Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bentuk tradisional akupunktur didasarkan pada rangsangan titik akupunktur pada tubuh dengan menyisipkan jarum logam, tusuk jarum merupakan mekanisme biologis yang dapat memengaruhi aktivasi intrinsik dan ekstrinsik setelah stimulasi titik akupunktur. Beberapa penelitian efek pengobatan terapi akupunktur klinis Diabetes Mellitus terutama Non Insulin tergantung efektivitas tipe berat atau ringannya penyakit, pengaruh itu akan lebih baik blla dikombinasi dengan mengendalikan diet dan melakukan latihan lebih akan mempercepat pemulihan. Penelitian modem menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat mengontrol tingkat gula darah, terutama dengan menyesuaikan tingkat molekul insulin, meningkatkan sekresi insulin, mengontrol kembali, dan mengatur sistem saraf pusat. Dari semua fungsi yang paling penting peningkatan reseptor sel sa saran oleh insulin. Pendekatan dasar penelitian untuk laboratorium hewan (kelinci dan tikus) oleh stimulasi elektro, streptozotocin dan injeksi aloksan monohidrat korelasi morphofunction memvisualisasikan sel 13 pankreas. reseptor insulin dan profillistrik tilik pankreas tertentu di permukaan tubuh. Hubungan antara biofisik, morfologi dan studi fiswlogis titik akupunktur pada he wan diabetes dan pasien diabetes untuk dasar model akupunktur sebagai pengobatan altematif untuk diabetes mellitus. "
610 BULHSR 13:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Wati
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan stress. Relaksasi dengan terapi murotal Al-Qur?an merupakan terapi yang dapat mengatasi hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi murotal Al-Qur?an terhadap kadar glukosa darah pada DM tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre-post with control group. Jumlah sampel 39 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu 20 orang dalam kelompok intervensi dan 19 orang pada kelompok kontrol, pemilihan responden purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji Anova repeated measure.
Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi murotal Al-Qur?an terhadap penurunan kadar glukosa darah sebesar 61 mg/dl (p=0,029, ∝= 0,05). Kesimpulan penelitian ini, terapi murotal Al-Qur?an efektif menurukan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause stress. Murotal Qur'an relaxation therapy is a therapy that suggested to reduce hyperglycemia. This study aimed to examine the effect of murotal Qur'an therapy on blood glucose levels. This study design was quasi-experimental pre-post with control group. Number of samples are 39 people who were divided into two groups: the intervention group consist of 20 people, and 19 people in the control group, the selection of participants with purposive sampling. Statistical tests were using repeated measure Anova test.
The results of this study found there was an effect of murotal Qur'an therapy to decrease blood glucose levels (p = 0.029, α = 0.05). In conclusion, murotal Qur'an therapy effectively to decrease blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fierdania Yusvita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kejadian DM Tipe 2 pada pekerja PT.X Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besaran kontribusi variabel independen (lokasi kerja, masa kerja, perilaku merokok, dislipidemia) terhadap variabel dependen (risiko DM tipe 2, usia, indeks masa tubuh, ukuran lingkar abdomen, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, riwayat konsumsi obat anti-hipertensi, riwayat kadar glukosa tinggi dalam darah dan riwayat keluarga dengan DM). Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 373 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen Medical Check Up (MCU). Proses input data menggunakan software EpiData dan Excel dan proses analisis dengan menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko DM tipe 2 pada pekerja di PT.X dipengaruhi oleh faktor risiko di antaranya faktor individu (usia, Indeks Masa tubuh, ukuran lingkar pinggang, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah setiap hari, konsumsi obat-obatan anti hipertensi dengan rutin, riwayat pernah memiliki hasil pengukuran glukosa di atas normal, riwayat keluarga dengan DM, Lokasi Kerja dan dislipidemia (p value = 0,00). Dapat disimpulkan bahwa semua pekerja permanen PT. X berisiko menderita DM Tipe 2. Disarankan untuk mengotimalkan program manajemen kesehatan kerja dan promosi kesehatan terkait diabetes melitusdi tempat kerja.

The aims of this study is to analyze the risk of diabetes mellitus type 2 incident on workers of PT.X 2014. This study uses a quantitative approach with cross sectional study design which conduted to determine the contribution of independent variables (age, BMI, waist circumference size, physical activity, consumption of vegetables and fruits, anti-drug hypertension consumption, a history of high levels of glucose in the blood and family history with DM, the location of the work, the work?s period, the behavior of smoking, hypertension) to the dependent variable (risk of DM type 2). This study uses the total sampling (373 people). The data was collected using medical check up?s document. Processing the data in this study using SPSS.
This study found that there are risk factors of diabetes mellitus on workers at PT X including individu factor such as age, body mass index, waist circumference, physical activity, daily consumption of fruits and vegetables, history of antihypertensive drug treatment, high blood glucose, family history with DM, location of work and dislipidemia ( p value = 0.00 ). It can be concluded that risk of diabetes mellitus type 2 on workers including low risk. Management advised to optimizing occupational health program and promotion of health at work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1970
616.462 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Aurora Prathita
"Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) terutama DM tipe II merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memiliki peningkatan insiden dalam dekade terakhir. Komplikasi mikrovaskular yang sering ditemui pada DM tipe II adalah penyakit ginjal akibat diabetes. Akupunktur merupakan bentuk pengobatan yang telah banyak digunakan pada pengobatan diabetes dan penyakit akibat komplikasi diabetes. Tujuan penelitian ini adalah melihat efek akupunktur terhadap gambaran histologi ginjal yang diinduksi DM tipe II terhadap ginjal.
Metode : Penelitian ini mengamati jaringan ginjal secara histologi di bawah mikroskop cahaya. Sampel diambil dari organ ginjal hewan coba dari penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa STZ dapat menyebabkan hiperglikemia akibat kerusakan sel b pankreas. Sampel sebanyak 18 ginjal yang terdiri dari kelompok kontrol, kelompok DM dan kelompok DM+Akupunktur. Kemudian masing-masing ginjal diproses hingga menjadi preparat dan dipulas menggunakan Hematoxylin Eosin (HE) dan Masson’s Trichrome (MT). Dilakukan pengamatan dan analisis pada endotel, podosit, sel mesangial, membran basal pada glomerulus, dan sel-sel tubulus ginjal serta ada tidak nya pembentukkan jaringan ikat di setiap kelompok. Hasil-hasil yang diperoleh kemudian di uji secara statistik.
Hasil : Didapatkan perbedaan yang bermakna terhadap kerusakan sel-sel tubulus ginjal antara kelompok kontrol dengan kelompok DM. Sebaliknya tidak didapatkan adanya perbedaan bermakna terhadap kerusakan sel-sel tubulus ginjal antara kelompok kontrol dibandingkan kelompok DM + Akupunktur. Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada kerusakan sel endotel dan podosit, penebalan membran basal dan densitas mesangial antara kelompok kontrol dengan kelompok DM dan kelompok DM dengan kelompok DM+Akupunktur.
Kesimpulan : Pemberian akupunktur pada tikus DM Tipe II dapat memperbaiki kerusakan sel-sel tubulus ginjal

Introduction: Diabetes Mellitus (DM), especially DM type II is a degenerative disease that has an increasing incidence in the last decade. Microvascular complications that are often encountered in type II DM are kidney disease due to diabetes. Acupuncture has been widely used in the treatment of diabetes and complications of diabetes. The purpose of this study was to examine the effect of acupuncture on the renal histology induced by type II DM on the kidneys.
Methods : This study observes kidney tissue histologically under a light microscope. Samples were taken from the kidney organs of experimental animals from previous studies which proved that STZ can cause hyperglycemia due to damage to pancreatic b cells. A sample of 18 kidneys consisted of a control group, a DM group and a DM+Acupuncture group. Then each kidney was processed into preparations and stained using Hematoxylin Eosin (HE) and Masson's Trichrome (MT). Observations and analyzes were carried out on endothelium, podocytes, mesangial cells, glomerular basement membrane, and renal tubular cells as well as the presence or absence of connective tissue formation in each group. The results obtained were then tested statistically.
Results : There were significant differences in renal tubular cell damage between the control group and the DM group. On the other hand, there was no significant difference in renal tubular cell damage between the control group and the DM + Acupuncture group. There were no significant differences in endothelial and podocyte cell damage, basement membrane thickening and mesangial density between the control group and the DM group and the DM group and the DM+Acupuncture group.
Conclusion: Administration of acupuncture in Type II DM rats can repair damage to renal tubular cells
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Nusrianto
"ABSTRAK
Penelitian yang ada memperlihatkan bahwa lemak visceral memiliki peran yang lebih penting dibandingkan lemak subkutan dalam patogenesis resistensi insulin dan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Visceral Adiposity Index (VAI) merupakan rumus yang dikembangkan untuk mengestimasi akumulasi lemak visceral pada populasi Kaukasia dan memiliki nilai prediksi yang baik terhadap kejadian DMT2.

Tujuan. Untuk mengetahui apakah VAI dapat digunakan sebagai prediktor DMT2 pada populasi Indonesia.

Metode. Penelitian ini merupakan studi Kohort retrospektif, menggunakan data sekunder dari Studi Kohort PTM Litbangkes di Bogor tahun 2011-2016. Subyek dengan usia 25-65 tahun yang tidak menderita DMT2 di awal penelitian diobservasi. Insiden DMT2 baru dicatat, Uji Hipotesis yang dilakukan adalah uji cox regression multivariat. Analisis statistik dipisah berdasarkan gender.

Hasil. Subyek yang terinklusi penelitian 2852 orang (834 pria dan 2018 wanita). Didapatkan 149 kejadian DMT2 baru dalam observasi. Analisis multivariat VAI kuartil 4 merupakan prediktor independen terhadap kejadian DMT2 (HRadj Pria : 3,592 (1,34-9,6; p 0,001); Wanita: 2,95 (1,24-5,69; p 0,008)) dengan Attributable risk laki-laki AR: 74/1000; AR%: 75% dan  perempuan AR: 65/1000; AR%: 72%.

Kesimpulan. Visceral Adiposity Index (VAI) merupakan prediktor independen terhadap kejadian DMT2 pada populasi di Indonesia.


ABSTRACT
It has been reported that visceral fat plays a relatively more significant part in the progression to type 2 diabetes (T2DM) than subcutaneous fat. Visceral Adiposity Index (VAI) is an equation model developed in Caucasian to estimate visceral fat accumulation, and has been reported to better predict the development of T2DM.

Objective. To assessed whether VAI can be used as a predictor of T2DM in Indonesian population.

Method. We analysed a secondary data from the Bogor Non-communicable Diseases Cohort Study 2011-2016 which involved participants aged 25-65 years old without T2DM at baseline. Newly occurred diabetes were observed. DMT2 is define as having fasting plasma glucose ≥126 mg/dL, and or 2 hours post prandial blood glucose ≥ 200 mg/dL, or was diagnosed as DMT2 by a healthcare professionals. The role of VAI as the predictor for T2DM was analysed using Multivariate Cox regression.

Result.  We observed 2852 subjects (834 male and 2018 female). A total number of new DMT2 case were 149. Multivariate analysis shown that 4th quartile of VAI were independent predictor to DMT2 incidence (HRadj Male: 3,592 (1,34-9,6; p 0,001); Female: 2,95 (1,24-5,69; p 0,008)) with attributable risk within male population AR: 74/1000; AR%: 75% and female  AR: 65/1000; AR%: 72% respectively.

Conclusion. VAI is an independent predictor for T2DM in Indonesian population."

2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dillard, James
"Explores options such as Chinese and Ayurvedic medicines, chiropratic, acupuncture, osteopathy, acupressure, massage, hypnotism, biofeedback, herbs, etc"
New York: IDG Books, Foster City, CA, 1998
615.5 DIL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Snyder, Mariah
New York: Springer, 2002
610.73 SNY c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: McGraw-Hill, 2005
616.462 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Persepsi nyeri setiap individu tergantung pada faktor fisiologis dan psikososial. Pada
faktor fisiologis rangsangan nyeri dibawa ke serebra melalui tulang belakang, spino
talamik lateral, medula, pons dan mesensefalon, sehingga individu menyadari adanya
nyeri, lokasi, jenis dan intensitasnya. Sedangkan faktor psikososial antara lain
meliputi masa lalu, emosi, lingkungan dan budaya. Kedua faktor fisiologis dan
psikososial mengkontribusi terhadap persepsi nyeri seseorang (Berger & Williams,
1999). Nyeri yan timbul akibat adanya kelainan kaki klien diabetes mellitus atau
diabetic foot akibat gangguan pembuluh darah, gangguan syaraf infeksi dan stress
mekanik atau pemakaian alas kaki yang sempit sehingga mudah melukai kulit yang
dapat berubah menjadi gangren. Kelainan kaki diabetic ini merupakan salah satu
komplikasi diabetes yang sangat ditakuti, dan sampai saat ini masih kurang
diperhatikan (diabetes edukator, 1993). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
persepsi nyeri klien dibetes melitus yang, mangalami gangguan tungkai. Penelitian ini
dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto dengan jenis penelitian deskriptif tinjauan
sederhana Penelitian dilakukan terhadap 30 responden rawat jalan. Pengumpulan
data dengan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data demografi, rata-rata
skor persepsi nyeri positive dan negative pada klien diabetes yang mengalami gangguan
tungkai. Hasilnya mengatakan bahwa klien laki-laki yang, berusia lebih dari 60 tahun
dapat mentoleransi rasa nyeri. Hal ini terdapat juga dalam teori bahwa persepsi nyeri
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, pengalaman nyeri dan pengetahuan Hal ini
dapat dibuktikan bahwa klien yang telah lama mengalami diabetes dengan ganguan
tungkai, usia yang telah dewasa, berpengetahuan dan berwawasan luas serta lebih
banyak pada klien laki-laki lebih bertoleransi terhadap nyeri"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5227
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>