Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pramoedya Ananta Toer adalah sosok fenomenal yang sangat menarik untuk diteliti. Karya-karyanya mampu memberi semangat bagi para pejuang hak asasi manusia dan sebaliknya kadang-kadang ia menjadi momok bagi pemerintah."
490 KAN 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nuansa Mahardhika
"ABSTRAK<>br>
Sosialisme sebagai sebuah ideologi dan organisasi gerakan pernah hadir dalam rangka melakukan perjuangan sesuai prinsipnya di Indonesia. Kehadiran tersebut menyisakan sejarah menarik yang tertulis tidak hanya pada buku sejarah, melainkan juga pada karya sastra. Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mencari dan memperlihatkan karakteristik ideologi sosialisme yang bisa terdapat pada sebuah karya sastra. Buku Cerita dari Digul yang disunting oleh Pramudya Ananta Toer menyajikan lima buah cerita menarik yang menurut penulis kemungkinan besar erat kaitannya dengan ideologi sosialisme tersebut. Pada akhirnya, sebuah analisis sosiologi sastra dibutuhkan untuk menguji dan melihat kemungkinan tersebut.

ABSTRACT<>br>
Socialism as an ideology and movement organization had been present in order to do some hassle in Indonesia fit in with their tenet. Those presence left a fascinating history, not just in history book but also in literature book. The writer do this research with an objective to searching and then displaying those socialism ideology characteristic which is could be able in literature book. Cerita dari Digul book, which is an edit by Pramudya Ananta Toer, provide five interesting stories which is has possibilities to contain those socialism ideology, as far as the writer see it. At last, sociology of literature analysis is needed to examine and observe those possibility."
2017
S70187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Achdiat S.
"
ABSTRAK
Situasi kesejarahan yang diciptakan dalam karya-karya Pramoedya Ananta Toer menjadikan karya_-karyanya dianggap mempunyai acuan sejarah pada kurun tertentu. Dengan demikian terciptalah proses perekaman peristiwa-peristiwa sosial dalam masyarakat. Hal itulah yang terlihat dalam Arus Balik. Arus Balik mempunyai latar waktu yang jelas, seperti dalam kebanyakan karya-karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu abad ke-16 Masehi. Latar waktu tersebut mempunyai konsekuensi yang jelas terhadap masalah-masalah yang ada dalam karya Karya-karya Pramoedya Ananta Toer yang menggambarkan situasi dan kondisi sebuah masyarakat, yang didasarkan keinginannya memperlihatkan kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam masyarakat diejawantahkan dengan konsep kenyataan hulu dan hilir.
Masa transisi yang terjadi di Jawa pada abad ke-16 Masehi menyebabkan timbulnya berbagai masalah sosial dalam masyarakat. Salah satu masalah yang timbul dalam masyarakat adalah munculnya konflik atau benturan dalam masyarakat. Masalah tersebut erat kaitannya dengan masalah kekuasaan perniagaan dan penyebaran agama yang terjadi saat itu. Pokok-pokok persoalan itulah yang dibicarakan dalam skripsi ini.
Analisis dalam skripsi ini dibatasi pada tokoh dan latar cerita. Pengambilan .kedua unsur tersebut disebabkan kedua unsur tersebut dianggap unsur yang menghubungkan antara kenyataan yang terdapat dainrtr teks dan yang terdapat di luar teks bila dibandingkan dengan unsur-unsur lainya, seperti alur dan tema. Pendekatan yang dilakukan dalam analisis ini adalah sosiologi sastra sehingga tinjauan skripsi ini bersifat sosiologis.
Selain itu, dalam skripsi ini juga digambarkan bagaimana keadaan sosial masyarakat Jwaa pada abad ke-16 Masehi. Masalah-masalah seperti penyebaran agama, perdagangan, dan penyebaran agama menjadi tilik sentral dalam pembahasan novel ini.
Peristiwa dan kejadian dalam Arus Balik lebih banyak terjadi dan terpusat di Pesisir Utara Jawa dan Tuban. Kehidupan pesisir yang penuh dengan gejolak akibat aktivitas kegiatan masyarakat di sekitarnya menciptakan suasana tersendiri dalam karya ini. Banyaknya orang asing yang berkeliaran di pesisir juga menimbulkan masalah dalam masyarakat. Benturan-benturan dari berbagai kebudayaan terlihat di sini. Penciptaan pesisir sebagai latar cerita oleh pengarang adalah suatu hal yang tepat untuk melihat kondisi masyarakat pada abad ke-I6 Masehi. Selain itu, pesisir diperlihatkan sebagai pembentuk watak kepribadian masyarakat yang ada saat itu. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari aktivitas pesisir menyeabkan munculnya tokoh-tokoh seperti Adipati Tuban dan Syahbandar Tuban. Pesisir juga meneiptakan watak-watak keras dan berani seperti yang diperlihatkan ldayu dan Galeng. Gambaran pesisir dalam karya ini merupakan gambaran kondisi masyarakat abad ke- 16 Masehi.
Salah satu daerah pesisir yang dijadikan acuan dalam melihat masalah sosial masyarakat adalah Tuban. Sebagai sebuah bandar terkenal di Jawa, Tuban digambarkan dengan atribut kemegahan yang dicerminkan dalam kehidupan sosial Adipati Tuban dan istananya. Tuban digamharka n sebagai sebuah conloh kehidepaut sosiai masyarakat abad ke-16 Masehi yang didasari berbagai kepentingan di dalamnya.
Penggambaran tokoh dalam cerita ini telah dikonsep sejak awal oleh pengarangnya. Hal itu berkaitan erat dengan situasi abad ke-16 Masehi. Tokoh-tokoh tersebut telah ditempatkan pengarangnya mewakili berbagai golongan, kepentingan, status, dan kelas berdasarkan kehidupan sosial yang terdapat dalam cerita. Masing_-masing tokoh hadir dengan latar belakang budaya dan kepentingan yang berbeda, yang seringkali menyebabkan benturan di antara mereka.
Dalam analisis terhadap novel ini disimpulkan bahwa ada tiga kontlik yang menonjol dalam cerita ini. Konflik-koflik itu erat kaitannya dengan situasi yang terjadi saat itu. Konflik-kontlik itu diwakili masing-_masing tokoh di dalam cerita, sehingga setiap tokoh dapat dikatakan mewakili salah satu konflik yang terdapat di dalamnya meskipun ada beberapa tokoh yang dominan muncul dalam setiap konflik, seperti Adipati Tuban dan Galeng. Di sini pengarang berusaha menampilkan fakta dan fiksi sebagai sebuah kesatuan cerita.
Skripsi ini tidak membahas apakah novel ini termasuk sebuah novel sejarah atau tidak. walaupun oleh pengarangnya karya ini disebut sebagai sebuah novel sejarah. Hal itu disebabkan terdapat konsekuensi tertentu dalam membicarakan apakah sebuah karya masuk ke dalam klasifikasi novel sejarah. Konsekuensi itu berhadapan dengan data, fakta. tanggapan, dan rekonstruksi yang dilakukan pengarang terhadap sebuah peristiwa sejarah yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang hanya berkaitan dengan peristiwa sejarah di dalamnya sedangkan isi cerita atas sesuatu yang ingin diungkapkan lewat karya itu pada akhirnya akan dilakukan begitu saja.
"
1997
S10949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Mulyowati
"Skripsi ini menganalisis tokoh Midah dalam Midah, si Manis Bergigi Emas (MSMBE) karya Pramoedya Ananta Toer. Tokoh tersebut dianalisis menggunakan pendekatan gender. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan gagasan gender yang ada dalam MSMBE melalui penggambaran tokoh Midah. Penggambaran ini terlihat dari analisis tokoh Midah dalam memandang dirinya sendiri dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang lain. Tokoh-tokoh tersebut adalah Hadji Abdul, Ibu Midah, Riah, Ahmad, Rois, Nini, dan Mimin. Selain itu, penulis juga ingin menunjukkan perspektif pengarang mengenai konsep gender yang ada dalam MSMBE. Perspektif pengarang tersebut akan dilihat dari gambaran tokoh-tokohnya. PeneIitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah penelitian karya sastra yang berperspektif gender. Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat membantu pembaca dalam memahami karya sastra yang berperspektif gender."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scherer, Savitri
Depok: Komunitas Bambu, 2012
928 SAV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boef, August Hans den
Depok: Komunitas Bambu, 2008
899.22 BOE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Ardhi
"Skripsi ini membahas pemikiran kaum nasionalis kiri, tentang kebudayaan dalam sebuah rubrik di Bintang Timur yang bernama ?Lentera. Skripsi ini mengambil periodisasi tahun 1962-1965. Tahun 1962 adalah awal mula munculnya lembaran kebudayaan Lentera, sedangkan 1965 merupakan tahun ketika Bintang Timur dibredel oleh pemerintah akibat G30S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran dalam Lentera dipengaruhi oleh semangat rezim Demokrasi Terpimpin yang menjalankan politik sebagai panglima, dan kebudayaan sebagai salah satu bidang yang diperhatikan. Hal ini memperlihatkan memperlihatkan bahwa Lentera adalah salah satu pihak yang konsisten dalam mendukung konsepsi politik Presiden Soekarno.

The focus of this study is The left Nationalist thought, about culture in Bintang Timur's rubric 'Lentera'. The period of the study is between 1962-1965. In 1962, Lentera was started and 1965 was the time when Bintang Timur was banned by the government as a result of G30S. The result of this study shows that the thought in Lentera was influenced by the spirit of the Guided Democracy regime, who run 'politics as commander' and culture as one of the concerning area. It shows that 'Lentera' is a consistent proponent who supported President Soekarno's conception politics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vltchek, Andre
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2006
809.8 VLT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Scherer, Savitri
Depok: Komunitas Bambu, 2019
899 SCH f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>