Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Dharmayati B. Utoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat (health
behavior) dan bagaimana peran prinsip-prinsip pengaturan-diri dalam peningkatan perilaku sehat. Ada tiga prinsip
pengaturan-diri yang diteliti pengaruhnya terhadap perilaku sehat, yaitu antisipasi pengaturan (regulatory anticipation),
rujukan pengaturan (regulatory reference) dan fokus pengaturan (regulatory focus). Perilaku sehat dibagi menjadi
perilaku promosi kesehatan dan perilaku prevensi penyakit. Analisis terhadap data yang diperoleh dari 385 orang warga
DKI Jakarta (200 orang laki-laki dan 185 orang perempuan dengan rata-rata usia 32 tahun) dengan menggunakan
analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat.
The aim of this study was to understand the relation between principles of self-regulation and health behaviors,
including which self-regulation principles used. Using three principles of self-regulation which are regulatory
anticipation, regulatory reference, and regulatory focus (Higgins, Grant, & Shah, 1999) this study examined the role of
those principles on health behavior among people in DKI Jakarta. The health behavior was divided into health
promotive behavior and health preventive behavior. This study was conducted to 385 citizens of DKI Jakarta (200
males and 185 females with average age is 32 years old). Data analysis using multiple regressions indicated the role of
self-regulation principles on health behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dharmayati B. Utoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat (health behavior) dan bagaimana peran prinsip-prinsip pengaturan-diri dalam peningkatan perilaku sehat. Ada tiga prinsip pengaturan-diri yang diteliti pengaruhnya terhadap perilaku sehat, yaitu antisipasi pengaturan (regulatory anticipation), rujukan pengaturan (regulatory reference) dan fokus pengaturan (regulatory focus). Perilaku sehat dibagi menjadi perilaku promosi kesehatan dan perilaku prevensi penyakit. Analisis terhadap data yang diperoleh dari 385 orang warga DKI Jakarta (200 orang laki-laki dan 185 orang perempuan dengan rata-rata usia 32 tahun) dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat.

The aim of this study was to understand the relation between principles of self-regulation and health behaviors, including which self-regulation principles used. Using three principles of self-regulation which are regulatory anticipation, regulatory reference, and regulatory focus (Higgins, Grant, & Shah, 1999) this study examined the role of those principles on health behavior among people in DKI Jakarta. The health behavior was divided into health promotive behavior and health preventive behavior. This study was conducted to 385 citizens of DKI Jakarta (200 males and 185 females with average age is 32 years old). Data analysis using multiple regressions indicated the role of self-regulation principles on health behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dharmayati B. Utoyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat (health behavior) dan bagaimana peran prinsip-prinsip pengaturan-diri dalam peningkatan perilaku sehat. Ada tiga prinsip pengaturan-diri yang diteliti pengaruhnya terhadap perilaku sehat, yaitu antisipasi pengaturan (regulatory anticipation), rujukan pengaturan (regulatory reference) dan fokus pengaturan (regulatory focus). Perilaku sehat dibagi menjadi
perilaku promosi kesehatan dan perilaku prevensi penyakit. Analisis terhadap data yang diperoleh dari 385 orang warga
DKI Jakarta (200 orang laki-laki dan 185 orang perempuan dengan rata-rata usia 32 tahun) dengan menggunakan
analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat.

Abstract
The aim of this study was to understand the relation between principles of self-regulation and health behaviors, including which self-regulation principles used. Using three principles of self-regulation which are regulatory anticipation, regulatory reference, and regulatory focus (Higgins, Grant, & Shah, 1999) this study examined the role of
those principles on health behavior among people in DKI Jakarta. The health behavior was divided into health promotive behavior and health preventive behavior. This study was conducted to 385 citizens of DKI Jakarta (200 males and 185 females with average age is 32 years old). Data analysis using multiple regressions indicated the role of
self-regulation principles on health behaviour."
[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia;Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia], 2011
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yunis Miko Wahyono
"Anak jalanan merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh Pemda Kotamadya Depok. Pada umumnya mereka berprofesi sebagai sebagai pengamen, pengemis, pedagang asongan, pembersih kaca mobil, pengatur lalu lintas dan penyemir sepatu. Karena keterbatasannya anak jalanan terbiasa hidup apa adanya. Mereka menganggap mandi, gosok gigi, mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air kecil dan besar (BAK dan BAB) tidaklah terlalu penting, yang penting mereka bisa makan untuk hari ini. Padahal anak jalanan rentan menjadi sakit karena keterpaparan mereka terhadap beratnya pekerjaan dan minimnya makanan yang dikonsumsi.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan dan prilaku anak jalanan mengenai kebiasaan hidup sehat untuk kesehatan pribadi seperti mandi, cuci tangan sebelum makan dan sesudah BAK dan BAB, gosok gigi, memakai alas kaki, merokok, NAZA dan perilaku seksual. Studi ini bersifat deskriptif dengan design cross sectional. Populasi studi adalah semua anak jalanan yang mangkal di terminal, stasiun, mall/plaza, pasar dan jembatan di kotamadya Depok. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuantitatif (survey) dan kualitatif (wawancara mendalam).
Hasil menunjukan sebagian besar umur anak jalanan yang disuvei 13-15 tahun (432%) dan 6-12 tahun (41.2%). Umumnya anak jalanan yang ditemui, sudah putus sekolah (60.8%), Pekerjaan utama mereka adalah sebagai pedagang/pengasong (64.7%), pengamen (19.6%), pengemis (13.8%) dan parkir mobil (2.0%). Dua belas dari 51 anak jalanan saat ini tinggal di rumah singgah yang ada di sekitar Depok. Rata-rata lama tinggal di rumah singgah adalah 11 bulan dan setiap harinya berada di rumah singgah rata-rata 7 jam. Sebagian besar alasan tinggal di rumah singgah adalah untuk tidur/istirahat, mandi dan makan. Rata-rata lama anak jalanan berada di jalan (bekerja) adalah 6 jam dan umumnya setiap hari (94.1%) mereka turun ke jalan.
Hampir semua responden mandi dua kali sehari dengan sabun. Pengetahuan tentang gunanya mandi, sebagian besar secara spontan supaya bersih atau tidak bau (84.3%) dan supaya sehat (70.6%). WC umum (88.2%) merupakan tempat yang paling sering dimanfaatkan sebagai tempat untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) ketika sedang berada di jalan. Kurang dari separuh (43.1%) anak jalanan tidak mencuci tangan dengan sabun sesudah BAB atau BAK. Sekitar 41.2% anak jalanan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, namun angka ini meningkat menjadi 84.3% untuk praktek cuci tangan (tanpa memakai sabun) sebelum makan. Pengetahuan anak jalanan mengenai keharusan mencuci tangan dengan sabun pada sebelum makan, sesudah buang air besar maupun sesudah buang air kecil cukup baik, yaitu diatas 80%."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"The health behavior of faculty of nursing students in University of Indonesia
research was a descriptive research. The purpose of this research was identified
the applications of health behavior. The number of sample was 96 responders
which taken from first grade until last grade students. The measurement used 11
indicators of health behavior; washing hand, consuming foods with balance
nutrition, sleeping and rest, using clean and healthy toilet, exercising, do not
smoking, do not consuming alcohol and drugs, measuring weight and height
regularly, throwing garbage into garbage can, using safety guard, and managing
stress. This research also seen another behavior which is related to application of
health behavior. The results of this research were: 52.1 % students applied good
health behavior in their life and 47.9% students were not apply good health
behavior."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5813
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Sari Pratiwi
"Target pencapaian PHBS di tatanan rumah tangga berdasarkan program prornosi kesehatan adalah sebesar 65%, namun berdasarkan hasil survei PHBS dan evaluasi kinenja pemerintah capaian PHBS sampai saat ini belum mencapai target. Belum tercapainya target PHBS menunjukkan masyarakat khususnya keluarga di tatanan rumah tangga belum sepenuhnya menerapkan PHBS dan hal ini ikut memberi darnpak pada kondisi kesehatan masyarakat. Motivasi ayah atau ibu mengenai PHBS menentukan praktek PHBS di tatanan rumah tangga. Studi dilakukan untuk mengetahui perbandingan motivasi amara ibu dan ayah dalam melaksanakan PHBS di tatanan rumah tangga. Studi dilakukan dengan menggunakan desain penelitian deskriptif komparatif dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden ibu dan ayah di RW I4 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas Depok yang penetapannya menggunakan sistem random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi dan uji chi-square dengan α = 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi ibu daiam melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga adalah sebanyak 44,8% (30 orang) dengan motivasi rendah dan 55,2 % (37 orang) dengan motivasi tinggi, motivasi ayah dalam melaksanakan PHBS di tatanan rumah tangga adalah sebanyak 47,8 % (32 orang) dengan motivasi rendah dan 52,2 % (35 orang) dengan motivasi tinggi, serta tidak terdapat perbedaan motivasi antara ibu dan ayah dalam melaksanakan PHBS di tatanan rumah tangga dengan CI 95% dan nilai kemaknaan p = 0,862. Penelitian ini dapat dikernbangkan pada penelitian selanjutnya dengan meugukur faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi orang tua dalam melaksanakan PHBS di tatanan rumah tangga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5702
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Purwanto
"Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, dengan demikian masyarakat mampu manjadi subjek dalam pembangunan kesehatan.
Sesuai dengan tuntutan reformasi pembangunan, maka sektor kesehatan juga mengalami perubahan yang sangat mendasar yaitu mengajak dan memotivasi masyarakat pada umumnya dan pelayanan kesehatan khususnya untuk mulai mengubah pola pikir dari sudut pandang sakit menjadi sudut pandang sehat yang lebih dikenal dengan istilah Paradigma Sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat,bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pelaksanaan program PHBS tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta perlu didukung dengan informasi yang akurat, dari hasil pelaksanaan program PHBS untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program PHBS tatanan Rumah Tangga yang ada dipedesaan maupun perkotaan memakan waktu yang agak lama karena pengelolaannya dengan sumber daya manusia yang pengetahuannya tentang informasi masih kurang, dan masih menggunaaan sarana dan prasarana yang terbatas, sehingga untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan program PUBS memakan waktu yang agak lama.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk memberikan masukan dengan membuat otomatisasi Sistem Informasi PHBS tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta untuk mendukung Manajemen Kesehatan. Dalam otomatisasi Sistem Informasi PHBS tatanan Rumah Tangga ini dengan cepat dapat diketahui klasifikasi Desa Sehat, Kecamatan Sehat dan Kabupaten Sehat, kemudian informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk tindakan/intervensi perbaikan program PHBS tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta khususnya, maupun lintas program dan lintas sektor pada umumnya. Studi dilakukan di Puskesmas Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dengan pendekatan kualitatif.

Computerized Information System of Healthy and Clean Behavior in Household Setting, Purwakarta, 2001The goal of the National Health Development are empowered the people of Indonesia to maintain, improve and control over their health to reach the optimum health status in the community. This means that the community should be able to actively participate in maintaining and improving their own health status and being the subject of the health development itself.
With the recent push of political reformation; Indonesia has an important shifted in their basic policy. The government of Indonesia is committed to realizing the vision laid down in the Healthy Indonesia 2010 document to achieve health for all Indonesians by 2010 through the effective and efficient implementation of many programs that are more focusing on preventive and promotive interventions.
The Healthy and Clean Behavior program is a manifestation of Healthy Indonesia 2010 in culturally individual, household and community lifestyle that is healthy oriented in improving, maintaining and control over their physical , mental, spiritual and social aspect of their health, to monitor how far The Healthy and Clean Behavior program affecting the community in Purwakarta, particularly in hause hold setting, we need to set up an accurate and appropriate information system. The on going system is done manually, and it takes a very long time to collect, manage and executing the data in order to get an appropriate and necessary result that is important in the planning for intervention. The necessary result is more likely to be delayed in the process due to the limited competence of the available human resources and limited supporting equipment. Their fore a modification for this information system is really crucial to avoid the delay.
To overcome this problem the researcher propose a computerized information system of the Healthy and Clean Behavior in the household setting in Purwakarta to support their Health management. Through this system. the information needed for developing an appropriate intervention strategy for their community will be enhanced in both quality and time. Through this system, we also could get classification of healthy vilages, sub-district villages and districts/cities faster than it used to be. This information than could be the evidence based for father planning of the intervention, particularly in the management of The Healthy and Clean Behavior itself or for programs and sectors in general. The study is done in Bojong Health Center, Purwakarta, and District Health Office Purwakarta using the qualitative approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmidar Muchtar
"Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia terlibat secara aktif dalam proses dan arus pembangunan. Salah satu bentuk modal pembangunan adalah sumber daya manusia yang sehat, yaitu sehat fisik, mental dan sosial. Menyadari bahwa manusia merupakan kekuatan utama pembangunan dan sekaligus tujuan pembangunan, maka perlu ditingkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya insani. Sumber daya manusia menyangkut dua aspek yaitu, aspek fisik (kualitas fisik) yang menyangkut kesehatan, dan non fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berfikir dan keterampilan-keterampilan lain. Masalah kesehatan di negara-negara sedang berkembang menyangkut kedua aspek tersebut, dimana aspek non fisik di bidang kesehatan menyangkut perilaku kesehatan yaitu perilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat adalah sebagian dari gaya hidup yang meliputi tidak merokok, olahraga teratur, manajemen stres dan tidur cukup.
Dengan menggunakan teori Green dan Andersen didapat faktor-faktor yang menyebabkan perilaku, yaitu faktor sosiodemografi yang terdiri dari latar belakang pendidikan kesehatan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan dan umur. Faktor sosioekonomi dalam hal ini dilihat dari golongan kepangkatan dan jabatan struktural. Kemudian pengetahuan dan sikap. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif-analitik dengan pendekatan secara crossectional. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kanwil. Depkes. DKI. Jakarta dan sampel diambil secara rendom sebanyak 100 orang.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dari 9 variabel yang digunakan sebagai variabel bebas, ternyata hanya 3 variabel yang mempengaruhi langsung perilaku hidup sehat yaitu variabel jenis kelamin, golongan kepangkatan dan sikap. Sedangkan variabel lain berhubungan secara tidak langsung, tapi melalui variabel pengetahuan kemudian sikap atau langsung, melalui variabel sikap, kecuali status perkawinan yang tidak berhubungan sama sekali.
Saran untuk Dekpes RI Pusat untuk dapat melakukan evaluasi terhadap Instruksi Menteri Kesehatan NO. 161/ Menkes/ Inst/III/1990 tentang lingkungan kerja babas asap rokok dan SKB Menteri Kesehatan dan Menteri Pemuda dan Olahraga No.207/Menkes/5KB/IV/1965 dan No.00096/Menpora/1985 tentang pembinaan dan pengembangan kesehatan olahraga. Dan kepada Kanwil. DKI. Jakarta disarankan untuk menyediakan sarana untuk olahraga, memotivasi pegawai untuk berolahraga dan mengadakan seminar sehari tentang manajemen stres.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Listiyani
"Sekolah merupakan suatu sarana pendidikan yang berperan penting dalam memupuk kebiasaan hidup sehat sehingga anak memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan perilaku sehat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku sehat antara sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta. Desain penelitian ini adalah kuantitatif perbandingan menggunakan sampel anak usia sekolah kelas 4, 5, dan 6 di dua jenis sekolah dengan total sampel sebanyak 264 responden yang dipilih melalui teknik klaster. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis sekolah dengan pengetahuan responden mengenai perilaku sehat (p=0,999, α=0,05). Penelitian ini menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak melihat dari sisi pengetahuan saja, melainkan perlu melihat juga bagaimana penerapan perilaku sehat siswa dalam kehidupan sehari-hari.

School has important role to form children healthy behavior. The aim of this study to compare knowledge level of healthy behavior between elementary school students and private. This is a quantitative comparison design with 264 respondents, selected by a random sampling with cluster techniques approach. The result showed that there are no significant differences between type of school and student’s knowledge about healthy behaviors. Further study shouldn’t only focus on student’s knowledge of healthy see behavior, but also how they adopt healthy behavior in their daily life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Yulistika Handayani
"Perilaku Hidup bersih dan sehat rumah tangga pada tahun 2010 di Indonesia masih rendah. Tatanan keluarga seharusnya menjadi tempat penanaman perilaku dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kelurahan Cisalak Pasar Kota Depok. Metode penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 105. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional, instrumental, informasional dan penghargaan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, (p< 0,05). Analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menunjukan bahwa hubungan instrumental paling dominan dalam penerapan PHBS keluarga. Dukungan intrumental perlu ditingkatkan dalam meningkatkan penerapan PHBS. Dukungan keluarga direkomendasikan untuk perawat komunitas dapat menfasilitasi dan memberikan dukungan keluarga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS).

A clean and healthy behavior of households in Indonesia in 2010 is still low. Family structure should be a place of investment behavior and healthy living habits. Family support have predicted important role in living clean and healthy behaviors in household. The purpose of this study was exploring the relation between the family support and healthy behaviour ( PHBS) in Cisalak Pasar, Depok. The method applied was correlational descriptive design with cross sectional approach, the sample 105 housewives representing their family randomly selection. The data analiysis was conducted using chi square and logistic regression.
The result of analysis shows that there is a significant relation between the emotional, informational, instrumental, and appreciation support of the family and healthy behaviour in family, (p<0,05). A further analiysis proves that the instrumental support was the most important factor for clean and health behavior in family. In conclusion that, the instrumental support of the family members has an important role in improving health behavior in family. Family support As recommended to the community health nurse who responsibility to implement PHBS need to facilities and provide instrumental support to increase clear and healthy behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>