Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisrina Saraswati
"Sumber pengadaan darah Palang Merah Indonesia (PMI) berasal dari donor. Meskipun pada pengambilan darah tidak dipungut biaya, terdapat suatu harga tertentu yang pasien harus bayarkan untuk tiap kantong darah yang disediakan oleh PMI. Mengikuti ketentuan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 yang mengatur bahwa darah tidak boleh diperjualbelikan, darah yang diadakan oleh PMI adalah tanpa biaya. Biaya untuk tiap kantong darah tersebut adalah untuk keperluan proses pengelolaan darah dan bukan untuk darah itu sendiri. Dalam skripsi ini dibahas mengenai komponen biaya proses pengelolaan darah dan tanggung jawab pemerintah terkait proses pengadaan darah oleh PMI.

The blood supply source of Indonesian Red Cross (PMI) is derived from donors. Although the blood is free of charge, there is a price that a patient must pay for each bag of blood. Following the provision of the Health Act Number 36 of 2009 that blood should not be sold, blood provided by PMI is free of charge. The fee for each bag of blood is for the purpose of blood management and not the blood itself. In this thesis the components of blood management and responsibilities of government related to the blood procurement process by PMI are discussed.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azaria Ekaputri
"This study focuses on simulations of the blood management system implemented by the Jakarta Red Cross (PMI) with the main objective of meeting all existing blood needs and on the other hand ensuring that the blood supply that has been obtained is not wasted. This research was conducted with the main objective, namely to simulate all processes in the blood supply chain carried out by PMI DKI Jakarta in order to understand and analyze the problems faced and to offer solutions to solve these problems. The simulation model was built using ARENA software. Preliminary results indicate that the amount of blood production carried out by PMI DKI Jakarta exceeds the amount of blood needed. Thus, the amount of blood that must be discarded because it has expired is very large. There are three alternatives proposed to overcome this problem. The simulation results show that the three alternatives are able to reduce the amount of wastage while still meeting all existing demands. In addition, PMI DKI Jakarta can also create an integrated system that can facilitate the flow of information and help solve existing problems as well as support the alternatives offered.

Studi ini berfokus pada simulasi sistem pengelolaan darah yang dilaksanakan oleh Palang Merah Jakarta (PMI) dengan tujuan utama untuk memenuhi semua kebutuhan darah yang ada dan di sisi lain memastikan bahwa suplai darah yang telah diperoleh tidak terbuang percuma. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama yaitu mensimulasikan seluruh proses dalam rantai suplai darah yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta untuk memahami dan menganalisis permasalahan yang dihadapi serta menawarkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Model simulasi dibangun dengan menggunakan software ARENA. Hasil awal menunjukkan bahwa jumlah produksi darah yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta melebihi jumlah darah yang dibutuhkan. Jadi, jumlah darah yang harus dibuang karena sudah kadaluwarsa sangat banyak. Ada tiga alternatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini. Hasil simulasi menunjukkan bahwa ketiga alternatif tersebut mampu mengurangi jumlah pemborosan dengan tetap memenuhi semua kebutuhan yang ada. Selain itu, PMI DKI Jakarta juga dapat membuat sistem terintegrasi yang dapat memperlancar arus informasi dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada serta mendukung alternatif-alternatif yang ditawarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luyyina Mujahidah Atsaury
"Skripsi ini membahas tentang permintaan produk Packed Red Cell (PRC) di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia di DKI Jakarta yang diperkirakan akan membuat rencana produksi guna menurunkan tingkat keluarnya darah yang terjadi akibat jumlahnya. produksi yang melebihi jumlah penggunaan. Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan tipe kuantitatif. Dalam peramalan, data time-series penggunaan PRC bulanan digunakan selama lima tahun terakhir yaitu 2014 hingga 2018 yang dihitung dengan menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Holt-Winter Exponential Smoothing. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode ARIMA memberikan hasil peramalan yang lebih baik sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat perencanaan produksi produk RRT. Dari hasil perencanaan produksi tersebut disarankan agar PMI DKI Jakarta mengalihkan sebagian dari rencana kunjungannya dalam rangka pengambilan darah ke PMI lain di sekitar Jakarta dan juga dapat menyalurkan jumlah produksi darah berlebih ke Bank Darah Rumah Sakit ( BDRS) atau PMI lain yang masih kekurangan suplai darah.

This thesis discusses the demand for Packed Red Cell (PRC) products at the Indonesian Red Cross Blood Transfusion Unit in DKI Jakarta, which is expected to make a production plan to reduce the rate of blood loss that occurs due to the amount. production that exceeds the amount of use. This research is in the form of a case study with a quantitative type. In forecasting, time-series data on the use of monthly PRC are used for the last five years, namely 2014 to 2018, which is calculated using the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) and Holt-Winter Exponential Smoothing methods. The results of calculations using the ARIMA method provide better forecasting results so that they can be used as a reference in planning the production of Chinese products. From the results of the production planning, it is suggested that PMI DKI Jakarta divert part of its planned visit in the context of taking blood to other PMIs around Jakarta and also be able to distribute the amount of excess blood production to Hospital Blood Banks (BDRS) or other PMIs that still lack blood supply."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Rachmawati
"ABSTRAK
Tesis ini membahas strategi pemasaran sosial donor darah sukarela Palang Merah
Indonesia terutama pada tahun 2012-2013. Dalam tesis ini dideskripsikan
kegiatan-kegiatan promosi yang ditentukan dan dijalankan menurut kemampuan
PMI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil
penelitian menyatakan bahwa strategi pemasaran sosial yang dijalankan PMI
tampaknya memberikan hasil walaupun dalam pelaksanaanya PMI memiliki
keterbatasan sumber daya.

ABSTRACT
This thesis explores the social marketing strategy of voluntary blood donors in
Indonesian Red Cross, especially in 2012-2013. In this thesis described
promotional activities that are defined and executed according to the capabilities
of Indonesian Red Cross. This study is a descriptive qualitative research design.
The study states that a social marketing strategy that Indonesian Red Cross run
seems to provide results even though Indonesian Red Cross implementation has
experienced limited resources."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athika Fauzyah Syafitri
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan terkait pertanggungjawaban yang dapat dimintakan kepada dokter, perawat, dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam kasus salah transfusi darah yang dapat membahayakan nyawa pasien dikaitkan pada putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe Nomor 207/Pid.Sus/2016/PN Lsm. Tujuan dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai tanggung jawab hukum dokter, perawat, dan PMI pada kasus salah transfusi darah. Metode penelitian yang digunakan yaitu, metode penelitian yuridis normatif dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian ini adalah unsur setiap orang atau subjek hukum yang telah melakukan suatu tindak pidana tidak terpenuhi terhadap terdakwa, karena secara fakta hukum bukan terdakwa yang melakukan tindakan transfusi darah. Selain itu pendapat hakim terkait adanya hubungan kausalitas antara sebab dan akibat salah transfusi darah yang mengakibatkan korban gagal ginjal sehingga harus melakukan cuci darah juga belum bisa dipastikan apakah benar karena salah transfusi darah. Dengan begitu kesimpulan dari penelitian ini bahwa hubungan hukum antara dokter dan perawat dalam prosedur transfusi darah adalah hubungan delegatif sehingga tanggung jawab hukum dokter, perawat dan PMI adalah apa yang menjadi kewenangannya. Tanggung jawab akan tetap berada di dokter apabila perawat telah melakukan tindakan sesuai instruksi dokter dan sebaliknya.

Focus on this study discusses the responsible of doctor, nurse, and Indonesia Red Cross (PMI) in blood transfusion procedures for patient attached to a Lhokseumawe District Court Number 207/Pid.Sus/2016/PN Lsm. The purpose of this study expected could give insight about responsibility of doctor, nurse, and Indonesia Red Cross in case failbility of procedure in blood transfusion. The method use, name juridical normative with descriptive. The result of this study are constituents of every person or legal subject who has committed an offense that is not fulfilled for the defendant, because in law fact is not a defendant who committed blood transfusion. In addition, the judges opinion was related to the causal relationship between the cause and the result of the wrong blood transfusion that resulted in the victim of kidney failure and had to do dialysis and it was not certain whether the blood transfusion was correct. Thus the conclusion of this study that the legal relationship between doctors and nurses in the procedure of blood transfusion is a delegative relationship so that the legal responsibility of doctor, nurse and PMI is what becomes their authority. Responsibility will remain in the doctor if the nurse has taken action according to the doctors instructions and vice versa.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Andriyani
"Artikel ini membahas tentang peran Palang Merah Indonesia (PMI) dalam konflik Irak-Kuwait tahun 1991. PMI mengumpulkan donasi berupa uang dan barang-barang kebutuhan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk disalurkan kepada para korban terdampak krisis. Penggalangan bantuan yang digerakkan oleh PMI ini merupakan suatu konsep yang disebut sebagai diplomasi kemanusiaan (humanitarian diplomacy). Konsep ini mengacu pada upaya meyakinkan para pembuat kebijakan dan pemimpin opini untuk bertindak atas dasar tujuan kemanusiaan. Aktor dalam diplomasi ini tidak terbatas pada pejabat pemerintah saja, melainkan melibatkan pula aktor-aktor non-pemerintah seperti organisasi kemanusiaan. Dalam konteks ini, PMI berhasil menjalin kerja sama dengan pihak-pihak seperti Pemerintah RI, organisasi masyarakat, dan media massa dalam misi pengumpulan bantuan kemanusiaan untuk korban Konflik Irak-Kuwait. Hal ini tidak hanya berdampak bagi pegembangan internal organisasi PMI, tetapi juga dapat membangun citra Indonesia di mata dunia. Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulis menggunakan data dari sumber-sumber sejarah berupa arsip, majalah dan surat kabar sezaman, wawancara, buku, serta artikel diperoleh melalui Arsip Nasional RI, Perpustakaan UI, Arsip Kompas Data, Arsip Markas PMI, Koleksi Pusat Data Antara, dan sumber daring lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerja sama yang dilakukan PMI dalam upaya mengumpulkan bantuan kemanusiaan sesuai dengan konsep diplomasi kemanusiaan.

This article discusses the role of the Indonesian Red Cross (PMI) in the Iraq-Kuwait conflict in 1991. PMI collects donations in the form of money and necessities from the Indonesian government and citizens to be distributed to victims of the crisis. This PMI’s aid-raising is a concept known as humanitarian diplomacy. This concept refers to persuading decision makers and opinion leaders to act based on the principle of humanity. The actors are not limited to government officials, but also involve non-government actors including humanitarian organizations. In this context, PMI has succeeded in collaborating with the Government, community organizations, and the mass media in Indonesia in collecting humanitarian aid for the victims of the Iraq-Kuwait Conflict. This not only impacted the internal development of the PMI, but also build Indonesia's image in the world. This article uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The author uses data from historical sources in the form of archives, contemporary magazines and newspapers, interviews, books, and articles obtained through the Indonesian National Archives, UI Library, Kompas Data Archives, PMI Headquarters Archives, Antara Data Center Collections, and other online sources. The results of this study indicate that the cooperation carried out by PMI in an effort to collect humanitarian aid is in accordance with the concept of humanitarian diplomacy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrachman
"Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. Pengolahan dan penyampaian darah pada orang sakit harus di kelola secara profesional. Yang sosial adalah darahnya yang berasal dari donor sukarela, tetapi pemrosesan darah donor tersebut harus secara profesional untuk menjamin keamanan darahnya dan ini memerlukan biaya yang besar. Pengelolaan darah ditugaskan kepada Palang Merah Indonesia. Pengelolaan darah adalah usaha mendapatkan darah sampai dengan darah siap pakai untuk orang sakit, yang meliputi merekrut donor, mengambil darah donor, melakukan pemeriksaan uji saring, memisahkan darah donor menjadi komponen darah, melakukan pemeriksaan golongan darah, melakukan pemeriksaan kecocokan darah donor dan pasien.

Blood Services is a health ministry effort that utilizes human blood as a raw material for the purpose of humanity and not for commercial purposes. Processing and delivery of blood to the sick must be managed professionally. That the social is derived from the donor blood is voluntary, but the processing of donor blood should be professionally to ensure the safety of the blood, and this requires a huge cost. Blood management was assigned to the Indonesian Red Cross. Blood management is an attempt to get blood through the blood readymade for the sick, which includes recruit donors, collect blood donor screening examination, separate donor blood into blood components, blood group examination, examine suitability of blood donors and patients.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia;, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Azadi Taufik
"ABSTRACT
The performance of humanitarian logistics is a crucial factor of disaster response operations. With predictions of increase rate and impact of disasters in Indonesia, improving the performance of humanitarian logistics of humanitarian organizations in this disaster prone nation is important. Using the Indonesian Red Cross rsquo s recent water distribution operation as a response to the 2017 Mount Agung Eruptions, this thesis aims to understand the activities, problems, success parameters and possible improvements of that operation. This thesis utilizes a computer simulation to replicate and experiment on the study case rsquo s operational system. The thesis found that the operation involved supplying, scheduling, transporting, ordering, and distributing as the main activities, discovered long time needed to fulfill demand as a logistical problem, identified time as the most crucial success parameter, and found that increasing transportation resources, sharing transportation resources, and maintaining inventory levels as significant and positive improvements to the study case operation.

ABSTRACT
Kinerja logistik kemanusiaan menjadi faktor penting dalam operasi tanggap bencana. Dengan adanya prediksi bahwa tingkat dan dampak bencana di Indonesia akan meningkat, maka meningkatkan logistik kemanusiaan di organisasi kemanusiaan di negara rawan bencana ini sangat penting. Menggunakan operasi distribusi air oleh Palang Merah Indonesia sebagai tanggapan kepada Erupsi Gunung Agung 2017 sebagai studi kasus, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, masalah, parameter kesuksesan, dan perbaikan yang mungkin dari operasi tersebut. Skripsi ini menggunakan simulasi komputer untuk mereplikasikan dan melakukan eksperimen terhadap sistem operasi studi kasus. Skripsi ini menemukan bahwa operasi tersebut melibatkan penyediaan air, penjadwalan, transportasi, pemesanan, dan distribusi sebagai aktivitas utama, menemukan waktu yang lama untuk memuaskan permintaan sebagai masalah logistik, mengidentifikasi bahwa waktu adalah parameter sukses yang terpenting, dan menemukan bahwa meningkatkan sumber daya transportasi, membagi sumber daya transportasi, dan menjaga tingkat persediaan adalah perbaikan signifikan dan positif terhadap operasi studi kasus."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhammad Al Amin
"Donor darah adalah kegiatan mengambil darah dari pendonor baik keseluruhan maupun sebagian komponen untuk diberikan kepada resipien yang dapat dilakukan secara periodik. Palang Merah Indonesia sebagai organisasi yang menangani donor darah saat ini selalu mengalami backlog. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya ketidakpuasan pendonor terhadap aktivitas donor darah sehingga menurunkan loyalitas. Dengan mengintegrasikan ServQual, Kano Model, dan Quality Function Deploymemt, diidentifikasi penyebab ketidakpuasan pendonor dan diformulasikan solusi untuk mengatasinya. Solusi tersebut kemudian dikonfirmasi kepada pendonor untuk mengetahui dampaknya terhadap loyalitas pendonor untuk mendonorkan darahnya secara rutin.

Blood donation is an activity which takes blood from donor whether as whole blood or some component s to be given to the needing recipient which can be done periodically. Indonesian Red Cross Society as the organization which held the blood transfusion activity has always been experiencing backlog. This condition might be due to the unsatisfaction of the donors to the blood donation activity, thus decreasing loyalty. By using ServQual, Kano Model, and the Quality Function Deployment, the cause of the unsatisfaction is identified and the solution to solve it is formulated. Furthermore, the solution is confirmed to the donors to analyse its impact to donor loyalty thus the donors will donor their blood more regularly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Rahma Yanti
"Darah sangatlah penting demi menunjang keberlangsungan hidup manusia. Di Indonesia masih terdapat kekurangan stok persediaan darah dari jumlah ideal sebanyak 972.522 kantong darah atau sebesar 18,8% belum terpenuhi. Ditambah dengan adanya kondisi pandemik Covid-19 seperti saat ini semakin membuat stok darah di sejumlah daerah berada di ambang batas kekhawatiran. Salah satu faktor permasalahan tersebut dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjadi sukarelawan donor darah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat menjadi sukarelawan donor darah dengan cara mensosoialisasikan kampanye gerakan “Suka & Rela Donor Darah” yang peneliti kembangkan menggunakan bantuan media sosial instagram Unit Transfusi Darah Pusat Palang Merah Indonesia @utdpusatpmi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan dilakukan survei online untuk mengukur minat masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten yang diunggah di instagram @utdpusatpmi berdasarkan indikator tingkat kognitif rata-rata skor yakni 4,31, diikuti indikator tingkat afektif 3,67, dan indikator tingkat keperilakuan 3,43. Dari hasil penelitian ini dapat menciptakan respon kognitif positif, yakni responden mengetahui atas informasi kesehatan dan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai donor darah. Namun demikian kampanye ini belum mencapai indikator afektif dan keperilakuan sehingga belum terjadinya perubahan perilaku pada masyarakat.

Blood is very important to support human life. In Indonesia, there is still a shortage of blood supplies, from the ideal number of 972,522 blood bags or 18.8% that has not been fulfilled. Coupled with the current Covid-19 pandemic conditions, the blood stock in a number of areas is on the threshold of concern. One of the factors of this problem is the low level of public awareness in volunteering for blood donations. This study aims to increase public interest in volunteering for blood donations by socializing the campaign for the “Like & Willing Blood Donation” movement which the researchers developed using social media assistance from the Indonesian Red Cross Central Blood Transfusion Unit @utdpusatpmi. This type of research is quantitative research and online surveys are conducted to measure people's interest. The results showed that the content uploaded on Instagram @utdpusatpmi was based on the average cognitive level indicator score of 4.31, followed by the affective level indicator at 3.67, and the behavioral level indicator at 3.43. From the results of this study, it can create a positive cognitive response, in which the respondents are aware of health information and there is an increase in knowledge about blood donors. However, this campaign has not reached the indicators of affective and behavioral, so there has not been a change in behavior in society."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>