Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Jalaludin Saleh
"Penelitian ini mengenai faktor-faktor risiko kejadian hipertensi pada dewasa di Pedesaan. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran hipertensi dan faktor risiko terjadinya hipertensi pada orang dewasa penduduk pedesaan di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan November 2010 dan merupakan Analisi data Sekunder yang pengambilan datanya dilakukan pada bulan Pebruari 2011. Sampel penelitian adalah semua orang dewasa yang berusia 35-60 tahun yang tinggal di daerah pedesaan Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 114 responden. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi Hipertensi sebesar 47.4% sedangkan hasil analisis bivariat variabel yang bermakna pada penelitian ini adalah Kebiasaan minum kopi, kebiasaan merokok dan status gizi yang berhubungan dengan hipertensi.
Saran yang diberikan agar adanya penyuluhan dan pelatihan mengenai pencegahan hipertensi dengan menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok, meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga, senam dan berjalan, mengurangi konsumsi makanan tinggi natrium serta menjaga berat badan normal. Dalam penelitian selanjutnya untuk variabel kebiasaan minum kopi bukan dari FFQ saja tetapi diharapkan melihat dari jenis, frekuensi, jumlah dan lamanya minum kopi. Selain itu juga diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih besar dalam penelitian selanjutnya.

This study of risk factors hypertension in adults in Rural Areas. The general objective of this research is to know the description of hypertension and risk factors of hypertension in adult rural population in Sub thatch Central Lampung District in 2011. This research is analytical descriptive study using cross sectional design conducted in November 2010 and is a Secondary Data Analysis of the data collection carried out in February 2011. The samples were all adults aged 35-60 years who live in rural areas of Central Lampung District Sub thatch of 114 respondents. The analysis used in this analysis, univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using chi square test.
Results showed the prevalence of hypertension of 47.4% while the bivariate analysis significant variables in this study is the habit of drinking coffee, smoking habits and nutritional status associated with hypertension.
Suggestions are given for the extension and training on the prevention of hypertension by adopting a healthy lifestyle such as not smoking, increasing physical activity through exercise, gymnastics and walking, reduce the consumption of foods high in sodium and maintain normal weight. In further research to variables instead of coffee drinking habits of the FFQ alone but is expected to see from the type, frequency, amount and duration of drinking coffee. It is also expected to use a larger sample in future research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namanda
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional dan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rasio total kolesterol/K-HDL dan rasio K-LDL/K-HDL. Penelitian ini memanfaatkan data penelitian Strategi Nasional yang dilakukan Sartika (2010) mengenai Faktor Resiko Dislipidemia pada Dewasa Urban (Kota Depok, Jawa Barat) dan Dewasa Rural (Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah). Populasi penelitian ini adalah semua orang dewasa laki-laki maupun perempuan yang berusia 35-60 tahun yang menetap/tinggal di wilayah rural. Hasil penelitian menunjukkan 27,3% responden memiliki rasio total kolesterol/K-HDL yang tinggi dan 13,1% responden memiliki rasio K-LDL/K-HDL yang tinggi.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rasio total kolesterol/K-HDL dan rasio KLDL/K-HDL. Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa tingkat stress, pengetahuan, sikap, asupan protein, asupan lemak, asupan sayuran hijau, gula darah puasa dan IMT secara signifikan dapat memprediksi rasio total kolesterol/K-HDL.
Hasil analisis multivariat juga menunjukan bahwa asupan sayuran hijau, gula darah puasa, dan IMT secara signifikan dapat memprediksi rasio K-LDL/K-HDL. Peneliti menyarankan kepada petugas kesehatan setempat melakukan pengecekan profil lipid darah secara rutin dan membuat program KIE sehingga dapat menambah wawasan mengenai faktor resiko terjadinya dislipidemia.

This study is a quantitative study using cross sectional design and aims to determine the factors related to ratio of total cholesterol / HDL ratio and KLDL/ K-HDL. The study relied on National Strategy data conducted by Sartika (2010) on Risk Factors for Dyslipidemia in Adults Urban (City of Depok, West Java) and Adult Rural (District thatch, Central Lampung regency). This study population is all adult men and women aged 35-60 years who lived / live in rural areas. The results showed 27.3% of respondents have a ratio of total cholesterol / HDL high-K and 13.1% of respondents have a high ratio K-LDL/K-HDL.
The results of bivariate analysis showed that there was a significant association between body mass index (BMI) with the ratio of total cholesterol / HDL ratio and K-K-LDL/K-HDL. The results of multivariate analysis showed that levels of stress, knowledge, attitudes, intake of protein, fat intake, intake of green vegetables, fasting blood sugar and BMI significantly predicted the ratio of total cholesterol / HDL-C.
The results of multivariate analysis also showed that intake of green vegetables, fasting blood glucose, and BMI significantly predicted KLDL/K-HDL ratio. Researchers suggested that local health officers to check the blood lipid profile regularly and make IEC program that can add insight into the risk factors of dyslipidemia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Yuliwati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Indriyati
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang prevalensinya cukup tinggi. Kenaikan prevalensi sejalan dengan bertambahnya usia khususnya pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Obesitas sering terjadi pada wanita usia pertengahan dibanding pria, hal ini menjadi penyebab mengapa berat badan sering mempengaruhi tekanan darah pada wanita.
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kegemukan dengan hipertensi pada wanita postmenopause dengan melakukan analisis data sekunder: studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular di kelurahan Kebon Kalapa, kec. Bogor Tengah, Kota Bogor tahun 2011. Penelitian dilakukan dengan disain Cross Sectional.
Hasil: Proporsi responden yang mengalami kegemukan 74,6% dan hipertensi 52,4%. Prevalens rasio (PR) hipertensi 1,51 kali lebih besar terjadi pada responden yang gemuk (95% CI: 1,12-2,04, p value = 0,003). Analisis multivariat dengan Cox Regression yaitu setelah dikendalikan dengan variabel confounding: umur, pendapatan keluarga dan riwayat penyakit kronis, maka PR hipertensi pada reponden yang gemuk sebesar 1,38 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berat badan normal (95% CI: 0,92?2,07).
Kesimpulan: kegemukan pada wanita postmenopause dapat meningkatkan risiko hipertensi dan dipengaruhi oleh faktorfaktor risiko lain seperti umur, riwayat penyakit kronis dan kondisi sosial ekonomi, sehingga perlu dilakukan antisipasi sejak dini dengan meningkatkan perilaku hidup sehat dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat khususnya wanita.

Hypertension is a public health problem that prevalence is quite high. The increase in prevalence with age , especially in women who have entered menopause. Obesity is common in middle-aged women than men, and this is also the reason why weight frequently affects blood pressure in women than men.
Objective:To determine the relationship of obesity with hypertension in postmenopausal women with secondary data analysis: the baseline cohort study of risk factors for non-communicable diseases in Kebon Kalapa, Central Bogor, Bogor City in 2011. Methods: Cross sectional study design.
Results: The proportion of overweight is 74.6 % and 52.4 % for hypertension . Prevalence ratios ( PR ) hypertension 1.51 times greater in obesity ( 95 % CI : 1.12 to 2.04 , p value = 0.003). Multivariate analysis using Cox Regression. Upon controlled potential confounding variable is the variable age , family income and a history of chronic disease , the prevalence rate of hypertension in obese respondents was 1.38 times higher compared with those who had normal weight (95 % CI is 0.92-2.07).
Conclusion: Obesity in postmenopausal women may increase the risk of increased blood pressure , and is also influenced by other risk factors such as age , history of chronic disease and socioeconomic conditions , so it needs to be done early anticipation by increasing healthy behavior and health education for the community , especially women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Aprilianny
"Hipertensi merupakan penyebab tingginya prevalensi penyakit kardiovaskuer dan diperkirakan menjadi penyebab kematian didunia sebesar 9,4 juta atau 95%. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan rural terpilih. Kedua daerah tersebut memiliki prevalensi hipertensi cukup tinggi yaitu sebesar 34,9% di wilayah urban dan 43,1% di wilayah rural. Desain penelitian ini adalah kuantitatif observasional cross-sectional menggunakan data penelitian Strategi Nasional pada tahun 2011 dengan jumlah sampel 361 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,3% responden hipertensi dan 60,7% responden tidak hipertensi. Terdapat hubungan signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, hiperglikemia, konsumsi fast food, dan konsumsi kopi. Instansi yang terkait diharapkan mampu memotivasi penderita hipertensi untuk melakukan pengecekan gula darah, serta memberikan edukasi gizi dan kesehatan yang efektif dan efisien.

Hypertension is a causes the high prevalence of cardiovascular disease and estimated 9.4 million or 95% to become the world's leading cause of deaths. This study was to identify factors associated with hypertension in adults age groups in selected urban and rural areas. Both of these areas have a high prevalence of hypertension, which amounted to 34,9% in urban areas and 43,1% in rural areas. Study design was an observational cross-sectional quantitative used the National Strategy in 2011 with 361 samples of person.
The results showed that 39,9% respondents with hypertensive and 60.7% of respondents are not hypertensive. There were significant association beetwen age, sex, education level, hyperglycemia, fast food consumption and coffee. Institutions are hoped to motivate hypertension patient to check blood sugar, and provide nutrition education and health which are effective and efficient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dewiyanti
"Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan dislipidemia pada kelompok usia dewasa di wilayah Kota Depok (urban) dan Kabupaten Lampung Tengah (rural). Prevalensi dislipidemia yang ditemukan cukup tinggi, yaitu sebesar 48,2% di Kota Depok dan 51,8% di Kabupaten Lampung Tengah. Desain penelitian adalah cross sectional, menggunakan data penelitian Strategi Nasional tahun 2011 dengan 372 sampel. Indeks Massa Tubuh (p = 0,014) , obesitas sentral pada laki-laki (p = 0,008), dan obesitas sentral pada perempuan (p = 0,002) memiliki hubungan signifikan dengan dislipidemia.

Dyslipidemia is a disorder of lipid metabolism which became one of the major risk factors for cardiovascular disease. This study aims to identify factors associated with dyslipidemia at adult age groups in the city of Depok and Central Lampung regency. The prevalence of dyslipidemia were found to be quite high at 48.2% in Depok and 51.8% in Central Lampung regency. The study design was cross-sectional, using research data of the National Strategy in 2011 with 372 samples. Body mass index (p = 0,014), central obesity in men (p = 0,008), and central obesity in women (p = 0,002) had a significant association with dyslipidemia.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Setya Ardiningsih
"Hiperglikemia merupakan masalah di Indonesia yang jumlahnya semakin meningkat dan berdampak pada tingginya angka kematian penduduk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperglikemia pada orang dewasa di Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah. Kedua daerah tersebut memiliki prevalensi hiperglikemia cukup tinggi, yaitu sebesar 14.4% di Kota Depok dan 7.7% di Kabupaten Lampung Tengah.
Desain penelitian adalah crossectional menggunakan data penelitian Strategi Nasional mengenai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular 2010 dengan jumlah sampel 362 orang dewasa.
Analisis data dilaksanakan dengan Regresi Logistik Ganda dan pada permodelan akhir menunjukkan variabel lokasi penelitian (OR=11.9, 95% CI 2.04 – 69.39), tingkat pendidikan (OR= 11.25, 95% CI 1.99 – 63.44), dan asupan lemak (OR=3.44, 95% CI 1.04 – 11.44) memiliki hubungan signifikan terhadap hiperglikemia.
Lokasi penelitian memiliki nilai OR tertinggi sehingga merupakan faktor yang paling dominan terhadap hiperglikemia pada orang dewasa di Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian terdapat enam variabel perancu (konfounder) yaitu variabel usia, variabel obesitas berdasarkan lingkar pinggang, variabel asupan energi, variabel konsumsi nasi, konsumsi mi, dan konsumsi singkong.

Hyperglycemia is a problem in Indonesia, which is increasing and contributes to the high mortality rate of the population. This study aimed to identify factors associated with hyperglycemia in adults in Depok and Central Lampung regency. Both of these areas have a high prevalence of hyperglycemia, which amounted to 14.4% in Depok and 7.7% in Central Lampung regency.
The study design was cross-sectional study used data on the National Strategy for Communicable Diseases Risk Factors in 2010 with 362 samples of adults.
Data analysis was performed with logistic regression modeling and the result shows the location of the study (OR = 11.9, 95% CI 2.04 - 69.39), educational level (OR = 11.25, 95% CI 1.99 - 63.44), and fat intake (OR = 3.44, 95% CI 1.04 to 11.44) have statistical relationship with hyperglycemia.
Location of the study had the highest OR value that is the most dominant factor for hyperglycemia in adults in Depok and Central Lampung regency. Then there are six confounding variables include age, obesity based on waist circumference, energy intake, rice consumption, noodle consumption, and cassava consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nara Citarani
"Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) adalah salah satu metode untuk mendeteksi obesitas sentral. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, asupan makan, gaya hidup, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan rural terpilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan jumlah 195 sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi kuantitatif observasional cross-sectional. Prevalensi obesitas sentral berdasarkan RLPP pada penelitian ini adalah 57,9%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP adalah jenis kelamin dan IMT.

Waist-hip ratio (WHR) is a method to measure the risk of central obesity. This study is focus on finding the association between individual characteristics, dietary intake, lifestyle, and body mass index (BMI) with central obesity based on WHR among adults in selected urban and rural area. Secondary data was used in this study, with total 195 samples. The design of this study is quantitative observational cross-sectional. The prevalence of central obesity based on WHR in this study is 57,9%. Variables which are significantly related to central obesity are sex and BMI.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Obesitas dan asma maih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Meningkatnya prevalensi obesitas seiring dengan meningkatnya prevalensi asma, yang dapat mengganggu produktivitas dan menurunkan kualitas hidup penderita. Asma pada orang dewasa sering mengakibatkan perburukan pada prognosisnya yang disebabkan penurunan fungsi paru yang cepat. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan asma pada penduduk dewasa umur 40 - 65 tahun di kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor tahun 2011, menggunakan data sekunder baseline data studi kohort PTM - Kementerian Kesehatan tahun 2011, dengan jumlah sampel 960 orang dan desain studi cross sectional. Pada analisis multivariat dengan cox regression menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan asma setelah dikontrol dengan variabel umur, tingkat pendidikan, dan status merokok, dengan nilai PR sebesar 0,674 (95% CI 0,387 - 1,174). Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai obesitas dan asma dengan jumlah sampel yang lebih besar, menggunakan kelompok umur yang lebih muda dan disain studi yang lebih baik.

Obesity and asthma reains a public health problem in the world. The increasing prevalence of obesity concomitant with increasing prevalence of asthma, which my interfere with productivity and lower the quality of life of patients. Asthma in adults often results in worsening the prognosis caused a rapid decline in lung function. This study aims to determmine the relationship of obesity with asthma in adults people aged 40 - 65 years at Kebon Kalapa Village, District of Central Bogor - Bogor City in 2011, using secondary baseline data NCD cohort study from Ministry of Health in 2011, with sample of 960 people's and a cros sectional desig study. In multivariate anaysis with cox regression showed no significant association between obesity and asthma after controlled with variabel aged, education level and smoking (PR = 0,674; 95% CI 0,387 - 1,174). for further need a research on obesity and asthma with a larger number of samples, younger age groups and a better design study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"ABSTRAK
Obesitas dan asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Meningkatnya prevalensi obesitas seiring dengan meningkatnya prevalensi asma, yang dapat mengganggu produktivitas dan menurunkan kualitas hidup penderita. Asma pada orang dewasa sering mengakibatkan perburukan pada prognosisnya yang disebabkan penurunan fungsi paru yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan asma pada penduduk dewasa umur 40 ? 65 tahun di Kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah ? Kota Bogor tahun 2011, menggunakan data sekunder baseline data studi Kohort PTM - Kementerian Kesehatan Tahun 2011, dengan jumlah sampel 960 orang dan disain studi cross sectional. Pada analisis multivariat dengan Cox Regression menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan asma setelah dikontrol dengan variabel umur, tingkat pendidikan dan status merokok, dengan nilai PR sebesar 0,674 (95% CI 0,387 ? 1,174). Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai obesitas dan asma dengan jumlah sampel yang lebih besar, menggunakan kelompok umur yang lebih muda dan disain studi yang lebih baik.

ABSTRACT
Obesity and asthma remains a public health problem in the world. The increasing prevalence of obesity concomitant with the increasing prevalence of asthma, which may interfere with productivity and lower the quality of life of patients. Asthma in adults often results in worsening the rognosis caused a rapid decline in lung function. This study aims to determine the relationship of obesity with asthma in the adult people aged 40-65 years at the Kebon Kalapa Village, District of Central Bogor - Bogor City in 2011, using secondary baseline data NCD cohort study from Ministry of Health in 2011, with a sample of 960 people and a crosssectional design study. In multivariate analysis with Cox regression showed no significant association between obesity and asthma after controlled with variabel aged, education level and smoking (PR = 0,674; 95% CI 0,387 ? 1,174). The need for further research on obesity and asthma with a lrger number of sampels, younger age groups and a better design study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>