Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Dien Duano
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pembangunan keunggulan kompetitif pada business coaching yang dilakukan oleh penulis dan Ogahnganggur.com. Permasalahan yang dibahas dalam tesis ini adalah bagaimana membangun keunggulan kompetitif bagi Ogahnganggur.com, bagaimana membuat model bisnis Ogahnganggur.com sesuai dengan pembangunan keunggulan kompetitif, dan bagaimana meningkatkan jumlah pengusaha dan pencari kerja yang terdaftar di Ogahnganggur.com. Tujuan dari tesis ini adalah mengidentifikasi sumber daya dan kemampuan Ogahnganggur.com untuk dapat membangun keunggulan kompetitif, merumuskan model bisnis agar sesuai dengan pembangunan keunggulan kompetitif, dan menarik pengusaha dan pencari kerja untuk mendaftar di Ogahnganggur.com. Hasil business coaching yang telah dilakukan adalah identifikasi sumber dari keunggulan kompetitif, perumusan model bisnis, dan strategi untuk menarik pengusaha dan pencari kerja untuk mendaftar di Ogahnganggur.com. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Kesimpulan dari business coaching ini adalah Ogahnganggur.com telah berhasil melakukan rencana-rencana jangka pendek yang diikuti dengan peningkatan jumlah anggota yang terdaftar serta jumlah pekerjaan yang diposting di Ogahnganggur.com

ABSTRACT
This thesis discusses about the creation of competitive advantage in a business coaching conducted by writer and Ogahnganggur.com. Problems addressed in this thesis are how to build competitive advantage for Ogahnganggur.com, how to make Ogahnganggur.com's business model fit with the building of competitive advantage, and how to increase the number of registered members in Ogahnganggur.com. The objectives of this thesis are identify Ogahnganggur.com's resources and capabilities to build competitive advantage, reformulate business model to fit with the building of competitive advantage, and attract employers and job seekers to register at Ogahnganggur.com. The coaching results are identification of the source of competitive advantage, a reformulated business model, and strategies to attract employers and job seekers to register at Ogahnganggur.com. Method used in this thesis is qualitative data analysis. The conclusion of this business coaching is Ogahnganggur.com has done some of the short-term plans followed with an increase in registered members and the number of jobs posted in Ogahnganggur.com."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herald Galingga Wira Shenta
"Penelitian ini mengkaji model bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan akses pasar melalui e-commerce dengan tujuan untuk memperluas segmen pelanggan. Peran signifikan UMKM dalam menyerap tenaga kerja dan berkontribusi terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) dihadapkan pada tantangan penyesuaian tren konsumen dalam memperoleh barang atau jasa yang bergeser dari “luring” ke “daring” akibat pandemi COVID-19. Pada kenyataannya, belum semua UMKM siap menyesuaikan model bisnis mereka untuk mengoptimalisasi marketplace. Penelitian ini menggunakan pendekatan Business Coaching dengan fokus analisis pada kanvas model bisnis (BMC) sebuah UMKM skala kecil di Jakarta, Indonesia. Untuk memahami permasalahan yang dihadapi (analisis kesenjangan usaha) dan usulan solusi untuk mencapai target usaha, penelitian ini menggunakan kerangka analisis SWOT, VRIO, dan lima kekuatan Porter. Hasil evaluasi BMC saat ini menunjukkan bahwa pengusaha perlu memperluas basis pelanggannya (customer segment) untuk dapat menerima manfaat dari produk yang ditawarkan. Selain itu, perkuatan nilai manfaat yang ditawarkan (value proposition) melalui kanal foto produk yang ditampilkan di etalase e-commerce Tokopedia diprediksi dapat meningkatkan kepercayaan calon pembeli atas nilai manfaat yang ditawarkan oleh produk tersebut. Kanvas model bisnis yang baru pun dikembangkan untuk menjawab tuntutan ekspansi basis pelanggan dan dampak ikutannya dalam hal pengembangan komponen-komponen model bisnis lainnya dalam formasi sembilan blok sebagai respons terhadap hasil analisis lingkungan internal dan eksternal. Rekomendasi kanvas model bisnis yang baru dapat menjawab tuntutan perluasan segmen pelanggan dengan cara meningkatkan penjualan produk dan meningkatkan peringkat di kanal Tokopedia yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja usaha.

This research examines the business model of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in increasing market access through e-commerce with the aim of expanding the customer segment. The significant role of MSMEs in absorbing labor and contributing to gross domestic product (GDP) is faced with the challenge of adjusting consumer trends in obtaining goods or services that have shifted from "offline" to "online" due to the COVID-19 pandemic. In reality, not all MSMEs are ready to adjust their business model to optimize the marketplace. This study uses the Business Coaching approach with an analysis focus on the business model canvas (BMC) of a small-scale MSMEs in Jakarta, Indonesia. To understand the problems faced (business gap analysis) and proposed solutions to achieve business targets, this study uses the SWOT analysis framework, VRIO, and Porter's five forces. The results of the current BMC evaluation show that entrepreneurs need to expand their customer base (customer segment) to be able to receive benefits from the products offered. In addition, strengthening the value proposition offered through the product photo channel displayed on the Tokopedia e-commerce storefront is predicted to increase the trust of potential buyers in the value benefits offered by the product. A new business model canvas was developed to respond to the demands of expanding the customer base and the associated impact in terms of developing other business model components in a nine-block formation in response to the results of an analysis of the internal and external environment. Recommendations for a new business model canvas can answer the demands of expanding customer segments by increasing product sales and increasing ratings on the Tokopedia channel which in turn will improve business performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Cikmat
"Sebagai sebuah perusahaan Kontraktor Production Sharing (KPS) Pertamina. PT GIR, masih mempekerjakan banyak Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang (TKWNAP) untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu, antara lain untuk jabatan-jabatan di jenjang manajerial, profesional dan spesialis. Sesuai dengan peraturan pemerintah yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 110/1997, jabatan-jabatan ini hanya boleh diduduki oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk jangka waktu tertentu maksimum selama tiga tahun. Selanjutnya jabatan-jabatan ini harus dipegang oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang sorta rencana indonesianisasi jabatan-jabatan yang mereka duduki dimuat dalam Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK) yang biasanya dibuat oleh perusahaan untuk jangka waktu tiga tahun (Lampiran I). Dalam buku Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK) PT GIR yang telah disetujui oleh pemerintah, mulai tahun 1997 hingga tahun 2002, terdapat 42 jabatan yang diduduki oleh TKA yang seharusnya sudah dialihkan kepada TK1. Dari 42 jabatan tersebut, baru 19 jabatan yang telah dialihkan kepada TKl, sedangkan 23 jabatan lainnya ditunda pengalihannya kepada TK! (Lampiran 2:Tabel Resume Pengambilan Tenaga Kerja Asing).
Tertundanya rencana suksesi dari TKA ke TKI menimbulkan kesulitan bagi perusahaan, karena perusahaan harus memberikan justifikasi yang kuat kepala pemerintah tentang penundaan Indonesianisasi jabatan tersebut. Di samping itu,perusahaan juga harus memberikan penjelasan kepada pegawai yang direncanakan untuk menempati jabatan tersebut tentang alasan penundaan suksesi.
Analisis terhadap dokumen-dokumen yang diajukan perusahaan kepada pemerintah tentang alasan penundaan pelaksanaan rencana suksesi jabatan TKA ke TKI menunjukkan bahwa dari 23 jabatan yang ditunda pengalihannya kepada TKI, I7 jabatan (74%) dengan alasan segi kemampuan TK1 belum siap untuk menempati jabatan yang direncanakan, 3 jabalan (13%) karena ekspansi perusahaan, l jabalan (4%) karcna pegawai yung clirencunakaum Lelah menempali jabatan lain, dan 2 jabatan (9%) karena pegawai pindah ke perusahaan lain.
Setelah mempelajari rencana suksesi TKA di PT GIR, penulis menyimpulkan bahwa penyebab kegagalan pelaksanaan suksesi adalah sebagai berikut.
a. Tidak ada program pengembangan yang jelas dan terencana bagi TKI. Sebagian besar program pembinaan yang dilakukan oleh TKA kepada TK1 hanya bersifat temporer dan reaktif yaitu hanya menyangkut masalah-masalah yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.
b. Ada beberapa kasus di mana TKA yang akan diganti bekerja di lokasi yang berbeda dengan TKI yang akan menggantikannya, misalnya TKA yang akan digantikan bekerja di kantor Jakarta sedangkan TKI yang akan menggantikannya bekerja di Sumatera Selatan. Perbedaan lokasi kerja ini jelas menyebabkan terjadinya hambatan untuk pengembangan dan coaching kepada TKI
c. Motivasi kerja TKI juga merupakan suatu kendala. Sebagai contoh, ada beberapa TKI calon pengganti (understudy) TKA yang hanya menunggu pemerintah untuk melakukan suatu pekerjaan, tidak tampak adanya inisiatif kerja yang tinggi (Lampiran 3).
d. Beberapa TKI yang dicalonkan untuk mengganti TKA memiliki kelemahan dalam mengkomunikasikan gagasan-gagasan mereka. Penilaian oleh TKA yang menjadi pimpinan menunjukkan bahwa secara teknis TKI tersebut telah memiliki semua kompetensi yang diperlukan untuk menggantikan TKA. Namun, kelemahan yang menonjol adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan mereka.
Penggantian TKA oleh TKI pada umumnya terjadi karena proses pengembangan pegawai yang ada pada perusahaan dan tidak secara khusus ditujukan untuk rencana suksesi.
Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pelaksanaan suksesi jabatan TKA kepada TKl seperti yang disebutkan di atas, penulis menyarankan agar PT GIR menerapkan program mentoring untuk mengembakan TKI. Ada dua alasan mengapa program mentoring diusulkan
a. Pemerintah akhir-akhir ini semakin mendesak PT GIR untuk menerapkan program mentoring dalam membina TKI calon pengganti TKA. Hal ini dapat ditemukan dalam sebagian besar surat-surat persetujuan pemberian izin kerja kepada TKA yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Telah ada kesadaran dari pihak manajemen PT GlR untuk menerapkan program menitoring dalam membina dan mengembangkun TK1 calon pengganti TKA.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program monitoring tersebut, PT GIR perlu menjalankan serangkaian program pengcmhangzm, baik bagi TKI maupun TKA, agar TKI memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat menggantikan TKA tepat pada waktunya.
Program-program pengembangan yang diusulkan adalah sebagai berikut
a. Program pelatihan mentoring skills untuk TKA yang akan berfungsi sebagai mentor.
b. Program pelatihan pengembangan kompetensi dan motivasi untuk TK1 yang akan menjadi mentor.
c. Pelaksanaan program mentoring anlara TKA dan TKI.
d. Monitoring dan evaluasi terhadap peserta program monitoring
Program monitoring harus dijadikan suatu proses pengembangan yang terencana antara TKA dan TKI dengan memiliki sasaran-sasaran tertua yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Sasaran yang hendak dicapai adalah penguasaan kompetensi yang diperlukan agar TK! dapat menggantikan TKA.
Program mentoring harus dievaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali oleh manajer departemen yang bersangkutan, manajer HRD serta para mentor untuk meninjau keberhasilan program ini. Setiap kendala yang muncul harus dipecahkan sedini mungkin."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelywati Idham
"Tulisan ini merupakan suatu analisis terhadap komponen pelatihan dalam upaya mengembangkan perilaku kewiraswastaan pada pengusaha kecil. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu rancangan pelatihan khusus terhadap permasalahan yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil, agar dapat mengubah perilaku mereka ke arah perilaku berwiraswasta yang tangguh, sehingga maju dan mandiri. Untuk mencapai hal ini maka ciri-ciri kepribadian seorang wiraswastawan yaitu:
kemandirian, disiplin diri, kreativitas, keinginan dan dorongan yang kuat, berani mengambil risiko serta kepercayaan diri perlu ditingkatkan dan dikembangkan melalui suatu pelatihan yang tepat. Demikian pula pengelolaan usahanya perlu pula ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian komponen penting dalam suatu pelatihan, Yaitu tujan pelatihan, materi pelatihan, metode pelatihan, pelatih, dan orang yang dilatih perlu dianalisis dan dirumuskan dengan seksama agar dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka didapatkan suatu usulan sebagai berikut: setelah dilakukan survey, baik melalui observasi, interview, penyebaran kuesioner, sekaligus mengambil data kewiraswastaan terhadap para pengusaha sepatu wanita. Data yang masuk diolah, sesuai dengan ketentuan yang ada, dibuatkan urutan prioritasnya unluk mendapatkan dan menentukan kebutuhan pelatihan bagi para pengusaha kecil tersebut. Berdasarkan kebutuhan pelatihan, akan dirancang segala hal yang berkaitan dengan komponen pelatihan. Pesertanya adalah para pengusaha kecil yang memproduksi sepatu wanita dan mencapai total skor untuk tes kewiraswastaan sekurang-kurangnya mendapatkan skor 210. Rancangau pelatihan yang diusulkan berisikan 15 materi pelatihan, yang dibutuhkan baik untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan mereka.
Selanjutnya usulan pelatihan ini dapat diajukan kepada pemerintah melalui departeman perindustrian, badan usaha, organisasi ataupun peromngan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan pengusaha kecil."
2001
T38775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rily Leonny Savitri Thela
"Pengelolaan kinerja adalah hal yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan karena manusia adalah aspek penting yang menjalankan perusahaan. Di dalam pengelolaan kinerja terdapat penentuan kriteria kinerja yang baik, sistern yang mengatur tentang perencanaan kerja karyawan, monitoring proses, penilaian hasil kerja yang diikuti dengan wawancara umpan balik serta rencana pengembangan karyawan selanjutnya.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan pelatihan wawancara umpan balik bagi PT X yang akan digunakan untuk meningkatkan ketrampilan mengadakan umpan balik para atasan guna meningkatkan kinerja bawahannya, sehubungan dengan permasalahan yang terdapat di PT X, yaitu para atasan tidak terbiasa mengadakan wawancara umpan balik dan belum memiliki ketrampilan yang merata mengenai hal tersebut.
Teori yang dirujuk sebagai dasar pembuatan rancangan pelatihan ini adalah teori mengenai pengelolaan kinerja untuk meningkatkan produktivitas, wawancara umpan balik sebagai bagian dari pengelolaan kinerja dan merupakan cara meningkatkan kinerja dan teori mengenai pelatihan, khususnya proses menyusun rancangan pelatihan.
Analisis pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh PT X rnenunjukkan bahwa pemberian umpan balik yang sekarang berjalan di PT X tidak efektif karena tidak dijalankan secara dua arah, tidak secara berkala, dan tidak diberikan merata kepada semua karyawan. Selain itu, para atasan yang seharusnya memberikan umpan balik tidak terbiasa dan kemampuannya tidak merata untuk melakukan hal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, dibuatlah suatu rancangan pelatihan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan pelatihan wawancara umpan balik bagi atasan di PT X.
Usulan pemecahan masalah berupa pelatihan ini memperhatikan hal identifikasi kebutuhan pelatihan, menentukan tujuan dan sasaran pelatihan, menentukan foimat pelatihan, menentukan peserta pelatihan, menentukan isi program atau materi pelatihan, menentukan metode penyampaian atau instruksi, menentukan instruktur atau pelatih, membuat komponen evaluasi, memerlukan biaya pelatihan, serta bagian dari mengkoordinasi program seperti penentuan ruangan yang cocok untuk pelatihan dan jadwal pelatihan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Way, Cynthia
"Contents :
- Create an effective mentoring program:
- I. Planning and developing guidelines for mentoring programs
- II. Making effective matches
- III. Structuring the program: mentor/Mentee roles and responsibilities
- IV. Evaluation
- Where to go for more information "
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2011
e20441037
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaye, Beverly, 1943-
"Mentoring can solve a whole host of organizational ills from employee turnover to generalized employee dissatisfaction. This Infoline describes three mentoring approaches that you can use to install this powerful performance tool in your organization. You will get detailed descriptions of one-on-one mentoring, group mentoring, and virtual mentoring, along with advice on mentor selection and strategies to be successful. A mentoring program planner is also included."
Alexandria, VA: [American Society for Training & Development Press;American Society for Training & Development Press, American Society for Training & Development Press], 2000
e20435443
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Charney, Cy
""Up-and-coming professionals may have smarts, but they don't have all the answers. Every day presents issues they've never had to consider before. They'll be thankful for The Portable Mentor. This one-stop resource is jam-packed with hundreds of bite-sized tips and strategies for dealing with common yet critical concerns, from goal-setting, decision-making, and project management to self-development and career planning. A "24-7" coach, adviser, and problem solver, The Portable Mentor will help readers: * Be more productive and make better decisions * Build better relationships with peers and supervisors * Enhance skills like writing, speaking, listening, time management, and negotiation * Take better care of their physical and mental well-being * Get ahead and lay the groundwork for further advancement Read start-to-finish or consulted as needed, this A-Z companion gives rising professionals practical guidance when they need it: every day.""
New York: [American Management Association;, ], 2004
e20438539
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hidayati Alwi
"Penelitian ini terfokus pada usaha untuk menurunkan intensi turnover executive trainee di PT TRI. Turnover sebesar 61.9% diidentifikasi karena ketidakpuasan terhadap gaji, kondisi operasional, dan sifat pekerjaan. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover menggunakan Job Satisfaction Survey (Spector, 1997) dan Withdrawal Cognition (Tang, Kim & Tang, 2000). Hasil dari 60 executive trainee menunjukkan pengaruh signifikan kepuasan kerja sebesar 53.9% terhadap intensi turnover. Hasil lanjutan menunjukkan sifat pekerjaan paling berkontribusi dan signifikan terhadap intensi turnover. Oleh karenanya, diberikan intervensi pelatihan mentoring pada atasan dari executive trainee dengan kepuasan pada sifat pekerjaan rendah dan sedang. Hasil uji perbedaan skor kepuasan kerja dan intensi turnover saat sebelum dan setelah intervensi menunjukkan terdapat peningkatan kepuasan kerja terutama pada faset sifat pekerjaan, serta penurunan intensi turnover secara signifikan. Dengan demikian, perusahaan perlu membekali atasan dengan pengetahuan dan keterampilan mentoring sebelum membimbing para executive trainee.

This study focused on the efforts to reduce turnover intention of executive trainee at PT TRI. Turnover amounted to 61.9% was identified as dissatisfaction with salaries, operating conditions, and the nature of work. The study was conducted to see the effect of job satisfaction on turnover intention using Job Satisfaction Survey (Spector, 1997) and Withdrawal Cognition (Tang, Kim & Tang, 2000). The results of the 60 executive trainees showed that 53.9% of turnover intention was influenced by job satisfaction. Further result showed that the nature of work is the most contributing facet and has significant effect to turnover intention. Therefore, the researcher conducted an intervention in the form of mentoring training for superiors of executive trainee with low and medium satisfaction on nature of work. Result of a mean differences test on turnover intention and job satisfaction scores before and after the intervention showed that there was an increase of job satisfaction, especially on the nature of work, as well as reduce turnover intention significantly. Thus, company needs to equip superiors with the knowledge and skills of mentoring before guiding the executive trainee."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Hidayat Hasan Liwe
"Tesis ini membahas mengenai kegiatan business coaching yang dilakukan oleh penulis dan UMKM MOGO, UMKM yang memproduksi dan menjual makanan ringan seperti puding dan kolang-kaling. Tujuan dari tesis ini adalah untuk meningkatkan kondisi UMKM melalui penetrasi pasar, seperti memperkenalkan dan mengiklankan produk UMKM di pasar secara agresif, dan pengembangan produk, dengan cara memanfaatkan kapabilitas MOGO untuk menciptakan produk baru.

The thesis discusses about business coaching conducted by Author and MOGO, MSME that produce and sell snacks such as pudding and kolang-kaling. The goals of this thesis is to improve MSME condition through market penetration, by aggressively introduce and advertise the product to the market, and product development, by utilizing MOGO's capability to innovate new products
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>