Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anienditha Cyanda Tuhfah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh independensi anggota Dewan Komisaris, independensi ketua Dewan Komisaris atau komisaris umum, ukuran Dewan Komisaris, reputasi auditor, dan leverage terhadap probabilita pembentukan Komite Manajemen Risiko secara sukarela serta menguji mengenai pengaruh keberadaan Komite Manajemen Risiko terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan nonkeuangan tidak memiliki kewajiban untuk membentuk Komite Manajemen Risiko, namun beberapa perusahaan telah membentuk Komite Manajemen Risiko dengan kemungkinan faktor pendorong yang beragam. Keberadaan Komite Manajemen Risiko pada perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan lebih baik. Pengujian dilakukan pada 45 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI tahun 2015 dan 35 perusahaan nonkeuangan yang telah membentuk Komite Manajemen Risiko sebelum tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor mempengaruhi probabilita pembentukan Komite Manajemen Risiko secara sukarela dan keberadaan Komite Manajemen Risiko tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan.

The research aimed to examine the effect of the independence of board of commissioner members, the independence of general commissioner, board size, auditor reputation, and leverage to the probability of the voluntary formation of risk management committee and also to examine the effect of the existence of risk management committee to company performance. Non-financial company have no obligation to establish a risk management committee, but some companies have formed a risk management committee with the possibility of varying the driving factor. The existence of the company? risk management committee is expected to improve the implementation of corporate governance and generate better corporate performance. Tests conducted on 45 non-financial companies that are listed on Indonesia?s Stock Exchange (BEI) in 2015 and 35 non-financial companies that have established the risk management committee prior to 2013. The empirical study shows that some factors affecting the probability of establishment of risk management committee voluntarily and the existence of the risk management committee did not have a significant effect on company performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sectio Rahmad Govinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas komite manajemen risiko terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Efektivitas komite manajemen risiko dinilai dari indenpendensi, kompetensi, dan aktivitas rapat yang dilakukan oleh komite manajemen risiko. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan rasio return on asset ROA perusahaan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda dengan mengambil 30 perusahaan yang memiliki komite manajemen risiko dan terdaftar di BEI dari tahun 2013 ndash; 2016. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas komite manajemen risiko terhadap kinerja perusahaan di Indonesia.

This study aims to determine the effect of risk management effectiveness on firm performance in Indonesia. Risk management committee effectiveness is assessed from independency, competency, and meeting activities conducted by risk management committee. Firm performance is measured by company rsquo s return on asset ratio ROA. Hypothesis testing using multiple linear regression by taking 30 companies that have risk management committee and listed on BEI in year 2013 2016. The result of this research shows that there is no significant influence between risk management committee effectiveness and firm performance in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Nur Fathonah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional, independensi dewan komisaris, dan keberadaan komite pemantau manajemen risiko terhadap tingkat risiko dan kinerja perusahaan di masa depan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 berdasarkan metode purposive sampling. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh dari kepemilikan institusional terhadap risiko dan kinerja perusahaan di Indonesia. Namun, penelitian ini menemukan adanya pengaruh positif dari independensi dewan komisaris terhadap risiko dan kinerja perusahaan. Penelitian ini juga berhasil membuktikan adanya pengaruh negatif terhadap risiko dan pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan atas keberadaan komite pemantau manajemen risiko.

The purpose of this study is to examine the effect of institutional ownership, independence of board commissioner, and risk management committee on risk and future performance of Indonesia's company. The sample used in this study are non-financial companies which are listed in Indonesia Stock Exchange from 2011 to 2015. The result of this study shows that institutional ownership has no significant relationship with firm's risk and future performance. On other hand, this study shows that independence of board commissioner has positive relationship with firm's risk and future performance. This study also prove that risk management committee has negative relationship with firm's risk and positive relationship with firm's future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Adam Yonas
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat efektivitas komite manajemen risiko terhadap tingkat pengungkapan risiko pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 hingga 2014. Selain itu, penelitian ini juga melihat tren pengungkapan risiko yang dilakukan oleh bank dengan menggunakan PSAK 60 (revisi 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan bank dipengaruhi oleh efektivitas kinerja komite manajemen risiko bank yang diukur melalui kompetensi, rapat, dan aktivitas komite. Selain itu, tingkat pengungkapan risiko yang dilakukan oleh bank lebih tinggi pada jenis risiko likuiditas, operasional, kepatuhan, hukum, reputasi, dan risiko stratejik.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effectiveness of risk management committee on bank disclosure. The sample of this research are banks which listed on Indonesia Stock Exchange (BEI) during the period of 2012 to 2014. This research also aim to analyze the trend of risk disclosure in banks by using PSAK 60 (revision 2010) as a scoring benchmark of risk disclosure done by the banks. The result of this research shows that the bank level disclosure is affected by the effectiveness of risk management committee measured by competences, meetings, and activities. Also, the level of risk disclosure done by the banks are higher on liquidity risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk, and strategic risk.
"
2016
S64096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifana Fitriana
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh dari enterprise risk management terhadap kinerja perusahaan, kualitas laporan keberlanjutan dan komite risiko sebagai moderator terhadap hubungan antara enterprise risk management dan kinerja perusahaan. Penelitian ini berpendapat bahwa ERM adalah manajemen risiko yang secara holistik mengelola risiko perusahaan tidak terkecuali risiko keberlanjutan. Akan tetapi ERM tidak mengelola risiko keberlanjutan ini secara komprehensif, sementara kegiatan keberlanjutan yang dilaporkan dalam laporan keberlanjutan mampu menunjang ERM dalam mengelola risiko keberlanjutan secara komprehensif karena mempertimbangkan faktor sosial dan lingkungan. Selain itu keberadaan komite risiko menunjukkan bahwa board of directors fokus terhadap fungsi pengawasan terhadap implementasi ERM dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan 734 pengamatan dari 324 perusahaan nonfinansial di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina selama 2013-2018. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan model regresi data panel. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas laporan keberlanjutan memperkuat pengaruh ERM terhadap ROA, sementara komite risiko tidak terbukti menjadi moderator dalam hubungan tersebut. Bukti ini menyiratkan bagi manajemen perusahaan bahwa kesadaran akan manajemen risiko dan keberlanjutan diperlukan untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan melalui peningkatan kinerja. Selain itu, regulator juga perlu mengembangkan peraturan terkait keberlanjutan untuk perusahaan terdaftar.


ABSTRACT

 


This study aims to empirically examine the effect of enterprise risk management on corporate performance, sustainability reports quality and risk committees as moderators of the relationship between enterprise risk management and company performance. This study argues that ERM is a risk management that holistically manages corporate risk is no exception to sustainability risks. However, ERM does not manage this sustainability risk comprehensively, while the sustainability activities reported in the sustainability report are able to support ERM in managing sustainability risks comprehensively due to consideration of social and environmental factors. In addition, the existence of the risk committee shows that board of directors focuses on the monitoring function of ERM implementation within the company. This study used 734 observations from 324 non-financial companies in Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand and Philippines during 2013-2018. Data were collected and analyzed using panel data regression models. The results show that sustainability reporting quality moderates the effect of ERM on ROA, while the risk committee is not proven to be a moderator in the relationship between ERM and ROA. This evidence implies for company management that awareness of risk management and sustainability is needed to meet stakeholder expectations through improved performance. In addition, regulators also need to develop sustainability related regulations for listed companies.

 

"
2019
T55136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Dewi Agustin
"Manajemen risiko perusahaan dan tata kelola perusahaan telah menjadi hal penting dalam mengelola perusahaan. Keduanya diyakini mampu mengurangi masalah keagenan, antara pemilik perusahaan dengan manajer atau antar pemegang saham. Menggunakan model analisis regresi data panel dengan sampel 602 perusahaan publik selain sektor keuangan yang terdaftar di Indonesia pada periode 2019-2021, penelitian ini berfokus pada pengujian pengaruh keberadaan Komite Manajemen Risiko dan kepemilikan saham keluarga terhadap kinerja perusahaan (ROA). Selain itu, busy directors digunakan sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukan keberadaan Komite Manajemen Risiko memiliki hubungan positif dan signifikan dengan ROA. Tetapi kepemilikan keluarga memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan ROA. Sementara itu, keberadaan komisaris yang merangkap jabatan pada perusahaan lain sekaligus atau busy directors, tidak signifikan mempengaruhi hubungan Komite Manajemen Risiko dan kepemilikan keluarga dengan kinerja perusahaan.

Corporate risk management and corporate governance have become important in managing the company. Both are believed to be able to reduce agency problems, between company owners and managers or between shareholders. Using a panel data regression analysis model, a sample of 602 non-financial public companies registered in Indonesia in the 2019-2021 period, this study focused on testing the effect of the existence of the Risk Management Committee and family share ownership on company performance (ROA). The study also used busy directors as a moderation variable. The results showed that the existence of the Risk Management Committee had a positive and significant relationship with ROA. But family ownership has a negative and significant relationship with ROA. Meanwhile, the presence of commissioners who concurrently hold positions in other companies at once or busy directors, does not significantly affect the relationship between the Risk Management Committee and family ownership and the company's performance"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuannisa Aisanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen risiko perusahaan terhadap kinerja, serta pengaruh intellectual capital sebagai variabel moderasi, menggunakan Teori Keagenan sebagai dasar teori. Dengan menggunakan sektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 berjumlah 118 observasi, penelitian ini membuktikan bahwa manajemen risiko perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja pasar, karena pelaksanaannya cenderung hanya memenuhi kewajiban atas peraturan. Praktik manajemen perusahaan belum dilaksanakan secara holistik karena beberapa bank masih mematuhi peraturan bank sentral tentang manajemen risiko secara parsial, dilihat dari skor tingkat manajemen risiko perusahaan pada masing-masing kelompok bank buku 1,2,3, dan 4. Sebaliknya, manajemen risiko perusahaan terbukti positif signifikan mempengaruhi kinerja operasi, karena membantu meminimalisir biaya yang mungkin terjadi akibat kerugian yang harus ditanggung, meningkatkan efisiensi, yang berujung pada peningkatan kinerja operasi. Intellectual capital terbukti signifikan sebagai variabel moderasi dengan pengaruh melemahkan pada pengaruh manajemen risiko perusahaan terhadap kinerja pasar dan operasi,disebabkan oleh pengaruh value added human capital yang negatif dan mengindikasikan ketidakefisienan biaya. Dengan kata lain, intellectual capital memakan biaya besar, sehingga investor menangkap secara negatif.

This research is intended to investigate the impact of enterprise risk management to firm performance, with intellectual capital as a moderating variable, using Agency Theory as the underlying theory. By using banking sector listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2014-2016 amounted to 118 observations, this study proves that enterprise risk management does not give significant impact to market performance, because its implementation is merely to comply with regulations. The enterprise risk management practices have not yet implemented holistically by the banks, some banks still comply to the central bank's regulations partially, proven by the degree of enterprise risk management in each group of banks. On the other way, enterprise risk management is proven to be positively significant in improving operating performance, because it helps minimize costs that might incur losses that must be borne by the company, increase efficiency, which then improve the operating performance. Intellectual capital is proven to be significant as a moderating variable that has weakening effect, for both market and operating performance. This is due to the negative impact of value added of human capital which indicates the cost inefficiency. Namely, intellectual capital is assumed and considered as costly, so that investors capture it negatively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Restu Triana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan manajemen risiko terintegrasi dan struktur tata kelola terhadap kinerja perusahaan (ROA dan Tobin’s Q) pada 50 perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2018. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi data panel fixed-effect dan random-effect. Analisis univariat juga dilakukan untuk melihat perbedaan antara hasil observasi perusahaan yang menerapkan manajemen risiko perusahaan terintegrasi dan yang tidak menerapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan risk committee dan risk assessment frequency yang tinggi dapat meningkatkan ROA perusahaan, sementara tingkat pelaporan komite risiko kepada dewan direksi (RC to BoD) dapat menurunkan ROA. Di sisi lain, risk assessment frequency yang tinggi akan menurunkan nilai Tobin’s Q perusahaan. Hasil analisis univariat menunjukan adanya tanda awal bahwa penerapan manajemen risiko perusahaan yang semakin terintegrasi (ERM advanced) memiliki nilai rata-rata Tobin’s Q yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang belum menerapkan manajemen risiko perusahaan dengan terintegrasi dan signifikan secara statistik. Independensi direksi pada struktur tata kelola perusahaan dapat meningkatkan nilai Tobin’s Q.

This study is conducted to ensure the effect of Enterprise Risk Management (ERM) and corporate governance structure to 50 firm’s performance (ROA and Tobin’s Q) in financial sector that listed on the Indonesia Stock Exchange in 2006-2018. The hypothesis testing is carried out using the panel data fixed-effect and random-effect regression method. Univariate analysis was also conducted to see the differences between the results of observations of companies that implementing high ERM advanced and not. The results shows that companies who have risk committee and high risk assessment frequency have a greater value of ROA and this results are statistically significant, but the greater frequency of reporting from risk committee to directors (RC to BoD) will decrease the firm’s value of ROA In addition, high frequency of risk assessment shows a negative impact on Tobin’s Q. There is an initial indication of the value-relevance of ERM advanced that seen from the results of univariate analysis that shows firms with high ERM advanced have a higher Tobin’s Q on average than companies that have low ERM advanced and the results are statistically significant. In terms of corporate governance structure, the independency of directors shows that companies have a greater market performance (Tobin’s Q).

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudya Arlita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah efektivitas komite pemantau risiko (komite pemantau risiko wanita, jumlah anggota komite dan frekuensi rapat komite) berpengaruh terhadap pengambilan risiko dan kinerja bank umum di Indonesia. Penelitian ini juga meneliti pengaruh interaksi komite pemantau risiko dengan pengambilan risiko terhadap kinerja bank yang dihitung dengan menggunakan Tobin's Q. Dengan sampel 25 bank umum yang terdaftar di BEI periode 2008-2012, penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite berpengaruh positif terhadap pengambilan risiko sedangkan proporsi komite wanita dan jumlah anggota komite berpengaruh negatif terhadap pengambilan risiko. Frekuensi rapat berpengaruh negatif terhadap kinerja namun berpengaruh positif terhadap hubungan antara pengambilan risiko dan kinerja bank.

This study aims to examine whether risk monitoring committee effectiveness (female risk monitoring committee, size committee, and frequency of meetings) affects bank risk taking and bank performance. This study also examines the effect of risk monitoring committee effectiveness on the relationship between bank risk taking and bank performance measured by Tobin’s Q. With a sample of 25 bank listed in Indonesia Stock Exchange during 2008-2012, this study finds that frequency of meetings committee positively affect bank risk taking while proportion of female risk monitoring committee and size committee negatively affect bank risk taking. Frequency of meetings negatively affects bank performance but positively affect the relationship between bank risk taking and bank performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Puspita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan manajemen risiko dan peran audit internal terhadap manajemen risiko pada Lembaga PQR. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pengumpulan data triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko di Lembaga PQR belum cukup efektif, yang menjadi penghambat utama adalah komitmen dari pimpinan dan kesadaran terhadap risiko di seluruh level organisasi yang masih rendah. Direktorat Pengawasan Internal selaku auditor internal juga belum efektif menjalankan perannya dalam mengembangkan manajemen risiko khususnya dalam hal memberikan keyakinan memadai terhadap manajemen risiko. Akhirnya risiko yang teridentifikasi tidak dapat dijadikan pertimbangan organisasi dalam menjalankan proses bisnisnya.

This study aims to analyze of risk management implementation and internal audit’s role in risk management at PQR Commission. This research uses descriptive analytical method with data triangulation technique collection. The results of this study indicate that the implementation of risk management at PQR Commission has not been effective enough, which is the main obstacle is the commitment of the leadership and awareness of risk at all levels of the organization that is still low. The Directorate of Internal Monitoring as an internal auditor has also not been effective in carrying out its role in developing risk management, especially in giving assurance in risk management. Finally, these risks cannot be considered by the organization in carrying out its business processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>