Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusi Riana
"Hubungan Career Functions dan Psychosocial Functions terhadap Motivasi Karier KaryawanPenelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan career functions dan psychosocial functions terhadap motivasi karier karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Career Motivation yang dikembangkan oleh London 1993 dan Noe et al. 1990 untuk mengukur motivasi karier karyawan dan Mentoring Functions Scale Noe, 1988 untuk mengukur career functions dan psychosocial functions. Penelitian ini dilakukan pada 145 responden yang pernah terlibat dalam kegiatan mentoring di perusahaan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa career functions r = 0,57, p < 0,01 dan psychosocial functions r = 0,51, p < 0,01 memiliki hubungan positif terhadap motivasi karier karyawan. Hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi perusahaan untuk meningkatkan pemahaman mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan motivasi karier karyawan selama bekerja. Selain itu, dapat meningkatkan pemahaman bagi karyawan terkait pentingnya kegiatan mentoring yang diberikan oleh perusahaan. Kata Kunci:Mentoring, career functions, psychosocial functions, motivasi karier
Name Yusi RianaStudy Program Psychology, Bachelor ProgramTittle The Relationship between Career Functions and Psychosocial Functions on the Employee 39 s Career MotivationThe aim of this research is to examine the relationship of career functions and psychosocial functions on employee rsquo s career motivation. This is a quantitative study using Career Motivation developed by London 1993 and Noe et al. 1990 to measure employee rsquo s career motivation and Mentoring Functions Scale Noe, 1988 to measure career functions and psychosocial functions. This research was conducted on 145 respondents that had been involved in mentoring activities at a company. Results indicated that both career functions r 0,57, p 0,01 and psychosocial functions r 0,51, p 0,01 were positively related to employee rsquo s career motivation. Results of this study could contribute to company to increase understanding about the things that can increase employee rsquo s career motivation. In addition, this study also could contribute for employee to increase understanding about the importance of mentoring that provided by the company. Keywords Mentoring, career functions, psychosocial functions, career motivation"
2016
S66206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattywael, Maria Angelin
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara efikasi diri dalam keputusan karier dengan problem-focused coping style yang terdiri dari approach dan avoidance problem-focused coping style pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 516 mahasiswa S1 semester empat Universitas Indonesia dari semua fakultas. Efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan Career Decision Self-Efficacy Short Form (Taylor dan Betz, 1983), dan Problem-Focused Coping Style diukur menggunakan Problem-Focused Styles of Coping (Heppner, Cook, Wright, dan Johnson, 1995) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif antara efikasi diri dalam keputusan karier dengan approach problem-focused coping style (r= 0.282, p<0.01). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara efikasi diri dalam keputusan karier dengan avoidance problem-focused coping style (r= -0.107, p<0.01). Disarankan agar mahasiswa menerapkan approach problem-focused coping style untuk meningkatkan efikasi diri dalam keputusan karier, serta menghindari penerapan avoidance problem-focused coping style.

This research was conducted to examine the relationship between career decision self-efficacy with problem-focused coping style, consists of approach and avoidance problem-focused coping style on undergraduate students of Universitas Indonesia. Samples of this research are 516 4th semester undergraduate students from 13 faculties of Universitas Indonesia. Career decision self-efficacy was measured by Career Decision Self-Efficacy Short Form from Taylor and Betz (1983), and Problem-Focused Coping Style was measured by Problem- Focused Style of Coping (Heppner, Cook, Wright, and Johnson, 1955) which has been adapted and modified by the researcher.
The results are, there is a significant positive relationship between career decision self-efficacy and approach problem-focused coping style (r= 0.282, p<0.01), also there is a significant negative relationship between career decision selfefficacy and avoidance problem-focused coping style (r= -0.107, p<0.01). Based on the results, suggest that undergraduate student to enhance career decision self-efficacy by using approach problem-focused coping style."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Missiliana Riasnugrahani
"ABSTRAK
Berdasarkan Perspektif Career Construction Theory (CCT), penelitian ini menunjukkan bahwa fleksibilitas kognitif, PsyCap, reka-karya, terkait dengan penemuan panggilan. Penelitian ini terdiri dari dua studi. Pada studi satu, penelitian terhadap 304 karyawan ditemukan bahwa model adaptasi CCT dapat menjelaskan proses penemuan panggilan pada karyawan. Karyawan yang memiliki kapasitas adaptif yaitu fleksibilitas kognitif dan PsyCap yang tinggi, akan lebih proaktif untuk mengubah batasan-batasan pekerjaannya, sehingga merasakan pekerjaan sebagai panggilan dalam hidupnya. Selanjutnya dalam studi dua diukur pengaruh otonomi kerja terhadap respon beradaptasi individu, serta kualitas hubungan atasan dan bawahan dalam peningkatan kinerja karyawan. Penelitian terhadap 461 karyawan menunjukkan bahwa panggilan tidak hanya merupakan hasil penemuan pribadi tapi juga hasil interaksi dengan kondisi organisasi. Organisasi yang memberikan kebebasan untuk menjadwalkan pekerjaan dan menentukan prosedur pelaksanaannya akan mendorong karyawan untuk proaktif mengubah aktivitas pekerjaannya menjadi lebih sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sehingga dapat menemukan panggilan. Selain itu karyawan yang sudah menemukan panggilan akan dapat menampilkan kinerja yang baik, jika kualitas hubungan atasan-bawahan baik, yaitu adanya dukungan instrumental dan dukungan emosional yang tinggi, serta umpan balik yang konstruktif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketiga tipe reka-karya saling berinteraksi. Penelitian lanjutan dapat mempertimbangkan faktor iklim organisasi dan faktor internal karyawan yang memengaruhi penemuan panggilan.

ABSTRACT
Based on career construction theory (CCT), this study aimed to describe mechanisms of discerning work as a calling, along with the organizational factors that influence it. We do so by measuring the individual adaptation process which includes adaptive readiness, adaptability resources, adapting responses and adaptation results. This process is represented respectively by cognitive flexibility, PsyCap, job crafting, and calling. The first study from 304 employees indicated that CCT can explain the process of finding a calling in employees. Calling is a beliefs that individuals gains as a result of continuous evaluation and adaptation processes at work. Employees who have cognitive flexibility, and high PsyCap, will be more proactive to change the limits of their work, and get a new meaning in their work. Moreover, the second study from 461 hospital employees, demonstrates that organizations can help employees to find calling in their jobs by giving them the freedom to schedule jobs and determine the procedures for their implementation. The organization also plays a role in encouraging employees with a calling to have a good performance, by establishing a high leader-member exchange. The leader can provide high instrumental and emotional support, as well as providing constructive feedback. The study also found interactions of job crafting's types, namely how they promoted each other."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
D2666
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastassia Delphi Octavina
"ABSTRAK
Motivasi berprestasi merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh mahasiswa. Hal tersebut berguna untuk menjaga kehidupan akademisnya. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi tersebut adalah faktor keluarga. Jika dikatakan faktor keluarga memiliki pengaruh terhadap motivasi berprestasi, maka pola asuh dari ayah juga dapat memiliki peran di dalam motivasi berprestasi tersebut. Pola asuh itu sendiri terdiri dari tiga tipe, yakni permisif, otoritarian, dan otoritatif (Baumrind, 2003). Sayangnya, masih terdapat pandangan yang mengatakan pola asuh hanya menjadi fokus ibu. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan di antara pola asuh ayah dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa. Teknik analisis ini akan dilakukan dengan One-Way Anova. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil F 3.059 > 3.04 dan p 0.049 < 0.05. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ayah dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa. Hasil ini sekaligus membuktikan pendapat Brooks (2011) yang mengatakan bahwa pengaruh pola asuh orang tua tidak hanya terjadi ketika anak berada di usia sekolah, tetapi juga ketika telah berada di kelompok remaja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ayah diharapkan untuk tetap terlibat dalam pengasuhan anaknya, meskipun anaknya telah menjadi seorang mahasiswa.

ABSTRACT
Achievement motivation is an important thing in college student’s life. It could keep student’s academic life well. One external factor that influencing achievement motivation is familial influences. If familial factor influences college student’s achievement motivation, so that paternal parenting style could be a thing whose influence in that. There are three styles in paternal parenting styles: permissive, authoritarian, and authoritative (Baumrind, 2003). Unfortunately, there’s phenomenon said that parenting is a kind of mother business only. This research aimed for looking the relationship between paternal parenting styles and achievement motivation in college students. Analysis technique used in this research is One-way Anova. The main result showed F 3.059 > 3.04 and p 0.049 < 0.05. That result means there’s significantly relationship between paternal parenting styles and achievement motivation in college students. The result has proved Brook’s opinion (2011) that parenting influences not only in children, but also in adolescent period. Based on the result, a father is expected to be embroiled in parenting, nevertheless his child has been a college student."
2014
S54123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Aulia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah, baik domain afektif (father nurturant) maupun domain perilaku (reported father involvement), di sepanjang kehidupan anak dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja madya. Keterlibatan ayah merupakan sejauh mana ayah ikut berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan anak-anak mereka (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). Sedangkan kesulitan pengambilan keputusan karir didefinisikan sebagai hal-hal yang menghambat seseorang di saat orang tersebut harus membuat keputusan akan karirnya, memiliki kesediaan untuk menentukan karir yang dijalani, dan mampu membuat keputusan tentang karir yang tepat bagi dirinya (Gati & Saka, 2001).
Pengukuran keterlibatan ayah menggunakan alat ukur The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales yang disusun oleh Finley dan Schwartz (2004) dan untuk pengukuran kesulitan pengambilan keputusan karir menggunakan alat ukur Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (CDDQ) dari Gati, Krauz, dan Osipow (1996). Partisipan berjumlah 412 siswa SMA dengan usia 15 sampai 18 tahun di Jabodetabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara keterlibatan ayah, baik pada domain afektif (father nurturant) maupun domain perilaku (reported father involvement) di sepanjang kehidupan anak dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja madya (r = -0.263, p<0.000; two-tailed; r = -0.241, p<0.000; two tailed). Berdasarkan hasil yang didapat, diharapkan ayah dapat terlibat didalam berbagai aspek kehidupan anak-anak mereka.

This research was conducted to find the relationship between father involvement which comprise of father nurturant and reported father involvement, and career decision making difficulties in middle adolescent. Father involvement is the extent to which the father participated in various aspects of their children?s life (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). While career decision-making difficulties are defined as things that inhibit a person to make decisions on his career, have a willingness to determine his career, and able to make decisions about the right career for himself (Gati & Saka, 2001).
Measurement in this study is using an instrument named The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales which was developed by Finley and Schwartz (2004) and to measured career decision-making difficulties using an instrument named Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (CDDQ) from Gati, Krauz, dan Osipow (1996). The partisipants of this research were 412 high school students from age 15 to 18 years old in Greater Jakarta.
The main results of this research shows that father involvement which comprise of father nurturant and reported father involvement negatively correlated with career decision-making difficulties in middle adolescents (r = -0.263, p<0.000; two-tailed; r = -0.241, p<0.000; two tailed). Based on the results, it is expected that the father can be involved in various aspects of their children?s life.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunarti Syabariah
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tingkah laku orangtua terkait karir dan adaptabilitas karir remaja SMP. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMP kelas 9 di Indonesia, sebanyak 321 orang. Tingkah laku orangtua terkait karir diukur dengan menggunakan alat ukur Parental Career-Related Behavior) yang disusun oleh Dietrich dan Kracke (2009). Adaptabilitas karir diukur dengan Skala Adaptabilitas Karir yang disusun oleh Indianti (2015).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkah laku ayah yang mendukung (r=0.291, p<0.01), ibu yang mendukung (r=0.282, p<0.01), dan ayah yang ikut campur (r=0.158, p<0.01) dengan adaptabilitas karir. Selain itu, terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara tingkah laku ayah (r=0.235, p<0.01) dan ibu (r=0.281, p<0.01) yang kurang terlibat. Ditemukan pula bahwa tingkah laku ibu terkait karir berkontribusi lebih besar terhadap adaptabilitas karir, dibandingkan tingkah laku ayah terkait karir. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting bagi orangtua untuk menyediakan dukungan bagi remaja agar memiliki adaptabilitas karir yang baik.

The research aims to get the correlation between parental career-related behavior and career adaptability among middle school adolescents. The participants of this research are the 9th grader middle school students in Indonesia, amounts 321 students. Parental career-related behavior was measured by measurement tools PCB (Parental Career-related Behavior) made by Dietrich and Kracke (2009). On the other hand, career adaptability measured by measurement tools Career Adaptability Scale made by Indianti (2015).
The results indicate that father support (r=0.291, p<0.01), mother support (r=0.282, p<0.01), and father interference (r=0.158, p<0.01) correlate positively and significant with career adaptability. There are negative and significant relationship between lack of engagement (father: r=0.282, p<0.01; mother: r=0.281, p<0.01) and career adaptability. Results also showed that mother career-related behavior gives more contributions to career adaptability that father career-related behavior. Based on this results, its important for parent serve the support to their adolescents to have a good career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Emmanuella Riyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran perilaku orang tua seputar karir dalam memprediksi tingkat adaptabilitas karir pada individu dewasa muda, khususnya mahasiswa PTN tingkat akhir. Sampel data diambil dari 103 partisipan yang mengisi kuesioner daring berisi instrumen PCRBI dan CAAS yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data tersebut kemudian diproses melalui multiple linear regression berdasarkan tiap dimensi dari tiap variabel. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa perilaku orang tua seputar karir mampu memprediksi dimensi-dimensi dan keseluruhan adaptabilitas karir individu, namun hanya melalui dimensi support dan lack of engagement. Selain itu, tidak ditemukan korelasi signifikan antara perilaku orang tua seputar karir dan dimensi curiosity. Temuan penelitian ini berarti bahwa campur tangan orang tua dalam perkembangan dan pemilihan karir anak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan karir mahasiswa tingkat akhir dibandingkan dengan kebebasan eksplorasi dan persepsi dukungan yang diterima. Selain itu, tendensi keingintahuan individu terhadap karir tidak dapat diprediksi dari perilaku orang tua individu tersebut.

This research aims to study the role of career-specific parental behavior in predicting career adaptability in young adult individuals, particularly senior year students from state colleges. Data samples were taken by 103 participants who filled an online questionnaire which consist of Parental Career Related Behavior Instrument and Career Adapt-Abilities Scale that has been adapted to Indonesian. This data then were processed through multiple linear regression based on each dimensions of each construct. Result shows that career-specific parental behavior does predict both career adaptability dimensions and career adaptability as a whole, but only through support and lack of engagement. In addition, this research found no significant correlation between career-specific parental behavior and curiosity. These findings indicates that parental interference in their child’s career development and career decisions does not have any significant influences to a senior undergraduate’s career adaptability in comparison to freedom of exploration and perceived support that the undergraduates receives. In addition, individual’s curiosity tendencies towards career cannot be predicted from their parent’s behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatha Haris Widodo
"Perkembangan bisnis yang pesat di Indonesia saat ini menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk sektor kesehatan. Laboratorium merupakan salah satu sarana dalam sektor kesehatan yang dituntut dapat unggul dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. PT. X adalah salah satu laboratoium swasta di Indonesia yang sudah memiliki beberapa penghargaan. Bagian pelayanan menjadi salah bagian terpenting dalam suatu sistem produksi di perusahaan ini. Penilaian terhadap faktor-faktor bahaya psikososial yang berhubungan dengan stres pada pekerja bagian pelayanan di PT. X cabang se-Jabodetabek belum pernah dilakukan sebelumnya, dimana pencatatan mengenai penilaian terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan stres dan pengendaliannya belum tersedia sebagai suatu dokumen K3 yang dapat disosialisasikan bagi seluruh elemen bagian pelayanan di PT. X cabang se-Jabodetabek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor bahaya psikososial yang berhubungan dengan tingkat stres pekerja bagian pelayanan di PT. X cabang se-Jabodetabek tahun 2016. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian pelayanan yang berjumlah 291 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi terkait dan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden.
Dari hasil penelitian didapatkan 51,2% responden mengalami stress kerja tinggi dan 48,8% mengalami stres kerja rendah. Hasil analisis bivariat dengan tingkat kemaknaan 5%, diperoleh lima faktor yang berhubungan dengan stres kerja yakni budaya dan fungsi organisasi dengan p value 0,001, peran dalam organisasi dengan p value 0,002, pengembangan karir 0,001, hubungan interpersonal dengan p value 0,001, dan peralatan kerja dengan p value 0,001. Dari hasil penelitian tersebut perusahaan harus segera mengambil tindakan pengendalian untuk guna mencegah terjadinya stres di kalangan pekerja dan yang akhirnya bisa merugikan pekerja dan perusahaan sendiri.

Rapid business development in Indonesia nowadays demands the implementation of Occupational Health Safety (OHS) in every workplace including the health sector. Laboratory as one of the facilities in the health sector are required to excel in providing services to consumers. PT. X is one of the private laboratory in Indonesia which already has several awards. Customer service department become one of the most important departements in this company production system. An assessment of workers stress levels and psychosocial hazard factors associated with stress on workers in the service section PT. X Jabodetabek branch has never been done before, where the recording of the assessment of the factors associated with stress and its control is not available as a document that can be socialized K3 for all elements of the service section at PT. X Jabodetabek branch.
This study aims to determine the factors associated with psychosocial hazards stress level services department workers at PT. X branch Jabodetabek 2016. The study design used in this study was cross-sectional. The sample in this study are employees of the customer service amounted to 291 respondents. The data used in this research is secondary data from the company and primary data obtained through a questionnaire given to respondents.
From the results, 51.2% of respondents experiencing high job stress and 48.8% had low job stress. The results of the bivariate analysis of the significance level of 5%, obtained five factors related to job stress. That are cultural and organizational functions with p value 0,001, role in the organization with p value 0.002, career development 0,001, interpersonal relationships with the p value of 0.001, and working equipment with p value of 0.001. From these results the company should take immediate action to control in order to prevent stress among workers and that could eventually be detrimental to workers and the company itself.;
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`adah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara keterlibatan ayah dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier pada remaja. Pengukuran keterlibatan ayah menggunakan The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales: Retrospectivemeasures for adolescent and adult yang dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004. Sementara pengukuran efikasi diri pengambilan keputusan karier menggunakan Career Decision Self-Efficacy - Short Form yang dikembangkan Betz, Klein, dan Taylor 1996 . Partisipan penelitian berjumlah 120 orang remaja SMA yang berusia 15-17 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier r = 0.206 untuk Nurturant Father Involvement dan r=0.229 untuk Reported Father Involvement; p<0.05; two-tailed).

ABSTRACT
This study examined the relationship between father involvement with career decision making self efficacy in adolescent. This study used two instruments, The Father Involvement andNurturant Fathering Scales by Finley 2004 and college adjustment is using Career Decision Self Efficacy Short Form by Betz, Klein Taylor 1996 . Respondents of this study consists of 120 adolescent aged 15 17 years old. The results showed a significant relationship between father involvement with career decision making self efficacy in adolescent r 0.206 to Nurturant Father Involvement and r 0.229 for Reported Father Involvement; p<0.05; two-tailed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pauline Boss
"ABSTRACT
Families of the missing often have no facts to clarify whether their loved one is alive or dead, or if dead, where the remains are located. Such loss is called ambiguous loss, and those suffering from it will usually resist change and will continue to hope that the missing person will return. As this article will endeavour to explain, our goal as professionals working with the families of the missing is to help them shift to another way of thinking that allows them to live well despite ambiguous loss. To do this, we must acknowledge that the source of suffering the ambiguity lies outside the family. The article offers a psychosocial model with six guidelines focusing on meaning, mastery, identity, ambivalence, attachment, and finding new hope."
Cambridge University Press , 2017
340 IRRC 99:905 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>