Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luluk Wijayanti
"Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli melalui sarana penjamah, tempat pengolahan, cara pengolahan dan peralatan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kontaminasi bakteri Escherichiacoli dalam makanan jajanan buka puasa di Kukusan, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Disain studi penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan mengambil sampel jajanan buka puasa. Jumlah sampel yang diambil 31 sampel jajanan buka puasa. Sebanyak 48.4% jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Terdapat hubungan yang signifikan terdapat 5 variabel yaitu jarak tempat sampah sementara dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 4.6 ), hubungan tempat sampah yang baik dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 0.52 dan p value = 0.006), hubungan pemilihan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR: 3.9 p value 0.22), hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR:2.3, pvalue : 0.054), dan hubungan antara sumber air dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli ( OR : 6,12 p value = 0.054) sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelatihan penjamah, kebiasaan mencuci tangan, penggunaan sarung tangan, kebersihan peralatan dan kebersihan lap dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan buka puasa di Kukusan Depok.

This study discussed about the risk contamination ofEscherichia coliinRamadhanfoodstreet culinary by handlers, vendors, food procesed and food equipment. The aim of this research wasseeing an overviewE. coli contamination in Ramadhan foodstreet culinaryfrom Kukusan Depok. The study done in June 2016. The design of its was a cross-sectional and using questionnaire, observation, and taking samples. This study took 31 food samples. 48.4% of total samples has contaminated byE. coli. It was significant corelation of E coli contamination with five variabels. There were distance of temporal bins (OR: 4.6 P value 0.333) bins existing (OR: 0:52 and p value = 0.006), raw material selecting (OR: 3.9 p value 0.22), food storage (OR: 2.3, pvalue: 0.054 and source of water(OR: 6,1 p value = 0.054). But, there was 6 variable that did not have significant coralation with E coli contamination. They wereknowledge, training handlers, handwashing, using of gloves, food equipment?s hygiene and towel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuvia Manzilina Afrah
"Makanan jajanan berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi siswa sekolah, tetapi jika tidak terjaga keamanannya justru berpotensi membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Beji, Kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer, yang terdiri dari hasil uji laboratorium pada 37 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 37 penjamah makanan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan 29,7 sampel makanan yang diuji terkontaminasi Escherichia coli. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan pemilihan bahan makanan p=0,042 dan pengolahan makanan p=0,003. Sedangkan faktor pelatihan, pengetahuan, perilaku, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi tempat penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan penyajian makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli yaitu faktor pengolahan makanan p=0,005 . Oleh karena itu, penjamah makanan di sekolah dasar Kecamatan Beji perlu diberikan pembinaan terkait personal hygiene dan higiene sanitasi makanan untuk mengurangi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan.

School canteen food have an important role in completing the energy needs of primary school students, but if the food safety is not protected, the foods is potentially harmful to health. The objective of this research is to analyze factors affecting Escherichia coli bacteria contamination on the school canteen food at primary schools located in Beji Subdistrict. The design of this study is cross sectional. All the data collected in this research are primary data, which include the laboratory test results of 37 food samples and direct interview results with 37 food handlers using questionnaire.
The research shown that 29,7 of food samples is contaminated with Escherichia coli bacteria. Bivariate analysis using chi square shows that there are significant correlation between raw food materials selection p 0,042 and food procession p 0,003 with Escherichia coli bacteria contamination. However, other factors such as training, knowledge, behavior, hygiene and sanitation of cooking utensils, hygiene and sanitation of food serving place, raw food materials storage, and food serving have no significant correlation towards Escherichia coli bacteria contamination.
Based on multivariate analysis using logistic regression, the most affecting factor of Escherichia coli bacteria contamination on the street food is food procession p 0,005 . Therefore, personal hygiene and food hygiene and sanitation training need to be conducted to the food handlers at Beji Subdistrict primary schools in order to minimize the Escherichia coli food contamination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Dwi Putranto
"Bakteri Escherichia coli ditemukan mencemari jajanan anak sekolah dasar yang dapat meningkatkan risiko diare. Jajanan berisiko tinggi terkontaminasi bakteri E.coli karena diolah dan disajikan dalam kondisi yang tidak higienis. Kelurahan Sempur Kota Bogor merupakan wilayah dengan kejadian diare tertinggi pada tahun 2016 dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aqmarina (2014), 64,3% sampel makanan jajanan di salah satu Kelurahan Kota Bogor terkontaminasi bakteri E.coli. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan E.coli pada makanan jajanan dengan kejadian diare akut pada anak SD di Desa Sempur Kota Bogor Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode angket, observasi, dan sampling makanan jajanan. . bivariat. Proses pendataan dilakukan pada bulan Mei 2019 dengan 132 responden dan 30 sampel jajanan. Berdasarkan analisis statistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keberadaan bakteri E.coli pada jajanan dengan kejadian diare akut pada anak sekolah dasar (p = 0,016; OR = 2,522). Jenis makanan jajanan juga berhubungan nyata dengan kejadian diare akut (p=0,048; OR=2,124). Kebiasaan mencuci tangan juga berhubungan bermakna dengan kejadian diare akut (p=0,031; OR=2,304). Sedangkan frekuensi jajan dan tempat sampah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut.

Escherichia coli bacteria were found to contaminate elementary school childrens snacks which can increase the risk of diarrhea. Snacks are at high risk of being contaminated with E.coli bacteria because they are processed and served in unhygienic conditions. Sempur Village, Bogor City, was the area with the highest incidence of diarrhea in 2016 and based on research conducted by Aqmarina (2014), 64.3% of samples of snack food in one of the Bogor City Villages were contaminated with E.coli bacteria. This study was conducted to see the relationship between E.coli in street food and the incidence of acute diarrhea in elementary school children in Sempur Village, Bogor City in 2019. This study used a cross-sectional research design with questionnaire, observation, and snack food sampling methods. The data collection process was carried out in May 2019 with 132 respondents and 30 samples of snacks. Based on statistical analysis, the results of this study showed that there was a significant relationship between the presence of E.coli bacteria in snacks and the incidence of acute diarrhea in elementary school children (p = 0.016; OR = 2.522). The type of snack food was also significantly related to the incidence of acute diarrhea (p=0.048; OR=2.124). Hand washing habits were also significantly related to the incidence of acute diarrhea (p = 0.031; OR = 2.304). While the frequency of snacks and trash bins did not have a significant relationship with the incidence of acute diarrhea.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tegar Rezavie Ramadhan
"Permintaan terhadap air minum dalam kemasan semakin meningkat. Hal ini menjadi masalah dengan ditemukannya kontaminasi fekal coli pada produk depot air minum isi ulang di Kota Depok. Walaupun demikian, penelitian yang ada belum meneliti bakteri indikator kontaminasi fekal manusia, Escherichia coli. Selain itu, faktorfaktor yang kemungkinan mempengaruhi kontaminasi juga belum diteliti. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kontaminasi Escherichia coli di depot air minum isi ulang dan faktor yang kemungkinan berhubungan dengan terjadinya kontaminasi, yaitu higiene perorangan operator serta sanitasi lingkungan depot air minum. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif deskriptif dengan mengambil sampel sebanyak 21 depot di Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Jumlah E. coli dienumerasi dengan teknik MPN. Sedangkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dikuantifikasi dengan skoring. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 21 depot yang diteliti ada dua depot (9.5%) terkontaminasi Escherichia coli. Depot yang terkontaminasi masing-masing terletak di wilayah kerja Puskesmas Cipayung dan Depok Jaya. Hasil observasi mengindikasikan bahwa sanitasi lingkungan kemungkinan lebih berpengaruh terhadap terjadinya kontaminasi pada air minum bila dibandingkan dengan higiene perorangan. Untuk itu peneliti menyarankan agar pengusaha melengkapi sarana dan prasarana sanitasi serta menjaga kebersihan DAMIU miliknya.

The demand of packaged water products is increasing. This create problems as the findings of fecal contamination on those water refilling station packaged water products is becoming often in Depok. Even so, the previous research have not examine human faecal bacteria indicator, Escherichia coli. Some more the factors that have influence to contaminate have not examine too. Therefore, this research is conducted to projects the Escherichia coli contamination on the products along with its risk, personal hygiene and environment sanitation. This is a quantitative descriptive research that acquires sample from 21 depot in Pancoran Mas Subdistrict, Depok. Quantity of E. coli was enumerated by MPN. Whereas personal hygiene and enviroment sanitation was quantified by scoring. Research detects the Escherichia coli contamination on two (9.5%) the sample products from 21 samples was taken. Contaminated depot reside in Puskesmas Cipayung and Depok Jaya working area. Observation indicate that environment sanitation have higher possibility to contaminate water product than personal hygiene. Therefore, researcher suggest to water refilling enterpriser for completing sanitation infrastructure and keep clean their the water refilling station.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahratus Sholihat
"Rumah Sakit sebagai sebuah institusi kesehatan memiliki fungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk penyelenggaraan makanan dan minuman bagi pasien. Risiko terjadinya kontaminasi silang di rumah sakit jauh lebih besar karena banyaknya hidangan yang dimasak atau disiapkan secara bersamaan selain itu Pasien di rumah sakit merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena infeksi penyakit melalui makanan karena daya tahan tubuh yang rendah.
Tujuan: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit Ibu dan Anak X tahun 2018.
Metode: Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium.
Hasil: Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Adapun beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, tempat penyimpanan alat masak dan perilaku penjamah makanan. Berdasarkan hasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan hasilnya menunjukkan negatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Pihak Rumah Sakit perlu meningkatkan pengawasan seluruh penjamah makanan terkait higiene sanitasi makanan dan aspek hygiene sanitasi makanan lainnya.

As a health institution, the hospital has the function of providing health services to the community including the provision of food and beverages for patients. The risk of cross contamination in hospitals is much greater because of the number of dishes cooked or prepared simultaneously. Patients in the hospital are among the groups susceptible to infectious diseases through food because of low immunity.
Objective: This research is descriptive research which aims to know the implementation of hygiene and sanitation of food management in Nutrition Installation Unit of Rumah Sakit Ibu dan Anak 'X' 2018.
Method: This research using observation method, interview and laboratory examination as data collection.
Results: The results obtained from this research is known that hygiene and sanitation in Nutrition Installation Unit of Rumah Sakit Ibu dan Anak 'X' is sufficient to meet the requirements according to the checklist refers to Permenkes Number 1096 Year 2011. However, some aspects that must be improved such as aspects of location and building, sanitation facilities, storage cooking tools and behavior of food handlers. Based on the results of bacteriological quality checks on food samples the results showed negative or no bacteria E. coli on the samples taken. At the end , th hospital authorities need to improve supervision of all food handlers related to food hygiene and other aspects of food hygiene and sanitation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang: Kontaminasi bakterial pada makanan yang disediakan di kantin kampus merupakan hal yang sering terjadi dan dapat mengganggu aktivitas akademik. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkatan kontaminasi Escherichia coli pada makanan dan minuman yang dijajakan di kantin sebuah kampus universitas.
Metode: Sebanyak 49 makanan dan 24 jenis minuman diperiksa dengan menggunakan metode konvensional untuk pengukuran Most Probable Number (MPN), yaitu uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap. Analisis kontaminasi pada makanan dan minuman dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Analisis data dengan membuat tingkatan kontaminasi berdasarkan kelompok makanan dan minuman serta lokasi kantin.
Hasil: Hampir semua kelompok makanan terkontaminasi. Makanan dengan sambal adalah makanan yang paling berisiko untuk terkontaminasi E. coli (90,15 %), diikuti oleh makanan kering, sedangkan makanan berkuah adalah yang paling kecil risikonya (38,89%). Minuman yang paling tinggi kontaminasinya adalah jus lacy, diikuti oleh jus jambu, lalu jus sirsak dan orange di peringkat ketiga, sementara jus mangga kontaminas nya terendah. Jus melon, cappucino dan coctail tidak menunjukkan adanya kontaminasi.
Kesimpulan: Makanan dan minuman yang ditemukan pada tiga lokasi yang menduduki urutan tertinggi disebabkan oleh terkontaminasinya alat makan dan tangan penjamah makanan.

Background: Bacterial contamination is a common phenomenon in foods served in campus canteens and my cause physical illness which will affect academic activity. The aim of this study was to rank the level of Escherichia coli contamination in food and drink in campus canteens.
Methods: Forty nine (49) foods and 24 types of drink were examined using conventional agar broth method for calculation of most probable number (MPN). The steps of the mothod were presumptive test for coliforms, fecal coliforms and E. coli, confi rmes test for coliforms, fecal coli and E. coli and then completed test for E. coli. An analysis for contamination by E. coli in meals, utensils, and on the hands of the server was also undertaken. The data analyzed in percentage and rank all type of foods and drinks, also rank based on the location.
Results: Almost all type of meals was contaminated. Meals with chili sauce were the most risky from the contamination of E. coli (90.15 %), then followed by dry meals (38.89%), while the wet meals were the the most unrisky meals. In drinks, the highest was lacy juice, followed by jambu (guava) juice, then Sirsak and Orange juices on the third rank, while the mango juice was the lowest contamination. Melon juice, cappucino and fruit-coctail did not have E. coli contamination.
Conclusion: The contamination in the top three rank of contamination could be from the utensils used and foodhandler.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Vidya Ayuningtyas
"Menjaga kesehatan siswa sekolah dasar merupakan hal yang penting dilakukan karena siswa merupakan aset pada masa mendatang. Salah satu cara yang dapat kita lakukan antara lain, menjaga kualitas jajanan yang dijual di kantin sekolah. Bahaya biologi berupa kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) pada jajanan perlu mendapat perhatian karena terdapat strain E. coli patogen yang dapat memberikan dampak kesehatan. Salah satu strain E. coli patogen adalah Escherichia coli O157:H7 (E. coli O157:H7) yang dapat menyebabkan diare berdarah hingga gangguan ginjal terutama pada anak-anak. Sumber kontaminasi bakteri tersebut dapat berasal dari praktik higiene sanitasi yang tidak memenuhi syarat dan kontaminasi silang dari lingkungan seperti keberadaan hewan pembawa penyakit serta suhu dan waktu penyimpanan makanan matang yang tidak memenuhi syarat.
Berlatarbelakang dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kontaminasi E. coli O157:H7 pada jajanan anak sekolah dasar di Kota Depok. Selain itu, peneliti juga melihat faktor lingkungan dan karakteristik individu pedagang kantin dalam mempengaruhi kejadian kontaminasi E. coli O157:H7 pada jajanan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada November 2018 sampai dengan Maret 2019 dengan melibatkan 424 responden pedagang dan 424 sampel jajanan. Penelitian ini menggunakan pengolahan data chi square pada uji bivariat dan regresi logistik pada uji multivariat.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pedagang kantin SD (91,3%) belum menerapkan praktik higiene sanitasi. Data mengenai kontaminasi jajanan diketahui sebanyak 51,7% terkontaminasi Coliform, 11,8% terkontaminasi E. coli, dan 9% terkontaminasi E. coli O157:H7. Jenis jajanan yang terkontaminasi bakteri Coliform dan E. coli sebagian besar merupakan jajanan yang menggunakan komposisi es, sedangkan jajanan yang terkontaminasi E. coli O157:H7 sebagian besar merupakan jajanan yang menggunakan komposisi telur dalam penyajian kepada konsumen (siswa). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa higiene sanitasi yang tidak memenuhi syarat meningkatkan risiko kontaminasi E. coli O157:H7 sebesar 3,89 kali pada jajanan setelah dikontrol dengan faktor lingkungan (kepadatan lalat dan waktu penyimpanan makanan matang). Upaya perbaikan kondisi sanitasi di kantin Sekolah Dasar dan kualitas jajanan sekolah dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas penunjang dan melakukan pengawasan rutin terhadap praktik higiene sanitasi pedagang kantin. Selain itu, koordinasi dan kerja sama lintas sektor antara Sekolah dengan Dinas Kesehatan setempat dan pihak lainnya harus dijalankan untuk mengawasi praktik higiene sanitasi dan pemantauan kualitas jajanan sekolah secara rutin agar kualitas jajanan terjaga dengan baik.

Maintaining Elementary School students`s health is important caused they are our future asset. One of the methods is protecting quality of snack that sold in canteen. The biological hazard is the most founded in snack is Escherichia coli (E. coli). Some of strain of E. coli is harmless but there is any pathogen strain of E. coli. It is E. coli O157:H7. E. coli O157:H7 can cause bloody diarrhea and kidney disorder especially for children. The sources of bacterial contamination is quality of hygiene sanitation and cross contamination condition from environment, such as presence of vector, storage temperature, and storage time for cooked food before serving.
Base on that condition, the aim of this study is identify of relationship of hygiene sanitation and E. coli O157:H7 contamination in Elementary School`s snack in Depok. This research also has identified relationship of environment factors and individual characteristic of food handler with contamination E. coli O157:H7 in Elementary School`s snack. The researcher used cross sectional study in November 2018 until March 2019. This research was involving 424 food handlers and identified 424 sample of snacks. The researcher was using chi square for bivariate analysis and logistic regression multivariate methods for multivariate analysis.
The results are most of foodhandler in Elementary School canteen had not implemented hygiene sanitation practices (91.3%), 51.7% snacks is contaminated by Coliform, 11.8% snacks is contaminated by E. coli, and 9% snacks is contaminated by E. coli O157:H7. The most samples that contaminated by Coliform and E. coli are containing ice. The most samples that contaminated by E. coli O157:H7 are containing egg. This research founded bad hygiene sanitation practice was increasing 3.89 times for E. coli O157:H7 contamination in snack being control by environment factors (fly density and time of serving). We must do some effort to improve hygiene sanitation practice in Elementary School canteen and quality of snack that sold in canteen. School can support with provide facilities and routine monitoring for food handler practices. To solve this problem, Elementary School must do some coordination with multisector such as Health Department and other parties for monitoring hygiene sanitation practices and quality of snack in Elementaray School canteen.
Elementary School snack; E. coli O157:H7; Elementary School Canteen; Hygiene sanitation; jajanan SD; kantin SD; higiene sanitasi"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fadlilah Firdausi
"Higiene dan sanitasi makanan penting dilaksanakan untuk meminimalisir adanya kontaminasi makanan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan di kantin asrama mahasiswa Kampus X. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dua kali menggunakan kuesioner serta uji laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan 37,5% makanan yang diuji terkontaminasi E. coli, perilaku cuci tangan baik dan kebersihan kuku baik (79,2%), air bersih tidak memenuhi syarat (100%), toilet kurang baik (58,3%), tempat sampah baik (54,2%), penyajian makanan kurang baik (50%), tempat cuci tangan baik dan sanitasi peralatan baik (100%). Dari seluruh variabel, tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara higiene penjamah dan sanitasi dengan kontaminasi E. coli pada makanan. Meskipun tidak ada yang berhubungan, higiene dan sanitasi yang telah baik perlu dipertahankan dan yang kurang baik perlu diperbaiki.

Food hygiene and sanitation are important to minimize food contamination that can affect human health. This study aims to know the relationship of hygiene and sanitation with Escherichia coli contamination in food in canteen of student dormitories at Campus X by using cross sectional design. Data were collected twice using questionnaires and laboratory tests.
The results showed that 37.5% of food was contaminated by E. coli, handwashing and nail hygiene were good (79.2%), water was not eligible (100%), toilet was not good (58.3%), trash bin was good (54.2%), presentation of the food was not good (50%), and hand washing and sanitary equipment were good (100%). Of all the variables, there are no statistically significant relationship between hygiene and sanitation with E. coli contamination in food. Despite the result, hygiene and sanitation that already good need to be preserved and the unfavorables need to be fixed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bukroanah Amir Makkau
"Makanan merupakan kebutuhan pokok namun dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian dan sangat berisiko bagi anak-anak yang banyak menghabiskan waktu di sekolah. Sehingga mempersiapkan dan menjual makanan yang aman, penting di lakukan di kantin sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan kantin sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional pada 73 tempat penjualan makanan di kantin sekolah di Jakarta Timur pada bulan Maret-Juli Tahun 2019. Uji stastisik yang digunakan adalah chi square. Kontaminasi positif bakteri Escherichia coli pada makanan sebesar 30 (41,1%). Terdapat hubungan yang bermakna antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan jenis makanan dengan nilai p = 0,045 dan OR = 2,642. Disarankan untuk melakukan program Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada proses pembuatan makanan untuk mengetahui titik kontaminasi, penyuluhan atau pelatihan higiene sanitasi, serta melengkapi fasilitas sanitasi.

Food is a basic necessity but can cause severe illness and even death. It is very risky for children who spend a lot of time in school. So that preparing and selling safe
food is important to do in the schools canteen. The purpose o f the study is to find out the worthiness hygiene o f sanitation with Escherichia coli bacteria contamination on food at schools canteen. This study is using cross sectional design o f 73 food sales places in
school canteens at East Jakarta. Data are taken from March to Juli Tahun 2019. Chi square is used as the statistics test. The study results is that a positive Escherichia coli bacteria contamination found 30 (41,1%). There is significant relationship between Escherichia coli bacteria contamination with types o f food with p value at 0,045 and OR at 2,642.It is recommended to conduct a Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) program in the food production process to find out the point of contamination, education or training hygiene o f sanitation and complement facilities o f sanitation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>