Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samjhana Gurung
"Pregnancy and childbirth were a time of unique vulnerability to violence victimization because of changes in women’s
physical, social, emotional, and economic needs during pregnancy. This study aims to determine the factors associated
with gender-based violence among pregnant women attending antenatal care clinic (ANC). A cross-sectional study was
conducted among 202 pregnant women attend antenatal ward of primary health care centre (PHC) of Syangja district
during September 2014 to December 2014 by using semi-structure questionnaire with face to face interviews. SPSS
software was used for analysis the data. The prevalence of gender based violence (GBV) among pregnant women was
found to be 91.1%. The socio-demographic variables such as ethnicity, religious, the age of respondents, the age of
marriage, occupation, and annual income had no association with the experience of different types of GBV (p > 0.05).
However, there was a statistically association between husband education (p=0.03), the age of marriage (p=0.039) and
type of marriage (p=0.013) in case of psychological and economic violence whereas there was no statistically
association between with other types of violence. In conclusion, gender based violence during pregnancy was a major
prevalent public health problem is Syangja district of Nepal. Focus on age of marriage, types of marriage and education
of husband may reduce gender based violence among the pregnant women. Women’s empowerment, economic
autonomy, sensitization, awareness and needed of large-scale population-based surveys were the major recommendation
of this study
Faktor yang Memengaruhi Kekerasan berdasarkan Jenis Kelamin pada Wanita Hamil yang Mengunjungi
Klinik Antenatal di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer Daerah Syangja, Nepal. Kehamilan dan kelahiran anak
merupakan waktu rawan yang khusus untuk penganiayaan kekerasan karena perubahan fisik, sosial, emosi, dan
kebutuhan ekonomi wanita selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berkaitan dengan
kekerasan berdasarkan jenis kelamin pada wanita hamil yang datang ke klinik ANC. Penelitian cross sectional
dilakukan pada 202 wanita hamil yang mengunjungi bagian antenatal PHC di daerah Syangja selama September 2014
hingga Desember 2014 menggunakan kuesioner semi terstruktur dengan wawancara tatap muka. Perangkat lunak SPSS
digunakan untuk menganalisis data. Prevalensi GBV di antara wanita hamil diperoleh sebesar 91,1%. Variabel sosio
demografik seperti suku, agama, usia responden, usia pernikahan, pekerjaan, dan pendapatan per tahun tidak berkaitan
dengan pengalaman berbagai jenis GBV (p>0,05). Walaupun demikian, ada hubungan secara statistik antara pendidikan
suami (p=0,03), usia kehamilan (p=0,039), dan jenis pernikahan (p=0,013) pada kasus kekerasan psikologis dan
ekonomi walaupun tidak ada hubungan secara statistik dengan jenis kekerasan yang lain. Kesimpulannya, kekerasan
berdasarkan jenis kelamin selama kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling utama di daerah
Syangja, Nepal. Berdasarkan pada usia pernikahan, jenis pernikahan, dan pendidikan suami dapat mengurangi
kekerasan berdasarkan jenis kelamin pada wanita hamil. Pemberdayaan wanita, kemandirian ekonomi, sensitisasi,
kepedulian dan perlunya survei berdasarkan populasi skala besar merupakan rekomendasi utama penelitian ini."
Pokhara University. La Grandee International College, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Ida Mariati
"Faktor yang Memengaruhi Kekerasan berdasarkan Jenis Kelamin pada Wanita Hamil yang Mengunjungi Klinik Antenatal di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer Daerah Syangja, Nepal. Kehamilan dan kelahiran anak merupakan waktu rawan yang khusus untuk penganiayaan kekerasan karena perubahan fisik, sosial, emosi, dan kebutuhan ekonomi wanita selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berkaitan dengan kekerasan berdasarkan jenis kelamin pada wanita hamil yang datang ke klinik ANC. Penelitian cross sectional dilakukan pada 202 wanita hamil yang mengunjungi bagian antenatal PHC di daerah Syangja selama September 2014 hingga Desember 2014 menggunakan kuesioner semi terstruktur dengan wawancara tatap muka. Perangkat lunak SPSS digunakan untuk menganalisis data. Prevalensi GBV di antara wanita hamil diperoleh sebesar 91,1%. Variabel sosio demografik seperti suku, agama, usia responden, usia pernikahan, pekerjaan, dan pendapatan per tahun tidak berkaitan dengan pengalaman berbagai jenis GBV (p>0,05). Walaupun demikian, ada hubungan secara statistik antara pendidikan suami (p=0,03), usia kehamilan (p=0,039), dan jenis pernikahan (p=0,013) pada kasus kekerasan psikologis dan ekonomi walaupun tidak ada hubungan secara statistik dengan jenis kekerasan yang lain. Kesimpulannya, kekerasan berdasarkan jenis kelamin selama kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling utama di daerah Syangja, Nepal. Berdasarkan pada usia pernikahan, jenis pernikahan, dan pendidikan suami dapat mengurangi kekerasan berdasarkan jenis kelamin pada wanita hamil. Pemberdayaan wanita, kemandirian ekonomi, sensitisasi, kepedulian dan perlunya survei berdasarkan populasi skala besar merupakan rekomendasi utama penelitian ini.

Pregnancy and childbirth were a time of unique vulnerability to violence victimization because of changes in women?s physical, social, emotional, and economic needs during pregnancy. This study aims to determine the factors associated with gender-based violence among pregnant women attending antenatal care clinic (ANC). A cross-sectional study was conducted among 202 pregnant women attend antenatal ward of primary health care centre (PHC) of Syangja district during September 2014 to December 2014 by using semi-structure questionnaire with face to face interviews. SPSS software was used for analysis the data. The prevalence of gender based violence (GBV) among pregnant women was found to be 91.1%. The socio-demographic variables such as ethnicity, religious, the age of respondents, the age of marriage, occupation, and annual income had no association with the experience of different types of GBV (p > 0.05). However, there was a statistically association between husband education (p=0.03), the age of marriage (p=0.039) and type of marriage (p=0.013) in case of psychological and economic violence whereas there was no statistically association between with other types of violence. In conclusion, gender based violence during pregnancy was a major prevalent public health problem is Syangja district of Nepal. Focus on age of marriage, types of marriage and education of husband may reduce gender based violence among the pregnant women. Women?s empowerment, economic autonomy, sensitization, awareness and needed of large-scale population-based surveys were the major recommendation of this study."
Universitas Cenderawasih. Faculty of Mathematics and Sciences, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
H. Nasril
"Pembangunan kesehatan bertujuan memasyarakatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan bagi setiap orang. Salah satu pembangunan kesehatan itu adalah memelihara Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Untuk mendukung usaha kesehatan ibu dan anak ini di Kabupaten Padang Pariaman sejak Maret 1999 telah dilaksanakan proyek penggunaan Buku KIA, dimana Buku KIA ini sangat bermanfaat untuk memelihara kehamilan, kesehatan bayi dan balita. Buku KIA ini hams selalu dibawa oleh ibu hamil kalau berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan.
Di Puskesmas Padang sago Kepatuhan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan masih rendah jika dibandingkan dengan Puskesmas lain di Kabupaten Padang Pariaman. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil membawa "Buku KIA" ke tempat pelayanan kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan disain Crossectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapatuhan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan di Puskesmas Padang Sago adalah dorongan petugas kesehatan, dorongan keluarga, pengetahuan ibu hamil tentang manfaat Buku KIA, pengalaman melahirkan dengan penyulit, pengalaman sakit dan persepsi ibu hamil tentang penampilan Buku KIA dan yang paling dominan hubungannya adalah dorongan petugas kesehatan.
Agar kepatuhan ibu hamil ini bisa ditingkatkan perlu dilakukan berbagai upaya antara lain :
* Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan jajarannya agar meningkatkan pembinaan dan evaluasi kepada petugas kesehatan baik yang ada di rumah sakit, puskesmas dan prkatek swasta dokter maupun bidan.
* Melakukan pelatihan kepada petugas kesehatan supaya kemampuan petugas memberikan penyuluhan kepada ibu hamil bisa ditingkatkan.
* Petugas kesehatan diharapkan dapat menjangkau semua ibu hamil yang ada di wilayahnya untuk dibina agar memahami manfaat Buku KIA."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T5146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Anwar
"Penelitian-penelitian terdahulu telah mengajukan beberapa faktor yang dapat menyebabkan mengapa suplementasi besi pada wanita hamil masih belum memuaskan hasilnya. Faktor-faktor tersebut adalah distribusi yang tidak memadai, hasil jangkauan dan ketaatan berobat yang rendah, dan juga penyerapan usus yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur status besi wanita hamil setelah konsumsi biskuit yang mengandung bubuk ikan dan preparat besi-folat. Penelitian ini dilakukan di Purworejo, Jawa Tengah, dari bulan Pebruari sampai Oktober 2002. Tujuh-puluh wanita hamil dalam trimester kedua-ketiga dengan umur kehamilan antara 2-3 bulan ikut dalam penelitian yang menggunakan randomized controlled trial (RCT). Sepuluh wanita mengundurkan diri dan sisanya dibagi dalam dua kelompok yang terdiri dari 28 wanita yang diberikan biskuit yang diperkaya dengan protein ? zat besi (kelompok PIEC) dan 32 wanita diberikan biskuit yang diperkaya dengan zat besi (kelompok IEC). Pemberian biskuit dilakukan selama 12 minggu. Dari hasil penelitian didapatkan peningkatan kadar hemoglobin (Hb) dan reseptor transferin serum (sTfR) pada kedua kelompok. Selain itu terdapat penurunan kadar serum feritin (SF) di kedua kelompok. Namun demikian, pada akhir penelitian, peningkatan kadar Hb dan sTfR kedua kelompok ini berbeda bermakna, sedangkan penurunan SF tidak berbeda bermakna. Protein hewani berupa bubuk ikan cendrung meningkatkan absorpsi zat besi non-heme sehingga dapat meningkatkan kadar Hb dan sTfR pada wanita hamil. (Med J Indones 2003; 12: 243-6)

Previous studies have revealed that several factors influenced the relatively low success of iron supplementation for pregnant women. The factors included poor distribution, low coverage and compliance, as well as low absorption. The aim of this study is to measure the iron status of pregnant women after consuming crackers containing fish powder and iron-folate. This study was carried out in the Purworejo district (Central Java) from February through October 2002. Using a randomized controlled trial (RCT) design, 70 pregnant women in their second-third month of pregnancy were recruited, and divided into two groups. Ten women dropped out during the study. The first group consisted of 28 women were given protein ? iron enriched crackers (PIEC group), while the second group of 32 women were given iron?enriched crackers (IEC group) for a total of 12 weeks. The results showed that the hemoglobin (Hb) levels and serum transferrin receptors (sTfR) of both groups were increased. Serum ferritins (SF) of both groups were decreased. At the end of the study, the increase in Hb and sTfR levels between the two groups were significantly different, while the decrease in SF was not significantly different. Animal protein from fish powder tended to improve absorption of non-heme iron among pregnant women, resulting in improved Hb and sTfR levels. (Med J Indones 2003; 12: 243-6)"
2003
MJIN-12-4-OctDec2003-243
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imtinan Marsa Sancaya
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi anemia ibu hamil yang tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain. Padahal anemia pada ibu hamil menyumbang 40% penyebab kematian ibu yang tinggi di Indonesia, selain itu juga berdampak pada pertumbuhan janin yang terhambat, meningkatkan risiko BBLR dan bayi lahir prematur, serta mengakari stunting dan anemia dini. Salah satu cara yang direkomendasikan oleh WHO untuk mencegah anemia pada ibu hamil adalah melakukan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) oral setiap hari sebagai bagian dari perawatan antenatal pada ibu hamil. Kemenkes (2015) menganjurkan untuk ibu hamil mengonsumsi TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan sebagai bentuk pencegahan anemia. Berdasarkan survei SDKI 2017, provinsi dengan tingkat konsumsi TTD terendah adalah Provinsi Sulawesi Tenggara (14%) disusul dengan Provinsi Sumatera Utara (15%). Pada hasil riset SDKI 2012 sebelumnya Provinsi Sumatera Utara juga berada di posisi 4 terendah konsumsi TTD ibu hamil sesuai anjuran, dengan persentase 8,7%. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi TTD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan data yang diambil adalah data sekunder SDKI 2017 di Provinsi Sumatera Utara dengan sampel sebanyak 464 orang. Variabel dalam penelitian adalah: umur, pekerjaan, pendidikan, wilayah tempat tinggal, paritas, jarak antar kelahiran, frekuensi ANC, jenis tenaga dan tempat pemeriksaan kehamilan, dan ketersediaan TTD di rumah. Hasil analisis univariat adalah ibu hamil di Sumatera Utara menunjukkan bahwa lebih banyak persentase ibu yang masuk dalam kelompok umur berisiko, memiliki pendidikan rendah dan menengah, dengan status bekerja, tinggal di perkotaan, memiliki riwayat paritas multipara, memiliki jarak antar kelahiran ≥24 bulan, frekuensi ANC ix Universitas Indonesia sesuai, nakes sebagai tenaga ANC, faskes sebagai tempat ANC dan memiliki ketersediaan TTD di rumah. Hasil dari penelitian bivariat menunjukkan tiga variabel terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu mengonsumsi TTD yakni pendidikan (p=0,002, OR=2,153), paritas (p=0,020, OR=3,544) dan frekuensi ANC (p=0,001, OR=2,419). Sedangkan variabel yang tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara lain umur (p=0,444), pekerjaan (p=0,236), wilayah tempat tinggal (p=0,523), jarak antar kelahiran (p=0,968), tenaga ANC (p=0,517), tempat ANC (p=1,000) dan ketersediaan TTD di rumah (tidak dapat dianalisis). Saran bagi instansi terkait dapat melakukan kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi rendahnya tingkat pendidikan wanita di Sumatera Utara, menggencarkan promosi dan informasi TTD di sosial media, menggencarkan penyuluhan dan edukasi mengenai KB, membuat program layanan tambahan mengenai TTD untuk ibu hamil dengan pendidikan rendah. Selain itu bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian yang lebih baik dari segi pengujian data, metode dan sumber data.

Compared to other developing countries, Indonesia is one of the high prevalence countries with anemia among pregnant women. Whereas anemia in pregnant women causes 40% of high maternal mortality in Indonesia, it also impact on retarding fetal growth, increasing the risk of low birth weight and premature birth, as well as rooting stunting and early anemia. WHO recommends to prevent anemia in pregnant women by iron supplementation every day as part of antenatal care. Kemenkes RI (2015) recommends pregnant women to consume a minimum 90 tablets of iron supplement during pregnancy as a form of anemia prevention. Based on the IDHS 2017 survey, the province with the lowest level of iron consumption was Southeast Sulawesi (14%) followed by North Sumatra (15%). In the previous 2012 IDHS research results, North Sumatra was also in the 4th lowest position in the consumption of iron for pregnant women with 8.7%. Thus, the purpose of this study was to determine what factors influence the adherence to Iron Supplement consumption. This can be seen from several factors such as age, occupation, education, area of residence, parity, distance between births, frequency of ANC, type ANC workers, ANC place, and availability of iron tablets at home. This study uses a cross sectional design and using secondary data from the IDHS 2017 in North Sumatra with a sample of 464 people. The results of univariate analysis were pregnant women in North Sumatra showed that there was a higher percentage of mothers who belonged to the risk age group, had low and secondary education, working, lived in urban areas, multiparity parity, had a birth interval of 24 months, the frequency of ANC appropriate, health workers as ANC personnel, health facilities as ANC places and have the availability of iron tablets at home. The results of bivariat analysis showed that three variables were statistically proven to have a significant relationship with adherence of taking iron tablets among pregnant women, such as education (p=0.002, OR=2.153), parity (p=0.020, OR=3.544) and frequency of ANC (p=0.001, OR =2.419). xi Universitas Indonesia While the variables that did not show a significant relationship were age (p=0.444), occupation (p=0.236), area of residence (p=0.523), distance between births (p=0.968), ANC personnel (0.517), ANC location (p=1,000) and availability of iron at home (can not be analyzed). From this study there is some suggestions for the government can collaborate across sectors to overcome the low level of women's education in North Sumatra, intensify promotion and information on iron tablets on social media, intensify counseling and education about family planning, create additional service programs regarding iron tablets for pregnant women with low education. In addition, other researchers can do better research in terms of testing data, methods and data sources."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten dengan predikat Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK), peringkat tersebut didasarkan atas indikator yang diantaranya adalah menyangkut ibu hamil, bayi
dan balita. Dari data yang ada terdapat kesenjangan dengan kata lain sistem surveilans yang dilaksanakan belum dapat menghasilkan output yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penanggulangan masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan dan prioritas penguatan sistem surveilans ibu hamil, bayi dan balita di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB. Metode: Penelitian dilakukan pada Puskesmas Unit I, Puskesmas Moyo Hulu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Dilakukan pengamatan untuk menginventaris kelemahan/kekurangan dari sistem surveilans yang berjalan kemudian dicari alternatif penguatan sistem melalui FGD untuk mendapatkan prioritas penguatan yang paling ideal dapat dilaksanakan. Hasil: Ada perbedaan antara data profil dinas kesehatan kabupaten, data profil puskesmas
dan data program. Permasalahan terjadi mulai dari sumber data yaitu ibu hamil bayi dan balita, saat pengumpulan data, saat pencatatan dan pelaporan hingga data dan informasi menjadi output yang di publish. Alternatif penguatan sistem yang telah diidentifikasi adalah pembuatan basis data, analisa data sederhana, peningkatan monitoring dan evaluasi, pembentukan forum perivikasi data dan perbaikan sistem penyimpanan data. Penghitungan prioritas penguatan sistem surveilans terpilih analisa data secara sederhana menjadi alternatif yang paling mungkin dilaksanakan. esimpulan:
Permasalahan sistem surveilans ibu hamil, bayi dan balita adalah proses dan output kegiatan dan prioritas penguatan sistem surveilans ibu hamil, bayi dan balita yang paling mungkin dilaksanakan analisa data sederhana untuk memaknai angka-angka yang dihasilkan."
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudin Rajah
"Heavy Baby Born To lower (BBLR) hitherto remain to be the problem of health in many state, because becoming one of the cause of death of baby which directly depict social status of economics an state. Proportion of BBLR in Indonesia still high that is 7-14%, this matter affect to health status in Indonesia. One of the factor causing it is PE-E. Number occurence of preelclampsialeklampsia nationally still high enough, which directly affect with premature birth height, age gestational for small (SGA), and death of perinatal of this Research is done/conducted to know influence of preeklampsia/eklampsia at pregnant mother to the happening of heavy baby born to lower.
This Research represent analytic study with device research of control case do not berpandanan. Case is borne baby with heavy criterion of body born less than 2500 gram (< 2500 gram), good less month; moon, enough month;moon and also more specified month; moon (diagnostia) by doctor, while control is borne by baby is body weighing born = 2500 gram (comparison of control and case 1:1). Data processing use software of computer, analysis done/conducted with logistics regresi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Wicaksono
"Stunting berdasarkan tinggi badan anak di bawah normal setelah 1000 hari pertama kehidupan dapat dicegah dengan menangani faktor risiko stunting pada ibu hamil yakni gizi dan depresi selama kehamilan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan faktor risiko stunting pada ibu hamil yakni kemampuan adaptasi ibu hamil dan dukungan sosial suami. Penelitian cross-sectional 118 ibu hamil dan suami dengan quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara LiLA, adaptasi ibu hamil (fisiologis, fungsi peran, dan interdependen), dukungan sosial suami, pendidikan ibu hamil, pekerjaan ibu hamil, dan kehamilan direncanakan dengan depresi kehamilan serta hubungan signifikan antara pekerjaan ibu hamil dengan LiLA (p value<0,05). Temuan kejadian membuktikan tindakan preventif dan promotif perlu lebih ditingkatkan sehingga memberikan hasil yang efektif dengan dibuktikan oleh penelitian di kemudian hari.

Stunting based on the child's height after the first 1000 days of life can be prevented by addressing the risk factors for stunting in pregnant women, namely nutrition and depression during pregnancy. Factors related to risk factors for stunting in pregnant women are the adaptability of pregnant women and husband's social support. This cross-sectional study of 118 pregnant women and husbands with quota sampling. The results showed a significant relationship between LiLA, adaptation of pregnant women (physiological, role function, and interdependent), husband's social support, education of pregnant women, work of pregnant women, and planned pregnancy with pregnancy depression as well as a significant relationship between the work of pregnant women and LiLA (p. value <0.05). The incident findings prove that preventive and promotive actions need to be further improved so as to provide effective results as proven by future research."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Nurhayati
"Skripsi ini membahas gambaran, hubungan dan model prediksi berat lahir bayi berdasarkan pertambahan berat badan ibu selama hamil, umur, pendidikan, pekerjaan, Ante Natal Care ( ANC ), jarak kelahiran dan berat badan sebelum kehamilan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kohort retrospektif menggunakan data sekunder 2010-2011 dengan 180 sampel. Analisa data meliputi analisa univariat,bivariat, dilanjutkan analisa multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan pertambahan berat badan ibu selama hamil mempunyai pengaruh paling besar terhadap berat lahir bayi dikontrol variabel umur ibu, pendidikan, pekerjaan, ANC, jarak kehamilan dan berat badan sebelum hamil. Berdasarkan hasil analisis disarankan memantau pertambahan berat badan selama hamil sehingga dapat meningkatkan berat lahir bayi.

The focus of this study discusses the image, influence and make infants birth weight prediction models based on maternal weight gain during pregnancy with birth weight infants. In addition to birth weight also affected by age, education, occupation, Ante Natal Care(ANC),a distance of pregnancy,and weight before pregnancy. The research design was a retrospective cohort study using secondary data from 2010-2011 with 180 samples in Puskesmas Wonosari, Klaten, Central Java. Data analysis comprised univariate, bivariate and most recsently by multivariate analysis.
The results showed maternal weight gain during pregnancy has the greatest impact on birth weight after controlling by maternal age, education, occupation, frequency of ANC, spacing pregnancies and weight before pregnancy. Based on the results was advised to Puskesmas Wonosari II to health professionals especially midwife to gain capability of monitoring the weight gain during pregnancy, there by increasing infant birth weight."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devid Kumar Basyal
"E-government has been referred to as the use of ICTs to transform
government by making it more accessible, effective and accountable, the Nepal
government has taken some positive initiatives for its development. However,
according to the UN evaluation, the current E-government level in Nepal is still
very poor. This paper raised two research questions: what the major problems of
E-government implementation in Nepal are and which problem(s) should be
solved first. For this purpose, the Analytic Hierarchy Process (AHP) method
was used to rank the problems in hierarchical order. This study finds that among
the various problems of E-government implementation in Nepal, a lack of strong
leadership and government will, political-administrative instability, and resistance
to change within organizations were again highlighted as the most severe ones
by experts."
Graduate School of Public Administration Seoul National Universiarty, 2016
370 KJPS 31:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>