pertamina Hulu Energi employees. This research was analyse by using Structure Equation Modelling (SEM) to 173 respondents. The result indicates that transformation leadership has directly and indirectly significant influence to organizational citizenship behaviour. It also has positive influence to organizational justice and quality of working life."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Damayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leader-member exchange pada komitmen terhadap perubahan melalui rasa berdaya psikologis di Kementerian BUMN. Tipe penelitian ini adalah non eksperimental dengan responden sebanyak 100 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Commitment to Change Inventory, Leader-Member Exchange - Multidimensional Measures, dan Psychological Empowerment. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model causal steps dari Baron dan Kenny dan uji bootstrap dari Preacer dan Hayes. Perhitungan uji regresi tahap satu Baron dan Kenny diperoleh hasil t hitung=4.501 (p<0.05) dan nilai B=0.334 yang berarti bahwa leadermember exchange mempengaruhi rasa berdaya psikologis secara signifikan. Perhitungan uji regresi tahap dua diperoleh hasil t hitung=2.812 (p<0.05) dan nilai B sebesar 0.228 yang berarti bahwa leader-member exchange memilki pengaruh yang signifikan pada komitmen terhadap perubahan. Perhitungan uji regresi tahap tiga diperoleh hasil t hitung=0.2463 (p<0.05) dan nilai B=0.264 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rasa berdaya psikologis dengan komitmen terhadap perubahan. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji regresi tahap tiga juga diketahui bahwa pengaruh leader-member exchange pada komitmen terhadap perubahan mengalami perubahan, yang semula signifikan menjadi tidak signifikan. Hal tersebut menjukkan bahwa leader-member ecxchange memiliki pengaruh tidak langsung pada komitmen terhadap perubahan melalui peran variabel rasa berdaya psikologis. Dari hasil uji bootstrap diketahui bahwa pengaruh tidak langsung tersebut signifikan dengan nilai B=0.1061 dan estimasi true indirect effect berkisar antara 0.0220 sampai 0.2820 pada confidence interval 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan komitmen terhadap perubahan, variabel yang dapat menjadi target intervensi adalah leadermember exchange. Untuk dapat meningkatkan leader-member exchange, dalam penelitian ini diajukan intervensi berupa pelatihan keterampilan coaching pada atasan.

This study aims to determine the effect of Leader-Member Exchange to commitment to change trough psychological empowerment. The type of this study is non-experimental with the number of participants is 100. Measurement scales that was used in this study were Commitment to Change Inventory, Leader-Member Exchange ? Multidimensional Measures, and Psychological Empowerment. Data was processed using causal steps from Baron and Kenny and bootstrap test from Preacer and Hayes. Baron and Kenny first step calculation using regression showed that t=4.501 (p<0.05) and B=0.334. It means that leadermember exchange is significantly affected psychological empowerment. The second step of calculation showed that t=.812 (p<0.05) and B=0.228, which means that commitment to change is significantly affected by leader-member exchange. In the last step of calculation showed that t=0.2463 (p<0.05) and B=0.264, which means that psychological empowerment significantly affected commitment to change. Furthermore, based on the last step of calculation, it showed that the effect of leader-member exchange to commitment to change is changed, which previously significant become not significant. This indicated that leader-member exchange has indirect effect to commitment to change trough the role of psychological empowerment. Bootstrap test result showed that the indirect effect is significant, with B=0.1061 and true indirect effect estimation in about 0.0220 - 0.2820 at confidence interval 95%. It can be concluded that to increase commitment to change, leader-member exchange should be the targeted variable for interventions. In order to increase the effect of leader-member exchange on commitment to change, it is proposed that intervention in the form of training coaching skills should be conducted to the leader."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Puspita Sari
"Tesis ini membahas tentang pengaruh perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar terhadap komitmen organisasi di organisasi pelajar. Permasalahan yang terjadi adalah minimnya kehadiran pengurus IKOSI Zona 2 dalam setiap agenda. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan mengadopsi instrumen Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) dari Mowday, Steers dan Porter (1979), instrumen Perceived Leadership Behavior Scales (PLBS) dari House dan Dessler (1974), dan instrumen Dimensions of Learning Organization Questionnaire dari Watkins dan Marsick (1997), ditambah 3 pertanyaan demografis berupa jenis kelamin, jabatan dan masa kepengurusan.
Setelah data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS ver 21.0, hasil penelitian menyimpulkan tidak terdapat pengaruh jenis kelamin dan jabatan terhadap komitmen organisasi, perilaku kepemimpinan, dan budaya organisasi pembelajar, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar secara masing-masing terhadap komitmen organisasi di IKOSI Zona 2. Namun terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara simultan perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar terhadap komitmen organisasi di IKOSI Zona 2. Untuk itu, perlu adanya eksplorasi lebih jauh tentang alasan minimnya kehadiran pengurus dalam agenda IKOSI Zona 2.

This thesis discusses the influence of leadership behavior and learning organization culture on organizational commitment in student organizations. The problem that occurs is the lack of board presence IKOSI Zone 2 in each agenda. This research was conducted through a quantitative approach by adopting instrument Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) of Mowday, Steers and Porter (1979), the instrument Perceived Leadership Behavior Scales (PLBS) of the House and Dessler (1974), and the instrument of Dimensions of Learning Organization Questionnaire from Watkins and Marsick (1997) plus three demographic questions such as gender, position and time management.
After the data were analyzed using SPSS software ver 21.0, the results of the study concluded that there was no influence of gender and position to organizational commitment, leadership behavior, and learning organization culture, there is a positive and significant effect of leadership behavior and learning organization culture respectively on organizational commitment in IKOSI Zone 2. Yet there is a positive influence and simultaneously insignificant behavior leadership and learning organization culture on organizational commitment in IKOSI Zone 2. Therefore, it's need for further exploration of the reasons for the lack of presence in the board agenda IKOSI Zone 2.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Yeni Lestari
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sutedy Prabowo
"Organisasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam mencapai tujuan bersama secara efisien dan efektif. Di dalarn organisasi, manusia merupakan salah satu sumber daya yang penting. Perilaku manusia dalam organisasi timbul akibat interaksi dan komunikasi yang tercipta diantara anggota. Sehingga dengan demikian organisasi dapat dikatakan interaksi antar anggota organisasi dalam mencapai tujuan bersama.
Komunikasi memiliki peran penting di dalarn setiap organisasi. Organisasi tidak mungkin ada tanpa adanya komunikasi. Komunikasi yang efektif dapat mendorong timbulnya prestasi lebih baik dan kepuasan kerja meningkat. Kepuasan anggota organisasi terhadap kecukupan informasi akan memberikan kepuasan komunikasi organisasi. Kepuasan komunikasi anggota organisasi merupakan salah satu indikator iklim komunikasi organisasi. Menurut Little John, ada 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan iklim komunikasi dalam suatu organisasi yaitu struktur organisasi itu sendiri, aparatur pencipta iklim komunikasi dan karakteristik anggota organisasi.
Komunikasi yang efektif adalah hasil pemahaman bersama antara komunikator dan penerima, Disain organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi keempat arah yang berbeda yaitu vertikal, horizontal dan diagonal. Konsekuensi dari struktur organisasi adanya pembagian tugas antara atasan dan bawahan. Seorang pemimpin dalam organisasi adalah orang yang dapat membujuk, memerintah, mempengaruhi dan memberi semangat bawahan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Keberhasilan gaya kepemimpinan tergantung pada bagaimana bawahan menerima penampilannya sesuai dengan kebutuhan bawahan dan dampak yang dirasakan bawahan.
Selain struktur dan kepemimpinan, salah satu hambatan daiam komunikasi yaitu perbedaan persepsi. Persepsi ini ditentukan oleh faktor fungsional yang yang berasal dari kebutuhan (motivasi), pengalaman masa lalu, pendidikan dan sistem nilai individu. Perbedaan persepsi akan menimbulkan prasangka dan asumsi yang tidak benar dalam berkomunikasi antara atasan dan bawahan. Tujuan penelitian ini melihat hubungan aspek organisasi yaitu struktur organisasi, gaya komunikasi dan motivasi dengan iklim komunikasi di gramedia majalah dan mengetahui variabel-variabel mana yang paling berpengaruh terhadap iklim komunikasi di gramedia majalah.
Penelitian ini bersifat eksplanatif dengan metode penelitian survey yaitu mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi. Hipotesis penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara variabel struklur organisasi, gaya komunikasi, motivasi dengan iklim komunikasi. Uji reliabilitas menggunakan metode abaha cronbach dan validitas data menggunakan analisis faktor. Data yang terkumpul lewat kuisioner dilalcukan uji analisis statistik dengan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan korelasi pearson's r dan analisis multivariat menggunakan multiple regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa terciptanya iklim komunikasi yang baik diantara setiap karyawan gramedia majalah. Dari dimensi yang terdapat dalam variabel iklim komunikasi menunjukkan persepsi yang baik yaitu adanya saling dukung antar karyawan, keikutsertaan dalam proses pengambilan keputusan, adanya keterbukaan dan keterusterangan dalam berkomunikasi, kepercayaan dan dipahaminya tujuan kinerja prestasi tinggi.
Struktur organisasi gramedia dapat dikatakan baik dengan formalitas tinggi, sentralisasi dan kompleksitas yang cukup tinggi sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada atau sesuai dengan apa yang ditetapkan di dalam susunan tugas dan fungsi organisasi. Perilaku atasan cenderung memiliki orientasi yang rendah terhadap tugas, memiliki hubungan yang tinggi antara atasan bawahan dan atasan memiliki posisi kewenangan yang cukup kuat. Dengan demikian maka seorang atasan akan menyajikan ide kepada bawahan dalam gaya komunikasinya. Setiap atasan memainkan peranan sebagai fasilitator untuk mempelancar tugas para bawahan dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada secara efektif.
Kebutuhan untuk berprestasi memiliki kecenderungan yang cukup besar pada setiap karyawan, hal ini terlihat dari mayoritas karyawan dengan masa kerja yang masih relatif muda. Kecenderungan karyawan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi berupa dorongan untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan. Bagi seorang atasan mereka cenclenmg mempercayai bawahan mereka, mau berbagi dan menerima gagasan secara terbuka, menetapkan tujuan tinggi, dan berharap bahwa pegawai akan berorientasi prestasi.
Atasan maupun bawahan menginginkan iklim yang baik dan sehat sehingga timbul suasana yang menyenangkan dan berharap dapat meningkatkan prestasi dan kepuasan kerja setiap karyawan. Oleh karena itu untuk menciptakan iklim komunikasi yang sehat maka perlu didorong dengan peningkatan kemampuan gaya komunikasi yang tinggi sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan memotivasi karyawan untuk terus berprestasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Diky Hudjatul Islam
"Perubahan dalam konteks perilaku organisasi adalah pergantian cara pandang dan perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan di masa datang. Perubahan perilaku organisasi yang pertama kali terjadi di Satpol PP di awali dengan faktor lingkungan strategis dengan terpilihnya Gubernur baru di DKI Jakarta yaitu Joko Widodo. Komitmen beliau untuk merubah wajah Satpol menjadi lebih humanis selanjutnya diimplementasikan oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta yaitu Kukuh Hadi Santosa. Model Gaya kepemimpinan, peran dan hambatan kepemimpinan Kasatpol PP dalam mengimplementasikan perubahan organisasi Satpol PP menjadi poin yang akan diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan yang telah ditentukan dan diperkuat dengan hasil kuesioner yang menggunakan teori Multifactor Leadership Question (MLQ), Skala Peran H.Mitzberg dan hambatan Kepemimpinan. Dari penelitian diketahui bahwa peran kepemimpinan memiliki dominasi besar dalam melakukan perubahan perilaku organisasi., selanjutnya model gaya kepemimpinan Kukuh Hadi selaku Kasatpol PP DKI adalah transformasional. Adapun peran kepemimpinan yang paling dominan adalah interpersonal, sedangkan hambatan kepemimpinan yang paling dominan karena faktor ketegasan, menyalahkan situasi dan kesejahteraan anggota.

A change in the context of organizational behavior is the turn of viewpoint and behavior in working on something to do shifting from its present state towards the desired state of the future. The change of organizational behavior firstly occurred in Satpol PP initiated with environmental factor strategic, with the chosen of the new governor of DKI Jakarta, namely Joko Widodo. Mr. Joko Widodo committed to change the face of Satpol PP to be more humanist, was upcoming implemented by the Head of Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santosa. A model of leadership style, role and leadership barrier of the Head of Satpol PP in implementing organizational change of Satpol PP being the point will be outlined in this study. The qualitative method was used in this study conducted by in- depth interview with specified informants and reinforced with the results of a questionnaire using the theory Multifactor Leadership Question (MLQ), the scale of role H.Mitzberg and the barrier in leadership. The study shown that the role of leadership has significant dominance in making change of organizational behavior. Furthermore, the model of leadership style of Kukuh Hadi as the Head of Satpol PP DKI is transformational. As for the most dominant role of leadership is interpersonal, whereas the most dominant leadership barrier due to assertive"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf;
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianto Utomo
"Pelayanan berkualitas tinggi merupakan peluang bagi dealer untuk bersaing di industri alat berat yang saat ini kompetitif. Oleh karena itu, menjaga kepuasan pelanggan setia tetap menjadi prinsip bisnis yang vital dalam industri ini. Kualitas pelayanan akan ditentukan oleh peran penting dari gaya kepemimpinan. Para peneliti telah menyampaikan tentang hubungan antara gaya kepemimpinan yang dimediasi oleh customer oriented-organizational citizenship behavior (CO-OCB) mempengaruhi perilaku kualitas layanan, sementara yang lain berpendapat bahwa CO-OCB meningkat secara signifikan dengan adanya mediasi trust in leaders (TIL). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model paternalistic leadership Indonesia (PLI) dan model employee service quality (ESQ) untuk mengeksplorasi pengaruh gaya kepemimpinan pada kualitas layanan melalui CO-OCB dan TIL sebagai mediator. Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan digunakan Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) untuk pengolahan data dan juga pendekatan Multisample, yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada 1.700 karyawan melalui HR manager dan berkomunikasi langsung terhadap sebagian karyawan yang bekerja seluruh cabang operational sebuah dealer alat berat di Indonesia, sekaligus melihat pengaruh kepemimpinan paternalistik pada kualitas layanan karyawan. Studi ini ingin mengungkapkan bahwa pada industri alat berat, pengaruh paternalistic leadership Indonesia pada customer oriented-organizational citizenship behavior yang dimediasi sebagian oleh trust in leaders akan mempengaruhi employee service quality. Selain itu melalui pendekatan multisample dibuktikan bahwa sektor bisnis tidak mempengaruhi semua pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dalam model penelitian.  

High quality service is an advantage for dealers to compete in today's competitive heavy equipment industry. Therefore, maintaining the satisfaction of loyal customers remains a vital business principle in this industry. Service quality will be determined by the important role of leadership style. Researchers have conveyed about the relationship between leadership style mediated by customer oriented-organizational citizenship behavior (CO-OCB) affecting service quality behavior, while others argue that CO-OCB increases significantly with trust in leaders (TIL) mediation. In this study, the researchers used the paternalistic leadership Indonesia (PLI) model and the employee service quality (ESQ) model to explore the influence of leadership style on service quality through CO-OCB and TIL as mediators. To prove the hypothesis that has been formulated, Structural Equation Modeling (SEM) is used for data processing and also the Multisample approach, which is carried out by distributing questionnaires to 1,700 employees through the HR manager and communicating directly with some employees who work in all operational branches of a heavy equipment dealer in Indonesia, while looking at the influence of paternalistic leadership on the quality of employee service. This study wants to reveal that in the heavy equipment industry, the influence of Indonesia's paternalistic leadership on CO-OCB which is partially mediated by trust in leaders affect employee service quality. In addition, through the multisample approach, it is proven that the business sector does not affect all the effects of the dependent variable on the independent variables in the research model"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
303.34 VEI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>