Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104800 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kompas Gramedia,
388 ATM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Martono
Jakarta: Mandar Maju, 1995
341.46 MAR h (2);341.46 MAR h (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Handoko F. Zainsam
Jakarta: Indonesia Book Project, 2018
387.7 HAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat dengan
merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak
serta memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara di Indonesia. Sampai saat ini
jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 20 juta
dengan persentase sebesar 60% berasal dari sepeda motor sedangkan pertumbuhan
populasi untuk mobil sekitar 3-4% dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun.
Untuk mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan dari pertumbuhan jumlah
kendaraan di perkotaan, maka perlu dikembangkan suatu konsep transportasi
berkelanjutan. Transportasi berkelanjutan adalah sebuah konsep yang dikembangkan
sebagai suatu antithesis terhadap kegagalan kebijakan, praktek dan kinerja sistem
transportasi yang dikembangkan selama kurang lebih 50 tahun terakhir. Di Indonesia,
salah satu kebijakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara di perkotaan
antara lain dengan memberlakukan kebijakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor
(HBKB), sasaran dari kegiatan HBKB tersebut adalah untuk memasyarakatkan
penggunaan angkutan umum massal yang ramah lingkungan bagi masyarakat/publik,
sehingga dapat mendukung serta mempercepat pemulihan mutu udara perkotaan agar
menjadi lebih baik."
620 DIR 11:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Al Ghiffary
"Kualitas udara DKI Jakarta semakin memburuk tiap tahunnya. Pemerintah DKI Jakarta
telah menerapkan berbagai program dan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut,
diantaranya Sistem Pembatasan Ganjil Genap, Program Jak Lingko, dan Pengoperasian
MRT. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak program dan kebijakan manajemen
transportasi terhadap kualitas udara DKI Jakarta. Dengan menggunakan regression
discontinuity design, hasil estimasi menunjukkan bahwa sebagian besar program dan
kebijakan manajemen transportasi DKI Jakarta tidak signifikan dalam mengurangi
konsentrasi polutan di DKI Jakarta. Hanya Program Jak Lingko yang signifikan
mengurangi konsentrasi polutan PM2.5 sebesar -26,2% dan O3 sebesar -57,1%. Hal ini
disebabkan oleh kelemahan dari mekanisme kebijakan, perilaku masyarakat yang masih
enggan menggunakan transportasi publik, serta jangkauan transportasi publik yang
kurang luas. Kedepannya Pemerintah DKI Jakarta dapat terus mengevaluasi program dan
kebijakan saat ini dan menerapkan program dan kebijakan baru yang lebih signifikan
sehingga dapat memperbaiki kualitas udara DKI Jakarta.

DKI Jakarta's air quality is getting worse every year. The DKI Jakarta government has
implemented various programs and policies to overcome these problems, including the
Odd-Even Restriction System, the Jak Lingko Program, and MRT Operation. This study
aims to examine the impact of transportation management programs and policies on the
air quality of DKI Jakarta. By using regression discontinuity design, the estimation results
show that most of DKI Jakarta's transportation management programs and policies are
not significant in reducing pollutant concentrations in DKI Jakarta. Only the Jak Lingko
Program that significantly reduced the pollutant concentration of PM2.5 by -26.2% and
O3 by -57.1%. This is due to the weakness of the policy mechanism, the behavior of the
people who are still reluctant to use public transportation, and the limited public
transportation coverage. In the future, the DKI Jakarta Government can continue to
evaluate the current programs and policies and implement new programs and policies that
are more significant to improve the air quality of DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Steven Joshua Julius Monang
"Transportasi udara menjadi transportasi dengan peningkatan jumlah penumpang yang signifikan karena menawarkan perjalan yang cepat, efisien, dan ekonomis. Namun, dalam perkembangannya terdapat kejadian yang berbahaya seperti aksi terorisme dan sabotase dalam penerbangan. Hal tersebut menjadikan faktor keamanan menjadi salah satu parameter penting yang perlu diperhatikan dalam dunia aviasi. Sebagian besar aksi teror yang terjadi dikarenakan kelalaian dalam melakukan deteksi barang berbahaya yang umumnya terbuat dari logam. Saat ini, dalam prosedur keamanan di bandar udara, terdapat dua teknologi yang umumnya digunakan untuk dapat mencitrakan barang berbahaya yang disembunyikan pada tubuh penumpang. Teknologi x-ray backscatter dan teknologi milimeterwave bekerja dengan mencitrakan barang berbahaya pada tubuh manusia tanpa harus dilakukan pemeriksaan secara manual terlebih dahulu. Namun pada penerapannya, kedua teknologi tersebut menimbulkan masalah-masalah baru seperti masalah kesehatan, privasi, dan keakuratan sistem. Berdasarkan riset dan penelitian, pencitraan dengan gelombang Terahertz dinilai mampu menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penggunaan spektrum frekuensi di antara teknologi x-ray backscatter dan teknologi milimeter wave, membuat pencitraan THz tidak mengeluarkan radiasi ionisasi yang berbahaya, memiliki resolusi spasial yang cukup tinggi, namun rentan akan efek difraksi. Pada penelitian ini, dilakukan studi difraksi dan simulasi pencitraan logam dengan menggunakan gelombang Terahertz. Simulasi dilakukan dengan perangkat lunak CST Microwave Studio. Sebagai objek citra, digunakan logam kotak yang terbuat dari nikel dan memiliki panjang, lebar, dan tebal yakni 300 µm, 300 µm, dan 10 µm. Sensor yang digunakan dalam simulasi adalah antena bowtie terkopel bolometer. Antena bowtie terkopel bolometer sebagai sensor digunakan karena memiliki desain yang simpel dan bandwith yang lebar. Simulasi pencitraan dilakukan dengan variasi jenis antena yang memiliki frekuensi kerja 1 THz, 3 THz, dan 5 THz. Variasi jenis polarisasi plane wave (polarisasi Ex & Ey) juga dilakukan untuk masing-masing jenis antena. Simulasi dengan peningkatan frekuensi menghasilkan citra yang lebih akurat karena memiliki efek difraksi yang lebih kecil dan resolusi spasial yang lebih besar. Simulasi dengan polarisasi Ex menghasilkan citra yang lebih baik dalam kontras dibandingkan dengan polarisasi Ey karena memiliki arah pergerakan medan listrik (medan E) yang sejajar.

Air transportation is becoming transportation with a significant increase in the number of passengers because it offers fast, efficient, and economical trips. However, in its development, there are dangerous events such as acts of terrorism and sabotage in flight. This makes the safety factor an important parameter that needs to be considered in the world of aviation. Most acts of terror occur due to negligence in detecting dangerous goods which are generally made of metal. At present, in the security procedures at the airport, there are two technologies that are generally used to be able to image dangerous goods that are hidden in the body of a passenger. X-ray backscatter technology and millimeter-wave technology work by imaging dangerous goods on the human body without having to be manually checked first. But in its application, both of these technologies cause new problems such as health problems, privacy issues, and system accuracy. Based on research, imaging with the Terahertz wave is considered to be an alternate way to the problem. The use of the frequency range between x-ray backscatter technology and millimeter-wave technology makes THz imaging not emit harmful ionizing radiation, has a high enough spatial resolution but is vulnerable to diffraction effects. In this study, diffraction studies and metal imaging simulations were carried out using Terahertz waves. The simulation is done with CST Microwave Studio software. As an object in the imaging system, a metal box made of nickel and has a length, width, and height of 300 µm, 300 µm, and 10 µm is designed. The sensor used in the simulation is the bowtie antenna coupled bolometer. A bowtie antenna coupled bolometer as a sensor is used because it has a simple design and wide bandwidth. Imaging simulations performed with variations of antenna types that have working frequency of 1 THz, 3 THz, and 5 THz. Variations in the type of plane wave polarization (Ex & Ey polarization) were also performed for each type of antenna. Simulations with increased frequency produce more accurate images because they have smaller diffraction effects and greater spatial resolution. Simulation with Ex polarization produce better image in contrast compared to Ey polarization due to the parallel movement of electric fields (E field) direction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Janitra Valdy Savero
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas peran Indonesia National Air Carriers Association (INACA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam revisi besaran tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) angkutan udara di Indonesia tahun 2016-2019. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep partisipasi stakeholders dari Edelenbos dan Klijn (2005), sedangkan teori yang digunakan adalah teori kesetaraan partisipasi dalam pembuatan kebijakan dari Roldán (2018). Data-data dalam penelitian ini berasal dari proses wawancara mendalam dan studi literatur. Terdapat dua temuan dalam penelitian ini. Pertama, INACA berpartisipasi pada tahap inisiasi revisi dan tahap perhitungan. Adanya penguasaan pengetahuan tentang industri penerbangan menjadi faktor yang membuat INACA memperoleh akses sampai pada tahapan itu. Kedua, YLKI tidak berpartisipasi pada tahap inisiasi dan perhitungan, melainkan hanya berpartisipasi sebagai pemberi masukan pasca perhitungan selesai. Hal itu dipicu oleh masih minimnya pengetahuan konsumen tentang industri penerbangan dan konsumen di Indonesia yang juga masih belum berdaya.

This study aims to discuss the role of Indonesia National Air Carriers Association (INACA) and the Indonesian Consumers Foundation (YLKI) in revising the upper limit fare (TBA) and lower limit fare (TBB) of air transport in Indonesia during 2016-2019. The concept used in this study is stakeholder participation from Edelenbos and Klijn (2005), while the theory used is the theory of equality of participation in policy-making from Roldán (2018). The data in this study came from in-depth interviews and literature studies. There are two findings in this study. First, INACA participated in the initiation phase of the revision and the calculation phase. The existence of mastery of knowledge about the aviation industry is a factor that makes INACA gain access to that stage. Second, YLKI did not participate in the initiation and calculation stages but only participated as input providers after the calculations were completed. This is triggered by the lack of consumer knowledge about the aviation industry and consumers in Indonesia who are still powerless."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balitbang Perhubungan Kemenhub RI, 2018
387.7 IND m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto Abdul Majid
Jakarta: Rajawali, 2009
387.7 SUH g (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>