Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Dwi Wicaksana
"ABSTRAK
Konseptual Desain Kereta Cepat Jakarta Surabaya dengan pendekatan studi rekayasa nilai menghasilkan Fungsi tambah berupa Fungsi Area Komersial dan Periklanan, Fungsi Pariwisata, Fungsi Fiber Optic, Solar Cell serta Fungsi Transit Oriented Development. Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya direncanakan dibangun sepanjang 868 km dan menghabiskan biaya investasi sebesar Rp 142 Triliun dengan IRR 10.87%. Penelitian ini bertujuan mendefinisikan jenis skema pembiayaan dan skema kelembagaan Kerjasama Pemerintah Swasta pada Kereta Cepat Jakarta Surabaya. Skema Pembiayaan dilakukan dengan melalui pengembangan berbagai scenario terhadap komponen biaya kontruksi (Initial Cost), Biaya Pemeliharaan (Operational & Maintenance Cost) serta pemasukan dana dari pengguna (Revenue). Jumlah scenario yang dibuat adalah sebanyak 252 skenario yang terdiri dari skenario masing masing fungsi berjumlah 36 skenario. Skema Kelembagaan dibuat dengan melakukan Benchmarking dan Depth Interview. Dari hasil penelitian dihasilkan skema pembiayaan dengan Initial Cost Sharing Pemerintah 40% dan Swasta 60%, Operational & Maintenance Sharing Pemerintah 50% dan Swasta 50%, Revenue Sharing Pemerintah 23.2% dan Swasta 76.8% dan mengalami kenaikan nilai IRR menjadi 16.10% serta menghasilkan Skema Kelembagaan yang terdiri dari sebuah perusahaan baru berbentuk Joint Venture.

ABSTRACT
Conceptual Design of High Speed Train Jakarta - Surabaya with value engineering study approach generates added in the form Function Area Function Commercial and Advertising, Tourism Function, Function Fiber Optic, Solar Cell and Functions of Transit Oriented Development. High Speed Train Surabaya Jakarta project planned to be built along the 868 km and cost an investment of Rp 142 trillion, with an IRR of 10.87%. This study aims to define the type of financing scheme and institutional schemes Public Private Partnership on High Speed Train Jakarta Surabaya. Financing Scheme is to do with the development of various scenarios of the components of Initial Cost, Operational & Maintenance Cost and funds from the user (Revenue). The number of scenarios that are created are 252 scenarios consist of scenarios each function of the 36 scenarios. Institutional scheme created by Benchmarking and Depth Interview. From the research results generated a financing scheme with the Initial Cost Sharing Government 40% Private 60%, Operational and Maintenance Sharing Government 50% Private 50%, Revenue Sharing Government 23.2% Private 76.8% and increased the value of IRR be 16.10% and generate Scheme Institutional consisting of a new company form of Joint Venture"
2016
S64867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmana Gusti Handoko
"ABSTRACT
High Speed Train Project has been one of the key transportation system being developed and constructed all around the world, both in economically developing country or the already advanced one. High-Speed Train functions primarily as a way to relief congestion, increase the amount accessibility, comfortability, and more environmentally friendly transportation system in the determined area in hope of giving an economical boost. PPP is considered to be the best way to share the risks and responsibility of the project specifically related to the funding mechanism, while still keeping the goal of both the public and private sector aligned.

ABSTRAK
Proyek Kereta Cepat telah menjadi salah satu infrastruktur transportasi unci yang telah dikembangkan di seluruh dunia, baik di Negara berkembang maupun Negara maju. Kereta cepat itu sendiri berfungsi khususnya untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan aksesibilitas, kenyamanan dan alternaif transportasi yang lebih ramah
lingkungan serta pertumbuhan ekonomi di area-area yang dipengaruhinya. Dalam mewujudkan hal tersebut Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha adalah cara terbaik untuk melakukan pembagian risiko dan tanggung jawab antara pemangku
kebijakan terkait terutama dalam scenario pembiayaan yang ada."
2016
S69372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzy Muslim Irwanto
"ABSTRAK
Desain Konseptual Jalan Tol Trans Sumatera terdiri dari fungsi fiber optic, dry port,
pariwisata, rest area, jalan tol sepeda motor, dan jalan tol utama yang membentang
dari Bakaheuni ke Banda Aceh dengan biaya investasi sebesar Rp 333 T. penelitia n
ini bertujuan menaikkan nilai IRR Proyek. Analisis kelayakan dilakukan dengan
skema pembiayaan pemerintah swasta yang dilanjutkan dengan analisis skema
kelembagaan aliansi strategis kerjasama pemerintah swasta Penelitian ini
menghasilkan kenaikan nilai IRR menajdi 12.76%. sehingga dapat disimpulka n
bahwa aliansi strategis kerjasama pemerintah swasta dapat meningkatkan nilai
kelayakan ekonomi dari Desain Konseptual Jalan Tol Trans Sumatera

ABSTRACT
Conceptual desaign of Trans Sumatera Toll Road consists of multiple additional
function such as fiber optic, dry port, recreation area, rest area, motorcycle highwa y,
and main toll road that cost Rp 333 Trillion. The research goal is to increase IRR
of this project. Feasibility analysis done by financial scheme between public and
private entities continued by strategic alliance public private partnership
organizational scheme. This research result increasing IRR to 12.76%. the
conclusion is strategic alliance public private partnership increase economic
feasibility of Conceptual Design of Trans Sumatera Toll Road"
2016
S64584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Panji Abdu Tsani
"Proyek Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) direncanakan dibangun sepanjang 2.732 kilometer dari Aceh hingga Lampung dan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp. 330 triliun. Rekayasa nilai tambah dilakukan pada Proyek JTTS dengan menambahkan enam fungsi, yaitu integrasi jalur sepeda motor, pengembangan rest area, integrasi dry port, integrasi kereta median tol, pengembangan area pariwisata dan penambahan jaringan fiber optik. Penelitian ini bertujuan mendefinisikan jenis skema pembiayaan dan skema kelembagaan Kerjasama Pemerintah Swasta pada Proyek JTTS.
Analisis skema pembiayaan dilakukan melalui pengembangan berbagai skenario terhadap pembagian antara penyediaan dana dari pemerintah dan swasta pada tahap biaya konstruksi (initial cost), biaya pemeliharaan (operation & maintenance cost) dan pembagian pada pemasukan dana dari pengguna (revenue). Dari 36 skenario yang dihasilkan didapatkan skema pembiayaan dengan Initial Cost Sharing pemerintah 60 % dan swasta 40 %, Operation and Maintenance Sharing pemerintah 50 % dan swasta 50 %, dan Revenue Sharing pemerintah sebesar 50 % dan swasta 50 % yang dapat menghasilkan IRR 12,86 %, serta dihasilkan skema kelembagaan dengan membentuk Joint Venture.

Trans Sumatera Toll Road Project (JTTS) planned to be built along 2,732 kilometers from Aceh toLampung and is estimated to cost Rp. 330 trillion. Value Engineering is conducted at the project by adding six functions, which are integration of the motor bike paths, rest area development, the integration of the dry port, rail integration highway median, the development of tourism area and the addition of a fiber optic network The study aims to determine the optimal financing scheme and ideal institutions scheme based on Public-Private Partnership of JTTS Project.
Analysis financing scheme involves by dividing the assuming scenario between the provision of funds from the government and private sectors at the stage of initial cost, operation & maintenance cost, and revenue sharing funds from the user. From 36 scenarios, a financing scheme with government Initial Cost Sharing 60% and 40% private, Operation and Maintenance Sharing 50% government and 50% private, and Revenue Sharing governments and the private sector by 50% to 50% with the IRR of 12.86%, and institutional scheme obtained by forming a Joint Venture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Sari Nurul Rachmawati
"Salah satu permasalahan krusial Jakarta adalah pemenuhan kebutuhan air yang terus meningkat. Upaya yang dapat dilakukan adalah pembangunan infrastruktur Water Supply Project (WSP) dengan memanfaatkan limpasan air dari PRASTI Tunnel. Pembangunan infrastruktur WSP PRASTI Tunnel diproyeksikan menghabiskan dana Rp 3,8 triliun dengan nilai Rate of Return (IRR) 9,8%. Nilai IRR yang berada di bawah Minimum Attractive Rate of Return (MARR) WSP sebesar 17-18% mengakibatkan tidak ada investor yang mau terlibat dalam proyek ini, sehingga dibuatlah inovasi skema finansial dan kelembagaan WSP PRASTI Tunnel berbasis Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).

One of crucial problems in Jakarta is meeting the needs of water. One of solution of this problem is infrastructure development of Water Supply Project (WSP) by utilizing water runoff from PRASTI Tunnel. WSP Tunnel PRASTI infrastructure development projected to cost Rp 3.8 trillion, with the Rate of Return (IRR) of 9.8%. IRR values under the Minimum Attractive Rate of Return (MARR) WSP 17-18%, resulting in no investors who want to get involved in this project, which comes to innovation of financial and institutional scheme of WSP PRASTI Tunnel based on Private Partnership (PPP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosemarie Maya
"Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) sebagai ibukota negara Indonesia mempunyai masalah kemacetan dan banjir. Sebuah desain konseptual PRASTI Tunnel yang berbasis analisa fungsi dengan menggunakan pendekatan metode Value Engineering sehingga tercipta sebuah terowongan bawah tanah (tunnel) pengendali banjir yang terintegrasi dengan KA Bandara dan MRT sebagai Fungsi Transportasi, Fungsi Telekomunikasi dan demikian juga dengan Fungsi Komersial Area. PRASTI Tunnel ini ditawarkan sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mewujudkan Jakarta dengan PRASTI Tunnel dibutuhkan dana hampir mencapai Rp.21 T namun pemerintah membutuhkan bantuan swasta terkait masalah pendanaan. Dengan menggunakan Skema Kerjasama Pemerintah Swasta diharapkan desain konseptual PRASTI Tunnel dapat terwujud. Namun kendala yang terjadi adalah tingkat penembalian uangnya (RoR) masih berada di bawah nilai MARR sehingga kemungkinan swasta untuk berinvestasi pada proyek ini minim. Untuk mengatasi masalah ini, dibuatlah sebuah inovasi untuk meningkatkan nilai RoR untuk menarik minat swasta dan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) yang mengatur hubungan kerjasama diantara dua pihak tersebut.

Special Capital Region of Jakarta as the capital city of Indonesia has congestion and flooding problem. A conceptual design of PRASTI Tunnel based on Function Analysis with Value Engineering approach has created. PRASTI Tunnel is a stormwater tunnel which integrated with Airport Rail Link and MRT system as Transportation Function, Telecomunication Function as well as Comercial Area as added values. PRASTI Tunnel is offered as an opportunity to solve the two problems. To create Jakarta with PRASTI Tunnel which spends almost 21 Trilion Rupiah, the government needs private assistance related to funding issues. By using Public Private Partnership, PRASTI Tunnnel is expected to be realized. However, the rate of return (RoR) is still below MARR so the probability for private investment is low. To overcome this problem, the two solutions are an innovation to increase rate of return in order to attract the private parties and a Public Private Partnership scheme to organize the relationship between two parties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Dentiala
"ABSTRAK
Jembatan Selat Sunda menjadi salah satu mega proyek yang direncanakan oleh pemerintah dimana masalah kelayakan selalu menjadi perdebatan untuk dibangun. Dengan pendekatan studi rekayasa nilai, Pembangunan Jembatan Selat Sunda dengan fungsi tambahan ini diperkirakan menghabiskan biaya 187 Triliun dengan rekayasa nilai (fungsi tambahan). Didapat nilai Internal Rate of Return sebesar 7.25%, yang masih dibawah Hurdle Rate Sehingga dibuatlah skema pembiayaan ideal dan kelembagaan berdasarkan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) untuk membuat proyek layak secara finansial,dengan IRR diatas 13% dan memberikan pemasukan bagi pemerintah.

ABSTRACT
Sunda Strait Bridge is one of the biggest project planned by Government of Indonesia where feasibility issues shoud be argued to construct. With Value Engineering approach, Sunda Strait Bridge will be built by added function with estimted Cost about 187 billion dollars with 7.25% Internal Rate of Return (IRR) which under the Minimum Acceptable Rate of Return which conduct Public Private Partnerships (PPP) financing and institutional scheme so that the IRR increases above 13% with give the Revenue to Government.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Setyawati
"Infrastruktur logistik memainkan peranan penting dalam memfasilitasi pergerakan angkutan barang perkotaan dan berkontribusi untuk mendorong pembangunan perkotaan. Namun, isu yang saat ini timbul di berbagai wilayah adalah kondisi infrastruktur logistik yang tidak memadai sehingga tidak dapat mengakomodir peningkatan pergerakan angkutan barang perkotaan yang berdampak negatif terhadap lingkungan perkotaan. Pengembangan infrastruktur logistik yang berpusat pada bandara dan integrasinya dengan infrastruktur fisik lainnya memberikan manfaat signifikan dalam hal aksesibilitas dan konektivitas di dalam kawasan bandara, serta meningkatkan efisiensi kualitas layanan logistik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur logistik dalam sebuah model kota bandara yang berkelanjutan melalui konsep Logistic Aerocity, dengan studi kasus pada Bandara Internasional Radin Inten II Lampung. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi rencana tata guna lahan, rencana jaringan transportasi dan arahan peraturan zonasi pada konsep Logistic Aerocity. Di sisi lain, pembiayaan pengembangan infrastruktur menghadapi kendala adanya financial gap dan keterbatasan anggaran pembiayaan sehingga skema pembiayaan berbasis Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) diharapkan dapat menjadi alternatif skema pembiayaan pada pengembangan konsep Logistic Aerocity. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dan kuantitatif. Data diolah dengan menggunakan simulasi 3d modeling, life cycle cost method dan simulasi skenario sharing pembiayaan antara publik dan swasta untuk mengevaluasi kelayakan finansial. Hasil penelitian ini memberikan alternatif model pengembangan infrastruktur logistik yang berpusat pada bandara (airport-centric development) melalui konsep Logistic Aerocity yang terdiri dari komponen pengembangan bandara berupa fasilitas kargo udara, integrated logistic hub, industrial park, kawasan komersial dan open space area. Dari hasil penelitian, juga didapatkan kelayakan investasi dari pengembangan konsep Logistic Aerocity menghasilkan nilai IRR sebesar 11,99% yang masih mendekati nilai WACC sehingga belum begitu menarik bagi investor. Dengan menggunakan skema pembiayaan berbasis Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), didapatkan nilai IRR akhir sebesar 15,86% dengan pembagian biaya antara pihak pemerintah dan swasta dari komponen biaya investasi, operasional & pemeliharaan serta pendapatan.

Logistics infrastructure plays a vital role in facilitating the movement of urban freight transport and contributes to promote urban development. However, current arising issue of inadequate logistics infrastructure that failed to accommodate the increased movement of urban freight transport due urban development has negatively impacted the urban environment. The development of airport-centric logistics infrastructure and the integration with other physical infrastructure can provide more significant benefits in terms of accessibility and connectivity within the airport area, as well as improving efficiency in the logistics service quality. Therefore, this study aims to develop logistics infrastructure in a sustainable airport city model through the concept of Logistic Aerocity, taking into account Radin Inten II International Airport as the case study. Furthermore, this study also provides recommendations for land use planning, transportation network planning and zoning regulation in the concept of Logistic Aerocity. On the other hand, the financing of infrastructure development faces financial gaps and budget constraints, so that Public Private Partnership (PPP)-based financing scheme is expected to be an alternative financing scheme for the development of Logistic Aerocity concept. The research method used is qualitative and quantitative case studies. The data is processed using 3d simulation modeling, life cycle cost method and scenario simulation of sharing financing between public and private to develop financial feasibility. The results of this study provide an alternative model of airport-centric logistics infrastructure development through the concept of Logistic Aerocity which consists of airport development in the form of air cargo facilities, integrated logistics hubs, industrial parks, commercial areas and open spaces. The results of the study also show that investment feasibility from the development of Logistic Aerocity concept resulted in an IRR value of 11.99%, which is still close to the WACC value so that it is not very attractive to investors. By using a financing scheme based on Public Private Partnership (PPP), a final IRR value of 15.86% was obtained with cost sharing between public and private sector from the components of initial costs, operational & maintenance costs and revenue."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafya Nadhira Affiandi
"ABSTRACT
onsep bandara aerotropolis diharapkan bisa membuat bentuk bandara yang terintegrasi, efektif dan efisien sehingga bisa menghilangkan permasalahan seperti fasilitas dan infrastruktur pada bandara yang belum memadai dikarenakan belum tertatanya perkembangan bandara. Sebelum merealisasikan proyek pengembangan kawasan bandara Radin Inten II Lampung, dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan investasi dari proyek tersebut, sehingga pihak investor akan tertarik dan dapat bergabung dalam pengembangan infrastruktur ini. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis kelayakan finansial dan kelembagaan berbasis Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU dengan menggunakan metode Life Cycle Cost LCC yang perhitungannya akan melibatkan komponen biaya investasi, operasional, perawatan, dan pendapatan yang akan diperoleh dari tahun 2022-2056. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa kelayakan investasi dari proyek pengembangan kawasan bandara Radin Inten II Lampung menghasilkan nilai IRR sebesar 8,80 yang masih berada dibawah nilai WACC. Dengan menggunakan sistem finansial dan kelembagaan berbasis Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU , didapatkan nilai IRR akhir sebesar 15,81 dengan pembagian biaya antara pihak pemerintah dan swasta dari komponen biaya investasi, operasional, perawatan, dan pendapatan.

ABSTRACT
The concept of aerotropolis airport is expected to create an integrated, effective and efficient airport form so that it can eliminate problems such as facilities and infrastructure at airports that have not been adequate due to the unfocused development of the airport. Before realizing the development project of Radin Inten II Airport in Lampung, a financial feasibility analysis is conducted to determine the investment feasibility of the project, so that the investor will be interested and can join in the development of this infrastructure. The purpose of this research is to analyze financial and institutional feasibility based on Public Private Partnership PPP using Life Cycle Cost LCC method which the calculation will involve a component of investment cost, operational, maintenance and income that will be obtained from year 2022 2056. From the research, it is found that the investment feasibility of airport development project of Radin Inten II Lampung Airport resulted IRR value of 8,80 which is still below WACC value. Using the financial and institutional system based on the Public Private Partnership PPP , a final IRR of 15,81 was obtained with cost sharing between the government and private sectors of the investment, operational, maintenance and revenue. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Lamro Triwandes
"ABSTRAK
Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah salah satu infrastruktur
yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia karena
menghubungkan dua pulau besar yaitu Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Namun
pembangunan proyek ini memiliki ketidaklayakan secara finansial. Melalui
pendekatan Value Engineering, biaya pembangunan JSS ini diperkirakan
mencapai 187 triliun rupiah dengan Rate of Return (ROR) 7,25%. Nilai ROR
yang di bawah nilai Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 12% membuat
tidak ada investor tertarik untuk berinvestasi pada proyek ini. Nilai ROR
optimum dapat dibuat melalui kombinasi pola sharing sharing antara pemerintah
dan swasta pada Initial cost (IC), Operate&maintanance (OM), dan Revenue (R).
Selanjutnya dibuat skema kelembagaan berbasis Strategic Alliance Public Private
Partnership (SAPPP).

ABSTRACT
Sunda Strait Bridge (JSS) is one of the infrastructure that could boost
economic growth in Indonesia because it connects two large islands of Sumatra
and Java. However, the problems is financially impropriety. By the Value
Engineering approach, the cost of construction is estimated to reach 187 trillion
rupiah with Rate of Return (ROR) at 7.25%. This ROR values are below the
Minimum Attractive Rate of Return (MARR) at 12% made no investors interested
in investing in this project. ROR optimum value can be created through a
combination of patterns of sharing between government and private sharing on
Initial Cost (IC), Operate & maintanance (OM), and Revenue (R). Furthermore
created an institutional scheme based on Strategic Alliance Public Private
Partnership (SAPPP)."
2015
S58496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>