Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Wulandari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas budaya jurnalisme Amerika Serikat tahun 1990an yang mempengaruhi proses penentuan isu headline utama Harian Republika tentang bencana kabut asap pada kurun waktu September 2015. Permasalahan penelitian yang diangkat adalah pengaruh budaya jurnalisme era 1990an dari Amerika Serikat yang diterjemahkan menjadi bentuk jurnalisme dengan konteks berbeda oleh redaksi Harian Republika. Penelitian dengan konsep paradigma dan hegemoni dalam ranah sosiologi media ini membahas budaya kebebasan berpendapat dan kompetisi di jurnalisme AS yang diterjemahkan berbeda oleh redaksi Harian Republika. Pengumpulan data melalui metode literatur dan wawancara. Data-data penelitian dianalisa menggunakan teori media framing dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana budaya jurnalisme Amerika Serikat era 1990an dapat melatarbelakangi proses penentuan headline utama Harian Republika tentang bencana kabut asap dalam kurun waktu 1-30 September 2015

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of U.S. journalism culture in 90s towards the headline of daily newspaper Republika about fog incident in September 2015. The focus of this research problem is the influence of U.S. journalism culture in 90s toward the process to make the Republika?s headline about fog incident in September 2015. Collecting data of this study using literature and interview method. These data will be analyzed using the media framing theory and the content analysis theory. The results show how the U.S. journalism culture in 90s could influences the process of fog incident?s headline making in daily newspaper Republika in September 2015. The journalism culture can influence the character of Indonesia journalists through democratization process since the Internet Highway Booming. In some third countries, the U.S. journalism culture could make a media homogenization that standardized by internet technology development. Meanwhile,Republika that representing one of media in Indonesia, could create a media diversity and could more strengthen the media ideology."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Said bin Hj. Omar
"Ketimpangan arus berita (informasi) Pertama dan Dunia Ketiga, maupun Dunia Kedua, diketahui dan sering di bahas dalam berbagai antara memang forum. Dunia umum Namun jarang disadari atau dibahas keti mpangan yang terjadi sesama Dunia Ketiga, baik dari segi kualitas maupun kuan titas,
seperti diakui oleh komisi Mac Bridge dalam negara Dunia Ketiga terkesan tidak terlepas dari fenomena ini, walaupun kerjasama dan kedekatan yang terjalin selama ini berita diantara kedua negara. Namun penelitian ini bertujuan untuk melihat real ita arus berita ekonomi antara kedua negara mengingat terdapat beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kelancaran arus tersebut seperti kompetisi dalam perekonomian dalam merebut
pasar, dalam merebut investor asing dan ketidak seimbangan dalam perdagangan d iantara kedua negara. Berangkat dari asumsi di atas, peneliti mencoba menyorot permasa lahan sebenarnya dengan menerapkan teori yang dikemuk akan oleh Al Hes ter yaitu arus berita (informasi)
antar negara sangat dipengaruhi oleh afin ita strtural,
hirarki antar bangsa dan hubngan ekonomi. Untuk melihat fenomena ini, peneliti memakai metode analisi sisi terhadap dua surat kabar yaitu The Jakarta Post bagi I ndonesia dan New Sta its Times bagi Malaysia. Dari
surat kabar ini diambil waktu penelitian selama empat bulan,
mulai Agustus hingga Nopember tahun 1990. Satu minggu dari
setiap bulan diambil sebagai sampelang diambi secara acak.
Kategor isasi yang di buat adalah bentuk isi berita, penempatan
berita, sumber berita dan persoalan berita.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa berita yang menempati halaman pertama maupun head line, juga tidak ada berita yang bernada negatif dikedua surat kabar Seterusnya berita ekonomi dari Malaysia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S4117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitriana
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pentingnya studi orientalisme sebagai konsep dalam media dengan meninjau perbandingan antara dua artikel. Kedua artikel tersebut mengkaji orientalisme dalam liputan pemberitaan media cetak nasional terhadap negara-negara Timur Tengah (Irak dan Iran) di dua negara yang berbeda (Slovenia dan Amerika Serikat). Tulisan ini menemukan bahwa liputan berita yang dimuat dalam Delo, The New York Times, The Washington Post maupun The Wall Street Journal, menunjukkan asumsi-asumsi orientalisme sebagai gaya berpikir yang dilandaskan pada perbedaan ontologi dan epistemologi antara Timur dan Barat. Perbedaan tersebut kemudian membuat liputan yang dimuat, baik berupa gambar ataupun editorial, tidak berimbang dan memungkinkan adanya misrepresentasi.

ABSTRACT
The study is aimed to describe the importance of orientalism as a concept employed in the media by reviewing the comparison of two international journals noted the description of orientalism in the national news report regarding Middle East countries (Iran and Iraq) in the two distinct countries (Slovenia and United States). This studi discovered that news report comprised in Delo, The New York Times, The Washington Post and The Wall Street Journal have presented orientalism assumtions as a paradigm laid based on the ontological and epistemological difference of the East and the West. These differences then resulted to produce unbalanced and misrepresented news either in the form of pictorial or editorial news."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Tesis ini membahas tentang peran dan dampak iklan penggalang dana kemerdekaan dari surat kabar “Kedaulatan Rakjat” terhadap proses pengumpulan dana untuk perjuangan revolusi. “Kedaulatan Rakjat” merupakan surat kabar lokal yang muncul ketika masa revolusi kemerdekaan, dan surat kabar ini dijadikan media promosi aktivitas-aktivitas penggalangan dana kemerdekaan. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah respon dari kebijakan penggalangan dana yang sebelumnya telah dibuat oleh pemerintah, seperti Fonds Kemerdekaan Indonesia yang pada saat itu dibentuk di setiap kabupaten/kota, Pinjaman Nasional 1946, dan undian uang negara. Berbeda dengan penelitian-penelitian lain yang telah membahas studi tentang “Kedaulatan Rakjat” pada periode revolusi yang umumnya lebih banyak menyoroti dari sisi wacana atau pemberitaan dan tajuk rencana dengan pendekatan politik, penelitian ini berfokus kepada hubungan antara pers dengan perjuangan revolusi dari sisi yang belum banyak dikaji orang, yaitu dimensi perjuangan ekonomi dan melalui perspektif kolom iklan. Bagaimana iklan penggalang dana kemerdekaan dari “Kedaulatan Rakjat” sejak 1945–1948 bisa berkontribusi terhadap aktivitas pengumpulan dana ketika masa revolusi adalah permasalahan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan iklan penggalang dana kemerdekaan dalam surat kabar “Kedaulatan Rakjat” akan dianalisis menggunakan pendekatan analisis wacana dari Teun A. van Dijk. Objek penelitian yang dipilih ini bermanfaat untuk memperkaya historiografi sejarah media massa Indonesia. Lalu dengan adanya penggunaan sumber arsip dan surat kabar sezaman, tulisan ini mampu mengungkap fakta bahwa keberhasilan penggalangan dana didukung oleh media promosi iklan yang berhasil menggalang partisipasi berbagai lapisan masyarakat.

This postgraduate thesis discusses the role and impact of an advertisement for independence fundraising from “Kedaulatan Rakjat” newspaper on the process of independence fundraising for the revolutionary struggle. “Kedaulatan Rakjat” was a local newspaper that emerged during the independence revolution, and this newspaper was used as a medium for promoting independence fundraising activities. These activities were a response of fundraising policies that had previously been made by the government, such as the Indonesian Independence Fonds where was formed in every district, the National Loan 1946, and the state money lottery. In contrast to other studies that have discussed the study of "Kedaulatan Rakjat" in the revolutionary period which generally focused on the discourse or news aspect and editorials with a political approach, this research focus on the relationship between the press and the revolutionary struggle from the side that has not been widely studied by people, namely the dimensions of economic struggle and through the perspective of the advertising column. How the advertisement for independence fundraising from “Kedaulatan Rakjat” from 1945–1948 could contribute to fundraising activities during the revolutionary period, it is the research problem. This study uses the historical method and advertisements for independence fundraising in the newspaper "Kedaulatan Rakjat" will be analyzed using a discourse analysis approach by Teun A. van Dijk. The object selected in this study to enrich the historiography of Indonesian mass media. Then, the using of archival sources and contemporary newspapers, this study can reveal the fact that the success of fundraising was supported by advertising campaign which has succeeded to mobilize participation of various levels society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Briggs, Mark
London: Sage, 2012
070.4 BRI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Library as one of information systems has vital role in collecting,arranging and spreading information to public who need it. Library has strategic position in learning public because its role is to collect,arrange and prepare knowledge recording to read and study...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim
"Era Reformasi dan Kebebasan Pers yang digulirkan sejak tahun 1998 telah mendorong tumbuhnya perusahaan penerbitan pers media cetak Nasional secara fantastis, khususnya perusahaan penerbitan surat kabar harian. Sementara itu, konsumennya relatif tidak bertambah bahkan cenderung menurun seiring dengan merosotnya pendapatan perkapita masyarakat yang diakibatkan oleh krisis ekonomi. Persaingan keras terjadi dalam industri pers Nasional. Akibatnya, banyak perusahaan penerbitan yang berguguran, baik yang baru masuk industri maupun pemain lama. Strategi marketing mix seperti produk, harga, promosi, dan distribusi banyak dipergunakan perusahaan untuk menyiasati persaingan agar dapat tetap survive di tengan kerasnya persaingan.
Penelitian tentang Dampak Saluran Distribusi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan ini mengambil lokasi di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian assosiatif dan studi kasus dengan data kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis dampak dari harga jual dan biaya distribusi terhadap volume penjualan surat kabar harian, khususnya di DKI Jakarta.
Berdasarkan analisis dan interpretasi data serta uji hipotesis diperoleh basil sebagai berikut :
1. Biaya distribusi rata-rata dan harga jual rata-rata enam surat kabar harian yang jadi anggota sampel penelitian secara konsisten terus meningkat sejak tahun 1996 sampai tahun 2000. Volume penjualan rata-rata juga mengalami peningkatan, kecuali untuk tahun 1998 yang mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 1997.
2. Biaya distribusi surat kabar harian di Jakarta jauh lebih besar dari standar biaya distribusi yang berlaku secara Internasional (20% dari harga jual eceran).
3. Sistem distribusi surat kabar harian di DKI Jakarta adalah sistem distribusi intensif, dimana perusahaan penerbitan surat kabar berupaya menggunakan sebanyak mungkin penyalur untuk menjangkau konsumen/pelanggan.
4. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara biaya distribusi dengan volume penjualan surat kabar harian.
5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara harga jual dengan volume penjualan surat kabar harian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Todo H., Author
"Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisa isi untuk mengetahui apakah pengelompokan media mempunyai dampak terhadap homogenisasi agenda pemberitaan. Dengan kata lain peneliti ingin mengetahui apakah suratkabar-suratkabar dalam Kelompok Kompas Gramedia mempunyai agenda media yang homogen.
Suratkabar yang menjadi objek penelitian ini adalah suratkabar dalam Kelompok Kompas Gramedia (KKG), yaitu : Serambi Indonesia, Sriwijaya Post, Kompas, Bernas, Surya, dan Banjarmasin Post. Kenapa peneliti memilih surat kabar yang mempunyai ?jaringan? tersebut adalah karena suratkabat Kompas merupakan salah satu suratkabar yang mempunyai jam terbang yang cukup lama dan mempunyai jaringan yang cukup luas secara geografis, yaitu dari ujung utara Pulau Sumatra di sebelah barat Indonesia hingga ke Pulau Irian Jaya di sebelah timur Indonesia.
Isu-isu yang diteliti adalah isu-isu nasional selama Kampanye Pemilu, yaitu dari 19 Mei - 5 Juni 1999. Penelitian ini menggunakan dua metode. Pertama, analisa isi (content analysis) untuk mengetahui agenda media masing-masing suratkabar, ranking isu, serta hubungan antara agenda media masing-masing. Kedua, wawancara untuk mengetahui kinerja Pers Daerah (Persda), masing dibawah naungan Kelompok Kompas Gramedia.
Dari hasil studi penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pengelompokan media khususnya Kelompok Kompas Gramedia, tidak mempunyai dampak terhadap homogenisasi agenda pemberitaan. Atau dengan kata lain menolak hipotesa yang mengatakan bahwa pengelompokan media mempunyai dampak terhadap homogenisasi agenda pemberitaan. Kelemahan penelitian ini tidak dapat mengungkapkan sikap pemberitaan dan hanya meneliti satu kelompok surat kabar saja. Sedangkan rekomendasi akademis penelitian ini adalah meneliti lebih lanjut agenda pemberitaan dengan metode discourse analysis serta rekomendasi praktis penelitian ini adalah agar manajemen redaksional Kelompok Kompas Gramedia tetap dipertahankan independen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London and New York: Routledge, 2002
070.4 JOU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
D.P. Henny Puspawati
"Framing menekankan diri pada dua dimensi besar yakni, seleksi isu dan penonjolan aspek-aspek realitas. Dalam prakteknya, framing dijalankan media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu lain; serta menonjolkan aspek isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana-penempatan yang mencolok (menempatkan di headline, halaman depan atau badan belakang), pengurangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan.
Kekuatan media antara lain melalui proses pembingkaian (framing), teknik pengemasan fakta, penggambaran fakta, pemilihan sudut pandang (angle), penambahan atau pengurangan foto dan gambar dan lain-lain, berpeluang untuk jadi peredam atau pendorong. Di sinilah media kerap dituduh sebagai conflict intensifier (memperuncing konflik). Di sisi lain, media dihadapkan pada tuntutan berbagai pihak untuk turut menciptakan kondisi yang kondusif untuk menyelesaikan konflik (conflict diminisher). Memenuhi harapan ini mengandung resiko media harus menyeleksi --bahkan menutupi--fakta-fakta yang dianggap sensitif bagi kelompok-kelompok tertentu. Dengan gaya penyajian yang hiperbolis, media dianggap memprovokasi pihak yang bertikai untuk segera memulai peperangan. Media juga dituduh mengondisikan publik untuk menerima perang sebagai satu-satunya opsi yang realitas.
Terlepas dari tuduhan tersebut, banyak aspek yang harus dikaji dari pemberitaan media tentang konflik Aceh. Media bagaimanapun adalah variabel determinan dalam sebuah konflik. Pihak-pihak yang bertikai sangat berambisi untuk menggunakan media sebagai alat propaganda. Di sisi lain, publik sangat tergantung pada ekspos media untuk mengetahui perkembangan konflik. Dengan kata lain, wacana media tentang kasus Aceh menunjukkan bahwa keterlibatan media dalam sebuah konflik menjadi suatu keniscayaan jurnalistik konflik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kritis, dengan pendekatan ini ingin melihat dan memahami bagaimana praktik pembingkaian (framing) jurnalisme damai dan jurnalisme perang dalam berita mengenai konflik Aceh antara TNI dan GAM di harian Kompas dan Republika selama pemberlakuan Darurat Militer pertama di Aceh selama periode 18 Mei sampai 16 Nopember 2003. Alasan utama pemilihan periode pertama pemberlakuan darurat militer itu adalah meningkatnya frekuensi pemberitaan media terhadap konflik (perang) di Aceh.
Hasil penelitian ini menunjukkan, penggambaran dan penonjolan berita yang cenderung lebih berpihak kepada TNI daripada GAM cukup banyak ditemui selama periode penelitian ini dilakukan. Umumnya, kedua media justru lebih menonjolkan aspek-aspek berita yang bernilai jurnalisme perang ketimbang jurnalisme damai.
Bagaimana prasangka itu diwujudkan dalam presentasi jumalisme perang oleh media? Kita dapat merunutnya dari evaluasi-evaluasi yang diberikan media terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perang yang menjadi obyek liputan. Juga dari penggunaan istilah-istilah kunci yang bersifat konotatif, metafor dan hiperbola, serta simbol-simbol visual (foto) yang digunakan untuk merekonstruksi fakta perang. Prasangka itu juga terpancar dari prioritas yang diberikan media kepada sumber-sumber berita tertentu dan bagaimana pernyataan sumber berita ditonjolkan atau sebaiknya ditenggelamkan (proses-proses framing).
Secara singkat, kajian ini berimplikasi kepada pengembangan praktik jurnalisme damai yang seharusnya dikedepankan oleh media. Dari masa diberlakukannya darurat militer di Aceh yang berdampak pada derasnya arus pemberitaan media bernuansa peperangan, terdapat implikasi konseptual atas praktik jurnalisme yang tidak kondusif dan kompatibel dalam proses demokratisasi informasi. Terdapat 2 (dua) implikasi teoretis yang sekaligus dapat dibaca sebagai kelemahan mendasar implementasi jumalisme perang dalam proses demokratisasi.
Pertama, dari konteks interaksi antara struktur-struktur sosial dan pelaku-pelaku sosial dalam mengkonstruksi realitas perang di satu pihak dipandang sebagai kemajuan mendasar dalam mengedepankan jumalisme patriotik atau jumalisme nasionalisme tanpa legitimasi dan kontrol sosial yang jelas, menjadi lebih maju. Di lain pihak, mengakui keberadaan media sebagai agen perubahan sekaligus kontrol sosial yang menjadi momentum bagi kembalinya hak-hak dasar warga negara dalam konteks memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka untuk menikmati jumalisme damai. Implikasinya adalah bahwa praktik jumalisme perang tidak kondusif bagi hak publik itu sendiri.
Implikasi teoretis kedua yang ditawarkan secara sederhana dalam penelitian ini adalah sebuah upaya memberanikan diri mengatakan "tidak" pada praktik jumalisme perang, terutama yang berkaitan dengan hak publik yang terbebas dari kekerasan oleh media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>