Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221888 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wuri Anny Yumantini
"ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur LRT di Wilayah DKI Jakarta membutuhkan biaya yang tinggi
sedangkan kemampuan APBD Jakarta yang terbatas diperlukan suatu skema pendanaan yang
memiliki kelayakan finansial tinggi agar dapat mengatasi kekurangan dana (financial gap)
tersebut. Maka, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menentukan proporsi
sumber pendanaan yang dapat diterapkan pada skema pendanaan LRT. Penelitian ini
menggunakan data primer dari wawancara mendalam dan dianalisa deskriptif yang kemudian
menggunakan analisa DSCR untuk pemodelan proporsi skema pendanaan. Hasil penelitian
berupa skema pendanaan dengan proporsi sumber pendanaan yang dapat diterapkan dan
memiliki kelayakan finansial tinggi dan layak diterapkan pada pembangunan infrastruktur
LRT di Wilayah DKI Jakarta

ABSTRACT
Development of LRT infrastructure in Jakarta need a high cost while Jakarta have limited
budget, this condition need a funding scheme that has high financial feasibility in order to
overcome the shortage of funds (financial gap). Thus, the purpose of this study is to identify
and determine the proportion of funding sources that can be applied to the LRT funding
scheme. This study uses primary data from in-depth interviews and then analyzed using
descriptive analysis DSCR for modeling the proportion of financing schemes. Results of the
research is a financing scheme with the proportion of funding sources that can be
implemented and have high financial feasibility and feasible on LRT infrastructure
development in Jakarta"
2016
T45976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khrisna Yudi
"ABSTRAK
Kelembagaan dalam pembangunan infrastruktur c.q. Light Rail Transit (LRT) perlu mendapatkan perhatian khusus karena skema kelembagaan yang tepat dapat menentukan keberhasilan pengelolaan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi skema kelembagaan yang pernah digunakan apabila diterapkan pada LRT, menyusun berbagai skenario skema kelembagaan LRT yang efisien dari sisi biaya, informasi dan pengambilan keputusan serta menyusun kerangka konsep kelembagaan LRT berbasis DSS. Metode analisa yang digunakan adalah Decision Support System untuk mengetahui pengelolaan skema kelembagaan optimal. Hasil penelitian ini adalah kerangka konsep kelembagaan yang memberikan efisiensi dari sisi biaya, informasi dan pengambilan keputusan.

ABSTRACT
Institutional framework in infrastructure c.q. Light Rail Transit (LRT) development has significant role that affect successness level of infrastructure management. This paper intention primarily are to obtain efficiency level if various institutional frameworks that widely applied around the globe were used in LRT, to design institutional framework alternatives considering efficiency in terms of cost, information and decision making. Last but not least, is to design LRT?s conceptual framework based on Decision Support System (DSS). Analytical method used is DSS which is very helpful in providing recommendation. The conclusion is conceptual framework that gave efficiency in terms of cost, information and decision making."
2016
T46646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ajeng Paramitha Dhevy
"Proyek Light Rail Transit LRT merupakan solusi yang diusung oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan transportasi yang sangat kompleks, seperti kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Penelitian ini dilakukan menggunakan tools kuisioner dan dianalisis dengan qualitative risk analysis berbasis PMBOK Guide 5th Edition. Ditemukan tujuh risiko dominan yang selanjutnya ditentukan tindakan preventif dan tindakan korektif untuk mengelola risiko yang ada. Setelah dievaluasi, tindakan preventif yang paling tepat adalah dengan mitigasi risiko, sedangkan tindakan korektif yang paling tepat adalah dengan melakukan pembaharuan jadwal pelaksanaan.

The Light Rail Transit LRT Project is a solution proposed by the government to overcome the complex transportation problems, such as congestion. The purpose of this study is to identify the dominant risk factors affecting project time performance during the construction. This research was conducted using questionnaire and analyzed by qualitative risk analysis based on PMBOK Guide 5th Edition. There are seven predominant risks, which are then determined for the preventive and corrective action to manage. Once evaluated, the most appropriate preventive action is risk mitigation, meanwhile the most appropriate corrective action is to update the project construction schedule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Raihan
"Pembangunan Stasiun LRT Cikunir 2 diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membawa dampak sosial signifikan bagi masyarakat setempat. Penelitian ini mengungkap dampak sosial dan ekonomi pembangunan Stasiun LRT Cikunir 2 terhadap masyarakat Kampung Dua melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari wawancara mendalam, observasi lingkungan, dan studi pustaka dengan responden dari stakeholder masyarakat, masyarakat umum, dan pedagang di Kampung Dua. Riset dilakukan pada Maret hingga Juni 2024. Hasil penelitian menunjukkan dampak positif seperti peningkatan nilai properti dan kemudahan akses transportasi. Namun, dampak negatif yang lebih dominan adalah kerusakan lingkungan, minimnya manfaat positif yang dirasakan masyarakat Kampung Dua, hingga potensi terjadinya gentrifikasi yang menyebabkan peningkatan biaya hidup dan displacement masyarakat setempat. Ketidak-adaan pembangunan manusia yang terjadi, menimbulkan ketimpangan ekonomi dan eksklusi sosial yang membuat masyarakat rentan kemiskinan. Meskipun bertujuan meningkatkan kesejahteraan, pembangunan Stasiun LRT Cikunir 2 justru membuat masyarakat Kampung Dua lebih rentan secara ekonomi dan sosial. Untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, diperlukan pelibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur.

The construction of the Cikunir 2 LRT Station is expected to reduce traffic congestion and improve the quality of life for the community, but it also brings significant social impacts to the local residents. This study reveals the social and economic impacts of the Cikunir 2 LRT Station construction on the Kampung Dua community through a qualitative approach with a case study method. Data were obtained from in-depth interviews, environmental observations, and literature studies with respondents from community stakeholders, the general public, and traders in Kampung Dua. The research was conducted from March to June 2024. The results show positive impacts such as increased property values and easier access to transportation. However, more dominant negative impacts include environmental damage, minimal positive benefits felt by the Kampung Dua community, and potential gentrification leading to higher living costs and displacement of local residents. The lack of human development exacerbates economic inequality and social exclusion, making the community vulnerable to poverty. Although intended to improve welfare, the construction of the Cikunir 2 LRT Station makes the Kampung Dua community more economically and socially vulnerable. To achieve inclusive and sustainable development, the involvement of local communities is needed at every stage of planning and implementing infrastructure projects."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin
"ABSTRACT
With the increasing rate of construction towards mass public transport in Indonesia, Indonesia is trying to tackle one of their problem that has proven to be one of the hardest to solve. The traffic and pollution in cities in Indonesia has reached its peaks and the right solution to the problem needs to be found and constructed immeadiately. The government choose the LRT and MRT to be the solution to the problems found in Indonesias major cities. With their ability to move massive volume of passengers, the project is believed to be able to reduce the traffic and pollution in Indonesia. The systems maintenance is one of the key aspects in order to maintain the system to be reliable, availale and safe all the time. The RAMS analysis is used in order to make sure that the system fulfills its maintenance requirements enbling it to be safe and available when needed.

ABSTRAK
Dengan meningkatnya laju pembangunan menuju transportasi umum massal di Indonesia, Indonesia mencoba mengatasi salah satu masalah mereka yang telah terbukti menjadi salah satu yang paling sulit dipecahkan. Lalu lintas dan polusi di kota-kota di Indonesia telah mencapai puncaknya dan solusi yang tepat untuk masalah ini perlu ditemukan dan segera dibangun. Pemerintah memilih LRT dan MRT untuk menjadi solusi bagi masalah yang ditemukan di kota-kota besar di Indonesia. Dengan kemampuan mereka untuk memindahkan volume besar penumpang, proyek ini diyakini dapat mengurangi lalu lintas dan polusi di Indonesia. Pemeliharaan sistem adalah salah satu aspek kunci untuk menjaga sistem agar dapat diandalkan, tersedia dan aman sepanjang waktu. Analisis Metode FTA Manajemen RAMS pada Sistem Pengereman LRT dan Studi Kasus pada Sistem Propulsi LRT digunakan untuk memastikan bahwa sistem memenuhi persyaratan pemeliharaan yang membuatnya aman dan tersedia bila diperlukan."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Fajri
"Banyak pemerintah pusat maupun daerah saat ini mengembalikan fokus strategi pembangunan mereka kepada kebijakan peningkatan transportasi publik untuk menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi dari kemacetan lalu-lintas kendaraan bermotor di kota-kota mereka. Dengan tujuan tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memutuskan untuk membangun Light Rail Transit LRT di Kota Palembang dengan jalur dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin SMB II sampai ke kawasan Jakabaring. Namun, apakah pembangunan LRT di Kota Palembang cukup untuk mencegah terjadinya kemacetan total pada tahun 2019 dan apakah LRT Palembang akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Palembang yang telah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum eksisting? Dengan dasar pemikiran ini, diadopsi teori Transit Oriented Development TOD pada penelitian ini sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang dengan menggunakan beberapa indikator pengukur lsquo;TOD-ness rsquo; dari beberapa penelitian terdahulu dan TOD Standard oleh ITDP. Menggunakan 8 indikator pengukur potensi yang baru, penilaian potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang menunjukkan bahwa kawasan transit ini memiliki cukup potensi untuk diterapkannya konsep TOD dengan menerapkan beberapa rencana pengembangan pendukung konsep TOD.

Many central and local governments are now restoring the focus of their development strategy to public transportation improvement policies to address the health, social and economic impacts from traffic congestion in their cities. With this goal, the government of South Sumatera Province decided to build Light Rail Transit LRT in Palembang City with the route from Sultan Mahmud Badaruddin II Airport to Jakabaring area. However, is the development of LRT in Palembang city enough to prevent total traffic congestion in 2019 and whether LRT Palembang will be utilized by the people of Palembang City who have been accustomed to using private vehicles and public transportation existing With this rationale, the Transit Oriented Development TOD theory was adopted in this study as the answer to those questions. This study focused on analyzing the potential application of the TOD concept on the Simpang Polda Station Area by using several 39 TOD ness 39 measurement indicators from some previous research and TOD Standard by ITDP. Using 8 new potential indicators, the assessment of the potential application of the TOD concept on the Palembang City LRT Simpang Police Station showed that this transit area has enough potential for the implementation of the TOD concept by applying several supporting development plans."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atri Ranindita
"Pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatra Selatan membutuhkan biaya pembangunan yang sangat besar, selain itu memiliki biaya operasional dan pemeliharaan tahunan yang cukup besar. Agar biaya pemeliharaan LRT Sumatra Selatan dapat berjalan secara efisien dan efektif maka diperlukannya optimasi biaya pemeliharaan prasarana LRT Sumatra Selatan berdasarkan Life Cycle Cost Analysis. Life Cycle Cost adalah metode analisis ekonomi yang merujuk pada semua biaya yang berkaitan dengan pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan proyek konstruksi selama periode waktu tertentu (Heralova, 2017). Tujuan penelitian yaitu menganalisis kondisi fisik Prasarana LRT Sumatra Selatan, mengevaluasi strategi pemeliharaan LRT Sumatra Selatan dan mengembangkan skenario biaya pemeliharaan berdasarkan Life Cycle Cost. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode indeks kondisi gabungan diperoleh nilai keseluran komponen prasarana LRT Sumatra Selatan mencapai angka 5,718. Kondisi fisik prasarana LRT Sumatra Selatan yang ditinjau berada dalam skala baik dengan kerusakan minor sehingga pilihan kegiatan pemeliharaan dengan pencegahan atau preventif berbasis waktu dapat digunakan. Untuk Life Cycle Cost prasarana LRT Sumatra Selatan selama 100 tahun didapat nilai sebesar Rp. 1.429.160.960.516.460. Terdapat efisiensi biaya sebesar Rp. 41.816.698.243.804,70.

The construction of the South Sumatra Light Rail Transit (LRT) requires a huge development cost, besides that it has quite a large annual operational and maintenance cost. In order for South Sumatra LRT maintenance costs to run efficiently and effectively, it is necessary to optimize maintenance costs for South Sumatra LRT facilities and infrastructure based on Life Cycle Cost Analysis. Life Cycle Cost is an economic analysis method that refers to all costs associated with development, operating and maintaining a construction project over a certain period of time (Heralova, 2017). The research objectives were to analyze the physical condition of Facilities and Infrastructure South Sumatra LRT, evaluate South Sumatra LRT maintenance strategies and develop maintenance cost scenarios based on Life Cycle Cost. Based on data processing using the combined condition index method, the total value of the South Sumatra LRT infrastructure components reached 5,718. The physical condition of the South Sumatra LRT infrastructure reviewed is on a good scale with minor damage so that the option of preventive or time-based maintenance activities can be used. Life Cycle Cost of South Sumatra LRT infrastructure for 100 years is IDR. 1,429,160,960,516,460. There is a cost efficiency of Rp. 41,816,698,243,804.70."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Adrian Iskandar
"ABSTRAK
Transportasi merupakan kebutuhan warga kawasan perkotaan dari tempat tinggal menuju tempat aktivitas mereka atau sebaliknya. Pemerintah Republik Indonesia sedang membangun sistem transit berupa Light Rail Transit LRT dalam rangka memfasilitasi kebutuhan tersebut bagi warga kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya. Transit-oriented Development TOD merupakan instrumen kebijakan penatagunaan lahan yang diyakini mampu menunjang keberlangsungan sistem transit. Penelitian ini mencoba memecahkan persoalan pengambilan keputusan untuk menentukan desain pengembangan mixed-use TOD melalui pendekatan optimasi menggunakan program linier untuk mencapai ridership maksimal untuk sistem LRT Jabodebek. Pembangunan model dilakukan melalui studi literatur dan benchmarking. Model optimasi ini kemudian digunakan untuk mengevaluasi desain TOD di lima stasiun sepanjang koridor LRT Jabodebek. Terdapat lima jenis pengembangan tipikal pada sebuah TOD, yaitu residensial, perkantoran, ritel komersial, hotel, dan peruntukan lainnya, terangkum dalam konsep live-work-play-stay-others. Jenis pengembangan yang berpotensi menghasilkan bangkitan penumpang untuk transit kereta terbesar adalah perkantoran dan hotel, sementara residensial menghasilkan bangkitan terendah. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa desain TOD hasil optimasi dapat mendongkrak estimasi ridership transit LRT Jabodebek hingga mencapai 55 .

ABSTRACT
Transportation becomes necessity for urban citizens to do their commuting activity. The Government of Indonesia are establishing an LRT system to facilitate them in greater Jakarta region. Transit oriented Development TOD is a land use policy tool believed to be a solution to achieve sustainable transit service. This research attempts to solve the best utilization of a land parcel in a transit station with TOD principles fulfilment to maximize rail transit ridership. Optimization approach using linear programming is used to resolve the problem. The optimization model is established by using literature and benchmark study. The result will be optimum solution alternatives to be applied in five case studies of LRT Jabodebek station areas. There are four common types of land use based on the benchmark study result, i.e. residential, office, hotel, retail commercial, and other, abbreviated in live work play stay others concept. Office and hotel generates the highest value of daily rail ridership estimation while residential contributes the lowest. The result shows that the optimized TOD design can increase LRT daily ridership at 55 ."
2018
T50717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Indarwati
"ABSTRAK

Pembangunan LRT Kelapa Gading-Velodrome Fase I memiliki tujuan khusus untuk melancarkan Asian Games yang ke-18 di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2018. Namun waktu tersebut tidak dapat tercapai karena keputusan desain yang lama dan penambahan ruang lingkup pekerjaan di bangunan Transit Oriented Development (TOD). Di sisi lain pembangunan TOD ini merupakan jalur kritis jadwal proyek LRT Kelapa Gading-Velodrome Fase I. Oleh karena itu, untuk mempercepat waktu pelaksanaan maka dibuatlah pembagian zona dengan metode fast track. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan faktor-faktor dominan penentuan teknik zonasi dalam percepatan waktu serta mengembangkan konsep fast track dengan menggunakan alternatif teknik zonasi dalam percepatan waktu proyek. Metode penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan diolah menggunakan SPSS versi 20 hingga mendapatkan persamaan regresi. Kemudian mengembangkan konsep fast track berbasis zonasi menggunakan metode CPM dengan bantuan software Microsoft Project. Hasilnya adalah pembuatan zonasi akan ditentukan oleh kapasitas tenaga kerja dan risikonya serta zonasi grid adalah zonasi yang tepat dalam percepatan waktu pekerjaan struktur bawah karena waktu penyelesaian pekerjaan dapat tereduksi ±41 hari. Sementara zona dalam bentuk linear tidak dapat mengurangi durasi pekerjaan.


ABSTRACT

 


The development of Kelapa Gading-Velodrome LRT Phase I Project has a specific goal of launching the 18th Asian Games in Jakarta on August 10th, 2018. However, this time cannot be achieved because of the design takes a long time and there is an addition of work scope in the Transit Oriented Development (TOD) building. On the other hand, the construction of the TOD is a critical path for the LRT Kelapa Gading-Velodrome project phase I. Therefore, to speed up the implementation time, a zone division with the fast track method was made. The purpose of this study are to develop the dominant factors in determining zoning techniques in accelerating time and developing fast track concepts by using alternative zoning techniques in the acceleration of project time. This research method uses questionnaire instruments and processed by using SPSS version 20 to obtain a regression equation. Then developed the concept of the zoning-based fast track using the Microsoft. Project software. The result is zoning will be determined by labor capacity and its risk. Grid zoning is the right zoning in time acceleration of the lower structural work because the work completion time can be reduced ±41 days. While zones in linear form cannot reduce the duration of work.

 

"
2019
T54366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrajaya
"Pemberdayaan aset wakaf menjadi hal yang perlu untuk dikembangkan ditengah masih banyaknya tanah wakaf yang sampai dengan saat ini masih belum diberdayakan secara produktif. Minimnya pendanaan untuk mengembangkan aset wakaf menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Nazhir, pengelola aset wakaf, selain kurangnya pengalaman dan rendahnya kompetensi Nazhir dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi terhadap aset wakaf. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh suatu skema pembiayaan aset wakaf yang tepat melalui sukuk bank syariah sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendanaan untuk mengatasi kebutuhan pembiayaan dalam rangka memberdayakan aset wakaf yang tidak produktif serta meningkatkan produktifitas aset wakaf potensial untuk berkembang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan analisis struktur sukuk ijarah khususnya merancang skema Sukuk Ijarah Bank Syariah berbasis aset wakaf, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan merancang formula kuantitatif dan simulasi dari Nazhir, Investor dan Bank Syariah dalam pelaksanaan Sukuk berbasis aset wakaf. Simulasi dari skema Sukuk ijarah bank syariah mencakup simulasi pembiayaan dan pengembalian investasi terhadap rencana pembiayaan aset wakaf produktif Nazhir. Hasil dari penelitian menghasilkan: (i) usulan skema pembiayaan aset wakaf dengan menggunakan sukuk ijarah bank syariah, (ii) formula Sukuk ijarah bank syariah dapat diaplikasikan (menjadi rujukan) pihak-pihak yang terlibat di dalam skema Sukuk ini, (iii), hasil simulasi menunjukkan kelayakan skema pembiayaan dari sisi keuangan bagi para pihak yang terlibat yaitu Nazhir dan Investor Sukuk. Berdasarkan hasil simulasi dan pembahasan tersebut, penelitian ini merekomendasikan sukuk ijarah sebagai salah satu sumber pembiayaan aeset produktif dalam rangka pemberdayaan tanah wakaf.

Empowerment of waqf assets is a thing that needs to be developed amidst the many waqf lands which until now are still not productively empowered. The lack of funding to develop waqf assets is one of the problems faced by Nazhir, a waqf asset manager, in addition to lack of experience and low Nazhir competence in carrying out activities that can generate economic added value to waqf assets . This research is conducted to obtain an appropriate waqf asset financing scheme through Islamic bank sukuk so that it can become one of the funding sources to overcome financing needs in order to empower unproductive waqf assets and increase asset productivitypotential waqf to develop. The approach taken in this study is a combination of qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are carried out by analyzing the structure of the ijarah sukuk in particular designing the waqf asset-based Islamic Bank Sukuk Ijarah scheme, while the quantitative analysis is carried out by designing quantitative formulas and simulations from Nazhir, Investors and Islamic Banks in implementing waqf asset-based Sukuk. The simulation of the Islamic Bank Sukuk Ijarah scheme includes a simulation of financing and return on investment to Nazhir's productive waqf asset. The results of the study resulted in: (i) the proposed scheme of financing waqf assets using Islamic Bank Ijarah Sukuk, (ii) the Islamic Bank Sukuk Ijarah formula can be applied (as a reference) to the parties involved in this Sukuk scheme, (iii), results simulation shows the feasibility of the schemefinancial financing for the parties involved, Nazhir and Sukuk Investors. Based on the results of the simulation and discussion, this study recommends sukuk ijarah as a productive source of financing in order to empower waqf land .
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>