Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kinerja kode low-density parity-check (LOPC) pad a kanal A WGN dan kanal Rayleigh fading tanpa diversitas mudah kita jumpai, tetapi kinerjanya pad a kanalfading dengan diversity combining masih sulit kita temukan. Makalah ini menyajikan kinerja kode LOPC pada kanal Rayleigh fading dengan diversity combining pada sisi penerima. Skema kombinasi yang akan digunakan pada penerima adalah selection- combining (SC), equal-gain combining (EGC), dan maximal-ratio combining (MRC). Hasil simulasi menunjukkan bahwa kinerja BER terbaik diberikan oleh skema kombinasi MRC, lalu diikuti oleh EGC dan Sc. Dengan penggunaan kode LOPC, mampu memberikan coding gain yang besar ketiga skema tersebut. Namun peringkat keunggulan kinerja dari skema MRC, EGC, dan SC tetap tidak berubah,"
620 JURTEL 16:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ultrawideband (UWB) is a wireless application technology that is operated at frequency of 3.1 GHz-10.6 GHz and has fractional bandwidth greater than0.2 UWB system is designed to be operated with low power and can be operated in 60 th indoor and outdoor channels...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Martantri Permata Sari
"ABSTRAK
Analisa unjuk kerja modulasi lcode trellis S phase-shw' keying (TC-SPSK)
telah dilalcukan dengan teknik diversitas wang maxima/ ratio combining (MRC) dan telcnik diversitas Selection combining (SC) tanpa adanya interferensi. Pada skripsi ini akan dianlisa unjuk kerja 4 state TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik cliversitas ruang hybrid selection maxima! roiio combining (HSIMRC) pada kanal dengan fading flat Rayleigh.
Analisa unjuk kerja 4 store TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik diversitas HSil\/[RC akan dilalcukan dengan mengunakan bahasa pemrograman Matlab yang alcan ditunjukkan sebagai gratik hubungan bii error rare (BER) terhadap signal ro noise roiio (SNR), dirnana unjuk kerja teknik diversitas HS/`l\/[RC akan dibandingkan terhadap teknilc diversitas MRC. Dari hasil analisa gratik dapat dilihat bahwa untuk penggunaan jumlah cabang yang sama yaitu L buah cabang, tekrtilc diversitas I-ISIMRC memberikan unjuk kerja yang lebih baik dari pada teknik diversitas MRC. Dengan Cara ini maka penyederhanaan alat dapat dilalcukan dan clengan daya yang sama akan dapat diperoleh unjuk kerja yang lebih baik

"
2001
S39863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djamhari Sirat
"The Hidden Markov Model (HMM) is a frequently used tool in scientific research for recognizing pattern. This study discusses signature recognition using HMM where the signature image is transmitted from the remote station to the headquarter office by wireless because the remote station was not provided by the original signature as a reference. Generally, the transmission of radio communication has been corrupted with Additive White Gaussian Noise (AWGN) over the Rayleigh fading channel. To reduce the number of bits in the bitstream, the signal prior to transmission was compressed by means of run-length encoding (RLE), also known as source coding. The signature image detected from the receiver was processed in the computer using the HMM. The successful rate of recognition was 0-36% without compression and 60-76%with compression."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2011
UI-IJTECH 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Ika Desyana Putri
"Analisis survival membutuhkan data survival yang terdiri dari waktu survival sekumpulan objek. Data survival dapat berbentuk data lengkap maupun tersensor. Namun data survival biasanya merupakan data tersensor. Salah satu data tersensor yang sering digunakan adalah data tersensor kanan tipe II yaitu merupakan data waktu kejadian dimana pengamatan dihentikan setelah diperoleh r objek pertama yang mengalami kejadian dari n objek yang diuji. Dilakukan pengamatan data survival tersensor kanan tipe II diperoleh grafik fungsi survival, fungsi survival serta fungsi kepadatan probabilitas yang merepresentasikan data tersebut. Fungsi kepadatan probabilitas data tersebut merupakan fungsi dari sebuah variabel random berdistribusi Rayleigh. Karena parameter tidak diketahui selanjutnya dilakukan penaksiran parameter.
Dalam skripsi ini dicari penaksir parameter distribusi Rayleigh pada data survival tersensor kanan tipe II dengan metode Bayes menggunakan dua fungsi loss yaitu Square Error Loss Function SELF dan Precautionary Loss Function PLF. Selanjutnya dilihat sifat bias dari penaksir parameter tersebut. Kemudian membandingkan hasil taksiran parameter dari kedua fungsi loss berdasarkan Mean Square Error MSE yang dihasilkan melalui simulasi data. Misalkan adalah parameter yang akan ditaksir, untuk diperoleh PLF memberikan hasil taksiran yang baik dan untuk diperoleh SELF memberikan hasil taksiran yang baik. Taksiran dikatakan baik apabila nilai MSE yang dihasilkan semakin kecil.

The survival analysis requires survival data consisting of survival time of a set of objects. Survival data can be either complete or censored data. However, survival data is usually censored data. One of the censored data that is then used is the right type censored data type II that is the time data of the events used to find the objects that exist. Recurrence of right type categorized survival data is obtained by graph of survival function, survival function and probability function which represents the data. The probability data relation function is a randomly distributed Rayleigh variable. Because the parameter is unknown, parameter estimation is performed.
In this thesis is searched the estimator of Rayleigh distribution parameter on the right type categorized survival data type II with Bayes method using two loss function that is Square Error Loss Function SELF and Precautionary Loss Function PLF. A bias viewpoint of the estimator 39s parameter. Then compare the parameter estimation results of the second function based on Mean Square Error MSE generated through data simulation. Let be the parameter to be estimated, for le 1 obtaining the PLF gives good estimates and for 1 the SELF result gives a good estimation result. The estimate that the resulting MSE values is getting smaller.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Denny Ariansyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Kosasih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor motivasi, kepuasan kerja, kepemimpinan dan pelatihan terhadap kinerja pejabat eselon V BAKN. Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima variabel terdiri dari empat variabel babas (X) dan satu buah variabel terikat (Y). Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Kantor Badan Administrasi Kepegawaian Negara Pusat di Jakarta dengan jumlah populasi 170 orang dan besar sampel untuk dianalisa berjumlah 90 orang.
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model korelasi berganda dan korelasi parsial dengan metode Stepwise Regression menggunakan program statistik SPSS For Windows 6.0. Untuk .menjawab tingkat signifikansi setiap variabel penduga digunakan uji F (Fisher) test.
Hasil penelitian ini secara umum menjelaskan bahwa dalam evaluasi menyeluruh terhadap semua variabel yang digunakan dalam memprediksi tingkat kinerja pejabat eselon V, dan berdasarkan keluaran yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik dengan metode stepwise regression, dapat diketahui bahwa terdapat satu variabel bebas yaitu variabel motivasi tidak muncul dalam perhitungan statistik tersebut. Hal ini menunjukkan variabel tersebut tidak mempunyai korelasi dengan tingkat kinerja pejabat eselon V. Secara berurutan faktor pelatihan merupakan faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja pejabat eselon V. Selanjutnya faktor kepuasan kerja dan kepemimpinan menjadi faktor-faktor yang cukup dominan dan signifikan.
Hasil perhitungan statistik menggunakan metode stepwise regression terbukti adanya hubungan atau korelasi gabungan antara variabel motivasi, kepuasan kerja, kepemimpinan dan pelatihan terhadap variabel kinerja dengan angka koefisien korelasinya adalah kuat (r = 0,638). Secara individual, masing-masing variabel bebas, melalui perhitungan statistik, terbukti mempunyai korelasilhubungan dengan variabel kinerja dengan koefisien korelasi masing-masing sebagai berikut : hubungan variabel pelatihan dengan kinerja pejabat eselon V adalah sedang (r = 0,543); variabel kepuasan kerja dengan kinerja pejabat eselon V adalah kuat (r = 0,608); dan variable kepemimpinan dengan kinerja pejabat eselon V adalah kuat (r = 0,633).
Pelatihan pegawai mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja pejabat eselon V, oleh karena itu pelatihan harus terus menerus ditingkatkan baik mutu maupun kualitasnya untuk meningkatkan profesionalisme pegawai. Kepuasan kerja juga harus terus menerus dilakukan upaya peningkatannya antara lain peningkatan kondisi dan lingkungan kerja. Hal-hal lain yang perlu ditingkatkan adalah berkaitan dengan tingkat kemampuan dalam kepemimpinan, baik untuk kemampuan teknis maupun kemampuan manajerial."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warsini
"Sebagai upaya pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundangan di bidang ketenagakerjaan telah disusun suatu system pengawasan ketenagakerjaan, yang melibatkan peran serta fungsi pegawai pengawas ketenagakerjaan.
Jika diamati lebih jauh maka tugas dan fungsi pegawai pengawas ketenagakerjaan dapat diartikan sebagai tugas untuk memberikan : 1. protection, 2. personal and maintanance services, dan 3. Information and advising dalam skala kepentingan tenaga kerja secara langsung dan kepentingan pengusaha secara tidak langsung.
Dalam rangka melaksanakan tugas pembangunan ketenagakerjaan yang bertumpu pada keberhasilan perencanaan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan, perlu didukung oleh kinerja pegawai pengawas ketenagakerjaan dilapangan yang tangguh, dimana kinerjanya pada saat ini nampak sangat rendah. Untuk itu maka telah dilakukan-penelitian di Kanwil Depnaker DKI. Jakarta terhadap k.inerja pengawas ketenagakerjaan dengan menggunakan metode survey, dilakukan terhadap 40 (empat puluh) responden.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data temuan hasil penelitian, yang di analisis dengan menggunakan perhitungan dalam bentuk rumus Chi Kuadrat, ditemukan indikator bahwa faktor-faktor kepemimpinan, kemampuan dan motivasi, organisasi dan tata kerja, ternyata mempunyai hubungan yang sangat erat dengan peningkatan kinerja pengawas ketenagakerjaan.
Oleh karena itu dapat di kemukakan beberapa saran sebagai berikut :
Dari aspek Kepemimpinan perlu dilakukan upaya : a. meningkatkan waskat, b. pemberian reward and punishment berdasarkan prestasi, c. mengisi DP3 secara obyektif dan d. melaksanakan bintal rohani, dan memberikan teladan intensif.
Dari aspek kemampuan dan motivasi perlu dilakukan upaya : a. melaksanakan seleksi ketat terhadap calon pegawai pengawas, b. mengadakan reformasi diklat agar sesuai dengan kebutuhan jabatan pengawas ketenagakerjaan.
Dari Aspek organisasi dan tata kerja : a. penyederhanaan struktur organisasi, b. menerapkan standar operatif, c. pembagian tugas dan tanggung jawab secara proporsional, d. melaksanakan rotasi , e. melaksanakan evaluasi secara rutin."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>