Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusinta Diashrina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami kompleksitas untuk mengelola Usaha
Kecil Menengah (UKM) dengan sistem make to order (MTO) dan untuk
mengembangkan skenario simulasi untuk pertumbuhan serta menghindari
"dwarfisme". Metode Sistem Dinamik (SD) digunakan untuk membantu
memahami dan mensimulasikan variabel yang saling berkaitan yang ada dan
relevan dalam UKM dengan sistem MTO. sub-sistem yang diusulkan terdiri dari
permintaan, pendapatan, produksi dan sumber daya manusia di UKM.
Berdasarkan hasil simulasi, studi ini mengungkapkan beberapa kebijakan, yang
berpengaruh positif secara signifikan seperti memberikan diskon 6% dari harga
jual, mempekerjakan lebih banyak dalam rangka meningkatkan produksi dan pada
saat yang sama, memenuhi jumlah permintaan konsumen. Kami menemukan
bahwa dalam rangka untuk meningkatkan permintaan konsumen, UKM harus
mencapai pasar yang lebih luas secara langsung melalui sistem online,
menyediakan desain yang unik dan mempercepat proses produksi untuk
menghindari keterlambatan dalam mengirimkan produk kepada pelanggan.

ABSTRACT
This research aims firstly, to understand the complexities to manage a Small
Medium Enterprise (SME) with make to order (MTO) system and secondly, to
develop a simulated scenario for its growth and to avoid ?dwarfism?. System
Dynamics (SD) methodology is used to help understand and simulate the
interdependent variables that exist and relevant in the SMEs with MTO system.
The proposed sub-system consists of the demand, the revenues, the production
and the human resources in SMEs. Based on the simulation results, this study
reveals some policies, which are positively significant such as giving discount 6%
of the selling price, hiring more people to support production in order to increase
and at the same time, meet the number of consumer demand. We found that in
order to boost the of consumer demand, SME should reach the wider market
directly through the online system, provide unique designs and speed up the
production process to avoid the longer delay in delivering the product to the
customer."
2016
S64442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulanita Kuswotanti
"ABSTRAK
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM di Indonesia mencakup lebih dari 90 persen unit usaha. Dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 56 persen, UMKM masih menghadapi permasalahan, terutama masalah akses terhadap pembiayaan perbankan. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program Kredit Usaha Rakyat KUR sebagai cara untuk meningkatkan akses UMKM terhadap permodalan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja penyaluran KUR serta mengukur dampak KUR terhadap tingkat pengangguran terbuka, persentase penduduk miskin dan pertumbuhan PDRB Harga Konstan tahun 2000 pada masing-masing provinsi di Indonesia pada periode tahun 2008 ndash; 2013. Jumlah penyaluran KUR selama periode penelitian sebesar Rp138,5 triliun dengan jumlah UMKM penerima fasilitas KUR sebanyak 14,3 juta unit UMKM. Rata-rata rasio Non Performing Loan NPL KUR selama periode penelitian yaitu 2,88 persen. Dari hasil uji regresi data panel menggunakan estimasi efek tetap fixed effect , diperoleh hasil bahwa KUR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka, persentase penduduk miskin provinsi dan pertumbuhan PDRB. Dengan hasil ini, Program KUR belum memberikan kontribusi terhadap perekonomian secara keseluruhan. Untuk dapat mendukung perkembangan UMKM, Pemerintah harus dapat mengefisienkan keberlangsungan Program KUR dengan tetap memperhatikan tujuan dan prioritas program. Dalam jangka panjang, permasalahan assymetric information dapat diatasi dengan pembentukan lembaga pemeringkat kredit UMKM untuk mengurangi biaya perolehan informasi perbankan terhadap profil usaha UMKM yang akan dibiayai.

ABSTRACT
Small and Medium Enterprises, SMEs, covers more than 90 percent of all business units in Indonesia. Contributing about 56 percent to GDP, SMEs are still facing problems regarding their development, specially access to banking finance. Indonesia government has launched KUR program as a tool to increase SMEs rsquo access to finance. This research aims to evaluate the KUR performance and to measure its impacts on level of unemployment, percentage of poverty and the growth of GDRP constant price year 2000 on each of 33 provinces in 2008 ndash 2013. The total disbursment of KUR during the research periode exceeds IDR138,5 trillion with total of SMEs accepting KUR as much as 14,3 million units. The average NPL ratio of KUR during the period is 2.88 percent. Using fixed effect estimation of panel data regression, we found that there is a insignificant effect of KUR to the level of unemployment, percentage of poverty and GDRP growth. These results show that KUR is not considered to be the suitable tool to promote SMEs development. In other words, government should be able to better evaluate KUR in order to make it more effective while still prioritize its objectives. In long term, assymmetric information can be mitigated by the establishment of SMEs rating institution to lesser the cost in information gathering of SMEs credit worthiness."
2016
T47211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Teta Amenda
"ABSTRAK
Strategic development merupakan hal yang sangat penting bagi dunia bisnis, termasuk bagi perusahaan yang memiliki usaha kecil dan menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan strategi-strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan usaha kecil dan menengah yang berada di PIK, Cakung. Data yang diambil berasal dari data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan TOWS dan IE Matriks melalui hasil olah data dari survei menggunakan AHP, IFE dan EFE. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan didapatkan bahwa strategi yang cocok untuk diusulkan pada industri kecil di PIK adalah defensive strategy dan harvest strategy. Defensive strategy mengusulkan strategi untuk perusahaan mengatasi permasalahan internal perusahaan dan juga mengatasi ancaman di masa depan. Dalam harvest strategy mengusulkan strategi yang mengedapankan penghematan, perbaikan kelemahan dan tidak melakukan perluasan.

ABSTRACT
Strategic development is a great importance in the business world, including for the small and medium enterprises. The purpose of this study is to propose strategies that can be used for the development of small and medium enterprises in PIK, Cakung. The data that being used are from primary and secondary data. The method of analysis that used in this research are using TOWS and IE matrix and the primary data are obtained from the survey using AHP, IFE and EFE. The results showed that the outcome from the internal and external factors proposed a defensive and harvest strategy that being most likely suitable for small industry in PIK. Defensive strategy propose a strategy that the firm should handle or manage the internal problems and also manage the future threats. For the harvest strategy, strategy that being propose are strategy that prioritize savings, improve the weakness and not performing expansion."
2013
S44192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Zendra Kumar
"ABSTRAK
Skripisi ini membahas rantai nilai yang ada di klaster IKM komponen kapal di
Desa Kebasen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal untuk meningkatkan daya
saing dan produktifitas klaster industri dengan menggunakan alat analisis teori
rantai nilai Porter (1985). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain
deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keseluruhan rantai nilai yang
ada sudah mencakup keseluruhan faktor ?faktor yang dibutuhkan untuk
mendukung berkembangnya daya saing dan produktifitas klaster. Penelitian ini
juga menyarankan bahwa klaster IKM komponen kapal di Kabupaten Tegal harus
meningkatkan kemampuan (skill) sumberdaya manusianya dengan berbagai
macam pelatihan agar dapat menciptakan inovasi baru dalam berproduksi,
meningkatkan teknologi dalam berproduksi untuk mencapai skala ekonomi dan
segera melakukan sertifikasi biro klasifikasi Indonesia untuk seluruh produk yang dihasilkan.

ABSTRACT
The aim of this study is analyzing value chain which exist in small industrial
shipping component cluster in Tegal Regency to increase the competitiveness and
productivity of this cluster using Porter?s value chain theory (1985). This research
is qualitative research by descriptive design method. The result show us that the
value chain of this cluster has enough support to increase the competitiveness and
productivity. This study also suggest that the cluster must be develop their skill
worker with any skill training to create the innovation in production technology,
increasing technological support to achieve economic scale, and very soon to get
classification from Indonesian Classification Bureau for all product."
2016
S62900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufiq Mahriyar
"UMKM Kedelai (Tempe, Tahu, & Oncom) di Kecamatan Citereup Kabupaten Bogor memiliki potensi bahaya dan risiko pada setiap proses kerjanya, sehingga diperlukan manajemen risiko untuk mengidentifikasi bahaya dan menganalisis risiko K3. Jenis penelitian ini deskriptif dengan penentuan tingkat risiko secara semi kuantitatif menggunakan nilai consequences, exposure, dan likelihood mengacu pada metode yang ditemukan oleh W.T. Fine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat risiko tertinggi dengan level Very high antara lain Risiko : Heat stress, Luka Bakar, Kebakaran, Ledakan, Gangguan Pernafasan. Tingkat risiko tertinggi disebabkan oleh Bahaya Panas dan Budaya kerja yaitu merokok pada saat bekerja. Tingkat risiko level Priority 1 antara lain Risiko : NIHL, Tersengat Listrik, Luka Bakar, Iritasi kulit, Keracunan, Tejatuh. Tingkat risiko Priority 1 disebabkan oleh Bahaya Fisik: Bising, Listrik, Bahaya Biologi, Bahaya Kimia. Tingkat risiko level Substantial antara lain Risiko : Low Back Pain, Cedera otot lengan / kaki . Tingkat risiko Substantial disebabkan oleh Bahaya Ergonomi: Posisi janggal, Mengangkat beban yang berat. Tingkat risiko level Priority 3 antara lain Risiko : Stress Kerja. Tingkat risiko Priority 3 disebabkan oleh Bahaya Psikososial: Beban Kerja, Kelelahan.

Soybean processing SMEs pose number of potential hazards exposing to the worker. This study aimed identify some potential hazards and evaluate their risk level by using WT Fine method, These results indicate that there is the highest risk level by level Very high risk include : Heat stress, Burn, Fire, Explosion, Respiratory Disorders. The highest risk levels caused by Heat Hazards and work culture that smoke at work. The level of risk levels among others Risk Priority 1 : NIHL, Stung Electricity, Burns, Skin irritation, Toxicity, Toffees. The level of risk due to the Priority 1 Physical Hazards : Noisy, Electricity, Biological Hazards, Chemical Hazards. Substantial levels of risk level among others Risk : Low Back Pain, Muscle Injury Arm / Leg. Substantial risk levels caused by Ergonomics Hazards : Position clumsy, Heavy lifting. The risk level Priority level 3 Risks include : Work Stress. The level of risk caused by the Priority 3 Psychosocial Hazards : Workload, Fatigue"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nalar Al Khair
"Sejak tahun 2015 Pemerintah Indonesia berusaha mengembangkan Badan Usaha Milik Desa/BUMDesa (township and village enterprises/TVEs), sebagai bagian dari kebijakan Dana Desa untuk mempercepat pembangunan desa-desa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keberadaan BUMDesa memengaruhi perkembangan usaha kecil di 245 desa di 3 kabupaten di  Indonesia yaitu Bekasi, Wonogiri dan Bantul dalam jangka pendek berdasarkan laporan Kementerian Desa. Dengan pendekatan mix method, penelitian ini berusaha menganalisis efek dari keberadaan BUMDesa terhadap perkembangan usaha kecil di desa melalui pendekatan Difference-in-differences (DID) dan faktor-faktor yang memengaruhi pengaruh tersebut melalui in-depth interview dengan stakeholder terkait. Efek dari keberadaan BUMDesa terhadap usaha kecil diukur dengan membandingkan kelompok treatment, yaitu 75 desa yang memiliki BUMDesa yang berhasil  terhadap kelompok kontrolnya, yaitu desa-desa yang tidak memiliki BUMDesa, sebelum dan setelah adanya kebijakan BUMDesa. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan BUMDesa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan jumlah usaha kecil pada kelompok treatment. Hasil dari in-depth interview menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan BUMDesa sulit berkembang, yaitu BUMDesa tidak memiliki status badan hukum usaha (corporate legal entity) sehingga sulit melakukan kerja sama dengan pihak lain, pengelola BUMDesa yang umumnya adalah masyarakat atau tokoh desa kurang memiliki entrepreneurship, dan insentif yang tidak memadai bagi pengelola BUMDesa.

Since 2015 the Government of Indonesia has been trying to develop township and village enterprises, the so-calledBUMDesa, as a part of the Village Fund policy (Dana Desa) to accelerate the development of villages in Indonesia. This study aims to evaluate the existence of BUMDesa to influence the development of small businesses in 245 villages in 3 district in Indonesia namely Bekasi, Wonogiri and Bantul in the short term, which have successful BUMDesa cases based on the Village Ministry report. Using mix method approach, this study seeks to analyze the effect of the existence of BUMDesa on the development of small businesses in the village through the difference-in-differences (DID) approach and the factors that influence these effects through in-depth interviews with relevant stakeholders. The effect of BUMDesa on small businesses is measured by comparing the treatment group, which is 75 villages that have BUMDesa  to their control group, namely villages that do not have BUMDesa, before and after BUMDesa policy. The findings of this study indicate that the existence of BUMDesa does not significantly influence the development of the number of small business in the treatment group. The results of in-depth interview show several factors hamper the development of BUMDesa , the lack of business legal entity that limit BUMDesa to do business with, lack of entrepreneurships that limit the managers to develop the business , and inadequate incentives for the managers. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Prastuti
"Kebanyakan mengenai pelaku UMKM di Indonesia mengalami penurunan omset usahanya, bahkan hingga harus menghentikan operasional usahanya dikarenakan masa pandemi. Namun, China menyerbu pasar-pasar dunia, bahkan dalam beberapa kasus China dengan berani melakukan bargaining (tawar-menawar) dengan perusahaan-perusahaan barat. Tipe penelitian dalam tesis ini menggunakan penelitian hukum empiris, menggunakan penelitian perbandingan dan peraturan perundang-undangan, sumber bahan hukum primer dan sekunder, dengan metode pengumpulan kepustakaan dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil dari penelitian tesis ini adalah terdapat beberapa pengaturan yang ditujukan untuk memberikan kemudahan dan kebijakan yang berpihak dengan usaha mikro, usaha kecil, dan usah menengah (UMKM). Kemudian Small Medium Enterprise (SME) mengembangkan orientasi kewirausahaan di dalam perusahaan mereka dan meramalkan kinerja Small Medium Enterprise (SME) yang memiliki orientasi kewirausahaan yang lebih baik daripada Small Medium Enterprise (SME) yang tidak berada dalam lingkungan yang tidak pasti. Saran dalam tesis ini adalah bahwa pemerintah lah yang menjadi Lembaga yang bertanggung jawab atas pendaftaran perusahaan. Dimana pendaftaran tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang ada serta sesuai dengan prosedur hukum yang ada.

Most of the MSME players in Indonesia have experienced a decrease in business turnover, even to the point of having to stop their business operations due to the pandemic. However, China invaded world markets, even in some cases China boldly bargained with western companies. The type of research in this thesis uses empirical legal research, using comparative research and legislation, sources of primary and secondary legal materials, with literature collection methods and then analyzed qualitatively. The result of this thesis research is that there are several arrangements aimed at providing convenience and policies in favor of micro, small, and medium enterprises (MSMEs). Then Small Medium Enterprises (SMEs) develop an entrepreneurial orientation within their companies and predict the performance of Small Medium Enterprises (SMEs) that have a better entrepreneurial orientation than Small Medium Enterprises (SMEs) that are not in an uncertain environment. The suggestion in this thesis is that the government is the agency responsible for company registration. Where the registration must be in accordance with existing requirements and in accordance with existing legal procedures."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Tursilowati Luh Danansih
"Masyarakat dengan kategori miskin ini di Indonesia merupakan pelaku usaha mikro dan kecil sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan seperti berdagang, bertani, beternak dan lain-lain. Untuk itu sangat dibutuhkan sumber modal yang dapat diperoleh dari lembaga kredit dan hal ini memerlukan jaminan. Sertipikat tanah merupakan bukti pemilikan tanah bagi pemilik tanah yang dapat dijadikan jaminan resmi. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai fungsi dan tugas pelayanan dalam bidang pertanahan, melaksanakan program pemberdayaan masyarakat lintas sektor melalui kegiatan sertipikasi hak atas tanah untuk peningkatan akses permodalan. Sedangkan sertipikat yang digunakan sebagai jaminan pada lembaga keuangan/perbankan wajib didaftarkan di Kantor Pertanahan untuk diberikan hak tanggungan.
Berdasarkan hasil penelitian Kebijakan Pendaftaran Tanah dengan subyek UMK DI Kota Jakarta Selatan dikatakan sudah berhasil karena sertipikat tanah yang dihasilkan dari program ini dapat dimanfaatkan untuk jaminan kredit kepada lembaga keuangan. Sertipikat tanah pengusaha mikro dan kecil (PMK) yang telah diperoleh dari program ini yang dimanfaatkan sebagai jaminan kredit kepada lembaga keuangan sebagian besar belum dicatatkan atau didaftarkan hak tanggungannya ke kantor pertanahan. Terdapat 32 responden yang telah mendaftarkan hak tanggungannya dari 80 orang responden PMK yang telah memanfaatkan sertipikat tanah sebagai jaminan kredit lembaga keuangan untuk memperoleh modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendaftaran hak tanggungan atas sertipikat tanah yang dimanfaatkan sebagai jaminan kredit lembaga keuangan, yang merupakan model terbaik atau sesuai dengan hasil uji statistik menggunakan regresi binary logit adalah kesediaan untuk menemui PPAT, prosedur pembebanan hak tanggungan, biaya pendaftaran hak tanggungan, dan keharusan oleh pihak lembaga keuangan.

Communities with poor category in Indonesia there are as many as 12.36 %. Viable Revenue is expected by the whole community, because with a good income then each family's needs can be met. Many micro and small enterprises that can be done to increase revenue such as trade, agriculture, livestock and others. But the people who really need a source of capital to be able to work on efforts or the job. Credit institution is strongly needed by the people who need capital to conduct these efforts. To lend to a customer required a guarantee. Land certificate is evidence of ownership of land for land owners who can be used as an official guarantee. Therefore, the government in this case the National Land Agency which has the functions and duties of service in the field of land, carry out community development programs across sectors through land rights certification activities to increase access to capital.
While the certificate that is used as collateral in financial institutions/banks must be registered at the Land Office to be given security rights. Based on the results of the study to the subjects Land Registration Policy Micro and Small Enterprises in South Jakarta that aims to improve access to capital can be said to have succeeded because the land certificate generated from this program can be used to guarantee loans to financial institutions. Title deed of micro and small entrepreneurs has been obtained from this program are used as collateral for loans to financial institutions mostly not registered or enrolled dependents rights to the land office. There were 32 respondents who had registered the dependents of the 80 respondents who have used title deed as collateral for loans of financial institutions to raise capital. Factors that affect the registration of a security interest in the land certificate be used as collateral for loans of financial institutions , which is the best model or in accordance with the results of statistical tests using binary logit regression is a willingness to meet PPAT, loading procedure of mortgage, mortgage registration fees, and requirement by the financial institution."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Stacia Cahyadi
"Isu keberlanjutan (sustainability) menjadi kian populer seiring dengan gencarnya pemberitaan negatif terkait ketidakseimbangan alam, kerusakan lingkungan, dan ketidakadilan sosial. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang ditargetkan oleh PBB mendorong berbagai industri, termasuk industri fesyen, untuk bersama-sama menangani dampak negatif yang telah dihasilkan selama ini demi kesejahteraan dan keberlanjutan jangka panjang. Istilah fesyen berkelanjutan hadir sebagai remedi dari praktik fesyen dari para merek atau perusahaan yang kurang bertanggung jawab, seperti fast fashion—istilah yang digunakan untuk menunjukkan strategi dan tren dalam industri fesyen yang berlangsung dengan cepat dan efektif. Gen Z sebagai calon pemimpin dan penerus kehidupan mendatang memiliki perspektif yang krusial dan relevan untuk diteliti lebih dalam, ditambah dengan karakteristik gen Z yang dapat dikatakan berkaitan erat dengan fesyen dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratori melalui survei dalam bentuk kuesioner dan wawancara mendalam dengan partisipan kuesioner 110 orang, yang 11 diantaranya menjadi partisipan wawancara.
Temuan penelitian ini antara lain: (1) Partisipan penelitian yang berasal dari kelompok gen Z sudah menyadari adanya isu dalam industri fesyen terutama terkait sosial dan lingkungan, namun perspektif para partisipan gen Z sangat beragam dalam melihat fesyen berkelanjutan, saat ini masih belum merata tingkat pemahamannya, ada yang sudah kritis dalam memandang istilah tersebut namun ada juga yang belum mengerti atau peduli, (2) Praktik-praktik yang mencerminkan dukungan terhadap fesyen berkelanjutan mulai berkembang dan diterapkan oleh kelompok gen Z dalam penelitian ini dan lingkungan sekitar mereka, namun perilaku ini bukan seratus persen dilakukan karena kesadaran akan konsep fesyen berkelanjutan, terdapat berbagai faktor dan keterbatasan lain yang mendorong perilaku tersebut, (3) Merek fesyen cepat yang praktik dan klaim keberlanjutannya masih menjadi perdebatan (seperti H&M dan Zara) mengesankan bahwa mereka berkelanjutan karena tag atau label yang dicantumkan, namun dalam praktiknya, keberlanjutan tidak dapat dinilai dari klaim material yang di daur ulang atau ramah lingkungan saja , (4) Di mata para partisipan, keberlanjutan yang dilakukan oleh merek atau perusahaan di industri fesyen ini menjadi unique selling, sehingga bukan sepenuhnya dilakukan karena motif altruistik saja, dan (5) Partisipan yang berasal dari kelompok gen Z melihat bahwa perkembangan dan kemajuan keberlanjutan pada industri fesyen di Indonesia akan semakin berkembang dan diadopsi oleh konsumen dan berbagai merek atau perusahaan.
Kontribusi utama penelitian ini adalah menghadirkan apresiasi terhadap perpektif gen Z, dari sisi konsumen biasa, dan sebagai tambahan dari fashion insiders untuk memahami sudah sejauh mana pemahaman dan perkembangan fesyen berkelanjutan di Indonesia.

The issue of sustainability is gaining increasing popularity amid the incessant negative news regarding natural imbalances, environmental damage, and social injustice. The Sustainable Development Goals targeted by the United Nations encourage various industries, including the fashion industry, to collaborate in addressing the negative impacts that have been generated so far, with the aim of achieving long-term prosperity and sustainability. The term "sustainable fashion" exists as a remedy for the irresponsible practices of certain brands or companies, such as fast fashion—a term used to describe strategies and trends in the fashion industry that rapidly and effectively took place.
As the future successors and the next generation to lead, Gen Z holds crucial and relevant perspectives for further research, especially given their strong connection to fashion in their daily lives. This study used exploratory qualitative methods, conducting surveys in the form of questionnaires and in-depth interviews with 110 participants, of which 11 were interviewees.
The findings of this study are as follows: (1) The majority of Gen Z participants are aware of issues in the fashion industry, particularly related to social and environmental concerns. However, their perspectives on sustainable fashion are highly diverse. While some show critical understanding of the term, others do not comprehend or prioritize it, (2) Practices reflecting support for sustainable fashion have started to develop and be adopted by the Gen Z participants in this study and their surroundings. Nevertheless, their behavior is not consistently aligned with the concept of sustainable fashion, as various other factors and limitations influence their actions, (3) Fast fashion brands, such as H&M and Zara, are still subject to debates regarding their sustainability claims and practices. Despite including tags or labels indicating sustainability in their products, sustainability cannot solely be judged by claims of using recycled or environmentally friendly materials, (4) In the eyes of the participants, sustainability initiatives taken by brands or companies in the fashion industry are seen as unique selling points. This suggests that such actions are not solely driven by altruistic motives, (5) Participants from the Gen Z group anticipate further development and adoption of sustainability in the fashion industry in Indonesia, expecting it to be embraced by consumers and various brands or companies.
The main contribution of this research is to present an appreciation of the Gen Z perspective, both as ordinary consumers and as fashion insiders, in understanding the current level of comprehension and development of sustainable fashion in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Putri Soraya
"Industri kuliner merupakan salah satu sektor industri yang cukup potensial di DKI Jakarta. Oleh karena itu, potensinya perlu dikembangkan secara optimal dengan terus berinovasi. Meskipun demikian, melakukan inovasi saja tidaklah cukup. Inovasi tersebut perlu diikuti dengan laju yang semakin singkat dan didukung oleh penciptaan creative destruction sehingga industri kuliner mampu memiliki daya saing yang semakin unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi innovation speed pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Kuliner di DKI Jakarta untuk melihat pengaruhnya terhadap competitiveness melalui mediasi creative destruction. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksplanatif melalui penyebaran kuesioner kepada 100 pemilik UKM Kuliner di DKI Jakarta sebagai responden penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa innovation speed berpengaruh signifikan terhadap competitiveness UKM kuliner di DKI Jakarta dengan dukungan creative destruction sebagai mediasi, baik melalui peningkatan kompetensi maupun mempertahankan inovasi yang telah dilakukan. Penelitian ini menghasilkan bahwa UKM kuliner di DKI Jakarta mampu mendapatkan ide inovasi produk dengan lebih cepat, memiliki resep khusus untuk menjaga kualitas produknya, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemasok sehingga memiliki hasil penjualan yang meningkat dan menawarkan produk berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan dalam tiga tahun terakhir (2018-2020). Oleh karena itu, pelaksanaan innovation speed yang didukung oleh creative destruction pada UKM kuliner di DKI Jakarta mendorong terciptanya competitiveness pada UKM.

The Culinary Industry is one of the potential industrial sectors in Special Capital Region of Jakarta. Therefore, its potential needs to be developed optimally by continuing to innovate. However, innovating is not enough. Innovations need to be followed at a faster pace and supported by creative destruction so its competitiveness can increase. This study aims to analyze the implementation of Innovation Speed in Culinary Small and Medium Enterprises (SMEs) in Special Capital Region of Jakarta to see its effect on competitiveness mediated by creative destruction. This study uses a quantitative approach with an explanatory type by distributing questionnaires to 100 Culinary SMEs Owners in Special Capital Region of Jakarta as research respondents. The results of this study indicates that there is an influence between innovation speed on competitiveness through creative destruction in Culinary SMEs. The result of this study shows that innovation speed has a significant effect on competitiveness of Culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta with the support of creative destruction as a mediation, through increase competence and maintain innovations that have been achieved. This research shows that culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta can get product innovation ideas more quickly, have special recipes to maintain product quality, and build stronger relationships with suppliers so that they have increased sales results and offer quality products in accordance with customer expectations within the last three years (2018-2020). Therefore, the implementation of innovation speed supported by creative destruction of culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta encourages the creation of competitiveness in SMEs."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>