Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188924 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Iqbal Rasyidi
"ABSTRAK
Dengan dibentuknya perjanjian-perjanjian pasar keuangan secara global, tingkatan
integrasi keuangan berkembang secara pesat di akhir tahun 1980 dan 1990. Faktor
yang mendasari perkembangan berinvestasi skala global ini adalah pencarian
keuntungan yang tinggi dan peluang untuk mendiversifikasi risiko secara
internasional. Penelitian ini mencari tahu tingkat integrasi keuangan di kawasan
Asia Tenggara dengan menguji hubungan antara pasar uang, pasar obligasi dan
pasar saham di Asia dengan menggunakan teknik ekonometrik kointegrasi. Di sisi
lain, penulis mencoba memberikan jawaban atas pertanyaan, seberapa terintegrasi
pasar keuangan di kawasan Asia?

ABSTRACT
With the Agreements of international financial market, the degree of international
financial integration increased significantly during the late 1980s and 1990s. A
key factor underlying this process was the increased globalization of investments
seeking a higher rate of return and the opportunity to diversify risk
internationally. This paper investigates the degree of financial integration in
South East Asia by examining the relationships amongst Asian money market,
bonds market and stock market by employing the advanced econometric technique
of cointegration. In other words, we propose the answers to the following
question. What is the degree of financial markets integration in Asia?"
2016
S64050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Mujahadah
"Penelitian ini membahas mengenai integrasi pasar saham negara kawasan Uni Eropa, NAFTA dan Asia. Pasar saham yang menjadi objek penelitian adalah Inggris, Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Hongkong, China, Jepang dan Korea Selatan. Periode penelitian dari Januari 2008 sampai Desember 2016. Metode yang digunakan adalah uji akar unit, uji kointegrasi, Vector Autoregressive (VAR), Impulse Responses Function dan uji kausalitas Granger. Hasilnya menunjukkan bahwa pasar saham Amerika Serikat dan China memiliki pengaruh yang besar dibandingkan dengan pasar saham lain.

This study examines the integration of European Union, Nafta and Asia stock markets. These countries include, England, France, German, USA, Canada, Mexico, Indonesia, Malaysia, Singapore, Phillipines, Thailand, Hongkong, China, Japan and South of Korea peiod starting from January 2008 to December 2016. Unit root, Co-integration test, Vector Autoregressive (VAR), Impulse Responses Function and Granger Causality Test are employed. The results showed that USA and China stock markets have significant impact with others stock market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilah Khairunisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko bank terhadap perubahan jumlah pinjaman antar bank, tingkat suku bunga pinjaman antar bank, serta imbal hasil saham bank. Sumber data yang digunakan berasal dari industri perbankan di lima negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Penelitian ini menggunakan metode panel dengan data tahunan selama 10 tahun yaitu pada periode 2008-2019. Metode regresi menggunakan regresi panel dengan random effect dan pooled least squares. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bank mempengaruhi tingkat pinjaman antar bank, tingkat suku bunga pinjaman antar bank, dan tingkat imbal hasil saham bank. Hal tersebut menunjukan bahwa pasar uang dan pasar saham dapat berperan dalam membangun sistem perbankan yang sehat melalui efek disiplin pasar.

The research aims to investigate the impact of bank risk on the rate change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rates, and stock return. The data sources that used on this research are come from banking industry in five countries across South East Asia such as Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippine. This study uses a panel method with annual data for 10 years, within the period of 2008-2019. This paper employes panel regression technique with random effect modeland pooled least squares model. Researchs finding suggests that bank risk and performance influenced interbank borrowing, interbank borrowing rate and banks stock return. These findings imply that improving both the interbank market and the stock market may play a role in establishing a sound banking system through market discipline effects. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Aldino
"Krisis ekonomi Eropa mengindikasikan adanya pengaruh terhadap bursa saham Indonesia. Pengamatan terhadap hubungan indeks saham akan memberikan gambaran akan bentuk pengaruh yang terjadi. Pengujian pertama dilakukan melalui pengamatan parameter kovarians, korelasi dan volatilitas antar kawasan. Hasil pengujian wilayah Asia menunjukkan nilai kovarians yang lebih rendah dibandingkan kawasan Eropa dan tingkat volatilitas Eropa juga teramati lebih tinggi dibandingkan kawasan Asia. Pengujian kedua dilakukan dengan menggunakan permodelan contemporaneous dan dynamic volatility spillover terhadap 7 indeks saham negara dan kawasan Eropa untuk melihat efek contagion. Hasil pengujian volatility spillover menunjukkan adanya volatility spillover di hampir seluruh pasangan indeks yang diuji. Hasil pengujian contagion menunjukkan bahwa tidak terjadi contagion dari hampir seluruh pasangan indeks pengujian kecuali untuk indeks DAX.

Eurozone crisis has spread accross regions and indicate an effect to Indonesian Stock Exchange. A study into stock index relationship would give a better understanding on how the crisis might influene the Indonesian Stock Exchange. The study of regional relationship was done through an analysis of variance, covariance and correlation paramaters. In crisis period, Asia showed lower covariance figures against Europe and volatility measures showed lower value in Asia than Europe. Study of contagion effect was done through contemporaneous and dynamic volatility spillover between seven Europen index agains Indonesian composite index. Result of the volatility spillover model showed that spillover happens in almost all pair of the samples. Contagion effect tests showed that there is no contagion between each of pair of sample with an exception on DAX Index.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32210
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurul Awwaliyah
"Pasar negara berkembang memberikan fitur yang berbeda berbeda dengan pasar negara maju. Pasar saham Asia Pasifik akan menjadi contoh terbaik untuk mengamati masalah ini. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki profil spesifik likuiditas ADR di Asia Pasifik. Tiga masalah utama yang diusulkan adalah (1) bukti kesamaan liquidity di tingkat perusahaan, tingkat negara dan tingkat regional, (2) kemungkinan faktor penentu liquidity in commonality dalam liquidity yang berasal dari sisi penawaran, sisi permintaan, dan variabel di seluruh pasar, (3) implikasi liquidity in commonality terhadap penetapan harga aset yang mencakup liquidity in commonality dan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga aset dengan memperluas LAPM. Menggunakan analisis komprehensif dalam penilaian empiris yang mencakup fitur negara dan lintas negara, penelitian ini akan memberikan kontribusi pertimbangan teoritis terhadap Liquidity commonality.

Emerging markets provide distinct features in contrast to developed markets. Asia Pacific stocks markets would be the best example to observed this issue. The focus of this study is to investigate the liquidity specific profile of ADRs in Asia Pacific. Three main problems proposed are (1) evidence of commonality in liquidity in the firm level, the country level and the regional level, (2) the possible determinants of liquidity commonality in liquidity which come from the supply-side, the demand-side, and the market-wide variables, (3) implications of commonality in liquidity towards asset pricing which include both the liquidity commonality and the factors affecting asset pricing by extending the LAPM. Using comprehensive analysis in empirical assessment that covers country and cross-country features, this study will contribute theoretical considerations towards liquidity commonality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhayani Mentari Paramata
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keadaan ekonomi regional dengan cara menganalisis hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di masing-masing negara ASEAN 5 untuk mempelajari teori Flow Oriented Model dari Dornbusch dan Fischer (1980) dan teori Portofolio Balanced Effect dari Frankel dan Branson (1983). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat derajat integrasi internasional antar kelima pasar modal di ASEAN 5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina menuju Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test dan Johansen Test merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data harian dari Januari 2004-Desember 2014.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di beberapa negara ASEAN dan tidak terdapat kointegrasi antar keduanya, serta tidak ada derajat integrasi antar pasar modal dari kelima negara tersebut. Kemudian dilakukan pengujian kembali dengan menambahkan pasar Amerika Serikat untuk melihat potensi hubungan internasional, dan ditemukan terdapat satu vektor kointegrasi yang berarti ASEAN terkointegrasi dengan pasar yang lebih besar.

The research aims to study the state of the regional economic by analyzing the reciprocal relationship between stock price index and the exchange rate in ASEAN 5 countries to learn the theory of Flow Oriented Model of Dornbusch and Fischer (1980) and the theory of Portofolio Balance Effect by Frankel and Branson (1983). In addition, this study also aimed to look the degree of integration between the fifth international capital markets in ASEAN 5 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philipines towards the Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test and Johansen test is the method used in this study using daily data from January 2004-December 2014.
The study found that there is a reciprocal relationship between stock price index and exchange rate in some ASEAN countries and there is no cointegration between them, and no degree of integration between the capital markets of five countries. Then this study adding the United States market to see the potential of international relations, and found there is a significant cointegration vector its mean that ASEAN cointegrated with larger markets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Fedrian
"Penelitian ini secara komprehensif mengkaji integrasi pasar antara indeks saham syariah dan konvensional dari sudut pandang jangka panjang dan pendek di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat dan China mulai dari 30 Mei 2008 sampai 31 Oktober 2016 dengan menggunakan metode Johansen Cointegration dan DCC GARCH. Hasilnya memperlihatkan bahwa hanya terdapat hubungan jangka panjang untuk negara Indonesia dan Amerika Serikat, dan negara sisanya tidak menunjukkan adanya hubungan jangka panjang. Hasil ini memperlihatkan bahwa investor akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan manfaat dalam jangka panjang dari diversifikasi internasional ketika menggunakan indeks saham syariah dan konvensional yang ada di Malaysia, China dan Singapura.
Sedangkan dari hasil korelasi memperlihatkan beberapa korelasi yang sedang, akan tetapi hampis semuanya memperlihatkan korelasi yang rendah antara negara berkembang dengan maju, berkembang dengan berkembang dan maju dengan maju untuk indeks saham syariah dan konvensional, yang menandakan bahwa investor dapat mendiversifikasikan portofolio mereka pada tingkat internasional untuk mengurangi risiko, setidaknya untuk dalam jangka waktu yang pendek. Hasil yang terakhir memperlihatkan adanya korelasi yang tinggi antar indeks saham syariah dan konvensional disetiaptiap negara, yang mengindikasikan bahwa instrumen keuangan islamIslam tidak terpisah dari instrumen keuangan konvensional.

This study comprehensively examines the market integration between sharia and conventional stock indices from the long and shortrun perspectives for Indonesia, Malaysia, China, Singapore and United States of America from May 30, 2008 to October 31, 2016 using Johansen Cointegration and DCC GARCH. The result show that there are only two longrun relationship for Indonesia and USA, when the rest of coutries shows no longrun relationship. These findings suggest that investors will have the opportunities to get benefit from international diversification over the shortrun in Malaysia, China and Singapore when using both sharia and conventional indices.
From the correlation results, there are some moderate correlation but almost all shows evidence of weak correlation between emerging to developed, emerging to emerging and developed to develop for both sharia and conventional indices, which means that investors can diversify their portfolios at international level to minimize risk, at least in the short run. The last result show that there are high correlation between sharia and conventional indices for each countries, which means that islamIslamic financial instrument are not decoupled from their conventional.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapiz Sakti Azi
"Penelitian ini menguji determinan utama yang mempengaruhi perkembangan pasar obligasi pemerintah, pasar obligasi korporasi dan total pasar obligasi di Asia setelah krisis Asia 1997-1998. Penelitian ini menggunakan data panel 10 negara Asia dari tahun 2002-2011. Dengan menggunakan metode regresi GLS, hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pasar obligasi di Asia dipengaruhi oleh perkembangan pada pasar obligasi pemerintah. Faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi perkembangan pasar obligasi di Asia diantaranya adalah seperti tahap perkembangan ekonomi suatu negara, keterbukaan perekonomian, ukuran sektor perbankan, tingkat suku bunga pinjaman, depresiasi nilai tukar dan kebijakan fiskal.

This study examines the major determinants of government bonds market, corporation bonds market and total bonds market development in Asian economies post Asian crisis 1997-1998. Using GLS regression method from 10 Asian economies for the period 2002-2011, this study found that the bond market development in Asia is mainly driven by the development of government bonds market. Factors affecting bond market development in Asia are the stage of economic development, the openness of an economy, the size of banking sector, lending rate, currency depreciation and fiscal policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robiyanto
"ABSTRAK
Integrasi pasar modal merupakan topik yang masih sangat menarik untuk dikaji karena senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan waktu dan kondisi yang terjadi pada pasar modal pasar modal yang ada di dunia. Penelitian ini mengkaji integrasi pasar modal dan contagion effect dari pasar modal di Asia, Eropa dan Amerika. Penelitian ini menggunakan data penutupan bulanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk Indonesia, Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) untuk Malaysia, PSE Composite Index (PSE) untuk Filipina, Straight Times Index (STI) untuk Singapura, SET Index (SET) untuk Thailand, NIKKEI 225 untuk Jepang, FTSE 100 untuk Inggris, DAX 30 untuk Jerman, CAC 40 untuk Prancis, IBEX 35 untuk Spanyol, Dow Jones untuk Amerika Serikatselama periode bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2016. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat comovement antara pasar modal Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Jepang, UK, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
330 JOMUT 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiani Rachmasyaputri
"Penelitian ini menunjukkan dampak Covid-19 terhadap perubahan sumber dan pola dari efek spillover antar negara melalui pasar obligasi pemerintah denominasi lokal di kawasan berkembang Asia Timur. Pengujian dilakukan menggunakan kerangka kerja Generalized Vector Autoregressive (GVAR) variance decomposition yang dikembangkan oleh Diebold-Yilmaz 2012. Kerangka kerja ini menunjukkan dampak statis (indeks rata-rata) dan dinamis (indeks dari waktu ke waktu) untuk mengukur intensitas dan arah guncangan spillover dari satu negara ke negara lain. Data yang digunakan adalah data yield dan volatilitas harian obligasi pemerintah denominasi lokal tenor 10 tahun. Total Spillover Indeks (TSI) statis pada periode Covid-19 lebih tinggi dibandingkan pada periode keseluruhan (normal). Peningkatan TSI terjadi pada level yield dan level volatilitas. Hasil pengujian terhadap sumber efek spillover selama periode normal menunjukkan bahwa efek spillover pada level yield berasal dari tekanan dalam negeri. Sebaliknya, efek spillover yang berasal dari negara lain (regional) memiliki peran yang signifikan pada periode Covid-19. Kondisi ini menunjukkan adanya perubahan sumber efek spillover, dari faktor domestik menjadi faktor regional pada periode Covid-19. Pada level volatilitas, tidak terdapat perubahan sumber efek spillover pada kedua periode. Faktor domestik masih mendominasi sumber efek volatilitas spillover. Pola efek spillover yang terjadi ditunjukkan pada TSI dinamis (dari waktu ke waktu). Pada level yield mencapai titik tertinggi pada periode Covid-19, khusunya kuartal pertama 2020 menunjukkan titik tertinggi dari pola efek spillover antar negara. Pola efek spillover pada level volatilitas mencapai titik tertinggi di akhir tahun 2019, lalu mengalami penurunan di tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan pola efek spillover pada kedua level tersebut. China merupakan pusat penyebaran Covid-19, secara fisik maupun di pasar keuangan, dan memiliki pangsa pasar obligasi yang besar. Namun, China bukan merupakan penggerak pada pasar kawasan Asia Timur. Hong Kong dan Thailand, merupakan negara yang memberikan dampak di pasar kawasan Asia Timur dalam periode 10 tahun dan periode Covid-19. Kedua pasar tersebut juga menunjukkan stabilitas pasar yang kuat. Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang rentan pada kedua periode tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Covid-19 berdampak pada perubahan sumber dan pola dari efek spillover yang terjadi melalui pasar obligasi pemerintah denominasi lokal. Temuan ini bermanfaat bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di tingkat kawasan guna mencapai stabilitas pasar keuangan.

This paper showed evidence of the effect of covid-19 on changes in the source and time-varying pattern of spillover across the country through the local-currency government bond market in emerging East Asia. We employed the Generalized Vector Autoregressive (GVAR) decomposition framework developed by Diebold-Yilmaz 2012, which performed both static (average index) and dynamic (time-varying index) impacts to quantify the intensity and direction of spillover shock from one country to another. We used the daily yield and volatility of a 10-year local-currency government bond market. The static Total Spillover Index in the Covid-19 period was higher than the entire sample period. TSI increased both in yield and volatility levels. Over 10-years, the yield spillover effects come from the own-stressed country. However, yield spillover effects emanating from other countries have significant roles in the Covid-19 period. It indicated that domestic factors turn to regional factors that explained shock transmission across-country in the Covid-19 period. This result showed that the source of spillovers changed. Otherwise, the volatility spillover effect did not change. It was emanating from the own-stressed country in both periods. The dynamics Total Spillover Index reached the highest point in the Covid-19 period. In particular, the first quarter of 2020 showed the peak point of spillover effect across the country. The volatility spillover achieved the spike last December 2019 but decreased over the Covid-19 period. Our result showed that the spillover pattern has changed in both levels. Although China was a physical Covid-19 contagion center and remained home to the largest bond market in the region, China was not a driver in the East Asia bond market. Hong Kong and Thailand showed their impact on East Asia within 10-years and the covid-19 period, respectively. Both countries have strong market stability. Indonesia dan Malaysia showed the most vulnerable countries in both periods. Our result reflected the effects of Covid-19 on changes in the source and time-varying pattern of cross-country spillover through the local-currency government bond market in the East Asia region. Our findings matter to regional government policies seeking to achieve strong market stability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>