Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kemal Ardiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggunaan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang digunakan para manajer bank untuk melakukan perataan laba pada bank syariah di Indonesia pada periode 2008-2014. Hal ini dilakukan karena literatur-literatur mengenai perilaku penggunaan PPAP sebagai perataan laba pada bank syariah di berbagai negara hasilnya masih memiliki kecenderungan yang berbeda-beda.
Dengan menggunakan model regresi panel fixed effects, peneliti berhasil menemukan terdapat hubungan positif yang signifikan diantara PPAP dengan laba sebelum pajak dan cadangan yang merupakan proksi dari perataan laba (income smoothing) meskipun bank juga terbukti telah melakukan proses pencadangan yang baik melalui PPAP.

This research aims to see whether Islamic Bank use loan loss provision (LLP) for income smoothing in Indonesia using data from 2008 to 2014. The research is inspired by the mixed results about the utilization of LLP on Islamic Bank in many countries around the world.
Using random effects model, researcher finds that there is a significant positive relationship between LLP and earnings before tax and provision (EBTP) which used for the proxy of managerial income smoothing. Additional finding is that the non-performing loan (NPL) is significant affecting the LLP. Showing that one of the main function of LLP to mitigate credit risk is proven.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kusumaranny
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bank syariah di Indonesia melakukan aktivitas manajemen laba dengan perataan laba melalui praktik manipulasi jumlah cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) diskresioner beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada bank syariah di Indonesia. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas (earning before taxes and provisions), perataan laba (dummy variable), jumlah pembiayaan syariah yang diberikan (total financing), risiko kredit (non performing financing), Capital Adequacy Rasio (CAR), and ukuran bank (Logaritma dari total aset/SIZE).
Sampel penelitian adalah bank-bank syariah baik yang merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia dari from Juni 2010 sampai September 2012. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sepuluh unit bank yang menjadi sampel. Koefisien eckel digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi praktik perataan laba. Selanjutnya dilakukan statistik diskriptif, dan analisis regresi untuk menguji masing-masing hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank syariah melakukan manajemen laba dengan praktik perataan laba. Selanjutnya kelima variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbankan syariah menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) diskresioner dalam praktik perataan laba.

The objectives of this study are to examine whether islamic banks in Indonesia do earning management with income smoothing through manipulating the amount of loan loss provisions along with influenced factors. Dependent variable used in this study is the loan loss provisions (LLP).
Independent variables used in this study are profitability (the amount of earning before taxes and provisions/EBTP), income smoothing (dummy) (total of islamic credit/financing (TF), and credit risk (non performing financing/NPF) ratio, Capital Adequacy Rasio (CAR), and size of bank (Logarithm of total asset/SIZE).
Object studied in this research is islamic banks which is the Sharia Commercial Banks registered in the Central bank of Republic Indonesia from June 2010 until September 2012. The Sample was selected using purposive sampling method and obtained ten banks being sampled. Eckel's koefficient was used as a tool to identify income smoothing practice. Subsequently performed descriptive statistics and regression analysis to test each hypothesis.
The result showed that islamic banks do earning management with income smoothing practice. Furthermore, five independent variables significantly affected the dependent variables. These can be concluded that Islamic bank use discretionary loan loss provisions (LLP) to smooth their income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Claudia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hipotesis income smoothing dengan menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP . Dengan menggunakan sampel 35 bank konvensional di negara-negara ASEAN 5 selama periode 2001-2015, penelitian ini tidak menemukan bukti kuat terhadap perilaku income smoothing dengan PPAP. Selain itu, praktik income smoothing dengan PPAP oleh bank cenderung tidak terpengaruh oleh peraturan minimum bank, periode resesi dan profitabilitas bank. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat dikarenakan penetapan standar PPAP yang lebih konservatif, dimana ASEAN telah mengadopsi ketentuan PPAP yang lebih ketat dan manajemen risiko yang lebih kuat, sehingga hal ini tidak memberikan celah bagi manajer untuk melakukan praktik income smoothing dengan PPAP.

This study aims to examine the effect of income smoothing hypothesis using loan loss provisions. Using a sample of 35 conventional banks in ASEAN 5 countries during the period 2001 2015, this study found no strong evidence of income smoothing behavior using loan loan provisions. In addition, the practice of income smoothing with loan loss provosions by banks is less likely to be affected by minimum bank regulation, recession period and bank profitability. The absence of these effects could be due to the establiment of more conservative loan loss provision standards, which ASEAN has adopted stricter provisioning requirements and stronger risk management, so this does not provide a gap for managers to do income smoothing using loan loss provisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap valuasi pasar industri perbankan di ASEAN-5 pada periode 2000-2015, melalui perubahan pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP diskresioner dan praktik perataan laba. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap PPAP diskresioner dan perataan laba. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya sampel bank yang menggunakan pendekatan IRB. Temuan dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan Basel II yang mengurangi motif oportunis dalam PPAP diskresioner memberikan valuasi pasar yang lebih tinggi.

This study aims to analyze the effects of Basel II implementation on market valuation of ASEAN 5 banking industry during 2000 ndash 2015, through changes in discretionary loan loss provisioning practices and income smoothing practices. This study does not find the effect of Basel II implementation on discretionary loan loss provision and income smoothing. The absence of these effects might be caused by a lack of sample using IRB approach. The findings of this study is that Basel II implementation, which reduce opportunistic motives in discretionary loan loss provision, generate higher market valuation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masitoh Intan Surulloh
"ABSTRAK
Manajeman laba dengan menggunakan perataan laba adalah hal yang umum dilakukan di indusri perbankan. Perataan laba di dasari oleh tujuan bank agar laporan keuangan terlihat stabil. Bank mencadangkan kelebihan labanya saat kondisi ekonomi baik dan kemudian melaporkannya saat kondisi ekonomi sedang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Produk Domestik Bruto (GDP), ukuran bank (total aset), ROA (Return on Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), risiko kredit bermasalah, dan LDR (Loan to Deposit Ratio) mempengaruhi secara signifikan peluang tindakan perataan laba pada bank konvensional di Indonesia. Penelitian menggunakan 78 sampel bank konvesional di Indonesia periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan variabel dependen perataan laba. Penelitian menemukan bahwa GDP, ukuran perusahaan, ROA dan CAR berpengaruh signifikan terhadap peluang tindakan perataan laba, sedangkan EBTP, risiko kredit bermasalah dan LDR tidak berpengaruh terhadap peluang bank melakukan tindakan perataan laba.

ABSTRACT
Earning management through income smoothing are a common practices in banking industries. Income smoothing are driven by a purpose to having a stable income reporting. Banking use the loan loss provison as a tools of this practices. They reserve the abnormal income in a good year and reported it in a bad year. This research is to examine whether GDP (Gross Domestic Product), bank size (total asset), ROA (Return On Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), non performing loan risk, LDR (Loan To Deposit Ratio) are significantly impacted to the probability of income smoothing of Indonesian conventional bank. Research explore income smoothing practices on a sample of 78 conventional banks in Indonesia on period 2006 up to 2014. Research are using logistic regression model with income smoothing as the dependent variable. Research find that GDP, bank size, ROA, CAR are significantly impact to income smoothing, while EBTP,non performing loan risk and LDR doesn?t impact to income smoothing"
2016
S65643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Prihartini
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana pengaruh NPL, Kredit Macet, Laba Bersih, dan Jumlah Kredit yang diberikan terhadap Penyisihan Kerugian kredit pada Bank di Indonesia pada periode tahun 2003 sampai dengan 2012. Data yang digunakan berupa laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan kualitas aktiva produktif. Dengan menggunakan metode Pooled Least Square, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara NPL, Kredit Macet, Laba Bersih, dan Jumlah Kredit yang diberikan terhadap Penyisihan Kerugian kredit pada Bank di Indonesia. Dimana NPL, Kredit Macet, dan Jumlah Kredit yang diberikan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap Penyisihan Kerugian kredit. Sedangkan laba bersih memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap Penyisihan Kerugian kredit. Pengaruh secara bersama-sama dapat dilihat pada hasil R2 bahwa variasi variabel NPL, Kredit Macet, Laba Bersih, dan Jumlah Kredit yang diberikan dapat menjelaskan variabel Penyisihan Kerugian kredit sebesar 59,36%.

The purpose of this research is to examined the effect of NPL, Bad Debt, Net Income, Total Loans & Advances for Loan Loss Provisions of Banks in Indonesia in the period of 2003 to 2012. The data used was in the form of financial statement which included a balance sheet, income statement, and earning asset quality. By using Pooled Least Square method, the research result shows that partially, there is a significant effect between NPL, Bad Debt, Net Income, Total Loans & Advances to Loan Loss Provisions of Banks in Indonesia. Whereas NPL, Bad Debt, and Total Loans & Advances have a significant positive effect on Loan Loss Provisions. Meanwhile, Net Income has a significant negative effect on Loan Loss Provisions. Collective influences can be seen in the result of R2 that the variable variation of NPL, Bad Debt, Net Income, Total Loans & Advances can explain the variable of Loan Loss Provisions at 59.36%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigid Eko Pramono
"Dalam situasi krisis keuangan, kinerja bank Islam seluruh dunia relatif lebih stabil dibandingkan dengan bank konvensional. Salah satunya disebabkan oleh manajemen risiko pembiayaan melalui pengaturan provisi kerugian pembiayaan pada bank Islam yang dinamis dan lebih berhati-hati.
Penelitian ini membahas provisi kerugian pembiayaan pada bank Islam dan pengaruhnya terhadap perilaku perataan laba dan efek prosiklikal untuk konteks lintas negara. Analisis dilakukan dengan memisahkan provisi untuk tujuan diskresioner dan non-diskresioner. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa provisi kerugian pembiayaan digunakan bank Islam untuk tujuan non-diskresioner, namun tidak untuk tujuan diskresioner termasuk untuk tujuan perataan laba.
Selain itu, hasil pengujian memperlihatkan pula hubungan negatif antara provisi non-diskresioner dengan pertumbuhan pembiayaan, dan karenanya provisi non-diskresioner pada bank Islam bersifat prosiklikal. Sebaliknya, provisi diskresioner tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan.
Hasil pengujian lebih lanjut menunjukkan pula bahwa bank Islam, yang berkapitalisasi besar atau struktur asetnya fokus pada pembiayaan, cenderung menetralisir efek prosiklikal dari provisi non-diskresioner melalui perilaku perataan laba. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan regulator untuk menerapkan kebijakan sistem provisi dinamis pada bank Islam dengan lebih difokuskan pada bank yang cenderung menunjukkan efek prosiklikal, yaitu bank yang kurang kapitalisasi atau bank yang struktur asetnya fokus pada non-pembiayaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2111
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khania Andini
"ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara :
1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother);
2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).
Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.

ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.
The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between :
1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother);
2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).
Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).
In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028)."
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Yuliani
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tingkat
kesehatan bank umum syariah dengan CKPN. Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) adalah penyisihan dari pembiayaan (aktiva produktif) yang
dilakukan oleh bank. Penerapan kebijakan CKPN sebagai salah satu cara yang
diharapkan oleh pemerintah untuk membantu pihak bank untuk terhindar dari
resiko kredit. Bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah bank
konvensional yang memiliki anak perusahaan bank umum syariah yaitu Bank
Mega, Bank Bukopin, Bank Victoria, Bank Maybank, dan Bank Panin. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara
sebelum dan sesudah penerapan CKPN di Bank Syariah.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the correlation between banking
Health measurement of sharia banks with Loan Loss Provision (LLP). LLP is
the allowance of financing (earning assets) made by bank. LLP policy is
implemented as a way expected by the government to help banks avoiding
credit risk. Banks, which were used as the samples in this study, were
conventional banks in which each has Sharia Banks as their subsidiaries as
follows Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Victoria, Bank Maybank and Bank
Panin. The result of this study indicates that there is no significant difference
on the levels of Banking Health on those bank between before and after
implementation of LLP."
2017
S65953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Muhammad Mahdi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing NPF pada bank syariah di Indonesia. Objek penelitian yang digunakan adalah industri bank syariah, bank umum syariah, dan unit usaha syariah selama triwulan I 2008 sampai dengan triwulan IV 2016. Selama periode tersebut diketahui bahwa NPF bank umum syariah lebih tinggi daripada NPF industri bank syariah dan NPF unit usaha syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dari perbedaan perilaku NPF ini. Variabel yang digunakan dalam model penelitian berupa inflasi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB , suku bunga Bank Indonesia, aset, serta pembiayaan. Metode analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model VECM . Hasil analisis menunjukkan bahwa Inflasi dan suku bunga Bank Indonesia berkontribusi besar terhadap NPF industri bank syariah dan NPF bank umum syariah, sementara pembiayaan berkontribusi besar terhadap NPF unit usaha syariah.

This study aims to describe the determinants of non performing financing NPF in Islamic banks in Indonesia. The object of research are Islamic banking industry, Islamic full fledged bank, and Islamic windows bank during the first quarter of 2008 until fourth quarter 2016. During the period it is known that NPF Islamic full fledged bank is higher than NPF Islamic banking industry and NPF Islamic windows bank. Thus, the purpose of this study is to identify the determinant of this difference in NPF behavior. The variable in this study are inflation, growth of Gross Domestic Product GDP , Bank Indonesia rate, assets, and financing. This thesis uses the Vector Error Correction Model VECM . The result shows that inflation and interest rates of Bank Indonesia contribute substantially to NPF of Islamic banking industry and Islamic full fledged bank, while financing contribute substantially to the NPF of Islamic windows bank."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>