Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendy Endarwan
"PT. Tri Dharma Wisesa (TDW ) merupakan produsen rem otomotif pertama di Indonesia dengan technical assistance dari Akebono Brake Industry Co. Ltd. Jepang. Dalam perkembangan selanjutnya, Akebono membeli sebagian saham TDW dengan rencana untuk melakukan ekspor produk ke Malaysia, Thailand dan Filipina.
Dalam upaya mempertahankan pangsa pasar domestik dan meningkatkan pangsa pasar ekspor yang memiliki tingkat kompetisi 1tinggi, TDW menghadapi masalah perumusan dan implementasi strategi bersaing yang tepat dalam rangka mempertahankan diri dan mengembangkan keunggulan bersaing berkesinambungan dengan tujuan memperoleh tingkat pengembalian di atas normal.
Untuk memecahkan persoalan tersebut, ruang lingkup pembahasan meliputi analisa terhadap strategi perusahaan, analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan serta analisa alternatif strategi terbaik bagi perusahaan. Metode analisa meliputi teknik Value Chain Analysis, Competitive Profile Matrix, TOWS Matrix, Boston Consulting Group Matrix dan Quantitative Strategic Planning Matrix.
Berdasarkan hasil analisa, strategi keunggulan biaya merupakan alternatif strategi bersaing terbaik bagi TDW untuk mempertahankan keunggulan bersaing dalam pasar domestik dan ekspor. Implementasi strategi keunggulan biaya melalui proses efisiensi dan kompetensi melayani pasar regional ASEAN, akan memberi kontribusi besar terhadap keunggulan bersaing perusahaan yang selama ini sangat tergantung kepada kebijakan proteksi pemerintah terhadap praktek monopoli."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
"PT. Tri Dharma Wisesa (TDW) merupakan produsen rem otomotif pertama di Indonesia dengan technical assistance dari Akebono Brake Industry Co. Ltd. Jepang. Dalam perkembangan selanjutnya, Akebono membeli saham TDW dengan rencana untuk melakukan ekspor produk ke beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam serta beberapa negara Eropa dengan perantaraan Marketing Akthono Jepang.
Dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan timbulnya perdagangan global serta pemberlakuan single vendor oleh setiap principal maka TDW berusaha melakukan pembenahan baik dari segi teknis, manajemen, sumber daya manusia dan teknologi informasi.
Salah satu program yang dipakai adalah perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement) yaitu dengan menggalakkan Quality Control Circle, Suggestion System, dan Implementasi Sistem Produksi Toyota (SPT). Dengan program tersebut, TDW mernperoleh. banyak manfaat, diantaranya menjadi tuan rumah Sistem Produksi Toyota Seminar Sedunia dan menjadi proyek percontohan bagi Implementasi SPT.
Berdasarkan hasil analisis, implementasi SPT memberikan keunggulan lain seperti reduksi waktu set-up mesin, cycle time, jumlah persediaan yang ada di lini produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah produk cacat, claim rate, dan biaya produksi (manufacturing cost). Implementasi SPT memberikan keunggulan biaya produksi melalui proses efisiensi dan kualitas produk, sehingga dapat menghasilkan kontribusi besar terhadap keunggulan bersaing dertgan produk - produk yang sejenis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IMK Kristiani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Hendra
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Widjaja
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Siti Nurliyah
"Indonesia yang berpenduduk sekitar 220 juta jiwa, menjadi tempat yang potensial untuk pertumbuhan bisnis. Salah satu bisnis yang sedang berkembang di Indonesia adalah bisnis asuransi jiwa. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi bruto mencapai Rp 32,4 triliun di Bulan September 2007 (naik 71% dibandingkan periode yang sama tahun 2006).
Terbukti bahwa bisnis asuransi jiwa merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia. Meski begitu, penetrasi pasar asuransi jiwa baru mencapai 3%. Dalam hal ini, kesadaran masyarakat untuk mengasuransikan jiwanya harus ditingkatkan atau memang kemampuan masyarakat kita untuk membayar premi masih terbatas.
Peluang pemasaran asuransi terbuka lebar, tetapi pebisnis asuransi harus melihat bahwa pemain bisnis ini tidak sedikit. Selain pemain lokal, berdatangan juga perusahaan dari luar yang menggandeng perusahaan lokal. Belum lagi adanya konglomerasi besar di Indonesia yang ikut menambah daftar perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Persaingan di bisnis ini menjadi sangat ketat dengan jumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia mencapai 62 perusahaan.
Perkembangan asuransi jiwa bisa ikut menggerakan denyut ekonomi secara makro. Dana yang disimpan di perusahaan asuransi jiwa bisa dipakai sebagai dana untuk proyek-proyek jangka panjang pemerintah. Pemerintah sangat berharap bahwa perusahaan asuransi jiwa bisa memperkuat fungsinya sebagai pilar ekonomi bangsa ini.
PT. AJ. X sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa, merupakan perusahaan yang mampu bertahan menghadapi persaingan. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT. X harus mempunyai strategi bersaing agar dapat bersaing dan dapat bertumbuh.
Berdasarkan analisa SWOT , PT. X berada pada kuadran I, artinya perusahaan memiliki kekuatan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan dituntut untuk melakukan strategi yang agresif. Perusahaan juga dituntut lebih giat untuk membuat produk unit link yang disukai konsumen, membuat kanal distribusi Bancassurance, membenahi SDM, pembukaan cabang yang sesuai dengan pasar di kota tempat cabang tersevut dibuka dan meningkatkan CSR.
PT. AJ. X memiliki beberapa kelebihan diantaranya kanal distribusi yang beragam, memiliki produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, merupakan anak perusahaan satu konglomerasi besar sehingga menjadi kekuatan tersendiri, memiliki Sertifikasi ISO 9001/2000 yang dapat meyakinkan konsumen bahwa proses bisnis lelah sesuai dengan standarisasi internasional serta didukung pembangunan infrastruktur dan teknologi. Kelebihan tersebut dengan disertai strategi-strategi baru yang telah disebutkan di atas, bisa membuat perusahaan dapat bersaing, terus tumbuh, dan menjalankan fungsinya sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi bangsa ini.

Indonesia, with its more or less 220 million people, has become a potential place for the growth of business. One of the businesses that are expanding in Indonesia is the life insurance business. The Indonesian Association of Life Insurance noted the premium bruto of total eamings as reaching Rp. 32.4 trillion in September 2007 (going up 71% compared to the same period in 2006).
It is evident that the life insurance business is growing in Indonesia. Nonetheless, the market penetration of life insurance has only reached 3 percent. It indicates that people’s awareness to insure their lives needs to be increased, or perhaps our people’s ability to pay for insurance premium is still limited.
The opportunities for life insurance marketing are vast; however, those involved in life insurance business have to see that the players in this business are not few. Besides local players, foreign companies have also come and had a joint-venture with the local ones. Not to mention the existence of big conglomerates in Indonesia which add to the iist of life insurance companies in Indonesia. With the presence of 62 life insurance companies in Indonesia, the competition in this business has become very tight.
The expansion of life insurance business has also strengthened Indonesia’s macro economy. The fund kept in life insurance companies can be used to fiind long-term govemment projects. The govemment hopes that life insurance companies can enhance their fiinction as one of the economic pillars in this country.
As one of life insurance companies in Indonesia, PT AJ. X has proved its strength to survive amidst the fierce competition. In facing the tight competition, PT AJ. X needs to develop new strategies to be able to both compete and expand.
Based on SWOT analysis, PT AJ. X is now in quadran 1, which means that it has the power to take advantage of the existing opportunities and is challenged to apply aggressive strategies. The company is also expected to be more active in creating unit link products which customers would be very likely to like, making Bancassurance distribution canal, improving human resources, opening branches which suit the market condition in places where they are opened, and increasing the corporate social responsibility (CSR).
PT. AJ.X has some plus values, among other things: having diversity in distribution canals, making products suitable with the customers’ needs, having its own strength as a subsidiary company of one big conglomerate, owning ISO 9001/2000 Certiflcate which can convince customers that the business process has complied with the international standards, supported by development in infrastructure and technology. Along with the aforementioned new strategies, these values can make the company have a strong competitive power, keep on expanding, and perform its function as one of the country’s economic piliars.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26501
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan M. Zaeni
"Skripsi ini membahas mengenai peningkatan kapasitas produksi machining pada perusahaan pembuat komponen otomotif PT. Tri Dharma Wisesa. Produk yang dibuat di perusahaan ini diantaranya adalah Body Caliper dan Support Mounting. Dimana proses machining Body Caliper dan Support Mountinig tipe D38A dilakukan di Line Machining yang sama dengan tiga tipe lain yaitu tipe APV, Tipe F500, dan Tipe KZ. Peningkatan kapasitas setiap bulannya terus bertambah, dan pada akhirnya akan mengakibatkan kapasitas produksi di Line Machining tersebut berada pada level maksimum. Pada level ini apabila terdapat peningkatan maka proses yang terjadi sudah tidak normal lagi. Artinya apabila tidak segera ditindaklanjuti maka pemborosanlah yang akan terjadi. Pemborosan seperti over time operator yang diakibatkan oleh perencanaan yang kurang tepat, biaya overhead bertambah seiring dengan adanya over time, atau biaya dari penyimpanan yang tidak pada tempatnya, dll. Untuk mengantisipasi kenaikan kapasitas produksi, perusahaan dapat mengantisipasi dengan berbagai macam cara sehingga target produksi dapat tercapai. Ada tiga jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan seperti ini yaitu riset operasi, eksperimen langsung di line machining, dan pendekatan simulasi model. Pendekatan eksperimen langsung di lapangan tidak digunakan karena mahal dan bersifat merusak sistem meskipun cara ini yang paling akurat. Pendekatan riset operasi tidak pula digunakan karena cara ini tidak mudah diaplikasikan pada banyak keadaan. Sedang pendekatan simulasi model digunakan karena cara ini yang paling fleksibel untuk mengetahui performa sistem dan memudahkan analisis model yang kompleks.

This study describing about production capacity increased at PT. Tri Dharma Wisesa as an automotive component industry. Which the product of the company made is Body Caliper and Support Mounting. The machining of Body Caliper and Support Mounting with type of D38A was in the same machining line with other three type APV, F500 and KZ. The production capacity increased every month, and in the end it will caused the production capacity level at the maximum level. In this level, there will be abnormal process if there was an increased capacity. It means that, there will be a wasted. Waste like operator overtime that caused by unpredicted planning, the increased of overhead cost which's caused by overtime, or other cost from storage activity, etc. To anticipate the production increased, the company can do anything to achieve the target of production. There were three approaches which company can do to solve the problems, likes using Operation Research, trying experiment on the machining line at that time, or using model simulation. Trying experiment on the machining line was not chosen because of expensive and it's like ruin the system, even if this is the accurate way to do. Trying operation research is not chosen to caused by there was it can't applicable at any situation. And using the model simulation, because it's the flexible way to help analyze and know the performance of the system it self."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51832
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ekawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnayanti A. Halim
"ABSTRAK
Dalam pemasaran dibutuhkan sistem distribusi yang baik agar produk yang dipasarkan
dapat sampai ketangan konsumen yang sudah ditargetkan. Untuk mencapai
keberhasilan dalam pemasaran, sistem distribusi sangat berperan penting.
Pemilihan saluran distribusi merupakan keputusan yang paling menentukan, karena
penentuan saluran distribusi sangat menentukan keputusan pemasaran lainnya.
Dari sudut pandang ekonomi, fiingsi distributor adalah menjembatani perbedaan antara
keaneka ragaman barang dan jasa yang dihasilkan produsen dengan keaneka ragaman
barang yang dibutuhkan para konsumen.
Pada umumnya hampir semua produsen menyerahkan kegiatan distribusi kepada
perusahaan distribusi karena untuk membangun perusahaan distribusi diperlukan biaya
yang besar dan diperlukan konsentrasi karena perusahaan distribusi sangat
membutuhkan kemampuan operasional yang tinggi. Sedangkan bila produsen memiliki,
sendiri perusahaan distribusi maka biaya yang dikeluarkan lebih baik digunakan untuk
investasi dalam bisnisnya sendiri sehingga lebih menguntungkan dan dapat lebih
mengembangkan produknya.
Dari studi yang dilakukan, PT Faulding Indonesia merupakan perusahaan distribusi
yang berdiri sejak tahun 1992 dan mulai beeroperasi sejak Oktober 1995. Perusahan bergerak dalam bidang pendistribusian produk farmasi etikal kepada apotik baik yang
berada didalam maupun diluar mtnah sakit. Pada awal operasional PT Faulding
Indonesia hanya ada di Jakarta untuk melayani area Jabotabek dan awal tahun 1997
mulai dibuka cabang yang dipusatkan di Bandung untuk melayani Bandung dan daerah
disekitamya misalnya Tasikmalaya, Cirebon dan Iain-lain.
Seperti diketahui pada saat ini para distributor farmasi hams bersaing ketat agar dapat
berhasil, dan masalah yang dihadapi adalah :
1. Dalam upaya mendapatkan pangsa pasar yang besar ditempuh dengan cara
peningkatan pelayanan sehingga cendemng meningkatkan biaya.
2. Dalam upaya mendapatkan prinsipal hams mampu bersaing dalam memberikan
margin distribusi yang lebih rendah, yang dampaknya menumnkan keuntungan bagi
pemsahaan sehingga distributor tersebut hams dapat mengelola usahanya dengan
lebih efisien.
3. Seperti yang dialami PT Faulding Indonesia yang mempakan pemsahaan distribusi
farmasi yang bam berdiri di Indonesia maka diperlukan investasi yang besar untuk
mampu mengatasi masalah tersebut dengan memiliki strategi diferensiasi yaitu
dengan persiapan perangkat lunak dan keras yang memerlukan biaya tinggi yang
mempakan faktor keunggulan bersaing.
Dari analisis yang dilakukan terhadap PT Faulding Indonesia maka pemsahaan ini
memiliki berbagai keunggulan seperti:
1. PT Faulding Indonesia sebagai unit usaha dari Gmp Tempo dan Faulding- Australia
memiliki dukungan yang kuat dalam usahanya dalam bidang distribusi farmasi.
2. Prinsipal dapat diambil dari Grup Tempo sendiri sepeiti PT Tempo Scan Pacific dan
IPI yang merupakan manufaktur farmasi yang cukup besar.
3. Sistem distribusi dimana dari penerimaan pesanan, penyiapan barang, sistem
persediaan sampai pengiriman barang dalam sistem yang canggih karena semuanya
telah terprogram secara terkomputerisasi dan hal ini merupakan keunggulan
bersaing bagi PT Faulding Indonesia terhadap para konsumen dan juga merupakan
keunggulan komparative dalam mencari dan menarik prinsipal baru.
4. Adanya kemampuan finansial yang baik yang memungkinkan PT Faulding Indonesia
untuk mengadakan ekspansi, diversifikasi dan konsentrasi.
5. Salah satu key success faktor dalam pengoperasionalan perusahaan yaitu dengan
adanya phone order clerk yang terlatih dengan baik, sehingga pesanan dapat
diterima, disiapkan dan dikirimkan kepada pelanggan dengan waktu cepat.
6. PT Faulding Indonesia mempunyai fokus dalam usahanya yaitu hanya
mendistribusikan obat etikal dengan segmen pasar apotik baik yang didalam
maupun diluar rumah sakit.
Disamping kekuatan, maka PT Faulding Indonesia juga memiliki kelemahan seperti:
1. Sistem usaha yang fokus yaitu hanya menyalurkan obat etikal saja dan target market
apotik saja.
2. Terbatasnya area cakupan yaitu area Jabotabek, Bandung dan sekitamya.
3. Posisi General Manager yang masih kosong, padahal perusahaan distribusi sangat
membutuhkan pimpinan yang dapat mengatasi masalah-masalah operasional.
4. Sulitnya mendapatkan produk baru dan unggulan dari prinsipal yang potensial
karena pada umumnya prinsipal besar sudah mempunyai peijanjian keijasama
dengan distributor yang sudah besar dan mapan.
5. Karena tidak memiliki prinsipal maka produk yang didapatkan bukan merupakan
produk unggulan dan juga hams beli putus sehingga tidak dapat dikembalikan maka
dibutuhkan manajemen persediaan yang ketat.
6. Kurangnya apotik yang dicakup baik dalam jumlah maupun besamya apotik karena
hanya menyalurkan obat etikal dengan jumlah dan merek yang terbatas.
7. Kurang aktifiiya mencari pelanggan karena daya adaptasi dengan budaya dan gaya
bisnis masih kurang.
8. Karena kecilnya keuntungan pemsahaan maka diperlukan pengontrolan biaya yang
ketat sedangkan biaya operasional dan overhead yang tetap sudah tinggi.
Dari hal-hal tersebut diatas yang sudah dipelajari maka dapat diberikan saran yang
diharapkan bermanfaat bagi PT Faulding Indonesia agar tetap dapat bersaing dan
mendapatkan keuntungan pemsahaan yang signifikan sebagai berikut:
1. Lebih fleksibel dalam menetapkan strategi pemsahaan, sebaiknya strategi
diadaptasikan dengan iklim usaha yang ada di Indonesia, sehingga dapat bersaing
secara kompetitif. Caranya dengan ekspansi produk, pelanggan dan- prinsipal
sehingga akan memperluas cakupan dan hasil akhimya akan meningkatkan
pendapatan.
2. PT Faulding Indonesia sebaiknya melakukan analisis lingkungan makro dan mikro
dengan lebih cermat karena hal ini penting sekali temtama dalam memasuki pasar
dan produk yang bam.
3. PT Faulding Indonesia hams lebih agresif dan intensif dalam mencari produk bam
dan potensial dari prinsipal yang besar dan potensial, karena dapat meningkatkan
bargaining power terhadap prinsipal maupun pelanggan dan juga keunggulan
bersaing pemsahaan dalam jangka panjang.
4. Struktur organisasi dengan posisi yang kosong segera diisi.
5. Dengan bertambahnya produk dan line produk akan meningkatkan volume
penjualan sehingga skala ekonomi dapat tercapai.
6. Bermitra dengan "chain pharmacies" seperti Kimia Farma."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T41118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>